Anda di halaman 1dari 51

PANDUAN

PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL
Pada Program Sekolah Penggerak dan SMK
PK
1
VERSI
BADAN25 JUNI 2021DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
PENELITIAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
Daftar 3 Cara Menggunakan Dokumen
Ini
Isi
4 Pengantar Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan

5 Profil Pelajar
Pancasila

6 Komponen Kurikulum Operasional di satuan


pendidikan

8 Memahami Kerangka Dasar dan Struktur


Kurikulum

1 Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan
1
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan untuk menentukan
1 Visi, Misi, dan Tujuan
5
Pengorganisasian Pembelajaran Satuan
Pendidikan
3
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan
2 Profesional

Daftar
4 Pustaka
4 2
Dokumen panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional yang
kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama peserta
didik dalam mencapai profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah ini bertujuan untuk


membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional
sekolah. Buku ini memberikan gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional,
Cara Menggunakan Dokumen serta contoh- contoh yang bisa dijadikan inspirasi. Satuan pendidikan
memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama
Ini selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah. Sebagai
pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, kepala sekolah perlu
Buku ini berisi prinsip-prinsip pengembangan melakukan refleksi sebagai bagian aktivitas sehari-hari. Proses refleksi
menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara personal dan sebagai
kurikulum operasional satuan pendidikan dan digunakan
bagian diskusi dengan seluruh anggota sekolah.
bersama dengan dokumen terkait lain yang mempunyai
peran saling melengkapi, seperti dokumen Prinsip Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasional adalah
Pembelajaran dan Asesmen, regulasi terkait kurikulum kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan program
dan pembelajaran, rapor pendidikan, termasuk data- kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta potensi internal sekolah dan dunia
data kerja.
internal sekolah .

3
Pengantar Kurikulum adalah seperangkat Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan
rencana dan pengaturan mengenai 1.
pendidikan
Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi
Penyusunan tujuan, isi dan bahan pelajaran keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar,
Kurikulum serta cara yang digunakan sebagai serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
pedoman penyelenggaraan kegiatan
Operasional di pembelajaran untuk mencapai
menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional sekolah
Satuan tujuan pendidikan tertentu (UU 2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik
Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat satuan
Pendidikan menetapkan kerangka dasar dan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja
Kurikulum operasional di satuan
pendidikan memuat seluruh struktur kurikulum yang menjadi dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
rencana proses belajar yang acuan untuk pengembangan kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
diselenggarakan di satuan kurikulum operasional satuan 3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang
pendidikan, sebagai pedoman pendidikan. dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang
seluruh penyelenggaraan digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
pembelajaran. Untuk Komponen dalam kurikulum 4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
menjadikannya bermakna, operasional ini disusun untuk aktual
kurikulum operasional satuan membantu proses berpikir dan 5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan
pendidikan dikembangkan mengembangkan satuan pendidikan. kurikulum
sesuai dengan konteks dan Dalam pengembangannya, satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai
kebutuhan peserta didik dan dokumen ini juga merupakan hasil pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
satuan pendidikan. refleksi semua unsur pendidik di serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan
satuan pendidikan yang kemudian supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
ditinjau secara berkala guna menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai
disesuaikan dengan dinamika dengan kewenangannya.
perubahan dan kebutuhan peserta
didik. 4
Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab Keenam dimensi tersebut
Profil satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Pelajar (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh dan berakhlak mulia.
sistem pendidikan Indonesia?”
Pancasila 2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
sebagai acuan dalam
menyusun visi, misi, dan “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang 4. Mandiri.
tujuan di satuan hayat yang kompeten, berkarakter, dan 5. Bernalar kritis.
pendidikan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila” 6. Kreatif.

Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil
kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan
yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri
dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi
dalam pembangunan global yang berkelanjutan Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi
serta tangguh dalam menghadapi berbagai Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu
tantangan. sebagai:
7. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang berlangsung di sekolah
yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. 8. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan oleh setiap warga sekolah
sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar 9. Benang merah yang menyatukan segala praktik
Pancasila yang utuh membutuhkan yang dijalankan di sekolah
berkembangnya keenam dimensi tersebut secara
bersamaan, tidak parsial. 5
Komponen Kurikulum
Operasional di Karakteristi Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan
k satuan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga
Satuan Pendidikan kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan
pendidikan
program keahliannya.
Komponen ini menjadi Visi, misi, Visi
komponen utama yang dan tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan
ditinjau setiap 4-5 jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju
tahun ● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila
Misi
● misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
● Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan
misi
● strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
● Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut
dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila
Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun
untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja

6
Komponen Kurikulum
Operasional di Pengorganisasia Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara
Satuan Pendidikan n pembelajaran sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar
Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
● Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
Komponen ini menjadi (mulok)
komponen utama yang ● Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu
ditinjau setiap tahun pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk SMK, projek penguatan ini
terintegrasi dalam Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja.
● Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki
pengalaman dan kompetensi di dunia kerja
● Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel
Rencana Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana pembelajaran
Pembelajara selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang
n sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan

Pendampingan Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan
, evaluasi, dan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.
Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap
pengembangan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
profesional
Lampiran ● Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang
sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
● Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik,
tidak perlu sampai rincian pembelajarannya)
● Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
sekolah
Memahami Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum
.
Apa saja yang menjadi dasar panduan kurikulum
operasional satuan pendidikan?
Apa saja yang ditentukan oleh kementerian pendidikan
dan kebudayaan dan apa saja yang menjadi otonomi
satuan pendidikan?

8
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum ditetapkan pusat
oleh Pemerintah Profil Pelajar Pancasila
Pusat dengan
mengacu pada
Tujuan Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan
(untuk PAUD STPPA)
Nasional dan SNP

Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar


lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum ● Konteks dan kebijakan lokal satuan pendidikan
operasional berdasarkan kerangka ● Perangkat ajar yang
dan struktur kurikulum, sesuai dikembangkan secara
karakteristik satuan pendidikan mandiri
Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan di
Memahami Nasional Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah diterjemahkan dalam Profil Pelajar
Kerangka Dasar Profil Pelajar
Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan
dan Struktur pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan
Kurikulum Pancasila asesmen. Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar
(aim) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes
(luaran jangka panjang). Profil Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan Pendidikan
Kerangka berisi tujuan-tujuan
Nasional dan visi pendidikan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar
yang hendak dicapai dalam
Nasional Pendidikan dan kurikulum
konteks luas dan jangka panjang.
Standar Nasional Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur
Diharapkan kerangka dasar ini
Pendidikan Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran
menjadi kompas dalam
menunjukkan arah pendidikan Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan sekolah untuk
Struktur Kurikulum
Indonesia. Berikut sekilas mengembangkan kurikulum menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila dapat ditambahkan
penjelasan mengenai dokumen dengan kekhasan sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini
pendukung atau dokumen yang berisi kegiatan intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil
selalu menjadi rujukan ketika Pelajar Pancasila. Khusus SMK ditambah dengan pengembangan karakter dan budaya kerja
mengembangkan kurikulum sebagai wadah untuk penguatan profil Pelajar Pancasila, dan khusus SLB ditambah dengan
satuan pendidikan Keterampilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus

Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran
Pembelajaran dan asesmen di sekolah.
dan
Asesm
en
Capaian Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai
dengan fase
perkembangannya.
10
Pembelajaran
Proses Penyusunan
Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan
Bagaimana proses penyusunan kurikulum operasional
satuan pendidikan?

1
Proses
TUJUAN PENDIDIKAN
Penyusunan NASIONAL
Kurikulum PROFIL
Operasional PELAJAR SNP
di Satuan PANCASILA Struktur Kurikulum
Pendidikan Prinsip Pembelajaran dan
TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah Asesmen Capaian Pembelajaran
pusat Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan
oleh pusat
. .

1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan PENDAMPINGAN,
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN EVALUASI, DAN
SATUAN 2 PEMBELAJARAN 4 PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN PROFESIONAL
Merumuska Menyusun
n VISI RENCANA
FLEKSIBEL/ MISI PEMBELAJARA
TUJUAN N
DINAMIS
Satuan pendidikan
mengembangkan
kurikulum operasional
berdasarkan kerangka dan
struktur kurikulum, sesuai evaluasi jangka
karakteristik dan pendek
kebutuhan satuan
pendidikan (semester/tahunan)
evaluasi jangka panjang (4-5
Proses
TUJUAN PENDIDIKAN
Penyusunan NASIONAL
Kurikulum PROFIL
Operasional PELAJAR SNP
di Sekolah PANCASILA Struktur Kurikulum
Menengah Prinsip Pembelajaran dan
TETAP
Kejuruan Ditetapkan oleh pemerintah Asesmen Capaian Pembelajaran
pusat Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan
oleh pusat
. .

1 3 5
Menganalisis konteks Menentukan Merancang
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN PENDAMPINGAN,
Program PEMBELAJARAN EVALUASI, DAN
0 2 4 PENGEMBANGAN
Keahlian Menyusun PROFESIONAL
KARAKTERISTIK Merumuskan RENCANA
, VISI, DAN MISI TUJUAN PEMBELAJARA
SMK Program N

Keahlian
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan mengembangkan
kurikulum operasional berdasarkan kerangka evaluasi jangka
dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan pendidikan pendek
(semester/tahunan)
evaluasi jangka panjang (4-5
Proses Penyusunan 1. Penyusunan dokumen
kurikulum operasional ● Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini?
di Satuan Pendidikan ● Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan
Dalam penyelenggaraannya, internal? (pimpinan sekolah dan guru)
kurikulum operasional sekolah perlu ● Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan
menjadi dokumen yang hidup; eksternal, (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi,
menjadi referensi dalam keseharian, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK)?
direfleksikan, dan terus
dikembangkan. Penyusunan 2. Peninjauan dan revisi
dokumen kurikulum operasional ● Siapa yang akan memfasilitasi peninjauan dan revisi ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam peninjauan dan
sekolah dari awal, hendaknya revisi?
dimulai dengan memahami secara ● Apakah satuan pendidikan memiliki dokumen kurikulum operasional sekolah yang sebagian atau seluruh
utuh kerangka dasar kurikulum isinya merepresentasikan satuan pendidikan?
yang ditetapkan oleh Pemerintah, ● Apakah ada diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional sekolah yang setidaknya
antara lain Tujuan Pendidikan melibatkan para pimpinan atau perwakilan guru?
Nasional, Profil Pelajar Pancasila, ● Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orangtua mengenai kurikulum dan/
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip atau program-program?
Pembelajaran dan Asesmen, serta ● Khusus untuk SMK, apakah subtansi kurikulum yang ada masih sesuai dengan kebutuhan dunia
Capaian Pembelajaran. Khusus kerja?
untuk SMK ditambah dengan
memahami kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja
terkait.
Bagi yang sudah memiliki
dokumen kurikulum operasional
satuan pendidikan, dapat 14
langsung melakukan peninjauan
Analisis Karakteristik
Satuan Pendidikan untuk
Menentukan Visi, Misi, dan
Tujuan
.
Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?
Bagaimana proses mendesain visi, misi dan tujuan?
Bagaimana memfasilitasi proses desain visi, misi dan tujuan
satuan pendidikan?
Apa fungsi profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum
operasional satuan pendidikan?
Bagaimana proses analisis kebutuhan dalam menentukan
strategi?
1
Proses Berpikir untuk Dalam menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan, setiap komponennya dapat
Menganalisis Karakteristik dikembangkan melalui proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan
pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya. Dalam perencanaan, penting
Satuan Pendidikan dan
bagi sekolah untuk mengumpulkan berbagai data untuk mendapatkan informasi yang
Merumuskan Visi, Misi, komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang tepat bagi
Tujuan perencanaan yang optimal. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai cara yang dinilai
sesuai dengan kebutuhan berproses selama hasilnya selaras antarkomponennya.

Apakah satuan
pendidikan Belum Analisis Merumuskan Analisis
Lingkungan Visi-Misi-Tujuan Kebutuhan Menyusun
sudah
Belajar Satuan Satuan Strategi
memiliki visi- Satuan Pendidika Pendidika
misi-tujuan Pendidikan n n
yang ajek?
Belum Belum

Apakah sudah
Sudah memiliki Sudah Apakah
analisis sudah
kebutuhan memiliki
satuan strategi?
pendidikan?

Sudah

Mendesain
pengorganisasia
n pembelajaran
16
Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian
Proses Berpikir untuk berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, setiap komponennya
Menganalisis dikembangkan melalui proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi
Karakteristik dan sekolah, serta tujuan dan strategi program keahlian. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk mengumpulkan
Merumuskan Visi, berbagai data untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk memberikan
Misi, Tujuan (untuk kesimpulan yang tepat bagi perencanaan yang optimal. Setiap sekolah dan program keahlian dapat menggunakan
SMK) berbagai cara yang dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses selama hasilnya selaras antarkomponennya.

Apakah satuan Belum


pendidikan Analisis Analisis
Merumuskan
Lingkungan Merumuskan Kebutuha Menyusun
sudah Tujuan
Belajar Visi-Misi n Strategi
memiliki visi- Program
Satuan Program
misi-tujuan Keahlian
Pendidikan Keahlian
yang ajek?
Belum Belum

Sudah Apakah sudah Sudah


memiliki Apakah
analisis sudah
kebutuhan memiliki
program strategi?
keahlian?
Sudah

Mendesain
pengorganisasia
n pembelajaran
17
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah Berikut adalah pilihan cara
Analisis perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar untuk mengumpulkan
Karakteristik dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan ● Kuesioner,
informasi dengan
visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga pertanyaan disesuaikan
Satuan satuan pendidikan. dengan tujuan dan sasaran
Pendidikan Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: yang dibutuhkan.
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan ● Wawancara, untuk mendapatkan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi data secara langsung.
nyata/kondisi satuan pendidikan ● Diskusi kelompok terpumpun
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk (FGD) dengan mengundang
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan perwakilan dari seluruh warga
dokumentasi data satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan masyarakat.
untuk mengembangkan strategi atau solusi ● Observasi
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan ● Rapor pendidikan, terkait mutu
belajar satuan pendidikan: dan hasil belajar, kompetensi dan
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? kinerja guru dan tenaga
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari kependidikan, mutu
Beberapa alat yang dapat dan relevansi
masyarakat setempat? pembelajaran
digunakan untuk menganalisis
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan ● Analisis
informasi:
saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan SWOT
pendidikan itu sendiri)? ● Root Cause
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta ● Fish Bone
didik mencapai profil Pelajar Pancasila?
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? 18
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan

Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang Peserta didik
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana
semua informasi sistem, sumber satuan pendidikan? sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut?
daya dan fasilitas dan mitra yang ● Bagaimana satuan pendidikan bisa Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
ada? mencapai gambaran ideal tersebut? ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-
● Apakah ada sumber daya dari masing kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang
Review Visi Misi memerlukan perhatian dan pendampingan yang lebih
lingkungan sekitar yang dapat
● Bagian mana yang perlu ditajamkan banyak?
dimanfaatkan oleh satuan dalam visi dan misi?
pendidikan dalam proses Guru dan tenaga kependidikan
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
belajar? yang lebih sesuai dengan kondisi pembelajaran yang optimal menuju visi-misi
lingkungan dan karakteristik peserta sekolah
Sumber pendanaan didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga
● Bagaimana proses pendanaan ● Apa saja prioritasnya?
satuan pendidikan? kependidikan yang ada di satuan pendidikan? Apa saja
● Bagaimana penggunaan dana ini? Review kebutuhan setiap kelompok tersebut?
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan
Tujuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di daerah pendidikan (atau program keahlian untuk yang membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
● Apa saja visi, misi, dan tujuan SMK) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan
daerah? peserta didik? berbagai latar belakang dan kebutuhan?
● Apa saja kebijakan satuan ● Apa yang mendasari tujuan ini? Sarana dan
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan
prasarana
pendidikan terkait indikator?
● Apa saja perubahan sistem oleh peserta didik? untuk pembelajaran yang optimal?
● Mengapa kompetensi ini dianggap ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman
yang terjadi?
● Apakah ada integrasi aktivitas penting? dan sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
● Apa saja keterampilan yang perlu ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang
untuk mendukung pencapaian
indikator? dikuasai peserta didik? memadai untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
● Apa karakteristik individu yang optimal dan mengelola data?
Kemitraan ingin dibangun?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa 19
dilibatkan untuk mendukung saja yang berpotensi untuk diisi oleh Strateg
lulusan program keahlian ini?
Visi adalah cita-cita bersama a. Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin
Visi, Misi, pada masa mendatang dari dicapai oleh satuan pendidikan.
b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
warga satuan pendidikan, yang
dan dirumuskan berdasarkan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah
dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
Tujuan masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan. memotivasi setiap pemangku kepentingan

Visi, misi, dan tujuan menjadi


Misi adalah pernyataan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
referensi arah pengembangan hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
bagaimana satuan pendidikan
dan menunjukkan prioritas b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
mencapai visi. yang ditetapkan untuk
satuan pendidikan. tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana
menjadi rujukan bagi penyusunan
Merumuskan visi, misi, dan pada rumusan visi.
program jangka pendek, menengah,
tujuan satuan pendidikan c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
dan jangka panjang, dengan
merupakan langkah awal yang atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
berdasarkan masukan dari seluruh
sangat penting sebagai acuan dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
warga satuan pendidikan.
utama dalam merancang d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
pembelajaran yang berkualitas. peserta didik.
Untuk satuan pendidikan, visi,
misi, dan tujuan harus berpusat
Tujuan adalah gambaran hasil a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
pada peserta didik. satuan pendidikan.
yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu oleh setiap satuan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
pendidikan atau program keahlian c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu
dengan mengacu pada karakteristik tertentu (SMART). Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan,
dan/atau keunikan setiap satuan satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi.
pendidikan sesuai dengan prinsip
20
yang sudah
[CONTOH]
Membuat 1. Lakukan wawancara atau survei terhadap peserta didik, staf/guru, dan
Visi
TIPS
orang tua, untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi.
2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/benang merah.
● Sesuaikan pertanyaan
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya
untuk peserta didik
terlihat.
dengan tahapan
4. a.
Telisik persamaan
Kumpulkan dan perbedaannya:
sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan harapan bersama warga satuan pendidikan.
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
terkadang tidak melihat
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
dirinya sebagai pendidik.
Berikan pengantar bahwa 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
bekerja di satuan 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian
visi.
pendidikan adalah
pendidik, apapun Peserta didik Staf/guru Orang tua
perannya.
● Untuk wakil orang tua, perlu ● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi ● Mengapa memilih profesi sebagai ● Mengapa memilih satuan
cermat memilih perwakilan di satuan pendidikan? pendidik/bekerja di satuan pendidikan ini?
agar perwakilan ● Satuan pendidikan seperti apa pendidikan? Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapannya terhadap
representatif (orang tua yang kamu inginkan? ● Apa harapan bagi pelajar yang satuan pendidikan?
● Hal apa yang paling ingin didapat ada di satuan pendidikan ini? Jika ● Pribadi peserta didik seperti apa
baru dan lama, orang tua
/dipelajari/dikuasai di mereka keluar atau sudah lulus yang diharapkan?
yang kritis terhadap tujuan
satuan pendidikan? ingin mereka jadi individu seperti ● Kalau bisa menentukan hal paling
pendidikan untuk peserta ● Apa yang paling penting bagi apa? penting yang perlu dipelajari di
didik dan paham alasan kamu di satuan pendidikan? ● Apa nilai-nilai yang Anda satuan pendidikan, apakah itu?
memilih satuan pendidikan percayai? Bagaimana
tersebut) menanamkan itu pada pelajar?
21
Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi?
[CONTOH]
Membuat 1. Membuat misi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok dapat ditugaskan
Misi untuk membuat sebanyak mungkin kalimat aksi dari satu indikator pencapaian visi.
TIPS 2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian visi yang
Untuk membuat kalimat aksi dimaksud.
yang jelas, gunakan kata kerja 3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi yang telah dibuat direviu bersama, dikelompokkan berdasarkan
operasional yang bersifat kemiripan dan mengarah pada komponen visi yang serupa. Kemudian dirumuskan dalam kalimat
umum yang masih bisa aksi yang lebih sederhana, namun dengan cakupan yang lebih luas. Satu indikator pencapaian visi
diterjemahkan menjadi dapat dibuat ke dalam 1-3 kalimat misi.
pernyataan spesifik. 4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut.
○ Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
Contoh:
● Menjadi satuan ○ Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
pendidikan yang ○ Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas dan tidak
menginspirasi multitafsir?
perubahan ○ Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik?
● Menginisiasi aksi-aksi nyata
dalam rangka mendidik
masyarakat mengenai cara
hidup ramah lingkungan

22
Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi
[CONTOH] aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan
manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan
Membuat Tujuan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.
Satuan Prinsip penting dalam membuat tujuan:
Pendidikan atau ●

S M ART(ER )
Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas
Program Keahlian ●
satuan pendidikan.
Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar
tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
● Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan
oleh seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak
eksternal.
● Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan
menempatkan pelajar sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
● Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel
dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu
perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.

Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:


● Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya,
secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga
satuan pendidikan.
● Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan,
direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu
dilakukan.

23
[CONTOH]
1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan langkah yang dilakukan agar misi tersebut
Membuat Tujuan dapat diselesaikan.
Satuan 2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki alokasi
Pendidikan atau waktu yang jelas.
3. Contoh berikut dapat digunakan untuk mengecek setiap kalimat tujuan sudah memenuhi
Program Keahlian prinsip SMART (baris berwarna adalah penjelasan dari SMART).

Menyelenggarakan program unggulan yang bertujuan untuk


meningkatkan kompetensi peserta didik satu kali setiap akhir
semester
Specific, Measurable Attainable Relevant Time bound
Sederhana dan Ada satuan ukuran atau Masuk akal dan Relevan dengan misi dan Ada alokasi
jelas ketercapaian
kriteria dapat dicapai berpihak pada peserta waktu
didik pencapaian
tentang dapat diukur dengan program dan alokasi tujuan untuk satu kali setiap
program kriteria
contoh waktu masuk akal meningkatkan kompetensi akhir semester
unggulan -:Sekolah jadi perintis peserta didik
satuan dalam
program
pendidikan - Program berkualitas
- Program yang dipahami
dan menjadi komitmen
seluruh warga sekolah

24
Merumuskan Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi dan misi, dan tujuan sekolah harus mencerminkan
Tujuan yang karakteristik atau hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut mencakup berbagai kapasitas
dan tanggung jawab seseorang yang mencakup pertumbuhan intelektual, pribadi, emosional dan sosial.
Berpusat
Pada Peserta Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik
: 1. Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar Pancasila secara lengkap menjadi fondasi,
Didik
TIPS termasuk
semua dimensi beserta elemen dan sub-elemennya. Satuan pendidikan dapat menambahkan
● Fokus untuk memahami dan kompetensi peserta didik sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak bertentangan
membantu peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila.
untuk mengenal diri dan 2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang
cara belajar mereka sendiri diperlukan agar memungkinkan semua peserta didik dan guru untuk bekerja mengembangkan
● Memungkinkan peserta didik nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik
untuk melihat kemajuan 3. Memfokuskan kembali pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara
mereka sendiri, merefleksikan kreatif
cara dan kekuatan belajar mengelola sumber daya yang ada pada satuan pendidikan baik itu sumber daya manusia
mereka, dan menetapkan (guru/orang tua, peserta didik) maupun sumber daya lainnya seperti lingkungan/ komunitas di
tujuan individu? sekitar satuan pendidikan.
● Tinjau kembali dan refleksikan
4. Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama setiap program pembelajaran untuk
berdasarkan Profil Pelajar
membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensinya.
Pancasila. Sepanjang tahun,
peserta didik akan berubah 5. Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat untuk melakukan refleksi dan analisis seluruh
dan bertumbuh. Berikan program pembelajaran di satuan pendidikan.
ruang bagi peserta didik 6. Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
dalam
untuk merekam refleksi diri
secara teratur. pembelajaran, pada struktur dan sistem serta kurikulum yang ada di satuan pendidikan
25
memungkinkan peserta didik dan guru yang melaksanakan program pembelajaran , untuk
CONTOH:
Analisis S W O T
(strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/ (threat/ancaman)
Kebutuhan untuk peluang)
Mencapai Tujuan internal eksternal
Analisis kekuatan, kelemahan,
situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang Ancaman atau tantangan
peluang, serta ancaman atau
merupakan kekuatan merupakan kelemahan merupakan peluang atau apa saja yang mungkin
yang biasa kita sebut sebagai yang dimiliki satuan yang dimiliki satuan kesempatan di luar satuan akan dihadapi satuan
SWOT merupakan cara yang pendidikan yang bisa pendidikan yang bisa pendidikan yang bisa pendidikan yang bisa
umum dilakukan dalam memberikan pengaruh memberikan pengaruh memberikan peluang untuk menghambat laju
mengenali satuan pendidikan positif pada saat ini negatif pada saat ini atau berkembang di kemudian hari. perkembangan satuan
dan lingkungannya serta atau pun di masa yang pun di masa yang akan pendidikan.
menyusun strategi untuk akan datang. datang.
mengembangkan dan ● Kekuatan atau ● Apa yang dapat kita ● Apa saja kesempatan yang ● Hambatan apa yang
mengatasi permasalahan kelebihan apa yang tingkatkan dalam ada di luar satuan sedang dihadapi
satuan pendidikan. dimiliki satuan satuan pendidikan? pendidikan? (Misal: sekarang?
pendidikan? ● Apa saja kebutuhan lingkungan yang mendukung, ● Tren apa yang
● Apa yang membuat peserta didik yang mitra yang dapat menyebabkan ancaman
satuan pendidikan belum terpenuhi di memperkaya pembelajaran) bagi satuan pendidikan?
lebih baik dari satuan sekolah? ● Perubahan apa saja yang Misalnya:
pendidikan lainnya? ● Apa saja yang terjadi di luar satuan Perkembangan
● Keunikan apa yang harus dihindari pendidikan (hasil riset Teknologi
dimiliki oleh satuan terbaru, praktik- praktik ● Adakah perubahan
satuan pendidikan? pendidikan dan pengasuhan) peraturan pemerintah
pendidikan? ● Faktor apa saja yang yang selaras dan bisa menjadi yang akan berdampak
● Apa yang menyebabkan pendukung satuan bagi perkembangan
menyebabkan satuan kehilangan pendidikan? satuan pendidikan?
pendidikan dukungan? ● Apa saja perkembangan pola
mendapatkan ● Apa yang dilihat atau pikir masyarakat (orang tua
“dukungan”? dirasakan masyarakat dan praktisi pendidikan) yang
● Apa yang dilihat sebagai suatu bisa membantu satuan 26
atau dirasakan oleh kelemahan satuan pendidikan untuk melakukan
LANJUTAN Setelah mengidentifikasi SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman/tantangan), satuan
CONTOH pendidikan dapat mencari strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan proses belajar
Analisis mengajar secara menyeluruh (internal dan eksternal).
internal
Kebutuhan untuk
Mencapai Tujuan Strength Weakness
Kekuatan Kelemahan

1. … 1. …
2. … 2. …
3. ... 3. ...

Opportunity Bagaimana satuan pendidikan


memanfaatkan kekuatan
Bagaimana satuan pendidikan memanfaatkan
peluang untuk mengurangi atau
Peluang untuk mengoptimalkan menghindari kelemahan?
peluang? 1. …
1. … Bagaimana satuan 2. …
eksternal

2. … pendidikan memanfaatkan 3. ...


3. ... 1. peluang untuk
2. mengoptimalkan kekuatan?
3. …

...

Threat Bagaimana satuan pendidikan


memanfaatkan kekuatan untuk
Apa yang dapat dilakukan satuan
pendidikan untuk mengurangi
Ancaman meminimalkan dampak dan kelemahan dan menghadapi
menghadapi ancaman/tantangan? ancaman/tantangan?
1. … 1. … 1. …
2. … 2. … 2. …
3. ... 3. ... 3. ...

27
Strateg
Developing A Curriculum (DACUM) merupakan tahap Langkah kegiatan untuk melaksanakan
[CONTOH SMK] terpenting dari proses pengembangan kurikulum. Proses DACUM
Strategi Pemilihan Langkah kegiatan dilakukan melalui tahapan analisis 1. Menyelenggarakan workshop
pekerjaan, lokakarya validasi, tinjauan manajemen, pendahuluan (Kerja kolaboratif - Job
Program Keahlian dan
analisis tugas dan finalisasi kurikulum, diseminasi. Title, Duty, Task)
Penentuan Proses ini mengikutsertakan (pendekatan partisipatif) 2. Menetapkan tugas khusus pekerjaan
Konsentrasi pemangku kepentingan bisnis, industri, tenaga kerja, 3. Mengidentifikasi kompetensi pendukung
Menggunakan Teori pemerintah dan dunia pendidikan sehingga diharapkan pekerjaan: pengetahuan dan keterampilan
Developing A terjalin hubungan bersifat kolaboratif. umum, perilaku pekerja (keterampilan
pribadi dan interpersonal), peralatan,
Curriculum (DACUM) Hasil dari proses DACUM adalah daftar Duty dan Task perlengkapan, persediaan dan bahan yang
(kompetensi standar dan kompetensi dasar) yang digunakan serta tren dan masalah kerja
terkait dengan pekerjaan mencakup pengetahuan, masa depan.
keterampilan, peralatan, perlengkapan, sifat pekerja, 4. Tugas-tugas yang diidentifikasi,
dan kualifikasi pendidikan. Semua tugas berdasarkan diterjemahkan ke kompetensi dan fokus
keterampilan, pengetahuan, alat, dan perilaku pekerja untuk pengembangan kurikulum.
yang positif. 5. Menyelenggarakan workshop validasi
Hal-hal tersebut merupakan langkah awal dalam proses (Bagan DACUM terbentuk)
pengembangan kurikulum yang dilakukan secara 6. Menyelenggarakan review manajemen
sistematis sehingga menghasilkan rancangan kurikulum (Kaitan dengan bahan, alat, perlengkapan
kejuruan yang didasarkan pada realitas tempat kerja. dll)
7. Menyelenggarakan kerja Analisis
Tugas (Pengetahuan, Keterampilan,
Sikap)
28
8. Mengembangkan Kurikulum
Ketika akan menyusun strategi pengorganisasian pembelajaran, satuan Berikut adalah pilihan cara untuk
Menganalisis pendidikan atau program keahlian untuk SMK perlu melakukan mengambil data untuk analisis kebutuhan
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat membantu satuan pendidikan
Kebutuhan menjabarkan kondisi satuan pendidikan saat ini dan kesenjangannya ● Observasi, mengamati
untuk dengan kondisi yang diharapkan dalam visi. Oleh karena itu, kebutuhan peserta didik.
langkah menganalisis kebutuhan dilakukan secara ● Kuesioner, dibuat untuk berbagai
Mengorganisasi berkesinambungan dengan penyusunan strategi. responden dengan pertanyaan
Pembelajaran Prinsip-prinsip analisis kebutuhan satuan pendidikan atau disesuaikan dengan tujuan dan
program keahlian untuk SMK : sasaran yang dibutuhkan.
● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan warga satuan pendidikan data secara langsung.
● Fokus pada kondisi saat ini dan yang akan dicapai di ● Diskusi kelompok terpumpun
masa mendatang (FGD) dengan mengundang
● Menganalisis secara mendalam dan jujur tentang berbagai perwakilan dari seluruh warga
kekuatan dan kekurangan satuan pendidikan satuan pendidikan.
● Menggunakan berbagai aktivitas operasional sekolah dan faktor
yang mempengaruhi sebagai bahan acuan memetakan Alat-alat yang biasanya digunakan
kebutuhan. untuk melakukan analisis:
Saat melakukan analisis kebutuhan, satuan pendidikan juga dapat ● Analisis SWOT
langsung merancang strategi-strategi berdasarkan informasi yang telah ● Fish Bone
diperoleh. Strategi mengarah langsung pada program-program yang ● Problem tree
akan dijalankan satuan pendidikan untuk mencapai tujuan,
berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta tantangan dan
kesempatan yang dimiliki.
29
Untuk menentukan pengorganisasian pembelajaran yang tepat sesuai dengan konteks dan
[CONTOH
kebutuhan peserta didik, berikut beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat membantu
REFLEKSI]
Menentukan Strategi tim yang terlibat
kurikulum mencari strategi pembelajaran yang tepat. Telisik kembali keselarasan antara
untuk
Mengorganisasi Pembelajaran program
pengembangan guru, tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK , konsep dan
landasan
satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, serta lingkungan belajar. Semuanya harus
selaras
CONTOH PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN dan saling menguatkan. STRATEGI UNTUK MENGORGANISASI PEMBELAJARAN

● Apa saja kebutuhan peserta didik yang ada di satuan pendidikan? ● Bagaimana cara satuan pendidikan untuk memenuhi
Bagaimana kebutuhan tersebut berubah seiring waktu? kebutuhan tersebut?

● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Bagaimana caranya agar satuan pendidikan atau program keahlian
● Proses dan program apa yang dianggap paling berhasil? Apa untuk SMK bisa mengembangkan area-area tersebut?
indikator keberhasilannya? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan satuan pendidikan
● Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan? Apa atau program keahlian untuk SMK untuk mengembangkan area-area
saja bagian-bagian yang paling penting untuk dikembangkan? tersebut? Bagaimana cara mengelola sumber daya tersebut?
● Bagaimana satuan pendidikan mendukung pengembangan
guru/tenaga kependidikan serta kurikulum?

● Sejauh mana peserta didik, orang tua, guru, dan warga satuan ● Apa saja yang bisa dilakukan satuan pendidikan agar warganya
pendidikan lainnya semakin menyadari dan memahami satuan semakin menyadari perannya untuk mendukung lingkungan belajar
pendidikan sebagai lingkungan belajar yang sehat? yang sehat? Apakah ada kelompok tertentu yang perlu intervensi
khusus?

30
Menyelaraskan Profil Pelajar
Visi, Misi, dan Pancasila
Tujuan Satuan VISI
Pendidikan Apakah visi menggambarkan
harapan seluruh
TIPS
warga satuan
pendidikan?
Saat melakukan analisis Apakah visi menyatakan tujuan besar
lingkungan belajar, pastikan visi, yang ingin dicapai satuan pendidikan?
misi, dan tujuan tidak Apakah visi sudah berpusat pada peserta
bertentangan dengan kerangka didik?
MISI
kurikulum yang ditetapkan oleh
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
pusat: Tujuan Pendidikan
visi?
Nasional, Pelajar Pancasila,
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang
Struktur Kurikulum, Prinsip
menjadi prioritas untuk mencapai visi?
Pembelajaran dan Asesmen, serta
Capaian Pembelajaran. TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai
misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?

STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


Bagaimana satuan pendidikan mengorganisasi pembelajarannya untuk mencapai tujuan?
Apa saja faktor yang mendukung strategi tersebut? Bagaimana mengoptimalkan faktor-
faktor tersebut?
31
Pengorganisasian
Pembelajaran Satuan
Pendidikan
.
Bagaimana mengorganisasi pembelajaran di
satuan pendidikan?
Apa saja langkah-langkah dalam mendesain
pembelajaran sekolah?
Bagaimana proses mendesain pembelajaran?

3
Gambaran Penerapan
profil Pelajar Pancasila Intrakurikule
di Satuan Pendidikan rMuatan Pelajaran
Kegiatan/pengalaman
Profil Pelajar Pancasila adalah
belajar.
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian
dan dihidupkan dalam diri Beriman,
bertakwa kepada
setiap individu peserta didik
melalui budaya sekolah,
Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak Projek
mulia
pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan profil Mandiri Berkebinekaan
penguatan profil
Pelajar Pancasila, maupun global
Pelajar Pancasila
ekstrakurikuler. Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat/permasalahan di
Bernalar kritis Bergotong lingkungan sekolah.
royong
UNTUK SMK: Pengembangan
Karakter dan Budaya Kerja
Budaya Kreatif

Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
Ekstrakurikuler
pola interaksi dan
Kegiatan untuk
komunikasi, serta norma
mengembangkan minat
yang berlaku di sekolah.
dan bakat.

33
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan
Pendidikan
PROGRAM INTRA-KURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PROGRAM EKSTRAKURIKULER
PELAJAR PANCASILA

Tujuan Mengembangkan kompetensi pelajar Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun Sarana bagi peserta didik untuk
sesuai CP pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih mengeksplorasi dan melatih keterampilan
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau sesuai minat dan bakat peserta didik
isu
penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals, SDGs)

Metode ● Menggunakan berbagai metode ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil ● Bersifat individual dan merupakan
dan
pengajaran/pendekatan belajar kontekstual dalam bentuk projek pilihan peserta didik
● Menggunakan berbagai instrumen ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik ● Melibatkan guru dan narasumber
asesmen dalam menilai progress dan untuk bekerja mandiri dan fleksibel profesional dalam melatih
capaian peserta didik ● Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta keterampilan tertentu
● Melibatkan guru dalam proses desain didik, guru, staf, orangtua) serta
asesmen dan moderasi hasil asesmen narasumber/profesional

Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses ● Bukti berupa testimoni atau cerita dari
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan dan pencapaian tujuan proyek peserta didik
peserta didik dari berbagai instrumen ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta ● Sekolah bisa memilih bentuk
asesmen didik menunjukkan hasil proyek melalui pelaporan
● Dilaporkan melalui rapor pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
34
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai
pertimbangan utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat
membuat keputusan-keputusan dalam kelas lebih tepat, guru perlu memahami prinsip
Pembelajara pembelajaran dan asesmen ini. Detail penjelasan dapat merujuk ke dokumen Prinsip
n dan Pembelajaran dan Asesmen.
Prinsip Pembelajaran
Asesmen
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran Proses pembelajaran Pembelajaran yang Pembelajaran
mempertimbangkan tahap perkembangan dirancang dan mendukung relevan, yaitu berorientasi pada
dan tingkat pencapaian peserta didik saat dilaksanakan untuk perkembangan pembelajaran yang masa depan yang
ini, sesuai kebutuhan belajar, serta membangun kompetensi dan dirancang sesuai konteks, berkelanjutan.
mencerminkan karakteristik dan kapasitas untuk karakter peserta lingkungan dan budaya
perkembangan yang beragam sehingga menjadi pembelajar didik secara peserta didik, serta
pembelajaran menjadi bermakna dan sepanjang hayat. holistik. melibatkan orang tua dan
menyenangkan. masyarakat sebagai mitra.

Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian Asesmen dirancang dan Asesmen dirancang Laporan kemajuan belajar Hasil asesmen digunakan
terpadu dari proses pembelajaran, dilakukan sesuai dengan secara adil, proporsional, dan pencapaian peserta oleh peserta didik,
memfasilitasi pembelajaran, dan fungsi asesmen tersebut, valid, dan dapat didik bersifat sederhana pendidik, tenaga
menyediakan informasi yang dengan keleluasaan untuk dipercaya (reliable) untuk dan informatif, kependidikan, dan orang
holistik sebagai umpan balik untuk menentukan teknik dan menjelaskan kemajuan memberikan informasi tua sebagai bahan refleksi
guru, peserta didik, dan orang waktu pelaksanaan belajar dan menentukan yang bermanfaat tentang untuk meningkatkan
tua, agar dapat memandu asesmen agar efektif keputusan tentang karakter dan kompetensi mutu pembelajaran
mereka dalam menentukan mencapai tujuan langkah selanjutnya. yang dicapai serta strategi
strategi pembelajaran selanjutnya pembelajaran tindak lanjutnya
35
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
Merancang rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar,
kapan mata pelajaran dan area belajar, serta bagaimana mata pelajaran dan area belajar tersebut akan
Pengorganisasian dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan pilihan ( tema-
Pembelajaran di tema), program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari dalam satu tahun
Satuan ajaran:

Pendidikan
Desain pembelajaran perlu Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
dilakukan secara “mundur”, (mulok) Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan
diawali dari hasil akhir. Hasil pengelolaan projek pada tahun ajaran tersebut
akhir perlu dinyatakan agar [SMK] Praktik Kerja Lapangan (PKL). Menyiapkan peserta didik agar
seluruh warga satuan pendidikan memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja
berkomitmen dan berkolaborasi Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras
untuk mencapainya. Jika dengan pencapaian tujuan satuan pendidikan
kurikulum hanya menuliskan
sederet konten (materi) maka hal Cara program-program Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata
tersebut dikelompokkan pelajaran atau projek untuk SMK dan kombinasi.
ini akan mengakibatkan semua
orang bekerja secara
Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan
terpisah-pisah.
alokasi waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan atau program keahlian
untuk SMK boleh memilih cara pemetaan yang sesuai dengan kebutuhan, contoh:
menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau program semester
atau cara pemetaan yang lain
● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila
menggunakan 20-30% dari waktu total pembelajaran. Untuk SMK diwadahi
dalam kegiatan pengembangan karakter dan budaya kerja
● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu
tertentu; pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.

36
Proses Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup
sekolah
Mendesain ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Rencana Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase
Pembelajaran dan menjelaskan cakupan/kedalaman setiap konten

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:


● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai
capaian pembelajaran
● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan
urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah


KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran
beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator
yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran

37
Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan
ALUR TUJUAN pembelajaran
Pengurutan Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan
PEMBELAJARAN Konkret simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret)
→ terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Alur tujuan pembelajaran disusun Abstrak
untuk membantu peserta didik
mencapai Capaian Pembelajaran (CP) Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan
secara bertahap. Alur dibuat dengan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau
mengurutkan tujuan-tujuan
Deduktif relasional.
pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara
Mudah → mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
pembelajaran harus menggunakan
Sulit
tahapan tertentu.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah
Hal penting yang perlu terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik
dipertimbangkan: Hierarki perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
● keterampilan dasar yang perlu
dipelajari peserta didik untuk Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian
menguasai kompetensi tertentu membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan
● Cara untuk mengukur Prosedural cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
ketercapaian tujuan harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa
● pengetahuan/materi inti yang asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
perlu diketahui untuk memahami
konsep tertentu. Misal: untuk Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara
menulis makalah penelitian bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan
peserta didik perlu mengetahui ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan
perbedaan bentuk-bentuk dan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
tujuan teks dan peserta didik Referensi (1) Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005). Retrieved December 6, 2016, from
http://www.oerafrica.org/system/files/7824/creating-lerarning-materials-handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824
perlu keterampilan membuat (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction. Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, &
Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In C.
pertanyaan riset. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-design theories and models: Building a common knowledge base (pp. 27-39). New York, NY: Taylor &
M.
Francis. 38
CONTO
H
Proses Mendesain Alur Workshop pengembangan kurikulum operasional
Pembelajaran 0 sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur pembelajaran
Pemahaman Profil Pelajar
Pancasila. 1 2 Pemahaman Capaian Pembelajaran
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase A
Pancasila hingga fase E
Menguraikan CP ke tujuan-tujuan
pembelajaran Uraikan tujuan pembelajaran per 3 Untuk penyusunan fase A, baca CP fase fondasi
untuk memastikan transisi yang halus dari PAUD
dimensi/elemennya Susun seluruh tujuan pembelajaran ke SD Baca karakteristik tiap mapel,
menjadi satu alur linear dimensi/elemen

4 Tentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep


dan kompetensi kunci)
Tentukan asesmen untuk mengukur
ketercapaian 5
tujuan-tujuan/kompetensi kunci
6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang
Tentukan alokasi jam pelajaran yang linear Penulis menyusun alur (sequence), semua
dibutuhkan 7 dimensi/elemen dilebur dalam alur ini
Referensi untuk urutan bisa melihat slide
Mengatur durasi jam pelajaran yang dibutuhkan untuk
setiap “ALUR PEMBELAJARAN”
tujuan pembelajaran

39
CONTOH
Pengaturan
Waktu
Belajar
Satuan pendidikan dapat Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan
Pembelajaran dikelola dalam Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
kondisi dan tujuan masing-
bentuk blok-blok waktu dengan tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel
masing satuan pendidikan.
berbagai macam diajarkan secara kolaboratif dengan mapel lainnya.
pengelompokkan. (team teaching) .
Pengaturan cara penghantaran (per
Contoh Tatap muka dilakukan secara
mata pelajaran, tematik integratif,
1
: . Mata pelajaran IPS, Bahasa Guru berkolaborasi sedemikian rupa reguler setiap minggu, dengan
unit inkuiri, dll.) akan
Indonesia dan IPAS akan untuk merencanakan, jumlah jam tatap muka sesuai
mempengaruhi sekolah dalam
diajarkan dari jam 07.00- melaksanakan dan melakukan dengan yang ditetapkan oleh
mengelola waktu (penjadwalan)
12.00 dalam semester 1 asesmen untuk suatu pembelajaran masing-masing satuan pendidikan
dan sumber dayanya.
2. Dalam satu tahun ajaran, yang terpadu. berdasarkan ketentuan minimal
pembelajaran IPA dibagi ke Contoh: dari pemerintah
Model ini tidak harus dipilih salah
dalam 3 blok waktu (masing- Konsep pengelolaan data dapat
satu, akan tetapi bisa juga
masing 4 bulan). Mata pelajaran secara kolaboratif diajarkan oleh
dikombinasikan. Misalnya dengan
Biologi, Kimia dan Fisika akan guru matematika dan IPA. Konsep
menggunakan sistem terintegrasi
diajarkan secara bergantian di ini bisa diajarkan di satu kegiatan
dan blocking secara bersamaan
setiap blok. Blok ke- 1 tahun dengan menggabungkan alokasi
atau mengkombinasikan ketiga
ajaran 2020/2021 untuk Fisika, waktu kedua mata pelajaran atau
model
blok ke-2 untuk Biologi, blok diajarkan pada masing-masing
ke-3 Kimia. mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.

40
Sistem Sistem Sistem
Blok Kolaborasi Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi ● Peserta didik belajar suatu konsep memudahkan dalam pembuatan
peserta didik untuk mempelajari materi secara komprehensif dan kontekstual jadwal pembelajaran di satuan
secara mendalam karena keterampilan, pengetahuan dan pendidikan
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak sikap diintegrasikan untuk mencapai
dan hal tersebut memungkinkan peserta suatu penguasaan kompetensi tertentu
didik belajar hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk
● dengan blok waktu yang lebih panjang, berkolaborasi secara intensif karena perlu
guru memiliki lebih banyak waktu untuk memilih kompetensi/konten yang selaras
menyelesaikan rencana pelajaran dan dengan pemahaman yang dituju
untuk memeriksa dan mengevaluasi ● Lebih efisien karena guru bisa memilah
pembelajaran konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih
● dengan blok waktu yang lebih lama mendalam dan konten yang memerlukan
memungkinkan untuk studi yang waktu lebih sedikit
mendalam, seperti mengerjakan proyek /
penelitian individu / kelompok, kolaborasi
antar peserta didik dan guru.
Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik
dipertimbangkan diperhitungkan sedemikian rupa, merencanakan dan menyelaraskan antar setiap minggu harus diperhitungkan
dalam sehingga guru tidak ada waktu di hari- guru mata pelajaran yang mengajarkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik
hari tertentu tujuan pembelajaran yang berkaitan atau tidak terbebani dengan banyaknya beban
memutuskan
● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sama dengan unit atau konsep yang mata pelajaran
model ini ● Daya serap peserta didik terhadap mata
sistem blok membutuhkan pengaturan dipelajari
sarana dan prasarana yang ketat ● Satuan pendidikan harus memberikan pelajaran akan sangat berpengaruh jika
● Perlu dirancang strategi tertentu agar fleksibilitas bagi guru untuk mengelola macam mata pelajaran yang diberikan
materi yang diajarkan pada satu blok penjadwalan mengikuti kebutuhan / dalam satu waktu tertentu terlampau
tertentu bisa tetap diingat. fokus pemahaman yang bisa berbeda banyak. Ada kecenderungan konten suatu
setiap term/semester/ tahun mapel belum terserap, sudah harus ganti
mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak
memberikan
tugas dalam waktu yang 41
bersamaan.
Pengalaman belajar yang bermakna adalah 1.Memilih tujuan
sebuah proses yang bertujuan untuk membangun belajar dari alur
pembelajaran
pemahaman konsep yang dipelajari. Agar yang sudah
8. Refleksi
bermakna proses ini bersifat aktif, konstruktif, dan dirancang
menetapkan
untuk tujuan belajar
melibatkan peserta didik dalam seluruh berikutnya berdasarkan 2. Menganalisis
prosesnya. data mutu dan hasil belajar, situasi kelas dan
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam mutu dan relevansi kebutuhan
pembelajaran, baik internal pelajar
merancang pengalaman belajar yang
maupun eksternal
bermakna :
● Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk
akal bagi peserta didik (konsep yang
[CONTOH]
dipelajari dan aktivitas yang dilakukan dapat 7. Pelaksanaan
dihubungkan dengan kondisi nyata, termasuk pembelajaran Proses 3. Asesmen untuk
dan mengetahui posisi
menunjukkan permasalahan yang nyata yang
asesmen untuk merancang peserta didik di
harus dipecahkan/diselesaikan)
● Pendekatan yang berpusat pada peserta didik
memonitor kemajuan
belajar selama proses
kegiatan awal siklus
pembelajaran.
(ketika peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran. belajar
proses belajar, mereka akan memiliki
yang
pemahaman yang lebih baik tentang tujuan
pelajaran. Guru mengajukan pertanyaan 6. Sosialisasi bermakna
terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek target belajar 4. Menentukan
dan strategi dan metode
kelompok, serta memberi tugas yang melatih menyepakati untuk mencapai
kemampuan refleksi dan sintesa pembelajaran tujuan tsb.
● Melibatkan banyak referensi dan sumber bersama peserta
belajar (belajar dari berbagai buku, majalah, didik
5. Memilih dan
jurnal penelitian, Program TV, Internet, menetapkan perangkat
ajar, serta
narasumber/profesional) 42
aktivitas
pembelajaran.
1. Penetapan 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui 4. Menentukan strategi dan
tujuan belajar posisi peserta didik di awal siklus metode untuk mencapai tujuan
pembelajaran. tsb.

Apakah tujuan pembelajaran Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, Menyamakan persepsi antar guru yang
ini kontekstual dengan pengetahuan dan pengalaman, mengajar kelas dan materi yang sama : Apa saja pendekatan yang berorientasi
kondisi lingkungan sekitar? motivasi, latar belakang budaya Kriteria penilaian seperti apa yang pada kompetensi tujuan?
Apakah tujuan pembelajaran dll). tepat?
Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar
sudah sesuai dengan tahapan Sumber daya apa yang tersedia Bagaimana cara mengukur ketercapaian peserta didik terlibat aktif dan membantu
dan kebutuhan belajar untuk proses pembelajaran? kompetensi (pemahaman atau peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?
peserta didik? (Ruang kelas, laboratorium, keterampilan tertentu)? Apakah
Metode pengajaran dan konsep pedagogis
perpustakaan, ruang komputer, menggunakan rubrik atau daftar centang
mana yang harus digunakan? Mengapa?
halaman dll). atau catatan pengamatan?
Apakah metode pengajaran yang dipilih
Siapa saja guru yang terlibat? Jika ada Bagaimana cara untuk mengajak
mampu mendorong aktivitas peserta didik
beberapa guru, bagaimana proses pelajar memahami asesmen atau
secara mandiri (self-regulated learning)?
komunikasi dan koordinasi pengukuran ketercapaian
dilakukan? kompetensi?

5. Memilih dan 6. Sosialisasi target belajar 7. Pelaksanaan pembelajaran 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan
menetapkan perangkat dan menyepakati dan asesmen untuk memonitor belajar berikutnya berdasarkan
ajar, serta aktivitas pembelajaran bersama kemajuan belajar selama proses mutu dan hasil belajar, mutu dan
pembelajaran. pelajar pembelajaran. relevansi pembelajaran

Diskusikan bersama peserta Bagaimana agar guru bisa memberikan Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk
didik : Apa ide pokok materi Apa saja target yang akan dicapai? umpan balik pada peserta didik secara proses evaluasi? (Wawancara, observasi,
dan hubungan dengan reguler? umpan balik dari rekan kerja, kuesioner,
Bagaimana cara membuat peserta
situasi nyata? Bagaimana melatih keterampilan refleksi rapor pendidikan, dll).
didik untuk memahami target-
Diskusikan dengan guru pada target yang akan dicapai? bagi peserta didik sehingga mereka Informasi apa yang Anda perlukan untuk
level yang sama memahami hal-hal yang sudah tercapai melakukan evaluasi? (Bagaimana peserta didik
Kompetensi apa yang perlu dan area yang perlu diperbaiki? memandang proses pembelajaran, apakah
diasah agar tujuan belajar hasilnya jelas, apakah mereka telah
tercapai? mempelajari apa yang seharusnya mereka
pelajari, apakah guru mendukung peserta
Pendampingan, Evaluasi,
dan Pengembangan
Profesional
Apa tujuan Pendampingan, Evaluasi, dan pengembangan
.
profesional?
Bagaimana siklus pembinaan dan evaluasi?
Apa saja pertimbangan yang perlu dilakukan saat
merencanakan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
profesional?

4
Pendampingan, Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta bertujuan untuk mengukur keberhasilan
Evaluasi, dan menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
Pengembangan pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan
Profesional di pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau mengumpulkan data internal yang berupa
evaluasi. Beberapa contoh pendampingan dan pengembangan catatan keberhasilan implementasi
Satuan Pendidikan profesional yang bisa dilakukan: Coaching: proses pendampingan pembelajaran dan refleksi secara
untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran individual maupun bersama-sama seluruh
Pendampingan, evaluasi, dan
seseorang terhadap suatu masalah. warga sekolah, serta data eksternal berupa
pengembangan profesional
dilakukan secara internal oleh Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi hasil kompetensi dan kinerja guru dan
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu tenaga kependidikan dari Rapor
satuan pendidikan untuk
kendala Pendidikan
memastikan pembelajaran
Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan Prinsip-prinsip melakukan evaluasi
berjalan sesuai rencana untuk
dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan dalam pembelajaran
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses ini dikelola oleh para narasumber
Prinsip-prinsipinternal atau dan
pendampingan eksternal (menyesuaikan dengan
pengembangan 1. Menetapkan tujuan evaluasi yang
kemampuan
profesional
1. satuan
Pendampingan pendidikan).
dan pengembangan profesional sebagai aktivitas akan dilakukan
pemimpin satuan pendidikan
dan/atau guru yang dianggap yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi 2. Menetapkan data/informasi yang ingin
sudah mampu untuk melakukan 2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan didapatkan dalam kegiatan
peran ini. profesional . Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah peninjauan.
Evaluasi, pendampingan dan dari perencanaan program atau pelaksana program. 3. Menentukan bentuk asesmen yang
pengembangan profesional 3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara akan dilakukan untuk mendapatkan
dilakukan secara bertahap dan terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam data/informasi yang diinginkan
mandiri agar terjadi peningkatan jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan 4. Merancang aktivitas evaluasi yang
kualitas secara berkelanjutan di aktivitas pembinaan tersebut. bersifat reflektif dan dapat dijadikan
satuan pendidikan, sesuai 4. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah pengembangan bagi guru dan
dengan kemampuan satuan proses kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang pelaksana program.
pendidikan. melakukan pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan 5. yang
Menggunakan
jelas danalat penilaian 45
bersama. pencapaian
terukur.
Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan kurikulum
Mengapa Apa yang perlu ditinjau Bagaimana cara Siapa yang terlibat dalam
operasional perlu direfleksikan kembali? evaluasi kurikulum operasional
dan ditinjau ulang? melakukannya? di satuan pendidikan?

● Meningkatkan hasil belajar peserta ● Alur pembelajaran, mutu dan ● Kolaboratif: Melibatkan ● Guru
didik, keterlibatan, kepuasan relevansi hasil belajar dan prosesnya, seluruh stakeholder sekolah. ● Wakasek Bidang Kurikulum (bila
belajar. untuk menentukan Tujuan ● Reflektif: Melihat kembali ada)
● Untuk menunjukkan kekuatan dari Pembelajaran berikutnya. pencapaian dan kekurangan ● Kepala Sekolah
program belajar sebagai ● Kompetensi utuh yang memuat dari berbagai aspek, jujur, dan ● Peserta didik
implementasi kurikulum pengetahuan, keterampilan, dan sikap berdasarkan bukti. ● Orang dua peserta didik
operasional. yang akan dituju. Bagaimana ketiga ● Berdasarkan Data: Membuat ● Dunia kerja
● Mengevaluasi perubahan terkini hal tersebut terlihat secara vertikal kesimpulan berdasarkan ● Pakar
dari implementasi yang dilakukan. maupun horizontal, dengan fakta yang ditelaah secara
● Mengidentifikasi program belajar mempertimbangkan aspek penting di seksama.
yang perlu diperbaiki. setiap mata pelajaran. ● Berpusat pada peserta didik:
● Mengukur ketercapaian visi dan ● Sumber materi ajar, perlengkapan Mengedepankan kepentingan
misi lewat program yang diajarkan visual maupun auditori, kesesuaian peserta didik dalam
di sekolah. dengan tahapan perkembangan anak. mengambil kesimpulan
● Evaluasi merupakan sarana pemberian ● Persepsi peserta didik dalam maupun keputusan.
umpan balik pada kompetensi menjalani proses belajar. ● Fokus pada perbaikan
mengajar guru, yang selaras dengan ● Persepsi orang tua dalam dan pengembangan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta melihat perkembangan peserta
didik serta kebutuhan dunia kerja.. didik.
● Untuk SMK, relevansi kompetensi
dengan kebutuhan dunia kerja .
● Peningkatan kompetensi dan pengelolaan
kinerja guru dan tenaga kependidikan
agar mereka dapat bekerja dengan
efektif
● Proses dan program yang dianggap
paling berhasil serta indikator 46
keberhasilannya
● Proses dan program apa yang masih
Melakukan Pendampingan, Evaluasi,
dan Pengembangan Profesional
dalam Pembelajaran
Refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara PERENCANAAN
terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Pemetaan REFLEKSI
Penting bagi guru untuk dapat melakukan refleksi kurikulum dan
DAN UMPAN
perencanaan
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah BALIK
pembelajaraan
ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, profil
Pelajar Pancasila).
Contoh pertanyaan evaluasi satuan
pendidikan
● Data apa yang dibutuhkan proses evaluasi?
● Bagaimana program/pembelajaran dijalankan? EVALUASI PELAKSANAAN
pembelajaran pembelajaran
● Faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan program/pembelajaran?
● Faktor apa saja yang menjadi tantangan
pelaksanaan program/pembelajaran?
● Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keberhasilan pembelajaran? PENDAMPINGAN
● Bagaimana pemimpin satuan pendidikan DAN
PENGEMBANGAN
dapat mendukung pengembangan
PROFESIONAL
profesional guru?
● Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik
dalam pelaksanaan pembelajaran? Faktor apa
saja yang mempengaruhinya? 47
● Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?
Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
Kapan evaluasi kurikulum operasional di satuan pendidikan dilakukan? Beberapa contoh cara mengumpulkan informasi

Per-hari. Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana ● Belajar mandiri. Melakukan asesmen berupa
proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik refleksi mandiri secara individual terhadap
merespon proses kegiatan belajar. kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan
(tujuan belajar, capaian pembelajaran, profil
Per-Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, Pelajar Pancasila)
guru bisa mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar. ● Focus Group Discussion dan dialog data per level
ajar. Melakukan diskusi secara berkelompok
Per-Semester. Setelah 1 semester selesai, guru dan tim bisa melihat kontinum untuk melihat hubungan antar data yang
pencapaian. dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar
Per-Tahun. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam peserta didik, serta refleksi dalam self-study,
satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta untuk menganalisis masalah dan menarik
visi dan misi. kesimpulan, serta mengambil keputusan untuk
melakukan perbaikan.
● Kuesioner peserta didik. Mengumpulkan
Apa saja sumber informasi dalam mereview kurikulum operasional? persepsi peserta didik terhadap proses,
Data Asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit, Proyek peserta didik, survei lulusan, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik
Refleksi proses belajar oleh guru, Observasi Kepala Sekolah memaknai hasil belajarnya.

Artefak peserta didik: Portofolio peserta didik, Pameran karya, pertunjukkan, dsb. ● Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi
orang tua terhadap perkembangan belajar
Proses refleksi guru
peserta didik.

48
CONTOH Evaluasi kurikulum operasional di Satuan
Pendidikan
Strategi untuk ● Mengadakan pertemuan dengan orang tua, warga sekolah untuk mendapatkan gambaran mengenai
pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana perasaan dan
Evaluasi Kurikulum pendapatnya mengenai evaluasi sekolah
Operasional di
● Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan sampel yang
Satuan Pendidikan akan digunakan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan
● Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai
implementasinya dan mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program;
● Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat mengenai program dan
evaluasi; cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang
disampaikan oleh pihak-pihak yang menjalankan,
● Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu didesain
proses evaluasi, dan mencari data yang spesifik.
● Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi atau penilaian
● Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data
● Mengelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret implementasinya.
Potret ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk lain
● Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai.

49
Daftar
Pustaka
Gabriel, John G and Farmer Paul C (2009), How to Help your School Learner profile -
Thrive without Breaking the Bank, ASSOCIATION FOR SUPERVISION https://www.nextg
AND CURRICULUM DEVELOPMENT enlearning.org/articles/getting-to-know-you-lea rner-profiles-for-
Glatthorn, Allan, Bruce M Whitehead, Boschee Floyd and Boschee personalization
Bonni F (2019), Curriculum Leadership Strategies for Development Learner profile and competency based curr - https://www.get
and Implementation, SAGE tingsmart.com/2015/10/5-ways-learner-profiles-ca n-promote-
Grady, Roberts. (2012). Facilitating Meaningful Learning Experiences. competency-based-education/
Global Education Lab, University of Florida. Video. October 22,
Make meaningful learning - http://psychlearningcurve.o
2012.
rg/learning-more-meaningful/
Wiggins, Grant, Jay McTighe (2007), Schooling by Design, Mission,
Action and Achievement. ASSOCIATION FOR SUPERVISION AND Tujuan Organisasi - https://www.mindt
CURRICULUM DEVELOPMENT ools.com/pages/article/smart-goals.htm

Analisis kebutuhan SOLO Taxonomy - https://www.johnbiggs.com.au/ac


https://learningspacetoolkit.org/needs-assessment/needs-assess ademic/solo-taxonomy/
ment-process/index.html Strategi dari tujuan organisasi
Development of a Learner Profiling System Using https://alcorfund.com/insight/strategic-statements-definition-ele
Multidimensional Characteristics Analysis - ht ments-implementation-and-examples
tps://www.hindawi.com/journals/mpe/2015/652623/
Designing a course for meaningful learning - by Maria
Weurlander, Department for Learning, Informatics,
Management and Ethics (LIME) Karolinska Institutet, 50
Stockholm, Sweden
51

Anda mungkin juga menyukai