Anda di halaman 1dari 65

SOSIALISASI PELKSANAAN IKM

TAHUN AJARAN 2023/2024

AKHMAD SYAMSURI,M.Pd

BANGKALAN, 29 September
2023
MATERI:

1. Gambaran umum Kurikulum Merdeka


2. Sembilan kesiapan (dokumen) pelaksanaan
KM yang wajib dimiliki satuan pendidikan
APA ITU KURIKULUM MERDEKA?

1.Kurikulum dengan pembelajaran INTRAKURIKULER beragam di mana


konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
2.Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan
minat peserta didik.
3.Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
(ADA 6 TEMA SD/MI). Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
LATAR BELAKANG PERLU KM

1.Indonesia mengalami krisis pembelajaran yang cukup lama.


Banyak dari anak Indonesia tidak mampu memahami bacaan
sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar
2. Adanya kesenjangan pendidikan yang curam di
antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini
kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi
Covid-19.
3.KM sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan
pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami
4. Berbagai studi menunjukkan bahwa banyak siswa
SD/MI di Indonesia belum mampu memahami
bacaan sederhana dan konsep matematika dasar
5. 70% siswa sasaran PISA (usia 15 tahun) di Indonesia
berada di bawah kompetensi minimum membaca
dan matematika, atau literasi dan numerasi dasar
6. Penyederhanaan Kurikulum dimulai sejak 2020
untuk memperkuat kecakapan literasi dan numerasi
dasar
Karakteristik Kurikulum Saat Ini: (K13)

● Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan per


minggu
● Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan
pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik
● Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru
kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual
● Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung
proses belajar guru melalui berbagi praktik baik
Kurikulum Merdeka: Karakteristik Utama

1.Struktur kurikulum lebih fleksibel, dan jam pelajaran ditentukan per tahun, bukan per
minggu

2.Fokus pada materi yang esensial dan capaian pembelajaran ditentukan per fase (2
tahun), bukan per tahun

3.Pembelajaran berpusat pada siswa: sesuai tingkat perkembangan, tingkat


kemampuan, kesulitan, kesulitan, dan kebutuhan siswa

4.Proses pembelajaran dirancang sesuai hasil asesmen (asesmen awal/diagnostik dan


asesmen formatif)

5.Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan waktu, teknik, dan alat asesmen
sesuai karakteristik mapel, karakteristik siswa, dan capaian pembelajaran
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 2 Lebih Merdeka
Lebih Sederhana
dan Mendalam
3 Lebih Relevan dan

Peserta didik: Tidak ada Interaktif


program peminatan di SMA,
Fokus pada materi peserta didik memilih mata Pembelajaran melalui
yang esensial dan pelajaran sesuai minat, kegiatan projek memberikan
pengembangan bakat, dan aspirasinya. kesempatan lebih luas
kompetensi Guru: Guru mengajar kepada peserta didik
peserta didik sesuai tahap capaian dan untuk secara aktif
perkembangan peserta mengeksplorasi isu-isu
pada fasenya.
didik. aktual misalnya isu
Belajar menjadi Sekolah: memiliki wewenang lingkungan, kesehatan,
lebih mendalam, untuk mengembangkan dan dan lainnya untuk
bermakna, tidak mengelola kurikulum dan mendukung
terburu-buru dan pembelajaran sesuai dengan pengembangan karakter
karakteristik satuan
Apa kekhasan dari
Kurikulum
Merdeka?
A. Struktur Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler

Untuk setiap mata pelajaran


mengacu pada capaian
pembelajaran.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:

1. Dilakukan secara fleksibel, baik muatan


maupun waktu pelaksanaan.
2. Mengacu pada capaian Profil Pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,
dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran.
3. Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama
Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga)
Fase:

Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I
Kelas V
dan II
dan VI
Alokasi waktu

• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum

dituliskan secara total dalam satu tahun.


• Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu

setiap minggunya secara fleksibel dalam satu


tahun ajaran.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing- masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
(tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata
Matematika 144 (4) 36 180 pelajaran pilihan
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
1. Seni Musik Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata
2. Seni Rupa pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
3. Seni Teater
4. Seni Tari satuan pendidikan.

Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***


Muatan Lokal 72 (2) *** 72***
To 828 (23) 252 1080
tal****:
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
Asu 1 Tahun = 36 minggu Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP
msi = 35 menit (minggu) per tahun
1 PER TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
JP sesuai dengan agama masing-
masing.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Teater, atau Seni Tari).

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Matematika 180 (5) *** 36 216
JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk mata
2. Seni Rupa pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
3. Seni Teater Lokal, dan/atau mata pelajaran
4. Seni Tari tambahan yang diselenggarakan
Bahas Inggris 72 (2) *** - 72*** oleh satuan pendidikan.
a

Muatan Lokal 72 (2) *** 72***


T 900 (25) 252 1152
otal****:
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP didik sesuai dengan
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
Matematika 180 (5) 36 216 JP per minggu atau 72
IPAS 180 (5) 36 216 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144
pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik
2. Seni Rupa **** Total JP tidak termasuk
3. Seni Teater mata pelajaran Bahasa
4. Seni Tari Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
To 1044 (29) 252 1296 satuan pendidikan.
tal****:
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit tahun ** Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* Tari). Peserta didik
96 (3) 32 128
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**: **** Total JP tidak
1. Seni Musik termasuk mata pelajaran
2. Seni Rupa Bahasa Inggris, Muatan
3. Seni Teater Lokal dan/atau mata
4. Seni Tari 96 (3) 32 128 pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** diselenggarakan oleh
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
T 928 (29) 224 1152
otal****:
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan
tambahan:
Metode
mengintegrasikan muatan
Sesuai dengan lokal ke dalam mata pelajaran
kebutuhan lain
Muatan
Sesuai dengan Lokal Mengintegrasikan
karakteristik muatan lokal ke tema
proyek penguatan profil
Pancasila
Mengelola
kurikulum muatan
Mengembangkan mata
lokal secara
pelajaran khusus muatan lokal
fleksibel
yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
Kriterianya ada satu, yaitu berminat
menerapkan Kurikulum Merdeka untuk
Apa kriteria memperbaiki pembelajaran.
sekolah
Kepala sekolah/madrasah yang ingin
yang boleh
menerapkan Kurikulum Merdeka akan
menerapkan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran
Kurikulum dan sebuah survei singkat.
Merdeka?
Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan
pendataan, bukan seleksi.
1. SEKOLAH YANG TERDAFTAR SEBAGAI
Siapa yang PELAKSANA “SEKOLAH PENGGERAK”
boleh
menerapkan 2. SEKOLAH YANG MENDAFTAR KURIKULUM
Kurikulum MERDEKA “SECARA MANDIRI” (MANDIRI
Merdeka? BELAJAR, MANDIRI BERUBAH, MANDIRI
BERBAGI)

CATATAN!

Kepala sekolah dan Guru yang satuan pendidikannya belum mendaftar


Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tetap harus mengembangkan diri
dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar, khususnya fitur Pelatihan
Mandiri, Unggah Bukti Karya, asesmen murid dan perangkat ajar, “YANG BISA
DILAKUKAN MELALUI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR”.
TAHAPAN PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA
Tahun pertama (TA 2022/2023) dilaksanakan bagi peserta PAUD dengan usia
5-6 tahun, serta peserta didik kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas X
pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

Tahun kedua (TA 2023/2024) dilaksanakan bagi peserta PAUD dengan


usia 4-6 tahun, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas IV, kelas V, kelas
VII, kelas VIII, kelas X, dan kelas XI pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah

Tahun ketiga (TA 2024/2025) dilaksanakan bagi peserta PAUD dengan


usia 3- 6 tahun, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV,
kelas V, kelas VI, kelas VII, kelas VIII, kelas IX, kelas X, kelas XI,
dan kelas XII pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah
9 (SEMBILAN) KESIAPAN DAN
KEPEMILIKAN SEKOLAH
DALAM PELAKSANAAN IKM
TA.2023/2024
MEMILIKI DOKUMEN KEBIJAKAN IKM

1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2022
TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH

kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan


pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan
Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir
Jenjang Pendidikan
ACUAN SKL PADA K13 DAN KURIKULUM MERDEKA
(SAMA), TETAPI BEDA DALAM PENJABARAN

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai


acuan dalam pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar tenaga
kependidikan, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. (K13 pasal 1
ayat 1, dan KM BAB 2 Pasal 2 ayat 4)
(K13) Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/MI/SLB/paket A (pada
Kurikulum Merdeka) dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
kompetensi yang terdiri atas:

a. mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami ajaran


pokok agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap
jujur, menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya,
sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat
pada aturan; b. mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya,
mengenal dan menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan
interaksi antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta
berpartisipasi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia; c.
menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi
antarsesama dengan bimbingan di lingkungan sekitar; d. menunjukkan sikap
bertanggung jawab sederhana, kemampuan mengelola pikiran dan perasaan,
serta tak bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan pengembangan
diri;
e. menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat
tindakan atau karya kreatif sederhana, dan mencari alternatif
tindakan untuk menghadapi tantangan, termasuk melalui kearifan
lokal; f. menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan
menyampaikan kembali informasi yang didapat atau masalah yang
dihadapi; g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi
berupa mencari dan menemukan teks, menyampaikan tanggapan
atas bacaannya, dan mampu menulis pengalaman dan perasaan
sendiri; dan h. menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar
menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri dan lingkungan
terdekat.
2. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
(K13) Pasal 1 (1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari KI dan
KD sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (2)
Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan
dan ketrampilan

(KM) Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup


materi yang berisi (muatan wajib, konsep keilmuan, jalur, serta
jenjang kependidikan) untuk mencapai kompetensi lulusan
3. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR
PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN
JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

1.kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang,


dan jenis pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
2. pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran
yang efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa,
kemampuan, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal.
3. meliputi: a. perencanaan pembelajaran; b. pelaksanaan
pembelajaran; dan c. penilaian proses pembelajaran.
4. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR
PENILAIAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR,
DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

1. kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil


belajar peserta didik. 2. proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan
belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar
peserta didik. 3. meliputi: a. perencanaan pembelajaran; b.
pelaksanaan pembelajaran; dan c. penilaian proses
pembelajaran.
5. KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/M/2022 TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN
PEMBELAJARAN

1.5.1 Memuat 3 opsi penggunaan kurikulum yang dapat


digunakan
1.5.2. Struktur Kurikulum Merdeka
1.5.3. Aturan terkait pembelajaran dan asesmen
1.5.4. Beban Kerja Guru
1.5.1

Sumber: Peluncuran MERDEKA BELAJAR episode 15: Kurikulum Merde4ka dan


PENJELASAN!

Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan


dasar, dan pendidikan menengah dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar secara utuh; (PILIHAN PERTAMA)

Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan


dasar, dan pendidikan menengah dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang disederhanakan; (PILIHAN KEDUA)

Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan


dasar, dan pendidikan menengah secara utuh.(PILIHAN KETIGA)
1.5.2 BENTUK STRUKTUR KUR SD/MI DALAM
PENERAPAN KM
1. Struktus Kurikulum Merdeka SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase
1) Fase A : untuk kelas I dan II
2) Fase B : untuk kelas III dan IV
3) Fase C : untuk kelas V dan VI
2. Satuan Pendidikan dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik
3. Proporsi beban belajar di SD/MI dibagi menjadi 2 yaitu :
4) Pembelajaran Intrakurikuler (untuk setiap mapel mengacu pada CAPAIAN
PEMBELAJARAN)
5) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5 ) MENGACU PADA SKL
dialokasikan sekitar 20% beban belajar per tahun/minimal 1 projek dalam satu
semester.
1.5.3
1.5.4 BEBAN KERJA GURU

KETUJUH : Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru


bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran pada Kurikulum
2013 dan Kurikulum 2013 yang disederhanakan sebagaimana dimaksud
dalam Diktum
KEDELAPAN : Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru
bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran pada Kurikulum
Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf c tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
KEEMPATBELAS : Ketentuan pemenuhan beban kerja minimal 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu dikecualikan bagi
guru pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
6. KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI NOMOR 033/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN
PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA

Memuat capaian pembelajaran (CP/KI/KD) untuk


jenjang dan mapel pada kurikulum merdeka
Capaian Pembelajaran
(CP)

Fase E
Umumnya
Kelas X SMA

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
43
PERBEDAAN KI/KD/CP PADA K13 DAN
KURIKULUM MERDEKA
Permendikbud 37/2018 Tentang KI dan KD
(Kurikulum 2013)

4
5
Kurikulum Kondisi
Khusus (Kurikulum
Darurat)

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 4


6
Kurikulum Merdeka (Keputusan Kepala BSAKP No 022/2022 )
Mata Pelajaran Matematika (Fase B, Kelas III dan IV)

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 47


7 KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 009/H/KR/2022 TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN
PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan


PROFIL PELAJAR PANCASILA yang dapat digunakan
terutama untuk projek penguatan profil pelajar
pancasila
PPP
8 MEMILIKI KURIKULUM YANG BERLAKU SECARA NASIONAL
1. KURIKULUM K13 KTSP
2. KURIKULUM MERDEKA (KM) KOSP

Lalu bagaimana menyusunnya untuk sekolah?


