Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS

RANTAI PASOK KURIKULUM DAN PEMBAGIAN PERAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar

Dosen Pengampu :
Hanum Hanifa Sukma, M.Pd.

Di Susun Oleh:
Nila Cahyani 2100005103

Anggun Asmorojati 2100005104


Syifa Zahra Husnaya 2100005109
Revi Indriani 2100005112

Meilani Andhika Kusumaningtyas 2100005121

Kelas C

Semester 3 | Pendidikan Guru Sekolah Dasar


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


2022/2023
HASIL ANALISIS RANTAI PASOK KURIKULUM

DAN PEMBAGIAN PERAN

1. KBK 2004
 Peran pemerintah :
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas, 2002). KBK
dikembangkan untuk memberikan keahlian dan keterampilan sesuai standar
kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing di tengah-
tengah perubahan, persaingan, dan permasalahan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya.

 Peran pemerintah:
a. Kurikulum yang dirumuskan
Penyimpangan : Kurikulum dan hasil belajar sudah disusun, padahal
indikator seharusnya disusun oleh guru, karena guru yang paling lebih tahu
kondisi siswa dan lingkungan
b. Kurikulum yang dituliskan (global)
Penyimpangan : Konsep KBK sering mengalami perubahan meliputi SK,
KD, sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan
c. Kurikulum yang dituliskan (rinci)
Penyimpangan : Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang
bersifat tunggal, yang didalam impelentasinya banyak menghabiskan
waktu, biaya, tenaga dsb.
 Peran guru atau satuan Pendidikan
a. Kurikulum yang dibukukan
Penyimpangan : SKEKD dituliskan tanpa memberi kesempatan guru
untuk mengembangkan
b. Kurikulum yang diajarkan
Penyimpangan : Pembelajaran berpusat pada guru (teacher oriented)
sehingga siswa kurang kreatif dan inovatif dalam mengikuti pembelajaran.
c. Kurikulum yang diserap
Dalam tahap diserap ini sudah tidak ada penyimpangan.

2. KTSP 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan pada setiap
satuan pendidikan di Indonesia. Menurut Mulyasa (2006: 20-21), KTSP adalah
suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang
paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan.

 Peran pemerintah:
a. Kurikulum yang dirumuskan
Penyimpangan : Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara
utuh sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional.
b. Kurikulum yang dituliskan (global)
Penyimpangan : Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang
keluasan dan kesukarannya melampui tingkat perkembangan usia anak.

 Peran guru atau satuan pendidikan


a. Kurikulum yang dituliskan (rinci)
Penyimpangan : Standar proses pembelajaran belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada
guru.
b. Kurikulum yang dibukukan
Penyimpangan : Meskipun secara akademis naskah kurikulum itu telah
disiapkan, pengembangan kurikulum di tingkat dinas pendidikan
kabupaten/kota dan sekolah ternyata belum sepenuhnya berhasil, terutama
pada aspek penyatuan persepsi terhadap makna dan pesan KTSP.

Sampai hari ini masih banyak manajemen sekolah yang memiliki


penafsiran berbeda terhadap KTSP, terutama pada proses pembelajaran.
Sebagai contoh beberapa sekolah memperlakukan KTSP semacam model
belajar tuntas (mastery learning). Dengan KTSP, guru-guru pada setiap
praktik pembelajaran diminta menetapkan skor minimal yang harus
diperoleh setiap siswa sebelum yang Selama ini guru telah terbiasa
menerima produk kurikulum yang jadi dari pemerintah. Dengan
berlakunya KTSP Guru diharuskan merancang kurikulum, dengan
berusaha keras menemukan kekhasan sekolah tersebut. Dengan segala
keterbatasan pengetahuan membuat kurikulum mandiri, akhirnya jadilah
kurikulum copy dan paste dari satu sekolah ke sekolah lain.
c. Kurikulum yang diajarkan
Penyimpangan :
 Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi,
serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara
berkala.
 Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi,
serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara
berkala.
d. Kurikulum yang diserap
Dalam tahap diserap ini sudah tidak ada penyimpangan.

3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih
6 tahun. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang terintegrasi, yaitu
sebuah kurikulum yang mengintegrasikan kemampuan, tema, konsep, dan topik
baik dalam bentuk disiplin tunggal, bebrapa disiplin dan didalam dan diluar
peserta didik.

 Peran pemerintah :
a. Kurikulum yang dirumuskan
Penyimpangan : dalam proses perumusan dan pengembangan kurtilas,
pemerintah cenderung menyamaratakan kapasitas guru dan siswa
b. Kurikulum yang dituliskan (global)
Penyimpangan : Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga
tidak setiapmateri bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan
guruyang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
c. Kurikulum yang dituliskan (rinci)
Penyimpangan : ( positif )
Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 dari
kurikulumsebelumnya antara lain adalah
 Perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Penyempurnaan SKL memperhatikan pengembangan nilai,
pengetahuan,dan ketrampilan secara terpadu dengan fokus pada
pencapaian kompetensi.
 Perubahan Standar Isi
Perubahan Standar Isi dari kurikulum sebelumnya yang
mengembangkankompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada
kompetensi yangdikembangkan menjadi mata pelajaran melalui
pendekatan tematik integrative(Standar Proses).
 Perubahan Standar Proses
Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi
pembelajaran.Guru wajib merancang dan mengelola proses
pembelajaran aktif yangmenyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk
mengamati, menanya, mengolah,menyajikan, menyimpulkan dan
mencipta
 Perubahan Standar Evaluasi
Penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan,
serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses.
d. Kurikulum yang dibukukan
Penyimpangan positif : hasil akhir dari tahap kurikulum yang dituliskan
secara rinci yang berisi perubahan – perubahan agar terciptanya
pebelajaran yang efektif dari kebijakan sebelumnya.

 Peran guru atau satuan pendidik


a. Kurikulum yang diajarkan
Penyimpangan :
 Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
dengankurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih
kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu,
sehinggamembutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka
cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pembe
ri materimenjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif.
 Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
 Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
b. Kurikulum yang diiserap
Dalam tahap diserap ini sudah tidak ada penyimpangan.

4. Kurikulum Merdeka
 Peran pemerintah
a. Kurikulum yang dirumuskan
Penyimpangan : Persiapan Kurikulum Merdeka Belajar yang Belum
Matang Sepenuhnya. Poin pertama mengenai kekurangan dari kurikulum
merdeka belajar adalah persiapannya yang belum matang. Persiapan
merupakan awal mula dari segala hal, termasuk penetapan dan
pemberlakuan sebuah kebijakan. Dalam hal ini, yaitu kebijakan dari
kurikulum yang baru, kurikulum Merdeka Belajar.

Belum matangnya persiapan terkait kurikulum ini, akhirnya menjadikan


peserta didik serta guru kesulitan menjalankan kurikulum baru. Hal ini bisa
dilihat terutama saat masa pandemi, banyak peserta didik yang sulit
mengikuti pelajaran. Guru pun kesulitan mengoperasikan perangkat
teknologi untuk menyampaikan materi.
b. Kurikulum yang dituliskan (global)
 Penyimpangan : Belum Terencananya Sistem Pendidikan dengan Baik
Mengingat ada banyaknya jenjang pendidikan di Indonesia, maka
kurikulum Merdeka Belajar pun diterapkan untuk semua jenjang yang
ada. Sayangnya, sistem yang dirancang oleh pemerintah belum
terstruktur dengan baik. Akibatnya, pendidikan pun justru tersendat
pada titik tertentu.
Misalnya yaitu pada penerapan kurikulum Merdeka Belajar untuk
tingkat pendidikan tinggi. Pemerintah menyiapkan program magang
Merdeka Belajar Kampus Merdeka, tetapi dalam perjalanannya
pemberian insentif masih terhalang panjangnya birokrasi. siswa yang
mengikuti program itu pun kesulitan dalam mengikuti magan
optimal.
 Kurangnya Kesinambungan Antara Satu Tingkatan dengan Tingkatan
Selanjutnya. Idealnya, sebuah kurikulum dirancang dengan saling
berkesinambungan untuk berbagai tingkatan. Namun, ternyata aspek
kesinambungan ini masih menjadi kekurangan dari kurikulum Merdeka
Belajar periode sekarang. Ketidaksinambungan ini, dapat dijumpai
misalnya dari jenjang SD ke SMP. Di jenjang SD, peserta didik
mempelajari mata pelajaran IPA dan IPS bersamaan. Akan tetapi,
ketika memasuki jenjang SMP mata pelajaran tersebut dibuat lebih
spesifik. Hal tersebut menjadikan peserta didik perlu beradaptasi dan
mengenali lagi setiap mata pelajaran yang akan dipelajari.
c. Kurikulum yang dituliskan (rinci)
Penyimpangan : Kurangnya Sosialisasi Bagi Para Guru
Pemberlakuan kebijakan yang baru tentu harus dibarengi dengan
gencarnya sosialisasi. Tanpa adanya sosialisasi, pihak yang terlibat dan
akan menjalankan kebijakan kemungkinan besar kurang memahami
urgensi dari kebijakan tersebut. Lalu pada akhirnya, kurikulum tidak
berjalan dengan baik. Hal ini, juga menjadi kekurangan dari kurikulum
Merdeka Belajar yang diterapkanpemerintah. Sosialisasi kurang diberikan
secara intensif dan menyeluruh, sehinggamasih ada ketimpangan
pendidikan dan informasi yang terjadi di berbagai penjuruIndonesia.
Ketimpangan terkait dengan kualitas serta sarana prasarana pendidikan
d. Kurikulum yang dibukukan
Penyimpangan : Kurang Fokusnya Pembelajaran
Aspek kelima yang menjadi kekurangan dari kurikulum Merdeka Belajar
yakni aspekpembelajaran. Pada tingkatan atau jenjang pendidikan tertentu,
mata pelajaran yangmulanya dipisah kini digabung. Penggabungan ini
mungkin dapat meringkas waktu mengajar, tetapi ada pula kelemahannya.
Kelemahannya adalah pembelajaran yang dijalani peserta didik menjadi
tidak fokus karena dalam satu waktu mereka mempelajari dua topik yang
berbeda. Misalnya yakni pada tingkatan SD, mata pelajaran IPA digabung
dengan IPS. Hal ini menjadikan fokus terbelah karena materi lebih
kompleks.

 Peran guru atau satuan pendidik


a. Kurikulum yang diajarkan
Penyimpangan : Kekurangan SDM yang Mumpuni
Aspek berikutnya yang layak menjadi perhatian terkait kekurangan dari
kurikulum Merdeka Belajar adalah dalam hal sumber daya manusia. SDM
yang dimaksud disini, yaitu guru selaku pengajar dan fasilitator
pendidikan belum mempunyai bekal yang cukup untuk menerapkan
kurikulum baru. Perlu diketahui bahwa, kurikulum Merdeka Belajar
sangat mengedepankan adaptasi terhadap teknologi, sedangkan guru
masih banyak yang kurang paham teknologi. Sebenarnya,
kekurangpahaman ini wajar karena sebagian besar guru sudah berusia
lanjut dan kurang bisa mengikuti perkembangan teknologi yang begitu
cepat.
b. Kurikulum yang diserap
Dalam tahap diserap ini sudah tidak ada penyimpangan.

Anda mungkin juga menyukai