Anda di halaman 1dari 47

PROSES PENYUSUNAN

KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN

Bagaimana proses
penyusunan
kurikulum
 Terlebih dahulu,
mari kita pahami
operasional satuan kerangka dasar
pendidikan? dan struktur
kurikulum!
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum pusat
ditetapkan oleh Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar Kompetensi Lulusan
pada Tujuan (untuk PAUD STPPA)
Pendidikan Nasional
dan SNP Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar
lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran


dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional
mengembangkan kurikulum
● Konteks dan kebijakan lokal di satuan pendidikan
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur ● Perangkat ajar yang
kurikulum, sesuai karakteristik dikembangkan secara
satuan pendidikan mandiri
Memahami
Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
Nasional pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah
diterjemahkan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Kerangka berisi tujuan-tujuan
yang hendak dicapai dalam Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan
konteks luas dan jangka Pancasila pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan
panjang. Diharapkan
kerangka dasar ini menjadi asesmen. Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim
kompas dalam menunjukkan atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (luaran jangka
arah pendidikan Indonesia. panjang). Profil Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan Pendidikan Nasional dan visi
Berikut sekilas penjelasan pendidikan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan
mengenai dokumen dan kurikulum
pendukung atau dokumen
yang selalu menjadi rujukan Standar Nasional Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur
ketika mengembangkan Pendidikan Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran
kurikulum satuan pendidikan
Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan Sekolah untuk
mengembangkan kurikulum menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila dapat ditambahkan
dengan kekhasan Sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Sekolah. Struktur kurikulum ini
berisi kegiatan intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila.
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan
Pembelajaran asesmen di Sekolah.
dan Asesmen

Capaian Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai
Pembelajaran dengan fase perkembangannya.
 Usai memahami tentang kerangka
dasar dan struktur kurikulum, mari
kita pelajari KOMPONEN DAN proses
penyusunan kurikulum di satuan
pendidikan!
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN


 Halaman sampul ( Judul, NPSN, Nama dan alamat Sekolah,
tahun)
 Lembar Penetapan
 Lembar Rekomendasi
 Halaman pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang


a. Landasan Pengembangan Kurikulum
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum
c. Manfaat Kurikulum
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum

B. ANALISIS KARAKTERISTIK Sekolah


a. Analisis Karakteristik Peserta Didik
b. Analisis Guru dan Tenaga kependidikan
c. Analisis Sarana dan Prasarana
d. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan
e. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
f. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan
g. Diferensiasi Keunggulan Sekolah
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN


BAB II. VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM PRIORITAS/KEUNGGULAN
SEKOLAH

A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
D. Program Prioritas dan Keunggulan Sekolah
E. Muatan Lokal
F. Pengembangan Diri
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN



A. Intrakurikuler
B. Ko Kurikuler
C. Ekstrakurikuler
D. Pengaturan Beban Belajar dan Mengajar
E. Waktu Pembelajaran Efektif
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN



A.Perencanaan Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan
Pendidikan
B. Perencanaan Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Kelas
1. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
2. Menyusun Modul Ajar yang relevan
3. Assesmen
4. Kalender Pendidikan
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN


BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A.Pendampingan

B. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah


KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

 Lampiran-lampiran:
1. Kalender Pendidikan
2. Tujuan Pembelajaran

3. Modul Ajar
4. Modul Projek
5. Program Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan
6. SK Tim Pengembang
7. Dokumen kegiatan pengembangan/ penyusunan kurikulum (undangan,
daftar hadir, berita acara, foto)

CONTOH REDAKSI BEBERAPA KOMPONEN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang


Kurikulum operasional Sekolah merupakan pedoman pelaksanaan semua kegiatan di Sekolah.
Kurikulum operasional Sekolah disusun secara bersama-sama oleh kepala Sekolah, wakil kepala
Sekolah, guru dan komite Sekolah. Dokumen kurikulum operasional Sekolah berisi rincian
kurikulum yang akan digunakan pada tahun ajaran 2021-2022. Dokumen ini disusun dengan
mengacu pada evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum pada tahun ajaran sebelumnya. Beberapa
perbaikan pada kurikulum tahun ajaran 2021-2022 dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas lulusan dengan tetap mempertahankan cirinya
sebagai institusi pendidikan Indonesia. Dokumen kurikulum operasional Sekolah disusun dengan
melihat karakteristik Sekolah, visi dan misi Sekolah. Rincian di dalam dokumen kurikulum
operasional Sekolah merupakan panduan dan arahan bagi keseluruah kegiatan yang dilakukan di
Sekolah. Oleh karena itu semua pimpinan, guru dan tenaga kependidikan haruslah memahami dan
menjiwai dokumen kurikulum operasional Sekolah ini. Pelaksanaan dari rancangan kurikulum
operasional Sekolah pada tahun ajaran 2021- 2022 ini haruslah juga menjadi pedoman pada
penyusunan kurikulum operasional Sekolah pada tahun berikutnya. Evaluasi pelaksanaan
merupakan acuan untuk menentukan bagian mana yang perlu tetap dipertahankan dan bagian
mana yang harus diperbaiki.
a. Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan Yuridis pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
 a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
 b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum
 
Tujuan penyusunan Kurikulum SMP Islam Az Zahro adalah untuk memberikan acuan dalam
melaksanakan program Sekolah, baik akademik, maupun non-akademis. Selain itu, dengan


adanya kurikulum ini seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Sekolah dapat
mengetahui program kurikulum yang dilaksanakan Sekolah.
Tujuan pengembangan kurikulum di SMP Islam Az Zahro ini berdasarkan Juknis No. 6981
Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun untuk memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
c. Manfaat Kurikulum

1. Manfaat kurikulum bagi Sekolah:


 

1.1 Kurikulum akan mendorong Sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan);
1.2 Kurikulum akan membuka peluang bagi pihak Sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan;
1.3 Kurikulum dapat digunakan sebagi alat dalam upaya pencapaian, tujuan, program pendidikan.

2. Manfaat kurikulum bagi guru:


 

2.1 Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasil kegiatan pembelajaran;
2.2 Kurikulum dapat membantu memberikan pemahaman kepada tenaga pengajar dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya;
2.3 Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar mengajar;
2.4 Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Operasional SMP Islam Az Zahro dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum SMP Islam Az Zahro dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum SMP Islam Az Zahro dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan, dan ekstrakurikuler secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. Kurikulum SMP Islam Az
Zahro dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
B. ANALISIS KARAKTERISTIK Sekolah
 
Kurikulum operasional Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jawa Timur disusun
dengan mengakomodasi kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
keterampilan abad 21 yang meliputi integrasi nilai PPK (Pendidikan Karakter), Moderasi
Beragama, literasi, 4C (Creative, Critical thingking, communicative dan Collaborative), dan
HOTS (Higher Order Thingkong Skill).
Analisis karakteristik Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jawa Timur sangat penting
untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan Sekolah dan
seluruh warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses
perumusan visi, misi, dan tujuan Sekolah. Adapun cara untuk mengumpulkan informasi
dalam melakukan analisis Sekolah yaitu: kuesioner, wawancara, FGD, observasi atau
melalui hasil analisis EDM. Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar pada Sekolah
Tsanawiyah Unggulan Sabilillah:
1. Melibatkan perwakilan warga Sekolah
2. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi Sekolah
3. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis,
dan dokumentasi data
4. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi
A. Analisis Karakteristik Peserta Didik
 
1. Kekuatan (Strength)
• Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan melalui sistem dalam jaringan dengan mengisi link PPDB dan
luar jaringan atau tatap muka hadir ke Sekolah dengan mempertimbangkan jumlah pendaftar serta status
ekonomi (beasiswa kurang mampu dan beasiswa siswa berprestasi). Adapun jumlah data peserta didik SMP
Islam Az Zahro sebagai berikut;
Kelas

Laki-Laki Perempuan Jumlah
VII      

VIII      

IX      

Jumlah      

• Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca dan numerasi,
religius, serta peduli dan berbudaya lingkungan. Namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik
menjadi mahir dan terampil, melalui Program Literacy Class diharapkan siswa dapat   menumbuhkembangkan
budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Sekolah  yang diwujudkan dalam
Gerakan Literasi Class agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat ;
• Peserta didik terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila rahmatan lil ‘aalamiin yang berakhlak
mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebhinekaan global dalam kehidupan
sehari hari, melalui integrasi pada proses pembelajaran, dan proyek pelajar pancasila rahmatan lil ‘aalamiin dan
pembiasaan karakter yang ada diSekolah (Sholat Dhuha, Istighosah, Kegiatan Ngopiw Santai, Doa awal
pembelajaran, Pembacaan Asmaul Husna, Sholat Dhuhur-Ashar berjama’ah).
 2. Kelemahan (Weakness)
 • Tidak meratanya kemampuan peserta didik menjadikan pihak guru
membutuhkan satu inovasi pembelajaran agar penyerapan materi
pembelajaran bisa terserap dengan optimal. Artinya, ada beberapa peserta


didik yang mampu menyerap dan memahami materi dengan mudah,
sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam memahaminya.
Kondisi ini membuat pihak guru membutuhkan satu inovasi pembelajaran
agar penyerapan materi pembelajaran bisa terserap dengan optimal oleh semua
peserta didik. Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas proses belajar mengajar dan membantu peserta didik dengan
berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar agar dapat mencapai
pemahaman yang lebih baik.
• Sekolah baru berdiri selama 2 tahun.
3. Peluang (Opportunity)
• Dengan jumlah peserta didik yang selalu bertambah, maka Sekolah Tsanawiyah Kementerian
Agama Jawa Timur mempunyai kesempatan lebih besar untuk mencetak prestasi peserta didik dari
bidang akademik maupun non akademik.

• Dengan semakin besarnya minat masayarakat mendaftarkan putra-putrinya sehingga jumlah
peserta didik selalu meningkat setiap tahunnya.

4. Tantangan (Threats)
• Peserta didik Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jawa Timursebagian besar berasal dari
wilayah yang jauh dari kecamatan Surabaya, maka diperlukan kerjasama dengan Pondok Pesantren
yang dekat dengan Sekolah Tsanawiyah Unggulan Sabilillah.
• Sekolah menyediakan transportasi antar jemput gratis kepada siswa yang berdomisili jauh.
• Membuat kelas olimpiade dalam rangka mencetak prestasi peserta didik dibidang akademik, agar
mampu bersaing minimal ditingkat kabupaten.
 B. Analisis Guru dan Tenaga kependidikan
1. Kekuatan (Strength)
 • Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jawa Timur memiliki 1 Kepala Sekolah, tenaga pendidik sejumlah 18
orang guru dan tenaga kependidikan sejumlah 2 orang.
 • Kualifikasi pendidikan meliputi: 1 Kepala Sekolah berkualifikasi S-2, 3 guru berkualifikasi S-2, 15 guru


berkualifikasi S-1, 1 tenaga TU/Operator berkualifikasi S1, dan 1 orang Koordinator BTA/Tahfidz berkualifikasi
SMA proses pendidikan S1.
Tabel data pendidik dan tenaga kependidikan SMP Islam Az Zahro

PENDIDIKA
No. NAMA LENGKAP JABATAN STATUS
N
NOVIANTI AGUSTINA, S.Psi., SUDAH
1 S2 KAMAD, BK
S.Pd., MM SERTIFIKASI
BELUM
2 MISBAHUL ULUM, S.Pd S1 WAKAKUR, MAPEL B. INGGRIS
SERTIFIKASI
BELUM
3 MOHAMAD SYAFI'I, S.PdI S1 GURU MAPEL QURDIST
SERTIFIKASI
BELUM
4 M. MIFTAHUL HUDA, S.Ag S1 TU/OPERATOR
SERTIFIKASI
SUDAH
5 SUGENG, SE S1 ALI KELAS 8, GURU MAPEL IPS, PKn
SERTIFIKASI
BELUM
6 AIDATUR RUNIS, Ag S1 GURU MAPEL FIQIH
SERTIFIKASI
2. Kelemahan (Weakness)
• Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di
Sekolah Tsanawiyah Unggulan Sabilillah Surabaya telah memenuhi standar, namun kompetensi mendidik
masih kurang maksimal. Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar peserta didik maupun dari interview
kepada para peserta didik perihal metode dan model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

• 
Satuan Pendidikan selalu berusaha memaksimalkan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan
bimbingan teknis dan pelatihan.

• 18 orang pendidik masih belum memiliki sertifikat pendidik.

3. Peluang (Opportunity)

 • Kementerian Agama Republik Indonesia memfasilitiasi peningkatan kompetensi guru melalui berbagai
program, terutama PPG (Pendidikan Profesi Guru) bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.

4. Tantangan (Threats)

• Kurikulum selalu mengalami perkembangan dan perubahan yang menuntut guru untuk selalu siap
menghadapi perubahan dan paradigma baru dunia pendidikan.

 • Kompetensi guru semakin ditingkatkan dengan memberikan fasilitas mengikuti kegiatan pelatihan,
workshop yang dilakukan oleh Sekolah maupun mandiri.
C. Analisis Sarana dan Prasarana
1. Kekuatan (Strength)

 • Memiliki ruang kelas yang memadai sesuai dengan rasio jumlah siswa. Memiliki ruang
perpustakaan dan ruang koperasi.

• Memiliki taman, dan gazebo sebagai ruang terbuka hijau dan sarana pembelajaran bagi peserta
didik.

• Memiliki sarana tempat ibadah atau mushollah dalam pengembangan bimbingan kerohanian
islami dan pengembangan Baca Tulis dan Hafal Al-Qur’an.

• Tersedianya meubeler meja dan kursi peserta didik yang mencukupi.

• Tersedia LCD proyektor dan smart TV pada ruang kelas untuk menunjang pembelajaran dan
Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) bagi guru.
2. Kelemahan (Weakness)
 • MTs belum memiliki gedung sendiri, masih bergabung dengan Gedung MI;
• Belum memiliki laboratorium Sekolah.
 
3. Peluang (Opportunity)


Komite bersama dengan Yayasan menyediakan pembangunan sarana prasarana.
Melalui Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Dana APBN pada aplikasi SIMSARPRAS, dapat
mengajukan bantuan pembangunan gedung dan sarana prasarananya

4. Tantangan (Threats)
Sekolah bersama dengan Komite dan Yayasan berusaha untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan
yang layak sebagai penunjang proses pelaksanaan pembelajaran.
Berusaha mewujudkan perpustakaan yang representative untuk memfasilitasi sumber belajar dan program literasi.
Melengkapi perangkat digital, seperti komputer, laptop, TV Android beserta komponen pendukung lainnya yang
permanen.
Ketersediaan lapangan untuk olahraga, kegiatan upacara, dan arena bermain siswa.
Status kepemilikan tanah Sekolah masih dalam bentuk sertifikat perorangan
D. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan
1. Kekuatan (Strength)
 • SMP Islam Az Zahro memiliki lingkungan Sekolah yang bersih, aman, nyaman, dan asri terlihat dari suasana
lingkungan Sekolah serta rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan
narkoba.


• SMP Islam Az Zahro dapat mempertahankan kualitas warga Sekolah dalam mencegah dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di lingkungan Sekolah.
• SMP Islam Az Zahro sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi
agama/kepercayaan dan budaya (moderasi beragama); mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas;
mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta memperkuat nasionalisme.

2. Kelemahan (Weakness)
 • SMP Islam Az Zahro masih dalam tahap mulai mengembangkan kelas olimpiade.

3. Peluang (Opportunity)
 • SMP Islam Az Zahro menuju Sekolah Islamic Digital School.
• SMP Islam Az Zahro menuju Sekolah mandiri berprestasi.
• SMP Islam Az Zahro menuju Sekolah ramah anak.
 
4. Tantangan (Threats)
 • Setiap Sekolah harus dapat memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
E. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
 
1. Kekuatan (Strength)
Sekolah menjalin kemitraan dengan Orang Tua/ Wali Murid.
Sekolah menjalin kemitraan dengan stake holder yang ada didalam Madsrasah.


Sekolah sudah menjalin beberapa kemitraan dengan masyarakat (lembaga dan non kelembagaan), seperti Radio
Suara Surabaya, Puskesmas, POLRI, Dinas Perhubungan, BSI, Pasar Daerah, Perpusatakaan Daerah dan Komite
Sekolah.
Tabel Kemitraan Satuan Pendidikan SMP Islam Az Zahro
 
No Jenis Kemitraan Lembaga Tujuan
1 Kemitraan Orang Keluarga meningkatkan keterlibatan orang tua/wali
Tua/Wali Murid dalam mendukung keberhasilan pendidikan
anak di rumah dan di Sekolah
2 Kemitraan Sekolah Guru BK, Wali Kelas, Kamad, membangun ekosistem pendidikan yang
UKS kondusif untuk menumbuhkembangkan
karakter dan budaya berprestasi pada peserta
didik
3 Kemitraan Masyarakat Masyarakat, kalangan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
(Lembaga & Non pengusaha, dan organisasi mitra mendukung program pendidikan di Sekolah
Kelembagaan) di bidang pendidikan dan di masyarakat
2. Kelemahan (Weakness) 
• Sekolah belum memiliki kemitraan dengan KPPA (Komisi Perlindungan
Perempuan dan Anak).
 • Sekolah belum memiliki kemitraan dengan BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah).

• Belum maksimalnya dalam penanganan dan pengolahan sampah an- organik
dengan baik.
3. Peluang (Opportunity)
 • Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah Sekolah
istimewa untuk pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-
sama dengan peserta didik pada umumnya yang dapat dijadikan mitra untuk
menunjang kegiatan pembelajaran.
4. Tantangan (Threats)
 • Kultur masyarakat yang sebagian besar menyerahkan tugas mendidik sepenuhnya
ke pihak Sekolah.
• Mindset masyarakat sekitar Sekolah yang masih banyak mengharapkan bantuan
sosial melalui lembaga atau Sekolah.
 F. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan
1. Kekuatan (Strength)
• Sekolah istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya dalam kegiatan
operasionalnya telah mendapatkan dana yang cukup memadai dari Yayasan dan Wali murid.
2. Kelemahan (Weakness)

 Sekolah istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya menggunakan Subsidi
Yayasan dan Wali Murid.
 Sekolah belum mendapatkan bantuan BOS.
 3. Peluang (Opportunity)
 • Paguyuban wali murid peduli akan kegiatan Sekolah.
 4. Tantangan (Threats)
 • Pengadaan barang dan jasa tidak semua ter-cover.
• Pengajuan anggaran SIM SARPRAS tidak dapat terealisasi.
 
  G. Diferensiasi Keunggulan Sekolah
 Program prioritas/keunggulan SMP Islam Az Zahro ingin mewujudkan dalam meningkatkan
mutu dan daya saing melalui pengembangan karakter, literasi, dan kompetensi adalah Sekolah Religi,
Sekolah Digital, Sekolah Literasi, dan Sekolah Ramah Anak.
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM PRIORITAS/KEUNGGULAN
Sekolah

Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri,
kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani, keterampilan dan pengetahuan, dan
mempunyai rasa tanggung jawab untuk bangsa dan bermasyarakat.
 
Visi Sekolah
“Terbentuknya siswa unggul Dalam Imtaq dan Iptek, Berkarya, Berprestasi dan berwawasan lingkungan”
Indikator visi:
 Terbentuknya siswa unggul Dalam Imtaq
Terwujudnya akhlak mulia, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berlomba-
lomba dalam kebaikan.
Program :
• Melaksanakan salat dhuha berjama’ah dan istighosah setiap hari Senin
B. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dirumuskan misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas.
Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi tersebut:
• Menyelenggarakan pendidikan secara efektif, sehingga siswa berkembang secara maksimal.
• Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berfikir aktif, kreatif dan inovatif
dalam memecahkan masalah.
• Mewujudkan Sekolah berbasis digital. 
• Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan prakteknya sehingga siswa dapat menjadi teladan bagi teman dan
masyarakat.

C. Tujuan Sekolah
Kurikulum Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jatim disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidkan di Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jatim yang
mencakup pengembangan potensi yang ada di lingkungan Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jatim dan
untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara
budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa kepada Allah SWT.
Tujuan Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jatim Kabupaten Kabupaten Jawa Timur adalah sebagai
berikut:
• Mampu menciptakan lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan aman kondusif terhadap pendidikan dan
pembelajaran.
D. Program Prioritas dan Keunggulan Sekolah
 Program prioritas/keunggulan Sekolah Tsanawiyah Kementerian Agama Jatim ingin
mewujudkan dalam meningkatkan mutu dan daya saing melalui pengembangan
karakter, literasi, dan kompetensi adalah Sekolah Religi, Sekolah Digital, Sekolah
Literasi, dan Sekolah Ramah Anak.
1. Sekolah Religi

 • Pembinaan Baca Tulis Al Qur’an ( Dilengkapi Buku Kontrol )
 • Pembinaan Hafalan Al – Qur’an ( Dilengkapi Buku Kontrol )
 • Salat Dhuha, Dzuhur, Ashar berjamaah
 • Sholat Jum’at, Kegiatan Diba’ dan Keputrian setiap hari Jumat.
 
