Anda di halaman 1dari 8

PEMAHAMAN DASAR KONSEP KURIKULUM MERDEKA

Disusun Oleh :

Nama : Bagus Ihyaudin

NIM : 8570860103

Program Studi : PGSD-S1

Kode : PDGK4502

Mata kuliah : Pengembangan Kurikulum SD

Dosen Pembimbing : Bpk. Faradis Ulyah S.Pd. M.Si

Tugas : 1 (Satu)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

UNIVERSITAS TERBUKA
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum Merdeka Belajar dikembangkan sebagai respons terhadap hasil Program for
International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa usia 15 tahun
berada di bawah tingkat kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau
menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang
signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan yang besar antara
wilayah dan kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas pembelajaran yang diperparah oleh
pandemi COVID-19.

Untuk mengatasi situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbud Ristek) melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi darurat yang
disebut sebagai Kurikulum Darurat. Kurikulum ini diterapkan untuk mengatasi dampak
kekurangan pembelajaran (learning loss) selama pandemi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang
menggunakan Kurikulum Darurat, ditemukan bahwa penggunaan kurikulum ini dapat
mengurangi dampak pandemi sebesar 73% dalam bidang literasi dan 86% dalam bidang
numerasi. Keberhasilan Kurikulum Darurat ini menunjukkan bahwa perubahan kurikulum
yang lebih komprehensif sangat penting. Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka Belajar
dirancang sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif dibandingkan kurikulum
sebelumnya.

Latar belakang lainnya terkait Kurikulum Merdeka Belajar antara lain sebagai berikut:

1. Adanya kebutuhan untuk mengembalikan hak dan kebebasan belajar pada siswa,
sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih kreatif dan inovatif.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berbasis karakter dan
kepekaan sosial, tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik.
3. Penyederhanaan kurikulum yang dianggap terlalu padat dan membebani siswa,
serta perlu adanya penekanan pada aspek kehidupan, seperti kemampuan berpikir
kritis, kemampuan berkomunikasi efektif, dan kemampuan bekerja sama dalam tim.
4. Adaptasi terhadap perkembangan dunia yang semakin cepat dan perubahan
kebutuhan masyarakat yang memerlukan tenaga kerja yang fleksibel, kreatif, dan
inovatif.

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara
maksimal. Kurikulum ini didesain agar siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan bakat
mereka, tanpa merasa terbebani oleh tuntutan akademik yang terlalu tinggi.Dalam kurikulum
ini, konten pembelajaran dirancang agar lebih optimal, memberikan waktu yang cukup bagi
peserta didik untuk memahami konsep dan mengembangkan kompetensi. Guru juga memiliki
kebebasan dalam memilih berbagai perangkat pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.Projek yang bertujuan untuk
memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan dengan pendekatan berbasis
tema yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak ditujukan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran tertentu.

I. Pendahuluan

Konteks Sejarah Kurikulum di Indonesia. Di era globalisasi ini, pendidikan memiliki peran
penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah merumuskan Kurikulum Merdeka (KM) sebagai sebuah paradigma baru
dalam sistem pendidikan nasional. Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam
prinsip-prinsip KM, perbedaannya dengan pendekatan Kurikulum 2013 (K-13), dan
dampaknya terhadap pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Merdeka (KM) adalah sebuah inovasi dalam bidang pendidikan di Indonesia yang
bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulumnya
sendiri. Dalam makalah ini, kami akan menganalisis prinsip-prinsip dasar dari Kurikulum
Merdeka dan membandingkannya dengan pendekatan kurikulum sebelumnya, yaitu
Kurikulum 2013 (K-13).

B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH :


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar ini,
diantaranya:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.


2. Mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu untuk
menggali bakat dan minat mereka.
3. Mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode
pembelajaran yang relevan.
4. Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang
baik.
C. PEMBAHASAN
Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Terdapat tiga prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar, yakni sebagai berikut:

a. Pembelajaran Intrakurikuler

Pembelajaran ini dilakukan secara terdiferensiasi sehingga siswa dapat mendalami konsep
sesuai waktu yang dibutuhkan dan guru dapat memilih perangkat ajar sesuai karakteristik
siswanya.

b. Pembelajaran Kokurikuler

Pembelajaran ini berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berfokus pada
pengembangan karakter dan kompetensi umum siswa.

c. Pembelajaran Ekstrakurikuler

Pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan minat yang dimiliki siswa serta sumber daya
yang dimiliki satuan pendidik.

d. Kemandirian Belajar
Prinsip utama KM adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengatur proses
belajarnya. Dalam KM, siswa didorong untuk menjadi agen pembelajaran aktif, memilih
metode dan materi yang sesuai dengan minat dan potensi mereka.

e. Pembelajaran Kontekstual dan Relevan


KM menekankan pentingnya pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Materi pembelajaran diintegrasikan dengan konteks sosial, budaya, dan lingkungan sekitar,
sehingga siswa dapat melihat relevansi materi dengan kehidupan nyata.

f. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21


KM menekankan pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, kritis
berpikir, dan kolaborasi. Tujuannya adalah menciptakan lulusan yang siap menghadapi
tantangan global dan mengikuti perkembangan teknologi.

g. Pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip KM menjadi landasan analisis


kami.
KM menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual, di mana siswa
tidak hanya menguasai materi pelajaran tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, KM memberi kebebasan kepada guru dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar

Secara umum, struktur Kurikulum Merdeka Belajar didasari oleh tiga hal, yaitu berbasis
kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, serta karakter Pancasila. Selain itu, terdapat pula
beberapa prinsip lain yang digunakan untuk pengembangan struktur Kurikulum Merdeka,
yaitu sebagai berikut:

 Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan atau instansi
pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi, serta
sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing instansi.

 Otonomi

Kurikulum Merdeka Belajar memberi hak otonomi pada satuan pendidikan serta guru untuk
merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

 Sederhana

Struktur Kurikulum Merdeka Belajar dibuat sederhana, artinya perubahan dari kurikulum
sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan
rancangannya pun dibuat dengan jelas agar mudah dipahami dan diterapkan.

 Gotong Royong

Pengembangan kurikulum ini merupakan hasil kolaborasi dan gotong royong dari puluhan
institusi, di antaranya yaitu Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga
pendidikan lainnya. Selain itu, untuk implementasinya pun juga didasarkan pada asas gotong
royong karena satuan sekolah atau guru tidak bisa menerapkan kurikulum ini sendiri, namun
harus bekerja sama dengan pihak lainnya yang terlibat, termasuk siswa dan orang tua.

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Implementasi kurikulum merdeka melibatkan tiga tahapan utama sebagai berikut:

1. Asesmen Diagnostik: Tahap pertama adalah melakukan asesmen diagnostik untuk


mengidentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan, perkembangan, dan pencapaian
peserta didik dalam pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada awal tahun ajaran
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan dan kebutuhan
siswa. Hasil asesmen diagnostik ini menjadi dasar untuk perencanaan pembelajaran
yang lebih efektif.
2. Perencanaan: Tahap kedua melibatkan perencanaan pembelajaran yang mencakup
tujuan, strategi, metode, dan materi pembelajaran. Guru menggunakan hasil
asesmen diagnostik untuk menyusun perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan siswa. Selain itu, guru juga dapat mengelompokkan siswa
berdasarkan tingkat kemampuan mereka sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan individu.
3. Pembelajaran: Tahap terakhir adalah implementasi pembelajaran. Guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
Selama proses pembelajaran, guru melakukan asesmen formatif secara berkala
untuk memantau perkembangan siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk
menyesuaikan metode pembelajaran jika diperlukan. Pada akhir periode
pembelajaran, guru juga melakukan asesmen sumatif sebagai evaluasi akhir untuk
mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.

Dengan mengikuti tahapan ini, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dapat memastikan
pembelajaran yang lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di setiap jenjang pendidikan
dapat ditilik berdasarkan kerangka dasar kurikulum, kompetensi yang dituju, struktur
kurikulum, penilaian, pembelajaran, perangkat ajar yang disediakan pemerintah, dan
peringkat kurikulum masing-masing.

Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter Profil
Pelajar Pancasila. Implementasi Kurikulum Merdeka bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan
tingkat kesiapan setiap sekolah.

 Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SD/MI/SDLB


a) Terdapat mata pelajaran IPAS (ilmu pengetahuan alam dan sosial) yaitu paduan IPA
dan IPS di SD yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
b) Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan di SD yang menggunakan Kurikulum
Merdeka, bergantung pada kesiapan sekolah.
c) SD atau siswa dengan Kurikulum Merdeka dapat memilih minimal satu dari empat
mata pelajaran seni dan budaya, yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari.
d) Capaian belajar dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, bukan per kompetensi
dasar/KD,yaitu:
Fase A, umumnya setara dengan kelas 1 dan 2
Fase B, umumnya setara dengan kelas 3 atau 4
Fase C, umumnya setara dengan kelas 5 atau 6
 Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMP/MTs/SMPLB
1. Mata pelajaran informatika adalah mapel wajib di SMP dengan Kurikulum
Merdeka.
2. SMP atau peserta didik bisa memilih minimal 1 dari 5 mata pelajaran seni dan
prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya.
3. Capaian belajar di SD dengan Kurikulum Merdeka terdiri atas 1 fase (bukan per
kompetensi dasar/KD) yakni fase D yang umumnya setara kelas VII, VIII, dan IX
SMP.

 Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMA/MA/SMALB


1) Mapel IPA dan IPS di kelas X SMA belum dipisah menjadi mapel yang lebih
spesifik pada sekolah dengan Kurikulum Merdeka.
2) SMA atau siswa dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel
seni dan prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya.
3) Di kelas X, siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka akan mempelajari mapel
umum (belum ada mapel pilihan).
4) Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka memilih mapel sesuai minat di kelas XI
dan XII dari kelompok mapel yang tersedia.
5) Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka memilih mapel sesuai minat di kelas XI
dan XII dari kelompok mapel yang tersedia.
6) Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis esai ilmiah sebagai syarat
kelulusan.
7) Capaian belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, yakni fase
yang umumnya setara dengan kelas X SMA dan fase F yang umumnya setara
dengan kelas XI dan XII SMA.

D. KESIMPULAN

Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini memberikan kebebasan
kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik, dan
mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran,
membentuk karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.

Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan rendahnya
tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas pembelajaran, dan dampak pandemi
COVID-19. Implementasinya melibatkan asesmen diagnostik, perencanaan pembelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan implementasi pembelajaran yang melibatkan
asesmen formatif dan sumatif. Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan
di Indonesia menjadi lebih inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, terdapat perubahan paradigma signifikan
dari pendekatan sentralistik menuju pendekatan desentralisasi danpenekanan pada
kemandirian siswa. Kurikulum Merdeka membawa perubahan mendalam dalam proses
pendidikan Indonesia, mempersiapkan generasi yang lebih kreatif, mandiri, dan adaptif. Oleh
karena itu, implementasi KM harus didukung dengan pelatihan guru yang memadai dan
pemahaman mendalam dari semua stakeholder pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Acerforeducation.id, 31 Maret 2023, Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, hingga


Latar Belakang, 17 Oktober 2023, https://acerforeducation.id/blog/pengertian-kurikulum-merdeka-
belajar-dan-tujuannya/

Arrohmah.co.id, 20 Juni 2023, Kurikulum Merdeka Belajar : Pengertian, Tujuan & Latar
Belakang, 17 Oktober 2023, https://arrohmah.co.id/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-
tujuan-latar-belakang/

Detik.com, 06 Februari 2023, Inilah Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
SD,SMP,SMA/SMK,17 Oktober 2023, https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6554355/inilah-
perbedaan-kurikulum-2013-dan-kurikulum-merdeka-sd-smp-smasmk

Katadata.co.id, 9 Desember 2021, Contoh Makalah Beserta Penulisannya, 17 Oktober 2023,


https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b1b210e063f/contoh-makalah-beserta-struktur-
penulisannya

Anda mungkin juga menyukai