0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang menerangkan pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan serta implementasinya dalam RPP mata pelajaran Matematika kelas VIII tentang materi koordinat kartesius.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang menerangkan pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan serta implementasinya dalam RPP mata pelajaran Matematika kelas VIII tentang materi koordinat kartesius.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang menerangkan pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan serta implementasinya dalam RPP mata pelajaran Matematika kelas VIII tentang materi koordinat kartesius.
NIM : 19105241042 Teknologi Pendidikan B Kelompok 2
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pengertian Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pada model pembelajaran ini, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan sebagai penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai materi dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang disajikan. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing- masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksperimen secara kolaboratif. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek Menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbaiss proyek memiliki berbagai karakteristik seperti berikut : 1. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja 2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya 3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil 4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan 5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu 6. Siswa melakukan secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan 7. Hasil akhir berupa prodk dan dievaluasi kualitasnya 8. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan Prinsip – Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek Menurut Thomas pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa prinsip dalam penerapannya yaitu : 1. Sentralis Model pembelajaran ini merupakan pusat dari strategi pembelajaran karena siswa mempelajarai konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. 2. Pertanyaan Penuntun Pekerjaan proyek yang dilakukan oleh siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai bidang tertentu. 3. Ivestigasi Konstruktif Pembelajaran berbasis proyek terjadi proses investigasi yang dilakukan oleh siswa untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek. Oleh karena itu guru harus dapat merancang strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan atau pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau proyek yang dihadapi. 4. Otonomi Siswa diberi kebebasan atau otonomi untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk mendukung keberhasilan siswa dalam belajar 5. Realistis Proyek yang dikerjakan bukan adlam simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau permasalahan yang benar-benar nyata. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning Kelebihan Menurut Boss dan Kraus, model pembelajaran ini memeliki kelebihan atau keunggulan sebagai berikut : Bersifat terpadu sehingga tidak memerlukan tambahan apapun dalam pelaksanaannya. Siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikan strategi otentik secara disiplin. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang penting baginya. Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi dan komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajran penting dalam cara-cara baru. Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis atau bahkan melompat zona waktu. Kekurangan Model pembelajaran ini juga memiliki kelemahan-kelemahan sebagai berikut : Memerlukan banyak waktu dan biaya. Memerlukan banyak media dan sumber belajar. Memelukan guru dan siswa yang sama-sama siap belajar dan berkembang. Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai satu topik tertentu yang dikerjakannya. Referensi : Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Implementasi dalam RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester :VIII/I Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan Kawasan regional. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusaiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terakait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, productif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan pandangan teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam 3.2.3 Menentukan posisi titik terhadap bidang koordinat kartesius yang titik asal (0,0). dihubungkan dengan masalah kontekstual. 4.2 Menyelesaikan masalah yang 4.2.3 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan kedudukan titik dalam kontekstual yang berkaitan dengan bidang koordinat Kartesius. posisi titik terhadap titik asal (0,0). C. Tujuan Pembelajaran Melalui pendekatan saintifik, metode dan tanya jawab (mengembangkan keterampilan kreatif dan kritis), serta model Project Based Learning berbantuak LKPD dan MV pada materi koordinat Kartesius, diharapkan peserta didik dapat : 1. Menentukan posisi titik terhadap titik asal (0,0). 2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan posisi titik terhadap titik asal dalam bidang koordinat kartesius. D. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : Saintifik Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL) Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab E. Media Pembelajaran Media : LKPD dan MV Alat : Laptop, LCD proyektor F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta Didik Model PjBL Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengucap salan dan peserta didik menjawab salam. 2. Guru menyiapkan kondisi psikis peserta didik dengan meminta ketua kelas memimpin doa. 3. Guru menyampaikan kondisi fisik peserta didik agar siap menerima pelajaran. 4. Guru menyampaikan infformasi kepada peserta didik mengenai materi yang akan dipelajari yaitu menentukan posisi titik terhadap Titik asal (0,0). 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 6. Guru menyampaikan manfaat dan motivasi dalam mempelajari posisi titik terhadap Titik asal. 7. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan kepada peserta didik. 8. Guru melakukan apresepsi dengan menggali pengetahuan prasyarat tentang kedudukan titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y dalam koordinat kartesius. Kegiatan Inti (55 Menit) 1. Peserta didik mengamati permasalahan tentang denah Fase 1 lokasi di Sekolah. (mengamati) Penentuan pertanyaan mendasar 2. Peserta didik diminta mengajukan pertanyaan terkait masalah yang diberikan. Apabila tidak ada peserta didik yang mengajukan pertanyaan maka guru memberikan umpan balik berupa permintaan membuay pertanyaan dengan kata letak/lokasi, Bagaimana cara membuat denah lokasi pada kartu undangan ulang tahun? (menanya) 3. Guru mengelompokkan peserta didik, dimana masing- Fase 2 masing kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Mendesain perencanaan proyek 4. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok. 5. Guru menginformasikan hal yang dipersiapkan dalam membuat denah pada kartu undangan antara lain : a. Menentukan tempat perayaan ulang tahun kepada masing-masing kelompok. b. Mengetahui rute perjalanan menuju ke tempat perayaan dengan bantuan google maps. c. Menuliskan nama jalan yang dilalui dan tempat- tempat yang semua orang mengetahui sebagai ancer- ancer. d. Mencermati contoh denah pada kartu undangan. e. Membuat isi undangan dengan melakukan pencermatan contoh undangan di internet dan wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia. f. Mencari informasi tentang cara membuat desain kartu undangan di internet dan wawancara terhadap gutu TIK dan Seni Budaya. g. Membuat panduan wawancara kepada guru Bahasa Indonesia, TIK, dan Seni Budaya. h. Membuat kartu undangan perayaan ulang tahun sampai jadi. i. Membuat bahan presentasi 6. Peserta didik melakukan kegiatan di luar kelas untuk Fase 3 menentukan posisi beberapa tempat terhadap titik asal Menyusun pada kegiatan pembelajaran. jadwal 7. Jadwal kegiatan pembuatan kartu undangan pada bulan x tahun x dengan rincian sebagai berikut. No. Kegiatan Waktu 1. Menentukan tempat perayaan Minggu ke-3 ulang tahun pada masing-masing kelompok 2. Mengetahui rute perjalanan Minggu ke-3 menuju ke tempat perayaan dengan bantuan google map 3. Menuliskan nama jalan yang Minggu ke- dilalui dan tempat yang semua 3 orang menetahui sebagai ancer- ancer 4. Mencermati contoh denah pada Minggu ke-3 kartu undangan 5. Membuat isi undangan dengan Minggu ke-4 melakukan pencermatan contoh undangan di internet dan wawancara terhadap guru Bahasa indornsia 6. Mencari informasi tentang cara Minggu ke-4 membuat desain kartu undangan di internet dan wawancara terhadap guru TIK dan Seni Buadaya 7. Membuat panduan wawancara Minggu ke-4 kepada guru Bahasa Indonesia, TIK, dan Seni Budaya 8. Membuat undangan perayaan Minggu ke-4 ulang tahun sampai jadi 9. Presentasi Minggu ke-4 8. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang Fase 4 kemajuan proyek sesuai rencara dan jadwal yang Memonitor ditetapkan peserta didik dan kemajuan proyek 9. Guru memberikan solusi kepada peserta didik yang membutuhkan 10. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari Fase 5 beberapa kelompok untuk presentasi hasil proyeknya Menguji hasil didepan kelas. (mengomunikasikan) 11. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan dari presentasi yang telah dilakukan. (mengomunikasikan dan menanya) 12. Guru memberikan penilaian terhadap hasil proyek Fase 6 Mengevaluasi Pengalaman 13. Guru membimbing peserta didik untuk menemukan hal- hal yang diperoleh selama mengerjakan proyek. (menalar, mengomunikasikan) Penutup (10 Menit) 1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kesimpulan 2. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan 3. Guru memberikan kuis sebagai acuan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 4. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu posisi titik terhadap titik acuan (a,b). 5. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam (religious)
G. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 1. Penilaian Sikap Mengamati kegiatan peserta didik pada saat kegiatan monitoring pada lembar observasi. 2. Penilaian Pengetahuan Menggunakan tes tertulis berupa kuis 3. Penilaian Keterampilan Menggunakan instrument penilaian untuk menilai hasil proyek peserta didik pada saat kegiatan presentasi.
