Ada beberapa hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka
masih dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan
bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab
untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.
Tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan
Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum
Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh
Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka.
Sumeber :http://https://ditsmp.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka-
sebagai-upaya-pemulihan-pembelajaran/
Keunggu an Kuriku um Merdeka Belajar
Guru juga bisa membuat projek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar
Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan
pemerintah.
Dalam jangka pendek, sekolah dituntut untuk membantu sumber daya yang
dimilikinya. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan bagi
para guru.
Suber :http://https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6190993/keunggulan-
kurikulum-merdeka-guru-dan-siswa-harus-tahu
Materi 2:
Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini
sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan kepada
satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum. Beberapa
program yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) adalah
adanya program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan (SMK-PK) dimana Kemendikburistek pada program
tersebut memberikan dukungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) dari dua kegiatan tersebut didapatkan pengalaman yang baik dalam
mengimplementasikan KM sehingga menjadi praktik baik dan konten
pembelajaran dari IKM pada SP/SMK-PK teridentifikasi dengan baik dan
dapat menjadi pembelajaran bagi satuan pendidikan lainnya.
Suber :http://https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
Kurikulum Merdeka:
Suber :Tahapan-Implementasi-Kurikulum-Merdeka.pdf