Anda di halaman 1dari 48

Kurikulum Merdeka

Sosialisasi Pengawas dan Kepala Sekolah

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


MATERI
A. Karakteristik Kurikulum merdeka
B. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
C. Pengelolan Pembelajaran
D. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
E. Pembelajaran Proyek
F. Lapran Hasil Belajar
Apa kekhasan dari Kurikulum
Merdeka?

1. Berfokus pada materi yang esensial sehingga cukup waktu


untuk pembelajaran mendalam (literasi dan numerasi)
2. Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft
skills dan karakter guna mendukung visi pendidikan
nasional yakni terwujudnya profil pelajar Pancasila
(beriman bertakwa dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif)
3. Memberikan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian
dengan konteks dan muatan lokal.
A. Struktur Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler

Untuk setiap mata pelajaran


mengacu pada capaian
pembelajaran.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Kegiatan Ko Kurikuler
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:

Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II
Kelas V dan VI
Alokasi waktu

• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum


dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Seni Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik
2. Seni Rupa pelajaran pilihan
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 828 (23) 252 1080 oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan tambahan:

Sesuai dengan Metode mengintegrasikan


kebutuhan muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain

Sesuai dengan Muatan Mengintegrasikan muatan


karakteristik lokal ke tema proyek
Lokal
penguatan profil Pancasila
Mengelola
kurikulum muatan Mengembangkan mata
lokal secara pelajaran khusus muatan lokal
fleksibel yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
C. Pengelolaan Pembelajaran

1. Tematik
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa
materi pelajaran pada beberapa mata pelajaran
menjadi satu kesatuan yang kemudian di kemas dalam
bentuk tema.
2. Tematik integrative
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran
kedalam berbagai tema
3. Berbasis mata pelajaran
Contoh desain unit integratif fase A
Pendidikan Pancasila
Ide utama /konsep:
Elemen keterampilan proses:
Mengamati dan menyimak cerita
Bergambar mengidentifikasi nilai
pancasila Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
peserta didik melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks
Asesmen (performance task): Pancasila, kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan
terkait dengan teks Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh
Memperhatikan cerita bergambar
peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
kemudian menceritakan aktivitas
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
sesuai gambar yang mencerminkan
nilai Pancasila
memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak
Mata pelajaran yang kemanusiaan dan elemen kepedulian).
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang
Pendidikan Pancasila
disajikan guru yang mencerminkan nilai Pancasila.
Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Integratif
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran

Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa

Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin, bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik.
Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
Pada akhir kelas 1, peserta didik tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang dan puisi anak. Pelajar mampu
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Pendidikan
Bahasa Pancasila
Indonesia Elemen Membaca &
Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Elemen Menyimak: Mempresentasikan: identitas dirinya dan
Peserta didik mampu teman-temannya sesuai
Peserta didik mampu memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara budaya, minat, dan
memahami ide pokok informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, berkomunikasi dengan mereka;
informasi dari media audio, puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan mengenali karakteristik fisik
teks aural (teks yang dibacakan atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai dan non-fisik orang dan benda
dan/atau didengar), dan mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan yang ada di lingkungan
instruksi lisan yang berkaitan dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam sekitarnya; serta memahami
dengan tujuan berkomunikasi. informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi bahwa kebinekaan dapat
Peserta didik mampu menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta memberikan kesempatan untuk
memahami dan memaknai teks yang dihadapi oleh tokoh cerita didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
narasi yang dibacakan atau dari pada teks narasi. Peserta didik gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
media audio. mampu menambah kosakata percakapan dan diskusi dengan
baru dari teks yang dibaca menerapkan tata caranya.
atau tayangan yang dipirsa Peserta didik mampu
sesuai dengan topik. menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO


K
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa
pelajar Pancasila Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila K B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila K pelajar Pancasila Budaya

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pendidikan Projek penguatan profil Bahasa


Pancasila Pancasila pelajar Pancasila Indonesia

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa


Indonesia
Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
CP Elemen Menyimak: CP elemen Bilangan : CP elemen Pancasila

Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
● Peserta didik dapat melakukan operasi ▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang kuesioner sederhana, mengorganisasikan pengaruh budaya dengan cara
lebih kompleks, memahami dan memaknai ide data berkomunikasi
pokok dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan Kegiatan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran ● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner


Kegiatan pembelajaran:
● Mengamati berbagai media penyampaian ● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
sekolah?
media apa yang paling disukai teman-temannya

● Mendesain media penyampaian pesan


D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Pembelajaran: Prinsip Asesmen:
1.mempertimbangkan tahap perkembangan 1. asesmen merupakan bagian terpadu dari
dan tingkat pencapaian peserta didik; proses pembelajaran;
2.pembelajaran dirancang dan dilaksanakan 2. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
untuk membangun kapasitas untuk menjadi dengan fungsi asesmen tersebut;
pembelajar sepanjang hayat;
3. asesmen dirancang secara adil,
3.proses pembelajaran mendukung proporsional, valid, dan dapat dipercaya
perkembangan kompetensi dan karakter (reliable);
peserta didik secara holistik;
4. laporan kemajuan belajar dan pencapaian
4.pembelajaran yang relevan, yaitu peserta didik bersifat sederhana dan
pembelajaran yang dirancang sesuai informatif;
konteks, lingkungan, dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan 5. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
komunitas sebagai mitra; dan pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
5.pembelajaran berorientasi pada masa depan meningkatkan mutu pembelajaran.
yang berkelanjutan 68
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
1.. Pembelajaran dirancang dengan ● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar ● Langsung menerapkan modul ajar tanpa
mempertimbangkan tahap belakang, tahap perkembangan dan melihat kebutuhan peserta didik
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik sebelumnya dan ● Mengabaikan tahap perkembangan
pencapaian peserta didik saat ini, melakukan pemetaan maupun pengetahuan yang dimiliki
sesuai kebutuhan belajar, serta ● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum
mencerminkan karakteristik dan peserta didik sebelumnya
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang ● Menyamaratakan metode pembelajaran.
perkembangan yang beragam pembelajaran dan asesmen
sehingga pembelajaran menjadi ● ● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan
bermakna dan menyenangkan. prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik pejabat sekolah atau pendidik
dan sekolah untuk mendukung kegiatan ● Pembelajaran terlalu sulit sehingga
pembelajaran. menurunkan motivasi peserta didik
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai ● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
dengan tahap perkembangan peserta didik menantang dan membosankan
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta
didik

2.. Pembelajaran dirancang dan ● Mempertimbangkan berbagai stimulus ● Pendidik hanya selalu memberikan
dilaksanakan untuk membangun yang bisa digunakan dalam pemaparan dalam bentuk ceramah
kapasitas peserta didik untuk pembelajaran dan instruksi tugas
menjadi pembelajar sepanjang ● Memberikan kesempatan kolaborasi, ● Memberikan pertanyaan selalu dalam
hayat. memberikan pertanyaan pemantik dan bentuk soal dan dinilai benar atau salah,
mengajarkan pemahaman bermakna tanpa umpan balik
● Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari ● Memberikan porsi paling banyak pada
pendidik dan peserta didik ke peserta didik asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir
● Pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dengan menggunakan kekuatan bertanya,
dengan memberikan pertanyaan yang
membangun pemahaman bermakna
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

3. Proses pembelajaran mendukung ● Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir ● Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
perkembangan kompetensi dan yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi melakukan evaluasi terhadap metode yang
karakter peserta didik secara holistik. seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis digunakan
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran ● Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
diferensiasi melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa
● Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual
emosi, dan spiritual ● Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus
● Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada diajarkan dan dihafal
peserta didik

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu ● Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia ● Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan
pembelajaran yang dirancang sesuai nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar dan tidak menarik untuk peserta didik
konteks, lingkungan dan budaya ● Melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan ● Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
peserta didik, serta melibatkan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik hanya menagih tugas
orang tua dan masyarakat sebagai
mitra. ● Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber ● Interaksi dengan murid hanya memberikan
primer dan sekunder dalam proses pembelajaran dan menagih tugas
● peserta didik tidak punya akses langsung untuk
terlibat ataupun melibatkan masyarakat setempat

5. Pembelajaran berorientasi pada ● Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk ● Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir
masa depan yang berkelanjutan. peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik ● Pembelajaran dengan kegiatan yang sama
● Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
dengan memberi dukungan lebih banyak di awal untuk ujian yang sama
kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit ● Hanya mengetes atau menilai keterampilan
dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar abad 21 tanpa mengajarkan keterampilannya
yang mandiri dan merdeka
● pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan
strategi pengajarannya
● Mengajarkan keterampilan abad 21
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar


peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan


pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan,
dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Perangkat Ajar

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh


pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar


ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang
pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan


media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu
unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan


memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat


dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan
modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Profil Pelajar Pancasila: Lima dikurangi dua
● Bernalar kritis
● Gotong Royong Asesmen Sumatif Aktivitas 2 (Kinerja)
● Mandiri Menyelesaikan soal cerita mengenai Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20 Aktivitas 3 (Tes )
Tujuan pembelajaran
● Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan
Peserta didik dapat
dua bilangan cacah sampai 20
menjumlahkan dan MODUL AJAR MATEMATIKA
mengurangkan dua bilangan
cacah sampai 20 Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
dua bilangan cacah sampai 20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Menyebutkan urutan bilangan Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
cacah dengan tepat penjumlahan dan pengurangan
● Pemahaman tentang
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Penjumlahan dan pengurangan Contoh penerapan
berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi kemampuan yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
berhitung pengurangan dan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
penjumlahan
23
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
Contoh Cuplikan Modul Ajar Pendidikan Pancasila
12 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen Sumatif Menceritakan aktivitas pada cerita bergambar tentang implementasi sila
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan Pancasila.
YME dan berakhlak mulia - Ceritakan contoh penerapan
● Mandiri sila Pancasila dalam Aktivitas 2 (Tes)
● Kreatif Menuliskan penerapan sila pancasila di rumah dan menyebutkan sila-sila
kehidupan sehari-hari! pancasila
Tujuan pembelajaran - Gambarkan lambang sila
● Aktivitas 3 (Kinerja)
Melalui kegiatan mengamati dan
menyimak cerita bergambar, peserta
pancasila Menyelesaikan permasalahan/memberikan pendapat dengan memberikan
didik menunjukkan sikap sesuai dengan pendapat yang sesuai gambar/artikel berita/saat bermain yang menunjukkan
nilai pancasila terhadap diri sendiri dan sikap sesuai nilai Pancasila
orang lain sebagai tanda syukur kepada
Tuhan YME.
● Melalui mengamati gambar dan video
simbol Pancasila, peserta didik dapat
menghubungkan cimbol-simbol Aktivitas 4 (Kinerja)
Pancasila dengan sila-sila Pancasila Menyelesaikan kegiatan mewarnai bersama dan mencocokan gambar
● Melalui kegiatan mewarnai secara simbol sesuai Garuda Pancasila
berkelompok peserta didik dapat
mengkaitkan/mencocokan gambar
simbol sesuai Garuda Pancasila Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Membuat sebuah video/pertunjukan bermain peran dengan tema penerapan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Asesmen Diagnostik:
Tes : Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
● Apa lambang negara Indonesia?
● Bagaimana bentuk lambang negara Indonesia Contoh penerapan penyesuaian berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi pemahaman lambang negara PPP yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
Indonesia dan implementasi dalam kehidupan sehari-
hari.
didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 (Fase B)

Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. audiens.

Urutan Kegiatan

Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.

25
Projek Penguatan
PROFIL PELAJAR PANCASILA
SOSIALISASI PENGAWAS DAN KEPALA
SEKOLAH

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:

1. Dilakukan secara fleksibel, baik muatan


maupun waktu pelaksanaan.
2. Mengacu pada capaian Profil Pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,
dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran.
3. Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama
Latar Belakang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

1. Belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah


di Indonesia.
2. Pengurangan beban belajar di kelas (intrakurikuler)
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk
belajar di setting yang berbeda
3. Mengeksplorasi isu tersebut lebih banyak di luar
mata pelajaran, siswa dapat menjadi warga
Indonesia dan warga dunia yang bertanggung
jawab dan aktif berkontribusi
Latar Belakang Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
4. Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar
Indonesia (perkembangan elemen dari 3 (tiga)
dimensi), elemen Akhlak bernegara dalam
dimensi 1 merupakan bagian dari dimensi 2 dan
3 sehingga kecintaannya pada tanah air serta
tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan
Negara Indonesia berkembang sejalan dengan
kesadarannya bahwa ia adalah bagian dari warga
dunia yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan
universal
Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
Bertakwa
Berkebhinekaan Bergotong
kepada Tuhan Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Global Royong
YME, dan
Berakhlak Mulia

1. Akhlak 1. Mengenal dan 1. Kolaborasi 1. Pemahaman 1. Memperoleh 1.Menghasilkan


beragama menghargai 2. Kepedulian diri dan dan gagasan yang
2. Akhlak pribadi budaya bangsa 3. Berbagi situasi memproses orisinal
3. Akhlak kepada Indonesia dan 2. Regulasi diri informasi dan 2.Menghasilkan
manusia dunia gagasan karya dan
4. Akhlak kepada 2. Komunikasi 2. Menganalisis tindakan yang
alam dan interaksi dan orisinal
5. Akhlak antar budaya mengevaluasi 3.Memiliki
bernegara 3. Refleksi dan penalaran keluwesan
tanggung 3. Merefleksi dan berpikir dalam
jawab mengevaluasi mencari
terhadap pemikirannya alternatif
pengalaman sendiri solusi
kebhinekaan permasalahan
4. Berkeadilan
sosial
Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Kegiatan/
Pancasila adalah pengalaman belajar
karakter dan
kemampuan yang Projek untuk
dibangun dalam penguatan Profil
keseharian dan Pelajar
dihidupkan dalam diri Pancasila
Pembelajaran
Pelajar
Indonesia berbasis projek
yang kontekstual
Budaya dan interaksi
Sekolah dengan lingkungan
Iklim sekolah, sekitar
kebijakan, pola Ekstrakurikuler
interaksi dan
Kegiatan untuk
komunikasi, serta
mengembangkan
norma yang
berlaku di
minat dan bakat
sekolah
Projek Penguatan Profil Pelajar
• Pancasila
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan
kegiatan yang dirancang untuk menguatkan upaya
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan.
• Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dirancang
terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan
pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan
dan materi pelajaran intrakurikuler.
• Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau
dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Prinsip Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

Apa saja prinsip Eksploratif


Projek Penguatan Kontekstual
Profil Pelajar
Pancasila?
Berpusat pada
peserta didik
Holistik
Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran
berbasis projek adalah unit pembelajaran terintegrasi,
bukan tematik (webbed)*
Unit Pembelajaran
Integrasi ~ Jus

Pengetahuan dan ketrampilan (kompetensi) yang dalam projek


terdiri dari lintas disiplin ilmu, berpadu dan melebur, tidak
dipisahkan lagi mana yang merupakan bagian dari mapel-mapel
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya. Siswa
Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan mempelajari bagaimana dan mengapa
berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SD wajib akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat
dan membangun kesadaran untuk bersikap dan
dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
besar (nasional dan internasional), serta
memilih berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan
keluar unt uk masalah lingkungan
memahami apa yang berubah dari waktu ke
waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
min. 2 mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
serta
berkelanjutan dalam keseharian. mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
tema Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
per keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
untuk mempromosikan salah satu hal yang
(bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan,
tahun krisis air bersih dan lain sebagainya), serta menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan yang dipelajarinya.
memitigasinya.
Contoh muatan lokal:
Contoh muatan lokal: Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
Jakarta : situasi banjir Naga
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun
Mengenal belajar membangun dialog penuh NKRI (SD-SMA/K)
Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis,
hormat tentang keberagaman kelompok
kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
agama dan kepercayaan yang dianut oleh untuk berekayasa membangun produk
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya
nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai
mempelajari perspektif berbagai agama dan keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir
komputasional, atau design thinking) dalam
SD wajib kepercayaan tentang fenomena global
misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek
ini, siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan
memilih dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah proses rekayasa (engineering process) secara
berbagai stereotip negatif yang biasanya
min. 2 dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan
sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi
sampai dengan uji coba, untuk membangun model
tema dampaknya terhadap terjadinya konflik dan atau prototipe produk bidang rekayasa
(engineering). Mereka juga dapat mengasah
kekerasan. Melalui projek ini, siswa mengenal
per dan mempromosikan budaya perdamaian dan
keterampilan coding untuk menciptakan karya
digital, dan berkreasi di bidang robotika.
tahun anti kekerasan. Harapannya, para siswa dapat membangun budaya
smart society dengan menyelesaikan persoalan-
Contoh muatan lokal: persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi
dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek
Menangkap isu-isu atau masalah sosial dan aspek teknologi.
keberagaman di lingkungan sekitar dan
mengeksplorasi pemecahannya Contoh muatan lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang
menjawab permasalahan yang ada di sekitar
sekolah
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah
yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta
kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat. Siswa kemudian merancang st rategi unt uk
SD wajib meningkatkan pot ensi ekonomi lokal dalam
memilih pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini
kerangka
seperti t erlibat dalam kegiatan ekonomi rumah
min. 2 berkreasi
t angga, untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan
tema per lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan
tahun refleksi hasil kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas
dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa
juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka
akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang
terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional
penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA UNTUK SD

• Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


ALOKASI WAKTU projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek
Jenjang Waktu dari semua mata pelajaran dan jumlah

SD kelas I‒V: 252 JP total waktu pelaksanaan masing-masing


projek tidak harus sama.
SD kelas VI: 224 JP • Dalam satu tahun ajaran, projek
penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan sekurang-kurangnya: 2 projek
dengan 2 tema berbeda di SD/MI,
Apa saja yang perlu disiapkan Sekolah Penggerak
untuk dapat menggulirkan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila?
Pengelolaan waktu dan
kegiatan
G
• Pengelolaan jam u
perencanaan hingga penilaian
pelajaran dan r pendokumentasian
kolaborasi guru • Sistem
u untuk dapat
projek
• Pengaturan agar digunakan sebagai
• Menyiapkan sistem dari
alokasi jam mengajar portofolio
guru tetap sama • Kolaborasi dengan narasumber
pengaya projek: masyarakat,
komunitas, universitas, praktisi
Informasi utama • Deskripsi singkat projek. Satu paragraf singkat yang menjelaskan tentang tujuan
Komponen umum, ruang lingkup tema, dan relevansi projek dengan sekolah ( siswa)
Modul ● Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Projek ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut
● Cara penggunaan perangkat ajar
● Alur kegiatan proyek secara umum
● Relevansi projek untuk sekolah

Asesmen ● Penjelasan tentang aspek yang dinilai


● Instrumen penilaian (misalnya rubrik, evaluasi diri, dsb.) yang dapat
langsung digunakan guru
● Contoh umpan balik atau penilaian yang diberikan
● Lembar refleksi siswa
● Lembar refleksi guru

Persiapan ● Catatan penting untuk menyiapkan guru dan anggota komunitas sekolah lain
● Referensi yang akan digunakan

Langkah-langkah ● Alat dan bahan yang harus disiapkan dan dibutuhkan untuk setiap langkah
pelaksanaan ● Langkah-langkah kegiatan dan alokasi waktunya, termasuk bagaimana guru perlu
memainkan perannya sebagai fasilitator,

Kegiatan pengayaan Beberapa alternatif kegiatan tambahan sebagai bentuk pengayaan

