Anda di halaman 1dari 45

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET DAN TEKNOLOGI

PEMBIMBINGAN, PENDAMPINGAN,
DAN FASILITASI SATUAN PENDIDIKAN DAN
PEMERINTAH DAERAH

Hak Cipta © Pusdiklat Pegawai


Kemendikbud Tahun 2021

Pelatihan Penyegaran Jabatan Fungsional Widyaprada iii


Modul Pembimbingan, Pendampingan, dan Fasilitasi Satuan Pendidikan dan
Pemerintah Daerah

Pelatihan Penyegaran Jabatan Fungsional Widyaprada

Penanggung Jawab :
Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos, M.Hum

Ketua : ..............................
Penyusun :
Dr. Alif Noor Hidayati, M.Pd
Reviewer:
Dr. Thamrin Kasman, S.E, M.Si.

Tata Letak :
...

Depok – Pusdiklat Pegawai Kemendikbud –


2021 60 +iv hlm: 21 x 29,7 cm

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN

Jalan Raya Ciputat-Parung Km 19, Bojongsari, Depok 16517 Telepon (021) 7490411 Faks
(021) 7491174 Website: http://pusdiklat.kemdikbud.go.id Email:
pusdiklat@kemdikbud.go.id

Pelatihan Penyegaran Jabatan Fungsional Widyaprada iii


Modul Pembimbingan, Pendampingan, dan Fasilitasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karuniaNya,
sehingga penyusunan modul Pembimbingan, Pendampingan, dan Fasilitasi Satuan Pendidikan
dan Pemerintah Daerah ini dapat diselesaikan dengan baik. Modul Pembimbingan,
Pendampingan, dan Fasilitasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah ini merupakan
bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran oleh peserta dan fasilitator Penyegaran
Jabatan Fungsional Widyaprada.

Modul Pembimbingan, Pendampingan, dan Fasilitasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah


Daerah ini disusun dengan memperhatikan kebijakan pendidikan dan kebudayaan yang
mutakhir terutama dalam Penjaminan Mutu Pendidikan, pengembangan materi yang
beragam, contoh-contoh yang aplikatif yang menarik dan mudah dipelajari oleh peserta.
Modul Pelatihan Penyegaran Jabatan Fungsional Widyaprada ini terdiri dari tiga materi
pembelajaran (1) Pembimbingan Satuan Pendidikan; (2) Pendampingan Satuan
Pendidikan; (3) Fasilitasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah.

Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan kepada seluruh Tim Penyusun yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Modul Pembimbingan, Pendampingan, dan Fasilitasi Satuan
Pendidikan dan Pemerintah Daerah.
Selamat menyelenggarakan Pelatihan Penyegaran Jabatan Fungsional Widyaprada, semoga
hasil pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memiliki kompetensi dalam melakukan tugas Penjaminan Mutu Pendidikan
serta mampu menjadi penggerak dalam mengimplementasikan pembimbingan ke satuan
pendidikan, pendampingan ke satuan pendidikan, fasilitasi ke satuan pendidikan dan
pemerintah daerah.

Depok, Oktober 2021


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Kepala,

Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos, M.Hum


NIP 197002261995122001
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

MATERI DAN SUB MATERI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Hasil Belajar
D. Indikator Hasil Belajar
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
BAB II. PEMBIMBINGAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Indikator Keberhasilan
B. Materi Pembelajaran
1. Konsep Dasar, Teknik dan Metode, Peraturan, Mekanisme Pembimbingan Satuan
Pendidikan;
2. Pengolahan dan Penyajian Data Pembimbingan Satuan Pendidikan
3. Peta Jalan Pelaksanaan Pembimbingan Satuan Pendidikan
4. Penyusunan Program Pembimbingan Satuan Pendidikan
C. Latihan
D. Rangkuman
BAB III. PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Indikator Keberhasilan
B. Materi Pembelajaran
1. Konsep Dasar, Teknik dan Metode, Peraturan, Mekanisme Pendampingan Satuan
Pendidikan
2. Pengumpulan data dan informasi pendampingan satuan pendidikan
3. Pengolahan dan penyajian data pendampingan satuan pendidikan sesuai pedoman
kerja/petunjuk teknis
4. Hasil dan Dampak Pendampingan Satuan Pendidikan
C. Latihan
D. Rangkuman
BAB IV. FASILITASI SATUAN PENDIDIKAN DAN PEMERINTAH DAERAH
A. Indikator Keberhasilan
B. Materi Pembelajaran
1. Konsep Dasar, Teknik dan Metode, Peraturan, Mekanisme, Tata Cara,Prosedur
Fasiltasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
2. Pengumpulan Data dan Informasi Fasiltasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah
Daerah
3. Pengolahan dan Penyajian Fasilitasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
4. Hasil dan Dampak Fasilitasi Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
C. Latihan
D. Rangkuman
BAB V. PENUTUP
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
©Pusdiklat Pegawai 2021

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Widyaprada adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak untuk melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan, Pendampingan
Satuan Pendidikan, Pembimbingan Satuan Pendidikan, Supervisi Pendidikan,
dan/atau Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan.
Widyaprada memiliki Tugas Jabatan melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu
Pendidikan, Pendampingan Satuan Pendidikan, Pembimbingan Satuan Pendidikan,
Supervisi Pendidikan, dan/atau Pengembangan Model Penjaminan Mutu
Pendidikan (PermenPAN RB No 3 tahun 2019)
Seorang Widyapara akan melakukan Pembimbingan, Pendampingan dan
Fasilitasi kepada satuan pendidkan dengan menggunakan profil mutu sekolah.
Profil mutu ini berupa data hasil asesmen nasional/ rapor mutu/audit mutu/ evaluasi
diri satuan pendidikan. Hasil agregasi profil mutu sekolah pada tingkat
kabupaten/kota maupun provinsi akan menjadi profil mutu daerah.
Berdasarkan data tersebut satuan pendidikan akan merencanakan program
pemenuhan mutunya. Selanjutnya akan dilaksanakan program/kegiatan untuk
pemenuhan mutu, terutama yang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan.
Pemenuhan mutu menjadi kewajiban satuan pendidikan dalam memberikan
pelayanan bermutu kepada peserta didik. Pada proses-proses tersebut dibutuhkan
pembimbingan, pendampingan maupun fasilitasi oleh widyaprada.

B. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang konsep
dasar pembimbingan dan pendampingan pada satuan pendidikan, dan fasilitasi pada
pemerintah daerah yang dilakukan oleh Jabatan fungsional Widyaprada. Mata
Pelatihan disajikan secara interaktif melalui metoda belajar mandiri secara daring,
ceramah pakar, diskusi, studi kasus, simulasi, kerja kelompok dan kerja individu.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan peserta dalam menerapkan
pembimbingan dan pendampingan ke satuan pendidikan dan fasilitasi ke
pemerintah daerah

1
©Pusdiklat Pegawai 2021

C. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menerapkan
pembimbingan dan pendampingan ke satuan pendidikan dan fasilitasi ke
pemerintah daerah berdasarkan data mutu pendidikan sehingga kompetensi teknis,
manajerial dan sosio kultural Widyaprada meningkat

D. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat :
1. Mendeskripsikan ruang lingkup pembimbingan ke satuan pendidikan
2. Menentukan bentuk dan hasil pembimbingan berdasarkan data mutu satuan
pendidikan
3. Mendeskripsikan ruang lingkup pendampingan ke satuan pendidikan
4. Menentukan Metode-Metode Pendampingan
5. Menentukan bentuk, tahapan dan proses pendampingan berdasarkan data mutu
satuan pendidikan
6. Menentukan ruang lingkup fasilitasi yang dilakukan widyaprada ke pemerintah
daerah
7. Menentukan bentuk dan hasil fasilitasi ke pemerintah daerah berdasarkan data
mutu agregasi satuan pendidikan

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Materi Pokok:
1. Pembimbingan Satuan Pendidikan
2. Pendampingan Satuan Pendidikan
3. Fasilitasi kepada Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Sub Materi Pokok


1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pembimbingan ke Satuan Pendidikan
2. Tahapan Melaksanakan Pembimbingan Satuan Pendidikan;
3. Penyusunan Program Pembimbingan berdasarkan data mutu satuan pendidikan
4. Pengolahan dan Penyajian Data untuk Pembimbingan Satuan Pendidikan
5. Definisi, Ruang Lingkup dan Tujuan Pendampingan Ke Satuan Pendidikan

2
©Pusdiklat Pegawai 2021

6. Metode Pendampingan
7. Kerangka Acuan Pendampingan yang Dilakukan oleh Widyaprada
8. Definisi, Tahap dan Ruang Lingkup Fasilitasi
9. Bentuk-Bentuk Fasilitasi ke Pemerintah Daerah
10. Menentukan Bentuk Fasilitasi Berdasarkan Analisis Data Mutu Agregasi
Lingkup Regional/Nasional

3
©Pusdiklat Pegawai 2021

BAB II. PEMBIMBINGAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Indikator Keberhasilan
1. Mendeskripsikan ruang lingkup pembimbingan ke satuan pendidikan
2. Menentukan bentuk dan hasil pembimbingan berdasarkan data mutu satuan
pendidikan
B. Materi dan Sub Materi
Materi : Pembimbingan Satuan Pendidikan
Sub Materi:
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pembimbingan ke Satuan Pendidikan
2. Tahapan Melaksanakan Pembimbingan Satuan Pendidikan;
3. Penyusunan Program Pembimbingan berdasarkan data mutu satuan
pendidikan
4. Pengolahan dan Penyajian Data untuk Pembimbingan Satuan Pendidikan

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pembimbingan ke Satuan Pendidikan

Widyaprada adalah jabatan fungsional keahlian yang mempunyai ruang


lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan
penjaminan mutu pendidikan. Widyaprada memiliki tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan,
Pendampingan Satuan Pendidikan, Pembimbingan Satuan Pendidikan,
Supervisi Pendidikan, dan/atau Pengembangan Model Penjaminan Mutu
Pendidikan (Permenpan RB No 3/2019).
Salah satu tugas Widyaprada adalah melaksanakan Pembimbingan.
Pembimbingan Satuan Pendidikan adalah fasilitasi kepada satuan pendidikan yang
dilakukan berdasarkan Pemetaan Mutu Pendidikan dan hasil analisis kebutuhan satuan
pendidikan guna memenuhi SNP (Sumber : Permenegpan RB No 3/2019).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) pembimbingan adalah proses,
cara, perbuatan memberikan bantuan. Pembimbingan juga bermakna kemampuan

4
©Pusdiklat Pegawai 2021

mengumpulkan/mengidentifikasi, mengolah, menganalisis, merumuskan, mengevaluasi,


dan mengembangkan bentuk pembimbingan satuan pendidikan. Sedangkan pada
peraturan kepala BKN menyatakan bahwa Pembimbingan Satuan Pendidikan adalah
fasilitasi satuan pendidikan yang dilakukan berdasarkan Pemetaan Mutu Pendidikan dan
hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan guna memenuhi SNP. Jadi pembimbingan
yang dilakukan oleh Widyaprada adalah bantuan teknis yang dapat dilakukan kepada
satuan pendidikan dengan menggunakan data pemetaan mutu pendidikan yang telah
diverifikasi dan hasil analisisnya sehingga memenuhi Standar Nasional pendidikan
(SNP)
Kegiatan pembimbingan yang dapat dilakukan oleh widyaprada sebagimana
terdapat di dalam Permenpan RB No 3 /2019 adalah :
1) mengidentifikasi kebutuhan bahan pembimbingan satuan pendidikan;
2) menyusun pedoman pembimbingan satuan pendidikan ;
3) melaksanakan pembimbingan satuan pendidikan;
4) menginventarisasi dan mengidentifikasi data pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pembimbingan berdasarkan instrumen yang sudah disusun.

Dalam melaksanakan pembimbingan satuan pendidikan, seorang widyaprada


perlu melakukan:
1) Identifikasi kebutuhan bahan pembimbingan satuan pendidikan.
2) Menyusun bahan paparan untuk koordinasi kebutuhan pembimbingan satuan
pendidikan.
3) Menyusun pedoman pembimbingan satuan pendidikan
4) Menyusun program dan melaksanakan pembimbingan satuan pendidikan
5) Menyusun instrumen pembimbingan satuan pendidikan.
6) Menyusun bahan/materi pembimbingan satuan pendidikan.
7) Mengkaji bahan/materi pembimbingan satuan pendidikan
8) Mengkaji bahan/materi pembimbingan satuan pendidikan
9) Merancang program pembimbingan satuan pendidikan
10) Melaksanakan pembimbingan satuan pendidikan.

5
©Pusdiklat Pegawai 2021

1. Tahapan Melaksanakan Pembimbingan Satuan Pendidikan


Dalam melakukan pembimbingan kepada satuan pendidikan maupun pemerintah
daerah, seorang Widyapara akan melaksanakan tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun program pembimbingan
b. Melaksanakan program Pembimbingan
c. Mengevaluasi Pelaksanaan Pembimbingan
d. Melakukan Pengembangan Pembingan
Secara rinci pelaksanaan pembimbingan, rincian kegiatan, jabatan yang
melaksanakannya terlihat pada gambar berikut ini

6
©Pusdiklat Pegawai 2021

Menyusun Melaksanakan Mengevaluasi Melakukan


Program Program Pelaksanaan Pengembangan
Pembimbingan Pembimbingan Pembimbingan Pembimbingan

Mengidentifikasi Kebutuhan Melaksanakan Menyusun instrumen Menyusun kerangka


Bahan Pembimbingan (WP Program evaluasi (WP Ahli acuan pengembangan
Ahli pertama) Pembimbingan Madya) hasil evaluasi
(WP Ahli Pertama, pembimbingan
Muda, Madya, (WP Ahli Madya)
Utama)
b. Menginventarisasi
Menyusun bahan paparan (WP dan mengidentifikasi
Ahli Muda) data pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan b. Melakukan kajian
pembimbingan untuk strategi
Menyusun pedoman pembimbingan (WP Ahli Pertama) pengembangan
(WP ahli Muda/madya/utama) pembimbingan
(WP Ahli Madya)
c. Melakukan
kajian/analisis hasil
d. Menyusun instrumen pelaksanaan
pembimbingan pembimbingan c. Menyusun
(WP Ahli Muda) (WP Ahli Madya) rencana strategi
pengembangan
pembimbingan
d. Menyusun (WP Ahli Utama)
e. Menyusun bahan materi rekomendasi hasil
Pembimbingan evaluasi pelaksanaan
(WP Ahli Madya) pembimbingan
(WP Ahli Madya)
d. Menyusun kajian
f. Mengkaji bahan materi untuk penyusunan
pembimbingan grand desain
(WP Ahli Utama) pengembangan
e. Menyusun pembimbingan
g. Merancang program rencana tindak (WP Ahli Madya)
pembimbingan lanjut hasil
(WP Ahli Madya/ Ahli pelaksanaan
Utama) pembimbingan
e. Menyusun desain
(WP Ahli Utama)
pengembangan
pembimbingan
(WP Ahli Utama)

( Sumber: Permendikbud No 37/ Tahun 2020)

