Ketersediaan Materi
o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
(Jika memilih YA, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai kebutuhan peserta
didik).
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang menjelaskan tentang pola makan sehat,
zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
b. Gambar atau poster tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
c. Vidio pembelajaran tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan.
Moda Pembelajaran
Guru memilih moda pembelajaran yang diinginkaan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar yang ada, seperti: moda daring, luring, atau paduan antara tatap muka dan PJJ (blended
learning). Pada modul ini menggunakan moda luring.
Pengaturan Pembelajaran
356
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pola
makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai potensi dan
kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik mempelajari materi pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat; manfaat apakah
yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan Pemantik
Mengapa peserta didik perlu memahami dan menerapkan pola makan sehat, bergizi dan
seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat?
357
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau selamat
pagi kepada peserta didik.
2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan memahami pola
makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap
kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup sehat.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pola makan sehat, zat
gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: pola makan sehat,
zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan
untuk mewujudkan budaya hidup sehat.
8) Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi pola makan sehat, zat gizi
makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi
dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara
maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku disiplin, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi pola makan sehat, zat gizi
makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk
mewujudkan budaya hidup sehat menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis,
dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: berdiskusi atau mempresentasikan di
depan kelas materi tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,
pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan untuk mewujudkan budaya hidup
sehat.
9) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen pengetahuan
gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
358
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Setelah peserta didik membaca dan menyimak teks di atas, peserta didik
diminta untuk mendeskripsikan latar belakang kekurangan dan kelebihan gizi.
keduanya.
(a) Perubahan-perubahan dalam tubuh akibat gizi salah
Pengurangan cadangan
Peubahan-perubahan biokimiawi
Perubahan-perubahan fungsi
Perubahan-perubahan anatonik
(b) Pengaruh gizi terhadap daya kerja, daya tahan, pertumbuhan jasmani
dan mental
Pengaruh terhadap daya kerja
Pengaruh terhadap daya tahan
Pengaruh terhadap pertumbuhan jasmani dan mental.
363
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
zat pembangun, zat tenaga maupun zat pengatur. Demikian pula dengan
mineral dan air dapat berfungsi sebagai zat pembangun maupun zat
pengatur.
Monosakrarida
Monosakrarida merupakan hidrat arang yang susunan molekulnya
paling sederhana. Monosakrarida merupakan hasil akhir dari
pemecahan sempurna dari disakharida dan polisakharida, yaitu hidrat
arang yang susunan molekulnya lebih komplek. Sifatnya larut dalam
air dan rasanya manis. Golongan ini adalah: glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
Disakharida
Dalam proses pencernaan, disakharida akan diubah menjadi
monosakharida. Satu molekul disakharida terdiri dari dua molekul
monosakharida. Termasuk golongan disakharida ialah sakharosa atau
sukrosa, laktosa dan manosa. Hasil pemecahan disakharida adalah
sebagai berikut.
Sukrosa ………………. Glukosa + fruktosa
Maltosa ………………. Glukosa + glukosa
Laktosa ………………. Glukosa + galaktosa
Polisakharida
Polisakharida terdiri dari banyak molekul mono-sakharida.
Termasuk dalam golongan polisakharida ialah pati atau tepung,
dekstrin dan selulosa.
(b) Lemak
Molekul lemak terdiri dari unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Fungsi utama lemak ialah memberi tenaga kepada tubuh.
Satu gram lemak kalau dibakar dalam tubuh akan menghasilkan 9
kalori. Di samping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga
merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E,
dan K.
Pencernaan lemak di dalam tubuh memerlukan waktu yang lebih lama.
Oleh karena itu, lemak akan tinggal lebih lama di dalam lambung. Oleh
sebab itulah bila makan makan-makanan yang mengandung lemak
banyak akan memberi rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, lemak
memberi rasa gurih pada makanan.
(c) Protein
364
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Klasifikasi protein
Sesuai dengan macam asam amino yang membentuknya, maka
protein dapat digolongkan antara lain sebagai berikut:
o Protein sempurna
Protein sempurna ialah protein yang mengandung semua asam
amino esensial dalam jumlah yang cukup banyak. Protein inilah
yang termasuk golongan yang mampu menjalin pertumbuhan
dan mampu mempertahankan jaringan-jaringan tubuh.
o Protein kurang sempurna
Golongan ini mengandung asam-asam amino yang essensial,
akan tetapi ada beberapa yang jumlahnya hanya sedikit. Protein
yang termasuk golongan kurang sempurna ini masih dapat untuk
mempertahankan jaringan-jaringan tubuh, akan tetapi tidak
menjamin pertumbuhan.
o Protein tidak sempurna
Protein golongan ini mengandung sedikit sekali asam amino
essensial. Protein ini tidak dapat untuk mempertahankan, baik
jaringan-jaringan tubuh maupun untuk menjamin pertumbuhan.
Fungsi protein
Fungsi protein terdiri dari dari tiga macam antara lain sebagai
berikut.
o Protein sebagai zat pembangun
Pada masa pertumbuhan, kebutuhan tubuh akan protein relatif
lebih besar. Pada masa dewasa, dalam keadaan-keadaan tertentu,
365
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
o Zat-zat mineral
Meskipun mineral hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi
zat-zat ini mempunyai peranan penting dalam berbagai proses
tubuh, yaitu sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
Mineral sebagai zat pembangun
Sebagai zat pembangun, mineral berperan dalam
pembentukan jaringan-jaringan tubuh. Misalnya, kalsium dan
fosfor berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Zat besi
sebagai pembentuk sel-sel darah merah dan lain sebagainya.
Mineral sebagai zat pengatur
Sebagai zat pengatur mineral berfungsi, antara lain sebagai
berikut.
Keseimbangan asam basa,
Dalam proses pembekuan darah,
Dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh dan sebaliknya, mengangkut karbon dioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru,
Kepekaan syaraf dan kontraksi otot,
366
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
(e) Air
Kebutuhan tubuh akan air dapat dikatakan nomor dua setelah oksigen.
Orang dapat hidup tanpa makan untuk beberapa minggu. Tetapi tanpa
air, orang hanya dapat bertahan untuk beberapa hari. Kehilangan 10%
dari cairan tubuh akan sangat membahayakan. Kematian biasanya
terjadi bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20%.
Tubuh sebagaian besar terdiri dari air. Pada bayi jumlah cairan
tubuh mencapai lebih kurang 20% dari berat badan, sedangkan pada
orang dewasa lebih kurang 65%. Air terdapat dis emua jaringan di
dalam tubuh dengan kadar yang sangat berbeda-beda. Dalam gizi
misalnya, jumlah cairan lebih kurang hanya 5%, dalam lemak atau
tulang kira-kira 25%, sedang dalam jaringan otot dapat mencapai 80%.
Air di dalam tubuh, selain berfungsi sebagai zat pembangun, air
merupakan bagian dari jaringan-jaringan tubuh air berfungsi pula
sebagai zat pengatur. Sebagai zat pengatur, air perperan antara lain
sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan, sehingga zat-zat yang diperlukan
tubuh dapat diserap melalui dinding usus.
Tubuh memperoleh air dari tiga sumber, yaitu dari minuman, dari
air yang terkandung dalam bahan-bahan makanan dan dari air yang
terbentuk dalam jaringan sebagai hasil pembakaran zat-zat makanan
sumber tenaga.
(a) Kwashiorkor
Tanda-tanda yang khas
o bengkak, terutama kaki dan tangan,
o berat badan kurang bila dilihat dari umurnya,
o muka sembab,
o otot-otot kendor.
Tanda-tanda yang biasanya menyertai
o rambut tipis, kulit kusam,
o pucat karena kurang darah (anemia),
o berak encer,
o kulit pecah mengelupas,
o gejala kurang vitamin A,
o pembesaran hati.
(b) Marasmus
Tanda-tanda yang khas
o sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,
o wajahnya seperti orang tua,
o kulitnya keriput.
Tanda-tanda yang biasanya menyertai
o pucat karena anemia,
o berak encer,
o dehidrasi (banyak kehilangan cairan tubuh),
o gejala kurang vitamin A dan lainnya.
368
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
yang berakhir dengan kehancuran bola mata sehingga mata menjadi buta
sama sekali. Tingkat kelainan yang berat ini disebut Karatomalacia.
Selain mengakibatkan gangguan terhadap penglihatan, kekurangan
vitamin A akan menyebabkan juga kelambatan pertumbuhan, pengeringan
epetil kulit, dan pengeringan kelenjar air mata. Mengkonsumsi vitamin A
yang berlebihan dapat menimbulkan akibat yang kurang baik, yang disebut
keracunan vitamin A.
Hasil Refleksi
No Aktivitas Pembelajaran Belum
Tercapai Tercapai
1. Presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan
seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat yang dilakukan secara berpasangan
atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar Pancasila pada
elemen Mandiri dan Gotong Royong dalam proses pembelajaran
pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya
terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
Setelah melakukan presentasi dan diskusikan pola makan sehat, bergizi dan seimbang
serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat, peserta
didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya yang terkait pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya
terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. Kemudian laporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
371
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
372
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
No Pernyataan Ya Tidak
373
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran
di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
3. Asesmen Keterampilan
a. Presentasi bersama teman materi tentang makanan sehat, bergizi, dan seimbang.
374
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
1) Butir Tes
Diskusi materi tentang makanan sehat, bergizi, dan seimbang bersama teman Ananda.
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan mempresentasikan materi tentang
makanan sehat, bergizi, dan seimbang (asesmen proses) dan ketepatan melakukan
presentasi (asesmen produk).
2) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan mempresentasikan materi bahaya pergaulan bebas yang diharapkan.
3) Rubrik Asesmen Keterampilan Presentasi/diskusi
Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar asesmen).
Asesmen Presentasi/Diskusi
Asesmen Proses Asesmen Skor
Persiapan awal Sikap pelaksanaan Menyimpulkan Keterangan
Produk Akhir
menyiapkan materi melakukan diskusi hasil diskusi
(Berdiskusi)
diskusi (Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Persiapan awal menyiapkan materi diskusi
Skor 3 jika:
(a) mempersiapkan bahan diskusi.
(b) melengkapi materi materi diskusi.
(c) sistimatika penyusunan materi diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Pelaksanaan melakukan diskusi
Skor 4 jika:
(a) membuka diskusi
(b) menyampaikan materi dengan sistimatis.
(c) ketepatan menyampaikan materi dengan runtun.
(d) ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan runtun.
Skor 3 jika: hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Menyimpulkan hasil diskusi
Skor 3 jika:
(a) menyimpulkan hasil diskusi.
(b) menyusun laporan secara sistimatis.
(c) kelengkapan laporan hasil diskusi.
Skor 2 jika: hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika: hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
375
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Kriteria
No. Jenis Materi
Pengskoran
1. Kelengkapan materi 3
2. Sistematika penyusunan materi 3
3. Ketepatan dalam penyusunan materi 3
4. Ketepatan dalam menyampaikan materi 3
5. Ketepatan dalam menyusun laporan diskusi 3
Jumlah Skor Maksimal 15
1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan materi dengan cara
mengubah menambah materi yang dibelajarkan, serta menambah tingkat kesulitan tugas
yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
376
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran pola
makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan
tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan tersebut.
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti prosedur dalam melakukan presentasi/diskusi pembelajaran pola makan sehat,
bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan dengan baik, sesuai
dengan instruksi yang diberikan guru.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
377
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Glosarium
Asuhan gizi adalah suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang pasien, yang
melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam terdapat kegiatan: membuat
diagnosa masalah gizi, menentukan kebutuhan gizim, memilih alternatif bentuk zat
gizi, dan memilih cara pemberian zat gizi.
Diet adalah kecukupan makanan dan minuman seseorang yang dimakan sehari-hari.
Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolism, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fisik, mental, spiritual, dan sosial yang
memungkinkan setiap individu dapat hidup secara produktif.
Kurang Energi Protein (KEP), adalah Kurang Energi Protein (KEP) adalah Seseorang
yang kekurang gizi, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP
apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur
(BB/U) baku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang
paling berat dan meluas terutama pada Balita.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur
atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan
tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.
378
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
Status Gizi (Nutrition Status), Ekspresi dari keadaan keseimbangan dlm bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilka energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
Referensi
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Zat Gizi Makanan untuk AsumsinTubuh Manusia. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Asesmen oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.
379
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas VII
380
@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi