Anda di halaman 1dari 4

1. Mengapa kurikulum sekolah perlu dikembangkan?

Kurikulum di Indonesia saat ini masih menggunakan kurikumul 2013 (revisi) yang mana
di kurikulum ini memang sudah lebih canggih ketimbang kurikulum sebelumnya, seperti
yang kita lihat sekarang para tenaga pendidik sudah jarang menggunakan papan tulis
untuk mengajar mereka cenderung memilih untuk menggunakan media Power Point dan
sebagainya untuk mengajar anak didik, memang secara bagaimana mereka mendidik
sudah dirubah akan tetapi masih banyak kendala seperti tenaga pendidik yang masih
belum maksimal dalam memanfaatkan media pendidikan sehingga pembelajaran belum
bisa berjalan lebih optimal , nah untuk itu maka menurut saya kurikulum di Indonesia
harus di revisi ulang atau bahkan ditinggatkan dalam hal tenaga pendidik nya , karena
sebenarnya jika suatu lembaga pendidikan mempunyai kualitas tenaga pendidik yang
canggih maka siswa/i bisa lebih mudah menerima ilmu yang diberikan dan mereka pun
akan memberikan output yang positif serta melek akan teknologi, karena di era saat ini
sudah bukan jamanya lagi guru menjelaskan di papan tulis dan memberikan semua materi
ke anak didik , sekarang jamanya siswa berhak memilih apa yang butuhkan di masa
depan sehingga mereka dapat menjadi calon pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan
sesuai harapan masyarakat Indonesia.
2. Kemukakan teori pengertian kurikulum secara etimologi dan epistemologi? Pengertian
mana yang relevan di gunakan bagi guru di sekolah ?
Secara Etimologi, istilah kurikulum berasal dari bahas latin yakni “Curricule” artinya
jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu pengertian kurikulum
ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk
memperoleh ijazah (Oemar Hamalik 2008:16).
Untuk secara Epistemologi sebenarnya ada banyak , tapi disini saya mengutip denifisi
dari salah seorang tokoh yang menurut saya revelan digunakan bagi guru disekolah.
Murray Print
Menurut Murray Print, kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang diberikan
dengan langsung kepada para peserta didik oleh lembaga pendidikan dan juga
pengalaman yang dapat dinikamti oleh seluruh peserta didik ketika kurikulum telah
ditetapkan. Disini saya sependapat dengan Murray Print karena kurikulum dan
pembelajaran harusnya dapat dinikmati oleh peserta didik bukannya malah membuat
peserta didik terkengkang dan bingung karena tidak nyaman.
3. Jelaskan empat komponen utama kurikulum! Bagaimana kaitan diantara ke empat
komponen tersebut ?
1) Komponen Tujuan

Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai


tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-
tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22 Tahun 2007 pada
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut.

 Tujuan pendidikan dasar adalah untuk meletakkan dasar pengetahuan, kecerdasan,


kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta mengikuti untuk
pendidikan selanjutnya.
 Tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan,
kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk mengikuti
pendidikan pada tahap selanjutnya.
 Tujuan pendidikan menengah kejurusan yaiut untuk meningkatkan pengetahuan,
kecerdasan, kepribadian, keterampilan hidup mandiri, akhlak mulia serta untuk
mengikuti pendidikan yang selanjutnya sesuai jurusannnya masing-masing.
 Tujuan pendidikan institusional yaitu tujuan pendidikan yang dikembangkan di
kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.

2) Komponen Isi (Bahan pengajaran)

Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk
bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang
membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah sebagai berikut.

 Sesuai dan bermakna bagi perkembangan siswa.


 Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
 Mencerminkan kenyataan sosial.
 Menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
3) Komponen Strategi

Kurikulum sebagai komponen strategi tentunya merujuk pada metode dan


pendekatan serta peralatan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi dalam
pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan
penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang
sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan adalah bimbingan, pengajaran, penilaian, dan
penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan pelaksanaan yang baik
dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak ukur dari
program pembelajaran (kurikulum).

4) Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi yakni memeriksa suatu kurikulum apakah tujuan kurikulum


tersebut telah tercapai dengan baik dalam proses maupun dalam hasil belajar peserta
didik yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keputusan dari hasil evaluasi
untuk dapat digunakan dalam pengembangan model kurikulum sehingga nantinya
mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.

Kaitannya empat komponen diatas ialah, suatu kurikulum akan berjalan baik
apabila mempunyai tujuan yang jelas, isi yang sesuai dengan kondisi atau keadaan suatu
negara dan apabila tidak sesuai maka suatu kurikulum harus di evaluasi agar dapat
mengarah kearah yang lebih baik.

4. Krikulum merupakan cermin dari sistem pendidikan yang di gunakan di sekolah dan di
realisasikan dalam benuk pembelajaran. Jelaskan 4 teori pendidikan yang menjadi
rujukan dalam mengembangkan kurikulum dan 4 model pejaran yang merupakan bentuk
implementasi kurikulum di sekolah,Bagaimana kaitan antara teori pendidikan ,desain
kurikulum,dan model pembelajaran ?
5. Persoalan utama dalam mengembangkan kurikulum di sekolah adalah masih terjadi
kesenjangan antara kurikulum sebagai dokumen tertulis dengan kurikulum dan bentuk
pembelajaran dikelas.Mengapa hal ini terjadi ? Bgaimana cara mengatasi hal tersebut ?
Sebenarnya kurikulum kita yang saat ini sudah bisa dikatan baik akan tetapi terkadang di
beberapa lembaga pendidikan masih banyak yang belum bisa melaksanakan kurikulum
tersebut dikarenakan kurangnya fasilitas dan sumber daya manusia yang dapat
memanfaatkan fasilitas tersebut secara optimal, hal ini biasanya terjadi karena
terbatasnya anggaran, terbatasnya sarana dan pra sarana serta sulit dijangku nya lembaga
pendidikan sehingga pemerintah belum bisa meratakan fasilitas sarana dan prasarana
secara optimal, yang terjadi tenaga pendidik yang kurang memiliki fasilitas di sekolahnya
mereka mengajar dengan apa adanya dan terkadang mereka mengajar secara fleksibel,
nah untuk mengatasi hal ini diperlukan adanya komunikasi yang baik antara Pemerintah
dengan Lembaga Pendidikan agar memudahkan dalam pemenuham fasilitas sehingga
pembelajaran terjadi sesuai apa yang telah diharapkan pada kurikulum 2013 ini.

Anda mungkin juga menyukai