Anda di halaman 1dari 51

Kurikulum Merdeka

Sosialisasi Pengawas dan Kepala Sekolah

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
b. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d. Penggunaan Perangkat Ajar
agar dapat memberikan sosialisasi serta pendampingan yang
diperlukan pada satuan pendidikan.
Catatan
Materi Diskusi

Prinsip pembelajaran dan asesmen


Struktur Kurikulum Merdeka,
A termasuk intrakurikuler dan
dan penerapannya, termasuk C
pembelajaran sesuai tahap capaian
kokurikuler, termasuk
peserta didik (teaching at the right
pengelolaan sumber daya
level) dan penyusunan rapor peserta
untuk mendukung projek
didik

Penyusunan kurikulum Penggunaan perangkat ajar,


B operasional satuan pendidikan mulai dari penggunaan D
yang sesuai dengan contoh-contoh yang diberikan
karakteristik dan kebutuhan
Pemerintah, hingga penyusunan
satuan pendidikan
perangkat ajar
Apa kekhasan dari Kurikulum
Merdeka?
A. Struktur Kurikulum Merdeka

Kegiatan Intrakurikuler Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila (P5)
untuk setiap mata
pelajaran mengacu mengacu pada standar
pada capaian Kompetensi Lulusan
pembelajaran. dialokasikan sekitar 20% (dua
puluh persen) beban belajar per-
tahun.
Struktur Kurikulum

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu
pelaksanaan.
Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian Profil
Pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran.
Struktur Kurikulum
Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran)
untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk dua kegiatan
pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan
Profil pelajar Pancasila. Jadi, jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di
kelas (intrakurikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang
dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun, selisih jam pelajaran
tersebut dialokasikan untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih


peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan
berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu,
alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik.
Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:

Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II Kelas V dan VI
Alokasi waktu

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan


secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran
alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara
reguler/mingguan. .
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu


Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Seni Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik
2. Seni Rupa pelajaran pilihan
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 828 (23) 252 1080 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek


Alokasi pertahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Seni Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik pelajaran pilihan.
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 900 (25) 252 1152 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek didik sesuai dengan
Alokasi per tahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
Matematika 180 (5) 36 216
(tujuh puluh dua) JP per
IPAS 180 (5) 36 216
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144 pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk
2. Seni Rupa mata pelajaran Bahasa
3. Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal
4. Seni Tari
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit tahun ** Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* agama masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128 Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
**** Total JP tidak
Seni dan Budaya**:
termasuk mata pelajaran
1. Seni Musik      
2. Seni Rupa Bahasa Inggris, Muatan
      Lokal dan/atau mata
3. Seni Teater 96 (3) 32 128
4. Seni Tari pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau pemerintah
daerah dapat Muatan lokal dapat dilakukan
menambahkan muatan tambahan: melalui tiga metode:

sesuai dengan metode mengintegrasikan


kebutuhan muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain

sesuai dengan Muatan


karakteristik mengintegrasikan muatan
Lokal lokal ke tema proyek
penguatan profil Pancasila
mengelola
kurikulum mengembangkan mata
muatan lokal pelajaran khusus muatan lokal
secara fleksibel yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan


pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan kebutuhan
Satuan Pendidikan?
1. Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman
perangkat pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan?
2. Apa yang harus dilakukan?
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan


karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan
pendidikan sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum operasional sekolah


yang dapat dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan untuk satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Komponen KOSP
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di
satuan pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi,
dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas,
satuan. pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi
contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan
beberapa contoh RPP/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili
inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan


pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili
inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah;

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya
dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB);

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami;

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual;

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan


komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara
Umum
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

SNP

Struktur Kurikulum
Capaian
TETAP Pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
.
.pusat

