Anda di halaman 1dari 11

Nama : Arya Yudha Mintarta

NIM : 19105241042
Teknologi Pendidikan B
Kelompok 2

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


Pengertian
Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek. Pada model pembelajaran ini, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan sebagai penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai materi dalam kurikulum. Pada saat
pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama
sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang disajikan.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-
masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis
proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksperimen
secara kolaboratif.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbaiss proyek memiliki berbagai
karakteristik seperti berikut :
1. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan
5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
6. Siswa melakukan secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
7. Hasil akhir berupa prodk dan dievaluasi kualitasnya
8. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan
Prinsip – Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Thomas pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa prinsip dalam
penerapannya yaitu :
1. Sentralis
Model pembelajaran ini merupakan pusat dari strategi pembelajaran karena siswa
mempelajarai konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
2. Pertanyaan Penuntun
Pekerjaan proyek yang dilakukan oleh siswa bersumber pada pertanyaan atau
persoalan yang menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai bidang tertentu.
3. Ivestigasi Konstruktif
Pembelajaran berbasis proyek terjadi proses investigasi yang dilakukan oleh siswa
untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek. Oleh
karena itu guru harus dapat merancang strategi pembelajaran yang mendorong siswa
untuk melakukan proses pencarian dan atau pendalaman konsep pengetahuan dalam
rangka menyelesaikan masalah atau proyek yang dihadapi.
4. Otonomi
Siswa diberi kebebasan atau otonomi untuk menentukan target sendiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator
dan fasilitator untuk mendukung keberhasilan siswa dalam belajar
5. Realistis
Proyek yang dikerjakan bukan adlam simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau
permasalahan yang benar-benar nyata.
Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning
Kelebihan
Menurut Boss dan Kraus, model pembelajaran ini memeliki kelebihan atau keunggulan
sebagai berikut :
 Bersifat terpadu sehingga tidak memerlukan tambahan apapun dalam
pelaksanaannya.
 Siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikan strategi otentik
secara disiplin.
 Siswa bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang penting
baginya.
 Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi dan komunikasi
dalam mencapai tujuan pembelajran penting dalam cara-cara baru.
 Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan
proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis atau bahkan melompat zona
waktu.
Kekurangan
Model pembelajaran ini juga memiliki kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
 Memerlukan banyak waktu dan biaya.
 Memerlukan banyak media dan sumber belajar.
 Memelukan guru dan siswa yang sama-sama siap belajar dan berkembang.
 Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai satu topik tertentu yang
dikerjakannya.
Referensi :
Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Implementasi dalam RPP
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :VIII/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan Kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusaiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terakait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
productif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan pandangan teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam 3.2.3 Menentukan posisi titik terhadap
bidang koordinat kartesius yang titik asal (0,0).
dihubungkan dengan masalah
kontekstual.
4.2 Menyelesaikan masalah yang 4.2.3 Menyelesaikan masalah
berkaitan dengan kedudukan titik dalam kontekstual yang berkaitan dengan
bidang koordinat Kartesius. posisi titik terhadap titik asal (0,0).
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, metode dan tanya jawab (mengembangkan
keterampilan kreatif dan kritis), serta model Project Based Learning berbantuak
LKPD dan MV pada materi koordinat Kartesius, diharapkan peserta didik dapat :
1. Menentukan posisi titik terhadap titik asal (0,0).
2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan posisi titik terhadap
titik asal dalam bidang koordinat kartesius.
D. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab
E. Media Pembelajaran
Media : LKPD dan MV
Alat : Laptop, LCD proyektor
F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Peserta Didik Model PjBL
Pendahuluan (15 Menit)
1. Guru mengucap salan dan peserta didik menjawab salam.
2. Guru menyiapkan kondisi psikis peserta didik dengan
meminta ketua kelas memimpin doa.
3. Guru menyampaikan kondisi fisik peserta didik agar siap
menerima pelajaran.
4. Guru menyampaikan infformasi kepada peserta didik
mengenai materi yang akan dipelajari yaitu menentukan
posisi titik terhadap Titik asal (0,0).
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
6. Guru menyampaikan manfaat dan motivasi dalam
mempelajari posisi titik terhadap Titik asal.
7. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan kepada peserta didik.
8. Guru melakukan apresepsi dengan menggali pengetahuan
prasyarat tentang kedudukan titik terhadap sumbu-X dan
sumbu-Y dalam koordinat kartesius.
Kegiatan Inti (55 Menit)
1. Peserta didik mengamati permasalahan tentang denah Fase 1
lokasi di Sekolah. (mengamati) Penentuan
pertanyaan
mendasar
2. Peserta didik diminta mengajukan pertanyaan terkait
masalah yang diberikan. Apabila tidak ada peserta didik
yang mengajukan pertanyaan maka guru memberikan
umpan balik berupa permintaan membuay pertanyaan
dengan kata letak/lokasi,
Bagaimana cara membuat denah lokasi pada kartu
undangan ulang tahun? (menanya)
3. Guru mengelompokkan peserta didik, dimana masing- Fase 2
masing kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Mendesain
perencanaan
proyek
4. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing
kelompok.
5. Guru menginformasikan hal yang dipersiapkan dalam
membuat denah pada kartu undangan antara lain :
a. Menentukan tempat perayaan ulang tahun kepada
masing-masing kelompok.
b. Mengetahui rute perjalanan menuju ke tempat
perayaan dengan bantuan google maps.
c. Menuliskan nama jalan yang dilalui dan tempat-
tempat yang semua orang mengetahui sebagai ancer-
ancer.
d. Mencermati contoh denah pada kartu undangan.
e. Membuat isi undangan dengan melakukan
pencermatan contoh undangan di internet dan
wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia.
f. Mencari informasi tentang cara membuat desain
kartu undangan di internet dan wawancara terhadap
gutu TIK dan Seni Budaya.
g. Membuat panduan wawancara kepada guru Bahasa
Indonesia, TIK, dan Seni Budaya.
h. Membuat kartu undangan perayaan ulang tahun
sampai jadi.
i. Membuat bahan presentasi
6. Peserta didik melakukan kegiatan di luar kelas untuk Fase 3
menentukan posisi beberapa tempat terhadap titik asal Menyusun
pada kegiatan pembelajaran. jadwal
7. Jadwal kegiatan pembuatan kartu undangan pada bulan x
tahun x dengan rincian sebagai berikut.
No. Kegiatan Waktu
1. Menentukan tempat perayaan Minggu ke-3
ulang tahun pada masing-masing
kelompok
2. Mengetahui rute perjalanan Minggu ke-3
menuju ke tempat perayaan
dengan bantuan google map
3. Menuliskan nama jalan yang Minggu ke-
dilalui dan tempat yang semua 3
orang menetahui sebagai ancer-
ancer
4. Mencermati contoh denah pada Minggu ke-3
kartu undangan
5. Membuat isi undangan dengan Minggu ke-4
melakukan pencermatan contoh
undangan di internet dan
wawancara terhadap guru
Bahasa indornsia
6. Mencari informasi tentang cara Minggu ke-4
membuat desain kartu undangan
di internet dan wawancara
terhadap guru TIK dan Seni
Buadaya
7. Membuat panduan wawancara Minggu ke-4
kepada guru Bahasa Indonesia,
TIK, dan Seni Budaya
8. Membuat undangan perayaan Minggu ke-4
ulang tahun sampai jadi
9. Presentasi Minggu ke-4
8. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang Fase 4
kemajuan proyek sesuai rencara dan jadwal yang Memonitor
ditetapkan peserta didik
dan kemajuan
proyek
9. Guru memberikan solusi kepada peserta didik yang
membutuhkan
10. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari Fase 5
beberapa kelompok untuk presentasi hasil proyeknya Menguji hasil
didepan kelas. (mengomunikasikan)
11. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya atau memberikan tanggapan dari
presentasi yang telah dilakukan. (mengomunikasikan dan
menanya)
12. Guru memberikan penilaian terhadap hasil proyek Fase 6
Mengevaluasi
Pengalaman
13. Guru membimbing peserta didik untuk menemukan hal-
hal yang diperoleh selama mengerjakan proyek.
(menalar, mengomunikasikan)
Penutup (10 Menit)
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk membuat kesimpulan
2. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru memberikan kuis sebagai acuan terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
4. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu posisi titik terhadap titik acuan
(a,b).
5. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam
(religious)

