Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Kurikulum Merdeka

10 November 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Saat ini, sudah hampir 70% satuan pendidikan menerapkan Kurikulum
Merdeka melalui Program Sekolah Penggerak, SMK Pusat Keunggulan dan
Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri

Terdapat kendala pendaftaran


IKM pada satuan PAUD, SLB, dan
PKBM karena:
1. Perbedaan “perlakukan”
disdik dalam sosialisasi dan
pendampingan, sehingga
satpen tidak mendapat info
memadai.
2. Satpen yang mengetahui
pendaftaran mengalami
kendala teknis (akun
belajar.id atau internet) atau
merasa belum siap
(pemahaman, SDM, sarpras)

2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Seluruh satuan pendidikan akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun
ajaran 2026/2027, sebelum Bahasa Inggris ditetapkan sebagai mata pelajaran
wajib di SD
Piloting di Sekitar 80% satuan Target 100% Satuan
Program Sekolah pendidikan menerapkan Pendidikan
Penggerak dan Kurikulum Merdeka saat Menerapkan
SMK Pusat ditetapkan sebagai Kurikulum Merdeka
Keunggulan Kurikulum Nasional
22/23-23/24 27/28

21/22 24/25 26/27


Penerapan
implementasi
mandiri
Kurikulum
Merdeka jalur
Mandiri

3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan


Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. 1. Fase Fondasi (PAUD)
Pada jenjang SD/MI dapat mengorganisasikan 2. Fase A (SD kelas 1 dan 2)
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan 3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA 4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
kelas XI-XII peserta didik diberkan kesempatan 5. Fase D (SMP kelas 7-9)
memilih mata pelajaran pilihan. 6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
profil pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya projek tidak harus sama.
sekitar 20-30% dari total jam pelajaran.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Contoh Alokasi Waktu Mata Pelajaran pada Jenjang SMP Kelas VII-VIII (Fase D)

Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108


** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108 Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya)
Matematika 144 (4) 36 180

IPA 144 (4) 36 180 *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPS 108 (3) 36 144

Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
PJOK 72 (2) 36 108
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Informatika 72 (2) 36 108

Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108


o Seni Musik
Keterangan: Selebihnya bisa dipelajari pada Lampiran
o Seni Rupa Kepmen No. 262/M/2022
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya

Muatan Lokal*** 72 (2) - 72

Total****: 1044 (29) 360 1404


Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan
untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik
dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.

3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang
disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran,
dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip
asesmen.

6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Alur Tujuan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian
Pembelajaran.
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan
pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk
modul ajar.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu
membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar
meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada
RPP
Modul Ajar Versi lengkap
Bentuk Asesmen

Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian


Asesmen formatif yaitu asesmen yang
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses
bertujuan untuk memberikan informasi pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
atau umpan balik bagi pendidik dan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan
peserta didik untuk memperbaiki proses pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian
belajar. dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir
jenjang.
Penilaian atau asesmen formatif Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
bertujuan untuk memantau dan bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik
memperbaiki proses pembelajaran, serta sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
mengevaluasi pencapaian tujuan Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran
untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar peserta didik, hambatan atau Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada
kesulitan yang mereka hadapi, dan juga akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran),
untuk mendapatkan informasi pada akhir semester dan pada akhir fase; khusus asesmen padaakhir semester,
perkembangan peserta didik. Informasi asesmen ini bersifat pilihan. Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau
tersebut merupakan umpan balik bagi informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka
dapat melakukan asesmen pada akhir semester. Sebaliknya, jika pendidik merasa
peserta didik dan juga pendidik.
bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka
tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.
Intrumen Asesmen
Instrumen Penilaian
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya
peserta didik. pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan secara berkala melalui e rapor/dapodik
berat badan, deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan mempertimbangkan:
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan a. laporan kemajuan belajar;
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali. d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, e. prestasi akademik dan non-akademik;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk f. ekstrakurikuler;
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh g. penghargaan peserta didik; dan
peserta didik. h. tingkat kehadiran.
Format Laporan Hasil
Belajar
Untuk dimasukkan ke Dapodik
Merancang
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Mendesain projek penguatan
03 profil pelajar Pancasila
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL

Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil


pelajar Pancasila
1
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek
untuk seluruh kelas. 2 Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan


dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek
3
penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan
tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya.
(Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan
4 Menyusun modul projek
pendidikan).
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan
satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-
elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi
Merancang strategi pelaporan hasil projek 5 projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.

Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan


hasil projek

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan


dan kondisi satuan pendidikan.
Dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
BERIMAN, BERTAKWA Akhlak beragama Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa
KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA, DAN BERAKHLAK Pemahaman agama/kepercayaan
MULIA Pelaksanaan ritual ibadah
Akhlak pribadi Integritas
Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual
Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Berempati kepada orang lain
Akhlak kepada alam Memahami keterhubungan ekosistem Bumi
Menjaga lingkungan alam sekitar
Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
BERKEBINEKAAN GLOBAL Mengenal dan menghargai Mendalami budaya dan identitas budaya
budaya
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta
praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
Komunikasi dan interaksi Berkomunikasi antar budaya
antar budaya
Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif
Refleksi dan tanggung jawab Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
terhadap pengalaman
kebinekaan Menghilangkan stereotip dan prasangka
Menyelaraskan perbedaan budaya
Berkeadilan sosial Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
Memahami peran individu dalam demokrasi
Dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
BERGOTONG-ROYONG Kolaborasi Kerja sama
Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama
Saling-ketergantungan positif
Koordinasi sosial
Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial
Persepsi sosial

Catatan: Berbagi
Disarankan MANDIRI Pemahaman diri dan Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
mengambil 2-3 situasi yang dihadapi
Mengembangkan refleksi diri
Dimensi yang Regulasi diri Regulasi emosi
relevan dalam
Penetapan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri serta rencana strategis untuk
1 tahun mencapainya
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri
Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri
Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif
BERNALAR KRITIS Memperoleh dan Mengajukan pertanyaan
memproses informasi dan
gagasan Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya


Refleksi pemikiran dan Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
proses berpikir
KREATIF Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Empat Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan PAUD

Kita Semua Bersaudara Imajinasi dan Kreativitasku Aku Sayang Bumi Aku Cinta
"Bhinneka Tunggal Ika” "Rekayasa dan Teknologi“ "Gaya Hidup Indonesia
Berkelanjutan“ "Kearifan Lokal“
Tema ini bertujuan mengajak Tema ini bertujuan mengajak
peserta didik untuk mampu peserta didik belajar mengenali Tema ini bertujuan untuk Tema ini bertujuan agar peserta
berinteraksi dunianya mengenalkan peserta didik pada isu didik mengenal identitas dan
dengan teman sebaya, menghargai melalui imajinasi, eksplorasi, dan lingkungan, eksplorasi dalam karakteristik negara, keberagaman
perbedaan, mau berbagi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi mencari solusi kreatif yang dapat budaya dan ciri khas lainnya
mampu bekerja sama dan Kreativitasku, peserta didik dilakukan oleh peserta didik, serta tentang Indonesia sehingga mereka
distimulasi dengan serangkaian memupuk kepedulian terhadap memahami identitas dirinya
kegiatan yang dapat alam sebagai perwujudan rasa sebagai anak Indonesia, serta
membangkitkan rasa ingin tahu, sayang terhadap ciptaan Tuhan bangga menjadi anak Indonesia.
memperkaya YME.
pengalamannya dan menguatkan
kreativitasnya.
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan SD - SMA/K

Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) SMA/SMK)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya pikir Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal dan mempromosikan budaya
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi kritis, kreatif, inovatif, sekaligus tingkat lokal dan masalah yang ada dalam perdamaian dan anti kekerasan, belajar
tentang budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati untuk berekayasa pengembangan potensi tersebut, serta membangun dialog penuh hormat tentang
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, membangun produk berteknologi yang kaitannya dengan aspek lingkungan, keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
serta perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan juga sosial dan kesejahteraan masyarakat. dianutnya serta mempelajari perspektif
sekitarnya. berbagai agama dan kepercayaan,

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
(SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK (SMP-SMA/SMK) (tema wajib SMK)
menghubungkan berbagai pengetahuan yang
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan keterampilan Merefleksikan makna demokrasi dan
telah dipahami dengan pengalaman nyata di
manusia, baik jangka pendek maupun untuk memelihara kesehatan fisik dan memahami implementasi demokrasi serta keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
panjang, terhadap kelangsungan mental, baik untuk dirinya maupun orang tantangannya dalam konteks yang membangun pemahaman terhadap
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan
sekitarnya. sekolah dan/atau dalam kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang
dunia kerja. sesuai dengan keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Catatan:
Pancasila yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Untuk SMK Kelas XIII pada SMK program
4 tahun tidak perlu melaksanakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema
Untuk Pendidikan Khusus:
PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda
● Pada dasarnya projek bisa mengambil
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda dan/atau mengembangkan projek dari
jenjang lain menyesuaikan dengan
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda kondisi dan tahapan belajarnya.

SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda ● Penerjemahan tema dalam projek
disesuaikan dengan kondisi dan
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan XII 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
kebutuhan ABK
SMK/MAK kelas X 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1 tema
● Implementasi projek penguatan profil
Kebekerjaan
pelajar Pancasila dapat diintegrasikan
SMK/MAK kelas XI 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1 tema pada mata pelajaran keterampilan atau
Kebekerjaan mapel lain yang relevan
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan

SPK 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda


Alokasi Waktu Projek
PAUD: tidak ada minimal SMK Kelas XII 36 JP
alokasi waktu (Program 3 tahun):

SD kelas I‒V: 252 JP SMK Kelas XII 144 JP Alokasi waktu Pada
(Program 4 tahun): pendidikan formal
SD kelas VI: 224 JP alokasi waktu projek
SDLB Kelas I: 234 JP profil dialokasikan
SMP kelas VII‒VIII: 360 JP 20-30% dari total
SDLB Kelas II: 252 JP pembelajaran dalam
SMP kelas IX: 320 JP satu
SDLB Kelas III - V: 306 JP tahun.
SMA kelas X: 486 JP
SDLB Kelas VI: 272 JP
SMA kelas XI: 216 JP
SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP
SMA kelas XII: 192 JP
SMPLB Kelas IX 272 JP
SMK Kelas X: 288 JP
SMALB Kelas X - XI 378 JP
SMK Kelas XI: 144 JP
SMALB Kelas XII 336 JP
Catatan:
● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode
waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
● Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak
terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.

Pilihan Waktu
Pelaksanaan
Projek MAR ET2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
7 8 9 10 11 12 13
a. Menentukan satu hari UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
dalam seminggu untuk
14 15 16 17 18 19 20
pelaksanaan projek
(misalnya hari Jumat).
HARI RAYA UPACARA Projek
Seluruh jam belajar pada NYEPI penguatan profil
hari itu digunakan untuk pelajar Pancasila
projek. 21 22 23 24 25 26 27
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 07.15-07.50 Upacara

b, Mengalokasikan 1-2 2 07.50-08.25 Upacara


jam pelajaran di akhir
hari, khusus untuk
mengerjakan projek. Bisa
digunakan untuk 3 08.25-09.00
eksplorasi di sekitar
09.00-09.15 I S T I RAHAT
satuan pendidikan
sebelum peserta didik I Projek penguatan
pulang. profil pelajar
4 09.15-09.50 Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan


profil pelajar profil pelajar -
5 09.50--10.25 Pancasila Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar - profil pelajar
6 10.25-11.00 Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan


- profil pelajar - profil pelajar - profil pelajar
7 11.00-11.35 Pancasila Pancasila Pancasila
c. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan -
tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga
Pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan.

MAR ET2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA

7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA

14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
Komponen Modul Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila

Profil Modul ● Tema dan topik atau judul modul


● Fase atau jenjang sasaran
● Durasi kegiatan
Tim fasilitator Satuan Pendidikan
Tujuan memiliki kebebasan untuk
● Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila
mengembangkan komponen dalam
yang menjadi tujuan projek
modul projek profil, untuk
● Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan
menyesuaikan dengan kondisi
fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah) sekolah dan kebutuhan peserta didik

Aktivitas ● Alur aktivitas projek secara umum


● Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya

Asesmen ● Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan


pencapaian projek
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tujuan Aktivitas Asesmen

Berisi: Dimensi, Menyesuaikan Mengukur tujuan


Elemen dan Sub dengan tujuan modul projek
elemen Profil Modul projek (bukan menilai
Pelajar Pancasilaan produknya)