1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIA
SATUAN
PENDIDIKAN
2 N PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARA
Satuan pendidikan TUJUAN N
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
Berikut adalah pilihan cara untuk
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh ● Kuesioner, dengan pertanyaan
warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan ● Wawancara, untuk mendapatkan
belajar:
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan ● Diskusi kelompok
pendidikan terpumpun (FGD) dengan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
mengundang perwakilan dari
dan dokumentasi data seluruh warga satuan
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
pendidikan dan tokoh
atau solusi masyarakat.
● Observasi
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
pendidikan: hasil belajar, kompetensi dan kinerja
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? guru dan tenaga kependidikan, mutu
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? dan relevansi pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
Beberapa alat yang dapat digunakan
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
untuk menganalisis informasi:
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai
● Analisis
profil Pelajar Pancasila? SWOT
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? ● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan
Satuan
pendidikan
Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang Pendididk
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh an
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan? Peserta didik
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
mencapai gambaran ideal tersebut? Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
● Apakah ada sumber daya dari
tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
lingkungan sekitar yang dapat Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
dimanfaatkan oleh satuan ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
visi dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
pendidikan dalam proses belajar? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
Sumber pendanaan yang lebih sesuai dengan kondisi
● Bagaimana proses pendanaan Guru dan tenaga kependidikan
lingkungan dan karakteristik peserta ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
satuan pendidikan? didik??
● Bagaimana penggunaan dana ini? pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja prioritasnya? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Apa saja visi, misi, dan tujuan
daerah Review kelompok tersebut?
daerah? ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan
Tujuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
pendidikan terkait indikator? SD) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
● Apa saja perubahan sistem peserta didik? latar belakang dan kebutuhan?
yang terjadi? ● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki Sarana dan prasarana
mendukung pencapaian indikator? oleh peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Kemitraan ● Mengapa kompetensi ini dianggap untuk pembelajaran yang optimal?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
dilibatkan untuk mendukung program ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
satuan pendidikan? (organisasi, peserta didik? ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
komunitas, tokoh, dll.) ● Apa karakteristik individu yang ingin untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
dibangun? mengelola data?
● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
Contoh Kurikulum Operasional Sekolah
Silakan klik Link Di bawah ini!
Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan
di satuan pendidikan?
Pembelajaran tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan
gado-gado, dimana bermacam siswa membuat pertanyaan untuk
bahan dicampur namun masih dapat diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya Seni Musik
dipilah alam lokal Siswa mencatat informasi
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran yang didapat secara terstruktur
siswa belajar memainkan
alat musik dari daerah lokal
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan (belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
dan berdiskusi untuk membuat cara
dengan merujuk pada tema yang sudah mengkomunikasikan informasi Sumber daya yang diambil dari alam
ditentukan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
menjaga bermusik dalam kesehatan
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara emosi (memberikan
kesehatan dalam
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pendidikan
ketenangan/menghibur)
keseharian
● Pancasila
Saat perencanaan pembelajaran guru dan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum Siswa dapat mengamati symbol-symbol
melihat CP dan mengidentifikasi tema- Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran symbol sila – sila Pancasila Inggris
menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
masyarakat.

Contoh desain pembelajaran tematik fase A


Pembelajaran integratif
● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran,
sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh desain unit integratif fase A
Pendidikan Pancasila
Ide utama /konsep:
Elemen keterampilan
proses:
Mengamati dan menyimak cerita Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan, peserta didik
Bergambar mengidentifikasi nilai melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks Pancasila, kemudian guru
pancasila memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan teks Pancasila yang telah
Asesmen (performance task) diliat dan didengar oleh peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas
:Memperhatikan cerita bergambar respon dari peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
kemudian menceritakan aktivitas memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya dalam
sesuai gambar yang kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak kemanusiaan dan elemen
kepedulian).
● Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang disajikan guru
mencerminkan nilai Pancasila
yang mencerminkan nilai Pancasila.

Mata pelajaran yang terintegrasi:

Bahasa Indonesia dan Pendidikan


Pancasila
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa

Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin, bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik. Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
Pada akhir kelas 1, peserta didik tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang dan puisi anak. Pelajar mampu
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata
pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO


K
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa
pelajar Pancasila Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila K B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila K pelajar Pancasila Budaya

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pendidikan Projek penguatan profil Bahasa


Pancasila Pancasila pelajar Pancasila Indonesia

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa


Indonesia
Bahasa Pendidikan
Indonesia Pancasila
Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Elemen Berbicara Peserta didik dapat mengenal
Memirsa: & identitas dirinya dan
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Mempresentasikan: teman-temannya sesuai
memahami ide pokok memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara budaya, minat, dan
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap perilakunya; cara
informasi dari media audio, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, berkomunikasi dengan mereka;
teks aural (teks yang dibacakan puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan mengenali karakteristik fisik
dan/atau didengar), dan atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai dan non-fisik orang dan benda
instruksi lisan yang berkaitan mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan yang ada di lingkungan
dengan tujuan berkomunikasi. dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam sekitarnya; serta memahami
Peserta didik mampu informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi bahwa kebinekaan dapat
memahami dan memaknai teks menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta memberikan kesempatan untuk
narasi yang dibacakan atau dari yang dihadapi oleh tokoh cerita didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
media audio. pada teks narasi. Peserta didik gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
mampu menambah kosakata percakapan dan diskusi dengan
baru dari teks yang dibaca menerapkan tata caranya.
atau tayangan yang dipirsa Peserta didik mampu
sesuai dengan topik. menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata
pelajaran Kami
s
Jumat

07.00 - 07.35 Senin Selasa Rabu Seni dan Budaya Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
Unit integratif Unit integratif

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan
dengan lauk yang terpisah

Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai


Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran

Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala


sekolah bidang kurikulum melihat TP dan merancang
asesmen dan kegiatan untuk setiap mata pelajaran

Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiatan


pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang
sudah ditentukan
Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila

CP Elemen Menyimak: CP elemen Bilangan : CP elemen Pancasila

Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
● Peserta didik dapat melakukan operasi ▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang kuesioner sederhana, mengorganisasikan pengaruh budaya dengan cara
lebih kompleks, memahami dan memaknai ide data berkomunikasi
pokok dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan Kegiatan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran ● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner


Kegiatan pembelajaran:
● Mengamati berbagai media penyampaian ● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
sekolah?
media apa yang paling disukai teman-temannya

● Mendesain media penyampaian pesan


Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:

a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;

c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;

d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan

e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang


berkelanjutan.
Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:

a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;

c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan

e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat
ajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.

3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Perangkat Ajar

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil
pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video
pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat
ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai
referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi


untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Profil Pelajar Pancasila: Lima dikurangi dua
● Bernalar kritis
● Gotong Royong Asesmen Sumatif Aktivitas 2 (Kinerja)
● Mandiri Menyelesaikan soal cerita mengenai Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20 Aktivitas 3 (Tes )
Tujuan pembelajaran
● Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan
Peserta didik dapat
dua bilangan cacah sampai 20
menjumlahkan dan MODUL AJAR MATEMATIKA
mengurangkan dua bilangan
cacah sampai 20 Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
dua bilangan cacah sampai 20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Menyebutkan urutan bilangan Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
cacah dengan tepat penjumlahan dan pengurangan
● Pemahaman tentang
Contoh penerapan Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Penjumlahan dan pengurangan
penyesuaian berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi kemampuan yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
pengembangan PPP
berhitung pengurangan dan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
penjumlahan
42
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
Contoh Cuplikan Modul Ajar Pendidikan Pancasila
12 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen Sumatif Menceritakan aktivitas pada cerita bergambar tentang implementasi sila
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan Pancasila.
YME dan berakhlak mulia - Ceritakan contoh penerapan
● Mandiri sila Pancasila dalam Aktivitas 2 (Tes)
● Kreatif Menuliskan penerapan sila pancasila di rumah dan menyebutkan sila-sila
kehidupan sehari-hari! pancasila
Tujuan pembelajaran - Gambarkan lambang sila
● Aktivitas 3 (Kinerja)
Melalui kegiatan mengamati dan
menyimak cerita bergambar, peserta
pancasila Menyelesaikan permasalahan/memberikan pendapat dengan memberikan
didik menunjukkan sikap sesuai dengan pendapat yang sesuai gambar/artikel berita/saat bermain yang menunjukkan
nilai pancasila terhadap diri sendiri dan sikap sesuai nilai Pancasila
orang lain sebagai tanda syukur kepada
Tuhan YME.
● Melalui mengamati gambar dan video
simbol Pancasila, peserta didik dapat
menghubungkan cimbol-simbol Aktivitas 4 (Kinerja)
Pancasila dengan sila-sila Pancasila Menyelesaikan kegiatan mewarnai bersama dan mencocokan gambar
● Melalui kegiatan mewarnai secara simbol sesuai Garuda Pancasila
berkelompok peserta didik dapat
mengkaitkan/mencocokan gambar
simbol sesuai Garuda Pancasila Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Membuat sebuah video/pertunjukan bermain peran dengan tema penerapan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Asesmen Diagnostik:
Tes : Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
● Apa lambang negara Indonesia?
● Bagaimana bentuk lambang negara Indonesia Contoh penerapan penyesuaian berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi pemahaman lambang negara PPP yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
Indonesia dan implementasi dalam kehidupan sehari-
hari.
didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 (Fase B)

Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. audiens.

Urutan Kegiatan

Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.

44
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta mempertimbangkan:
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata a. laporan kemajuan belajar;
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
ekstrakurikuler. Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam menjelaskan
makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas
1
Format Laporan
Hasil Projek

https://docs.google.com/spreadsheets/d/
1GyhQrIjvaR6wL2avZebFj_WGVR03bjEx/edit?
usp=sharing&ouid=103505653984674347767
&rtpof=true&sd=true
Kesimpula
n
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.

● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama holistik: perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi • Untuk memahami mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
dini dan penanaman lingkungan sekitar, mata Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
karakter dapat pelajaran IPA dan IPS menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan digabungkan sebagai pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. kelompok kejuruan intelektual, capaian
bermain-belajar mata pelajaran Ilmu Mata pelajaran yang meningkat dari 60% ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku Pengetahuan Alam dan Panduan untuk dipelajari serupa dengan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Sosial (IPAS) guru Informatika di SMP sederajat, dengan
Penerapan pembelajaran
disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar berbasis projek dengan menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk • Integrasi computational membantu mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan thinking dalam mata guru-guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah pelajaran Bahasa sehingga guru mata Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, pelajaran tidak pelajaran dari kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
Pembelajaran dan IPAS harus berlatar MIPA, IPS, Bahasa, dan menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berbasis projek
• belakang Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 pembelajaran berbasis
untuk penguatan Bahasa Inggris
pendidikan sesuai minat, bakat, dan semester). projek untuk menguatkan
profil Pelajar sebagai mata
informatika aspirasinya Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan pelajaran pilihan Pelajar dapat memilih mata
melalui kegiatan Pembelajaran berbasis pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
Pembelajaran Pembelajaran berbasis
perayaan hari besar projek untuk penguatan keahliannya dengan sekolah reguler,
berbasis projek projek untuk penguatan
dan perayaan profil Pelajar Pancasila dengan kedalaman materi dan
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
tradisi lokal dilakukan minimal 2 kali aktivitas sesuai dengan
profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dalam satu tahun ajaran, dan
pelajar di SLB
dilakukan minimal pelajar menulis esai ilmiah
3 kali dalam satu sebagai syarat kelulusan
tahun ajaran
Refleksi

Silakan masuk ke tautan


berikut untuk mengisi refleksi

https://bit.ly/refleksitopik2
Terima Kasih
Sosialisasi Pengawas dan Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai