21 Januari 2022
Memahami Pembelajaran Paradigma Baru
Kurikulum
Tujuan Pembelajaran
Apakah pembelajaran paradigma baru?
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang Profil Pelajar Pancasila
pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang Proses Asesmen Proses
diharapkan. Pembelajaran
2
A. Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Struktur kurikulum
2. Profil Pelajar Pancasila
3. Capaian pembelajaran
4. Prinsip pembelajaran dan asesmen
Pemerintah Bagaimana pembagian peran pemerintah dan satuan pendidikan peran dalam pembelajaran
menyediakan contoh paradigma baru?
kurikulum operasional
dan beragam perangkat Pemerintah berperan menyiapkan :
1. Profil pelajar pancasila
ajar untuk membantu Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu
satuan pendidikan dan segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan
pendidik yang asesmen.
membutuhkan referensi 2. Struktur kurikulum
atau inspirasi dalam Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran
3. Capaian Pembelajaran
pembelajaran. Satuan Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
pendidikan diberikan 4. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
kemerdekaan untuk Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
memilih atau
memodifikasi contoh Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan:
5. Kurikulum operasional
kurikulum operasional Menjabarkan kebijakan, rencana program dan kegiatan yang akan dilakukan satuan pendidikan dalam
dan perangkat ajar yang melaksanakan pembelajaran
tersedia, atau membuat paradigma baru.
sendiri sesuai dengan 2. Perangkat Ajar
konteks, karakteristik, Berbagai perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran paradigma baru.
serta kebutuhan
peserta didik.
5
Prinsip Perancangan Kurikulum
Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar
Pemerintah menetapkan struktur Tujuan, arah perubahan, dan Pengembangan kurikulum dan
kurikulum minimum dan prinsip rancangannya jelas dan mudah perangkat ajarnya dilakukan dengan
pembelajaran dan asesmen. Satuan dipahami sekolah dan pemangku melibatkan puluhan institusi termasuk
pendidikan dapat mengembangkan Kemenag, universitas, sekolah, dan
kepentingan
program dan kegiatan tambahan sesuai lembaga pendidikan lainnya
dengan visi misi dan sumber daya yang
Pemerintah menyediakan perangkat
tersedia
ajar untuk membantu satuan Sekolah dianjurkan melibatkan orangtua
pendidikan dan guru yang dan masyarakat dalam
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki membutuhkan panduan dalam
keleluasaan untuk mengorganisasikan mengembangkan kurikulum
merancang kurikulum dan
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa operasionalnya masing-masing
pembelajaran
dan konteks lokal berdasarkan kerangka kurikulum
Kurikulum ini meneruskan proses peningkatan kualitas
pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum
sebelumnya
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di
sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan kelas dengan kegiatan non-rutin interdisipliner (projek)
sehingga membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan
sebagai Capaian Pembelajaran (CP). karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.
Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter, yaitu
melalui kegiatan projek yang kontekstual dan berpusat
Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar pada siswa
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan
belajar siswa
Struktur Kurikulum
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
Penentuan pendekatan kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri
untuk pengorganisasian
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
pembelajaran merupakan ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada
kegiatan utama, yaitu Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut
tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap
kegiatan rutin di kelas mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk
(intrakurikuler) dan siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2)
diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata
Projek penguatan profil ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang,
jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama
Pelajar Pancasila adalah ● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa
dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb.
kegiatan yang fleksibel, sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan
kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa
Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap
memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite
sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua
Struktur Kurikulum SMP
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Penguatan wawasan literasi di SMP
Informatika sebagai mata pelajaran pilihan Informatika sebagai mata pelajaran wajib
- Pertimbangan ketersediaan guru - Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar
belakang pendidikan informatika. Buku guru
disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula”
dalam mata pelajaran ini
Struktur Kurikulum Kelas X SMA
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Siswa langsung masuk dalam program Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu
Budaya)
berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu
dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran
Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-
masing IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan
pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
IPA dan IPS menjadi dua mata pelajaran yang memadukan mata pelajaran
“cabang” masing-masing
Masing-masing 2 JP/minggu Program peminatan sudah Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran dalam
untuk mata pelajaran: dimulai, sehingga mata kelompok IPA dan IPS:
pelajaran IPA dan IPS 1. Kelompok IPA: Fisika, Kimia, Biologi (total 6 JP)
1. Fisika dipelajari sesuai program 2. Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
2. Kimia yang dipilih siswa (total 8 JP)
3. Biologi
4. Ekonomi Mata pelajaran dalam IPA dan IPS dapat diajarkan dengan
5. Sosiologi metode:
6. Sejarah (1 JP)
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan
7. Geografi (1 JP) namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian
b. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan
pembelajaran
c. Paralel - ketujuh mata pelajaran diajarkan bersamaan
secara reguler tiap minggunya
Struktur Kurikulum
Kelas XI dan XII SMA
Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan
perkembangan holistik
Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum
Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan
Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan
akan mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP:
untuk eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit. 40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu)
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak
● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi,
diantara mereka yang merasa salah jurusan
Informatika
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik ● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa
program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
program IPA ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah ditetapkan pemerintah)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 IPAS belum diwajibkan di Kelas 1,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
Pendidikan Agama Kristen dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 tersedia
Pekerti*
Contoh:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4 108 (3) 36 144
Pekerti*
**Permendikbud 27/2016
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 Tentang Layanan Pendidikan
Pekerti* Kepercayaan terhadap Tuhan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 Yang Maha Esa Pada Satuan
Pekerti* Pendidikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 144 4 108 (3) 36 144
Pekerti*
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 144** 4 108 (3) 36 144 lokal dalam mapel lain atau
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
diajarkan melalui kegiatan projek.
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 288
Matematika 180 5 144 (4) 36 180
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1: 144 4 108 (3) 36 144
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
PJOK 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris*** 72 2 72 (2)***
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)***
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Tahun Per Minggu
pelajaran SD Kelas II Alokasi per tahun Alokasi Projek per
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2) Total JP Per Tahun
(minggu) tahun Catatan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 Seperti K13, JP untuk Bahasa
108 (3) 36 144 Indonesia dan Matematika
bertambah dari kelas 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi 144 4
Pekerti* 108 (3) 36 144
IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4 meskipun CP IPAS untuk Fase A
Pekerti* 108 (3) 36 144
tersedia
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 144 4
Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Prakarya menjadi salah satu
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3
pilihan, tidak hanya Seni.
72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
K13
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 108 3 36
dan Budi Pekerti* 72 (2) 108
***opsional. Satuan Pendidikan
PPKn 108 3 72 (2) 36 108 dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216 lokal dalam mapel lain atau
Matematika 180 5 36
diajarkan melalui kegiatan projek.
144 (4) 180
IPA 180 5 144 (4) 36 180
IPS 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1: 108 3 36
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
72 (2) 108
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) ** - 72**
1368 1044 (29) 360 1404
Alokasi waktu mata pelajaran SMP K13 Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX) Per Tahun Per Minggu
Alokasi per Alokasi Projek Total JP Per
tahun (minggu) per tahun Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Prakarya menjadi salah satu
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 32
pilihan, tidak hanya Seni.
64 (2) 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
K13
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 108 3 32
dan Budi Pekerti* 64 (2) 96
***opsional. Satuan Pendidikan
PPKn 108 3 64 (2) 32 96 dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192 lokal dalam mapel lain atau
Matematika 180 5 32
diajarkan melalui kegiatan projek.
128 (4) 160
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128
PJOK 108 3 64 (2) 32 96
Informatika 72 2 64 (2) 32 96
Pilihan minimal 1: 108 3 32
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
64 (2) 96
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
1368 928 (29) 320 1248
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
72 (2) 36 108 digabung menjadi “Sejarah”
Budi Pekerti*
PPKn 54 (2) *** 18 72 Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
untuk projek kokurikuler
Matematika 108 (3) 36 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432 mengintegrasikan muatan lokal dalam
Bahasa Inggris mapel lain atau diajarkan melalui
54 (2) *** 18 72
kegiatan projek.
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun
K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
72 (2) 36 108
dan Vokasi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 umum (highlighted hijau
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan projek
PPKn 2 54 (2) *** 18 72 kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
*Pilih salah satu
Matematika 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 2 **Pembelajaran reguler tidak
54 (2) *** 18 72
penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: memenuhi alokasi projek
2 72 (2) 36 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari (hanya 27 minggu)
PJOK 3 54 (2) *** 18 72
***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 Satuan Pendidikan memiliki
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 sumberdaya yang
mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
membuka kelompok ini,
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi siswa wajib mengambil
720 (20) - minimal 1 mapel dari tiap
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan 22 792 kelompok
Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal,
dsb.***
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
72 (2) -
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 dan Vokasi
PPKn 2 48 (2) *** 16 64
Hanya mapel kelompok
Bahasa Indonesia 4 96 (3) 32 128 umum (highlighted hijau
Matematika 4 dalam tabel) yang
96 (3) 32 128
diintegrasikan dengan projek
Bahasa Inggris 2 48 (2) *** 16 64 kokurikuler
Pilihan minimal 1: 16
2 48 (2) *** 64 *Pilih salah satu
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 64 (2) 32 96 **Pembelajaran reguler tidak
Sejarah 2 48 (2) *** 16 64 penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
Jumlah jp mapel umum 22 512 (18) 192 704 (hanya 27 minggu)
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
***Diselenggarakan bila
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Satuan Pendidikan memiliki
640 (20) - sumberdaya yang
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan 22 704
Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, mencukupi. Jika sekolah
dsb.*** membuka kelompok ini,
siswa wajib mengambil
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
64 (2) - minimal 1 mapel dari tiap
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
kelompok
Muatan Lokal 2 72(2)***
Total per tahun 1584 1408
STRUKTUR KURIKULUM SLB
ALOKASI WAKTU MATA PELAJARAN SDLB KELAS I
Keterangan:
Alokasi per tahun Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran
(minggu) per tahun Tahun * Diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Pembelajaran reguler tidak penuh 36
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
minggu untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu
Pendidikan Agama Hindu dan] Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 untuk PPKn, Matematika, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi **** Total jam pelajaran tidak termasuk
108 (3) 36 144
Pekerti* mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
108 (3) 36 144
Maha Esa dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 54 (2) *** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) *** 18 72
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran seni
dan budaya
Seni Musik
Seni Rupa 324 (9) 108 432
Seni Teater
Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144 (4)
Bahasa Inggris 72 (2) ** - 72**
Muatan Lokal 72 (2) ** - 72
Total: 846 (25) 234 1080
ALOKASI WAKTU MATA PELAJARAN SDLB KELAS II
Keterangan:
Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per * Diikuti oleh peserta didik
Mata Pelajaran sesuai dengan agama/kepercayaan
(minggu) tahun Tahun
masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Maksimal 2 JP per
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minggu atau 72 JP per tahun
sebagai mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 *** Pembelajaran reguler
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 tidak penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek (27
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minggu untuk PPKn, dan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)).
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
108 (3) 36 144 **** Total jam pelajaran tidak
Maha Esa dan Budi Pekerti* termasuk mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) *** 18 72
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran seni dan
budaya
Seni Musik
324 (9) 108 432
Seni Rupa
Seni Teater
Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144 (4)
Bahasa Inggris 72 (2) ** - 72**
Muatan Lokal 72 (2) ** - 72**
Total****: 900 (26) 252 1152
ALOKASI WAKTU MATA PELAJARAN SDLB KELAS III-V
Alokasi per tahun Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran
(minggu) per tahun Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
108 (3) 36 144
Keterangan:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
108 (3) 36 144 *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan Budi agama/kepercayaan masing-masing.
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi ** Maksimal 2 JP per minggu atau 72
108 (3) 36 144
Pekerti* JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*
108 (3) 36 144 *** Pembelajaran reguler tidak penuh
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek
108 (3) 36 144
Pekerti* (27 minggu untuk PPKn, Pendidikan Jasmani,
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
108 (3) 36 144
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila dan **** Total jam pelajaran tidak
54 (2) *** 18 72 termasuk mata pelajaran pilihan.
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
Matematika 72 (2) 36 108
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) *** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
54 (2) *** 18 72
Kesehatan
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran
seni dan budaya
Seni Musik
Seni Rupa 360 (10) 144 504
Seni Teater
Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) ** - 72**
Muatan Lokal 72 (2) ** - 72
Total****: 990 (29) 306 1296
ALOKASI WAKTU MATA PELAJARAN SDLB KELAS VI
Alokasi per
Alokasi Projek per Total JP Per
Mata Pelajaran tahun
tahun Tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan Budi
96 (3) 32 128 Keterangan:
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
96 (3) 32 128 * Diikuti oleh peserta didik
Pekerti*
sesuai dengan agama/kepercayaan masing-
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
96 (3) 32 128 masing.
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
96 (3) 32 128 ** Maksimal 2 JP per minggu
Pekerti*
atau 64 JP per tahun sebagai mata pelajaran
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
96 (3) 32 128
Pekerti* pilihan.
Pendidikan Agama Khonghucu dan
96 (3) 32 128 *** Pembelajaran reguler tidak
Budi Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan Terhadap penuh 32 minggu untuk memenuhi alokasi
Tuhan Yang Maha Esa dan Budi 96 (3) 32 128 projek (24 minggu untuk PPKn, Pendidikan
Pekerti* Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan
Pendidikan Pancasila dan IPAS).
48 (2) *** 16 64
Kewarganegaraan
**** Total jam pelajaran tidak
Bahasa Indonesia 64 (2) 32 96
termasuk mata pelajaran pilihan.
Matematika 64 (2) 32 96
Satu JP beban belajar di SDLB adalah 35 menit.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) *** 16 64
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
48 (2) *** 16 64
Kesehatan
Memilih minimal 1 (satu) mata
pelajaran seni dan budaya
Seni Musik
320 (10) 128 448
Seni Rupa
Seni Teater
Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 192 (6) - 192
Bahasa Inggris 64 (2) ** - 64**
ALOKASI WAKTU MATA PELAJARAN SMPLB KELAS VII DAN VIII
Mata Pelajaran Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72
Keterangan:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72
* Diikuti oleh peserta didik
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 54 (2) *** 18 72 sesuai dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi masing-masing
54 (2) *** 18 72
Pekerti*
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 54 (2) *** 18 72
** Maksimal 2 JP per minggu
Bahasa Indonesia 54 (2) *** 18 72
Matematika 54 (2) *** 18 72 atau 72 JP per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) *** 18 72 pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) *** 18 72
Bahasa Inggris**** 54 (2) *** 18 72 *** Pembelajaran reguler tidak
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) *** 18 72
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran seni dan budaya: penuh 36 minggu untuk memenuhi
o Seni Musik
o alokasi projek (27 minggu tiap mata
Seni Rupa 54 (2) *** 18 72
o Seni Teater pelajaran, kecuali Kelompok
o Seni Tari
Kelompok Keterampilan Keterampilan, Program Kebutuhan
Dapat memilih salah satu: Khusus, dan Muatan Lokal)
o Tata Busana
o Tata Boga **** Bahasa Inggris bersifat
o Tata Kecantikan
o Tata Graha pilihan
o Teknologi Informasi Komunikasi
o Perbengkelan Sepeda Motor ***** Total jam pelajaran tidak
o Cetak Saring/Sablon termasuk mata pelajaran pilihan
o Seni Membatik
o Suvenir
o Budidaya Tanaman Hortikultura 504 (14) 144 648
o Pijat/Akupresur
o Teknik Penyiaran Radio
o Seni Musik
o Fotografi
o Desain Grafis
o Seni Tari
o Seni Lukis
o Elektronika Alat Rumah Tangga
o Budidaya Perikanan
o Budidaya Peternakan
b)Peserta didik SMPLB dan SMALB memilih 1 (satu) jenis keterampilan sesuai dengan bakat dan minat. Pemfokusan pada 1 (satu) jenis keterampilan
dilaksanakan mulai di kelas VIII dan kelas VIII SMPLB, serta kelas X, kelas XI, dan kelas XII SMALB. Di kelas sebelumnya siswa dapat memilih 2 (dua)
jenis keterampilan;
c)Mata pelajaran seni di SMPLB dan SMALB pada kelompok mata pelajaran umum berfungsi sebagai sarana apresiasi dan terapi, sedangkan mata
pelajaran seni pada kelompok keterampilan berfungsi sebagai pembekalan untuk profesi;
d)Program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu anak memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya, dengan
e) Alokasi waktu JP bersifat fleksibel sehingga satuan pendidikan dapat menyesuaikan beban belajar dengan karakteristik, kebutuhan belajar dan/atau
f) satuan pendidikan melaksanakan program magang pada kelas XI paling sedikit 1 (satu) bulan.
Bagaimana profil pelajar yang ingin dibentuk oleh
2. Profil Pelajar Pancasila pembelajaran paradigma baru?
Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu tertuang dalam 6 dimensi.
Setiap dimensi memiliki beberapa elemen yang menggambarkan lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud. Selaras
dengan tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap
elemen dipetakan dalam pada setiap fase. Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila beserta elemen di dalamnya adalah
sebagai berikut:
51
Gambar 3. Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan
Intrakurikuler
Kompetensi dan karakter yang dijabarkan
Muatan Pelajaran
dalam Profil Pelajar Pancasila dibangun
Kegiatan/pengalaman belajar.
dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri
setiap individu peserta didik melalui budaya
sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek
penguatan profil Pelajar Pancasila, maupun
ekstrakurikuler. Beriman,
bertakwa kepada Projek Penguatan Profil
Tuhan Yang Pelajar Pancasila (SD - SMA)
Maha Esa,
berakhlak mulia Projek Penguatan Profil
Pelajar pancasila dan Budaya
Mandiri Berkebinekaan
global
Kerja (SMK)
Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan
berbasis pada kebutuhan masyarakat/permasalahan di
lingkungan sekolah.
Bergotong
Bernalar kritis
royong
52
Gambar 3 menjelaskan bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai profil pelajar pancasila
melalui pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar pancasila, kegiatan ekstra
kurikuler dan dukungan budaya sekolah.
Dalam dokumen ini pembelajaran dan asesmen yang akan dijelaskan mencakup pembelajaran
dan asesmen pada pembelajaran intrakurikuler jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Pembelajaran
dan asesmen pada pendidikan khusus, jenjang PAUD dan pada projek penguatan profil pelajar
pancasila akan di jelaskan dalam dokumen lain.
53
Terima Kasih