2. Definisi dan Contoh
Definisi Model Pembelajaran Model Pembelajran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran. Didalamnya terdapat strategi, Teknik, metode, bahan media dan alat penilaian. Menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model pembelajran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajran dikelas atau pembelajaran tutorial. (Referensi : E-Book, Model dan Metode Pembelajran Di Sekolah, Muhammad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspa Wardani) Contoh Model Pembelajaran 1. Koperatif Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan rasa senasib. 2. Pembelajaran Langsung Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Alurnya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi). 3. Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma). 4. Mind Mapping Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal murid. Tahapannya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, murid berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi kelompok, murid membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi. 5. Quiz Model pembelajaran dengan memberikan quiz kepada siswa, baik berkelompok maupun individu. Cara ini sangat baik untuk menumbuhkan semangat bersaing dengan sehat. Definisi Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi and mekanisme metode pembelajaran. Sutikno (2014: 33) berpendapat bahwa pengertian “metode” secara harfiah berarti “cara”, metode adalah suatu cara atau prosedur yang igunakan untuk mencapai tujuan tertentu. (Referensi : E-Book, Model dan Metode Pembelajran Di Sekolah, Muhammad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspa Wardani) Contoh Metode Pembelajaran 1. STAD STAD atau Tim siswa kelompok prestasi dikembangkan dan dipopulerkan oleh Slavin pada tahun 1995. Metode ini mengelompokkan siswa secara heterogen menurut prestasi, gender, suku, dsb dan diminta untuk mengerjakan tugas kelompok. 2. Jigsaw Jigsaw membagi kelompok yang setiap anggotanya akan dibagi kelompok kembali menjadi tim ahli dari masing-masing materi yang diberikan. Kelompok tim ahli akan secara berkelompok mempelajari materi yan ditentukan lalu kembali ke kelompok mereka masing-masing setelah menjadi ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978). 3. Ceramah Cara ini merupakan metode pembelajaran konvensional yang sudah ada sejak zaman dahulu. Metode ceramah adalah menyampaikan informasi secara lisan pada para siswa. Metode ini di anggap sebagai metode yang ekonomis dan praktis. 4. Diskusi Metode ini lebih mengedepankan aktivitas diskusi siswa serta belajar memecahkan masalah sendiri. metode ini di lakukan dengan cara membentuk kelompok untuk membahas sebuah masalah. 5. Eksperimen Metode ini di lakukan dengan cara praktikum (percobaan lab). Jadi, siswa akan mudah memahami pelajaran karena melihat dan melaksanakan langsung. Definisi Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajran adalah suatu rencana kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan- keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu : 1. Exposition-discovery learning 2. Group indiviual learning (Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 69, Sifa Siti Mukrimah) Contoh Strategi Pembelajran 1. Eskositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. 2. Inkuiri Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Proses berpikir ini biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. 3. Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. 4. Peningkatan Kemampuan Berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. 5. Kooperatif Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Definisi Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu : 1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach). 2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). (Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 69, Sifa Siti Mukrimah) Menurut Kemp (1995) Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Contoh Pendekatan Pembelajaran 1. Pendekatan Deduktif Deductive approach atau pendekatan deduktif adalah pendekatan yang memakai logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan suatu premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti bisa mengambil lebih dari satu kesimpulan. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. 2. Pendekatan Induktif Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan permasalahan dari hal- hal yang bersifat khusus. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. 3. Pendekatan Konsep Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menguasai konsep secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Konsep sendiri dapat diartikan sebagai klasifikasi perangsang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep ini merupakan struktur mental yang didapat dari pengamatan dan pengalaman. 4. Pendekatan Proses Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini berorientasi pada proses. 5. Pendekatan Open-Ended Open-Ended problem atau soal terbuka menurut Suherman dkk adalah problem yang diformulasikan mempunyai multi jawaban yang benar. Siswa dihadapkan dengan Open-Ended problem atau problem tak lengkap tujuannya bukan untuk memperoleh jawaban, namun menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Definisi Teknik Pembelajaran Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode ceramah pada keals dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan Teknik tersendiri, tentunya secara teknis akan berbeda denga penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. (Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 71, Sifa Siti Mukrimah) Menurut Sanjaya (2008:127), teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode. Contoh Teknik Pembelajaran 1. Teknik Ceramah Ini juga merupakan teknik pembelajaran paling populer dan hingga saat ini paling sering digunakan oleh para guru. pengertian dari teknik ceramah adalah guru memberikan materi di depan siswa secara lisan. 2. Teknik Diskusi Teknik diskusi adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru menyajikan suatu permasalahan dan siswa diminta mengungkapkan ide, opini, argumentasi serta narasi yang berkaitan dengan materi tersebut. 3. Teknik Tanya Jawab Pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab adalah suatu teknik dimana guru memberikan berbagai pertanyaan kepada siswa yang bertujuan membangun pemahaman mereka akan materi yang sedang dipelajari. 4. Teknik Penugasaan Ini adalah teknik pembelajaran paling populer yang sering dilakukan oleh para guru. Artik dari teknik penugasan adalah pemberian tugas / latihan soal / instruksi pada siswa setelah guru selesai memberi materi. 5. Teknik Simulasi Teknik pembelajaran simulasi adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa seolah- olah mengalami sendiri suatu momen atau peristiwa. Diharapkan siswa dapat merasakan, menghayati dan memahami apa yang sedang mereka pelajari dengan cara mengalami sendiri kejadian tersebut,
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional