Salah satu program untuk melancarkan kurikulum merdeka ini adalah program
guru penggerak. Di mana program ini memberian stimulus bagi guru untuk
berkembang lenih baik dan merujuk pada nilai pancasila(Faiz et al., 2022).
Program ini merupakan salah satu solusi yang diterapkan Kemdikbudristek
untuk memberisiapkan dan merekonstruksi paradigma pendidikan supaya eksis
ditengah era pendidikan yang menglobal ini. Kurikulum merdeka merupakan
wewenang satuan pendidikan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Kebebasan
dalam penyesuaian tersebut diharapkan mampu meratakan kualitas pembelajaran.
kebebasan dalam hak ini bertujuan agar pendidik dan peserta didik dapat
menikmati proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kurikulum merdeka juga mampu
mendorong guru lebih kreatif dan inofativ. Merdeka belajar bermakna bahwa
memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada siswa.
Salah satu kurikulum yang sedang diupayakan adalah dengan sistem merdeka
belajar. Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan belajar yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang, tidak merasa tertekan,
gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki para siswa. Fokus
dari pada merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir secara kreatif dan mandiri.
Guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak
untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik.
Merdeka belajar dicirikan sebagai pembelajaran yang kritis, berkualitas, cepat,
aplikatif, ekspresif, progresif dan variatif. Siswa yang belajar dengan basic merdeka
belajar dapat dilihat dari sikap dan pola pikirnya, salah satunya adalah energik,
optimis, prospektif, kreatif dan tidak memiliki kekhawatiran dalam mencoba hal baru.
Implementasi merdeka belajar dikaitkan dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yang berupa KMA Nomor 183 dan
KMA 184. KMA Nomor 183 bertujuan untuk pengembangan kurikulum PAI dan
Bahasa Arab dalam mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki pola pikir dan
sikap keagamaan yang moderat, inklusif, berbudaya, religius serta memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif serta mampu menjadi
bagian dari solusi terhadap berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Dampak positif dari adanya kurikulum merdeka belajar ini adalah anak tidak
lagi belajar secara sama, malah justru kurikulum ini memberikan ruang terbuka untuk
anak mengeksplorasi dan mengekspresikan keinginan minat dia belajar dimana supaya
kedepannya anak memiliki jiwa kompetensi yang baik dan karakteristik yang baik
pula.
Dampak positif lainnya adalah pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan sehingga membuat peserta didik menjadi nyaman dan enjoy dalam
pembelajaran.
ada pula dampak negatif yang di berikan oleh kurikulum ini, mulai dari sdm
guru yang kurang memadai dalam pembelajaran kurikulum merdeka, lalu kurang
matang dalam meriset dan mempertimbangkan dari dampak apabila di laksanakannya
kurikulum merdeka belajar ini
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar adalah lebih fokus pada materi yang
penting atau esensial, sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru. Guru
nantinya dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.