Berikut beberapa alasan atau latar belakang kurikulum merdeka belajar: 1. Menghindarkan Krisis Pendidikan Kurikulum merdeka ini pihak pemerintah dirancang sebagai usaha untuk mengatasi krisis belajar yang kini sedang negeri ini alami. Kehadiran virus pandemi meniadikannya semakin tidak beraturan. Melihat kondisi ini kementerian pendidikan pun mengambil langkah maju. Krisis ini berawal dari rendahnya hasil belajar peserta didik. Beberapa penelitian atau pengamat pendidikan sangat terkejut melihat laporan hasil pendidikan anak bangsa yang mulai menurun, terutama dari sisi sederhana yaitu literasi membaca. 2. Menghilangkan Ketimpangan Belajar Sistem pendidikan di Indonesia yang memang memiliki wilayah besar ini cukup sulit menselaraskannya. Tidak heran bila adanya ketimpangan kualitas belajar sangat lebar antara daerah satu dan lainnya. Tentunya pemulihan sistem pendidikan dari kondisi krisis ini tidak dapat hanya dengan kurikulum saja. Setiap perubahan besar selalu melibatkan upaya dari pihak lain seperti kapasitas guru, kepala sekolah dan yang penting lembaga pendidikan it sendiri. 3. Menyelaraskan Proses Belajar Mengajar Sebuah kurikulum kehadirannya sangat penting dalam membuat suatu kerangka kerja bagaimana seorang guru mengajar dan apa materi yang akan tenaga pengajar sampaikan. Ini penting agar semua daerah bisa selaras satu sama lain. Ketidakselarasan ini yang membuat keris pendidikan semakin meningkat. Kehadiran kurikulum secara universal sekali lagi akan mendorong dan memudahkan guru antara daerah satu dan lainnya memiliki kerangka kerja jelas dalam menyampaikan sebuah materi. B. Tujuan Kurikulum Merdeka 1.Mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya. 2.Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional. 3. Menyiapkan tantangan global era revolusi 4.0. 4. Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila. 5. Menjadi kurikulum pembaharu yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21. 6. Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. C. Karakteristik Kurikulum Merdeka 1. Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam, 2. Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) 3. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. 4. Memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas. 5. Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. D. Keunggulan Kurikulum Merdeka 1. Lebih sederhana dan mendalam Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan. 2. Lebih merdeka Bagi peserta didik khususnya jenjang SMA tidak ada program peminatan di SMA sehingga peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah pun memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. 3. Lebih relevan dan interaktif Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila. E. Kelemahan Kurikulum Merdeka Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, kurikulum merdeka adalah sistem pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Adapun beberapa kekurangan kurikulum merdeka yang perlu dievaluasi, seperti berikut. 1. Masih perlu evaluasi dan pengkajian Persiapan kurikulum baru ini dinilai masih belum matang. Maka dari itu, perlu pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar penerapannya efektif dan tepat. 3. Sistem belum terencana dengan baik Pada awal kurikulum merdeka banyak target pendidikan yang belum terencana dengan baik. Pasalnya, pada bagian prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran masih kurang pembahasan tentang cara peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, kurikulum ini dinilai belum cukup sempurna untuk menjadi sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik. 4. Kurangnya SDM yang cakap Kurikulum merdeka masih perlu sosialisasi dan persiapan yang matang supaya mempunyai sistem yang terstruktur dengan baik. Selain itu, kurikulum ini juga memerlukan SDM yang matang, yaitu tenaga pendidik yang cakap agar dapat melaksanakan kurikulum dengan baik. Sayangnya, SDM yang tersedia masih kurang memadai. 5. Kurangnya Sosialisasi Bagi Para Guru Perubahan kurikulum memerlukan sosialisasi kepada guru-guru yang merupakan pelaksana di lapangan. Sosialisasi harus bisa membuat semua guru memahami kurikulum baru agar penerapan kurikulum baru itu berhasil. Sosialisasi penting untuk memberikan pemahaman terkait tujuan, capaian yang ingin diraih, dan lain sebagainya dari kurikulum baru. Jika sosialisasi tidak berhasil, maka harapan kurikulum akan berhasil juga sangat kecil. 6. Fasilitas yang kurang memadai Di beberapa daerah, kadang-kadang fasilitas sekolah menjadi kendala tidak berhasilnya penerapan kurikulum baru. Sekolah di kota besar mungkin mampu memenuhi tuntutan dari perubahan kurikulum. Namun, sekolah di daerah seringkali belum siap untuk mengikuti perubahan yang ada. 7. Persen alokasi Mata Pelajaran tingkat SMK berubah Di kurikulum sebelumnya persen alokasi mapel umum dan mapel kejuruan sebesar 40% dan 60%. Kini, pada kurikulum merdeka alokasi mapel umum dan kejuruan menjadi 30% dan 70%. Hal tersebut berdampak pada aspek pengetahuan umum yang semakin berkurang. Itulah beberapa kekurangan kurikulum merdeka yang perlu Anda ketahui. Perubahan drastis seringkali membuat pencapaian kurikulum belum sesuai harapan. F. Implementasi Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka belajar jadi bentuk evaluasi dari sistem belajar sebelumnya. Kerangka dalam mengajar ini hadir dengan lebih intrakurikuler, membuat proses belajar mengajar akan menjadi beragam dimana isinya lebih mengedepankan hasil. Dengan kata lain optimalisasi agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep serta memperkuat kompetensi meningkat. Tenaga pengajar akan mendapatkan keleluasaan untuk menentukan beberapa perangkat ajar yang bertujuan dalam penyesuaian proses mengajar. Kurikulum ini juga merupakan pilihan untuk semua guru yang dalam proses pendataannya mendapatkan kesiapkan dalam mengeimplementasikan projekt ini. Menanamkan pendidikan Pancasila sedini mungkin juga bisa terwujud secara baik karena kehadiran dari kurikulum ini.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional