Anda di halaman 1dari 7

Penerapan kurikulum merdeka di sekolah sebagai salah satu upaya pemerintah untuk

memulihkan pembelajaran setelah terjadinya wabah pandemi covid 19. Kurikulum Merdeka
Belajar belum wajib dilaksanakan oleh seluruh sekolah-sekolah di Indonesia. Pada tahun 2022
ini, pemerintah belum mewajibkan seluruh sekolah di Indonesia untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka Belajar. Sekolah-sekolah diberikan kebebasan untuk memilih untuk memilih 3
kurikulum seperti kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka Belajar. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka Belajar

Keunggulan Kurikulum Merdeka


Berikut ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh Kurikulum Merdeka Belajar dikutip dari laman
Direktorat Sekolah Menengah Pertama:

1. Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum Merdeka Belajar lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.

2. Lebih merdeka

Bagi peserta didik, khususnya jenjang SMA, tidak ada program peminatan. Peserta didik
memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru diharapkan mengajar sesuai
dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didiknya. Sekolah memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan dan peserta didik.

3. Lebih relevan dan interaktif

Pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.

Kurikulum Merdeka Jenjang SMP/MTs


Kurikulum merdeka SMP mengacu pada Kepmendikbud Nomor 56  Tahun 2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyatakan
bahwa pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada Kurikulum Merdeka untuk
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara umum. Bentuk
kurikulum merdeka belajar smp yang masuk dalam fase D, seperti juga pada jenjang PAUD, SD,
dan SMA, terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini:

1. Kegiatan intrakurikuler
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum Merdeka ini dituliskan secara total dalam satu
tahun dan juga dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara
reguler/mingguan. Jumlah jam mengajar atau jumlah total jam pelajaran tidak mengalami
perubahan yang signifikan. Akan tetapi Jam Pelajaran (JP) untuk setiap mata pelajaran akan
dialokasikan untuk dua kegiatan pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila. Memang jika dihitung-hitung, Jam Pelajaran (JP) kegiatan
belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja seolah-olah jam pelajarannya berkurang jika
dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun yang harus Guru Pintar pahami adalah selisih
jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila.

Jumlah Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP


Untuk kelas VII dan kelas VII, asumsi satu tahun adalah 36 Minggu dengan 1 Jam Pelajaran (JP)
adalah 40 Menit. Sedangkan untuk kelas IX, asumsi satu tahun adalah 32 Minggu dengan 1 Jam
Pelajaran (JP) adalah 40 Menit.
Keterangan:

* Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau Prakarya (Seni Musik,   Seni
Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau
Prakarya ( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 72 JP per tahun.

**** Total JP tidak Termasuk Muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:

* Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau Prakarya (Seni Musik,   Seni
Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau
Prakarya ( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 64 JP per tahun.

**** Total JP tidak Termasuk Muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Kurikulum 2022 SMP yang menggunakan kurikulum Merdeka, Projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan
sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini adalah mengapa alokasi
waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dapat berjalan dengan baik. 

Untuk muatan lokal, satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing. Satuan pendidikan dan/atau
daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel. Muatan lokal yang
diselenggarakan di setiap satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu:

1. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain

2. Mengintegrasikan muatan lokal ke tema proyek penguatan profil Pancasila

3. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari
program intrakurikuler.

Kurikulum 2022 untuk smp, kurikulum merdeka, mata pelajaran Informatika menjadi mata
pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata
pelajaran Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater).  Mata pelajaran Informatika
berisi berbagai kompetensi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis pesrta
didik supaya dapat menyelesaikan beragam permasalahan umum.

Dalam kurikulum Merdeka ini, ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif. Asesmen formatif pada pembelajaran
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Capaian belajar dapat diidentifikasi melalui ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru akan
diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran dan aktivitas pembelajarannya. Selain
itu, peserta didik dapat melanjutkan ke kelas selanjutnya sesuai dengan potret ketercapaian
tujuan pembelajaran tersebut.
Bagaimana peran orang tua? Dukungan dari orang tua menjadi salah satu kunci keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka belajar. Orang tua dapat menjadi teman dan pendamping belajar
bagi anak. Bagaimana caranya? Dengan memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada
fasenya dan banyak berkomunikasi dengan guru yang mengajar di sekolah. 

Anda mungkin juga menyukai