1. Bisa dijadikan satu
2. Bisa disusun terpisah

CONTOH PENULISAN NAMA KURIKULUM


“KURIKULUM SDN GENTENG 1 TAHUN AJARAN 2023/2024”
MEMAHAMI KERANGKA DASAR KM

A. KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT, YAITU:1. STRUKTUR


KURIKULUM; 2. PROFIL PELAJAR PANCASILA, 3. CAPAIAN
PEMBELAJARAN, 4. PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

B. KEWENANGAN SATUAN PENDIDIKAN, YAITU:1. MENYUSUN


VISI; 2. MISI SEKOLAH, 3. TUJUAN PENDIDIKAN, 4. KEBIJAKAN
SEKOLAH TERKAIT PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
MENYUSUN KOSP

SATUAN PENDIDIKAN MENYUSUN DAN


MENGEMBANGKAN KOSP BERDASARKAN KERANGKA
DAN STRUKTUR KURIKULUM, SESUAI
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN SATUAN
PENDIDIKAN
9
Memahami SE
DIRJEN GTK SATUAN PENDIDIKAN YANG
Nomor: MEMILIH IMPLEMENTASI
XXXX/B1.B5/GT. KURIKULUM MERDEKA (IKM)
01.03/2022
TGL 19-4-2022 DAPAT MEMILIH SALAH
Persiapan SATU DARI 3 OPSI SERTA
Satuan MEMAHAMI
Pendidikan
Yang Mendaftar PELAKSANAANNYA
Implementasi
Kurikulum
Merdeka
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan Pendidikan menetukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada
pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai dengan kesiapan satuan
pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan
yang sedang diterapkan. Misal, menerapkan prinsip kurikulum merdeka untuk mata pelajaran tertentu di kelas
tertentu, namun tetap menggunakan kurikulum 2013 atau kurikulum darurat.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan kurikulum merdeka dan dapat menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
Pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10 di samping perangkat ajar lain yang dipandang sesuai untuk mencapai
tujuan pembelajaran sesuai karakteristik siswa dan sekolah.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan
Pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10. Perangkat ajar yang disediakan pemerintah masih dapat dimanfaatkan
di samping perangkat ajar yang telah dikembangkan serta perangkat ajar lain yang relevan.
PERSIAPAN DAN LANGKAH TAMBAHAN YANG DILAKUKAN
SEKOLAH PELAKSANA IKM MANDIRI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. Unduh dan pasang (install) Platform Merdeka Mengajar pada gawai


Android atau akses melalui laman https://guru.kemdikbud.go.id/
b. Melakukan login dengan akun belajar.id
c. Menyaksikan video implementasi kurikulum merdeka per jenjang
melalui fitur video inspirasi atau melalui laman
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/
d. Mengikuti pelatihan mandiri kurikulum merdeka di Platform Merdeka
Mengajar atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
e. Mempelajari asesmen dan perangkat ajar kurikulum merdeka di
Platform Merdeka Mengajar atau melalui laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
f. Mengikuti sesi berbagi praktik baik kurikulum merdeka di
Platform Merdeka Mengajar pada fitur Bukti Karya Saya atau
melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
g. Mengikuti komunitas belajar kurikulum merdeka di Platform
Merdeka Mengajar atau melalui laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
H1. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum
merdeka di laman https://t.me/mandiribelajarkm
H2. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum
merdeka di laman https://t.me/mandiriberubahkm
H3. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum
merdeka di laman https://t.me/mandiriberbagikm
CATATAN UTAMA:

1. BACA PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH BAGI


KEPSEK
2. BACA PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN BAGI GURU
3. MILIKI DAN BACA BUKU PEGANGAN GURU.
4. SERING-SERING BUKA LINK PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
DERMAGA AMPAT JEMPUT KEKASIH
SEMOGA BERMANFAAT DAN
TERIMAKASIH

MATOR SAKALANGKONG GIIIIIII

Anda mungkin juga menyukai