Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

PERBEDAAN RPP dan MODUL AJAR SERTA IMPLEMENTASINYA DI


SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 1 SUMENEP

Oleh :

M UNAIS : 20882011A225890

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU


REPUBLIK INDONESI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Tahun Ajaran 2022-2023


PEMBAHASAN

PERBEDAAN RPP dan MODUL AJAR SERTA IMPLEMENTASINYA DI


SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 1 SUMENEP
Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan kurikulum 2006. Kurikulum Merdeka yang dirancang lebih sederhana dan
fleksibel disebut akan semakin membuat siswa lebih aktif. Hal tersebut lantaran jenis-jenis
aktivitas yang ada di dalam kurikulum ini lebih relevan dan banyak memberikan ruang untuk
tugas berbasis proyek atau project base. Akhir-akhir ini ada beberapa kurikulum yang tengah
diterapkan oleh beberapa elemen Pendidikan, yakni Kurikulum 2013 diterapkan di sebagian
sekolah . Kemudian opsi kedua, adalah penerapan Kurikulum Darurat seperti yang berlaku
dalam masa pandemi. Opsi ini berlaku bagi sekolah yang ingin melakukan perubahan
kurikulum lebih sederhana namun merasa masih belum siap melakukan perubahan yang
besar. Ketiga adalah Kurikulum Merdeka bagi sekolah yang sudah siap untuk melakukan
transformasi, sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Kemendikbud Ristek memberikan kewenangan kepada kepala sekolah dan guru untuk
memilih kurikulum, karena Kurikulum ini adalah opsi susuai dengan keadaan dan kapasitas
masing-masing sekolah. Lalu, apa bedanya Kurikulum sebelumnya dengan Kurikulum
Merdeka bagi siswa SMA?

Dari hasil observasi yang dilakukan pada jumat 25 November 2022 di SMU
MUHAMMADIYAH Sumenep terdapat beberapa perbedaan dasar antara kurikulum 2013
dengan kurikulum merdeka, sebagaimana berikut:

1. Kerangka Dasar

Kurikulum 2013 memiliki Rancangan landasan utama yakni tujuan Sistem Pendidikan
Nasional dan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan dalam kurikulum merdeka juga
beracuan pada bagaimanaMengembangkan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.

2. Kompetensi Yang Ditujukan Pada Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) yang berupa
lingkup dan urutan (scope and sequence) yang dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti
(KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. KD dinyatakan
dalam bentuk point-point dan diurutkan untuk mencapai KI yang diorganisasikan pertahun.
KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Kurikulum Merdeka: Capaian Pembelajaran yang disusun per fase. Capaian


Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

SMA/sederajat terdiri dari:

a. Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA)

b. Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)

3. Struktur Kurikulum

Kurikulum 2013:

a. Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Satuan mengatur alokasi waktu pembelajaran
secara rutin setiap minggu dalam setiap semester, sehingga pada setiap semester peserta
didik akan mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.
b. Satuan pendidikan diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran.

Kurikulum Merdeka:

Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran utama, yaitu:

a. Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler projek


penguatan profil Pelajar Pancasila.
b. Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan
c. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi
d. Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran
yang lebih spesifik
e. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari lima
mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya
f. Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata pelajaran
pilihan). Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII. Peserta
didik memilih mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran yang tersedia
g. peserta didik menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan

4. Pembelajaran

Kurikulum 2013:

a. Pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yaitu pendekatan saintifik


untuk semua mata pelajaran.
b. Pada umumnya, pembelajaran terfokus hanya pada intrakurikuler (tatap muka), untuk
kokurikuler dialokasikan beban belajar maksimum 50 persen diluar jam tatap muka,
tetapi tidak diwajibkan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan secara khusus,
sehingga pada umumnya diserahkan kepada kreativitas guru pengampu.

Kurikulum Merdeka:

a. Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik


b. Paduan antara pembelajaran intrakurikuler (sekitar 70-80 persen dari jam pelajaran) dan
kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (sekitar 20-30 persen jam
pelajaran)

5. Penilaian
Kurikulum 2013:
a. Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan
b. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran
c. Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Kurikulum Merdeka:
a. Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang
pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
b. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil
pelajar Pancasila
c. Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

6. Perangkat ajar yang disediakan pemerintah


Kurikulum 2013:
a. Buku teks dan buku non-teks
Kurikulum Merdeka:
a. Buku teks dan buku non-teks
Contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil
pelajar Pancasila, contoh kurikulum operasional satuan pendidikan.

7. Perangkat Kurikulum
Kurikulum 2013:
a. Pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap
jenjang
Kurikulum Merdeka:

b. Panduan Pembelajaran dan Asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional


sekolah, panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan
pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program Pembelajaran Individual,
modul layanan bimbingan konseling

Setelah membahas tentang perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka sekarang
kita akan membahas tentang perbedaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Modul ajar.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator
atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan
yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan
tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan
belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara
penuh.

Berdasarkan Permendiknas No 41 tahun 2007 tertanggal 23 November tahun 2007


tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa
pengembangan RPP dijabarkan dari Silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai Kopetensi Dasar (KD).RPP disusun untuk setiap KD yang
dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan
RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan pelajaran di satuan
pendidikan.

2. Modul Ajar

Modul Ajar atau yang disingkat MA merupakan satu perangkat ajar yang di gunakan
untuk merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar
memiliki komponen yang lebih lengkap. Apabila pendidik menggunakan modul ajar,
maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar
meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Untuk lebih
jelasnya mengenai perbedaan antara komponen minimum RPP dan modul ajar, berikut
perbedaan antara komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul ajar.

a. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran


Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan.
Asesmen pembelajaran : Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana
asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran.
b. Komponen minimum dalam modul ajar
1. Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
2. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pembelajaran yangd dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
3. Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran serta instrumen dan cara
penilaiannya.
4. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
5. Media pembelajaran yang digunakan termasuk, misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik.

Terlihat bahwa komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran lebih sederhana, fokus mendemonstrasikan rencana.
Sedangkan dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan
termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena itu modul ajar lebih lengkap daripada
rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk
mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran.

Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen,


serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam
melaksankan pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran
untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.

Adapun komponen modul ajar terdiri dari 18 komponen yaitu:


1. Informasi umum
2. Identitas penulis modul
3. Kompetensi awal
4. Profil Pelajar Pancasila
5. Sarana dan Prasarana
6. Target peserta didik
7. Model pembelajaran yang digunakan
8. Komponen Inti
9. Tujuan pembelajaran
10. Asesmen
11. Pemahaman bermakna
12. Pertanyaan pemantik
13. Kegiatan pembelajaran
14. Refleksi peserta didik dan pendidik
15. Lampiran
16. Lembar kerja peserta didik
17. Pengayaan dan remedial
18. Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
19. Glosarium
20 Daftar pustaka.

Setidaknya ada beberapa komponen baru dalam modul ajar, yaitu pemahaman bermakna
dan pertanyaan pemantik. Pemahaman bermakna mencerminkan jawaban atas pertanyaan
pemantik, merupakan pemahaman yang kita ingin murid-murid capai setelah mempelajari
topik tertentu. Sementara, pertanyaan pemantik adalah rangkaian pertanyaan mengenai hal
paling penting dalam suatu topik pembelajaran. Pertanyaan ini diturunkan dari pemahaman
bermakna dan didiskusikan bersama murid-murid sebelum memulai topik. Pertanyaan
pemantik ini digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna.

Setelah memahami tentang perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka dan
perbedaan RPP dengan Modul ajar tentunya ada Implementasi yang dilakukan dalam
melakukan kurikulum merdeka di SMU Muhammadiyah Sumenep meliputi :

1. Perencanaan :
a. Perancangan kurikulum operasional satuan Pendidikan
b. Perancangan alur tujuan pembelajaran di SMU Muhammadiyah Sumenep
c. Perencanaan pembelajaran serta asesmen SMU Muhammadiyah
d. Pemanfaatan dan pengembangan perangkat ajar SMU Muhammadiyah
e. Perencanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila
2. Pelaksanaan pembelajaran
a. Penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMU Muhammadiyah
Sumenep
b. Penerapan pembelajaran yang fokus kepada siswa SMU Muhammadiyah
Sumenep
c. Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran
d. Pembelajaran yang sesuai tahap belajar murid sesuai jenjang
e. Kolaborasi antar guru untuk kepentingan kurikulum dan pembelajaran di SMU
Muhammadiyah
f. Kolaborasi Bersama orang tua dalam pembelajaran di SMU Muhammadiyah
g. Refleksi, evaluasi, serta peningkatan kualitas penerapan kurikulum.

Seperti dipaparkan sebelumnya bahwa SMU Muhammadiyah sumenep merupakan salah


satu sekolah penggerak yang ada di kabupaten Sumenep, dengan itu SMU
Muhammadiyah telah menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka pada 2021/2022
yakni, Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Mandiri Berbagi.
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas merdeka belajar bermakna memerdekaan belajar,yakni


memberikan kesempatan belajar sebebas bebasnya dan senyaman – nyamannya kepada
perserta didik untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira tanpa stres dan tekanan
dengan memperhatikan bakat alami yang mereka miliki,dan pendidik (GURU) sudah
mampu menerapkan dan menyesuaikan Kurikulum Merdeka serta pelaksanaannya pada
peserta didik di SMA MUHAMADIYAH I.dan dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
,menggambarkan prosedur dan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
diterapkan dalam standart isi dan dijabarkan dalam silabus.
Daftar Pustaka

Maulidia, Utami. 2022. “Pengembangan modul ajar berbasis kurikulum merdeka” https://stai-
binamadani.e-journal.id/Tarbawi/article/download/392/306/

Susetya, Beny. 2017. “Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP
melalui supervisi akademik di SDN Gambiran Yogyakarta Tahun 2016” vol. 01 no. 02(hal 134-
137). Jurnal taman cendekia.

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/Tahapan-Implementasi-
Kurikulum-Merdeka.pdf

https://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/Paparan/Paparan%20Wamendik.pdf

Anda mungkin juga menyukai