Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II
Kelas V dan VI
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Seni Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik pelajaran pilihan.
2. Seni Rupa
3. Seni Teater **** Total JP tidak termasuk mata
4. Seni Tari
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 900 (25) 252 1152 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP didik sesuai dengan
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
Matematika 180 (5) 36 216 JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
IPAS 180 (5) 36 216
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144
pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk
2. Seni Rupa mata pelajaran Bahasa
3. Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal
4. Seni Tari
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
Total****: 1044 (29) 252 1296 satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit ** Diikuti oleh peserta didik
tahun
sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128 Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**: **** Total JP tidak
1. Seni Musik termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, Muatan
2. Seni Rupa
Lokal dan/atau mata
3. Seni Teater 96 (3) 32 128
pelajaran tambahan yang
4. Seni Tari diselenggarakan oleh
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan tambahan:
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat
. .
1 3
Menganalisis Menentukan
konteks PENGORGANISASIAN
KARAKTERISTIK 2 PEMBELAJARAN
4
SATUAN
PENDIDIKAN Merumuskan
VISI Menyusun
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI RENCANA
Satuan pendidikan TUJUAN PEMBELAJARAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan ● Kuesioner, dengan pertanyaan
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota disesuaikan dengan tujuan dan
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh sasaran yang dibutuhkan.
warga satuan pendidikan. ● Wawancara, untuk mendapatkan
data secara langsung.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Diskusi kelompok
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan terpumpun (FGD) dengan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan mengundang perwakilan dari
pendidikan seluruh warga satuan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis pendidikan dan tokoh
dan dokumentasi data masyarakat.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi ● Observasi
atau solusi ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan guru dan tenaga kependidikan, mutu
pendidikan: dan relevansi pembelajaran
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? untuk menganalisis informasi:
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh ● Analisis
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? SWOT
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai ● Root Cause
profil Pelajar Pancasila? ● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan Satuan
Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
Sumber daya alam, sosial, dan Peserta didik
masa depan dan ingin diwujudkan oleh
budaya satuan pendidikan? ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
● Bagaimana mendokumentasikan semua ● Bagaimana satuan pendidikan bisa Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas mencapai gambaran ideal tersebut? tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
dan mitra yang ada?
● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
● Apakah ada sumber daya dari Review Visi Misi kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
lingkungan sekitar yang dapat ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan visi dan misi?
dalam proses belajar? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru Guru dan tenaga kependidikan
yang lebih sesuai dengan kondisi ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
Sumber pendanaan lingkungan dan karakteristik peserta pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Bagaimana proses pendanaan satuan didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
pendidikan? ● Apa saja prioritasnya? yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Bagaimana penggunaan dana ini? kelompok tersebut?
Sistem dan kebijakan di Review Tujuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
daerah ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
pendidikan (atau program keahlian untuk
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? SD) dalam mendukung kompetensi latar belakang dan kebutuhan?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan peserta didik?
terkait indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini? Sarana dan prasarana
● Apa saja perubahan sistem yang ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
terjadi? oleh peserta didik? pembelajaran yang optimal?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Mengapa kompetensi ini dianggap ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
mendukung pencapaian indikator? penting? sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
Kemitraan peserta didik? untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Apa karakteristik individu yang ingin mengelola data?
dilibatkan untuk mendukung program dibangun?
satuan pendidikan? (organisasi, ● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
komunitas, tokoh, dll.) yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
Contoh Kurikulum Operasional Sekolah
Silakan klik Link Di bawah ini!
https://bit.ly/contohmodelKOSP
C. Pengelolaan Pembelajaran
Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan siswa membuat pertanyaan untuk
gado-gado, dimana bermacam bahan diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya Seni Musik
dicampur namun masih dapat dipilah alam lokal Siswa mencatat informasi
siswa belajar memainkan
yang didapat secara terstruktur
alat musik dari daerah lokal
(belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dan berdiskusi untuk membuat cara
yang diambil dari alam
mengkomunikasikan informasi Sumber daya
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
dengan merujuk pada tema yang sudah
menjaga bermusik dalam kesehatan
ditentukan emosi (memberikan
kesehatan dalam ketenangan/menghibur)
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara Pendidikan keseharian
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan symbol sila – sila Pancasila
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
melihat CP dan mengidentifikasi tema- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran masyarakat.
Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
sesuai dengan jenis kelamin,
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
di rumah dan di sekolah, sebagai
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik.
Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali Pada akhir kelas 1, peserta didik
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan dan puisi anak. Pelajar mampu lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan
menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila K B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila K pelajar Pancasila Budaya
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
● Peserta didik dapat melakukan operasi ▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang lebih sederhana, mengorganisasikan data pengaruh budaya dengan cara
kompleks, memahami dan memaknai ide pokok berkomunikasi
dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang Asesmen: membuat kuesioner sederhana
dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
Kegiatan pembelajaran: tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner
Kegiatan pembelajaran
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner Kegiatan pembelajaran:
● Mengamati berbagai media penyampaian
● Merancang kuesioner secara berkelompok ● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
mempengaruhi gaya berkomunikasi
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
sekolah?
media apa yang paling disukai teman-temannya
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
peserta didik.
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
3. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Perangkat Ajar
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
dari berbagai sumber.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air
Urutan Kegiatan
Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
tidak ada air? makhluk hidup di muka terjadinya daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
41
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
tua.
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK mempertimbangkan:
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, a. laporan kemajuan belajar;
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, b. laporan pencapaian projek penguatan profil
nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan pelajar Pancasila;
ekstrakurikuler. c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada untuk SMK
orang tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Contoh Format
Laporan Hasil
Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas 1
Format Laporan
Hasil Projek
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Gy
hQrIjvaR6wL2avZebFj_WGVR03bjEx/edit?usp=
sharing&ouid=103505653984674347767&rtpo
f=true&sd=true
Kesimpulan
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
Karakteristik Kurikulum di Setiap
Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
pemahaman holistik:
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
• Untuk memahami
dini dan penanaman Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
lingkungan sekitar, mata
karakter dapat menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan IPA dan IPS
pelajaran
pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. kelompok kejuruan intelektual, capaian
bermain-belajar digabungkan sebagai Mata pelajaran yang meningkat dari 60% ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku mata pelajaran Ilmu Panduan untuk dipelajari serupa dengan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Pengetahuan Alam dan guru Informatika di SMP Penerapan sederajat, dengan
Sosial (IPAS) disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar pembelajaran berbasis menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk membantu mengikuti mata pelajaran projek dengan modifikasi kurikulum
meningkatkan • Integrasi guru-guru pemula, dari Kelompok Mapel mengintegrasikan mata
kesiapan bersekolah computational sehingga guru mata Wajib, dan memilih mata pelajaran terkait. Sama dengan pelajar di
Pembelajaran thinking dalam mata pelajaran tidak pelajaran dari kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
pelajaran Bahasa harus berlatar MIPA, IPS, Bahasa, dan menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berbasis projek belakang Keterampilan Vokasi
Indonesia, Matematika, minimal 6 bulan (1 pembelajaran berbasis
untuk penguatan pendidikan sesuai minat, bakat, dan
dan IPAS semester). projek untuk menguatkan
profil Pelajar informatika aspirasinya Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan • Bahasa Inggris sebagai pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
melalui kegiatan mata pelajaran pilihan Pembelajaran Pembelajaran berbasis
keahliannya dengan sekolah reguler,
perayaan hari berbasis projek projek untuk penguatan
dengan kedalaman materi dan
Pembelajaran berbasis untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
besar dan aktivitas sesuai dengan
profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
perayaan tradisi projek untuk penguatan karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dalam satu tahun ajaran,
profil Pelajar Pancasila pelajar di SLB
lokal dilakukan minimal dan pelajar menulis esai
dilakukan minimal 2 kali
3 kali dalam satu ilmiah sebagai syarat
dalam satu tahun ajaran
tahun ajaran kelulusan
Refleksi