Catatan:
• Antara tujuan, Aktivitas Pembelajaran dan Asesmen harus selaras
• Asesmen dilakukan pada saat Awal, proses dan di akhir pembelajaran
• Asesmen Awal: dilakukan pendidik untuk mengidentikasi Dimensi, elemen dan sub-elemen yang akan dipilih serta
mengidentikasi capaian fase yang sesuai dengan kemampuan peserta didik (melihat juga karakteristik satuan pendidikan)
• Modul projek diharapkan bisa menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam profil Pelajar Pancasila
• Tidak perlu seluruh elemen dan sub elemen diambil untuk membuat modul projek
TAHAPAN IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Menggunakan modul Membuat penyesuaian Membuat penyesuaian Mengembangkan ide dan modul
projek yang disediakan oleh terhadap modul projek yang terhadap modul projek yang projek sesuai konteks lokal,
Implementasi Kemendikbudristek tanpa disediakan oleh disediakan oleh kebutuhan, serta minat peserta didik
projek penyesuaian Kemendikbudristek sesuai Kemendikbudristek sesuai dengan melibatkan pendapat dan
atau dengan penyesuaian konteks lokal dan kebutuhan konteks lokal, kebutuhan, serta ide-ide peserta didik.
penguatan profil yang peserta didik minat
pelajar Pancasila sangat sedikit peserta didik dengan
melibatkan pendapat dan ide-
ide peserta didik
Pengembangan Alur Aktivitas Projek

Langkah

Pendidik bekerjasama dengan Tim fasilitator Projek membuat Hal-hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek,
1 2
alur projek yang berisi kegiatan projek, menggunakan struktur disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi-strategi
aktivitas yang disepakati bersama. pembelajaran, alat ajar, dan narasumber yang dibutuhkan untuk
pengembangan serta pendalaman dimensi

Beberapa contoh alur (sequence) projek

Contoh 1

1. Pengenalan 2. Kontekstualisasi 3. Aksi 4. Refleksi 5. Tindak lanjut

Mengenali dan membangun Menggali permasalahan di Merumuskan peran yang Menggenapi proses dengan Menyusun langkah strategis.
kesadaran peserta didik lingkungan sekitar yang dapat dilakukan melalui aksi berbagi karya serta
terhadap tema dan topik yang terkait dengan topik nyata. melakukan evaluasi dan
sedang dipelajari. pembahasan. refleksi.
Contoh 2

Merumuskan tujuan Tindak lanjut


1. Mengamati 2. Mendefinisikan 3. Menggagas 4. Memilih 5. Merefleksikan
Oh, ternyata itu yang hendak Bagaimana aku bisa menjadi Bagaimana aku bisa Bagaimana supaya ide ini
Apa yang terjadi?
dicapai bagian dari solusi? mewujudkannya tujuan? menjadi lebih baik?
• Mempersiapkan observasi. • Mendefinisikan tujuan dari • Melontarkan dan • Memilih solusi yang sesuai • Membagi pengetahuan.
• Mengenal dan mendekati temuan. mengembangkan gagasan. dengan tujuan. • Meminta masukan.
persoalannya (mencerap). • Membuat kerangka konteks. • Membuat alternatif solusi. • Membuat purwarupa. • Mengembangkan ide lebih
• Mencari inspirasi. lanjut dari masukan.

Contoh 3

1. Temukan 2. Bayangkan 3. Lakukan 4. Bagikan

Mengenali dan membangun Menggali permasalahan di Mewujudkan pelajaran yang Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan
kesadaran peserta didik lingkungan sekitar yang mereka dapat melalui aksi nyata. evaluasi dan refleksi.
terhadap tema dan topik terkait dengan topik
yang sedang dipelajari pembahasan.

(FIDS atau Find-Imagine-Do-Share digagas oleh Kiran Bir Sethi dalam program I Can!)
Contoh alur aktivitas dan asesmen projek SMP CONTOH 1

Modul Projek Fase D Asesmen Formatif Awal. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan
kebutuhan diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik: Sampahku, Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Tanggungjawabku perubahan iklim
Total waktu: 57 JP
1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Masalah Sampah
Pengelolaan Sampah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Gotong royong
● Bernalar kritis 6. 7. 8. 9.
Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
Pengorganisasian, dan Sampah di sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
Penyajian Data sekolahku

Sub-elemen yang disasar Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi 10. 11. 12. 13. 14.
● Menjaga Lingkungan Alam Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Sekitar Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster
● Kerja sama Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster
● Koordinasi Sosial yang ada yang Baik Sayangi Sekolahku
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
mengklarifikasi, dan mengolah
informasi dan gagasan
15. 16. 17.
Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Format rapor projek penguatan
profil pelajar Pancasila

38
Terima Kasih

39

Anda mungkin juga menyukai