Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Kebijakan Kurikulum
Overview Kurikulum Merdeka
(Paradigma Filosofi dan Latar Belakang)
Ganti menteri

ganti kebijakan
ganti kurikulum?
Curriculum is product of
time.
1. Menyesuaikan
perubahan zaman.
2. Setiap kurikulum memiliki
keunggulan pada
masanya.
3. Setiap pelaku pendidikan harus
menyesuaikan dengan
perubahan.
Sejarah panjang Kurikulum

INDONESIA
▪ Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
▪ Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)
▪ Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)
▪ Kurikulum 1968
▪ Kurikulum 1975
▪ Kurikulum 1984 (CBSA)
▪ Kurikulum 1994 (Suplemen 1999)
▪ Kurikulum 2004 (KBK)
▪ Kurikulum 2006 (KTSP)
▪ Kurikulum 2013
▪ Kurikulum 2022 (Kurikulum Merdeka)
Latar belakang Sosio – Kultural - ekonomi

mempengaruhi pendidikan
Muscle Money Mind

Revolusi Industri 2
Awal Penemuan listrik Akhir Revolusi Industri 4
abad 18 dan produksi masal abad 20 Big Data dan IoT

Revolusi Industri 1 Awal Revolusi Industri 3 Awal


Penemuan mesin uap abad 19 Penemuan abad 21
dan manufacture computer dan
teknologi informasi
Perkembangan TI
semakin hari semakin
terjangkau, semakin
cerdas, dan semakin
merasuk ke semua
sendi kehidupan

Muncul fenomena
baru: Big Data,
Internet of Things, R.I.
Artificial Intelligence,
Virtual Reality, 4.0
3D Printing
Karakteristik

Generasi muda saat ini


David Stillman dan Jonah Stillman (2018),
dalam bukunya “Generasi Z”
mengidentifikasi tujuh karakteristik
generasi Z, yaitu:
1. Figital (Fisik Digital)
2. Do it yourself (DIY)
3. Hiper - kustomisasi
4. Realistis
5. Fear of missing out (FOMO)
6. Terpacu.
7. Weconomist
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan
menentukan kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum


yaitu Kurikulum 2013
secara penuh yang disederhanakan Merdeka

8
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.

Jenjang SMP (kelas 7, 8, dan 9)


berada pada fase D

9
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Beban belajar pada tiap mata pelajaran
lebih sedikit
Utamakan pembelajaran interaktif dan
kolaboratif (PBL atau PjBL)
Assessmen formatif untuk memahami
kemampuan awal, memberi feedback
Mengggunakan materi kontekstual
Pengalaman belajar yang lebih
menyenangkan
10
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.

11
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan
lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.

12
apa yang baru pada
penerapan kurikulum merdeka?
• Informatika menjadi mata
pelajaran wajib.
• Prakarya menjadi salah satu
mata pelajaran pilihan
bersama mata pelajaran Seni
(Seni Musik, Seni Tari, Seni
Rupa, Seni Teater).
• tidak ada KKM.
apa yang baru pada
penerapan kurikulum merdeka?
• penguatan Literasi, dan
Numerasi dan Profil Pelajar
Pancasila (PP 57/2021 pasal 6
ayat 1)
• Diversifikasi kurikulum
satuan pendidikan (PP 57/2021
pasal 38)
Apa yang segera disiapkan
sekolah dalam penerapan kurikulum
merdeka?

Kepala Sekolah bersama seluruh


warga sekolah menyusun
KOSP
Ada tiga hal
penting untuk
menjabarkan
kurikulum
merdeka menjadi
kurikulum
1 Menterjemahkan CP menjadi TP
• Kompetensi yang akan dibentuk dirumuskan sebagai
capaian pembelajaran yang terintegrasi.
operasional • Kompetensi tidak dibagi menjadi pengetahuan,
keterampilan dan sikap, tetapi perpaduan dari
ketiga ranah tersebut.
• Capaian pembelajaran tidak ditetapkan setiap tahun,
melainkan setiap fase (bisa 1, 2 atau 3 tahun)
sehingga CP harus diterjemahkan menjadi
komptensi-kompetensi yang lebih kecil yang dapat
dicapai dalam periode waktu yang lebih singkat.
• Satuan pendidikan harus merumuskan tujuan
pembelajarannya sendiri.
Ada tiga hal
penting untuk
menjabarkan
kurikulum
merdeka menjadi
kurikulum
2 Merancang pembelajaran berbasis projek
• Struktur kurikulum dibedakan menjadi 2 yaitu
Intrakurikuler dan Kokurikuler.
operasional • Projek tidak harus menggunakan alat atau teknologi
yang canggih tetapi mengggunakan kondisi dan
konteks lokal.
• Pembelajaran berbasis projek diberi jam pelajaran
tersendiri yang cukup banyak.
• Satuan pendidikan harus merencanakannya
secara terpadu.
Ada tiga hal
penting untuk
menjabarkan
kurikulum
merdeka menjadi
kurikulum
3 Menyusun struktur kurikulum
operasional untuk satuan pendidikan.
• Jam pelajaran tidak dikunci perminggu,
operasional melainkan pertahun.
• Sekolah memutuskan membagi jam dalam
kurikulum sekolah, apakah dibagi rata perminggu
atau mencoba model yang berbeda.
• Dirumuskan bersama-sama seluruh guru.
Tabel 1 Muatan/Struktur Kurikulum Siswa Kelas VII
Alokasi Alokasi
Total JP
No Mata Pelajaran Intrakurikuler per Projek PPP
per tahun
minggu per tahun
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 72 (2) 36 108
2 Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
3 Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
4 Matematika 144 (4) 36 180
5 Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 36 180
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 36 144
7 Bahasa Inggris 108 (3) 36 155
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108
9 Informatika 72 (2) 36 108
10 Mata pelajaran Seni dan Prakarya 72 (2) 36 108
11 Bahasa jawa 36 (1) 36 72
Total 1.080 396 1.476
Tabel 2 Muatan/Struktur Kurikulum Siswa Kelas X
Alokasi Alokasi
Total JP
No Mata Pelajaran Intrakurikuler per Projek PPP
per tahun
minggu per tahun
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 72 (2) 36 108
2 Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
4 Matematika 108 (3) 36 144
5 Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia, Fisika, Biologi) 216 (6) 108 324
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi, Ekonomi, 288 (8) 144 432
Sejarah, Geografi )
7 Bahasa Inggris 54 (2) 18 72
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108
9 Informatika 72 (2) 36 108
10 Seni dan Prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni 54 (2) 18 72
Teater, Seni Tari, Prakarya dan Kewirausahaan )
11 Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 72 (2) - 72
Total 1.098 (32) 486 1.584
Pembelajaran berbasis projek tidak mengacu
pada satu metode pembelajaran yang
spesifik.
Lebih lanjut • Pembelajaran lintas mapel: mendorong murid
Tentang Projek melihat keterkaitan materi dari satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya.
• Bersifat aplikatif bukan berbasis teks tetapi untuk
menyelesaikan masalah, mejawab isu tertentu,
membuat karya (seni, pertunjukan atau produk
yang bermakna) → siswa akan melihat bahwa ilmu
pengetahuan relevan dengan kehidupan mereka.
• Dilakukan dalam kelompok (bukan tugas
individu) → berkolaborasi, komunikasi dan
menyelesaikan konflik dan lebih mandiri dalam
mengelola proses belajaranya.
Pembelajaran berbasis projek tidak mengacu
pada satu metode pembelajaran yang
spesifik.
Lebih lanjut • Pembelajaran projek bertujuan memperkuat Profil
Tentang Projek Pelajar Pancasila.
• Dilaksanakan dalam bentuk kokurikuler.
• Dapat diterapkan dalam model regular, blok atau
model yang lain.
profil
Pelajar Pancasila
CP, TP dan ATP

Capaian Tujuan
KI dan KD
Kurikulum 2013
Pembelajaran Pembelajaran
Kurikulum Merdeka

Alur Tujuan
• Ditetapkan oleh
pemerintah.
Pembelajaran
• Memuat Kompetensi,
konten/materi (kadang Kewenangan
memuat frase khusus) satuan pendidikan
disusun berdasarkan
karaktersitik sekolah
Matematika - Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret
(aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka
dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem
pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan
persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka
dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah
yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan
membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan
diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi
laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari
kejadian saling bebas dan saling lepas.
Matematika - Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat
menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk
masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.
Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk
akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi
eksponensial.
Pengukuran -
Geometri
Analisis Data
dan Peluang
Kurikulum
Operasional

Tujuan Alur Tujuan


Pembelajaran Pembelajaran
Jabaran kompetensi yang dicapai peserta Rangkaian TP yang tersusun secara
didik dalam satu atau lebih kegiatan sistematis dan logis, menurut urutan
pembelajaran. pembelajaran sejak awal hingga akhir fase.

Silabus
Modul Ajar
Dasar Hukum:
1. Standar Proses permendikbudristekdikti no 16/2022
2. Panduan pembelajaran dan penilaian
menurunkan CP, menjadi TP
dan ATP
• dalam menurunkan TP menjadi ATP
kombinasikan konten dan kompetensi
yang ada pada masing-masing
elemen.
• pemetaan TP setiap tingkatan kelas
dalam satu fase memperhatikan daya
dukung sekolah, perkembangan psikis
dan kognitif anak serta karakteristik
konten (materi yang menjadi prasyarat
penguasaan materi lain diletakkan
pada bagian awal)

Untuk lebih jelas,


berlatih dengan LK -1
Modul Ajar
• Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar.
• Satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar yang disediakan
pemerintah, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP
plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap
dibanding RPP.
• JIka satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri,
maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
• Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
termasuk modul ajar atau RPP dengan kelengkapan komponen dan
format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik
Modul Ajar

Sumber:
Permendikbudristekdikti No 16/2022 tentang
standar proses
Modul Ajar
Informasi Umum Komponen Inti Lampiran
• Identitas penulis • Tujuan pembelajaran • Lembar kerja
modul • Asesmen peserta didik
• Kompetensi awal • Pemahaman • Pengayaan dan
• Profil Pelajar bermakna remedial
Pancasila • Pertanyaan pemantik • Bahan bacaan
• Sarana dan • Kegiatan pendidik dan
prasarana pembelajaran peserta didik
• Target peserta didik • Refleksi peserta didik • Glossarium
• Model pembelajaran dan pendidik • Daftar pustaka
yang digunakan

Sumber: Catatan:
Panduan pembelajaran dan penilaian Tidak semua komponen di atas wajib tercantum
dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
asesmen dalam PEMBELAJARAN
Tes Sumatif
Dilaksanakan setelah
pembelajaran, bertujuan
untuk mengukur
ketercapaian kompetensi
siswa

Tes Formatif
Dilaksanakan saat
pembelajaran, untuk sebagai
umpan balik pembelajaran
bagi guru Tes Formatif
Dilaksanakan saat
pembelajaran, untuk
membantu siswa memahami
ketercapaian belajarnya
asesmen dalam PEMBELAJARAN
asesmen DIAGNOSTIK Dilakukan oleh
sekolah atau guru Dilakukan guru
untuk mengetahui sebagai salah satu
• Asesmen diagnostik kompetensi input strategi penyusunan
siswa
bertujuan untuk modul ajar atau KOSP

mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik.
• Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan
dalam merencanakan awal awal sebelum
pembelajaran sesuai tahun pembelajaran pembuatan
dengan kebutuhan modul ajar
pembelajaran peserta
didik Dilakukan oleh guru untuk
mengetahui kompetensi
siswa tentang materi
prasyarat atau topic yang
akan diajarkan
asesmen DIAGNOSTIK

Asesmen diagnostik dapat


dilakukan dengan dua strategi.

Asesmen Diagnostik Asesmen Diagnostik


NON KOGNITIF KOGNITIF

Mengungkap kekayaan psikologis siswa Bertujuan mengetahui penguasaan materi


(minat, bakat, gaya belajar dll) prasyarat atau materi yang berkaitan dengan
Diungkap melalui observasi, angket dan topic yang akan diajarkan oleh guru dengan
atau wawancara. menggunakan tes tertulis atau wawancara.
Perhatikan prosentase pertanyaan yang sesuai
dan di bawah level berfikir siswa.
Projek
Profil Pelajar Pancasila
7 tema projek
Profil Pelajar Pancasila 1 2
Gaya Hidup
Kearifan lokal
Berkelanjutan

3 4
Bhineka Bangunlah
Tunggal Ika jiwa dan raganya

5 6 Berekayasa dan
Suara Demokrasi berteknologi untuk
membangun NKRI

7
Kewirausahaan
Hal-hal penting dalam projek
Profil Pelajar Pancasila ▪ projek LINTAS mapel
▪ Sekolah memilih tiga tema
projek dilaksanakan dalam satu
tahun.
▪ Waktu pengerjaan projek
adalah 2 minggu – 3
bulan.
▪ Menetapkan coordinator
dan fasilitator projek.
▪ Coordinator dan fasilitator
modul
membuat

projek.
tema PROJEK 1 kearifan LOKAL
IPS
PPKn
informatika

2 kewirausahaan
prakarya
bahasa INGGRIS
matematika

3 Gaya Hidup Berkelanjutan


IPA
Bahasa Indonesia
PJOK
Agama

Anda mungkin juga menyukai