Anda di halaman 1dari 7

Program merdeka belajar

Menteri Pendidikan dan kebudayaan nadiem makarim telah menetapkan 4


pokok kebijakan Pendidikan nasional melalui program “merdeka belajar”. Hal ini
disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota di Jakarta pada 11 Desember 2019. Gerakan merdeka belajar yang
diluncurkan mengusung empat isu penting, yakni penghapusan ujian nasional
(UN),penataan ujian sekolah berstanadar nasional (USBN),penyederhanaan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan pembenahan penerimaan peserta didik baru
(PPDB),dengan penaikan kuota jalur prestasi 15% menjadi 30% sehingga lebih
akomodatif.
Bukan hanya itu saja, program merdeka belajar yang selanjutnya itu terkait
program organisasi penggerak.yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya
sekolah penggerak.program ini bertujuan untuk berkolaborasi dan meningkatkan
kompetensi guru dalam proses pembelajaran,sehingga mereka memiliki konsep baru
untuk mengajari peserta didiknya disekolah.melalui program ini,kemendikbud
mengundang organisasi masyarakat,tokoh masyarakat,hingga orang tua untuk
berkontribusi pada dunia Pendidikan,dalam pelatihan guru.

Perancangan kurikulum merdeka ini tealah dikaji berdasarkan keselarasan


antara kebijakan kurikulum di tingkat nasional yang lebih abstrak dengan
pengengembangan kurikulum di satuan pendidikan sampai dengan kurikulum yang
benar benar dipelajari oleh peserta didik Tahapan pertama yakni intended curriculumi
atau kurikulum yang diahrapakna merupakan kebijakan resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah mengenai apa yang perlu dipelajari oleh peserta didik hinga bagaimana
cara mempelajarainya.Kedua potentially implemented curriculum atau kurikulum
yang berpotensi untuk diimplementasikan yakni kurikulum yang akan
diintepretasikan dan diajarkan di satuan pendidikan. Ketiga adalah implemented
curriculum atau kurikulum yang diimpelemtasikan, tahap ini merujuk ke buku teks
yang digunakan pada pembelajaran. Dan yang terakhir adalah
attained curriuculum atau kurikulum yang dipelajarai siswa. Ini merupakan
kompetensi yang harus dicapai siswa setelah menggunakan kurikulum. Terdapat
beberapa prinsip yang digunakan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka,
yakni yang pertama sederhana, mudah dipahami dan diimplementasikan,Prinsip
sederhana merupakan rancangan kurikulum nantinya mudah dipahami dan
diimplementasikan di satuan pedndidikan.

Perubahan yang cukup besar dapat disederhanakan dengan cara memberikan


dukungan implementasi secara bertahap kepada
satuan pendidikan dan pendidik
(Fullan, 2006)Beberapa poin yang perlu diperhatikan pada prinsip sederhana adalah
melanjutkan kebijakan dan praktik baik yang telah diatur sebelumnya, rancangan
yang logis dan jelas, beragam dukungan dan bantuan untuk
mengimplementasikan kurikulum. Prinsip kedua adalah fokus pada kompetensi dan
karakter pe
serta didik. Terdapat istilah fokus yang memiliki makna memusatkan perhatian pada
konten pelajaran yang berarti memadatkan materi namun secara mendalam dan
berkualitas. Berdasarkan (Beatty et al., 2021)

bahwa beberapa negara berkembang yang salah satunya Indonsia,materi


pelajaran yang samangat padat membuat guru terus bergerak cepat untuk
menyelesaikan materina tanpa memedulikan kemampuan pemahaman siswa. Hal
ini dikarenakan bukan guru tidak menghirauan kemampuan peserta didik, tetapi
mereka dituntut untuk menuntaskan materi pembelejaran. Beberapa poin yang penting
dalam tahap ini adalah mengurangi materi pelajaran, pembelajaran berpusat pada
siswa, pengguatan literasi dan numerasi.Prinsip ketiga adalah fleksibel. Salah
satu prinsip dari perancanagan kurikulum merdek di satuan pendidikan adalah
memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk menyederhanakan atau
mengurangi konten dengan pemisahana antara kerangka kurikulum dengan kurikulum
operasional.

Tidak dipungkiri bahwa di Indonesia memiliki keberagaman satuan


pendidikan yang tidak sama di setiap daerah. Tingkat kesiapan dalam
mengimplementasikan kurikulum juga berbeda. Maka dari itu
implementasi dirancang sebagai suatu tahapan belajar. Prinsip keempat adalah selaras.
Keselarasn ini berkaitan dengan tiga hal(Trebeck et al., 2021)

keselarasan antara kurikulum, proses belajar, dan asesmen, 2) keselarasan


kurikulum dan sistem tata kelola dan kompetensi guru,3) keselarasan kebijakan
yang berkaitan dengan pembelajaran individu. Contoh dari keselarasan ini seperti
komprasi capaian pembelajaran dengan kerangka asesmen literasi dan numerasi dalam
asesmen nasioa;. Selaraas dengan kebutuhan untuk menguatkan literasi, kebijakan
kurikulum merdeka menekankan pentingnya pembelajaran berbasis literasi di seluruh
mata pelajaran. Prinsip kelima adalah gotong royong. Perancangan kurikulum
merdeka melibatkan beberapa institusi termasuk Universitas, Sekolah, dan Lembaga
pendidikanlainnya. Akhir tahun 2019 beberapa akademisi LPTK dan universitas
dilibatkan untuk melakukan refleski terhadap kurikulum 2013 dan merumskan ide
perubahan kurikulum agar dapat lebih fleksibel. Prinsip terakhir adalah
memperhatikan hasil kajian dan umpan balik. Kurikulum pelu dirancang dengan
berbasis pada data yang sahih sehingga dapa dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Salah satu program untuk melancarkan kurikulum merdeka ini adalah program
guru penggerak. Di mana program ini memberian stimulus bagi guru untuk
berkembang lenih baik dan merujuk pada nilai pancasila(Faiz et al., 2022).
Program ini merupakan salah satu solusi yang diterapkan Kemdikbudristek
untuk memberisiapkan dan merekonstruksi paradigma pendidikan supaya eksis
ditengah era pendidikan yang menglobal ini. Kurikulum merdeka merupakan
wewenang satuan pendidikan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Kebebasan
dalam penyesuaian tersebut diharapkan mampu meratakan kualitas pembelajaran.
kebebasan dalam hak ini bertujuan agar pendidik dan peserta didik dapat
menikmati proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kurikulum merdeka juga mampu
mendorong guru lebih kreatif dan inofativ. Merdeka belajar bermakna bahwa
memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada siswa.

Pada tahap persiapan pembelajdan dalam kurikulum merdeka dimulai dari


perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Dalam kurikulum merdeka, perencanaan pembelajaran
dituangkan dalam empat aspek penting, yang pertama pengumpulan data
karakteristik satuan pendidikan yang akan digunakan dalam penyusunan modul.
Kedua penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang digunakan di
tiap tiap satuan pendidikan. Ketiga penyusunan modul ajar. Dan terakhir
penyusunan modul projek penguatan profil pancasila.

Bagi guru sekolah dasar pengimpelentasian kurikulum merdeka ini merupakan


hal yang lumrah, dikarenakan kurikulum pastinya mengalami perubahan dari
waktu ke waktu berdasarkan keadaan.
Menurut beberapa guru yang diwawncarai, bahwa kurikulum merdeka ini
merupakan salah satu alternativ yang digunakan untuk menyelaraskan tujuan
pendidikan Indonesia yang disesuaikan dengan tuntutan global tanpa meninggalan
karakterisitik pancasila.

Pengimplementasian kurikulum merdeka nantinya di sekolah dasar


dituangkan dalam kurikulum operasional satuan pendidikan. Namun guru sekolah
dasar masih belum memahami isi konteks dari kurikulum operasional satuan
pendidikan ini. Seringnya mereka untuk mengikuti Workshop dan pelatihan yang
diadakan oleh lembaga Pendidikan maupun swasta memberikan informasi bagi guru
sekolah dasar sembari menunggu rancangan yang pasti dari Kemdikbudristek.

Perbedaan Kurikulum Merdeka

Kekhasan Kurikulum Merdeka, yaitu


1) Jam belajar pertahun 144 jam;
2)Adanya Capaian Pembelajaran;
3)Adanya Alur Tujuan Pembelajaran;
4) Modul Ajar;
5) Guru merancang pembelajaran permiggu dengan 20% project dari intrakurikuler
contoh perminggu mata pelajaran PKn 4 jam, maka 3 jam intrakurikuler dan 1 jam
kokurikuler;
6) Bisa sistem block
Contoh: Mata Pelajaran jumlah jamnya 144 jam pertahun. Maka Pengaturan jam
dikembalikan kepada guru untuk berkreasi. Semester ini bisa ada PKn,
semester berikutnya tidak ada tidak menjadi masalah yang penting tercapai setiap
jumlah jam pelajaran total pertahun;
7) Mata pelajaran IPA dan IPS disatukan menjadi IPAS;
8) Berbasis proyek tetapi tidak mengurangi
intrakurikuler;
9) Mata Pelajaran SBdP hanya bisa diajarkan satu bidang saja, misalnya seni
rupa, seni tari, atau seni suara;
10) Pembelajaran harus berdiferensiasi;
11) Setiap kelas dibagi beberapa Fase, Kelas 1 Fase A, Kelas 2 Fase A, Kelas 3
Fase B, Kelas 4 Fase B, Kelas 5 Fase C, dan Kelas 6 Fase C. Jika siswa tidak
mampu mencapai capaian pembelajaran di kelas 1, maka siswa dapat menyelesaikan
capaian pembelajaran difase berikutnya. Kurikulum Merdeka ini secara holistik
mengukur kompetensi peserta didik (Nurcahyo, 2020)

Kepraktisan Penerapan Kurikulum Merdeka

Penerapan Kurikulum Merdeka ada kelebihan dan kelemahannya. Kita sebagai


guru tentu harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman pada anak.
Karena itu, pemerintah pasti telah memikirkan penggantian Kurikulum 2013
dengan Kurikulum Merdeka karena menyesuaikan dengan tantangan jaman.
Jika guru sudah memahami esensi Kurikulum Merdeka, maka lebih mudah digunakan
dikarenakan Kurikulum Merdeka merupakan modifikasi Kurikulum 2013
dengan berbagai penyempurnaan sehingga dapat meminimalisir berbagai
kekurangan pada Kurikulum 2013. Melalui Kurikulum Merdeka, pemerintah
mengajak guru untuk menciptakan berbagai kreativitas dan inovasi dalam
pembelajaran sehingga mampu melaksanakan konsep Merdeka Belajar untuk
mencapai Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka ini memberikan
keleluasaan satuan pendidikan dalam menentukan kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolahnya masing-masing (Sapitri, 2022).

Sistem Kontrol Pelaksanaan Kurikulum Merdeka


Hal-hal yang dilakukan dalam pembimbingan Kurikulum Merdeka, yaitu:
1) Setiap bulan lokakarya Kepala Sekolah dan Pengawas bina oleh Pelatih
Ahli di kabupaten dengan membahas apa program yang akan dilaksanakan,
berbagi praktik baik di antara Kepala Sekolah, merencanakan aksi nyata, dan
berbagai kegiatan diskusi;
2) Penguatan guru-guru komite pembelajaran, diantaranya Kepala Sekolah,
Guru kelas 1, Guru Kelas 4, dan Guru Mata pelajaran;
3) Pendampingan oleh Pelatih Ahli melalui daring;
4) Melaksanakan kegiatan coaching Kepala Sekolah setiap bulan;
5) Mengisi Survei untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Survei dilakukan oleh Kemdikbudristek.
Pengawas melakukan kegiatan pengawasan dan pendampingan dalam implem
entasi Kurikulum Merdeka saat ini (Syafi’i, 2021)
Kondisi Ideal Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Sekolah mengharapkan selama 3 tahun kontrak Sekolah Penggerak, dapat
menerapkan Kurikulum Merdeka 100% tanpa hambatan. Guru bisa lebih kreatif
dan berinovasi dalam pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum Merdeka
yang bermakna dan menyenangkan. Dengan kata lain, guru senang murid senang
pembelajaran efektif menyenangkan. Siswa mampu mencapai Profil Pelajar
Pancasila melalui pembiasaan dan pembimbingan. Sekolah terbebas dari
perundungan. Fasilitas lebih ditingkatkan dari pemerintah yang mendukung
proses pembelaajaran bagi siswa. Kualitas pendidikan, kualitas pendidik, dan
kualitas peserta didik dapat meningkat menjadi lebih baik setiap tahun. Selain
itu, ada progres yang baik sesuai Profil Pelajar Pancasila. Harapan dari adanya
Kurikulum Merdeka ini adalah melahirkan masyarakat Indonesia yang unggul,
berkarakter, dan kompetitif (Suryaman, 2020).
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas, maka kita dapat melihat
bahwa gambaran umum dari penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Kabupaten Garut, belum dilakukan secara optimal. Banyak terdapat berbagai
kekurangan dari segi administrasi proses pembelajaran, seperti penyusunan
rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran saintifik, dan evaluasi
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Wahyuni, dkk.
(2019)bahwa guru mengalami kesulitan dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam
hal penyusunan RPP, implementasi pembelajaran saintifik, dan penilaian
pembelajaran. Kemudian hasil kajian dari
Maladerita, dkk.(2021)yang menjelaskan bahwa dalam penerapan Kurikulum 2013
terlalu rumit dalam hal penerapan.
Risma

Salah satu kurikulum yang sedang diupayakan adalah dengan sistem merdeka
belajar. Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan belajar yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang, tidak merasa tertekan,
gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki para siswa. Fokus
dari pada merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir secara kreatif dan mandiri.
Guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak
untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik.
Merdeka belajar dicirikan sebagai pembelajaran yang kritis, berkualitas, cepat,
aplikatif, ekspresif, progresif dan variatif. Siswa yang belajar dengan basic merdeka
belajar dapat dilihat dari sikap dan pola pikirnya, salah satunya adalah energik,
optimis, prospektif, kreatif dan tidak memiliki kekhawatiran dalam mencoba hal baru.
Implementasi merdeka belajar dikaitkan dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yang berupa KMA Nomor 183 dan
KMA 184. KMA Nomor 183 bertujuan untuk pengembangan kurikulum PAI dan
Bahasa Arab dalam mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki pola pikir dan
sikap keagamaan yang moderat, inklusif, berbudaya, religius serta memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif serta mampu menjadi
bagian dari solusi terhadap berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Dampak positif dari adanya kurikulum merdeka belajar ini adalah anak tidak
lagi belajar secara sama, malah justru kurikulum ini memberikan ruang terbuka untuk
anak mengeksplorasi dan mengekspresikan keinginan minat dia belajar dimana supaya
kedepannya anak memiliki jiwa kompetensi yang baik dan karakteristik yang baik
pula.
Dampak positif lainnya adalah pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan sehingga membuat peserta didik menjadi nyaman dan enjoy dalam
pembelajaran.
ada pula dampak negatif yang di berikan oleh kurikulum ini, mulai dari sdm
guru yang kurang memadai dalam pembelajaran kurikulum merdeka, lalu kurang
matang dalam meriset dan mempertimbangkan dari dampak apabila di laksanakannya
kurikulum merdeka belajar ini
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar adalah lebih fokus pada materi yang
penting atau esensial, sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru. Guru
nantinya dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai