Anda di halaman 1dari 7

Instructional Planning

Group :

- Nofri Ario Diansi

- Ummi Hidayati

1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan pemulihan Pembelajaran?


2. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum Merdeka?
3. Sebutkan Undang-Undang atau peraturan pemerintah yang mengatur pelaksanaan
kurikulum merdeka?
4. Apa perbedaan dan persamaan antara kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 ?
5. Bagaimana struktur kurikulum merdeka untuk tingkat SD,SMP dan SMA?
6. Kurikulum terdiri dari kegiatan intrakulikuler, projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan ekstrakulikuler jelaskan!

ANSWER :

1. Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat


memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang
diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode
mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

2. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan
untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

3. Kepmendikbudristek Nomor
56 Tahun 2022Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam
rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait
pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru.
4. 1.Kerangka Dasar
Kurikulum 2013:
• Rancangan landasan utama Kurikulum 2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan
Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Merdeka:
• Rancangan landasan utama Kurikulum Merdeka adalah tujuan Sistem Pendidikan
Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.
• Mengembangkan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.

2. Kompetensi Yang Dituju


Kurikulum 2013:
• Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup dan urutan (scope and sequence) yang
dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial,
Pengetahuan, dan Keterampilan.
• KD dinyatakan dalam bentuk point-point dan diurutkan untuk mencapai KI yang
diorganisasikan pertahun.
• KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kurikulum Merdeka:
• Capaian Pembelajaran yang disusun per fase.
• Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
SMA/sederajat terdiri dari:
• Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA)
• Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)

3. Struktur Kurikulum
Kurikulum 2013:
• Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Satuan mengatur alokasi waktu pembelajaran
secara rutin setiap minggu dalam setiap semester, sehingga pada setiap semester
peserta didik akan mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.
• Satuan pendidikan diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian
pembelajaran berbasis mata pelajaran.
Kurikulum Merdeka:
Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
• Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler projek
penguatan profil Pelajar Pancasila.
• Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi
waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan
• Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi
• Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata
pelajaran yang lebih spesifik
• Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari
lima mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, atau Prakarya
• Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata
pelajaran pilihan). Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan
XII. Peserta didik memilih mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran yang tersedia
• Peserta didik menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan

4. Pembelajaran
Kurikulum 2013:
• Pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yaitu pendekatan saintifik
untuk semua mata pelajaran
• Pada umumnya, pembelajaran terfokus hanya pada intrakurikuler (tatap muka),
untuk kokurikuler dialokasikan beban belajar maksimum 50 persen diluar jam tatap
muka, tetapi tidak diwajibkan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan secara
khusus, sehingga pada umumnya diserahkan kepada kreativitas guru pengampu.
Kurikulum Merdeka:
• Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik
• Paduan antara pembelajaran intrakurikuler (sekitar 70-80 persen dari jam pelajaran)
dan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (sekitar 20-30
persen jam pelajaran)

5. Penilaian
Kurikulum 2013:
• Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan
• Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran
• Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Kurikulum Merdeka:
• Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang
pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
• Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil
pelajar Pancasila
• Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

6. Perangkat ajar yang disediakan pemerintah


Kurikulum 2013:
• Buku teks dan buku non-teks
Kurikulum Merdeka:
• Buku teks dan buku non-teks
• Contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil
pelajar Pancasila, contoh kurikulum operasional satuan pendidikan.

7. Perangkat Kurikulum
Kurikulum 2013:
• Pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran
setiap jenjang
Kurikulum Merdeka:
• Panduan Pembelajaran dan Asesmen, panduan pengembangan kurikulum
operasional sekolah, panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar
Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program
Pembelajaran Individual, modul layanan bimbingan konseling.

5. Untuk jenjang SD atau MI, Kurikulum Merdeka dirancang agar transisi berjalan lurus
dengan pembelajaran di PAUD. Capaian Pembelajaran di awal kelas 1 tidak menuntut
untuk bisa membaca dan menulis. Ini dilakukan agar guru PAUD tidak terbebani
untuk mengajarkan calistung. Struktur Kurikulum SD atau MI tidak banyak berubah
kecuali IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran IPAS. Selain mengurangi
materi, Hal ini bertujuan untuk menekankan pada pemahaman tentang ilmu
pengetahuan sebagai cara dalam melihat dan mengeksplorasi lingkungan, alam dan
sosial budaya dalam keseharian.

Untuk jenjang SMP/Mts Perubahan utamanya adalah Informatika sebagai mata


pelajaran wajib, mata pelajaran Informatika lebih menekankan pada penerapan
berpikir logis dan sistematis alias berpikir computational.

Muatan mata pelajaran Informatika tidak menekankan aspek teknis dari teknologi
informasi sehingga Informatika tidak harus diajarkan oleh guru berlatar belakang
Informatika. Implikasinya, guru dengan latar belakang Informatika, matematika, atau
IPA perlu disiapkan untuk memahami Capaian Pembelajaran dan metode
pembelajaran untuk mapel Informatika. Sebagaimana pada jenjang SD mata pelajaran
olahraga dan seni menekankan pada orientasi praktik. Untuk kedua mapel ini tidak
ada buku teks untuk murid. Untuk seni, satuan pendidikan dapat memilih setidaknya
satu dan beberapa cabang seni yang tersedia. Pembelajaran berbasis projek mendapat
porsi yang lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis projek yang
menjadi kegiatan kokurikuler tersendiri. Untuk jenjang SMA/ MA

Di jenjang SMA atau MA atau sederajat, Kurikulum Merdeka membawa cukup


banyak perubahan, terutama tidak adanya peminatan IPA, IPS dan bahasa. Murid
kelas 10 akan mengikuti semua mata pelajaran yang persis seperti ketika mereka
masih SMP. Salah satu implikasinya adalah di kelas 10, mapel-mapel IPA yang
tadinya terpisah sekarang menjadi satu mapel. Muatan fisika, biologi, dan kimia tetap
ada namun menjadi bagian dari mapel IPA.

Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengajarkannya secara terintegrasi, secara


parallel, atau menggunakan sistem blok secara bergantian. Murid mempelajari semua
mata pelajaran di kelas 10 agar dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karirnya.
Murid tidak lagi langsung di kotakan kedalam peminatan IPA, IPS, dan bahasa yang
nantinya bisa membatasi pilihan kuliah mereka.

6. 1. Pembelajaran Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Capaian Pembelajaran
ditetapkan oleh SK BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAUD,
Dikdasmen pada Kurikulum Merdeka.

Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai


perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan
perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di
lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat
dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya


pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD.

Profil pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan
karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur
Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan.

Dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi yaitu:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.

3. Ekstrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka kedudukannya sebagai pendukung


kegiatan intrakurikuler sekolah. Jadi meski dilaksankan di luar struktur kurikulum dan
di luar jam pelajaran, tambahan wawasan pengetahuan, ketrampilan, serta
pengembagan karakter pada ekstrakurikuler sangat dibutuhkan sebagai modal dasar
peserta didik. Salah satu pilihan kegiatan ekstrakurikuler adalah cabang olahraga,
misalnya pencak silat yang merupakan cabang olahraga yang diakui UNESCO
sebagai warisan budaya tak benda. Rangkaian proses berawal dari mengenal cabang
olahraga, suka berolahraga, gemar berolahraga, mengikuti uji keterbakatan, lalu
masuk dalam tahap pembibitan dan melaksanakan program latihan, hingga tahap
kompetisi. Di lingkup sekolah, kegiatan olahraga dan pengembangan prestasi olahraga
dapat diwadahi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler menjadi
wadah pengembangan potensi siswa sekaligus sarana memberikan dampak positif
dalam penguatan pendidikan karakter. Hal ini relevan dengan Kurikulum Merdeka
yang saat ini diimplemetasikan. Kurikulum Merdeka fokus pada karakter dan
penguatan profil pelajar Pancasila. Profil tersebut antara lain beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas,
kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.

Anda mungkin juga menyukai