IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA
Narasumber: 1. Dra. Dewi
Menyusun Kurikulum Perwitasari,Satuan
Operasional M.Pd Pendidikan
2. Nurazizah, S.Pd, M.Pd
Apa itu Kurikulum Operasional?
● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan
pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
(Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan, sementara
tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja)
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur Kurikulum SMP/MTs Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
a.Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
b.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Jam Pelajaran (JP) Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan.
Pendekatan Pembelajaran Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis
mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi.
Informasi Terkait Mata Pelajaran a. Mata pelajaran Informatika merupakan mata pelajaran wajib.
b. Satuan pendidikan atau murid dapat memilih setidaknya 1 dari 5 mata pelajaran Seni dan
Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya.
Alokasi waktu mata pelajaran SMP/MTs kelas 7–8
Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit
Alokasi Alokasi Projek Penguatan
Intrakurikuler Per Profil Pelajar Pancasila
Mata Pelajaran Tahun (Minggu) Per Tahun Total JP Per Tahun Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 * Diikuti sesuai agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 murid masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Prakarya). Murid memilih salah satu.
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 36 144 *** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 * Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108
tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Informatika 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 * Diikuti sesuai agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 murid masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 Prakarya). Murid memilih salah satu.
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96
Ilmu Pengetahuan Sosial 96 (3) 32 128 *** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128 * Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 64 (2) 32 96
tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Informatika 64 (2) 32 96
a. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan YME dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
b. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMP/MTs/sederajat menyediakan layanan program kebutuhan khusus
sesuai kondisi peserta didik.
c. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai SKS.
d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan murid dilakukan oleh guru yang
dikoordinasikan oleh guru BK. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi dilakukan oleh guru lain.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
kuliner dari seluruh 1.Buku → akan berapa halaman? Ada resep, atau
caption saja? Jenis buku foto seperti apa?
Indonesia 2.Kuliner → mencakup apa saja? Makanan berat,
jajanan, atau termasuk minuman?
3.Dari seluruh Indonesia → berapa
kota/tempat yang bisa dianggap mewakili seluruh
Indonesia ?
Capaian Pembelajaran
3 Tahapan Backward
Design
Merencanakan
Identifikasi Menentukan
tahapan
hasil yang bukti dan
kegiatan
asesmen
pembelajaran
diinginkan
2 3
1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Tujuan Belajar
Peserta akan memahami tentang :
•karakteristik dan komponen dalam CP, TP, dan ATP
•ATP, yang bukan hanya kumpulan TP, tapi juga tonggak
capaian pembelajaran siswa dalam mencapai CP
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design
Demikian pula dengan Bapak/Ibu Guru. Pemahaman dan identifikasi yang tepat atas
sebuah CP akan sangat membantu proses perumusan kalimat TP dan merangkai TP
menjadi ATP.
Bagaimana cara memahami sebuah CP?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
dst..
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia, maupun anggota
masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1,
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN
WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)
WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras
dengan sesama dan semesta
Taman indria,
SD, SMP, SMA+
TK/PAUD, SD
SMP SMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan
informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra
dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Tujuan Pembelajaran:
KONTEN: Teks naratif
1.Peserta didik mampu menjelaskan Sumber bacaan: ….
arti kata-kata yang jarang muncul
dengan bantuan visual dan konteks
kalimat yang mendukung pada teks
naratif KOMPETENSI
2.Peserta didik mampu
mengungkapkan makna tersurat dan 1.mengamati
tersirat dari teks naratif yang dibaca 2.menyusun pertanyaan
dengan menunjukkan bukti-bukti 3. melakukan penyelidikan
yang mendukung 4.membuat prediksi
3.Peserta didik mampu 5.mengorganisasi informasi
menginterpretasikan bagian dari
6.mendiskusikan hasil amatan
teks naratif berbentuk audiovisual
yang menunjukkan simpati, 7.mengomunikasikan secara lisan dan tertulis
kepedulian, atau empati
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan
Pembelajaran)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai,
kita perlu mengetahui titik awal keberangkatan para peserta didik.
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai dengan menentukan tujuan akhir
yang diinginkan terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan
asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:
Menentukan Merencanakan
Identifikasi hasil
bukti-bukti yang pengalaman belajar
yang diinginkan
dapat diterima dan instruksi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Mari berbagi cerita tentang proses dan hasil diskusi kelompok Bapak/Ibu.
Mengenali Karakteristik CP
Bersama kelompok mapelnya, Bapak/Ibu akan mendiskusikan dan
mencoba menemukan karakteristik CP dari masing-masing mapel dan
dianalisis. Sila melakukan langkah-langkah berikut:
1.Unduh dokumen CP yang telah dibagikan.
2.Setiap kelompok mapel akan membaca dan menganalisis kalimat CP dari
masing-masing kelompok mapel.
3.Identifikasi sebanyak mungkin kekhususan atau karakteristik dari CP
masing-masing mapel kelompok Bapak/Ibu cermati
4.Presentasikan hasil diskusi kelompok.
5.Unggah LK pada link google drive yang telah diberikan narasumber.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Untuk semakin memantapkan pemahaman akan identifikasi CP, menurunkannya menjadi rumusan
TP dan merangkainya ke dalam ATP, Bapak/Ibu akan mengerjakan penugasan berikut secara
berkelompok bersama rekan-rekan dari satu mapel.
TUGAS 1: Merumuskan Kalimat TP. Sila melakukan langkah-langkah berikut:
1.Pastikan kelompok Bapak/Ibu telah mengunduh dokumen CP. Setiap kelompok mapel untuk
diidentifikasi dan dirumuskan menjadi TP hingga ATP.
2.Unduh dokumen LK Ruang Kolaborasi.
3.Diskusikandan identifikasi seluruh konten dan kompetensi dari kalimat CP mapel yang dipilih,
tuangkan sedetail mungkin di LK .
4.Rumuskan 1-2 kalimat TP yang sesuai dengan karakteristik / kontekstualitas / situasi sekolah
Bapak/Ibu. Ingat untuk memasukkan unsur hasil analisa CP pada rumusan kalimat TP.
Durasi pengerjaan: 20 menit
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Mari berefleksi sejenak tentang apa yang telah kita pelajari bersama. Sila
lanjutkan kalimat berikut dan tuangkan refleksi Bapak/Ibu.
1. Sekarang saya paham, bahwa untuk merumuskan TP dan ATP itu perlu
…
2. Modul merumuskan TP dan ATP ini menurut saya …
3. Namun saya masih bingung tentang …
4. Untuk mengatasi kebingungan itu, saya akan …
5. 3 kata kunci yang saya pahami dari modul ini adalah …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Mari Berbagi
Silahkan setiap kelompok mapel membagikan hasil diskusi
dalam kelompoknya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Terima Kasih
Selamat berproses memajukan pendidikan Indonesia.