Tips untuk guru Saran dan tips konkret agar proses belajar dapat lebih efektif
Panduan Pengembangan M

Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila Silakan scan kode
atau kunjungi link T
berikut ini untuk
mengunduh
panduan:
[QRcode
]
W

https://kurikulum.kemdikbud
T
.go.id/wp-
content/unduhan/PP5_2021.
pdf

https://www.yoru.my.id/2021/08/contoh-proyek-
penguatan-profil-pelajar-pancasila-sekolah- F
penggerak.html
Kesimpulan M

● Projek penguatan profil pelajar Pancasila


● Prinsip-prinsip projek penguatan PPP
bertujuan untuk mencapai dimensi-
dimensi dalam profil pelajar Pancasila adalah kontekstual, berpusat pada murid,
holistik,
dan eksploratif T
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
● Pemerintah menyediakan dukungan berupa
(selanjutnya disebut projek penguatan
panduan pengembangan projek penguatan
PPP)
)adalah metode pembelajaran dimana siswa profil pelajar Pancasila dan contoh-contoh
belajar dengan secara aktif terlibat dalam modul.
● Projek berfokus pada proses menju W
dunia nyata dan projek yang bermakna secara
pribadi. Projek penguatan PPP ini memberi kompetensi dan karakter yang diharapkan
kesempatan bagi siswa untuk belajar di situasi terbangun pada anak, bukan pada produk
belajar yang berbeda (dalam situasi yang lebih atau hasil akhir
● Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam
tidak formal, struktur belajar yang fleksibel,
rencana
kegiatan belajar yang lebih interaktif dan juga T
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar) dan evaluasi projek
dan lintas mata pelajaran untuk penguatan ● Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak
karakter dan kompetensi umum (transversal dan seragam dalam pelaksanaan projek
atau general competences ). ● Berbagai bentuk asesmen diharapkan
● digunakan sepanjang proses projek
Dalam implementasinya projek penguatan
● Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra F
PPP dilaksanakan sebagai kegiatan ko-
diharapkan dilakukan dalam projek sehingga
kurikuler dan tidak perlu dipetakan untuk
dampak dari projek berpotensi lebih luas
mencapai CP.
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
tua.
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan mempertimbangkan:
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta a. laporan kemajuan belajar;
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata b. laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan pelajar Pancasila;
kegiatan ekstrakurikuler. c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada untuk SMK
orang tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas
1
Format Laporan
Hasil Projek

https://docs.google.com/spreadsheets/d/
1GyhQrIjvaR6wL2avZebFj_WGVR03bjEx/edit?
usp=sharing&ouid=103505653984674347767
&rtpof=true&sd=true
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM MERDEKA

1. Pengembangan profil pelajar Pancasila pada peserta didik ( berbasis


proyek), pada K13 rancangan landasan utamanya yaitu tujuan Sistem
Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan saja.
2. K13 menerapkan Jam Pelajaran (JP) yang diatur perminggu, sedangkan
kur. merdeka menerapkan Jam Pelajaran (JP) diatur pertahun.
3. K13 mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu
dalam setiap semester, sedangkan di kur. merdeka dapat mengatur
alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai jam
pelajaran (JP) yang telah ditetapkan.
4. K13 lebih menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata
pelajaran, sedangkan pada K Merdeka menguatkan pelaksanaan
penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM MERDEKA

5. K13 menerapkan sistem penilaian dibagi menjadi 3, yaitu penilaian


sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada K Merdeka tidak ada
pemisahan diantara 3 ranah penilaian tersebut.
6. Pada K Merdeka ini pemerintah menyediakan perangkat ajar tambahan
berupa contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan.
7. K 13 Capaian pembelajaran dalam bentuk KI/KD sangat banyak dan
terpisah-pisah, K Merdeka CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan
mudah dipahami sebagai satu kesatuan
8. Muatan IPA dan IPS pada K Merdeka menjadi satu yaitu IPAS pada K
13 terpisah
Terima Kasih
Sosialisasi Pengawas dan Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai