Tim Penyusun:
Kelas VII
PENULIS : Fitri Yani, S.Pd.
PENYUNTING : Ayu Wulandari, S.Pd.
EDITOR : Dra. Siti Aisyah, M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
karunia-Nya selesainya sehingga penyusunan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi (PAK) sebagai Muatan Lokal
Wajib pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandar Lampung dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyelenggaraan ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi peserta
didik untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi mampu
menjelaskan arti penting pendidikan antikorupsi, mampu memahami manfaat nilai-
nilai antikorupsi bagi pribadi dan sosial, mampu mengidentifikasi indikator dan
nilai-nilai antikorupsi, dan mampu menunjukkan pengamalan nilai-nilai antikorupsi
di sekolah
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
V. Silabus ........................................................................................... 36
KAJIAN PUSTAKA
iii
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI (PAK)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan selalu membawa manfaat bagi individu dan sosial. Secara
individual, pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi
manusia, baik potensi jasmani, rohani, maupun akal. Pendidikan yang baik
pastilah bisa mengembangkan potensi manusia tersebut secara bertahap
menuju kebaikan dan kesempurnaan. Secara sosial, pendidikan merupakan
proses pewarisan kebudayaan. Kebudayaan yang berupa nilai-nilai, perilaku
dan teknologi yang telah dimiliki generasi sebelumnya, diharapkan dapat
diwariskan kepada generasi muda agar kebudayaan masyarakat senantiasa
terpelihara dan berkembang.
Budaya korupsi yang telah merusak citra bangsa di mata dunia menjadi bahan
renungan dan pertanyaan besar terhadap keberhasilan tujuan pendidikan
nasional kita dalam mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Maka, perlu segera dicarikan solusi mengatasi problem bangsa ini. Salah satu
alternatif yang harus ditempuh adalah melalui jalur pendidikan antikorupsi. Hal
ini merupakan salah satu metode untuk menambah khasanah pengetahuan anak
didik di luar materi yang tidak termasuk dalam silabus.
Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal, kita semua
tahu perilaku seperti itu membuat tindak pidana korupsi menjadi hal yang
dianggap biasa. Sebuah ironi karena perilaku tersebut adalah perbuatan tidak
bermoral. Perilaku koruptif ditandai oleh hilangnya nilai-nilai jujur, peduli,
man- diri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil dari
1
dalam diri individu. Mengapa nilai-nilai karakter ini makin menghilang, tentu
menjadi keprihatinan kita. Dunia pendidikan, ditujukan berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Inti dari pendidikan adalah penguatan karakter.
2
1.2 Kerangka Dasar Kurikulum
1.2.1 Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkngan alam
di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang menberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
3
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahaun sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan
proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
Pendidikan Formal.
h. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Pendidikan Antikorupsi.
5
pembelajaran menjadi sia-sia. Agar substansi kurikulum dapat dikelola dengan
baik, maka guru sebagai pendamping siswa harus benar-benar memahami
kedua aspek tersebut. Supaya kurikulum memudahkan semua guru untuk
melakukan pembelajaran, maka semua kebijakan pemerintah tentang
kurikulum harus mudah dipahami, mudah dijabarkan, mudah disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi yang ada di sekitarnya (flexible),
mudah dikelola oleh guru (manageable), terukur ketercapaiannya
(measurable), terlihat tahapan perkembangannya (observable) dan dapat
diprediksi hasilnya (predictable).
Apabila semua itu terpenuhi, maka substansi yang semula dianggap sulit, akan
mudah dipelajari oleh siswa (learnable). Substansi yang semula dianggap
sebagai beban akan menjadi kebutuhan dan bermakna bagi kehidupan. Artinya,
keberadaan kurikulum menjadi alat bantu yang memudahkan dan melancarkan
proses pembelajaran, bukan mempersulit apalagi merepotkan semua pihak
(guru, siswa, dan orang tua).
1. Siapkan Diri
Guru adalah lokomotif perbaikan. Siapkan diri untuk membuat generasi
mendatang jauh lebih baik. Jadilah teladan bagi peserta didik, beri contoh,
dan tampilkan semangat yang kuat.
6
2. Rencanakan
Buat perencanaan yang rinci sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan peserta didik serta menggunakan sumber dan bahan ajar yang
tersedia di alam dan lingkungan sekitarnya. Jadikan pembelajaran yang
menyenangkan dan efektif.
3. Wujudkan
Wujudkan suasana belajar sesuai dengan apa yang telah direncanakan
dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta
didik serta menggunakan sumber dan bahan ajar yang tersedia di alam dan
lingkungan sekitarnya.
4. Evaluasi
Lakukan evaluasi terhadap ketercapaian sikap peserta didik sesuai tujuan.
Jaga konsistensi pengamalan dan penerapan sikap di sekolah dan di luar
sekolah. Perbaiki proses secara terus menerus.
7
3.1 Aspek Pendidikan Antikorupsi
Aspek Pendidikan Antikorupsi mengacu pada pengertian kompetensi yang
mencakup; pengetahuan, keterampilan dan sikap.
1. Tahu (Pengetahuan)
Peserta didik dikondisikan untuk tahu, sadar, dan paham tentang perilaku
antikorupsi. Untuk tahu, sadar, dan paham dapat dilakukan melalui
mendengar, melihat, membaca, dan merasa. Agar proses pengkondisian
peserta didik untuk tahu, sadar, dan paham lebih efektif, maka sekolah
dapat melakukan melalui mata pelajaran sebagai alat. Dalam hal ini mata
pelajaran yang dimaksudkan adalah PPKn.
2. Bisa (Keterampilan)
Peserta didik dikondisikan untuk bisa mempraktekkan perilaku
antikorupsi, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Agar proses
pengkondisian dapat berjalan efektif, perlu dilakukan melalui berbagai alat
yang bernama mata pelajaran, khususnya PPKn, dan melalui berbagai
aktivitas di sekolah dan di luar sekolah.
3. Terbiasa (Sikap)
Dikondisikan untuk terbiasa menunjukkan perilaku antikorupsi dalam
hidupnya, di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun. Agar
proses pembiasaan berjalan efektif, perlu dilakukan pembiasaan oleh
peserta didik di mana sekolah bertindak sebagai lokomotif.
8
3.2.1 Pengetahuan.
Peserta didik dikondisikan untuk mengetahui dan memahami tentang
antikorupsi. Tahu dan paham bisa bersumber dari mendengar, melihat,
membaca atau merasa.
a. Mendengar bisa dari guru, teman, tokoh, masyarakat, baik secara
langsung atau melalui media;
b. Melihat bisa melihat secara langsung atau melalui media;
c. Membaca bisa dari buku, media lain, atau alam;
d. Merasa bisa dari pengalaman langsung atau tidak langsung.
3.2.2 Keterampilan
Setelah tahu dan bisa, pembelajaran juga harus melangkah pada
kemampuan peserta didik untuk bisa, mampu atau terampil mempraktekkan
dan melakukan secara nyata. Proses ini dapat dikondisikan melalui latihan
yang terus menerus dan konsisten di sekolah dan di luar sekolah.
3.2.3 Sikap
Sikap terbentuk karena keterampilan yang terbiasa dan konsisten dilakukan
di manapun, kapanpun, dan dalam suasana bagaimanapun. Sikap terbentuk
melalui pembiasaan yang konsisten di sekolah dan di luar sekolah.
9
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti Sikap Spritual,
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti Sikap Sosial,
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti Pengetahuan, dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti Keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel Kompetensi Inti SMP/MTs
Kompetensi Inti
No
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
10
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya rasa ingin tahunya
rasa ingin tahunya tentang ilmu tentang ilmu
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait seni, budaya terkait
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian fenomena dan kejadian
fenomena dan kejadian tampak mata tampak mata
tampak mata
Berikut adalah table alokasi waktu mata pelajaran pada Kurikulum Pendidikan
Anti Korupsi SMP/MTs
11
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP/MTs
Semester Ganjil
Semester Genap
Keterangan :
satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 menit.
beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
pengetahuan dan 60% praktik dan pembiasaan
12
Beban Belajar Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi SMP/MTs
Beban Belajar
No Uraian Kelas
Kelas VIII Kelas IX
VII
Keterangan :
Beban belajar dihitung minimal
13
STRUKTUR KURlKULUM
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
A. PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
14
2013. Berdasarkan kenyataan tersebut, Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi
sebagai salah satu landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh
karena itu Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi harus dikenalkan di SMP/MTs.
Untuk kepentingan itu, perlu disusun Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
Standar Kelulusan Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi sesuai dengan satuan
pendidikan tersebut.
Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Perilaku seperti itu
membuat tindak pidana korupsi menjadi hal yang dianggap biasa, meskipun
perilaku tersebut adalah perbuatan tidak bermoral. Perilaku koruptif ditandai oleh
hilangnya nilai-nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil dari dalam diri individu. Nilai-nilai karakter ini semakin
menghilang, dan menjadi keprihatinan kita. Padahal, dunia pendidikan, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Sehingga, inti dari pendidikan adalah penguatan karakter
peserta didik.
15
didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional dan nasional. Secara
substansi terdapat empat kompetensi inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas
insan yang unggui, yakni (1) sikap keagamaan berirnan dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa untuk menghasilkan manusia yang tangguh agamanya, (2) sikap
kemasyarakatan berakhlak mulia untuk menghasilkan manusia yang memiliki
ernosi stabil, (3) menguasai pengetahuan, teknologi dan seni (berilmu dan cakap)
untuk menghasilkan manusia yang bcrmutu dan berkualitas, dan (4) memiliki
keterampilan (kreatif, inovatif dan mandiri untuk menghasilkan manusia yang
produktif dalam berkarya.
16
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
1. Pengertian
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Antikorupsi
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk sikap antikorupsi pada setiap individu atas dasar pemahaman dan
kesadaran yang kuat.
2. Fungsi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan pendidik di
sekolah dalam menyusun mata pelajaran Pendidikan Antikorupsi, sehingga
segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan serta sikap antikorupsi
dalam diri semua individu di Indonesia, sehingga tercipta Indonesia yang
berintegritas. Kompetensi inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan pendidikan Antikorupsi sebagai penanaman
dan pembiasaan nilai-nilai antikorupsi yaitu : jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, mandiri, sederhana, adil, peduli,dan berani dalam diri individu.
3. Tujuan
Tujuan Pendidikan Antikorupsi sebagai berikut:
a. Peserta didik dikondisikan untuk mengetahui, sadar, dan paham tentang
perilaku antikorupsi. Untuk mengetahui, sadar, dan paham dapat dilakukan
melalui mendengar, melihat, membaca, dan merasa. Agar proses
pengkondisian peserta didik untuk mengetahui, sadar, dan paham lebih
efektif, maka sekolah dapat melakukan melalui mata pelajaran sebagai
alat. Dalam hal ini mata pelajaran yang dimaksudkan adalah Pendidikan
Antikorupsi.
17
b. Peserta didik dikondisikan untuk bisa mempraktekkan perilaku
antikorupsi, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Agar proses
pengkondisian dapat berjalan efektif, perlu dilakukan melalui berbagai alat
yang bernama mata pelajaran, dan melalui berbagai aktivitas di sekolah
dan di luar sekolah.
18
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
SMP/MTs KELAS VII
19
2 Jujur 2.1 Mengidentifikasikan 1. Menghayati manfaat
karakter jujur pada orang karakter jujur pada orang
lain dan diri sendiri lain dan diri sendiri
2.2 Membangun karakter 2. Menyadari pentingnya
jujur pada diri sendiri memupuk dan
dan orang lain memelihara karakter
2.3 Menampilkan jujur jujur
dalam kehidupan 3. Mengidentifikasikan
karakter jujur sebagai
karakter utama yang
perlu dimiliki
3 Disiplin 3.1 Mengidentifikasi 1. Menghayati manfaat
karakter disiplin sebagai karakter disiplin pada
kunci sukses diri sendiri
3.2 Membangun disiplin 2. Menyadari pentingnya
sebagai karakter utama memupuk dan
3.3 Mematuhi disiplin pada memelihara karakter
diri sendiri disiplin
3. Mengidentifikasi
karakter disiplin sebagai
karakter utama yang
perlu dimiliki jika ingin
menjadi pribadi dan
pemimpin yang suksses
4 Tanggung 4.1 Menjelaskan pentingnya 1. Menyadari pentingnya
jawab karakter tangung jawab membangun karakter
4.2 Melaksanakan sikap tanggungjawab
tanggung jawab sebagai 2. Mengetahui dengan jelas
bentuk karakter ciri khas karakter
4.3 Menerima tanggung tanggungjawab
jawab dalam kehidupan
20
5 Sederhana 5.1 Menunjukkan karakter 1. Menyadari pentingnya
hidup sederhana manfaat karakter
5.2 Melaksanakan kegiatan sederhana
yang mencerminkan pola 2. Menyadari dan
hidup sederhana menghayati pentingnya
5.3 Mendukung pola hidup mengaplikasikan pola
sederhana sebagai hidup sederhana
karakter diri
6 Kerja keras 6.1 Membaca pentingnya 1. Menyadari pentingnya
berkepribadian ulet berkepribadian ulet
6.2 Membangun sikap kerja 2. Mengetahui bahwa
keras dalam mencapai perjuangan seseorang
tujuan yang ulet akan mencapai
6.3 Menyenangi kerja keras tujuan
dalam kehidupan
7 Mandiri 7.1 Membaca tentang 1. Menyadari pentingnya
pentingnya kepribadian berkepribadian mandiri
mandiri 2. Mengetahui bahwa
7.2 Menerapkan bentuk kemandirian dapat
kemandirian yang dibentuk dari kondisi
terbentuk dari suatu atau keadaan
keadaan
7.3 Menerima sikap mandiri
dalam setiap keadaan
8 Adil 8.1 Menjelaskan pentingnya 1. Menyadari pentingnya
berlaku adil berlaku adil
8.2 Melakukan sikap adil 2. Mengetahui dan
dalam kehidupan menyadari bertindak adil
8.3 Menampilkan sikap adil akan membawa pada
yang akan membawa kebaikan
pada kebaikan
21
9 Peduli 9.1 Mengidentifikasi 1. Menyadari pentingnya
perilaku peduli terhadap berperilaku peduli
aturan yang berlaku 2. Mendorong diri untuk
9.2 Membangun perilaku selalu menjadi pribadi
peduli pada orang lain yang peduli pada
dan diri sendiri kebaikan
9.3 Menampilkan
kepedulian terhadap
kebaikan sesuai aturan
yang berlaku
10 Berani 10.1Membaca pentingnya 1. Menyadari pentingnya
bertindak berani dalam bertindak berani dalam
menegakkan kebenaran menegakkan kebenaran
10.2Membangun tindakan 2. Mendorong diri untuk
berani dalam selalu menjadi pribadi
menegakkan kebenaran yang berani dan benar
10.3Menampilkan tindakan
berani dalam kebenaran
22
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI DAN KD
MATERI KEGIATAN
SKL KI KD INDIKATOR
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
1 2 3 4 5 6
PENGETAHUAN: KI.1 Menghargai 1.1 Memahami pengertian, 1. Mendeskripsikan Pengertian, dampak dan Guru membuka kelas
dan menghayati dampak dan penyebab pengertian korupsi dari penyebab korupsi dengan apersepsi,
Memiliki ajaran agama tindakan korupsi para ahli menyampaikan tujuan
pengetahuan yang dianutnya. 1.2 Memahami pengertian 2. Memberikan contoh Pengertian antikorupsi pembelajaran, skenario
antikorupsi dan nilai- dampak dari tindakan pembelajaran dan aspek-
faktual, konseptual, Nilai antikorupsi
nilai antikorupsi korupsi aspek yang dinilai.
prosedural, dan 3. Menganalisis penyebab
dari tindakan korupsi Guru menjelaskan secara
metakognitif pada KI.2 4. Mendeskripsikan singkat tentang
pengertian antikorupsi pengertian korupsi,
tingkat teknis dan Menunjukan dan dampak korupsi dan
dan nilai-nilai
menghayati antikorupsi penyebab korupsi.
spesifik sederhana
perilaku jujur,
berkenaan dengan : disiplin, Guru menayangkan
tanggungjawab, contoh-contoh kasus
1. ilmu peduli (toleransi, korupsi melalui video
pengetahuan, gotong royong),
2. teknologi, Peserta didik membentuk
santun, percaya
3. seni, dan kelompok belajar dan
diri, dalam
memberikan contoh
23
4. budaya berinteraksi dampak korupsi
secara efektif
dengan Peserta didik
mengumpulkan hasil
Mampu mengaitkan lingkungan diskusi
sosial dan alam
pengetahuan di atas
dalam jangkauan
Guru memberikan
dalam konteks diri pergaulan dan
umpan balik dan
keberadaannya.
sendiri, keluarga, penilaian serta
KI.3 Memahami memberikan kesimpulan
sekolah, pengetahuan materi yang telah
masyarakat (faktual, dipelajari
konseptual, dan
dan lingkungan
prosedural)
alam
berdasarkan rasa
sekitar, bangsa, ingin tahunya
negara, dan tentang ilmu
kawasan regional. pengetahuan,
teknologi, seni,
2.1 Mengidentifikasikan 1. Menghayati manfaat Pengertian Nilai Jujur Guru membuka kelas
karakter jujur pada karakter jujur pada dengan apersepsi,
budaya terkait Memelihara Karakter
orang lain dan diri orang lain dan diri menyampaikan tujuan
fenomena dan Jujur
sendiri sendiri pembelajaran, skenario
kejadian tampak
2.2 Membangun karakter 2. Menyadari pentingnya pembelajaran dan aspek-
mata. Jujur sebagai karakter
jujur pada diri sendiri memupuk dan aspek yang dinilai.
utama
dan orang lain memelihara karakter
2.3 Menampilkan jujur jujur Guru menjelaskan secara
SIKAP: KI.4 dalam kehidupan 3. Mengidentifikasikan singkat tentang
karakter jujur sebagai pengertian jujur, manfaat
Memiliki perilaku Mencoba, jujur, cara-cara bersikap
karakter utama yang
yang mengolah, dan jujur.
perlu dimiliki
menyaji dalam
ranah konkret Peserta didik membentuk
(menggunakan, kelompok belajar dan
24
mencerminkan mengurai, memberikan contoh sikap
sikap : merangkai, jujur pada orang lain dan
memodifikasi, diri sendiri
1. beriman dan dan membuat)
bertakwa kepada dan ranah Peserta didik
Tuhan YME, abstrak (menulis, mengumpulkan hasil
2. berkarakter, jujur, membaca, diskusi
dan peduli, menghitung,
3. bertanggungjawa Guru memberikan umpan
menggambar,
b, balik dan penilaian serta
dan mengarang)
4. pembelajar sejati memberikan kesimpulan
sesuai dengan
sepanjang hayat, materi yang telah
yang dipelajari
dan dipelajari
di sekolah dan
sehat jasmani dan sumber lain yang
rohani sama dalam
sudut 3.1 Mengidentifikasi 1. Menghayati manfaat Pengertian dan Manfaat Guru membuka kelas
pandang/teori. karakter disiplin karakter disiplin pada Disiplin dengan apersepsi,
sebagai kunci sukses diri sendiri menyampaikan tujuan
Sesuai dengan 3.2 Membangun disiplin 2. Menyadari pentingnya Pentingnya Karakter pembelajaran, skenario
perkembangan anak sebagai karakter utama memupuk dan Disiplin pembelajaran dan aspek-
di lingkungan 3.3 Mematuhi disiplin memelihara karakter aspek yang dinilai.
keluarga, sekolah, Disiplin sebagai karakter
pada diri sendiri disiplin
masyarakat dan pelajar Guru menjelaskan secara
3. Mengidentifikasi
lingkungan alam karakter disiplin sebagai singkat tentang
sekitar, bangsa, karakter utama yang pengertian disiplin,
negara, dan perlu dimiliki jika ingin manfaat disiplin.
kawasan regional. menjadi pribadi dan
Peserta didik membentuk
pemimpin yang sukses
kelompok belajar dan
memberikan contoh sikap
KETERAMPILAN disiplin sebagai pelajar
:
Peserta didik
25
Memiliki mengumpulkan hasil
keterampilan diskusi
Peserta didik
mengumpulkan hasil
26
tugas
5.1 Menunjukkan karakter 1. Menyadari pentingnya Pengertian Nilai Guru membuka kelas
hidup sederhana manfaat karakter Sederhana dengan apersepsi,
5.2 Melaksanakan kegiatan sederhana menyampaikan tujuan
yang mencerminkan 2. Menyadari dan Pola Hidup Sederhana pembelajaran, skenario
pola hidup sederhana menghayati pentingnya pembelajaran dan aspek-
Pentingnya Nilai
5.3 Mendukung pola hidup mengaplikasikan pola aspek yang dinilai.
Sederhana
sederhana sebagai hidup sederhana
karakter diri Guru menjelaskan secara
singkat tentang
pengertian karakter
sederhana, manfaat
bersikap hidup
sederhana.
Peserta didik
menganalisis bentuk-
bentuk sikap sederhana
sebagai pelajar
Peserta didik
mengumpulkan hasil
tugas
27
balik dan penilaian serta
memberikan kesimpulan
materi yang telah
dipelajari
6.1 Membaca pentingnya 1. Menyadari pentingnya Pengertian Kerja keras Guru membuka kelas
berkepribadian ulet berkepribadian ulet dengan apersepsi,
6.2 Membangun sikap 2. Mengetahui bahwa Kerja keras untuk menyampaikan tujuan
kerja keras dalam perjuangan seseorang mencapai tujuan pembelajaran, skenario
mencapai tujuan yang ulet akan pembelajaran dan aspek-
NIlai Kerja Keras bagi
6.3 Menyenangi kerja mencapai tujuan aspek yang dinilai.
Pelajar
keras dalam kehidupan
Guru menjelaskan secara
singkat tentang pengertian
kerja keras dan
berkepribadian ulet
28
dipelajari
7.1 Membaca tentang 1. Menyadari pentingnya Pengertian nilai Mandiri Guru membuka kelas
pentingnya kepribadian berkepribadian mandiri dengan apersepsi,
mandiri 2. Mengetahui bahwa Bentuk Kemandirian menyampaikan tujuan
7.2 Menerapkan bentuk kemandirian dapat pembelajaran, skenario
Karakter Mandiri seorang
kemandirian yang dibentuk dari kondisi pembelajaran dan aspek-
Pelajar
terbentuk dari suatu atau keadaan aspek yang dinilai.
keadaan
7.3 Menerima sikap Guru menjelaskan secara
mandiri dalam setiap singkat tentang pengertian
keadaan mandiri
8.1 Menjelaskan 1. Menyadari pentingnya Pengertian nilai adil Guru membuka kelas
pentingnya berlaku adil berlaku adil dengan apersepsi,
29
8.2 Melakukan sikap adil 2. Mengetahui dan Manfaat bersikap Adil menyampaikan tujuan
dalam kehidupan menyadari bertindak pembelajaran, skenario
8.3 Menampilkan sikap adil akan membawa Karakter Adil seorang pembelajaran dan aspek-
adil yang akan pada kebaikan pelajar aspek yang dinilai.
membawa pada
kebaikan Guru menjelaskan secara
singkat tentang pengertian
adil, contoh sikap adil,
manfaat bersikap adil.
10.1 Membaca pentingnya 1. Menyadari pentingnya Pengertian Berani Guru membuka kelas
bertindak berani dalam bertindak berani dalam dengan apersepsi,
menegakkan menegakkan kebenaran Karakter pribadi yang menyampaikan tujuan
kebenaran 2. Mendorong diri untuk berani pembelajaran, skenario
10.2 Membangun tindakan selalu menjadi pribadi pembelajaran dan aspek-
Karakter berani seorang
berani dalam yang berani dan benar aspek yang dinilai.
pelajar
31
menegakkan Guru menjelaskan secara
kebenaran singkat tentang pengertian
10.3 Menampilkan sikap berani, contoh sikap
tindakan berani dalam berani, manfaat bersikap
kebenaran berani.
32
KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
SMP/MTs KELAS VII
33
jika ingin menjadi pribadi
dan pemimpin yang
suksses
4 Tanggung 4.1 Menjelaskan pentingnya 1. Menyadari pentingnya
jawab karakter tangung jawab membangun karakter
4.2 Melaksanakan sikap tanggungjawab
tanggung jawab sebagai 2. Mengetahui dengan jelas
bentuk karakter ciri khas karakter
4.3 Menerima tanggung jawab tanggungjawab
dalam kehidupan
5 Sederhana 5.1 Menunjukkan karakter 1. Menyadari pentingnya
hidup sederhana manfaat karakter sederhana
5.2 Melaksanakan kegiatan 2. Menyadari dan menghayati
yang mencerminkan pola pentingnya
hidup sederhana mengaplikasikan pola
5.3 Mendukung pola hidup hidup sederhana
sederhana sebagai karakter
diri
6 Kerja keras 6.1 Membaca pentingnya 1. Menyadari pentingnya
berkepribadian ulet berkepribadian ulet
6.2 Membangun sikap kerja 2. Mengetahui bahwa
keras dalam mencapai perjuangan seseorang yang
tujuan ulet akan mencapai tujuan
6.3 Menyenangi kerja keras
dalam kehidupan
34
8 Adil 8.1 Menjelaskan pentingnya 1. Menyadari pentingnya
berlaku adil berlaku adil
8.2 Melakukan sikap adil 2. Mengetahui dan menyadari
dalam kehidupan bertindak adil akan
8.3 Menampilkan sikap adil membawa pada kebaikan
yang akan membawa pada
kebaikan
35
SILABUS
KOMPETENSI INTI
1.1 Memahami Pengertian, 1. Mendeskripsikan Pertemuan 1 Guru Rasa ingin Sikap Modul PAK 3 JP
pengertian, dampak dampak dan pengertian korupsi membuka tahu (Spiritual Kelas VII x
dan penyebab penyebab dari para ahli Setelah mempelajari kelas dengan dan 40
tindakan korupsi korupsi 2. Memberikan contoh materi tentang apersepsi, Kreatif Sosial) Internet menit
1.2 Memahami dampak dari korupsi, peserta didik menyampaik Pengetahu
pengertian Pengertian tindakan korupsi dapat: Mandiri Sumber lain
an tujuan an (Tes
antikorupsi dan antikorupsi 3. Menganalisis pembelajara yang relevan
lisan/
Mendeskripsikan Demokratis
nilai-nilai penyebab dari n, skenario tertulis)
Nilai pengertian korupsi
antikorupsi tindakan korupsi pembelajara Peduli Keterampi
36
antikorupsi 4. Mendeskripsikan dari para ahli n dan aspek- Sosial lan
pengertian dengan baik. aspek yang (Kinerja)
antikorupsi dan dinilai. Gemar
nilai-nilai Memberikan Membaca
antikorupsi contoh dampak Guru
dari tindakan menjelaskan
korupsi dengan secara
baik. singkat
tentang
pengertian
korupsi,
Pertemuan 2
dampak
Setelah mempelajari korupsi dan
materi tentang penyebab
antikorupsi, peserta korupsi.
didik dapat:
Guru
Memberikan menayangka
contoh nilai n contoh-
antikorupsi contoh kasus
korupsi
Menjelaskan melalui
pengertian video
antikorupsi
Peserta didik
membentuk
kelompok
Pertemuan 3 belajar dan
memberikan
Setelah mempelajari
contoh
materi tentang nilai
dampak
antikorupsi, peserta
korupsi
didik dapat:
Peserta didik
Memberikan
37
contoh nilai mengumpul
antikorupsi kan hasil
diskusi
Menganalisis nilai
antikorupsi Guru
memberikan
umpan balik
dan
penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah
dipelajari
2.1 Mengidentifikasikan Pengertian 1. Menghayati manfaat Pertemuan 1 Guru Religius Sikap Modul PAK 3 JP
karakter jujur pada Nilai Jujur karakter jujur pada Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
orang lain dan diri orang lain dan diri materi tentang nilai kelas dengan Jujur dan 40
sendiri Memelihara sendiri jujur, peserta didik apersepsi, Sosial) Internet menit
Karakter Jujur Disiplin
2.2 Membangun 2. Menyadari dapat: Menghayati menyampaik Pengetahu
karakter jujur pada pentingnya manfaat karakter jujur Sumber lain
an tujuan an (Tes
Jujur sebagai Tanggung yang relevan
diri sendiri dan memupuk dan pada orang lain dan pembelajaran lisan/
karakter utama jawab
orang lain memelihara karakter diri sendiri. , skenario tertulis)
2.3 Menampilkan jujur jujur Pertemuan 2 pembelajaran toleransi Keterampi
dalam kehidupan 3. Mengidentifikasikan Setelah mempelajari dan aspek- lan
karakter jujur materi tentang aspek yang (Kinerja)
sebagai karakter korupsi, peserta didik dinilai.
utama yang perlu dapat menyadari
dimiliki pentingnya memupuk Guru
38
dan memelihara menjelaskan
karakter jujur dengan secara
baik.. singkat
tentang
Pertemuan 3 pengertian
Setelah mempelajari jujur,
materi tentang manfaat
korupsi, peserta didik jujur, cara-
dapat cara bersikap
mengidentifikasikan jujur.
karakter jujur sebagai
karakter utama yang Peserta didik
perlu dimiliki dengan membentuk
baik kelompok
belajar dan
memberikan
contoh sikap
jujur pada
orang lain
dan diri
sendiri
Peserta didik
mengumpulk
an hasil
diskusi
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
39
materi yang
telah
dipelajari
3.1 Mengidentifikasi Pengertian dan 1. Menghayati manfaat Pertemuan 1 Guru Disiplin Sikap Modul PAK 3 JP
karakter disiplin Manfaat karakter disiplin Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
sebagai kunci Disiplin pada diri sendiri materi tentang nilai kelas dengan Tanggung dan 40
sukses 2. Menyadari disiplin, peserta didik apersepsi, jawab Sosial) Internet menit
3.2 Membangun Pentingnya pentingnya dapat: Menghayati menyampaik Pengetahu
disiplin sebagai Karakter memupuk dan manfaat karakter Mandiri Sumber lain
an tujuan an (Tes
karakter utama Disiplin memelihara karakter disiplin pada diri yang relevan
pembelajaran lisan/
Peduli
3.3 Mematuhi disiplin disiplin sendiri dengan baik. , skenario tertulis)
Disiplin sebagai lingkungan
pada diri sendiri 3. Mengidentifikasi pembelajaran Keterampi
karakter pelajar karakter disiplin Pertemuan 2 dan aspek- Peduli sosial lan
sebagai karakter Setelah mempelajari aspek yang (Kinerja)
utama yang perlu materi tentang dinilai. Bersahabat
dimiliki jika ingin disiplin, peserta didik
menjadi pribadi dan dapat Menyadari Guru
pemimpin yang pentingnya memupuk menjelaskan
sukses dan memelihara secara
karakter disiplin singkat
dengan baik. tentang
pengertian
Pertemuan 3 disiplin,
Setelah mempelajari manfaat
materi tentang disiplin.
korupsi, peserta didik
dapat Peserta didik
Mengidentifikasi membentuk
karakter disiplin kelompok
sebagai karakter belajar dan
utama yang perlu memberikan
dimiliki jika ingin contoh sikap
menjadi pribadi dan disiplin
40
pemimpin yang sebagai
suksses dengan baik. pelajar
Peserta didik
mengumpulk
an hasil
diskusi
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah
dipelajari
4.1 Menjelaskan Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru Tanggung Sikap Modul PAK 3 JP
pentingnya karakter Tanggung pentingnya Setelah mempelajari membuka jawab (Spiritual Kelas VII x
tangung jawab Jawab membangun materi tentang nilai kelas dengan dan 40
4.2 Melaksanakan sikap karakter disiplin, peserta didik apersepsi, Religius Sosial) Internet menit
tanggung jawab Ciri khas tanggungjawab dapat menyadari menyampaik Pengetahu
sebagai bentuk karakter 2. Mengetahui dengan pentingnya Toleransi Sumber lain
an tujuan an (Tes
karakter tanggung jawab jelas ciri khas membangun karakter pembelajara yang relevan
lisan/
Kreatif
4.3 Menerima tanggung karakter tanggungjawab n, skenario tertulis)
Menjadi Pelajar
jawab dalam tanggungjawab dengan baik. pembelajara Menghargai Keterampi
kehidupan yang
n dan aspek- prestasi lan
bertanggungjaw Pertemuan 2 aspek yang (Kinerja)
ab Setelah mempelajari dinilai.
materi tentang
disiplin, peserta didik Guru
dapat mengetahui menjelaskan
41
dengan jelas ciri khas secara
karakter singkat
tanggungjawab tentang
dengan baik. pengertian
tanggung
Pertemuan 3 jawab,
Setelah mempelajari manfaat
materi tentang manfaat
korupsi, peserta didik tanggung
dapat jawab,
mengaplikasikan contoh
tanggung jawab tanggung
sebagai pelajar dengan jawab
baik. sebagai
pelajar.
Peserta didik
menganalisis
bentuk-
bentuk
tanggung
jawab di
rumah dan di
sekolah.
Peserta didik
mengumpulk
an hasil
tugas
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
42
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah
dipelajari
5.1 Menunjukkan Pengertian Nilai 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru Religius Sikap Modul PAK 3 JP
karakter hidup Sederhana pentingnya manfaat Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
sederhana Pola Hidup karakter sederhana materi tentang nilai kelas dengan Jujur dan 40
5.2 Melaksanakan Sederhana 2. Menyadari dan sederhana, peserta apersepsi, Sosial) Internet menit
Toleransi
kegiatan yang Pentingnya Nilai menghayati didik dapat menyadari menyampaik Pengetahu
mencerminkan pola Sederhana pentingnya pentingnya manfaat Sumber lain
an tujuan an (Tes
Kerja keras yang relevan
hidup sederhana mengaplikasikan karakter sederhana pembelajara lisan/
5.3 Mendukung pola pola hidup sederhana dengan baik. n, skenario Kreatif tertulis)
hidup sederhana pembelajara Keterampi
sebagai karakter diri Pertemuan 2 n dan aspek- Bersahabat lan
Setelah mempelajari aspek yang (Kinerja)
materi tentang dinilai.
disiplin, peserta didik
dapat menyadari dan Guru
menghayati menjelaskan
pentingnya secara
mengaplikasikan pola singkat
hidup sederhana tentang
dengan baik. pengertian
karakter
Pertemuan 3 sederhana,
Setelah mempelajari manfaat
materi tentang bersikap
korupsi, peserta didik hidup
dapat menyadari dan sederhana.
menghayati
pentingnya Peserta didik
43
mengaplikasikan pola menganalisis
hidup sederhana bentuk-
dengan baik. bentuk sikap
sederhana
sebagai
pelajar
Peserta didik
mengumpulk
an hasil
tugas
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah
dipelajari
Mengetahui, ......,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAK,
........................................................... ...........................................................
44
SILABUS
KOMPETENSI INTI
6.1 Membaca Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru Disiplin Sikap Modul PAK 3 JP
pentingnya Kerja keras pentingnya Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
berkepribadian berkepribadian materi tentang nilai kelas dengan Kerja keras dan 40
ulet Kerja keras ulet kerja keras, peserta apersepsi, Sosial) Internet menit
untuk Kreatif
6.2 Membangun sikap 2. Mengetahui didik dapat menyadari menyampaikan Pengetahu
kerja keras dalam mencapai bahwa perjuangan pentingnya Sumber lain
tujuan an (Tes
Mandiri yang relevan
mencapai tujuan tujuan seseorang yang berkepribadian ulet pembelajaran, lisan/
6.3 Menyenangi kerja ulet akan dengan baik. skenario Bersahabat tertulis)
NIlai Kerja
keras dalam mencapai tujuan pembelajaran
Keras bagi
kehidupan Pertemuan 2 dan aspek- Tanggung Keterampi
aspek yang lan
45
Pelajar Setelah mempelajari dinilai. jawab (Kinerja)
materi tentang
kerjakeras peserta Guru Peduli sosial
didik dapat menjelaskan
mengetahui bahwa secara singkat
perjuangan seseorang tentang
yang ulet akan pengertian
mencapai tujuan kerja keras dan
dengan baik. berkepribadian
ulet
Pertemuan 3
Peserta didik
Setelah mempelajari
membaca
materi tentang kerja
keras, peserta didik referensi
tentang
dapat menerapkan
pentingnya
sikap kerja keras
memiliki
dalam kehidupan
kepribadian
sehari-hari dengan
baik. ulet.
Peserta didik
merangkum
hasil bacaan
lalu
mengumpulka
n pada guru
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
46
materi yang
telah dipelajari
7.1 Membaca tentang Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru Mandiri Sikap Modul PAK 3 JP
pentingnya nilai Mandiri pentingnya Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
kepribadian berkepribadian materi tentang nilai kelas dengan Disiplin dan 40
mandiri Bentuk mandiri mandiri, peserta didik apersepsi, Sosial) Internet menit
Kemandirian Tanggung
7.2 Menerapkan 2. Mengetahui dapat Menyadari menyampaikan Pengetahu
bentuk bahwa pentingnya jawab Sumber lain
tujuan an (Tes
kemandirian yang Karakter kemandirian dapat berkepribadian yang relevan
pembelajaran, lisan/
Mandiri Peduli
terbentuk dari dibentuk dari mandiri dengan baik. skenario tertulis)
seorang lingkungan
suatu keadaan kondisi atau pembelajaran Keterampi
7.3 Menerima sikap Pelajar keadaan Pertemuan 2 dan aspek- Peduli sosial lan
mandiri dalam Setelah mempelajari aspek yang (Kinerja)
setiap keadaan materi tentang dinilai. Bersahabat
kerjakeras peserta
didik dapat Guru
Mengetahui bahwa menjelaskan
kemandirian dapat secara singkat
dibentuk dari kondisi tentang
atau keadaan dengan pengertian
baik. mandiri
47
hasil bacaan
lalu
mengumpulka
n pada guru
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
8.1 Menjelaskan Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru membuka Toleransi Sikap Modul PAK 3 JP
pentingnya nilai adil pentingnya Setelah mempelajari kelas dengan (Spiritual Kelas VII x
berlaku adil berlaku adil materi tentang nilai apersepsi, Religius dan 40
8.2 Melakukan sikap Manfaat 2. Mengetahui dan adil, peserta didik menyampaikan Sosial) Internet menit
Kreatif
adil dalam bersikap Adil menyadari dapat menyadari tujuan Pengetahu
kehidupan bertindak adil pentingnya berlaku Sumber lain
pembelajaran, an (Tes
Karakter Adil Menghargai yang relevan
8.3 Menampilkan akan membawa adil dengan baik. skenario lisan/
sikap adil yang seorang pada kebaikan pembelajaran Peduli sosial tertulis)
pelajar
akan membawa Pertemuan 2 dan aspek- Keterampi
pada kebaikan Setelah mempelajari aspek yang Cinta tanah lan
materi tentang adil dinilai. air (Kinerja)
peserta didik dapat
mengetahui dan Guru
menyadari bertindak menjelaskan
adil akan membawa secara singkat
pada kebaikan dengan tentang
baik. pengertian adil,
contoh sikap
Pertemuan 3 adil, manfaat
48
Setelah mempelajari bersikap adil.
materi tentang nilai
adil, peserta didik Peserta didik
dapat mengetahui dan membaca
menyadari bertindak referensi
adil akan membawa tentang
pada kebaikan dengan pentingnya
baik. bersikap adil
terhadap diri
sendiri dan
lingkungan
Peserta didik
merangkum
hasil bacaan
lalu
mengumpulkan
pada guru
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
9.1 Mengidentifikasi Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru membuka Toleransi Sikap Modul PAK 3 JP
perilaku peduli Peduli pentingnya Setelah mempelajari kelas dengan (Spiritual Kelas VII x
terhadap aturan berperilaku peduli materi tentang nilai apersepsi, Disiplin dan 40
yang berlaku Manfaat 2. Mendorong diri peduli, peserta didik menyampaikan Sosial) Internet menit
bersikap Semangat
untuk selalu dapat mendorong diri tujuan Pengetahu
Sumber lain
49
9.2 Membangun peduli menjadi pribadi untuk selalu menjadi pembelajaran, kebangsaan an (Tes yang relevan
perilaku peduli yang peduli pada pribadi yang peduli skenario lisan/
pada orang lain Perduli kebaikan pada kebaikan dengan pembelajaran Bersahabat tertulis)
dan diri sendiri sebagai baik. dan aspek- Keterampi
karakter Peduli
9.3 Menampilkan aspek yang lan
pelajar lingkungan
kepedulian Pertemuan 2 dinilai. (Kinerja)
terhadap kebaikan Setelah mempelajari
Guru Peduli sosial
sesuai aturan yang materi tentang nilai
berlaku peduli, peserta didik menjelaskan
dapat mendorong diri secara singkat
untuk selalu menjadi tentang
pribadi yang peduli pengertian
pada kebaikan dengan perduli, contoh
baik. sikap perduli,
Pertemuan 3 manfaat
Setelah mempelajari bersikap
materi tentang perduli, perduli.
peserta didik dapat
mendorong diri untuk Peserta didik
membaca
selalu menjadi pribadi
referensi
yang peduli pada
tentang
kebaikan dengan baik.
pentingnya
bersikap
perduli
terhadap diri
sendiri dan
lingkungan
Peserta didik
merangkum
hasil bacaan
lalu
mengumpulkan
50
pada guru
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
10.1 Membaca Pengertian 1. Menyadari Pertemuan 1 Guru Religius Sikap Modul PAK 3 JP
pentingnya Berani pentingnya Setelah mempelajari membuka (Spiritual Kelas VII x
bertindak berani bertindak berani materi tentang nilai kelas dengan Jujur dan 40
dalam Karakter dalam berani, peserta didik apersepsi, Sosial) Internet menit
Kerja keras
menegakkan pribadi yang menegakkan dapat menyadari menyampaikan Pengetahu
kebenaran berani kebenaran pentingnya bertindak Sumber lain
tujuan an (Tes
Semangat yang relevan
10.2 Membangun 2. Mendorong diri berani dalam pembelajaran, lisan/
tindakan berani Karakter untuk selalu menegakkan
kebangsaan
skenario tertulis)
berani
dalam menjadi pribadi kebenaran dengan pembelajaran Cinta damai Keterampi
menegakkan seorang yang berani dan baik. dan aspek- lan
pelajar
kebenaran benar aspek yang Peduli sosial (Kinerja)
10.3 Menampilkan Pertemuan 2 dinilai.
tindakan berani Setelah mempelajari
dalam kebenaran materi tentang berani, Guru
peserta didik dapat menjelaskan
mendorong diri untuk secara singkat
selalu menjadi pribadi tentang
yang berani dan benar pengertian
dengan baik. sikap berani,
contoh sikap
Pertemuan 3 berani,
manfaat
51
Setelah mempelajari bersikap
materi tentang berani, berani.
peserta didik dapat
mendorong diri untuk Peserta didik
selalu menjadi pribadi membaca
yang berani dan benar referensi
dengan baik. tentang
pentingnya
bersikap berani
bagi diri
sendiri,
keluarga dan
lingkungan
Guru
memberikan
umpan balik
dan penilaian
serta
memberikan
kesimpulan
materi yang
telah dipelajari
Mengetahui, ......,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAK,
........................................................... ...........................................................
52
PROGRAM TAHUNAN
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar,dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Alokasi
SMT Kompetensi Dasar Tema
Waktu
I 1.1 Memahami Korupsi dan 3 minggu x 1
pengertian, dampak Antikorupsi JP
dan penyebab
tindakan korupsi
1.2 Memahami
pengertian
antikorupsi dan
nilai-nilai
antikorupsi
53
2.1 Mengidentifikasika Jujur 3 minggu x 1
n karakter jujur JP
pada orang lain dan
diri sendiri
2.2 Membangun
karakter jujur pada
diri sendiri dan
orang lain
2.3 Menampilkan jujur
dalam kehidupan
3.1 Mengidentifikasi Disiplin 3 minggu x 1
karakter disiplin JP
sebagai kunci
sukses
3.2 Membangun
disiplin sebagai
karakter utama
3.3 Mematuhi disiplin
pada diri sendiri
4.1 Menjelaskan Tanggung jawab 4 minggu x 1
pentingnya karakter JP
tangung jawab
4.2 Melaksanakan
sikap tanggung
jawab sebagai
bentuk karakter
4.3 Menerima
tanggung jawab
dalam kehidupan
54
5.1 Menunjukkan karakter hidup Sederhana 4 minggu x 1
sederhana JP
5.2 Melaksanakan kegiatan yang
mencerminkan pola hidup
sederhana
5.3 Mendukung pola hidup
sederhana sebagai karakter
diri
II 6.1 Membaca pentingnya Kerja keras 2 minggu x 1
berkepribadian ulet JP
6.2 Membangun sikap kerja
keras dalam mencapai tujuan
6.3 Menyenangi kerja keras
dalam kehidupan
7.1 Membaca tentang Mandiri 3 minggu x 1
pentingnya kepribadian JP
mandiri
7.2 Menerapkan bentuk
kemandirian yang terbentuk
dari suatu keadaan
7.3 Menerima sikap mandiri
dalam setiap keadaan
8.1 Menjelaskan pentingnya Adil 3 minggu x 1
berlaku adil JP
8.2 Melakukan sikap adil dalam
kehidupan
8.3 Menampilkan sikap adil
yang akan membawa pada
kebaikan
55
9.1 Mengidentifikasi perilaku Peduli 4 minggu x
peduli terhadap aturan yang 1 JP
berlaku
9.2 Membangun perilaku peduli
pada orang lain dan diri
sendiri
9.3 Menampilkan kepedulian
terhadap kebaikan sesuai
aturan yang berlaku
10.1Membaca pentingnya Berani 4 minggu x
bertindak berani dalam 1 JP
menegakkan kebenaran
10.2Membangun tindakan
berani dalam menegakkan
kebenaran
10.3Menampilkan tindakan
berani dalam kebenaran
TOTAL 33 minggu x
1 JP
……………………….. ………………………
56
PROGRAM SEMESTER
57
2.2 Membangun karakter n
jujur pada diri sendiri
dan orang lain M
2.3 Menampilkan jujur P
dalam kehidupan L
Penilaian Harian KD1 1 JP S 1
dan KD2
Penilaian Tengah 1 JP 1
Semester
3.1 Mengidentifikasi
karakter disiplin sebagai
kunci sukses
3. 3.2 Membangun disiplin 3 minggu x 1JP
1 1 1
sebagai karakter utama
3.3 Mematuhi disiplin pada
diri sendiri
4. 4.1 Menjelaskan pentingnya
karakter tangung jawab
4.2 Melaksanakan sikap 1 1 1 1
tanggung jawab sebagai 4 minggu x 1JP
bentuk karakter
58
4.3 Menerima tanggung
jawab dalam kehidupan
5.1 Menunjukkan karakter
hidup sederhana
5. 5.2 Melaksanakan kegiatan 4 minggu x 1JP 1 1 1 1
yang mencerminkan
pola hidup sederhana
5.3 Mendukung pola hidup
sederhana sebagai
karakter diri
Penilaian harian KD4 dan 1 JP 1
KD5
Penilaian Akhir Semester 1 JP 1
Mengetahui, ......,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAK,
........................................................... ...............................................
59
PROGRAM SEMESTER
2 mandiri
7.2 Menerapkan bentuk
3 minggu x 1JP 1 1 1
kemandirian yang
60
terbentuk dari suatu
keadaan
7.3 Menerima sikap mandiri
dalam setiap keadaan
61
9.3 Menampilkan kepedulian
terhadap kebaikan sesuai
aturan yang berlaku
Mengetahui, ......,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAK,
........................................................... ...............................................
62
RPP
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
KELAS VII
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
64
Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi
PENILAIAN
……………………….. ………………………
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
66
Peserta didik mengumpulkan hasil tugas
PENILAIAN
……………………….. ………………………
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
68
Peserta didik mengumpulkan hasil tugas
PENILAIAN
……………………….. ………………………
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang nilai jujur, peserta didik dapat: Menghayati
manfaat karakter jujur pada orang lain dan diri sendiri
KEGIATAN PEMBELAJARAN
70
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN INTI Guru mengulas kembali pengertian jujur, manfaat jujur 30 menit
bagi diri sendiri dan orang lain
72
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN INTI Guru menjelaskan tentang jujur sebagai karakter utama 30 menit
seorang pelajar
74
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
76
PENILAIAN
……………………….. ………………………
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
78
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
80
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
82
PENILAIAN
……………………….. ………………………
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
84
Peserta didik mengumpulkan hasil tugas
PENILAIAN
……………………….. ………………………
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
86
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
88
PENILAIAN
……………………….. ………………………
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang disiplin, peserta didik dapat menyadari dan
menghayati pentingnya mengaplikasikan pola hidup sederhana dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
90
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
92
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
94
PENILAIAN
……………………….. ………………………
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
96
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN INTI Guru mengulas kembali materi karakter kerja keras di 30 menit
pertemuan sebelumnya.
98
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
100
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
102
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
104
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang nilai adil, peserta didik dapat menyadari
pentingnya berlaku adil dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
106
PENILAIAN
……………………….. ………………………
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang adil peserta didik dapat mengetahui dan
menyadari bertindak adil akan membawa pada kebaikan dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
108
PENILAIAN
……………………….. ………………………
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang nilai adil, peserta didik dapat mengetahui
dan menyadari bertindak adil akan membawa pada kebaikan dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
110
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang nilai perduli, peserta didik dapat menyadari
pentingnya berperilaku peduli dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
112
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
114
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
116
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang nilai berani, peserta didik dapat menyadari
pentingnya bertindak berani dalam menegakkan kebenaran dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
118
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 2)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang berani, peserta didik dapat mendorong diri
untuk selalu menjadi pribadi yang berani dan benar dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
120
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN 3)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang berani, peserta didik dapat mendorong diri
untuk selalu menjadi pribadi yang berani dan benar dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
122
PENUTUP Guru memberikan umpan balik dan penilaian serta 5 menit
memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari
PENILAIAN
……………………….. ………………………
123
MATERI BAHAN AJAR
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
KELAS VII
124
125
PENDAHULUAN
126
BAB I
KORUPSI DAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
1. KORUPSI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) dan kamus hukum (2002)
korupsi diartikan sebagai tindak penyelewengan atau penyalahgunaan uang/
barang negara atau milik perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Sementara menurut Undang-undang No. 20 tahun 2001, korupsi adalah perbuatan
secara melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri/orang lain
(perseorangan atau korporasi) yang dapat merugikan keuangan/ perekonomian
negara. Namun secara umum, korupsi biasanya diasosiasikan sebagai penggunaan
kekuasaan pejabat publik untuk mengambil keuntungan material bagi pribadi
orang tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Padahal korupsi bisa
bermacam-macam manifestasinya, belum tentu berupa uang sebagai suap.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian korupsi menurut para ahli, terdiri atas:
1. Menurut Huntington (1968)
Korupsi adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-
norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini
ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.
2. Menurut Dr. Kartini Kartono
Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan
jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan
umum.
3. Menurut Heddy Shri Ahimsha-Putra (2002)
Menyatakan bahwa persoalan korupsi adalah persoalan politik pemaknaan.
4. Menurut Prof. Subekti
127
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam
perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri
dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang negara
untuk kepentingannya.
5. Menurut Syed Hussen Alatas
Korupsi merupakan suatu transaksi yang tidak jujur yang dapat
menimbulkan kerugian uang, waktu, dan tenaga dari pihak lain.
B. JENIS-JENIS KORUPSI
128
Model korupsi lapis kedua
Jaring-jaring korupsi (cabal) antar birokrat, politisi, aparat penegakan hukum, dan
perusahaan yang mendapatkan kedudukan istimewa. Menurut Aditjandra, pada
korupsi dalam bentuk ini biasanya terdapat ikatan-ikatan yang nepotis antara
beberapa anggota jaring-jaring korupsi, dan lingkupnya bisa mencapai level
nasional.
Model korupsi lapis ketiga
Korupsi dalam model ini berlangsung dalam lingkup internasional dimana
kedudukan aparat penegak hukum dalam model korupsi lapis kedua digantikan
oleh lembaga-lembaga internasional yang mempunyai otoritas di bidang usaha
maskapai-maskapai mancanegara yang produknya terlebih oleh pimpinan rezim
yang menjadi anggota jaring-jaring korupsi internasional korupsi tersebut.
C. PENYEBAB KORUPSI
129
Nugroho dan Tri Hanurita (2005: 116) mencatat 7 alasan mengapa korupsi
tumbuh dan berkembang terutama di negara berkembang.
