Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anastasya Vina Wardhani

NIM : 22050394023
Prodi/Kelas : S1 Pendidikan Tata Boga 2022C

RESUME PERBANDINGAN ANTARA KURIKULUM 2013


DAN KURIKULUM MERDEKA

A. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah diimplementasikan sebagai
kurikulum nasional sejak tahun ajaran 2013/2014. Sebagai kurikulum nasional,
kurikulum 2013 memenuhi dua dimensi kurikulum: pertama perencanaan dan
penetapan tujuan, isi dan bahan kajian dan yang kedua adalah metode yang digunakan
dalam fungsi pembelajaran.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman untuk menjadi produktif,
kreatif, inovatif dan emosional serta mampu berpartisipasi dalam masyarakat, negara
dan peradaban dunia. Pemenuhan beban kerja guru dengan sertifikat pelatih dan
penataan linearitas dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 terkait
dengan ketentuan undang-undang.
B. Kurikulum Merdeka
Pada periode 2022 hingga 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi (Kemendikbudistek) menawarkan tiga pilihan program yang
memungkinkan yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan yaitu Kurikulum
2013, Kurikulum Darurat dan Kurikulum Prototipe. Sistem darurat merupakan yang
paling sederhana dari 13 sistem yang akan diterapkan pada tahun 2020 selama
pandemi Covid-19. Program prototipe adalah program berbasis kompetensi yang
dirancang sedemikian rupa karena untuk memulihkan pendidikan akibat mewabahnya
Covid-19 sudah dilakukan pemerintah pembelajaran berbasis proyek (Wiguna et al.,
2022). Lalu pada akhirnya terjadi perubahan kurikulum dan muncullah kurikulum
baru yaitu kurikulum mandiri.
Kurikulum Merdeka merupakan nama baru dari prototipe kurikulum yang
telah diluncurkan ke masyarakat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Anwar Makarim. Untuk saat ini lembaga pendidikan masih bisa memilih sendiri
Kurikulum apa yang akan mereka gunakan di sekolah mereka yang berbeda. Beasiswa
ditawarkan pilihan memilih sistem yaitu sistem 2013 atau sistem privat. Kurikulum
Merdeka belajar adalah pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang
dirancang untuk merespons pandemi COVID-19. Yang dimaksud dengan belajar
mandiri adalah seperti itu dibuat untuk pelajar dan mahasiswa sehingga mereka dapat
memilih mata pelajaran yang mereka sukai.
Tujuan diadakannya Kurikulum Merdeka adalah untuk melaksanakan
ketertinggalan pada saat pandemi COVID-19. Untuk saat ini K13 masih bisa
digunakan sambil menunggu sekolah yang ada siap melaksanakan Kurikulum
Merdeka. Hal ini dapat dilaksanakan oleh dinas pendidikan memiliki program
individual berdasarkan dukungan masing-masing sekolah.
C. Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Kerangka Struktur dasar utama kurikulum Struktur dasar terpenting dari
Dasar 2013 adalah tujuan dari sistem kurikulum mandiri adalah
pendidikan nasional dan standar tujuan sistem pendidikan
nasional pendidikan. nasional dan standar nasional
pendidikan. Mengembangkan
profil pelajar Pancasila bagi
peserta didik.
Kompetensi Keterampilan Dasar (KD) dalam Hasil belajar berjenjang
yang dituju tingkatan dan jenis sistem yang disajikan pada bagian yang
dikelompokkan menjadi empat memaparkan pengetahuan,
Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap dan keterampilan untuk
Sikap Spiritual, Sikap Sosial, mencapai, memperkuat dan
Pengetahuan, dan meningkatkan
Keterampilan KD dinyatakan kompetensi/setara yang terdiri
dalam bentuk point-point dan dari:
diurutkan untuk mencapai KI 1. fase E (biasanya setara
yang diorganisasikan per tahun dengan
KD pada KI 1 dan KI 2 hanya untuk Kelas X SMA)
terdapat pada mata pelajaran 2. fase F (biasanya setara
Pendidikan Agama dan Budi dengan untuk
Pekerti dan Pendidikan kelas XI dan XII SMA)
Pancasila dan Kewarganegaraan
Struktur Jam Pelajaran (JP) diatur per Struktur Kurikulum ini dibagi
Kurikulum minggu. Satuan pendidikan menjadi 2 (dua) program
mengatur seluruh alokasi waktu pembelajaran utama, yaitu:
pembelajaran setiap minggu 1. pendidikan penuh waktu
setiap semester, sehingga pada atau kegiatan ekstrakurikuler
setiap semester siswa aktif;
memperoleh hasil belajar setiap 2. proyek penguatan profil
mata pelajaran. pelajar Pancasila Jam
Pelajaran (JP) diatur per
tahun. Satuan pendidikan
dapat mengatur alokasi
waktu pembelajaran secara
fleksibel hingga mencapai
JP yang ditetapkan. Satuan
pendidikan dapat
menggunakan pendekatan
berbasis mata pelajaran,
tematik, atau terpadu dalam
penyelenggaraan
pembelajaran.
Pembelajaran Pendekatan pembelajaran Menguatkan pembelajaran
menggunakan satu pendekatan terdiferensiasi sesuai tahap
yaitu pendekatan saintifik untuk capaian peserta didik Paduan
semua mata pelajaran Pada antara pembelajaran
umumnya, pembelajaran hanya intrakurikuler (sekitar 70-80%
terfokus pada kegiatan dari jam pelajaran) dan
intrakurikuler (tatap muka), kokurikuler melalui proyek
untuk kegiatan ekstrakurikuler penguatan profil pelajar
maksimal 50% pembelajaran Pancasila (sekitar 20-30% jam
dialokasikan di luar jam tatap pelajaran)
muka, namun tidak diwajibkan
dalam bentuk jam khusus.
rencana terpisah. kegiatannya,
sehingga seringkali diserahkan
pada sifat guru yang
mengikutinya.
Penilaian Penilaian formatif dan sumatif Struktur dasar terpenting dari
yang dilakukan guru mempunyai kurikulum mandiri adalah
fungsi menilai kemajuan tujuan sistem pendidikan
pembelajaran, menilai hasil nasional dan standar nasional
belajar, dan mengidentifikasi pendidikan. Mengembangkan
perlunya perbaikan terus- profil pelajar Pancasila bagi
menerus terhadap hasil belajar peserta didik.
siswa. Memperkuat
implementasi penelitian yang
efektif di setiap topik.
Penilaiannya terbagi menjadi
penilaian perilaku, pengetahuan
dan keterampilan.
Perangkat Buku teks dan buku non- teks Buku teks dan buku non-teks
Ajar yang
Disediakan
Pemerintah
Perangkat Pedoman implementasi Pedoman Pembelajaran dan
Kurikulum kurikulum, Panduan Penilaian, Asesmen , pedoman kerja
dan Panduan Pembelajaran pengembangan program
setiap jenjang sekolah, pedoman
pengembangan proyek
penguatan profil pelajar
Pancasila, pedoman
penyelenggaraan pendidikan
inklusif, pedoman penyusunan
program pendidikan individu,
bimbingan dan konseling.
modul.

Anda mungkin juga menyukai