Anda di halaman 1dari 17

MODUL 4

PARAGRAF I
Oleh :
Nur Indah Putri Lestari
837307923
K.B 1

Paragraf Deskripsi
Pengertian Paragraf Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari bahasa Latin describere yang berarti menggambarkan suatu hal.

Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan
merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.

Karangan deskripsi merupakan karangan yang kita susun untuk melukiskan sesuatu dengan maksud
untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca (Suparno, 2001:4.3)
Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

Ciri paragraf yang membedakan dengan ciri paragraf lainnya adalah adanya keterjalinan kalimat-
kalimat yang disusun dengan pancaindra pembacanya.

Keterjalinan yang dibangun kadang juga menggambarkan dimensi ruang, waktu, suasana, atau
bahkan rasa.

Dapat disimpulkan, ciri-ciri paragraf deskripsi adalah :

1. Menggambarkan sesuatu

2. Penggambaran dilakukan dengan jelas melibatkan panca indera

3. Membuat pembaca merasakan sendiri atau mengalami sendiri


Pola Pengembangan Dan Pendekatan Paragraf Deskripsi

1. Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi, terdiri atas tiga hal yaitu:

- Spasial (menggambarkan objek khusus ruangan, benda, atau tempat)

- Subjektif (menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis)

- Objektif (menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya)

2. Pendekatan Paragraf Deskripsi, terdiri atas tiga hal menurut Suparno, 2001:4.7 – 4.11 yaitu:

- Ekspositoris (memberi keterangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya)

- Impresionistik (mendapatkan tanggapan emosional atau kesan pembaca)

- Sikap Pengarang (bergantungkepada tujuan penulis yang ingin dicapai)


K.B 2

Paragraf
Narasi
Pengertian Paragraf Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa
sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu,
unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur peristiwa atau tindakan (Keraf,
1983:136).

Jadi, narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
kepada pembaca tentang tindak tanduk (perbuatan) yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang telah terjadi dalam suatu kesatuan waktu.

Berdasarkan perbedaan itu jenis narasi dapat di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu narasi
ekspositoris (teknis) dan narasi sugestif.
Agar lebih jelas perbedaan antara narasikspositoris dan narasi sugestif, berikut diterangkan secara singkat :

Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

1. Memperluas pengetahuan. 1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat


2. Menyampaikan informasi mengenai suatu yang tersirat.
kejadian. 2. Menimbulkan daya khayal atau menggungah daya
3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai imajinasi pembaca.
kesepakatan rasional. 3. Penalaran hanya berfungsi Sebagai alat untuk
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif, menyampaikan makna, sehingga kalau perlu
lugas, dengan titik berat pada penggunaan kata- penalaran dapat dilanggar.
kata denotatif. 4. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif,
kias, majas, dengan menitikberatkan penggunaan
kata-kata konotatif.
Ciri-ciri Paragraf Narasi
Ciri-ciri paragraf narasi yang paling mudah diidentifikasikan adalah adanya pola secara sederhana
berbentuk susunan dengan urutan awal-tengah-akhir (Wikipedia:2011)

1. Awal narasi biasanya berisi pengantar (memperkenalkan suasana dan tokoh.

2. Bagian tengah berisi munculnya konflik lalu diarahkan menuju klimaks, secara berangsur-angsur
cerita akan mereda.

3. Akhir cerita.
Narasi Fakta Dan Narasi Fiktif
Narasi fakta, terdiri atas :

1. Otobiografi dan biografi

2. Anekdot dan insiden

3. Sketsa

4. Profil

Narasi fiktif, contohnya adalah cerpen dan novel.


Memperbaiki Dan Menyusun Paragraf Narasi

Untuk menyusun paragraf narasi dan memperbaiki paragraf tersebut, diperlukan daya kreativitas dari penulis.
Kreativitas ini dimulai dengan mencar, menemukan, dan menggali ide.

Oleh karena itu, dirangkai dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H atau adik simba (Wikipedia,2011 ), yakni :

1. (What) Apa
2. (Where) Di mana
3. (When) Kapan
4. (Who) Siapa
5. (Why) Mengapa
6. (How) Bagaimana
K.B 3

Paragraf
Argumentasi
Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.

Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.


Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin

2. Memerlukan fakta untuk pembuktian, berupa data, gambar/grafik, uji statistik, atau lainnya.

3. Menggali sumber ide atas dasar pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

4. Memaparkan penutup dalam bentuk simpulan atau rekomendasi.


Teknik Pengembangan Argumentasi
Pengembangan tulisan argumentasi sebenarnya sama dengan pengembangan karangan lainnya, hanya saja pada tahap
pengumpulan dan pengolahan data atau informasi memerlukan analisis yang mendalam. Adapun langkah menyusunnya
adalah :
1. Menentukan topik/ tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Secara umum, setidaknya terdapat enam hal yang harus dijawab untuk meyakinkan pembaca bahwa sebuah paragraf adalah
jenis argumentasi, yakni adanya pernyataan faktual, asumsi, uraian definisi, uraian teoritis, pendekatan, dan tujuan (Suparno,
2002: 5.35).
Memperbaiki Dan Menyusun Paragraf Argumentasi

Adapun langkah-langkah dalam menulis paragraf argumentasi adalah: (1) memilih topik
paragraf argumentasi, (2) mengumpulkan bahan,
(3) menyusun kerangka paragraf argumentasi, (4) mengembangkan pendahuluan, (5)
mengembangkan isi paragraf argumentasi, dan (6) membuat penutup paragraf argumentasi
KESIMPULAN
Paragraf dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa kalimat. Paragraf mempunyai
beberapa jenis. Setiap jenis paragraf mempunyai tujuan tertentu sehingga berbeda
antara satu sama lain.

Jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya antara lain paragraf eksposisi, deskripsi,


persuasi, argumentasi, dan narasi.

Kalimat-kalimat yang bergabung membentuk sebuah paragraf saling berkaitan dan


memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai penuangan ide dari penulis
melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan memiliki satu tema. Paragraf juga dapat
disebut sebagai karangan yang singkat.

Anda mungkin juga menyukai