Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR DESAIN INTERIOR

PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun A. Lilis Damayanti
Tingkat/Nama Sekolah SMK Negeri 3 Gowa
Tahun Pembelajaran 2022/2023
Kelas/semester XII/G anjil
Fase F
Mata Pelajaran Desain Interior
Materi Pembelajaran Menggambar Interior
Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan kompetensi di bidang Desain
Interior dan Teknik Furnitur, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion),
visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.
Alokasi Waktu 8 x 45
Profil Pelajar Pancasila  Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
mulia:
Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran
agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada
diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).
 Mandiri:
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga
pesertadidik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin
dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
 Bernalar Kritis:
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
Elemen Pada akhir Fase F peserta didik mampu membuat gambar denah, potongan,
detail, interior hunian pribadi dan interior ruang publik/fasilitas publik,
berdasarkan pembagian area, tata letak, aspek budaya, aspek arsitektural, elemen
desain interior dan ergonomi dengan memperhatikan kearifan lokal dan budaya
setempat secara manual dan dengan bantuan perangkat lunak (2D dan 3D).
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mengetahui atau mempelajari cara menggambar perspektif

C. Sarana dan Prasarana

Media LKPD Bergambar, Alat Menggambar, Laptop, Infocus


Smartphone, White Board, Marker. Aplikasi Whatsapp
Sumber Belajar/ LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), E-Learning, Buku
Sumbe r Materi paket, dan sumber lain yang relevan

1
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

D. Target Pembelajaran
Peserta didik regular

E. Model & Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran Project Based Learning
Metode Pendekatan Diskusi dan Praktek Menggambar
Elemen Desain Interior

KOMPENEN INTI
F. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model pembelajaran Project Based Learning peserta didik mampu memahami
konsep dasar dan desain interior hunian
2. Pesera didik mampu menjabarkan konsep dasar dan cara menggambar desain interior hunian

F. Asesmen
Teknik Asesmen:
a) Asesmen Sikap : Observasi/Pengamatan (Terlampir)
b) Asesmen Pengetahuan : Tes Kognitif Tertullis (Terlampir)
c) Asesmen Keterlampilan : Tes Keterlampilan produk (Terlampir)
G. Pemahaman Bermakna
Dengan mempelajari Desain Interior peserta didik dapat mengetahui cara menggambar Dena dan
Interior ruangan dan membuat minitur ruangan

H. Pertanyaan Pemantik
1) Apakah kalian pernah melihat gambar ruangan?
2) Bagaimana perasaan kalian saat melihat gambar ruangan?
3) Apakah kalian pernah membuat gambar ruangan?

J. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan mengajak berdo’a sebelum pembelajaran
dimulai.
 Guru mengecek kehadiran peserta didik.
 Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari dengan cara
memberi gambaran di papan tulis dan menayangkan sebuah gambar dan
memberikan pertanyaan – pertanyaan pemantik sehubungan dengan
topik Desain Interior
 Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi
kesehatan.
 Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai padapembelajaran hari
ini.
2
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari.

Kegiatan Inti Project Based Learning


Penentuan Tema Proyek
 Peserta didik menanyakan hal-hal apa yang mereka temukan dari
gambar yang telah paparkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik.
 Guru dan peserta didik berkolaborasi untuk menetapkan tema proyek
Perencanaan Proyek
 Guru dan peserta didik menentukan konsep dari proyek atau gambar
yang akan dibuat
 Guru dan Peserta didik menetapkan batas waktu pengerjaan
 Peserta didik menyiapkan danmelengkapi alat dan bahan untuk membuat
gambar atau proyek yang di lakukan
Penelitian dan Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik mengumpulkan referensi dari berbagai sumber yang
mereka dapat
 Guru membimbing dalam pemilihan referensi gambar yang akan di
gunakan dalam membuat proyek atua gambar
Pembuatan Produk
 Peserta didik secara individu membuat proyek atau gambar sesuai tema
dan konsep yang telah ditentukan.
 Guru membimbing dan mengawasi peserta didik selama prses
membuatan gambar atau proyek
Persentasi dan Diskusi
 Peserta didik menampilkan dan menjelaskan gambar atau proyek yang
telah dibuatdi depan kelas
 Guru memberi peserta didik untuk saling menanggapi dan berdiskusi
mengenai proyek atau gambar yang telah dibuat
 Guru memberikan penguatan terhadap pemahaman dan diskusi peserta
didik
Refleksi dan Penilaian
 Guru memberikan peserta didik kesempatan untuk merefleksikan
proyek yang telah dibuat
 Guru memberikan penilaian terhadap gambar atau proyek yang telah
dibuat
Kegiatan Penutup  Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal – hal
yang belum dipahami.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
 Guru dan peserta didik berdo’a Bersama.

3
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

K. Assesment Formatif
a. Berani bertanya dan mengemukakan pendapat saat waktu pembelajaran dimulai.
b. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya sebagai peserta didik.
L. Pengayaan dan Remedial
a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat baik,
yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
b. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik, yaitu
dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang kurang
dikuasai oleh peserta didik.

4
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

INSTRUMEN PENILAIAN
Sikap (Penilaian Observasi)
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 75 75 75 75 300 75 B
2 …. …. …. …. …. …. ….
3 …. …. …. …. …. …. ….
Dst …. …. …. …. …. …. ….

Keterangan:
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin Catatan:
1) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

LAMPIRAN: INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Proses
Pedoman Penilaian Observasi Profil Pelajar Pancasila
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kelompok skor sesuai sikap spiritual yang di tampilkan oleh peserta didik
dengan kriteria sebagai berikut:
4= Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2= Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1= Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Skor
Indikator Profil
NO Kriteria Penilaian
Pelajar Pancasila 4 3 2 1
1 Beriman dan Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
bertaqwa kepada
Tuhan YME
2 Bergotong Royong Aktif dalam diskusi kelompok
3 Bernalar kritis Mengemukakan pendapat/ide dengan kritis
dan tepat
4 Berakhlak mulia Sopan dan santun dalam
berbicara/mengemukakan pendapat/ide
5 Kreatif Kreatif dalam menciptakan produk,
mengemukakan pendapat/ide/saran
Jumlah Skor

Keterangan:
BB = Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME
BR = Bergotong Royong
BK = Bernalar Kritis
BM = Berakhlak Mulia
K = Kreatif

Petunjuk Penskoran : 6

Skor Perolehan
x 100 = Skor
Skor Ideal
Akhir Skor Akhir
KKTP Ketuntasan
Belum berkembang Layak Cakap Mahir
Skala Nilai
≤69 70-82 83-90 91-100
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

DAFTAR HASIL OBSERVASI PROFIL PELAJAR PANCASILA


Aspek Yang Di Nilai Jumlah Sikap
No Nama Siswa BB L C M
BB BR BK BM K Skor Skor
1 Inayah 4 4 4 4 4 25 100 √
2
3
4
5
2. KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

KKTP LKPD
TUJUAN PEMBELAJARAN
NO
Elemen (Desain Interior)
Melalui model pembelajaran Project Based Learning peserta didik mampu memahami konsep
1 dasar dan desain interior hunian

2 Pesera didik mampu menjabarkan konsep dasar dan cara menggambar desain interior hunian

7
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

LAMPIRAN MATERI BAHAN AJAR

TAHAPAN PERANCANGAN INTERIOR


Deskripsi singkat: Pada pertemuan ini akan membahas tentang tahapan atau langkah-langkah dalam
merancang interior. Materi ini berguna untuk memberikan landasan berfikir sistematik dalam proses
merancang interior dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam proses perancangan agar
menghasilkan hasil rancangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pokok Bahasan : Tahapan Perancangan Interior

TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan dapat:


1. Menjelaskan tahapan perancangan interior Rumah Tinggal.
2. Mengaplikasikan tahapan perancangan pada perencanaan interior Rumah Tinggal.

Desain interior pada prinsipnya merupakan upaya memecahkan masalah kehidupan yang
berkaitan dengan ruang bagian dalam dari sebuah bangunan. Masalah yang harus dipecahkan dalam
desain interior berkaitan dengan masalah fisik dan non fisik. Masalah fisik berkaitan dengan kondisi
ruang yang terdiri atas unsur lantai, dinding, plafon, perabot, utilitas seperti jendela untuk memasukan
cahaya alam, ventilasi untuk mengalirkan udara alami, pintu untuk mengakses hubungan antar-ruang,
mekanikal dan elektrikal seperti saluran perlistrikan dan pemipaan. Masalah non fisik berkaitan dengan
faktor manusia seperti kondisi psikologis, sosial dan budaya yang membentuk persepsi-persepsi dan
perasaan terhadap suasana ruang tertentu.
Berbagai macam permasalahan tersebut perlu dipertimbangkankan dalam upaya mewujudkan
sebuah desain interior yang memberikan penyelesaian masalah secara integral. Upaya penyelesaian
berbagai macam permasalahan tersebut akan dapat terealisasi dengan baik apabila didukung oleh
metolodogi 12 desain yang sistematis. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam rangka pemecahan
masalah adalah dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada tersebut dengan cara
mendata secara lengkap untuk kemudian diuraikan satu persatu secara runtut dalam bentuk analisis
masalah. Dari hasil identifikasi dan analisis masalah tersebut, maka akan diperoleh berbagai macam
permasalahan yang akan dirumuskan menjadi rumusan permasalahan. Dari rumusan permasalahan
maka akan dimunculkan program kebutuhan perancangan berupa daftar yang berisi hal-hal yang harus
8
dipenuhi dalam perancangan. Setelah program kebutuhan perancangan ditemukan maka proses
pencarian ide-ide desain pun dimulai. Proses penggalian ide-ide awal ini disampaikan dalam bentuk
gambar-gambar skematik atau sering disebut sebagai skematik desain. Dalam proses pengembangan
skematik desain itulah sering terjadi kesulitan karena alternatif-alternatif pengembangan desain dapat
simpang siur antara satu alternatif terhadap alternatif yang lain. Oleh karena itu ketika proses skematik
desain berlangsung maka desainer harus mulai merumuskan apa yang disebut sebagai konsep desain.
Dalam perwujudan interior, merancang atau mendesain merupakan proses utama. Disain merupakan
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

suatu system perancangan dimana titik beratnya adalah melihat suatu persoalan sebagai suatu kesatuan
antara masalah yang satu dengan lainnya.

A. Pengertian Perencanaan dan Perancangan


Sebelum menguraikan panjang lebar tentang tahapan perancangan dalam interior, alangkah
baiknya apabila mahasiswa mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perencanaan, dan
apa bedanya dengan perancangan. Hal ini perlu disampaikan agar mahasiswa mempunyai pemahaman
yang sama dalam memahami istilah perencanaan dan perancangan. Perencanaan menurut beberapa ahli
diartikan sebagai berikut:
Perencanaan adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas (klien) menjadi sejumlah
masalah standar yang lebih kecil yang telah diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan
(JW. Wade). Menurut Soewondo B. Soetedjo, yang dimaksud dengan merencana dalam
arsitektur/interior adalah 13 penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penggunaan diagram untuk
mengembangkan hubungan antara kebutuhan-kebutuhan manusia yang kemudian memformulasikan,
penyusunan program, pengambilan tindakan pemodelan kebijakan, dan strategi konsep permasalahan.
Adapun pengertian perancangan merupakan suatu proses yang meliputi pemrograman,
perencanaan dan perancangan. Pemrograman dimaksudkan untuk menetapkan hal-hal yang menjadi
tujuan, kebutuhan, dan perhatian klien. Perencanaan dimaksudkan untuk menyatakan masalah umum
klien menjadi masalah standar yang mudah dipecahkan. Perancangan merupakan sebuah usaha untuk
mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud interior dari sebuah bangunan.
Menurut Soewondo B. Soetedjo pengertian perancangan adalah:
a. Merancang dalam arsitektur/interior berkaitan dengan penggunaan gambar untuk
mengembangkan ruang dan bentuk.
b. Merancang adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya.
Perancangan dalam konteks interior, adalah aktivitas manusia dalam usahanya untuk mengubah
keadaan semula menjadi keadaan masa depan sebagaimana yang dibayangkan. Ada 3 faktor syarat
utama dalam merancang sebuah interior bangunan:
1. Ruangan/bangunan harus fungsional dan nyaman.
2. Bangunanan harus kuat, sehingga orang yang memakainya merasa aman (faktor struktural).
3. Bangunana harus memiliki nilai estetika (keindahan).
9
Dalam sebuah perancangan, dikenal sebuah tahapan atau proses perancangan. Proses
perancangan mempunyai makna yang besar dan harus difahami agar menghasilkan sebuah hasil
rancangan interior yang berdaya guna dan berhasil guna. Perancangan interior umumnya memiliki
kompleksitas permasalahan yang relatif tinggi, metode yang paling banyak digunakan adalah metode
analitis. Dalam metode analitis, hasil rancangan sangat dipengaruhi oleh proses yang dilakukan
sebelumnya. Proses tersebut meliputi penetapan masalah, pendataan lapangan, literature, tipologi,
analisis pemrograman, sintesis, skematik desain, penyusunan konsep dan pewujudan desain. Untuk
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

memunculkan sebuah kebutuhan perancangan maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:
menemukan permasalahan, melakukan pendataan, melakukan analisis, membuat kesimpulan, dan
membuat alternatif-alternatif perancangan.

B. Langkah – Langkah Proses Perancangan


1. Permulaan
a. Tahap identifikasi masalah & perumusan permasalahan
b. Imajinasi dan aspirasi adalah desainer/arsitek sebagai sumber inspirasi dan imajinasi terhadap
usulan pemecahan masalah klien.
2. Persiapan
a. Pengumpulan data sistematis & analisis informasi permasalahan (pemrograman).
b. Pengumpulan peta dasar, tapak, data areal (lingkungan buatan dan alamiah, utilitas dan lain-
lain), informasi kendala (SWOT) dan data program ruang serta kriteria yang menggambarkan
karakteristik pemecahan arsitektural.
3. Pembuatan Usulan
Tahap pembuatan gagasan dan pengajuaan usulan bangunan, proses pengajuan usulan
rancangan disebut “sintesis” yaitu usulan yang dihimpun dengan mempertimbangkan kontek (sosial,
ekonomi, dan fisik), program ruang, tapak, teknologi, estetika & nilai perancangan. Usulan ini
disesuikan dengan alternatif penataan dan bentuk yang berlainan, catatan ini dapat digunkaan sebagai
penyidikan atau pengulangan apabila ditemukan masalah lagi.
4. Evaulasi
Evaulasi diperlukan pada alternative usulan ajuan, tujuannya untuk mengetahui apakah
alternative ini telah memenuhi sasaran dan kriteria yang telah dikembangkan pada tahap penyusunan
program. Dalam tahap ini tak terhindarkan terjadi daur ulang pada masing-masing tahap perancangan
(sesuai keinginan klien).
5. Tindakan
Langkah dari proses perancangan meliputi aktivitas-aktivitas terkait persiapan dan pelaksanaan
sebuah proyek. Biasanya penyiapan dokumen pelaksanaan yang berupa gambar kerja dan uraian
keteranagan tertulis (spesifikasi proyek) mengenai bangunan tersebut.
Dalam mewujudkan ide atau gagasan agar menjadi sebuah desain, maka dibutuhkan berbagai
macam data ataupun informasi-informasi sebagai bahan penyusunan program desain. Penyusunan
10
program desain ini kemudian diikuti dengan proses pembuatan transformasi desain. Proses penyusunan
program desain dan proses transformasi inilah yang kemudian disebut dengan istilah proses
perancangan. Setelah tahap tranformasi desain selesai, maka akan menghasilkan gambar desain ruang
atau bangunan.
Pada tahap proses desain, yang meliputi penyusunan program desain dan transformasi desain
perlu didukung berbagai macam data, seperti data literature, data umum, dan data sosial masyarakat.
Data-data tersebut dibutuhkan dalam rangka penyusunan program desain untuk menentukan berbagai
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

macam alternative desain. Selanjutnya dari berbagai macam alternative tersebut dipilih salah satu untuk
ditranformasi menjadi gambar desain ruang atau bangunan.

C. Transformasi Desain
(1) Transformasi desain dibuat dalam skala yang memadai untuk kejelasan informasi yang
dibutuhkan, yaitu 1:100, 1:50, 1: 20. Transformasi desain meliputi beberapa gambar, antara lain:
 Denah existing untuk menunjukkan kondisi bangunan yang sudah terpasang dan kondisi
bangunan sekitarnya.
 Denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan, susunan tata ruang dalam, koordinat
bangunan, peil lantai, dan ukuranukuran elemen bangunan serta kolom atau dinding yang digunakan.
 Denah Lay-out Furnitur: yang menggambarkan susunan/tata letak mebel dan perlengkapan
pada setiap ruang dalam bangunan yang berskala pada setiap lantai.
 Denah Rencana Lantai, menggambarkan rancangan pola lantai, jenis material, teknik
pemasangan, dan level lantai pada setiap ruang dalam bangunan dengan skala 1:50, 1:20 pada setiap
lantai.
 Denah Rencana Langit-langit (ceiling), menggambarkan rancangan pola ceiling lengkap
dengan bahan, finishing dan ketinggian ceiling. Rancangan ceiling dilengkapi dengan gambar
peletakan titik-titik lampu, lubang AC, smoke detector, tata letak speaker (akustik), springkle, dan
sebagainya yang direncanakan pada setiap ruang digambar dengan skala 1:50, 1:20.
 Potongan Bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan sistem struktur,
ukuran dan peil elemen bangunan (pondasi, lantai, dinding, langit- langit dan atap) secara menyeluruh.
 Gambar Bagan Mebel, digambar secara proyektif (tampak atas, depan, dan samping)
dilengkapi dengan gambar potongan beserta detil konstruksinya, material yang digunakan dan
finishingnya, dibuat dalam skala 1:10, 1:5, dan 1:2.

(2) Gambar Detail, gambar-gambar detail dengan skala yang sesuai untuk kebutuhan di
lapangan (1:20, 1:10 1:5 dan seterusnya), yang memberikan penjelasan mengenai:
 Detail pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian bahan/ material dan elemen/unsur
bangunan.
 Detail peralatan dan perlengkapan bangunan yang melekat langsung pada bangunan.
 Detail- detail pekerjaan lain yang memerlukan penjelasan yang lebih rinci dan jelas.11

(3) Gambar Perspektif Ruang, berupa gambar perspektif tiga dimensi interior ruang dan
diwarna sesuai dengan material dan warna yang 18 direncanakan, lengkap dengan tata letak mebel dan
perlengkapannya yang menggambarkan suasana ruang yang mendekati aslinya.
(4) Garis Besar Spesifikasi Teknis (Outline Specifications) yang menjelaskan jenis, tipe, dan
karakteristik material/bahan yang dipergunakan. Istilah ini dalam interior sering disebut dengan istilah
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

skema bahan dan warna (material and color scheme).

Rangkuman
Merencana dalam arsitektur/interior adalah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
penggunaan diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-kebutuhan manusia yang
kemudian memformulasikan, penyusunan program, pengambilan tindakan pemodelan kebijakan, dan
strategi konsep permasalahan.
Merancang dapat dikatakan sebuah usaha untuk mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi
sesuatu yang lebih baik. Merancang merupakan sebuah proses yang meliputi fungsi-fungsi:
mengidentifikasi masalah, menggunakan metodemetode dan melakukan sintesa yang kemudian
membuat alternative desain dan pengambilan keputusan.
Langkah – langkah proses perancangan meliputi: permulaan, persiapan, pembuatan usulan,
evaulasi, dan tindakan. Pada tahap proses desain, yang meliputi penyusunan program desain dan
transformasi desain perlu didukung berbagai macam data, seperti data literature, data umum, dan data
sosial masyarakat. Data-data tersebut dibutuhkan dalam rangka penyusunan program desain untuk
menentukan berbagai macam alternative desain.
Proses perancangan dalam praktek profesi meliputi: tahap persiapan, tahap konsep perancangan,
tahap prarancangan (schematic design), tahap pengembangan rancangan dan gambar kerja, tahap
penyiapan dokumen pelaksanaan, tahap pengadaan pelaksana konstruksi

Pertanyaan
Ketika Anda membaca bahan bacaan, gunakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk
memandu Anda:
1. Apa yang dimaksud tahapan perancangan?
2. Apa yang dimaksud perencanaan dan perancangan?
3. Langkah-langkah proses perancangan rumah tinggal meliputi apa saja?

Tugas
Buatlah sebuah perencanaan interior rumah tinggal untuk sebuah keluarga yang minimal terdiri
dari ayah, ibu, keluarga, anak, dan pembantu. Dalam perencanaan ini Anda boleh menggunakan denah
yang sudah ada (denah existing) atau denah fiktif (yang Anda dapatkan pada buku, majalah, brosur,
12
atau tabloid) dengan keluasan bangunan minimal 120 m2. Anda disarankan untuk berdiskusi dengan
teman-teman dalam proses pengerjaan tugas ini.
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

LAMPIRAN FORMAT OBSERVASI

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP

Nama Mahasiswa PPG : ………………………………………………………………………

NIM : ………………………………………………………………………

Prodi/Bidang Studi : ………………………………………………………………………

Penyusun Modul ajar/RPP : ………………………………………………………………………


Mata Pelajaran : ………………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………………
Capaian Pembelajaran/KD : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran,


minimum langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen pembelajaran yang jelas?

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran


memenuhi kriteria SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, dan
Time) (tidak menimbulkan penafsiran
ganda dan mengandung perilaku hasil
belajar)

Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
● Apakah konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan,
dan sikap yang akan dipelajari tertera 13
secara jelas?
● Apakah konten yang dipelajari sudah bebas
dari muatan SARA pornografi, pornoaksi,
dan provokasi.
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan
pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?

Kegiatan
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

● Apakah alur kegiatan disusun secara


runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan
pengayaan) yang berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta aktif?

Asesmen
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang termuat secara jelas
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis


dan logis?
● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang
membantu guru dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran di
kelas?
● Apakah asesmen yang tertera di modul
ajar/RPP selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif


kegiatan untuk diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang berbeda?
● Apakah modul ajar/RPP dapat
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
yang berbeda?
● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan
lokal daerah setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan


bahasa yang jelas dan mudah dipahami?
● Apakah bahasa/istilah yang digunakan
mudah dipahami? 14

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media


pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi,
dan karakteristik peserta didik?
● Apakah ada kegiatan remedial atau
pengayaan?
● Apakah ada daftar pustaka?
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
……..…….., ……..……..……..…….. ……..…….., ……..……..……..……..

……..……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..……..

15
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022
FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik …………………….. / …………………………………………………………..


Sekolah/ Kelas …………………….. / …………………………………………………………..
Nama Guru Model ………………………..…………………………………………………………..
Kompetensi Dasar ………………………..…………………………………………………………..
………………………..…………………………………………………………..
………………………..…………………………………………………………..

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik


benar-benar telah belajar tentang
topik pembelajaran hari ini?
Bagaimana proses mereka
belajar?

Peserta didik mana yang tidak


dapat mengikut kegiatan
pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut


tidak dapat belajar dengan baik?
Menurut Anda apa penyebabnya
dan bagaimana alternatif
solusinya?

Bagaimana usaha guru model


dalam mendorong peserta didik
yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil

Apakah pembelajaran berjalan


dengan efektif? (Semua kegiatan
yang diberikan bermakna untuk
peserta didik, semua peserta
didik terlibat aktif dan tidak ada
yang idle)

Bagaimana usaha guru


membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Bagaimana usaha guru dalam


memfasilitasi peserta didik yang
lebih cepat dari rata-rata kelas 16
dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Apakah guru melakukan


modifikasi dari modul ajar/RPP?
Apakah modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru
untuk merespons situasi kelas
dan peserta didik?
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Kesimpulan:

Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.

17
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

LAMPIRAN REFLEKSI PEMBELAJARAN

REFLEKSI
PEMBELAJARAN

Pada praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan ada beberapa poin yang menjadi
refleksiuntuk diperbaiki pada praktik pembelajaran kedepannya. Diantaranya adalah;

1. Penyusunan Modul Ajar

Pada penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar masih ada
beberapa komponen yang perlu diperbaiki. Untuk siklus pertama ini, RPP/Modul ajar yang
dibuat masih sangat mentah dan kurang detail dalam menjelaskan rangkaian pembelajaran
yang akan dilakukan didalam kelas. Komponen seperti tes diagnostic yang akan dilakukan,
penyampaian tujuan pembelajaran dan aspek penilaian, alokasi waktu pelaksanaan, serta
garis-garis besar materi pembelajaran belum termuat secara jelas.

2. Tata Cara Pembagian Kelompok

Pembagian kelompok yang dilakukan belum cukup variative, dimana saat pembelajaran guru
model hanya melakukan pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk yang berdekatan,
sedangkan pembagian kelompok bisa dilakukan berdasarkan hasil pemetaan gaya belajar,
kesiapan belajar dan minat belajar peserta didik. Bisa juga dilakukan dengan cara berhitung
dan berkumpul sesuai angka yang didapatkan. Untuk pembelajaran selanjutnya akan lebih
baik apabila pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang lebih variatif agar bisa
membentuk kelompok yang lebih heterogen.

3. Penggunaan Media Pembelajaran

Penyediaan media pembelajaran seperti power point dan video pembelajaran akan lebih baik
jika disediakan atau ditampilkan didalam kelas. Hal tersebut dilakukan agar pembelajaran bisa
menjadi lebih menarik bagi peserta didik. Penyediaan media pembelajaran juga dilakukan
untuk memancing antusiasme dan keterlibatan peserta didik didalam kelas. Dengan adanya
18
media pembelajaran yang lebih menarik, peserta didik akan menjadi lebih tertarik mengikuti
pembeljaran didalam kelas.

4. Pemberian Asesmen Diagnostik

Pemberian Asesmen Diagnostik sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas ini


sangat berguna agar saat pembelajaran berlangsung, guru dapat menentukan konten yang
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

akan ditampilkan dikelas serta memudahkan guru jika akan melakukan pembelajaran
berkelompok. Dengan asesmen diagnostic, guru dapat menentukan kesiapan belajar peserta
didik dan mengukur pengetahuan awal. Melalui asesmen diagnostic, guru juga dapat
mengenali karakteristik peserta didik sebelum memulai pembelajaran.

5. Melakukan pembelajaran dengan dua Bahasa

Mengingat pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran Bahasa inggris, maka Bahasa
pengantar yang digunakan didalam kelas sebaiknya disesuaikan antara Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar peserta didik bisa terbiasa mendengarkan
pembicaraan dalam Bahasa inggris dan kemudia dapat memahami artinya dalam Bahasa
Indonesia. Selain itu, sebagai guru dalam menyampaiakan pembelajaran harus melantangkan
suara agar apa yang disampaikan bisa terdengar ke seluruh kelas.

6. Penutup Pembelajaran

Penutup Pembelajaran harus memuat penyampaian kesimpulan pembelajaran yang bisa


dilakukan oleh peserta didik atau guru. Refleksi pembelajaran juga dilaksanakan didalam
kelas untuk mengukur bagaimana pembelajaran itu berlangsung apakah sudah menyenangkan
dan dpaat dipahami dan lain sebagainya. Selain itu pada penutup pembelajaran guru juga
harus menyampaikan perencanaan kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan serta
perencanaan Pekerjaan Rumah (PR) jika ada.

19
MODUL AJAR DESAIN INTERIOR
PPG PRAJABATAN UNM TAHUN 2022

LAMPIRAN RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana Tindak Lanjut


(Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing Siklus 1)

Setelah melaksanakan Praktik Pembelajaran Terbimbing pada siklus pertama, rencana


selanjutnya yang akan dilakukan adalah Menyusun Modul ajar yang akan digunakan pada siklus
kedua. Pembelajaran Terbimbing pada siklus kedua akan dialihkan menjadi Pembuatan Modul Ajar
yang berdasar pada masalah yang ditemui di kelas saat melakukan pembelajaran.

Dari hasil observasi dan pengamatan yang telah dilakukan, maka telah dirumuskan bahwa
permasalahan yang ada didalam kelas terkait dengan kemampuan mendesain dan menggambar interior
peserta didik sehingga untuk praktik pembelajaran di siklus dua, mahasiswa akan menyusun modul
ajar yang kegiatan pembelajarannya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mendesain dan
menggambar interior peserta didik.

20

Anda mungkin juga menyukai