G. Penilaian Hasil Pembelajaran


Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Mengamati kegiatan peserta didik pada saat kegiatan monitoring pada lembar
observasi.
2. Penilaian Pengetahuan
Menggunakan tes tertulis berupa kuis
3. Penilaian Keterampilan
Menggunakan instrument penilaian untuk menilai hasil proyek peserta didik pada
saat kegiatan presentasi.

2. Definisi dan Contoh


Definisi Model Pembelajaran
Model Pembelajran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran. Didalamnya terdapat strategi, Teknik,
metode, bahan media dan alat penilaian.
Menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model pembelajran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajran dikelas atau pembelajaran tutorial.
(Referensi : E-Book, Model dan Metode Pembelajran Di Sekolah, Muhammad Afandi,
Evi Chamalah, Oktarina Puspa Wardani)
Contoh Model Pembelajaran
1. Koperatif
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang
penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab
bersama, pemberian tugas, dan rasa senasib.
2. Pembelajaran Langsung
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan
dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. 
Alurnya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing,
refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode
ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).
3. Pembelajaran Berbasis Masalah
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum
dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau
menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma).
4. Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal murid. Tahapannya
adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, murid berkelompok
untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi
kelompok, murid membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan
refleksi.
5. Quiz
Model pembelajaran dengan memberikan quiz kepada siswa, baik berkelompok
maupun individu. Cara ini sangat baik untuk menumbuhkan semangat bersaing
dengan sehat.
Definisi Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara
peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan materi and mekanisme metode pembelajaran.
Sutikno (2014: 33) berpendapat bahwa pengertian “metode” secara harfiah berarti “cara”,
metode adalah suatu cara atau prosedur yang igunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
(Referensi : E-Book, Model dan Metode Pembelajran Di Sekolah, Muhammad Afandi,
Evi Chamalah, Oktarina Puspa Wardani)
Contoh Metode Pembelajaran
1. STAD
STAD atau Tim siswa kelompok prestasi dikembangkan dan dipopulerkan oleh
Slavin pada tahun 1995. Metode ini mengelompokkan siswa secara heterogen
menurut prestasi, gender, suku, dsb dan diminta untuk mengerjakan tugas kelompok.
2. Jigsaw
Jigsaw membagi kelompok yang setiap anggotanya akan dibagi kelompok kembali
menjadi tim ahli dari masing-masing materi yang diberikan. Kelompok tim ahli akan
secara berkelompok mempelajari materi yan ditentukan lalu kembali ke kelompok
mereka masing-masing setelah menjadi ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And
Snapp, 1978).
3. Ceramah
Cara ini merupakan metode pembelajaran konvensional yang sudah ada sejak zaman
dahulu. Metode ceramah adalah menyampaikan informasi secara lisan pada para
siswa. Metode ini di anggap sebagai metode yang ekonomis dan praktis.
4. Diskusi
Metode ini lebih mengedepankan aktivitas diskusi siswa serta belajar memecahkan
masalah sendiri. metode ini di lakukan dengan cara membentuk kelompok untuk
membahas sebuah masalah.
5. Eksperimen
Metode ini di lakukan dengan cara praktikum (percobaan lab). Jadi, siswa akan
mudah memahami pelajaran karena melihat dan melaksanakan langsung.
Definisi Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajran adalah suatu rencana kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari
strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu :
1. Exposition-discovery learning
2. Group indiviual learning
(Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 69, Sifa Siti
Mukrimah)
Contoh Strategi Pembelajran
1. Eskositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran
secara optimal.
2. Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.  Proses berpikir
ini biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
3. Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.
4. Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi
siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai
melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
5. Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau
suku yang berbeda (heterogen).
Definisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu :
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach).
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
(Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 69, Sifa Siti
Mukrimah)
Menurut Kemp (1995) Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Contoh Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Deduktif
Deductive approach atau pendekatan deduktif adalah pendekatan yang memakai
logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan suatu
premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti bisa
mengambil lebih dari satu kesimpulan. Metode ini sering digambarkan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan permasalahan dari hal-
hal yang bersifat khusus. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif
menekankan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut.
3. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menguasai
konsep secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Konsep
sendiri dapat diartikan sebagai klasifikasi perangsang yang mempunyai ciri-ciri
tertentu yang sama. Konsep ini merupakan struktur mental yang didapat dari
pengamatan dan pengalaman.
4. Pendekatan Proses
Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep
sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini berorientasi pada proses.
5. Pendekatan Open-Ended
Open-Ended problem atau soal terbuka menurut Suherman dkk adalah problem yang
diformulasikan mempunyai multi jawaban yang benar. Siswa dihadapkan dengan
Open-Ended problem atau problem tak lengkap tujuannya bukan untuk memperoleh
jawaban, namun menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
Definisi Teknik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode
ceramah pada keals dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan Teknik
tersendiri, tentunya secara teknis akan berbeda denga penggunaan metode ceramah pada
kelas yang jumlah siswanya terbatas.
(Referensi : Buku “53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya” hal. 71, Sifa Siti
Mukrimah)
Menurut Sanjaya (2008:127), teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode.
Contoh Teknik Pembelajaran
1. Teknik Ceramah
Ini juga merupakan teknik pembelajaran paling populer dan hingga saat ini paling
sering digunakan oleh para guru. pengertian dari teknik ceramah adalah  guru
memberikan materi di depan siswa secara lisan.
2. Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru menyajikan suatu
permasalahan dan siswa diminta mengungkapkan ide, opini, argumentasi serta narasi
yang berkaitan dengan materi tersebut.
3. Teknik Tanya Jawab
Pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab adalah suatu teknik dimana guru
memberikan berbagai pertanyaan kepada siswa yang bertujuan membangun
pemahaman mereka akan materi yang sedang dipelajari.
4. Teknik Penugasaan
Ini adalah teknik pembelajaran paling populer yang sering dilakukan oleh para guru.
Artik dari teknik penugasan adalah pemberian tugas / latihan soal / instruksi pada
siswa setelah guru selesai memberi materi.
5. Teknik Simulasi
Teknik pembelajaran simulasi adalah suatu teknik pembelajaran dimana siswa seolah-
olah mengalami sendiri suatu momen atau peristiwa. Diharapkan siswa dapat
merasakan, menghayati dan memahami apa yang sedang mereka pelajari dengan cara
mengalami sendiri kejadian tersebut,

Anda mungkin juga menyukai