Anda di halaman 1dari 53

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan


Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
&
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia Unggul Dibangun/Dikelola oleh
Generasi Unggul

Generasi Unggul
Indonesia
Guru unggul/bermutu Unggul
Dibangun dan dikelola
oleh Generasi Unggul Generasi unggul LPTK Unggul/bermutu
dihasilkan oleh Guru unggul/bermutu
Pendidikan dengan dihasilkan dari
guru-guru yang pendidikan guru yang
unggul/bermutu bermutu (LPTK
bermutu)

2
Generasi Saat ini dan Masa Depan
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang pesat
dan masif berimbas pada peradaban manusia, sehingga
terjadi society on the move.

Schmidt dan Cohen (2013) menyebut sekarang kita hidup di


zaman digital (digital age).

Di era ini separuh penduduk bumi telah terkoneksi dengan


internet dan orang dapat bepergian dengan mudah dan
sangat cepat.

Generasi yang lahir di era ini hidup dalam dunia digital, yang
sering juga disebut generasi Z (Z Generation) serta tantangan
dan peluang “Bonus Demografi”

Pasca Generasi Z akan datang generasi ALPHA yang lebih


canggih dari generasi Z
t.bintoro.tb@gmail.com 3
Tantangan Dunia Pendidikan

Era
Industri
4.0

Dunia
Pendidikan Luaran?
Mea

Teknologi
informasi dan
Globalisasi

t.bintoro.tb@gmail.com 4
Tantangan Kompetensi Abad 21
Trilling dan Fadel melalui Partneship 21st project menemukan
kecakapan abad 21 yang terdiri dari

learning and innovation skills, yang mencakup critical


thinking and problem solving, communication and
collaboration, creativity and innovation,

information, media and technology skills yang


mencakup information literacy, media literacy dan ICT
literacy,

carrer and life skills yang mencakup flexibility and


adaptibility, initiative and self direction, social and
cross culture interaction, productivity and
accountability, leadership and responsibility.
t.bintoro.tb@gmail.com 5
Berbagai Permasalahan Pendidikan Di Indonesia yang
Harus Segera Diatasi

Apakah Tujuan Pendidikan Nasional sudah tercapai?

Hasil studi PISA (Program for International Student


Assessment) tahun 2015 yang menunjukkan Indonesia baru
bisa menduduki peringkat 69 dari 76 negara.

Sementara dari hasil studi TIMSS (Trends in International


Mathematics and Science Study), menunjukkan siswa
Indonesia berada pada ranking 36 dari 49 negara dalam hal
melakukan prosedur ilmiah.

Di satu sisi Program Wajib Belajar 9 tahun juga belum tuntas


(terutama di daerah 3T)
t.bintoro.tb@gmail.com 6
UU Nomor 20 Th 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 3: Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
• bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Nasional ini diamanahkan
kepada para guru (Pasal 8 UUGD)

t.bintoro.tb@gmail.com 7
Standard Guru di Indonesia

Guru wajib memiliki kualifikasi Kualifikasi akademik diperoleh


akademik, kompetensi, sertifikat melalui pendidikan tinggi program
pendidik, sehat jasmani dan rohani, Guru Kualifikasi sarjana atau program diploma
serta memiliki kemampuan untuk Profesional Akademik empat
mewujudkan tujuan pendidikan Pasal 9 UU14/2005 Guru & Dosen
nasional.
Pasal 8 UU 14/2005 ttg Guru & Standar
Hak Pemilik
Dosen Kompetensi Pendidikan Sertifikat
Guru
Kompetensi meliputi kompetensi Setiap orang yang telah
pedagogik, kompetensi kepribadian, memperoleh sertifikat pendidik
kompetensi sosial, dan kompetensi memiliki kesempatan yang sama
profesional yang diperoleh melalui Sertifikat Pendidikan untuk diangkat menjadi guru pada
pendidikan profesi Pasal 10 Pendidikan Profesi satuan pendidikan tertentu
UU14/2005 Guru & Dosen Pasal 12 UU14/2005 Guru & Dosen

1.Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang Pendidikan profesi merupakan


telah memenuhi persyaratan. pendidikan tinggi setelah program
2.Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh sarjana yang mempersiapkan
perguruan tinggi yang memiliki program peserta didik untuk memiliki
pengadaan tenaga kependidikan yang pekerjaan dengan persyaratan
terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. keahlian khusus.
3.Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara Penjelasan Pasal 15 UU20/2003
objektif, transparan, dan akuntabel. Sisdiknas
t.bintoro.tb@gmail.com 8
Pasal 11 UU14/2005 Guru & Dosen
Antara Cita-cita Kemerdekaan, Persoalan Guru,
dan Kurikulum Pendidikan Guru

Persoalan Guru
dan LPTK
Bagaimana
• Distribusi tidak Menghasilkan Guru
Amanah Pendiri merata yang:
Bangsa: • Mismatched • Full Passion
Indonesia yang • Kekurangan di • Patriotik dan
Berkarakter Kuat
maju bersatu Daerah Khusus
• Memiliki Kompetensi
• Kualifikasi
berdaulat adil dan Unggul
• Profesionalisme • Berwawasan Masa
makmur
• Pendidikan Calon Depan
Guru di LPTK? • Berkemampuan TIK

Visi Kurikulum Baru


Pendidikan Guru
t.bintoro.tb@gmail.com 9
(Pasal 1 (1) UU No 14/2005) tentang Guru dan
Dosen (UUGD)
GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL
DENGAN TUGAS UTAMA:
Mendidik, Mengajar,
Membimbing, Mengarahkan,
Melatih, Menilai, dan
Mengevaluasi Peserta Didik

Bagaimana dengan Pasal 3 UU Sisdiknas


dan Pasal 8 UUGD
t.bintoro.tb@gmail.com 10
Janji dunia Pendidikan....
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
(Bab I, Pasal I, Ayat (1) UUSPN No. 20 tahun 2003)

t.bintoro.tb@gmail.com 11
Penelitian RISE Smeru Research Institute
• Terkait guru, wawancara Tim Smeru dengan
pembuat kebijakan pendidikan di tingkat
nasional menunjukkan bahwa pemerintah
Indonesia telah mengalokasikan 52% dari
anggaran pendidikan 2017 untuk para guru.
• Meski demikian, besarnya porsi anggaran
untuk guru belum diikuti oleh perbaikan
kinerja mereka. Demikian pula mutu
pembelajaran siswa. Apa yang salah?
t.bintoro.tb@gmail.com 12
Lanjutan Penelitian RISE Smeru
• Telah dilakukan studi diagnosis, yang merupakan
bagian awal dari Research on Improving Systems of
Education (RISE).
• Tim SMERU menganalisis sejumlah dokumen kebijakan
pendidikan dan mewawancarai pemangku kepentingan
bidang pendidikan, seperti pembuat kebijakan, pakar,
dan guru.
• Ditemukan bahwa “panggilan jiwa” adalah
karakteristik yang diyakini harus dimiliki para guru di
Indonesia. Kualitas ini secara umum dianggap dapat
membantu memperbaiki kualitas pengajaran dan
meningkatkan pembelajaran.

t.bintoro.tb@gmail.com 13
Adalah dorongan dari
dalam diri guru untuk terus
mengembangkan
Panggilan kemampuan dan
memperkuat kemauan
Jiwa dalam pengabdiannya
sebagai pendidik, semata-
mata untuk kemajuan dan
kesuksesan anak didiknya

t.bintoro.tb@gmail.com 14
Guru & Panggilan Jiwa
• Suatu penelitian tentang mutu guru mengungkapkan bahwa
“passion” (panggilan jiwa) merupakan pembeda antara guru
yang sangat bagus atau guru ahli dengan yang medioker atau
biasa-biasa saja.
• Guru ahli akan memberi perhatian lebih terhadap cara siswa
mendapatkan pengetahuan dan cara mereka berinteraksi
dengan para siswa.
• Perasaan dan emosi para guru ahli terkait erat dengan rasa
tanggung jawab untuk mencapai keberhasilan dalam tugasnya.
• “Panggilan jiwa” ini diwujudkan dalam kecintaan mereka pada
pengetahuan (yang lalu diajarkan kepada murid) atau pada
keinginan untuk menggali potensi murid.
t.bintoro.tb@gmail.com 15
Guru
Pendidik

Guru
3 Jenis Guru Pengajar

Guru
Pencari
Nafkah

t.bintoro.tb@gmail.com 16
Memuliakan Guru Melalui Regulasi
Memuliakan Guru

Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008


diperbaruhi PP Nomor 19 tahun 2017 tentang Guru

Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2018 tentang


Standar Pendidikan Guru

t.bintoro.tb@gmail.com 17
PENDIDIKAN PROFESI GURU

t.bintoro.tb@gmail.com 18
Program Pendidikan Profesi
Pasal 1 Ayat (5)
Permenristekdikti Guru yang selanjutnya
No. 55 Tahun 2017 disebut Program PPG adalah
tentang Standar program pendidikan yang
Dikgu diselenggarakan setelah
program sarjana atau sarjana
Program terapan untuk mendapatkan
sertifikat pendidik pada
Pendidikan pendidikan anak usia dini
Profesi jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan/atau
Guru pendidikan menengah.
t.bintoro.tb@gmail.com 19
Pasal 20 Ayat (10 dan 11)
Beban belajar

Prajabatan
36 – 40 SKS
(2 Semester)
Program PPG
Dalam Jabatan
Paling sedikit 24 SKS
(1 Semester)

t.bintoro.tb@gmail.com 20
Sistem Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Berdasarkan Permenristekdikti No. 55 Th 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
Pasal 5 ayat 1 dan 2 Pasal 20
Proses Pendidikan
di Kampus
• Akademik • Program Praktik
lapangan (PPL),
• Kompetensi yaitu praktik
Dasar Pedagogik, • Pembekalan Awal PPG mengajar mandiri
Profesional, • Lokakarya Pengembangan dengan bimbingan
Sosial, dan Perangkat Pembelajaran guru pamong dan
disertai penguatan diosen
Kepribadian substansi materi yang pembimbing
• Bakat, Minat, diajarkan
• Praktik Penelitian
Kepribadian, dan • Latihan Mengajar Terbatas
Tindakan Kelas
• Penguatan kompetensi
Kesamaptaan sosial dan kepribadian • Uji Kompetensi
(PPG Prajabatan) • Refleksi
PPL dan Uji
Seleksi Kompetensi
Pasal 20 ayat (6, 7, dan 8)
t.bintoro.tb@gmail.comdan Pasal 21 21
Pasal 20
Standar Proses
Ayat (6) Pelaksanaan proses sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf c terdiri atas:
a. pendalaman materi bidang keahlian yang akan
diajarkan;
b. pendalaman materi bidang pedagogik untuk mahasiswa
Program PPG yang berlatar belakang sarjana
nonpendidikan;
c. lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran;
d. praktik pembelajaran dengan teman sejawat;
e. PPL; dan
f. pengayaan dan remediasi untuk mahasiswa yang belum
memenuhi capaian pembelajaran yang ditetapkan.
Pasal 21
Ayat (1) Standar penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d
merupakan kriteria minimal mengenai penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
Program PPG.
Ayat (2) Penilaian terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penilaian proses dan produk pengembangan perangkat
pembelajaran;
b. proses dan produk PPL;
c. uji kompetensi; dan
d. penilaian kehidupan bermasyarakat di asrama/sarana lain.
Ayat (3) Program PPG diakhiri dengan uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh panitia nasional.
Kegiatan PPL sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
huruf d diatur dengan ketentuan:
a. direncanakan dan dikoordinasikan antara LPTK, dinas
pendidikan, Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah
Mitra;
b. dilaksanakan di Sekolah Laboratorium, Sekolah Mitra,
pusat pelatihan, atau yang setara pada satuan
pendidikan tertentu;
c. dilaksanakan dengan beban belajar setara dengan
satu semester;
d. dilaksanakan dengan beban 16 (enam belas) sks; dan
e. disupervisi dan dinilai oleh Dosen bersertifikat
pendidik dan Guru Pamong bersertifikat pendidik
sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian.
Kegiatan PPL sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) huruf d terdiri atas:
a. orientasi dan adaptasi;
b. diskusi dan revisi perangkat pembelajaran
dengan Guru Pamong;
c. praktik pembelajaran;
d. pelaksanaan penelitian tindakan kelas; dan
e. praktik melaksanakan tugas profesi Guru
yang lain.
Seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk merencanakan,
Pedagogik
melaksanakan, menilai dan mengevaluasi
pembelajaran

Seperangkat pengetahuan, sikap, dan


keterampilan yang membentuk kepribadian
Capaian Kepribadian guru yang mencerminkan perilaku ahklak
Pembelajaran mulia,kearifan, dan kewibawaan sehingga
Lulusan menjadi teladan bagi peserta didik.
Program PPG =
keterampilan untuk berkomunikasi,
Kompetensi berinteraksi, dan beradaptasi secara efektif dan
Guru Sosial
efisien dengan peserta didik, sesama guru,
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor: orangtua/wali dan masyarakat sekitar.
06/D.D5/KK/2018 ttg Spektrum Keahlian
SMK/MAK
Seperangkat pengetahuan, sikap, dan
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN keterampilan tentang struktur, konsep, dan
A A.1 A.1.1 Profesional pola pikir keilmuan yang harus dimiliki,
A.1.2 dikuasai, dihayati, dan diaktualisasikan oleh
A.1.3
A.1.4
guru.

A.2 A.2.1
A.2.2 Bagaimana untuk Program PPG
A.2.3
A.2.4 Kejuruan? 26
Dst…..
SELESAI

27
28
MODEL KURIKULUM PPG DALAM JABATAN

29
PPG DALAM JABATAN (SUDAH MENGAJAR)

Berakhir
tahun 2017
Guru Dalam
Jabatan
LAMA (...-2015)

?
1 2 3 4

SERTIFIKASI
(PLPG)

Guru
Guru Dalam Profesional
BARU (2017...)

Jabatan (578.190)
PPG
1 2 3 4 DALAM
JABATAN

Pendidikan Program Sarjana


Pendidikan/D-4 Pendidikan Profesi Guru Beban Belajar
24 SKS
t.bintoro.tb@gmail.com 30
Model Kurikulum Program PPG

No Isi Kurikulum Proporsi

Lokakarya pengembangan perangkat


pembelajaran disertai dengan
1 penguatan kompetensi pedagogik atau 60%
bidang studi dan keprofesian; serta
rencana penelitian tindakan

2 Praktik Pengalaman Lapangan 40%


t.bintoro.tb@gmail.com 31
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI:

PPG DALAM JABATAN DILAKSANAKAN DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN HYBRID/BLENDED
LEARNING

t.bintoro.tb@gmail.com 32
Pendidikan Calon Guru dengan
TPACK Model
Pengembangan dari Pedagogical Content
Knowledge (PCK)
(Koehler & Mishra, 2009)

t.bintoro.tb@gmail.com 33
t.bintoro.tb@gmail.com 34
Alur PPG Dalam Jabatan (Seleksi – Proses Pembelajaran – Uji
Kompetensi)

Seleksi Akademik
dan Administrasi

Pendalaman Materi Lulus

Model hybrid Lokakarya dan


learning dg SPADA Peerteaching di PPL di Sekolah UKM PPG SERTIFIKAT
LPTK PENDIDIK
dan ID-REN (6 SKS)
(10 SKS) (8 SKS) 3 minggu
3 bulan 5 Minggu

Tidak semua guru terjangkau


internet (Gurdasus)
Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
menggunakan pola blended learning/hybrid learning

Yaitu model pembelajaran yang menerapkan konsep,


Untuk guru-guru prinsip, dan prosedur pendidikan jarak jauh yang antara
yang terjangkau lain menerapkan pembelajaran dalam jaringan/daring
jaringan internet (online learning) yang dikombinasikan dengan
pembelajaran tatap muka.

Guru-guru Untuk guru-guru di daerah khusus yang tidak mungkin


daerah khusus menggunakan model blended learning dalam jaringan,
(tak dapat dilaksanakan dengan menggunakan model belajarPGDK
terjangkau
jaringan
mandiri dan/atau tatap muka yang secara substansi
internet) setara dengan program dalam jaringan

t.bintoro.tb@gmail.com 36
Pola PPG Dalam Jabatan

PPG Dalam Jabatan


Blended Learning

Blended Learning Khusus

Guru Daerah Khusus


Asumsi 3 jam per
hari

Di LPTK (19 Hari) Di Sekolah


PPG Daring (12 Minggu)
Mitra (3
• Lokakarya Review Hasil Minggu)/Asal
Pengembangan (4 Minggu)
1 Pendalaman
Perangkat Orienta Pendalaman Materi (1 sks) Uji
si Awal • Pengembangan Perangkat
Materi Penget Uji
pembelajaran Kinerja
Daring pembelajaran (3 sks) ahuan PPL
Daring 1 hari di
(10 sks) • Peerteaching 1 sks (UP) 6 sks
(3 sks) Sekolah
• PTK 1 sks
Mitra

PPG Daring (10 Di LPTK (20 Hari) Di Sekolah Mitra


Minggu)
Model • Lokakarya Review Hasil Pengembangan
(3 Minggu)/Asal
(4 Minggu)
Orienta Perangkat pembelajaran (1sks) Uji
PPG 2 Pendalaman
Materi Daring
si Awal • Lokakarya Pengemb Perangkat dan
pemodelan pembelaj, dan peerteaching
Penget
ahuan
Uji
Kinerja
1 hari PPL
Tahun (10 sks) (oleh dosen dan/atau guru pamong) (6 sks)
• PTK 1 sks
(UP) 6 sks
di
Sekolah
Mitra
2019
Di Sekolah Mitra
PGDK 8 Hari PPG Gurdasus di LPTK (9 Minggu)
(3 Minggu)

• Lokakarya Pengembangan Uji


3 • Orientasi Awal Perangkat pembelajaran Penget
Pembekalan Guru • Pendalaman Materi Tatap muka (6 sks) ahuan PPL Uji
Daerah Khusus Tatap muka (UP) 6 sks Kinerja
• Peerteaching (1 sks)
(10 sks)
• PTK (1 sks)
STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM PPG DALJAB BLENDED LEARNING

KATEGORI BARU
KODE MATA KEGIATAN PPG sks
K/T S P/L
DAR1 Pendalaman materi Pendidikan dan Profesi Pendidik 4 4
DAR2 Pendalaman materi bidang studi dengan menerapkan 6 6
prinsip TPACK 2)
DAR3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran secara mandiri 3
(non-Tatamuka)
LOK1 Lokakarya Reviu dan diskusi hasil pendalaman materi 1 1
melalui pembelajaran daring
LOK2 Lokakarya Reviu dan Pengembangan Perangkat 3 3
Pembelajaran dan Peer-Teaching
LOK3 Lokakarya Penyusunan Perencanaan Penelitian Tindakan 1 1
Kelas (PTK)
PPL Praktik Pengalaman Lapangan 6 6
Sub Jumlah 24 10 0 14
Total sks 24
STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM PPG DALJAB
BLENDED LEARNING KHUSUS
KATEGORI BARU
KODE MATA KEGIATAN PPG sks
K/T S P/L
DAR1 Pendalaman materi Pendidikan dan Profesi Pendidik 4 4
DAR2 Pendalaman materi bidang studi dengan menerapkan 6 6
prinsip TPACK 2)
LOK1 Lokakarya Reviu dan diskusi hasil pendalaman materi 1 1
melalui pembelajaran daring
LOK2 Lokakarya Pengembangan Perangkat dan pemodelan 6 6
pembelajaran (oleh dosen-instruktur dan/atau guru
pamong) disertai peerteaching
LOK3 Lokakarya Penyusunan Perencanaan Penelitian Tindakan 1 1
Kelas (PTK)
PPL Praktik Pengalaman Lapangan 6 6
Sub Jumlah 24 10 0 14
Total sks 24
PPG Blended Learning Khusus
Sasaran
• Guru kejuruan kecuali Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen
• Guru seni Budaya
• Guru penjas
• Guru PLB
• Guru BK
STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM PPG GURDASUS
KATEGORI BARU
KODE MATA KEGIATAN PPG sks
K/T S P/L
MAN1 Pendalaman materi Pendidikan dan Profesi Pendidik 4 4
MAN2 Pendalaman materi bidang studi dengan menerapkan 6 6
prinsip TPACK 2)
LOK1 Lokakarya Reviu dan diskusi hasil pendalaman materi 1 1
melalui pembelajaran daring
LOK2 Lokakarya Pengembangan Perangkat dan pemodelan 6 6
pembelajaran (oleh dosen-instruktur dan/atau guru
pamong) disertai peerteaching
LOK3 Lokakarya Penyusunan Perencanaan Penelitian Tindakan 1 1
Kelas (PTK)
PPL Praktik Pengalaman Lapangan 6 6
Sub Jumlah 24 10 0 14
Total sks 24
Struktur Kurikulum
PPG Blended Learning Khusus
1. Pembelajaran Daring (10 sks)
2. Lokakarya Reviu Hasil Pembelajaran Daring (1 sks)
3. Lokakarya Pengembangan Perangkat dan
pemodelan pembelajaran (oleh dosen-instruktur
dan/atau guru pamong) (5 sks)
4. Peerteaching (1 sks)
5. Lokakarya penyusunan rencana PTK (1 sks)
6. PPL (6)
Struktur Kurikulum Program PPG Daljab
Model Hybrid Learning
Kategori Kurikulum PPG Dalam Jabatan
Kode Mata Kegiatan PPG sks 1. Pendalaman pedagogik dan materi bidang
T P L
DAR1/ Pendalaman Materi Pendidikan dan studi yang diampu
4 4 2. Lokakarya pengembangan perangkat
MAN1 Profesi Pendidik
DAR2/ Pendalaman Materi Bidang Studi pembelajaran, didahului dengan penyegaran
6 6 penerapan prinsip-prinsip Techno-
MAN2 dengan Menerapkan Prinsip TPACK
Reviu dan Diskusi Hasil Pendalaman Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dan
LOK1 Materi melalui Pembelajaran 1 1 Pengembangan pembelajaran Kecakapan
Daring Abad 21 (21st Century Skills - critical thinking
and doing, communication, collaboration,
Pengembangan Perangkat
LOK2 6 6 creativity, ICT literacy, cross-cultural
Pembelajaran dan Peer-Teaching
understanding dan penguatan karakter
Penyusunan Perencanaan
LOK3 1 1 dalam rangka revolusi mental), dan khusus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
guru kejuruan disertai dengan melakukan
PPL Praktik Pengalaman Lapangan 6 6
studi lapangan pada dunia usaha/dunia
Sub Jumlah 24 10 8 6 industri (DU/DI)
Total 24 3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Keterangan: Catatan:
DAR : Daring Bagi guru dari daerah khusus yang tidak
MAN : Mandiri dan Tatap Muka memiliki akses internet diberikan layanan
LOK : Lokakarya khusus dalam bentuk Program Pembekalan
PPL : Praktik Pengalaman Lapangan Guru Daerah Khusus (PGDK)
CONTOH RPS

45
LAMINNOV

Menyenangkan Inspiratif

Aktif Inovatif

Lokakarya

46
Dosen harus merancang
pembelajaran “lokakarya”
yang mengaktifkan
mahasiswa dalam
mengembangkan perangkat
pembelajaran dengan
memberikan tantangan
Lokakarya untuk aktif eksplorasi
Aktif sumber belajar, berbagi,
bertanya, dan saling
menanggapi, sekaligus
meningkatkan keterampilan
komunikasi pembelajaran,
sesekali dapat disertai
dengan Modelling
47
• Dosen merancang lokakarya
yang selalu diawali dengan
salam sukses dan semangat
pendidik. Selanjutnya dapat
disertai dengan games, ice
breaking, dan bernyanyi
yang relevan.
Lokakarya
Menyenangkan • Ruang workshop dapat
dilengkapi dengan audio
visual yang dapat digunakan
untuk memperdengarkan
musik “lembut”, atau untuk
menayangkan film-film
inspiratif.

48
• Dosen merancang lokakarya
yang dapat memberikan
inspirasi sekaligus untuk
memperkuat panggilan jiwa
dalam pengabdiannya
Lokakarya sebagai pendidik
Inspiratif • Kegiatan dapat dilakukan
disela-sela lokakarya dengan
bercerita, melihat film-film
pendidikan atau humaniora
yang inspiratif

49
• Pembelajaran dengan
lokakarya adalah waktu dan
tempat yang tepat untuk
mengembangkan inovasi
pembelajaran, terutama
bagaimana
mengimplementasikan
Lokakarya TPACK
Inovatif • Agar tercipta suasana “ingin
meraih yang terbaik” maka
dosen harus sering
memberikan reinforcement,
terutama kepada mahasiswa
yang menghasilkan karya-
karya inovatif

50
PPL PPG Dalam Jabatan
Pola Pembimbingan
Daring

PPL di Sekolah Asal

Kelompok Daring
Program PPL di Sekolah Mitra
PPG (Peserta Antar Pulau)

Daljab
Non-Daring PPL di Sekolah Mitra
Pola PPL PPG Dalam Jabatan Kembali ke Sekolah Asal
(Kelompok Daring)  PPL Daring
Praktikan upload
Perangkat
DAR (3 Bulan) LOK (5 Minggu) UP Pembelajaran

Reviu dan Diskusi Hasil


Pendalaman Materi Pendalaman Materi Dinilai Dosen Disetujui Dosen
Pendidikan dan melalui Pembelajaran Pembimbing Pembimbing

Pendidik
Sertifikat
Profesi Pendidik Daring 3
Putaran
Pengembangan Uji
Perangkat Pembelajaran Pengetahuan
Pendalaman Materi dan Peer-Teaching
Bidang Studi dengan Melaksanakan dan
Menerapkan Prinsip Penyusunan Mengunggah
merekam proses
Perencanaan Penelitian rekaman PPL
TPACK PPL
Tindakan Kelas (PTK)
t.bintoro.tb@gmail.com 53

Anda mungkin juga menyukai