7
©Pusdiklat Pegawai 2021

2. Penyusunan Program Pembimbingan Berdasarkan Profil Data Mutu Satuan


Pendidikan

Dalam melakukan pembimbingan kepada satuan pendidikan/ Pemerintah


Daerah, seorang widyaprada hendaklah menggunakan data hasil evaluasi diri
sekolah. Data tersebut dapat berupa rapor mutu sekolah, data audit mutu dan
atau data Hasil Asesmen Nasional. Selain itu data kondisi awal sekolah juga dapat
diperoleh dari data akreditasi dari Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAN S/M),
data Ujian Nasional (UN) , data DAPODIK maupun data lainnya. Data tersebut
diambil melalui hasil pengamatan, wawancara, survey, angket, asesmen.
Rapor mutu sekolah telah dimiliki oleh setiap satuan pendidikan (SD/SMP/SMA
dan SMK) di Indonesia atas capaian Standar Nasional Pendidikan beserta kebijakan-
kebijakan yang mengikutinya. Kebijakan tersebut seperti penerapan karakter di
sekolah, Pembelajaran Jarak jauh, kebijakan sekolah sehat, kebijakan sekolah ramah
anak dan lainnya. Rapor mutu dikeluarkan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendikbud. Data
rapor mutu diawali dari pengisian instrument oleh satuan pendidikan . Responden
adalah siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua maupun stakeholders. Data
tersebut divalidasi oleh pengawas sekolah, selanjutnya diinput pada sistem yang
disiapkan oleh Ditjen Dikdasmen Kemdikbud. Data hasil olahan Kemdikbud,
selanjutnya dikirim kembali ke satuan pendidikan sehingga dapat dipakai untuk
menyusun perencanaan sekolah.
Data rapor mutu disajikan dalam bentuk diagram jarring laba-laba, deskripsi,
capaian hasil dan kriteria sekolah. Selain disajikan dalam bentuk capaian SNP per
sekolah, data rapor mutu juga tersaji dalam bentuk agregasi tiap
kabupaten/kota/provinsi pada jenjang SD/SMP/SMA/SMK. Kategori capaian rapor
mutu adalah sebagai berikut :
* : menuju SNP 1 dengan capaian skor 0 - 2,04
** : menuju SNP 2 dengan capaian skor 2,05 - 3,7
*** : menuju SNP 3 dengan capaian skor 3,71 - 5,06
**** : menuju SNP 4 dengan capaian skor 5,07 - 6,66

8
©Pusdiklat Pegawai 2021

***** : SNP dengan capaian skor 6,67 - 7,00


(Sumber : Ditjen Dikdasmen: 2020)
Berikut adalah cContoh Data Rapor Mutu Tahun 2020

9
©Pusdiklat Pegawai 2021

10
©Pusdiklat Pegawai 2021

(Sumber: Ditjen Dikdasmen Kemdikbud: 2020)

Akreditasi Satuan Pendidikan juga merupakan salah satu data mutu yang
dimiliki oleh sekolah. Data hasil Akreditasi Sekolah ditetapkan oleh BAN S/M melalui
surat keputusan tentang hasil akreditasi sekolah yang dilaksanakan setiap tahun. Dalam
surat keputusan tersebut terlampir data seluruh sekolah yang telah diakreditasi, baik
yang terakreditasi maupun tidak terakreditasi. Sebagai bukti status, peringkat, dan
predikat akreditasi yang telah dicapai oleh sekolah, BAN-S/M menerbitkan sertifikat

11
©Pusdiklat Pegawai 2021

akreditasi kepada setiap sekolah yang terakreditasi. Penskoran hasil akreditasi


menggunakan Program Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi.
Sekolah/madrasah dinyatakan “terakreditasi”, jika memperoleh nilai akhir akreditasi
sekurang-kurangnya 71

Data mutu profil sekolah terutama diperoleh melalui hasil Asesmen nasional
(mulai tahun 2021) . Data ini terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),
Survey Karakter (SK) dan Survey Lingkungan Belajar (SLB).
Asesmen kompetensi minumun meliputi literasi matematika (numerasi) dan literasi
bahasa. AKM nasional akan menjadi base line bagi data profil mutu sekolah.
AKM Nasional dilakukan pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar, kelas 9 Sekolah
Menengah Pertama dan kelas 1 Sekolah Menengah Atas. Konten pada numerasi
meliputi Aljabar, Bilangan, Geometri dan Pengukuran, serta Data dan Ketidakpastian.
Konten pada literasi meliputi Teks Informasi, dan Teks Sastra
Survey Karakter merupakan asesmen dengan metode survey yang akan
mengetahui internalisasi enam nilai karakter yang menuju pada pencapaian profil
karakter Pelajar Pancasila. adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif. Keenam nilai tersebut adalah : a) Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan
YME dan berakhlaq mulia; b) Mandiri; c) Berkebhinekaan Global; d) Gotong Royong;
e) berpikir Ktritis; dan f) Kreatif.

Sementara itu Survei Lingkungan belajar meliputi:


1) Iklim keamanan sekolah, meliputi a) Keamanan dan well being siswa; b) Sikap dan
keyakinan guru; c) Kebijakan & program sekolah
2) Iklim kebhinekaan sekolah, meliputi a) Praktik multikultural di kelas; b) Sikap
&keyakinan; c) Sikap &keyakinan guru/kepsek ; d) Kebijakan & program sekolah
3) Indeks Sosial Ekonomi, meliputi a) Pendidikan orang tua; b) Profesi orang tua ; c)
Fasiilitas belajar di rumah
4) Kualitas Pembelajaran, meliputi a) Manajemen kelas; b) Dukungan afektif ; c)
Aktivasi Kognitif

12
©Pusdiklat Pegawai 2021

5) Pengembangan Guru, meliputi a) Refeksi dan perbaikan; b) pembelajaran; c)


Dukungan untuk refleksi guru

3. Pengolahan dan Penyajian Data untuk Pembimbingan


Pembimbingan terhadap satuan pendidikan dilakukan dengan merujuk pada
data-data pemetaan mutu yang dimiliki oleh sekolah seperti data rapor mutu, data audit
mutu, hasil akreditasi, dapodik, Ujian Nasional, Asesmen Nasional atau data lain seperti
dari hasil pengamatan, wawancara, survey.
Data yang merujuk pada ketercapaian standard itu menjadi bahan untuk diolah,
dianalisis dan dipakai menyusun perencanaan sekolah.
Sebagai langkah awal rangkaian kegiatan pembimbingan satuan pendidikan,
widyaprada perlu memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan peta mutu.
Contoh pengolahan peta mutu bisa berupa hasil capaian rata-rata Standar Nasional
Pendidikan (SNP) satuan pendidikan, distribusi capaian tiap standar pada satuan
pendidikan, capaian pada aspek/indikator tiap standar.
Dari pengolahan data tersebut selanjutnya disusun rekomendasi kebutuhan
satuan pendidikan pada tiap standar. Rekomendasi disusun bersama oleh tim
penjaminan mutu sekolah kemudian diverifikasi oleh pengawas sekolah. Rekomendasi
menjadi pijakan untuk melakukan penyusunan perencanaan pembimbingan. Dari
rekomendasi itu selanjutnya disusunlah program dan kegiatan yang relevan dengan
memuat indikator ketercapaian yang terukur. Pada perencanaan pembimbingan perlu
ditentukan hasil (output) maupun dampak (outcome) dari kegiatan pembimbingan.

13
©Pusdiklat Pegawai 2021

Tabel 2.1. Perencanaan Pembimbingan Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan :
Alamat :
NPSN :
Pembimbing :
Standar Indikator Capaian Reko Progr Kegiat Sasaran Indikator Out
mutu profil men am an Ketercapa put
mutu dasi ian
SKL
ISI
PROSES
PENILAI
AN
PTK
SARPRAS
PEMBIAY
AAN
PENGEL
OLAAN
Literasi
Numerasi
Profil
Pelajar
Pacasila

Tabel 2.2. Pelaksanaan Pembimbingan Satuan Pendidikan


Satuan Pendidikan :
Alamat :
NPSN :
Kompetensi
Materi :

14
©Pusdiklat Pegawai 2021

Sub Materi :
Pembimbing :
STANDAR PROGRAM KEGI WAKTU/ GARIS PENYE JMLAH HASIL
ATAN TEMPAT BESAR LENGG PESERTA KEGIATAN
MATERI RA
SKL
ISI
PROSES
PENILAAIN
PTK
SARPRAS
PEMBIAYA
AN
PENGELOL
AAN
LITERASI
NUMERASI
PROFIL
PELAJAR
PANCASILA

C. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1) Dalam menyusun program pembimbingan pada satuan pendidikan, seorang
widyaprada perlu melakukan ….
A. Perencanaan instrument pembimbingan
B. Perencanaan program pembimbingan sesuai SNP
C. Penyusunan tim yang solid
D. Menganalisis profil mutu sekolah binaannya
2) Di bawah ini yang merupakan langkah pembimbingan pada tahap
pelaksanaan berupa ….
A. Menyiapkan bahan materi
B. Menyiapkan pedoman pembimbingan
C. Membuat laporan pembimbingan
D. Menyiapkan dokumentasi kegiatan
3) Saat menyusun intrstrumen evaluasi pembimbingan, seorang widyaprada
madya perlu memperhatikan ….
A. Kisi-kisi instrumen

15
©Pusdiklat Pegawai 2021

B. Rubrik pada instrumen


C. Metode yang tepat
D. Ketersediaan waktu
D. Rangkuman
Salah satu tugas Widyaprada adalah melaksanakan Pembimbingan.
Pembimbingan Satuan Pendidikan adalah fasilitasi kepada satuan pendidikan yang
dilakukan berdasarkan Pemetaan Mutu Pendidikan dan hasil analisis kebutuhan
satuan pendidikan guna memenuhi SNP Menentukan bentuk dan hasil
pembimbingan berdasarkan data mutu satuan pendidikan. Pembimbingan pada
satuan pendidikan dilaksanakan pada tahap 1) Menyusun program dan
melaksanakan pembimbingan satuan pendidikan; 2) Melakukan evaluasi
pelaksanaan pembimbingan satuan pendidikan.; 3) Melakukan pengembangan
pembimbingan satuan pendidikan.

BAB III. PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat :
1. Mendeskripsikan ruang lingkup pendampingan ke satuan pendidikan
2. Menentukan metode pendampingan
3. Menentukan bentuk, tahapan dan proses pendampingan berdasarkan data mutu
satuan pendidikan
B. Materi dan Sub Materi

16
©Pusdiklat Pegawai 2021

Materi : Pendampingan Satuan Pendidikan


Sub Materi :
1. Definisi, Ruang Lingkup dan TujuanPendampingan ke Satuan Pendidikan
2. Metode Pendampingan
3. Kerangka Acuan Pendampingan yang Dilakukan oleh Widyaprada

1. Definisi, Ruang Lingkup dan Tujuan Pendampingan ke Satuan Pendidikan


Pendampingan Satuan Pendidikan adalah suatu proses pemberian kemudahan
yang diberikan pendamping kepada satuan pendidikan dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga kemandirian satuan pendidikan secara berkelanjutan
mewujudkan pemenuhan SNP (permenpan RB No 3/2019).
Pendampingan Satuan Pendidikan adalah suatu proses pemberian kemudahan
yang diberikan pendamping kepada satuan pendidikan dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga kemandirian satuan pendidikan secara berkelanjutan
mewujudkan pemenuhan SNP (PerKa BKN 21/2019)
Pendampingan merupakan kemampuan mengumpulkan/mengidentifikasi,
mengolah, menganalisis, merumuskan, mengevaluasi, dan mengembangkan teknik
pendampingan satuan pendidikan. Pendampingan dilakukan agar satuan pendidikan
mencapai Standar Nasional Pendidikan.
Pada Permendikbud No 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikkan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa satuan pendidikan memiliki tugas
melakukan penjaminan mutu pendidikan, dengan tahap (1) pemetaan mutu pendidikan
berdasarkan SNP, (2) perencanaan pemenuhan/peningkatan mutu di dalam Rencana
Kerja Sekolah (RKS), (3) pelaksanaan pemenuhan mutu dalam pengelolaan satuan
pendidikan dan proses pembelajaran, (4) monitoring dan evaluasi pemenuhan mutu, (5)
menyusun strategi pemenuhan/peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi.Untuk melaksanakan penjaminan mutu tersebut satuan pendidikan
mendapatkan pendampingan dari widyaprada.

17
©Pusdiklat Pegawai 2021

ng Lingkup Aktivitas Kegiatan Pendampingan Widyapara

Melaksanakan Melakukan
Menyusun Melaksanakan
evaluasi pelaksanaan pengembangan
Program Program
Program pendampingan
Pendampingan pendampingan
pendampingan peningkatan mutu

Mengidentifikasi a.Menyusun bahan Menyusun Menyusun


Kebutuhan Bahan materi instrumen evaluasi kerangka acuan
Pendampingan Pendampingan (WP Ahli Madya) pengembangan
(WP Ahli pertama) pendampingan (WP
(WP Ahli
Ahli Madya)
Madya)
b. menginventarisasi dan
Menyusun bahan mengidentifikasi data
paparan (WP Ahli pemantauan dan evaluasi
Muda) pelaksanaan b. Menyusun
b. Mengkaji bahan kajian/analisis/
materi pendampingan
(WP Ahli Pertama) rekomendasi
Menyusun pedoman pendampingan pengembangan
pendampingan 18
(WP Ahli Utama)
(WP ahli pertama/ pendampingan
Muda/madya/utama) peningkatan mutu.
c. Mengolah data hasil (WP Ahli Madya)
evaluasi
d. Menyusun instrumen c. Merancang
pendampingan
pendampingan program
(WP ahli muda) c. Menyusun
(WP Ahli Muda) pendampingan ©Pusdiklat Pegawai
(WP Ahli rencana2021
strategi
Pertama/ pengembangan
Muda/Madya) d. Menyusun pendampingan
kajian/analisis hasil (WP Ahli Utama)
pelaksanaan
pendampingan
d. Melaksanakan mutu pendidikan
d. Menyusun
Program (WP Ahli Madya)
rencana strategi
Pendampingan pengembangan
(WP Ahli pendampingan
Pertama, Muda, satuan pendidikan
Madya, Utama) (WP Ahli Madya)

e. Menyusun grand
desain
pengembangan
pendampingan
(WP Ahli Utama)

e. Menyusun
rencana tindak
lanjut pelaksanaan
pendampingan.
(WP Ahli Utama)

( Sumber: Permendikbud No 37/ Tahun 2020)


Ruang lingkup kegiatan pendampingan oleh widyaprada di atas dapat dihabarkan
sebagai berikut:
a. Menyusun program pendampingan peningkatan mutu, meliputi :(a)
Mengidentifikasi kebutuhan bahan pendampingan satuan pendidikan; (b)
Menyusun bahan paparan untuk koordinasi kebutuhan pendampingan peningkatan
mutu; (c) Menyusun pedoman pendampingan satuan pendidikan dalam tim sebagai
ketua/anggota; (d) Menyusun instrumen pendampingan satuan pendidikan
b. Melaksanakan pendampingan peningkatan mutu, meliputi: (a) Menyusun
bahan/materi pendampingan satuan pendidikan; (b) Mengkaji bahan/materi
pendampingan satuan; (c) Merancang program pendampingan satuan pendidikan;
(d) Melaksanakan pendampingan satuan pendidikan

19
©Pusdiklat Pegawai 2021

c. Melakukan evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu, meliputi: (a)


Menyusun instrumen evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu
pendidikan; (b) Menginventarisasi dan mengidentifikasi data pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu berdasarkan instrumen yang
sudah disusun; (c) Mengolah data hasil pemantauan dan evaluasi pendampingan
mutu pendidikan; (d) Menyusun kajian/analisis hasil pelaksanaan pendampingan
mutu pendidikan; (e) Menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan pendampingan;
(f) Menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan pendampingan.
d. Melakukan pengembangan pendampingan peningkatan mutu, meliputi: (a)
Menyusun kerangka acuan pengembangan pendampingan satuan pendidikan; (b)
Menyusun
kajian/analisis/ rekomendasi pengembangan pendampingan peningkatan mutu; (c)
Menyusun rencana strategi pengembangan pendampingan satuan pendidikan; (d)
Menyusun kajian untuk penyusunan grand desain pengembangan pendampingan
peningkatan mutu satuan pendidikan; (e) Menyusun grand desain pengembangan
pendampingan peningkatan mutu satuan pendidikan
(Sumber: Juknis JF Widyaprada: 2020)

Tujuan Pelaksanaan Pendampingan Satuan Pendidikan


Widyaprada melakukan pendampingan ke sekolah dengan tujuan sebagai berikut:
(1) Meningkatkan pemahaman tentang penjaminan mutu kepada pengawas,
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan
pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.
(2) Meningkatkan keterampilan sekolah dalam pelaksanaan Penjaminan Mutu.
(3) Menguatkan pelaksanaan Penjaminan Mutu kepada pengawas, kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku
kepentingan di dalam maupun luar sekolah

2. Metode Pendampingan ke Satuan Pendidikan

20
©Pusdiklat Pegawai 2021

Metode Pendampingan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.


Kebutuhan ini ditetapkan pada masing-masing sekolah bersama dengan Widyaprada.
Metode pendampingan yang efektif adalah yang sesuai dengan kondisi sekolah yang
didampingi. Widyaprada hendaknya mampu memilih dan menggunakan metode
pendampingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan sekolah yang didampingi.
Metode Pendampingan yang dapat dilakukan oleh widyaprada ke satuan
pendidikan antara lain:
(1) Metode Pengarahan
Metode pengarahan dilakukan saat dimana tingkat komitmen, pemahaman dan
kemampuan sekolah rendah sehingga peran widyaprada cukup dominan. Widyaprada
perlu menjelaskan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan tujuan
apa yang akan dicapai. Widyaprada juga memantau terus perkembangannya. Metode
ini tetap dilakukan dengan cara persuasif.
(2) Metode Partisipatif
Metode pendampingan partisipatif atau melibatkan disarankan digunakan pada
kondisi dimana tingkat pemahaman dan kemampuan sekolah memadai , namun tingkat
komitmen sekolah masih rendah. Seluruh komponen sekolah dilibatkan dalam setiap
proses pengambilan keputusan. Seluruh komponen ini diajak diskusi mengenai
mengapa hal-hal yang dimaksudkan perlu untuk dilakukan, dan sebagainya
(3) Metode Konsultatif
Metode konsultatif dilakukan bila sekolah memiliki tingkat komitmen tinggi
tetapi tingkat pemahaman dan kemampuan masih rendah. Peran widyaprada pada
metode ini relatif kecil. Widyaprada hanya membantu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh sekolah. Keputusan diambil sendiri oleh sekolah, dan widyaprada hanya
memberi pertimbangan.
(4) Metode delegatif
Peran widyaprada menjadi amat terbatas saat kondisi sekolah yang sudah memiliki
komitmen, pemahaman dan kemampuan yang memadai. Seluruh aktivitas dapat
diserahkan kepada sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat

21
©Pusdiklat Pegawai 2021

Strategi pendampingan yang dapat diberikan Widyaprada dalam menjalankan


metode tersebut diatas antara lain:
(1) Layanan konsultasi
Kegiatan ini berupa layanan konseling yang diberikan oleh Widyaprada kepada
sekolah, dimana sekolah dapat memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang perlu
dilaksanakan untuk menangani masalah yang dihadapi.
(2) Diskusi bersama
Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua arah. Interaksi komunikasi
dibangun dari adanya topik/ pengetahuan yang menjadi permasalahan dimana nantinya
menghasilkan pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang
awalnya disebut topik yang berkembang dan diperbincangkan hingga akhirnya akan
menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Diskusi juga dilakukan untuk
membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan topik bahasan yang bersifat
problematis.
(3) Ceramah
Penyampaian topik bahasan dilakukan oleh pendamping secara monolog dan satu
arah. Kegiatan ini dapat dilakukan pada topik yang dimana tingkat pemahaman sekolah
kurang memadai dengan sumber referensi atau rujukan yang ada.
(4) Kerja kelompok
Kerja kelompok menitikberatkan kepada interaksi antara komponen dalam
kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama sehingga pendamping
diharapkan mampu memfasilitasi dalam melibatkan sekolah secara aktif untuk
berkerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok.
(5) Bimbingan teknis
Dilakukan untuk memberikan bantuan yang biasanya berupa tuntunan dan nasehat
untuk menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat teknis.
Widyaprada sebagai pendamping dapat menggunakan bentuk pendampingan selain
yang disebutkan diatas menyesuaikan kondisi sekolah dan keterbatasan sumber daya.
Agar tujuan pendampingan dapat tercapai dengan menggunakan metode pendampingan
yang sesuai maka penting untuk memperhatikan kompetensi yang sebaiknya dimiliki
dan ditingkatkan oleh widyaprada, antara lain:
1. Komunikatif

22
©Pusdiklat Pegawai 2021

Mampu menerapkan dengan efektif cara mendengar aktif, cara menggunakan


pertanyaan, dan cara menciptakan komunikasi multi arah.
2. Menguasai teknik pemberian umpan balik Mampu memberi umpan balik
(feedback) kepada sekolah yang dapat diterima dengan baik dan dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja sekolah.
3. Mendorong partisipasi Mampu memberi penjelasan kepada seluruh komponen
sekolah agar ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan berdasarkan
kesadaran sendiri.
4. Menumbuhkan toleransi Mampu menumbuhkan pola pikir kepada komponen
sekolah agar dapat menerima perbedaan-perbedaan seperti perbedaan pada
karakteristik individu dan pendapat.
5. Menjalin hubungan baik Mampu menjaga hubungan baik dengan seluruh
komponen sekolah yang terlibat dalam kegiatan, sehingga dapat menciptakan
suasana yang nyaman

Berbagai materi yang dapat diberikan pada pendampingan satuan pendidikan


berdasarkan aktivitas berikut:
a. Sosialisasi penjaminan mutu kepada pemangku kepentingan sekolah.
b. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah.
c. Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk memetakan kondisi mutu sekolah.
d. Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu sekolah.
e. Penjaringan dan pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah.
f. Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen sekolah.
g. Pembahasan pengelolaan keuangan.
h. Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana.
i. Pengembangan rencana pembelajaran intra dan ekstra kurikuler.
j. Pengembangan strategi proses pembelajaran.
k. Pengembangan kompetensi guru.
l. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi untuk
m. Pengelolaan manajemen dalam sekolah.
n. Pengelolaan pembelajaran dalam dan luar kelas dalam sekolah.

23
©Pusdiklat Pegawai 2021

3. Kerangka Acuan Pendampingan Yang Dilakukan Widyaprada


Seorang widyaprada yang melaksanakan pendampingan kepada satuan
pendidikan ataupun pemerintah daerah meliputi menyusun program pendampingan,
melaksanakan program pedampingan, Melaksanakan evaluasi pelaksanaan
pendampingan, Melakukan pengembangan pendampingan peningkatan mutu. Secara
rinci, kefrangka acuan kegiatan Pendampingan Widyaprada sebagaimana dalam tabel
berikut ini
3.1. Tabel Kerangka Acuan Kegiatan Pendampingan Widyaprada
NO SUB UNSUR KEGIATAN TUJUAN AKTIVITAS
WIDYAPRADA (disesuaikan dengan SEKOLAH
(disesuaikan dengan Juknis JF WP) (disesuaikan dengan
Juknis JF WP) kebutuhan/kondisi
sekolah)
1. Menyusun Mengidentifikasi kebutuhan  melakukan identifikasi  menyusun data profil
Program bahan pendampingan (WP data profil mutu satuan mutu sekolah
Pendampingan Ahli pertama) pendidikan.  menganalisis hasil
 menyusun skala profil mutu sekolah
prioritas program  menyusun program
pendampingan pemenuhan mutu
 menyusun laporan hasil sesuai kebutuhan
identifikasi kebutuhan sekolah (RKAS)
bahan pendampingan
satuan pendidikan.
Menyusun bahan paparan  menyusun bahan  mendapatkan
(WP ahli muda) paparan yang mengacu pemaparan dr
pada hasil identifikasi widyaprada tentang
kebutuhan dengan program yang
sistematika: sebaiknya dibuat oleh
temuan hasil satuan pendidikan
identifikasi kebutuhan,  melakukan Tanya
tujuan koordinasi, jawab/FGD/
spek/indikator yang workshop untuk
akan dikoordinasikan, mendapatkan
langkah kegiatan, penjelasan tentang
waktu, dan rencana pemenuhan
petugas pendampingan, mutu
tindak lanjut koordinasi

Menyusun pedoman  menyusun pedoman  mendapatkan


pendampingan (WP ahli (tim), sistematika: pedoman pemenuhan
pertama/muda/madya) pendahuluan, tujuan, mutu satuan
hasil yang diharapkan, pendidikan
materi pendampingan,  mendiskusikan
sasaran, langkah dengan warga
kegiatan, waktu, dan sekolah dan
petugas pendampingan. pemangku
kepentingan tentang

24
©Pusdiklat Pegawai 2021

pemenuhan mutu
yang sehaarusnya
dilakukan
 membangun budaya
mutu internal
Menyusun instrumen  menyusun kisi-kisi  Mendapatkan
pendampingan (WP ahli instrumen dengan instrument sebagai
muda) sistematika: standar, tools (alat bantu)
indikator, bentuk untuk melakukan
instrumen, jumlah butir, pemenuhan mutu
dan responden.  mempelajari
 menyusun instrumen instrument
pendampingan  memanfaatkan
 melakukan validasi instrumen untuk
instrument melaksanakan
pemenuhan mutu

2 Melaksanakan Menyusun bahan materi  Menyusun kebutuhan


program pendampingan (WP ahli pendampingan
pendampingan Madya) berdasarkan hasil
koordinasi.
 menyusun
bahan/materi untuk
pendampingan
dengan sistematika:
judul, latar belakang,
ruang lingkup, materi,
lembar kerja
Mengkaji bahan materi  memastikan dan
pendampingan (WP ahli menyesuaiakn bahan
Utama) yang dikaji dengan
tujuan pendampingan
 Menyusun Laporan
kajian yang memuat:
tujuan,
metode/pendekatan,
ruang lingkup, sasaran,
waktu, hasil, saran
perbaikan
Merancang program  Menyusun rancangan
pendampingan (WP Ahli program pendampingan
Pertama/Muda/Madya) (tim) dengan
sistematika:
latar belakang,
perumusan masalah,
tujuan, manfaat,
metode, materi
pendampingan,
langkah-langkah
pendampingan, dan
teknik penil
Melaksanakan  Menggunakan materi
pendampingan satuan pendampingan.
pendidikan  Menggunakan
(WP Ahli metode /teknik/media
Pertama/Muda/Madya/ pendampingan yang
Utama) tepat.

25
©Pusdiklat Pegawai 2021

 Melaksanakan
pendampingan sesuai
dengan rencana yang
dibuat
 Menyusun laporan
pendampingan yang
memuat waktu, jam
pelajaran, tempat, garis
besar materi,
penyelenggara, jumlah
peserta, jadwal
pembelajaran, hasil
penilaian.
 Melengkapi dengan
analisis hasil penilaian
dan rekomendasi
(madya dan utama)
3 Melaksanakan Menyusun instrument  Menyusun kisi-kisi
evaluasi evaluasi pemdampingan instrumen minimal
pelaksanaan (WP Ahli Muda) memuat: standar,
pendampingan indikator, bentuk
instrumen, jumlah butir,
dan responden.
 Menyusun instrumen
yang sesuai dengan kisi-
kisi.
 menyesuaikan jenis
instrumen dengan
metode pengumpulan
data.
Menginventarisasi dan  Menyusun dokumen
mengidentifikasi data hasil inventarisasi dan
pemantauan dan evaluasi identifikasi berupa
pelaksanaan pendampingan kumpulan data dan
(WP Ahli Madya) informasi hasil
pemantauan dan
evaluasi pendampingan
Mengolah data hasil  Melakukan pengolahan
pemantauan dan evaluasi data hasil pemantauan
pendampingan mutu dan evaluasi
pendidikan (WP Ahli pendampingan mutu
Muda) pendidikan.
 Tersusunnya hasil
olahan data yang
memuat tujuan, metode
pengolahan, waktu,
tempat, pelaksanaan,
hasil dan rekomendasi
pendampingan.
 Olahan data
menunjukan kronologis
kaitan antara data hasil
inventarisasi dan
identifikasi dengan
pendampingan
Menyusun kajian analisis  Menyusun kajian
hasil pelaksanan /analisis tentang hasil

26
©Pusdiklat Pegawai 2021

pendampingan mutu pelaksanaan


pendidikan (WP Ahli pendampingan yang
Madya) menunjukkan
kesesuaian antara
tujuan dan pelaksanaan
pendampingan
 Laporan hasil
kajian/analisis
sekurangkurangnya
memuat tujuan,
metode/pendekatan,
ruang lingkup, sasaran,
waktu, dan hasil.
Menyusun rencana tindak  Tersusunnya rencana
lanjut pelaksanaan tindak lanjut hasil
pendamapingan (WP Ahli pelaksanaan
utama) pendampingan satuan
pendidikan, yang
memuat permasalahan
pendampingan satuan
pendidikan, tujuan,
metode/ pendekatan,
sasaran, waktu, hasil
analisis, dan
rekomendasi.
4 Melakukan Menyusun kerangka acuan  Tersusunnya kerangka
pengembangan pengembangan acuan pengembangan
pendampingan pendampingan satuan pendampingan, yang
peningkatan pendidikan sekurang-kurangnya
mutu (WP Ahli Madya) memuat: latar belakang,
dasar hukum, tujuan,
manfaat, metode, lokasi
dan waktu, sasaran dan
langkah kegiatan
Menyusun  Tersusunnya
kajian/analisis/rekomendasi kajian/analisis/rekome
pengembangan ndasi yang sesuai
pendampingan peningkatan dengan kerangka acuan
mutu (WP Ahli Madya) pengembangan
pendampingan dengan
menggunakan
strategi/metode/teknik
yang tepat .
 Tersusunnya laporan
kajian/analisis/rekome
ndasi yang memuat
latar belakang, tujuan,
strategi/metode/teknik,
ruang lingkup, sasaran,
waktu, dan hasil.
Menyusun rencana strategi  Tersusunnya rencana
pengembangan strategi untuk
pendampingan satuan menyusun grand desain
pendidikan (WP Ahli yang sesuai dengan
utama) hasil kajian
pengembangan
pendampingan .

27
©Pusdiklat Pegawai 2021

Rencana strategi
tersebuat sekurang-
kurangnya memuat
pendahuluan, dasar
pengembangan, tujuan,
manfaat, kerangka
teori, ide/gagasan
pengembangan,
prototipe
pengembangan,
simpulan, dan saran.
Menyusun kajian untuk  Tersusunnya kajian
menyusun grand desain untuk penyusunan
pengembangan grand desain
pendampingan peningkatan pengembangan
mutu pendidikan pendampingan berupa
(WP Ahli Madya/utama) reviu rencana strategi
pengembangan
pendampingan satuan
pendidikan.
 Tersusunnya laporan
kajian sekurang-
kurangnya memuat
latar belakang, tujuan,
kerangka pikiran (paper
position),
strategi/metode/teknik,
ruang lingkup, sasaran,
waktu, dan hasil.
Menyusun grand desain  Tersusunnya Grand
pengembangan desain pengembangan
pendampingan peningkatan pendampingan yang
mutu (WP Ahli Utama) merupakan kumpulan
rencana strategi
pengembangan
pendampingan
peninkatan mutu yang
memiliki kesamaan
dalam
usia/rumpun/mapel/
level/kelas/jenjang/wila
yah dan kategori
lainnya.
 Tersesuaikannya grand
desain pengembangan
pendampingan
peningkatan mutu
satuan pendidikan
dengan permasalahan
peningkatan mutu
satuan pendidikan.
 Tersusunya grand
desain pengembangan
pendampingan
peningkatan mutu yang
sekurang-kurangnya
memuat pendahuluan,

28
©Pusdiklat Pegawai 2021

dasar pengembangan,
tujuan, manfaat, kajian
teori, ide/gagasan
pengembangan,
prototipe
pengembangan,
simpulan, dan saran.
Rincian kegiatan pendampingan Widyaprada berupa :
1. Menyusun program pendampingan peningkatan mutu
a. Mengidentifikasi kebutuhan bahan pendampingan satuan pendidikan
b. Menyusun bahan paparan untuk koordinasi kebutuhan pendampingan
peningkatan mutu
c. Menyusun pedoman pendampingan satuan pendidikan dalam tim.
d. Menyusun instrumen pendampingan satuan pendidikan
2. Melaksanakan pendampingan peningkatan mutu.
a. Menyusun bahan/materi pendampingan satuan pendidikan.
b. Mengkaji bahan/materi pendampingan satuan.
c. Merancang program pendampingan satuan pendidikan
d. Melaksanakan pendampingan satuan pendidikan.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu
a. Menyusun instrumen evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan
mutu pendidikan.
b. Menginventarisasi dan mengidentifikasi data pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu berdasarkan instrumen
yang sudah disusun

4. Melakukan pengembangan pendampingan peningkatan mutu.


a. Menyusun kerangka acuan pengembangan pendampingan satuan pendidikan.
b. Menyusun kajian/analisis/ rekomendasi pengembangan pendampingan
peningkatan mutu.
c. Menyusun rencana strategi pengembangan pendampingan satuan pendidikan.
d. Menyusun kajian untuk penyusunan grand desain pengembangan pendampingan
peningkatan mutu satuan pendidikan.
e. Menyusun grand desain pengembangan pendampingan peningkatan mutu satuan
pendidikan

29
©Pusdiklat Pegawai 2021

Variabel tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendampingan adalah:


1. Tingkat keterlibatan
Pendampingan mampu memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk
mengambil peran dan melaksanakannya sesuai kemampuannya. Kepercayaan yang
terbangun akan mewujudkan keterlibatan aktif dari sekolah dan pihak lain yang terkait.
Keterlibatan dalam memetakan kondisi sekolah, menyusun rencana, melaksanakan
sekaligus mengontrol berbagai keputusan yang telah dibuat mencerminkan bentuk
komunikasi dan interaksi pemangku kepentingan yang dibangun atas dasar
kepercayaan. Membangun kepercayaan tidak sebatas pada sosialisasi, tetapi melibatkan
peran aktif sekolah dan pihak lain yang terkait.
2. Terjadinya kemitraan/kerjasama
Proses pendampingan mampu membuka ranah/ ruang pemikiran untuk
kepentingan bersama seluruh komponen sekolah dan pemangku kepentingan terkait
dengan mengedepankan rasa kepedulian, menumbuhkan rasa memiliki terhadap rencana
kegiatan dan kesatuan pendapat terhadap strategi atau langkah-langkah penyelesaian
yang dirasakan adil dan menjunjung pada prinsip transparan dan partisipatif. Proses
pendampingan yang efektif dapat mendorong terjalinnya kebutuhan untuk saling
bekerja sama, kebutuhan untuk meningkatkan hubungan kemitraan antar pemangku
kepentingan
3. Kemandirian Pendampingan harus mampu mengurangi bentuk intervensi yang
tidak perlu yang dapat menghambat kemandirian sekolah dalam pengambilan keputusan
sehingga sekolah benar-benar tahu dan mampu menentukan jenis kebijakan yang
dianggap tepat untuk dirinya sendiri. Sekolah diberi ruang yang cukup untuk
menentukan pilihan atas sejumlah alternatif dan menetapkan visi dirinya ke depan
sesuai peraturan yang berlaku. Keputusan sepenuhnya di tangan sekolah sendiri sebagai
perencana, pelaksana, pengawas, dan evaluator. Kemampuan sekolah sebagai
pengambil keputusan harus terus dikembangkan dalam rangka keberlanjutan dan
kesiapan sekolah dalam mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi.
Ketiga variabel tersebut merupakan kunci terciptanya budaya mutu yang menjadi tujuan
utama pengembangan sekolah

30
©Pusdiklat Pegawai 2021

Pengawasan Pelaksanaan pendampingan satuan pendidikan bertujuan untuk


mengawal dan memastikan kegiatan pendampingan telah berjalan sesuai dengan
program yang ditetapkan dan panduan kegiatan, apabila didapati hal-hal yang tidak
sesuai dengan program dan panduan, masalah atau kendala yang dihadapi dapat
dicarikan solusi atau pemecahannya agar pelaksanaan kegiatan pendampingan tidak
terhambat sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Pengawasan pelaksanaan
pendampingan dapat dilakukan saat persiapan dan saat pelaksanaan kegiatan. Kegiatan
pengawasan dilakukan secara internal oleh lembaga terkait dengan menggunakan teknik
dan metode tertentu seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengawasan yang
dilakukan bersifat pembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan seperti
melakukan penyelidikan terhadap suatu kasus. Temuan yang diperoleh dari hasil
pengawasan dapat disampaikan langsung dan tidak langsung untuk memperbaiki
pelaksanaan kegiatan dengan arif kepada lembaga pelaksana, koordinator pendamping/
fasilitator daerah dan TPMPS. Ruang lingkup pengawasan pelaksanaan pendampingan
meliputi berbagai hal seperti tempat/lokasi, waktu, peserta, pendamping/fasilitator,
perangkat pendampingan, fasilitas/perlengkapan, bentuk pendampingan serta
pelaksanaan evaluasi pendampingan.

Evaluasi pelaksanaan pendampingan dilakukan terhadap: (1) keefektifan proses


pelaksanaan pendampingan, (2) ketercapaian luaran pendampingan, dan (3) dampak
pendampingan dalam penumbuhan budaya mutu.

1) Evaluasi terhadap keefektifan proses pelaksanaan pendamping. Aspek-aspek yang


dievaluasi meliputi:
a. Penyelenggaraan pendampingan.
b. Penguasaan sekolah terhadap kompetensi yang dibutuhkan.
c. Performa pendamping dalam memfasilitasi pendampingan.

2) Evaluasi terhadap ketercapaian luaran pendampingan.


Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:
a) Kesiapan organisasi penjaminan mutu sekolah.
b) Keterlaksanaan tahapan penjaminan mutu.

31
©Pusdiklat Pegawai 2021

c) T i n g k a t keterlibatan dan p e r a n pemangku kepentingan sekolah.


d) Dokumentasi dan data dukung hasil pelaksanaan.
e) Upaya pemenuhan mutu yang terjadi.

3. Evaluasi terhadap dampak pendampingan dalam penumbuhan budaya mutu. Aspek-


aspek yang dievaluasi meliputi:
a) Komitmen sekolah.
b) Kemandirian sekolah.
c) Kerjasama sekolah.
d) Keterlibatan pihak lain.
e) Peningkatan mutu

B. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Pak Noor seorang widyaprada ahli madya. Dalam menyusun perencanaan
pendampingan, kegiatan yang dilakukan pak Noor berupa ….
A. Mengidentifikasi kebutuhan bahan pendampingan satuan pendidikan
B. Menyusun bahan paparan untuk koordinasi kebutuhan pendampingan peningkatan
mutu.
C. Menyusun instrument pendampingan
D. Menyusun pedoman pendampingan sebagai ketua
2. Bu Ida adalah seorang widyaprada ahli muda yang bekerja di LPMP. Untuk
melaksanakan pendampingan di satuan pendidikan, bu Ida perlu melakuan ….
A. Menyusun bahan/materi pendampingan satuan pendidikan.
B. Mengkaji bahan/materi pendampingan satuan
C. Merancang program pendampingan sebagai anggota
D. Instrument uji public program pendampingan
3. Dalam melaksanakan evaluasi pendampingan peningkatan mutu, seorang
Widyaprada (WP) perlu menyiapkan ….
A. Menyusun instrumen evaluasi pelaksanaan pendampingan peningkatan mutu
pendidikan bagi WP pertama

32
©Pusdiklat Pegawai 2021

B. Menginventarisasi dan mengidentifikasi data pemantauan dan evaluasi


pelaksanaan pendampingan bagi WP pertama
C. Mengolah data hasil pemantauan dan evaluasi pendampingan mutu
pendidikan bagi WP Madya
D. Menyusun kajian/analisis hasil pelaksanaan pendampingan mutu pendidikan.
Bagi WP utama

C. Rangkuman
Pendampingan Satuan Pendidikan adalah suatu proses pemberian kemudahan
yang diberikan pendamping kepada satuan pendidikan dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga kemandirian satuan pendidikan secara berkelanjutan
mewujudkan pemenuhan SNP (PerKa BKN 21/2019)
Ruang lingkup kegiatan pendampingan oleh widyaprada di atas dapat
dihabarkan sebagai berikut a) menyusun program pendampingan peningkatan mutu;
b)Melaksanakan pendampingan peningkatan mutu; c) Melakukan evaluasi pelaksanaan
pendampingan peningkatan mutu; d) Melakukan pengembangan pendampingan
peningkatan mutu

BAB IV
FASILITASI PENJAMINAN MUTU KE SATUAN PENDIDIKAN DAN
PEMERINTAH DAERAH

A. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat :
1. Menentukan ruang lingkup fasilitasi yang dilakukan widyaprada ke pemerintah
daerah

33
©Pusdiklat Pegawai 2021

2. Menentukan bentuk dan hasil fasilitasi ke pemerintah daerah berdasarkan data


mutu agregasi satuan pendidikan

B. Materi dan Sub Materi


Materi : Fasilitasi Penjaminan Mutu ke Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
Sub Materi :
1. Definisi, Tahap dan Ruang Lingkup Fasilitasi
2. Bentuk-Bentuk Fasilitasi ke Pemerintah Daerah
3.Fasilitasi Berdasarkan Analisis Data Mutu Agregasi Lingkup Regional/Nasional

1. Definisi, Tahap dan Ruang Lingkup Fasilitasi


Fasilitasi artinya mempermudah (to facilitate = to make easy). Dalam
beberapa definisi dikatakan bahwa mempermudah adalah membebaskan kesulitan
dan hambatan, membuatnya menjadi mudah, mengurangi pekerjaan, membantu.
Fasilitasi adalah tentang proses, bagaimana kita melakukan sesuatu.
Bagaimana proses yang terjadi, dan apa yang kita lakukan. Fasilitator adalah
pemandu proses, seseorang yang membuat sebuah proses lebih mudah atau lebih
yakin untuk menggunakannya" (Hunter et al, 1993).
Panggabean (1999) menyatakan bahwa fasilitasi dan fasilitator punya dimensi
luas sekali, fasilitasi berasal dari kata facilis (Perancis) yang berarti
“memudahkan”, sehingga fasilitator adalah aktor yang punya peran memudahkan.
“Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha, dapat berupa benda-benda maupun uang” (Arianto,
2012).
Fasilitasi adalah segala suatu yang menjadi sarana pendukung dalam berbagai
aktivitas untuk mempermudah kegiatan pada proses penjaminanan mutu pendidikan.
Fungsi Fasilitasi yaitu untuk mempermudah aktivitas dalam proses penjaminan mutu
pendidikan pada satuan pendidikan ataupun pemerintah daerah.
Tujuan Fasilitasi dalam penjaminan mutu pada pemerintah daerah adalah :
1) Upaya mempermudah penggalian potensi, masalah, gagasan dalam rangka
pemecahan masalah.
2) Terciptanya kemandirian satuan pendidikan atau pemeringtah daerah dalam

34
©Pusdiklat Pegawai 2021

mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.


3) Memberikan pengetahuan dan kelayakan dalam mengelola penjaminan mutu
pendidikan, sehingga diharapkan akan mempercepat pemenuhan mutu maupun
peningkatan mutu pendidikan.

2. Bentuk –Bentuk Fasilitasi kepada Pemerintah Daerah


Fasilitasi yang bermakna memberikan bantuan teknis kepada satuan
pendidikan/pemerintah daerah dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan
dilaksanakan oleh LPMP yang secara teknis oleh Jabatan Fungsional Keahlian
Widyaprada. Berbagai bentuk fasilitasi diberikan disesuaikan dengan kebutuhan yang
merujuk pada data profil mutu daerah baik di level kabupaten/kota maupun provinsi.
Bentuk fasilitasi dimaksud dapat berupa :
a) Pemenuhan mutu pendidikan pada Standar Nasional Pendidikan
b) pemenuhan mutu budaya literasi
c) pemenuhan mutu budaya numerasi
d) pemenuhan mutu dalam memgimplementasikan karakter profil pelajar
pancasila, yang memiliki aspek: (1) Beriman Taqwa Kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia; (2) Berkebhinekaan Global; (3) Kemandirian; (4) Bergotong
Royong, (5) Berpikir Kritis; ( 6) Berpikir kreatif.
e) pemenuhan mutu lingkungan belajar yang mencapai student wellbeing: (1)
iklim keamaanan sekolah; (2) iklim kebhinekaan sekolah; (3) indeks sosial
ekonomi; (4) Kualitas Pembelajaran; (5) Pengembangan guru

3. Fasilitasi Berdasarkan Analisis Data Mutu Agregasi Lingkup


Regional/Nasional

Sebagai langkah awal rangkaian kegiatan penjaminan mutu, setiap satuan

pendidikan harus mampu melakukan penyusunan peta mutu melalui kegiatan pemetaan

maupun audit mutu. Penyusunan peta mutu ini diperlukan agar setiap satuan pendidikan

dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing berkaitan dengan

35
©Pusdiklat Pegawai 2021

pencapaian Standar Nasional Pendidikan, sehingga dapat dilakukan perbaikan-

perbaikan untuk mencapai dan bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan.

Hasil dari pengolahan dan analisis hasil pemetaan mutu berupa rapor mutu

pendidikan nantinya diharapkan dapat menjadi dasar pelaksanaan penjaminan mutu

tahun berikutnya di sekolah, baik itu untuk sekolah secara khusus maupun Pemerintah

dan Pemerintah Daerah secara umum.

Data hasil agregasi disusun berupa:


a. Ketersediaan Data Rapor Mutu tiap jenjang
b. Ketersediaan Data mutu Setiap Kecamatan
c. Ketersediaan data mutu pada tingkat kabupaten/kota
Selanjutnya secara rinci data yang disusun berupa:
1. Persentase Sekolah dengan Skor Minimal 75%
2. Capaian Rata-rata 8 Standar Nasional Pendidikan Tahun 2020 Tingkat Kabupaten
3. Capaian Rata-rata 8 Standar Nasional Pendidikan Tahun 2020 Tingkat Kecamatan
4. Distribusi Capaian Standar Nasional Pendidikan Tahun 2020
5. Capaian Per Standar Nasional Pendidikan Tahun 2020
6. Analisis faktor ketidaktercapaian 8 SNP perjenjang sekolah
Dari data agregasi yang terinci pada tiap kabupaten/kota/Provinsi dapat ditentukan
bentuk fasilitasi yang sesuai bagi pemerinath daerah .

B. Latihan
Perhatikan hasil pengolahan data agregsi standar penilaia pada kabupaten
Merdeka berikut ini, selanjutnya jawab pertanyaan yang ada

36
©Pusdiklat Pegawai 2021

1) Apa yang menjadi prioritas untuk pemenuhan mutu?


2) Pada indikator mana seorang Widyapara perlu memberikan fasilitasi?
3) Bagaimana merancang fasilitasi sesuai dengan priritas tersebut

C. Rangkuman
Fasilitasi adalah segala suatu yang menjadi sarana pendukung dalam berbagai
aktivitas untuk mempermudah kegiatan pada proses penjaminanan mutu
pendidikan. Fungsi Fasilitasi yaitu untuk mempermudah aktivitas dalam
proses penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan ataupun
pemerintah daerah.
Tujuan Fasilitasi dalam penjaminan mutu pada pemerintah daerah adalah :
1) Upaya mempermudah penggalian potensi, masalah, gagasan dalam rangka
pemecahan masalah.
2) Terciptanya kemandirian satuan pendidikan atau pemeringtah daerah dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan memanfaatkan potensi yang
dimiliki.
3) Memberikan pengetahuan dan kelayakan dalam mengelola penjaminan
mutu pendidikan, sehingga diharapkan akan mempercepat pemenuhan mutu
maupun peningkatan mutu pendidikan.

37
©Pusdiklat Pegawai 2021

BAB V. PENUTUP
Demikian modul Pembimbingan, Pendampingan dan Fasilitasi Satuan Pendidikan
dan Pemerintah Daerah yang memberikan gambaran secara garis besar bagaimana
seorang widyaprada melakukan tugas pokoknya .

38
©Pusdiklat Pegawai 2021

DAFTAR PUSTAKA
1. PermenegPAN &RB No 3 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Widyaprada dan Angka Kreditnya
2. Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan
3. Permendikbud No 37 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsioan Widyaprada

39
©Pusdiklat Pegawai 2021

KUNCI JAWABAN
BAB II .
1. B
2. C
3. A
BAB III
1. D
2. C
3. A

40

Anda mungkin juga menyukai