1. Kemiskinan. Kemiskinan membuat pegawai pemerintah mau melakukan
apapun juga asal mendapatkan tambahan penghasilan untuk membuat
keluarganya selamat.
2. Kekuasaan yang berlebihan atau yang berasal dari keserakahan
3. Budaya. Kinoshita melaporkan hasil penelitiannya bahwa masyarakat
Indonesia adalah masyarakat keluarga besar, yakni sebuah masyarakat yang
mempunyai nilai bahwa kesuksesan seseorang anggota keluarga harus pula
dinikmati oleh seluruh anggota keluarga besar.
4. Ketidaktahuan.
5. Rendahnya kualitas moral masyarakat
6. Lemahnya kelembagaan politik suatu negara, baik menyangkut sistem
hukumnya, birokrasi maupun sistem interaksi antarlembaga yang
cendurung melahirkan perilaku dan budaya korupsi.
7. Korupsi terjadi karena penyakit bersama
D. DAMPAK KORUPSI
1. Bidang Demokrasi
Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan. Dalam dunia
politik, itu merusak demokrasi dan good governance (pemerintahan yang baik)
dengan menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan
legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan
kebijaksanaan. Korupsi di sistem pengadilan menghentikan supremasi hukum dan
korupsi dalam administrasi publik mengakibatkan ketidakseimbangan dalam
pelayanan sipil. Secara umum, korupsi mengikis kapasitas kelembagaan
pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat
diangkat atau mengangkat posisi bukan karena prestasi.
2. Bidang Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi
dan inefisiensi yang tinggi. Di sektor swasta, korupsi meningkatkan biaya
130
perdagangan karena kerugian dari pembayaran ilegal, biaya manajemen dalam
negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau untuk
penyelidikan. Meskipun beberapa telah menyarankan bahwa korupsi mengurangi
biaya (komersial) untuk menyederhanakan birokrasi, konsensus yang muncul
menyimpulkan bahwa ketersediaan suap menyebabkan pejabat untuk membuat
aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi yang menyebabkan biaya
perdagangan inflasi, korupsi juga mengganggu “bidang perdagangan”.
3. Bidang Kesejahteraan Negara
Korupsi politik di banyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga.
Korupsi politik berarti kebijakan pemerintah yang menguntungkan sering
menyuap pemberi, daripada orang-orang pada umumnya. Contoh lain adalah
bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar,
namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil. Politisi “pro-bisnis” ini hanya
mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan
kontribusi besar untuk kampanye pemilu mereka.
131
2. PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
Hari-hari ini kita menyaksikan berita tentang tindak pidana korupsi dan
perilaku koruptif di mana-mana. Terjadi di hampir semua daerah di Tanah Air, di
semua level dan di semua segi kehidupan dengan beragam jenis, modus, dan
kompleksitas. Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal
kita semua tahu bah-wa korupsi adalah perilaku yang tidak bermoral. Sebuah
ironi. Muara dari persoalan korupsi adalah hilangnya nilai-nilai antikorupsi (jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung-jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil) dari
dalam diri individu.
Setiap manusia terlahir dibekali potensi dan sikap positif agar kehadirannya
mampu menyelamatkan diri pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat, bangsa
dan negaranya. Itulah fitrah manusia, yang diutus Tuhan sebagai rahmat bagi
seluruh alam. Fitrah inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan
lainnya. Dengan demikian sebetulnya cikal bakal dan bibit menjadi orang yang
berbudaya antikorupsi sudah ada dalam diri manusia.
Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa pendidikan itu hanya suatu
“tuntunan” di dalam tumbuhnya anak-anak kita. Hidup tumbuhnya anak di luar
kecakapan dan kehendak kita kaum pendidik. Maka dari itu, untuk menyelesaikan
segala persoalan akibat kelemahan perilaku, tidak ada jalan lain selain
menguatkan bibit perilaku baik yang ada dalam setiap jiwa individu.
Dalam kaitan itulah pendidikan berfungsi sebagai proses untuk memupuk dan
menguatkan nilai-nilai yang sudah tertanam dalam diri setiap individu. Oleh
karena itu pendidikan harus lah tanpa paksaan. Untuk mewujudkan hal itu perlu
desain pendidikan yang utuh, yang memosisikan anak agar aktif membangun
gerakan antikorupsi melalui prakarsa-prakarsa individu maupun kelompok.
Artinya, anak diposisikan sebagai produsen yang aktif dalam segala hal.
132
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
133
mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap
bentuk korupsi.
D. LANGKAH TEKNIS PENGUATAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
134
BAB II
KEJUJURAN
Gambar 2
Meningkatkan iman dan takwa adalah salah satu cara
memupuk kejujuran
Sumber: Instagram smpglobalsurya_
135
mengerjakan sesuaitu maka kita akan katakan “tidak mampu.” Apabila diri kita
memang tidak tahu, maka kita akan katakana “tidak tahu.” Kalau kita tidak jujur
pada diri sendiri bagaimana kita bisa jujur ada orang lain.
Jujur dimulai dari yang kecil
Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kita melakukan banyak aktifitas. Dengan
memulai jujur dari kegiatan yang kecil seperti berbicara jujur, dan mengerjakan
ujian dengan jujur, kita akan terbiasa untuk jujur. Kejujuran yang kita tanam
sedikit demi sedikit akan menjadi kebiasaan yang membentuk pribadimu menjadi
orang yang jujur.
ANGKET SISIWA
136
Saya selalu menyampaikan apa adanya dan mengindarkan
diri dari tindakan menutupi kesalahan orang lain
PROYEK
Dengan rutin menulis buku harian, buatlah kesepakatan untuk menjadi pribadi
yang jujur, menjadikan diri lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih
baik dari hari ini.
137
BAB III
DIDIPLIN
A. PENGERTIAN DISIPLIN
Disiplin adalah rasa taat dan patuh terhadap nilai yang dipercata dan menjadi
tanggung jawabnya. Dengan kata lain disiplin adalah patuh terhadap peraturan atau
tunduk pada pengawasan dan pengendalian. Sedangkan pendisiplinan adalah
sebuah usaha yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai atau pemaksaan supaya
subjek mentaati sebuah peraturan.
Disiplin merupakan sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain percaya
karena modal seseorang dalam wirausaha adalah mendapat kepercayaan dari orang
lain. Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang artinya belajar. Disiplin asalnya
dari bahasa Inggris yaitu “disciple” yang artinya pengikut atau murid.
Gambar 3
Disiplin mengikuti upacara bendera
Sumber: Instagram smpglobalsurya_
138
B. MACAM-MACAM / JENIS-JENIS DISIPLIN
Disiplin dibagi beberapa macam atau jenis, yaitu diantaranya:
1. Disiplin Dalam Menggunakan Waktu
Adalah dapat menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena
waktu sangat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu sebaik mungkin.
2. Disiplin Dalam
Beribadah
Adalah senantiasa
beribadah dengan aturan-
aturan yang terdapat
didalamnya.
Kedisiplinan disini
sangat diperlukan, Allah
SWT senantiasa
Gambar 4 menganjurkan hamba-
Disiplin dalam beribadah
Sumber: Instagram smpglobalsurya_ Nya untuk disiplin,
sebagai contoh firman
Allah SWT.
3. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Kedisiplinan adalah suatu hal yang sangat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan, jika terjadi erosi disiplin maka pencapaian
pendidikan akan terhambat, diantaranya faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah sebagai berikut:
o Faktor tuntutan materi lebih banyak. Untuk menutupinya maka
berbagai jalan ditempuh.
o Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan
dan aturan serta ingin bebas sebebasnya.
o Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
139
o Motivasi belajar yang menurun dari peserta didik dan para pendidik
o Peraturan yang ada terlalu longgar
Selain macam-macam disiplin diatas, terdapat juga jenis-jenis displin yang lain:
1. Disiplin Diri Pribadi
Disiplin pribadi mengangut beberapa unsur seperti adanya sesuatu yang
harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap
hal tersebut.
2. Disiplin Sosial
Disiplin sosial merupakan disiplin yang berhubungan dengan masyarakat
atau dalam hubungannya dengan lingkungan.
3. Disiplin Nasional
Disiplin nasional bisa diartikan sebagai status mental bangsa yang
tercermin dalam suatu perbuatan yang dalam bentuk keputusan dan
ketaatan. Dilakukan secara sadar ataupun melalui pembinaan terhadap
norma-norma kehidupan yang berlaku.
C. MANFAAT DISIPLIN
Tumbuhnya Kepekaan
Anak yang tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini bisa memudahkan dirinya
mengungkapkan perasaanya kepada orang lain, termasuk orang tuanya.
Sehingga anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
Tumbuhnya Kepedulian
Dengan disiplin membuat anak menjadi mempunyai integritas, selain bisa
memikul tanggung jawab, dapat memecahkan masalah dengan baik, cepat
dan mudah.
Mengajarkan Keteraturan
Seorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan dapat
mengelola waktu yang dimilikinya dengan baik.
140
Menumbuhkan Ketenangan
Berdasarkan penelitian menunjukkan bayi yang tenang/ jarang menangis
ternyata dapat memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Ia juga
lebih cepet berinteraksi dengan orang lain pada tahap berikutnya.
Tumbuhnya Rasa Percaya Diri
Sikap ini berkembang ketika anak diberi sebuah kepercayaan untuk
melakukan suatu pekejraan yang dapat ia kerjakan dengan sendiri.
Tumbuhnya Kemandirian
Dengan belajar mandiri anak bisa diandalkan agar dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Anak juga bisa mengeksplorasi lingkungan dengan
baik. Disiplin adalah bimbingan yang tepat kepada anak agar sanggup atau
mampu menentukan pilihan yang bijak.
Tumbuhkan Keakraban
Dengan kemampuan beradaptasi yang terus diasah, anak akan menjadi
lebih cepat akrab dan ramah terhadap orang lain.
Membantu Perkembangan Otak
Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia
menjadi peniru perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan sempurna
tingkah laku orang tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk
kebiasaan dan sikap yang positif.
Membantu Anak Yang “Sulit”
Terkadang pada anak yang berkebutuhan khusus kita lupa mereka juga
membutuhkan penanganan khusus, dengan disiplin untuk menekankan
keteraturan anak yang berkebutuhan khusus dapat hidup lebih baik.
Menumbuhkan Sikap Patuh
Dengan disiplin anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas
kemauan sendiri.
141
D. CONTOH DISIPLIN
1. Disiplin di Rumah
Tidur dan bangun tepat waktu
Membantu orang tua
Merapikan mainan setelah bermain
Belajar dan mengerjakan PR
Makan dengan teratur
Merapikan tempat tidur adn kamar
Menjaga kebersihan rumah
Merapikan buku setelah belajar
3. Disiplin di Sekolah
Masuk sekolah dengan tepat waktu
Melaksanakan jadwal piket
Tidak membuang sampah sembarangan
Duduk dengan rapi
Izin terlebih dahulu ketika akan keluar kelas
Tidak membuah gaduh di sekolah
4. Disiplin di Masyarakat
Menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga keamanan tempat tinggal dan linkungan
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak mengganggu tetangga
142
BAB IV
TANGGUNG JAWAB
a. Merawat diri sendiri. Tubuhmu merupakan pemberian dari Tuhan yang Maha
Kuasa. Kamu akan dikatakan bertanggung jawab terhadap tubuhmu, jika kamu
dapat merawatnya dengan baik seperti: mandi setiap hari, dan berolahraga setiap
pekan. Jika kamu enggan untuk gosok gigi berate kamu termasuk orang yang
tidak bertanggungjawab terhadap diri kamu.
b. Berbakti kepada orang tua. Ayah dan ibu adalah orang yang pertama kali yang
harus dihormati setelah pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa Merekalah
yang merawat kamu sejak kita kita lahir kedunia ini. Merekalah yang mengajari
bertbicara dan melakukan segala hal. Tanggung jawablah terhadap tugas yang
diberikan oleh kedua orangtua.
143
2. Tanggung Jawab sebagai umat beragama
Anak yang ingin berhasil dalam belajar akan selalu siap menerima tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Anak yang mengerjakan tugas guru hingga selesai
dan tuntas disebut anak yang bertanggung jawab. Sebaliknya anak yang
mengerjakan tuges tidak selesai disebut anakyang tidak bertanggung jawab.
Contoh: Adi dan Firman bermain bulu tangkis di sekolah. Raket dan kok yang
dipergunakan adalah milik sekolah. Tiba-tiba bel berbunyi Adi langsung
meninggalkan area bermain dan meletakkan raket dan kok di lapangan bulu
tangkis. Sedangkan Firman mengembalikan raket yang dipinjam dari ruang
olahraga sekolah.
Gambar 5
Menjadi siswa yang bertanggung jawab melaksanakan
ibadah
Sumber: Instagram smpglobalsurya
144
TUGAS
Tulis apa pendapatmu terhadap Adi dan Firman dikaitkan dengan tanggung
jawab?
a).
b).
c).
a).
b).
c).
Negara bukan hanya milik satu orang atau dua orang, melainkan milik seluruh
rakyat. Ini berarti seluruh warga bertanggung jawab terhadap negaranya. Jika
negara tersebut diserang oleh musuh maka seluruh rakyat wajib membelanya. Jika
kekayaan negara diambil oleh pencuri maka seluruh rakyat pun bertanggung
jawab untuk menyelamatkan uang negaranya.
145
C. PEMIMPIN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Seorang pemimpin memiliki tugas yang jauh lebih banyak dan lebih berat, maka
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan lebih cepat dalam menyelesaikan
tugas. Bagaimana mungkin seorang pemimpin capat mengarahkan dan memberi
contoh bila tidak memiliki kemampuan dan tanggung jawab lebih besar daripaca
anggotanya.
Seorang pemimpin tidak harus mengerjakan semua pekerjaan yang ada, akan
tetapi seorang pemimpin harus dapat memahami seluruh permasalahan yang ada.
Karena segala kekurangan dan kesalahan akan dikembalikan kepada pemimpin.
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan, pemimpinlah yang akan menjawab
permasalahan yang ada. Semakin besar kedudukan seseorang maka resiko dan
tanggung jawabnya lebih besar.
146
3. Menepati janji
Secara umum hanya ada dua hal yang dilihat pada diri seorang pemimpin, yaitu
ucapan dan perilakunya. Maka jangan sekali- kali seorang pemimpin bertolak
belakang antara ucapan dan perbuatannya. Biasanya pemimpin etih suka
menjanjikan sesuatu kepada bawahannya. Bila secrang pemimpin menjanjikan
sesuatu kepada bawahannya dan tidak dipenuhi maka kewibawaan seorang
pemimpin akan jatuh pemimpin tersebut tidak dipercaya lagi oleh bawahannya.
Dapat merasakan kesulitan orang lain Seorang pemimpin yang baik akan
merasakan penderitaan yang dialami bawahannya, seningga muncul tanggung
jawab untuk membantunya lebih dulu dari pada yang lain. Berikut ini kisah
seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri di atas.
Suatu hari Umar melakukan patroli di malam hari dengan maksud ingin
mengetahui keadaan rakyat yang sebenarnya. Mulailah Umar berjalan dari gang
ke gang melihat- lihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh rakyatnya di malam
hari. Saat berjalan di gang yang sempit, Umar dikejutkan dengan suara tangisan
anak-anak kecil. Maka Umar mencoba mencari tahu, gerangan apa yang terjadi.
Diketuklah pintu rumah itu. Assalamu 'alaikum. Maaf, Ibu kenapa anak-anak ini
menangis? Sang Ibu tidak mengenal siapa sebenarnya yang datang. Ibu itu
menjawab "mereka menangis karena lapar".
Umar: "Kenapa kamu tidak kasih saja makanan yang sedang kamu masak itu?"
Sang Ibu: Yang ada di periuk ini sebenarnya bukan makanan, ini hanyalah batu
kerikil.
147
Umar: "Kenapa Ibu tidak meminta gandum ke Khalifah, bukankah ada Baitul Mal
(gudang negara)?"
Sang Ibu: "Biarlah aku tidak meminta apa pun kepadanya karena seharusnya
Khalifah Umar
lah yang memberi makan kami. Sambung sang Ibu: Umar adalah pemimpin maka
dialah yang
Mendengar ratapan sang ibu, Umar tidak marah tapi justru langsung pamitan
kepada Ibu;
Umar: "Sebentar ibu, saya akan kembali." Umar segera menuju Baitul Mal dan
langsung meminte kepada pegawainya satu karung gandum. Umar langsung
mengangkat karung
Umar: "Apa kamu mau memikul dosa dan tanggung jawabku di akhirat." Sambil
memikul gandum, Umar menuju rumah sang Ibu dan anak-anaknya. Setelah
mengucapkan salam, Umar masuk dan langsung memasaknya hingga siap
disantap oleh sang Ibu dan anak anaknya. Mereka menyantap makanan itu dengan
nikmat, ketika mereka sudah kenyang, mereka tersenyum dan bertanyalah sang
ibu: "Siapa sebenarnya tuan ini?
Umar: "Bu semoga Umar terbebas dari dosa tanggung jawabnya sebagai khalifah.
Akulah Umar bin Khattab." Sang Ibu terkejut dan langsung meminta maaf atas
kelancargannya dan berterima kasih telah memberinya makan dengan tangannya
sendiri. Umar pun berterima kasih telah diingatkan oleh rakyatnya sendiri.
148
Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan berikut Ini!
Sifat sifat kepemimpinan apa saja yang dimiliki Umar bin Khattab?
1.
2.
3.
4.
Sungguh tidak ada kerugian sedikit pun bagi anak yang bertanggung jawab. Justru
keuntungan akan datang bagi anak yang berani bertanggung jawab. Keuntungan
berani bertanggung jawab adalah:
Pada dasanya siapa pun yang mendapatkan tugas, maka dirinya sedang menjalani
sebuah pembelajaran. Bila seseorang bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas yang dibebankan kepada dirinya, secara tidak langsung membantu dirinya
sendiri untuk berlatih untuk mencapai keberhasilan. Apabila tugas itu ditinggalkan
atau ditunda berakibat akan semakin lama meraih kesuksesan, paling tidak tugas-
tugasnya akan menumpuk dan bertambah banyak. Hal ini membuatnya lama
menjadi orang yang berhasil.
149
orang kenapa harus dengan 10 orang. Orang yang bertanggung jawab dapat
mengefesienkan tenaga dan dana secara tepat.
3. Dapat dipercaya
Tanggung jawab dapat melahirkan kepercayaan. Jika kamu diberi tugas sesuatu
dan kamu tidak menyelesaikan tugas itu dengan baik, maka hal ini akan membuat
kesan (imej) tidak baik. Kamu akan dicap sebagai anak yang tidak bertanggung
jawab. Suatu saat ada pemilihan ketua OSIS atau pemimpin regu, banyak siswa
lain yang kurang percaya terhadap kemampuanmu.
Siswa yang tidak bertanggung jawab biasanya selalu lari dari masalah, akibatnya
masalah tersebut tidak terselesaikan. Masalah tidak akan tuntas dengan dihindari.
Seharusnya masalah itu akan tuntas dengan dihadapi apapun resikonya dan
diselesaikan.
PROYEK
Tuliskan 4 sikap agar yang harus kamu miliki apabila kamu diangkat menjadi ketua
kelas atau ketua OSIS!
150
BAB V
SEDERHANA
o PENGERTIAN SEDERHANA
Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata 'Sederhana ' ini
mencakup sebagai berikut: Arti atau kata lain dari Sederhana adalah bersahaja
atau tidak berlebih-lebihan.Contoh pada'hidupnya sederhana' Arti atau kata lain
dari sederhana adalah tidak tinggi dan tidak rendah, contoh pada 'harga
sederhana'. Arti atau kata lain dari sederhana ini adalah tidak penuh seluk beluk
(kesulitan),lugas,tidak banyak pernik contoh pada'kalimat sederhana'.
151
o CIRI-CIRI POLA HIDUP SEDERHANA
Hidup sederhana bukan berarti miskin atau hidup kikir. Hidup sederhana
adalah hidup yangsesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Namun karena kebutuhan
setiap orang berbeda-beda,ukuran sederhanauntuk tiap orang pun berbeda.
Misalnya seorang pengusaha yang sehari-harinya selalu berpergian jauh tentu
membutuhkan kendaraan berupa mobil atau sering naik pesawat. Mobil dan
pesawat bagi seorang pengusaha menjadi kebutuhan pokok. Namun bagiseorang
yang tempat kerjanya dekat rumah, tentunya tidak membutuhkan mobil, apalagi
naik pesawat karena dia dapt berjalan kaki, naik sepeda atau naik motor. Bila
pegawai tersebut tetap membeli mobil karena dia mampu, pegawai tersebut sudah
berprilaku berlebihan atautidak sederhana karena dia melakukan sesuatu yang
tidak sesuai kebutuhan.
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat
dibutuhkan orang dansifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah
seperti sembilan bahan makanan pokok /sembako, rumah tempat tinggal,
pakaian, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan
setelah semuakebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik.
Kebutuhan sekunder sifatnyamenunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti
makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang
baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategorimewah.
1. Kebutuhan Tersier / Mewah / Lux
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak
sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan
primer dan kebutuhan skunder. Contohnya adalah mobil, antena parabola,
pda phone, komputer laptop notebook, tv 50 inchi, jalan-jalan ke hawaii,
apartemen, dan lain sebagainya
152
BAB VI
KERJA KERAS
Gambar 6
Kerja keras sebagai siswa akan membuahkan hasil
maksimal
Sumber: Instagram smpglobalsurya
153
o TUJUAN HIDUP
Bila anda mempunyai tujuan hidup yang kuat, maka bekerja keras bukanlah
suatu pilihan. Tapi menjadi suatu
keharusan. Jika anda tidak mempunyai
tujuan yang jelas, maka anda dapat
mencari alasan untuk menghindari kerja
keras. Jadi siapa yang akan peduli akan
kerja keras anda atau bila anda malas?
Bila anda telah menetapkan tujuan
hidup yang jelas, akan diperlukan usaha
yang keras untuk dapat mencapainya.
Gambar 7
Kegigihan akan memupuk tercapainya Setiap tujuan yang memiliki arti
tujuan menuntut usaha yang keras. Anda harus
Sumber: Instagram smpglobalsurya
meyakinkan diri sendiri bahwa untuk
dapat mencapai tujuan dibutuhkan usaha yang keras. Hal ini akan membawa anda
melewati rasa takut, ego dan kecengengan anak kecil yang berpikir bahwa kerja
keras adalah sesuatu hal yang harus dihindari. Sifat kekanak – kanakan akan
tergantikan oleh kedewasaan yang mempunyai rasa tanggung jawab bahwa
pekerjaan harus diselesaikan. Tapi dengan hanya mengetahui tanggung jawab
pada pekerjaan tanpa di dukung dengan komitmen dan usaha yang kuat tidak akan
menyelesaikan pekerjaan.
Bila anda masih menghindar dari kerja keras, dapat diartikan kalau anda
belum menetapkan tujuan hidup anda. Karena bila anda sudah menetapkan tujuan
hidup maka anda akan bekerja dengan keras agar dapat mencapainya.Tujuan dan
kerja keras adalah sahabat kental. Tujuan adalah ‘mengapa’. Kerja keras adalah
‘bagaimana’. Tujuan dapat merubah pekerja menjadi mencintai pekerjaan. Tujuan
dapat merubah rasa sakit kerja keras menjadi tingkat dedikasi yang tinggi,
komitmen, perbaikan dan kesabaran. Tujuan merubah rasa sakit menjadi suatu
kekuatan, sampai pada titik anda tidak merasa sakit karena terlalu menikmati
kekuatan yang dihasilkan. Sekali lagi, semua itu muncul dari tujuan hidup yang
jelas. Ciptakan tujuan hidup anda dan jalani setiap hari. Maka semua kebiasaan
154
untuk sukses seperti bekerja dengan keras dan cerdas akan menjadi kebiasaan
secara tidak disadari. Kupas arti kata ‘mengapa’. Mengapa anda ada disini?
Mengapa hidup anda begitu berarti?
Gambar 8
Tidak mencontek saat ulangan
Sumber: Instagram smpglobalsurya
155
BAB VII
MANDIRI
A. PENGERTIAN
Kemandirian adalah sikap (perilaku) dan mental yang memungkinkan
seseorang untuk bertindak bebas, benar, dan bermanfaat; berusaha melakukan
segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri dan
kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya, sehingga
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya; serta bertanggung jawab
terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui berbagai pertimbangan
sebelumnya.
B. CIRI-CIRI MANDIRI
2. Memiliki kemampuan untuk selalu berusaha berinisiatif dalam segala hal.
3. Memiliki kemampuan mengerjakan tugas yang dipertanggung-jawabkan
padanya.
4. Memperoleh kepuasan dari kegiatannya (yang dikerjakannya).
5. Memiliki kemampuan mengatasi rintangan yang dihadapinya dalam
mencapai kesuksesan.
6. Memiliki kemampuan untuk selalu bertindak jujur dan benar sesuai hak dan
kewajibannya.
7. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain atau melakukan tindakan
yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya.
8. Memiliki kemampuan berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap
sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik dalam segi manfaat
atau keuntungannya, maupun segi negatif dan kerugian yang akan
dialaminya.
9. Tidak merasa rendah diri jika harus berbeda pendapat dengan orang lain,
berani mengemukakan pendapatnya walaupun berbeda, dan mampu
menerima pendapat yang lebih benar.
156
BAB VIII
ADIL
A. PENGERTIAN ADIL
Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut
kewajibannya. kata ADIL adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata,
tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih
banyak lagi persepsi yang lainnya. Menurut bahasa adil mempunyai arti
meletakkan sesuatu pada tempatnya atau dapat diartikan tidak berat sebelah, tidak
memihak dengan kata lain berlaku adil adalah memperlakukan hak dan berpegang
pada kebenaran.
Karena adil merupakan salah satu sikap yang mulia yang memiliki banyak
manfaat bagi siapa saja yang menjalaninya. Berikut beberapa manfaat adil
diantaranya yaitu:
Mencegah Perpecahan. Jika bersikap tidak adil maka akan terjadi perselisihan.
Mereka yang merasa dirugikan pasti akan tentu akan berusaha melawan dan
akhirnya, keduanya akan saling menjatuhkan dan tidak harmonis.
Mempermudah Segala Urusan. Mereka yang adil akan menempatkan segala hal
sesuai porsinya tanpa ada penyimpangan sehingga tidak memiliki beban yang harus
dipikul.
157
Meminimalisir Kecemburuan Sosial. Dengan berperilaku adil maka akan
mengurangi kecemburuan sosial di masyarakat, mereka secara mudah akan
menyadari hak dan kewajibannya. Kehidupan bermasyarakat juga menjadi lebih
rukun dan sejahtera. Bahkan rasa saling percaya juga akan mudah ditumbuhkan
selama bersikap adil.
Dalam ajaran agama islam ada 4 (empat) jenis atau bagian sikap adil
diantaranya yaitu:
Adil Kepada Allah SWT. Umat Islam bersikap adil kepada Allah SWT
dengan menjadikan-Nya satu-satunya zat yang disembah dan ditaati.
Adil Kepada Diri Sendiri, seseorang harus dapat menempatkan dirinya
dengan baik dan benar dengan cara menjaga diri tetap sehat, tidak menyakiti
diri sendiri, dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Adil Kepada Mahluk lain dan Lingkungan, sebagai manusia tidak akan
terlepas dari hawa nafsu. Namun, manusia harus selalu berusaha adil
terhadap mahluk hidup dan lingkungan sekitar dengan mengutamakan
kepentingan banyak pihak ketimbang hawa nafsu.
Adil Kepada Sesama, manusia adalah mahluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lainnya. Dengan bersikap adil maka kebutuhan
sesama manusia akan terpenuhi.
158
Melakukan perdagangan dengan jujur seperti tidak mengurangi takaran
timbangan.
Mengadili suatu perkara hukum dengan sikap yang bijaksana dan keputusan
yang adil seadil-adilnya.
Belajar dengan giat, tekun, dan rajin.
Saling tolong menolong terhadap seluruh manusia.
Rajin berzakat dan membayar pajak untuk memenuhi hak-hak orang lain.
159
BAB IX
PEDULI
A. PENGERTIAN PEDULI
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap
keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi
yang terjadi di sekitar kita. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil
melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada
lingkungan di sekitarnya.
Gambar 9
Contoh sikap peduli yakni menjenguk teman yang sakit
Sumber: Instagram smpglobalsurya
160
daya yang ada di masyarakat. Sikap peduli adalah sikap kesediaan untuk memberi
solusi terhadap persoalan masyarakat. Agar masyarakat dapat mau berdonasi, agar
masyarakat mau menyumbang, agar masyarakat memilih kerelawanan sehingga
mau membantu kesulitan saudara-saudara kita.
Peduli Adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, selalu
tergerak membantu kesulitan manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk
berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat. Orang-orang yang
peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam, melihat kelemahan, sikap
berpangku tangan dan membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus terjadi di
masyarakat.
B. MANFAAT PEDULI
Apa yang kita miliki akan berkurang jika kita bagikan kepada orang lain. Namun
hal ini bisa membuat kita bahagia. Kenapa? Sebab, ketika menolong orang, otak
kita akan memproduksi hormon dopamin. Dopamin ini adalah hormon yang
menghasilkan perasaan bahagia. Hormon ini juga dapat meyakinkan kita bahwa
berbagi itu adalah kegiatan yang positif.
2. Menularkan kebaikan
Sikap berbagi dan menolong sesama adalah kegiatan yang baik. Jika kita
menolong orang lain, orang tersebut akan merasa senang. Ini membuat mereka
biasanya akan berbuat baik juga kepada yang lain. Begitu seterusnya hingga
banyak orang yang dengan senang hati berbagi.
161
3. Meningkatkan rasa peduli
Menolong dan berbagi akan melatih rasa peduli. Sebagai makhluk sosial, kita
perlu menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Jika ada yang sedang
membutuhkan, alangkah baiknya kita membantu mereka. Karena hal ini bisa
membuat mereka dan kamu sama-sama bahagia.
162
BAB X
BERANI
A. PENGERTIAN BERANI
Berani dalam kebenaran merupakan salah satu sikap terpuji yang harus kita
miliki dan kembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Berani tidak berarti kita
harus berjuang dengan mengorbankan diri kita kepada orang lain. Berani juga
dapat dilakukan dengan berbagai cara lainnya. Salah satunya adalah lewat
perkataan dan pemikiran. Dengan bertindak demikian, kita sudah dianggap
melakukan keberanian, terutama di
zaman sekarang ketika kesatuan dan
persatuan bangsa dan negara
Indonesia diserang dengan
pemikiran dan ideologi yang
berpotensi merusak persatuan dan
kesatuan kita sebagai satu bangsa
dan negara. Oleh karena itu, kita
harus selalu bersikap berani dalam
Gambar 10 kebenaran.
Berani mengemukakan pendapat di kelas
Sumber: Instagram smpglobalsurya
Adapun contoh sikap berani dalam kebenaran yang dapat kamu lakukan
dalam kegiatan sehari-hari adalah sebagai berikut:
- Berani jujur, meski ketika teman-teman atau orang lain memaksa kita untuk
berbohong/menyatakan yang sebaliknya atau ketika kita menghadapi ancaman
- Tidak mencontek
- Ketika diberikan kepercayaan oleh orangtua untuk membeli sesuatu, kita
membeli barang tersebut sesuai dengan harganya dan jika ada kembalian,
mengembalikannya pada orangtua.
163
BAB XI
PENUTUP
164
DAFTAR PUSTAKA