Anda di halaman 1dari 10

Materi 1:

Tujuannya agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami


konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam Kurikulum Merdeka, guru
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik.

Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali perubahan di berbagai sektor,


salah satunya adalah pendidikan. Masa pandemi Covid-19 merupakan
sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran
atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi
peserta didik.

Selain learning loss, banyak studi nasional maupun internasional yang


menyebutkan bahwa Indonesia juga telah lama mengalami krisis
pembelajaran atau learning crisis. Studi-studi tersebut menemukan tidak
sedikit anak di Indonesia yang kesulitan memahami bacaan sederhana
ataupun menerapkan konsep matematika dasar. Temuan tersebut juga
menunjuikkan adanya kesenjangan pendidikan yang cukup curam di
antarwilayah dan kelompok sosial di Tanah Air

Melihat berbagai tantangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk
melakukan upaya pemulihan pembelajaran. Salah satu upaya yang
dilakukan Kemendikbudristek guna mengatasi permasalahan yang ada
ialah mencanangkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler


yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik.

Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat


memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi
yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan
dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik.

Kurikulum Merdeka baru akan dijadikan kurikulum nasional pada tahun


2024 mendatang. Namun, untuk saat ini Kurikulum Merdeka baru menjadi
opsi bagi satuan pendidikan. Jadi kesimpulannya Kurikulum Merdeka
bukanlah kurikulum yang wajib diterapkan satuan pendidikan untuk saat ini.

Ada beberapa hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka
masih dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan
bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab
untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.

Kerangka dari sebuah kurikulum memang disusun oleh pemerintah sebagai


pemangku kebijakan. Akan tetapi, satuan pendidikan dan juga gurulah yang
bertugas dalam mengoperasionalisasikan dan mengimplementasi kerangka
kurikulum telah disusun oleh pemerintah pusat.
Alasan lainnya mengapa Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi adalah
perlu dilakukan sosialisasi dan penyesuaian terlebih dahulu sebelum
Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Pendekatan bertahap ini
memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk
belajar.

Tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan
Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum
Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh
Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan


untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi
formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah
pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi. Informasi mengenai
pendaftaran Kurikulum Merdeka dapat diakses di
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id.

Itulah tadi informasi seputar Kurikulum Merdeka. Perubahan kerangka


kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan.
Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga
menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas
pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, opsi kurikulum
ini adalah salah satu upaya manajemen perubahan.

Sumeber :http://https://ditsmp.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka-
sebagai-upaya-pemulihan-pembelajaran/
Keunggu an Kuriku um Merdeka Belajar

Guru Lebih Leluasa

Kurikulum Merdeka juga dikenal dengan sebutan pembelajaran


intrakurikuler beragam yang memungkinkan materi pembelajaran diterima
lebih optimal. Tujuannya agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih


berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Guru juga bisa membuat projek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar
Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan
pemerintah.

Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian


pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Sekolah Harus Membantu SDM Guru

Terkait kurikulum ini, sekolah atau lembaga pelaksana memiliki peranan


untuk membuat sebuah rencana, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.

Dalam jangka pendek, sekolah dituntut untuk membantu sumber daya yang
dimilikinya. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan bagi
para guru.

Pelatihan tersebut mulai dari tingkat pemahaman terhadap kurikulum,


konsep, dan juga tahap implementasinya. Guru juga wajib difasilitasi
praktik nyata. Harapannya, bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi
output, namun juga pemahaman aplikatif.

Tahapan Implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan


pembelajaran selama 2022-2024. Kemendikbudristek juga akan melakukan
pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang.

Kemdikbud RI melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


(Dirjen GTK), Dr. Iwan Syahril, Ph.D mengatakan, terkait pilihan implementasi
Kurikulum Merdeka, Kemendikbud telah menyiapkan jalur untuk membantu
tahap kesiapan setiap satuan pendidikan.

Suber :http://https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6190993/keunggulan-
kurikulum-merdeka-guru-dan-siswa-harus-tahu

Materi 2:

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini
sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan kepada
satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum. Beberapa
program yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) adalah
adanya program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan (SMK-PK) dimana Kemendikburistek pada program
tersebut memberikan dukungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) dari dua kegiatan tersebut didapatkan pengalaman yang baik dalam
mengimplementasikan KM sehingga menjadi praktik baik dan konten
pembelajaran dari IKM pada SP/SMK-PK teridentifikasi dengan baik dan
dapat menjadi pembelajaran bagi satuan pendidikan lainnya.

Penyediaan dukungan IKM yang diberikan oleh Kemendikburistek adalah


bagaimana kemendikbudristek memberikan dukungan pembelajaran IKM
secara mandiri dan dukungan pendataan IKM jalur mandiri, dari dukungan
tersebut akan mendapatkan calon satuan pendidikan yang terdata berminat
dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, sehingga Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan
berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka dalam bentuk seminar maupun
lokakarya secara mandiri.

Hasil pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek memperoleh data


kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka jalur mandiri, satuan pendidikan akan memperoleh dukungan
yang baik dari kemendikbudristek dalam menjalankan IKM jalur mandiri.
Praktik-praktik baik dan konten pembelajaran dari Kurikulum Merdeka jalur
mandiri teridentifikasi dengan jelas sehingga menjadi fokus pada
pendampingan oleh kemendikbudristek.

SP/SMK-PK yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dapat


saling memberikan praktik baik dan pembelajaran, saling berbagi praktik
baik sehingga terbentuk jejaring dukungan antar guru dan tenaga
kependidikan untuk berbagi konten pembelajaran dan praktik baik
Kurikulum Merdeka secara luas, komunitas yang berkembang mendukung
ekosistem yang siap menerapkan Kurikulum Merdeka secara nasional
pada tahun 2024 yang secara masif.

Suber :http://https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

Beberapa hal yang perlu d perhat kan dalam menggunakan tahapan


implementasi

Kurikulum Merdeka:

■ Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi.


Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan
tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan
masing-masing.

■ Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan


yang beragam, sehingga dapat mulai mengimplementasikan Kurikulum

Sumeber :Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap


berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.

■ Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan


pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai
alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan
pendidikan yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan
mereka.
■ Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya
memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan satuan pendidikan.
Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan
kualitas satuan pendidikan dan/atau pendidik.

■ Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan


satuan pendidikan sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan
Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu

■ Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam


satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di mana pendidik menjadi
bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan
untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-
masing.

Suber :Tahapan-Implementasi-Kurikulum-Merdeka.pdf

Anda mungkin juga menyukai