2. Sekolah Digital
 • Penggunaan Media Sosial dalam promosi
 • Raport Digital
 • Kegiatan Pembelajaran dengan media berbasis TIK
E. Muatan Lokal
Muatan Lokal di SMP Islam Az Zahro, terdiri dari:
Bahasa Jawa: Muatan lokal Bahasa Jawa di SMP Islam Az Zahro bertujuan untuk memperkenalkan dan


melestarikan budaya dan bahasa Jawa kepada para siswa. Dalam muatan ini, siswa akan mempelajari
kosakata, tata bahasa, serta budaya Jawa melalui berbagai aktivitas seperti membaca sastra Jawa,
menyusun puisi atau pantun, mendalang (pentas wayang), serta berkomunikasi dalam Bahasa Jawa
dalam suasana sehari-hari.
Imla'/Kitab Kuning: Muatan lokal Imla'/Kitab Kuning di SMP Islam Az Zahro bertujuan untuk
memperdalam pemahaman siswa terhadap bahasa Arab dan keilmuan Islam. Dalam muatan ini, siswa
akan mempelajari Kitab Kuning yang mencakup pelajaran-pelajaran keagamaan seperti aqidah
(keyakinan), fiqh (hukum Islam), hadis, dan tafsir Al-Quran. Selain itu, siswa juga akan belajar tentang
ilmu tata bahasa Arab (nahwu dan sharaf) serta kaidah-kaidah dalam penulisan teks Arab.
F. Pengembangan Diri

a. Layanan Bimbingan dan Konseling


Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MTs Kementerian Agama di Jawa Timur tentu menyediakan berbagai


layanan bimbingan konseling untuk membantu perkembangan dan kesejahteraan siswa-siswa mereka.
Berikut adalah empat layanan bimbingan konseling yang ditawarkan oleh MTs Kementerian Agama:
b. Pembiasaan

Pembiasaan rutin di SMP Islam Az Zahro merupakan bagian dari upaya Sekolah untuk membentuk siswa-siswa yang
berakhlakul karimah, beribadah dengan sungguh-sungguh, dan memiliki pemahaman agama yang baik. Beberapa
kegiatan rutin yang dilakukan di sekolah tersebut antara lain Sholat Dhuha, Istighosah, Muroja'ah, dan Pembacaan
Asmaul Husnah. Berikut adalah uraiannya:

1. Sholat Dhuha:
Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu antara terbitnya matahari hingga sebelum masuk
waktu sholat Dzuhur. Di MTs Kementerian Agama, kegiatan Sholat Dhuha menjadi bagian dari rutinitas harian siswa.
Tujuannya adalah untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya beribadah di waktu-waktu sunnah, serta meraih
pahala dan berkah dari Allah SWT. Guru dan tenaga pendidik juga turut berperan dalam memastikan siswa
mendapatkan bimbingan dan pengawasan saat melaksanakan sholat Dhuha.
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler


Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang dengan tujuan agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran
intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka
Bermain”. SMP Islam Az Zahro memilih kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
menyenangkan dan bermakna bagi anak.
SMP Islam Az Zahromendukung kegiatan dengan menyediakan dan menggunakan sumber-
sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

1. Struktur Kurikulum
 Struktur Kurikulum Merdeka SMP Islam Az Zahrodisusun dengan mengacu pada
struktur kurikulum yang terdapat dalam KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah. .
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Mata Pelajaran


B. Ko Kurikuler
Dalam kurikulum operasional SMP Islam Az Zahro dirancang pembelajaran berbasis proyek
untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar


yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk
proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin.

C. Ekstrakurikuler
 Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SMP Islam Az Zahro sebagai
suplemen dalam p pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.

D. Pengaturan Beban Belajar dan Mengajar


 Pengaturan beban belajar berisi uraian tentang sistem belajar (paket), waktu tatap muka,
alokasi waktu kegiatan penugasan baik terstruktur maupun tidak terstruktur, dan alokasi
praktik.
 
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN UNTUK RUANG LINGKUP SATUAN PENDIDIKAN
Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai pelajar pada setiap fase, dimulai dari fase
pondasi pada RA. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase. Capaian pembelajaran
diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi
kompetensi dan lingkup materi.

Capaian pembelajaran merujuk pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Capaian pembelajaran dapat berbeda-beda
tergantung konteks dan jenis dalam pembelajaran yang terkait dengan standar kompetensi atau kurikulum yang telah ditetapkan.
Capain pembelajaran mencakup:
1. Memahami konsep dalam mata pelajaran
2. Menerapkan prinsip ilmiah dengan melakukan penelitian dan experiment

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN UNTUK RUANG LINGKUP KELAS


3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Dalam sebuah proses pembelajaran diharapkan untuk dapat merumuskan dan menyusun ATP (alur tujuan pembelajaran).
SMP Islam Az Zahro memotivasi dan mengarahkan pendidik agar dapat merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pembelajaran secara menyuluruh sehingga capaian pembelajaran yang diperoleh sistematis, konsisten, terarah, dan terukur.
Rumusan dan tujuan dalam penggunaan kata kerja operasional dengan memfasilitasi pendidik dan mengidentifikasi indikator
dalam kegiatan pembelajaran yang berkaitan dalam penentuan materi dan evaluasi pembelajaran baik formatif ataupun
sumatif.
2. Menyusun Modul Ajar yang relevan
Modul ajar merupakan alat atau sarana media, metode yang merujuk pada rangkaian materi pada masing-masing mata
pelajaran yang menjadi pedoman dalam pembelajaran secara sistematis dan menarik.
Isi dari modul ajar meliputi; materi pembelajaran, aktivitas, proyek,
3. Assesmen
Beberapa assesmen hasil belajar peserta didik yakni asesmen hasil belajar satuan pendidikan, asesmen
hasil belajar pemerintah, asesmen hasil belajar oleh pendidik. Asesmen merupakan proses atau metode
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan melakukan evaluasi terhadap kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan serta sikap maupun karaktersitik peserta didik dengan tujuan


mendapatkan pemahaman yang komperhensif terhadap kemampuan individu atau kelompok,
memantau proses pembelajaran, memetakan penguasaan kompetensi, perbaikan hasil belajar, dan
mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya.

4. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun
oleh Sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik Sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan dalam konteks kurikulum operasional madrasah…..ini adalah proses yang dilakukan untuk
membantu kepala madrasah dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan yang telah


direncanakan. Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk memastikan bahwa visi, misi, dan tujuan madrasah
tercapai. Pendampingan melibatkan kepala madrasah dan/atau pendidik, pengawas madrasah, orang tua
/wali murid, mitra atau pakar yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk melakukan
peran tersebut. Pendampingan dilakukan melalui pemantauan/observasi, refleksi, dan peningkatan kualitas
secara berkelanjutan sesuai dengan kemampuan madrasah. Adapun bentuk pendampingan yang dilaksanakan
pada madrasah kami sebagaimana tertera pada tabel berikut

B. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah


Evaluasi dalam proses pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan mengumpulkan data keberhasilan
implementasi pembelajaran dan refleksi secara mandiri dan berkala . Berikut merupakan rancangan evaluasi
yang telah disusun oleh madrasah…. sebagaimana prinsip-prinsip evaluasi yang diterapkan.
1. Evaluasi harian: Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai proses belajar-mengajar,
pencapaian tujuan belajar, dan respons peserta didik. Hal ini dilakukan setiap harinya.
2. Evaluasi per unit belajar: Setelah melakukan asesmen formatif, pendidik dan tim melakukan kajian ulang
terhadap proses belajar-mengajar, pencapaian tujuan, dan melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai
kebutuhan.
2. Karakteristik Kontek Sosial Budaya dan Lingkungan Sekolah
Karakteristik Konteks Sosial Budaya Dan Lingkungan SMP model 7 berada pada daerah pinggiran Ibu Kota,
dengan latar belakang sosial dan budaya yang beragam, sikap dan prilaku masyarakat kota besar yang indivual
dan ekslusif melebur dengan sikap masyarakat Betawi asli yang tercermin dengan masih tingginya semangat
gotong royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik.

3. Karakteristik Guru dan Tendik


Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Tsanawiyah… Bondowoso memiliki tenaga pendidik dan
kependidikan yang sebagian besar ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu.
Tenaga pendidik dan kependidikan berjumlah 11 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 4 Wakil
kepala madrsah, 30 guru yang memiliki kulifikasi S1 5 Guru memiliki kualifikasi S2, dan 10 Orang tenaga Tata
usaha dengan kualifikasi pendidikan S1,

4. Kemitraan Satuan Pendidikan


Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak lain
Sekolah Tsanawiyah… Bondowoso melakukan kerjasama dengan pihak lain antara lain :
1. Puskesmas Talaga Jaya , kerjasama yang dilakukan antara SDN 4 Talaga Jaya adalah pelaksanaan program
bulan imunisasi (BIAS) setiap tahun; pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik setiap bulan serta
pembinaan pelaksanaan program UKS dan Dokter Kecil, PHBS dan Penerapan Pencegahan Covid-19
2. Kementrian Agama Kecamatan Talaga Jaya, melakukan kerjasama tentang pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) SDN 4 Talaga Jaya yaitu evaluasi baca tulis Al-Quran
dan munaqasah bagi peserta didik yang telah menyelesaikan iqra 1 sampai iqra 6 dan bisa membaca Al-Quran
 3. Kepolisian Sektor Telaga, kerjasama yang dilakukan dalam hal pembinaan tata upacara bendera, peraturan
baris-berbaris dan penerapan patroli keamanan sekolah
BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan Kurikulum
a. Intra Kurikuler dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
Mata pelajaran adalah seluruh mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah dengan tetap berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Sekolah. Sedangkan alokasi waktu adalah waktu yang tersedia dalam setiap mata pelajaran.
MTs Bondowoso menambah beban belajar maksimal 6 jam pelajaran. Penambahan 6 jam pelajaran tersebut
sudah termasuk di dalamnya mata pelajaran muatan lokal.
Disamping itu MTs Bondowoso merelokasi jam pada mata pelajaran tertentu untuk mata pelajaran lain
sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan relokasi, dengan ketentuan bahwa relokasi tersebut dengan
memindahkan mata pelajaran kelompok B ke mata pelajaran kelompok A. MIN 2 Probolinggo melakukan
relokasi jam pelajaran dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Merelokasi jam pelajaran bukan karena pertimbangan kekurangan atau
kelebihan guru.
b. Projek Profil Pelajar Pancasila
Contoh redaksi
Pada MTs Bondowoso proyek penguatan profil pelajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin
mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama
1 (satu) tahun dan tak terpisahkan dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Alokasi waktu untuk
setiap proyek penguatan profil Profil Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang lebih panjang daripada proyek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek
dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran berbasis proyek lainnya . Pelaksanaan
masing-masing proyek tidak harus sama waktunya. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin
difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang
terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat. Pembiasaan
dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun
nufus), yang dilakukan melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah) dalam
mendekatkan diri kepada Allah swt., dan melatih jiwa dalam melawan kecenderungan yang buruk (riyadlah).

c. Ekstrakurikuler
Kegiatan pengembangan diri di MTs …Bondowoso terdiri dari :
1. Kepramukaan
2. Olahraga yaitu, sepak bola, bulu tangkis, bola volley dan tenis meja
3. Seni budaya yaitu Seni Hadrah, dan Drumband
4. Keagamaan yaitu Baca Tulis Al Qur’an. (BTAQ), Tahfidz Al Qur’an, dan Ceramah Agama
PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
EVALUASI

Hasil evaluasi digunakan sebagai referensi untuk perencanaan kurikulum pada tahun ajaran mendatang. Dengan
demikian, pengembangan sekolah diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang pernah dihadapi
sehingga sekolah selalu berkembang ke arah kemajuan.
Evaluasi dilakukan secara berkala per semester dan dirangkum dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran dan
merupakan bahan acuan bagi penyusunan kurikulum pada tahun berikutnya.
SAMPAI JUMPA DI
MATERI SELANJUTNYA!

Anda mungkin juga menyukai