INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun A. Lilis Damayanti
Tingkat/Nama Sekolah SMK Negeri 3 Gowa
Tahun Pembelajaran 2022/2023
Kelas/semester XII/G anjil
Fase F
Mata Pelajaran Desain Interior
Materi Pembelajaran Menggambar Interior
Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan kompetensi di bidang Desain
Interior dan Teknik Furnitur, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion),
visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.
Alokasi Waktu 8 x 45
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
mulia:
Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran
agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada
diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).
Mandiri:
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga
pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin
dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
Bernalar Kritis:
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
Elemen Pada akhir Fase F peserta didik mampu membuat gambar denah, potongan,
detail, interior hunian pribadi dan interior ruang publik/fasilitas publik,
berdasarkan pembagian area, tata letak, aspek budaya, aspek arsitektural, elemen
desain interior dan ergonomi dengan memperhatikan kearifan lokal dan budaya
setempat secara manual dan dengan bantuan perangkat lunak (2D dan 3D).
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mengetahui atau mempelajari cara menggambar perspektif
1
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
D. Target Pembelajaran
Peserta didik regular
KOMPENEN INTI
F. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model pembelajaran Project Based Learning peserta didik mampu memahami
konsep dasar dan desain interior hunian
2. Pesera didik mampu menjabarkan konsep dasar dan cara menggambar desain interior hunian
F. Asesmen
Teknik Asesmen:
a) Asesmen Sikap : Observasi/Pengamatan (Terlampir)
b) Asesmen Pengetahuan : Tes Kognitif Tertullis (Terlampir)
c) Asesmen Keterlampilan : Tes Keterlampilan produk (Terlampir)
G. Pemahaman Bermakna
Dengan mempelajari Desain Interior peserta didik dapat mengetahui cara menggambar Dena dan
Interior ruangan dan membuat minitur ruangan
H. Pertanyaan Pemantik
1) Apakah kalian pernah melihat gambar ruangan?
2) Bagaimana perasaan kalian saat melihat gambar ruangan?
3) Apakah kalian pernah membuat gambar ruangan?
J. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Guru memberi salam dan mengajak berdo’a sebelum pembelajaran
dimulai.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari dengan cara
memberi gambaran di papan tulis dan menayangkan sebuah gambar dan
memberikan pertanyaan – pertanyaan pemantik sehubungan dengan
topik Desain Interior
Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi
kesehatan.
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai padapembelajaran hari
ini.
2
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
3
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
K. Assesment Formatif
a. Berani bertanya dan mengemukakan pendapat saat waktu pembelajaran dimulai.
b. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya sebagai peserta didik.
L. Pengayaan dan Remedial
a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat baik,
yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
b. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik, yaitu
dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang kurang
dikuasai oleh peserta didik.
4
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
INSTRUMEN PENILAIAN
Sikap (Penilaian Observasi)
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 75 75 75 75 300 75 B
2 …. …. …. …. …. …. ….
3 …. …. …. …. …. …. ….
Dst …. …. …. …. …. …. ….
Keterangan:
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggung Jawab
DS : Disiplin Catatan:
1) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
1. Penilaian Proses
Pedoman Penilaian Observasi Profil Pelajar Pancasila
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kelompok skor sesuai sikap spiritual yang di tampilkan oleh peserta didik
dengan kriteria sebagai berikut:
4= Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2= Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1= Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Skor
Indikator Profil
NO Kriteria Penilaian
Pelajar Pancasila 4 3 2 1
1 Beriman dan Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
bertaqwa kepada
Tuhan YME
2 Bergotong Royong Aktif dalam diskusi kelompok
3 Bernalar kritis Mengemukakan pendapat/ide dengan kritis
dan tepat
4 Berakhlak mulia Sopan dan santun dalam
berbicara/mengemukakan pendapat/ide
5 Kreatif Kreatif dalam menciptakan produk,
mengemukakan pendapat/ide/saran
Jumlah Skor
Keterangan:
BB = Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME
BR = Bergotong Royong
BK = Bernalar Kritis
BM = Berakhlak Mulia
K = Kreatif
Petunjuk Penskoran : 6
Skor Perolehan
x 100 = Skor
Skor Ideal
Akhir Skor Akhir
KKTP Ketuntasan
Belum berkembang Layak Cakap Mahir
Skala Nilai
≤69 70-82 83-90 91-100
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
KKTP LKPD
TUJUAN PEMBELAJARAN
NO
Elemen (Desain Interior)
Melalui model pembelajaran Project Based Learning peserta didik mampu memahami konsep
1 dasar dan desain interior hunian
2 Pesera didik mampu menjabarkan konsep dasar dan cara menggambar desain interior hunian
7
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
Desain interior pada prinsipnya merupakan upaya memecahkan masalah kehidupan yang
berkaitan dengan ruang bagian dalam dari sebuah bangunan. Masalah yang harus dipecahkan dalam
desain interior berkaitan dengan masalah fisik dan non fisik. Masalah fisik berkaitan dengan kondisi
ruang yang terdiri atas unsur lantai, dinding, plafon, perabot, utilitas seperti jendela untuk memasukan
cahaya alam, ventilasi untuk mengalirkan udara alami, pintu untuk mengakses hubungan antar-ruang,
mekanikal dan elektrikal seperti saluran perlistrikan dan pemipaan. Masalah non fisik berkaitan dengan
faktor manusia seperti kondisi psikologis, sosial dan budaya yang membentuk persepsi-persepsi dan
perasaan terhadap suasana ruang tertentu.
Berbagai macam permasalahan tersebut perlu dipertimbangkankan dalam upaya mewujudkan
sebuah desain interior yang memberikan penyelesaian masalah secara integral. Upaya penyelesaian
berbagai macam permasalahan tersebut akan dapat terealisasi dengan baik apabila didukung oleh
metolodogi 12 desain yang sistematis. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam rangka pemecahan
masalah adalah dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada tersebut dengan cara
mendata secara lengkap untuk kemudian diuraikan satu persatu secara runtut dalam bentuk analisis
masalah. Dari hasil identifikasi dan analisis masalah tersebut, maka akan diperoleh berbagai macam
permasalahan yang akan dirumuskan menjadi rumusan permasalahan. Dari rumusan permasalahan
maka akan dimunculkan program kebutuhan perancangan berupa daftar yang berisi hal-hal yang harus
8
dipenuhi dalam perancangan. Setelah program kebutuhan perancangan ditemukan maka proses
pencarian ide-ide desain pun dimulai. Proses penggalian ide-ide awal ini disampaikan dalam bentuk
gambar-gambar skematik atau sering disebut sebagai skematik desain. Dalam proses pengembangan
skematik desain itulah sering terjadi kesulitan karena alternatif-alternatif pengembangan desain dapat
simpang siur antara satu alternatif terhadap alternatif yang lain. Oleh karena itu ketika proses skematik
desain berlangsung maka desainer harus mulai merumuskan apa yang disebut sebagai konsep desain.
Dalam perwujudan interior, merancang atau mendesain merupakan proses utama. Disain merupakan
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
suatu system perancangan dimana titik beratnya adalah melihat suatu persoalan sebagai suatu kesatuan
antara masalah yang satu dengan lainnya.
memunculkan sebuah kebutuhan perancangan maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:
menemukan permasalahan, melakukan pendataan, melakukan analisis, membuat kesimpulan, dan
membuat alternatif-alternatif perancangan.
macam alternative desain. Selanjutnya dari berbagai macam alternative tersebut dipilih salah satu untuk
ditranformasi menjadi gambar desain ruang atau bangunan.
C. Transformasi Desain
(1) Transformasi desain dibuat dalam skala yang memadai untuk kejelasan informasi yang
dibutuhkan, yaitu 1:100, 1:50, 1: 20. Transformasi desain meliputi beberapa gambar, antara lain:
Denah existing untuk menunjukkan kondisi bangunan yang sudah terpasang dan kondisi
bangunan sekitarnya.
Denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan, susunan tata ruang dalam, koordinat
bangunan, peil lantai, dan ukuranukuran elemen bangunan serta kolom atau dinding yang digunakan.
Denah Lay-out Furnitur: yang menggambarkan susunan/tata letak mebel dan perlengkapan
pada setiap ruang dalam bangunan yang berskala pada setiap lantai.
Denah Rencana Lantai, menggambarkan rancangan pola lantai, jenis material, teknik
pemasangan, dan level lantai pada setiap ruang dalam bangunan dengan skala 1:50, 1:20 pada setiap
lantai.
Denah Rencana Langit-langit (ceiling), menggambarkan rancangan pola ceiling lengkap
dengan bahan, finishing dan ketinggian ceiling. Rancangan ceiling dilengkapi dengan gambar
peletakan titik-titik lampu, lubang AC, smoke detector, tata letak speaker (akustik), springkle, dan
sebagainya yang direncanakan pada setiap ruang digambar dengan skala 1:50, 1:20.
Potongan Bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan sistem struktur,
ukuran dan peil elemen bangunan (pondasi, lantai, dinding, langit- langit dan atap) secara menyeluruh.
Gambar Bagan Mebel, digambar secara proyektif (tampak atas, depan, dan samping)
dilengkapi dengan gambar potongan beserta detil konstruksinya, material yang digunakan dan
finishingnya, dibuat dalam skala 1:10, 1:5, dan 1:2.
(2) Gambar Detail, gambar-gambar detail dengan skala yang sesuai untuk kebutuhan di
lapangan (1:20, 1:10 1:5 dan seterusnya), yang memberikan penjelasan mengenai:
Detail pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian bahan/ material dan elemen/unsur
bangunan.
Detail peralatan dan perlengkapan bangunan yang melekat langsung pada bangunan.
Detail- detail pekerjaan lain yang memerlukan penjelasan yang lebih rinci dan jelas.11
(3) Gambar Perspektif Ruang, berupa gambar perspektif tiga dimensi interior ruang dan
diwarna sesuai dengan material dan warna yang 18 direncanakan, lengkap dengan tata letak mebel dan
perlengkapannya yang menggambarkan suasana ruang yang mendekati aslinya.
(4) Garis Besar Spesifikasi Teknis (Outline Specifications) yang menjelaskan jenis, tipe, dan
karakteristik material/bahan yang dipergunakan. Istilah ini dalam interior sering disebut dengan istilah
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
Rangkuman
Merencana dalam arsitektur/interior adalah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
penggunaan diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-kebutuhan manusia yang
kemudian memformulasikan, penyusunan program, pengambilan tindakan pemodelan kebijakan, dan
strategi konsep permasalahan.
Merancang dapat dikatakan sebuah usaha untuk mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi
sesuatu yang lebih baik. Merancang merupakan sebuah proses yang meliputi fungsi-fungsi:
mengidentifikasi masalah, menggunakan metodemetode dan melakukan sintesa yang kemudian
membuat alternative desain dan pengambilan keputusan.
Langkah – langkah proses perancangan meliputi: permulaan, persiapan, pembuatan usulan,
evaulasi, dan tindakan. Pada tahap proses desain, yang meliputi penyusunan program desain dan
transformasi desain perlu didukung berbagai macam data, seperti data literature, data umum, dan data
sosial masyarakat. Data-data tersebut dibutuhkan dalam rangka penyusunan program desain untuk
menentukan berbagai macam alternative desain.
Proses perancangan dalam praktek profesi meliputi: tahap persiapan, tahap konsep perancangan,
tahap prarancangan (schematic design), tahap pengembangan rancangan dan gambar kerja, tahap
penyiapan dokumen pelaksanaan, tahap pengadaan pelaksana konstruksi
Pertanyaan
Ketika Anda membaca bahan bacaan, gunakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk
memandu Anda:
1. Apa yang dimaksud tahapan perancangan?
2. Apa yang dimaksud perencanaan dan perancangan?
3. Langkah-langkah proses perancangan rumah tinggal meliputi apa saja?
Tugas
Buatlah sebuah perencanaan interior rumah tinggal untuk sebuah keluarga yang minimal terdiri
dari ayah, ibu, keluarga, anak, dan pembantu. Dalam perencanaan ini Anda boleh menggunakan denah
yang sudah ada (denah existing) atau denah fiktif (yang Anda dapatkan pada buku, majalah, brosur,
12
atau tabloid) dengan keluasan bangunan minimal 120 m2. Anda disarankan untuk berdiskusi dengan
teman-teman dalam proses pengerjaan tugas ini.
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
NIM : ………………………………………………………………………
Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
● Apakah konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan,
dan sikap yang akan dipelajari tertera 13
secara jelas?
● Apakah konten yang dipelajari sudah bebas
dari muatan SARA pornografi, pornoaksi,
dan provokasi.
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan
pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?
Kegiatan
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
Asesmen
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang termuat secara jelas
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?
Kesimpulan :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
……..…….., ……..……..……..…….. ……..…….., ……..……..……..……..
……..……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..……..
15
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?
Kesimpulan:
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
17
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
REFLEKSI
PEMBELAJARAN
Pada praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan ada beberapa poin yang menjadi
refleksiuntuk diperbaiki pada praktik pembelajaran kedepannya. Diantaranya adalah;
Pada penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar masih ada
beberapa komponen yang perlu diperbaiki. Untuk siklus pertama ini, RPP/Modul ajar yang
dibuat masih sangat mentah dan kurang detail dalam menjelaskan rangkaian pembelajaran
yang akan dilakukan didalam kelas. Komponen seperti tes diagnostic yang akan dilakukan,
penyampaian tujuan pembelajaran dan aspek penilaian, alokasi waktu pelaksanaan, serta
garis-garis besar materi pembelajaran belum termuat secara jelas.
Pembagian kelompok yang dilakukan belum cukup variative, dimana saat pembelajaran guru
model hanya melakukan pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk yang berdekatan,
sedangkan pembagian kelompok bisa dilakukan berdasarkan hasil pemetaan gaya belajar,
kesiapan belajar dan minat belajar peserta didik. Bisa juga dilakukan dengan cara berhitung
dan berkumpul sesuai angka yang didapatkan. Untuk pembelajaran selanjutnya akan lebih
baik apabila pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang lebih variatif agar bisa
membentuk kelompok yang lebih heterogen.
Penyediaan media pembelajaran seperti power point dan video pembelajaran akan lebih baik
jika disediakan atau ditampilkan didalam kelas. Hal tersebut dilakukan agar pembelajaran bisa
menjadi lebih menarik bagi peserta didik. Penyediaan media pembelajaran juga dilakukan
untuk memancing antusiasme dan keterlibatan peserta didik didalam kelas. Dengan adanya
18
media pembelajaran yang lebih menarik, peserta didik akan menjadi lebih tertarik mengikuti
pembeljaran didalam kelas.
akan ditampilkan dikelas serta memudahkan guru jika akan melakukan pembelajaran
berkelompok. Dengan asesmen diagnostic, guru dapat menentukan kesiapan belajar peserta
didik dan mengukur pengetahuan awal. Melalui asesmen diagnostic, guru juga dapat
mengenali karakteristik peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
Mengingat pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran Bahasa inggris, maka Bahasa
pengantar yang digunakan didalam kelas sebaiknya disesuaikan antara Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar peserta didik bisa terbiasa mendengarkan
pembicaraan dalam Bahasa inggris dan kemudia dapat memahami artinya dalam Bahasa
Indonesia. Selain itu, sebagai guru dalam menyampaiakan pembelajaran harus melantangkan
suara agar apa yang disampaikan bisa terdengar ke seluruh kelas.
6. Penutup Pembelajaran
19
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
Dari hasil observasi dan pengamatan yang telah dilakukan, maka telah dirumuskan bahwa
permasalahan yang ada didalam kelas terkait dengan kemampuan mendesain dan menggambar interior
peserta didik sehingga untuk praktik pembelajaran di siklus dua, mahasiswa akan menyusun modul
ajar yang kegiatan pembelajarannya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mendesain dan
menggambar interior peserta didik.
20