Anda di halaman 1dari 60

Pengertian Teaching factory

Adalah model pembelajaran


berbasis produk (barang/jasa)
melalui sinergi sekolah dengan
industri untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten sesuai
dengan kebutuhan industri.

Internationale Zusammenarbeit (GIZ, 2017)

noor&kima2018
 PP No. 41/2015 pasal 6 ayat 1 dinyatakan bahwa
Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis
kompetensi harus dilengkapi dengan LSP, teaching
factory dan TUK.
 Renstra Kemdikbud 2015-2019 telah
ditargetkan bahwa sampai dengan tahun
2019 sudah dilaksanakan penerapan
teaching factory di > 1.000 SMK.

noor&kima2018
 Pendekatan pembelajaran yang baru yang
memungkinkan pendidikan dan pelatihan
dalam lingkungan industri yang sebenarnya
 Modernisasi proses belajar dan membawanya
lebih dekat ke praktik industri
 Memanfaatkan praktik industri melalui adopsi
pengetahuan dan teknologi manufaktur baru
(IoT dan Teknologi Mutakhir)
 Mendorong inovasi di bidang manufaktur
dengan perbaikan kompetensi tenaga kerja
seperti mis. kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan berfikir kreatif dan yang menjadi
faktor utama daya saing industri

noor&kima2018
soft
 skills dan hard
Meningkatnya skills kepada
efisiensi pesertapengantaran
dan efektivitas didik;

•  Meningkatnya kolaborasi dengan duniausaha/dunia


• industri melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih
pengetahuan/teknologi, pengenalan standar dan budaya industri;
•  Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
melalui interaksi dengan dunia usaha/dunia industri;
•  Terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di
institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan.
•  Dewasa ini implementasi pembelajaran berbasis

industri (Learning/teaching Factory) kembali


meningkat dan banyak dipraktekkan di banyak
negara untuk tujuan pendidikan, pelatihan
maupun penelitian

noor&kima2018
Keterampilan
Abad 21
CONNECTED
Konektivitas : Menjadi bagian masyarakat global ditengah
yang semakin zaman COLLABORATIVE
Kolaborasi dengan berbagai pihak saling
canggih

berkomunikasi dan bekerjasama untuk


memperkuat langkah mencapai tujuan), Berfikir Kritis
dan Kreatifdan
kewirausah menghasilkan Inovasi
untuksolusi-solusi terbaik dan
masala untuk memecahkan
CRITICAL THINKING
an CREATIVE
h.
Karakter : budaya kerja, 5 S, K3 dan
nasionalisme CHARACTER

noor&kima2018
Pada tahun 1994, Sebuah konsorsium yang
dipimpin oleh Penn State Universitydi Amerika
diberikan sebuah hibah untuk mengembangkan
"pabrik pembelajaran ( Learning/teachingfactory
adalah istilah yang pertama diciptakan dan
dipatenkan Model awal TEFA ini menekankan
pengalaman langsung yang diperoleh dengan
menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari
pada pendidikan teknik dan rekayasa untuk
memecahkan masalah nyata dalam industri dan
desain / perancangan ulang produk untuk
memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.

noor&kima2018
 Di Indonesia konsep teaching factory sudah dilaksanakan sejak tahun
2000 dalam bentuk sederhana, yaitu berupa pengembangan unit produksi.
 Konsep tersebut kemudian dikembangkan pada tahun 2005
menjadi sebuah model pengembangan SMK berbasis industri
 Pada tahun 2011, Direktorat Pembinaan SMK, Kemendikbud
bekerja sama dengan pemerintah Jerman melalui Program
SED-TVET mengembangkan konsep teaching factory yang
merupakan adaptasi dari elemen-elemen pelaksanaan dual
system yang diterapkan pada pendidikan kejuruan di Jerman
dan Swiss.
 Renstra Kemdikbud 2015-2019 telah ditargetkan bahwa
sampai dengan tahun 2019 sudah dilaksanakan penerapan
teaching factory di > 1.000 SMK

noor&kima2018
From school to work in London
Learning from Germany - education and employers Summary report
© Partnership for Young London, 2015
noor&kima2018
3 PILAR Teaching Factory

noor&kima2018
Ruang Lingkup Teaching Factory

Sumber : M. Tisch dkk, 2013

noor&kima2018
Pengembangan produk

(Ing. Andreas Jaeger, MSc., MBA dkk, 2012)


noor&kima2018
Pengembangan kewirausahaan

Martin Lackéus, 2015 noor&kima2018


Sumber : Network of Innovative Learning Factories (NIL,2016)
noor&kima2018
Model 1
SMK menyediakan ruang/lab khusus untuk pelaksanaan teaching factory
bekerjasama dengan indsutri. Pengelolaan teaching factory dilakukan sepenuhnya
oleh SMK
Model 2
SMK bekerjasama dengan industri mitra , mengembangkn Teaching Factory di
luar lingkungan sekolah. Teaching Factory beroperasi secara terpisah sebagai unit
bisnis dari SMK dan Pengelolaannya berbeda dengan SMK.
Model 3
SMK bekerjasama dengan industri melalui program CSR dimana biaya sepenuhnya
atau sebagaian ditanggung oleh industri mitra, pelaksanaan teaching factory di 2
lokasi menggunakan laboratorium bengkel di SMK dan di industri mitra.
Model 4
SMK bekerjasama dengan industri melalui CSR mengembangkan Teaching Factory
sebagai inkubator bisnis setelah lulus SMK dengan pendampingan dari asosiasi
profesi dan pengusaha. Pengelolaan dilakukan secara bersama antara SMK. Alumni
dan Industri dengan fasilitasi sepenuhnya oleh industri Mitra.
Model 5
SMK mengembangan Teaching Factory secara mandiri dengan mengembangkan
produk/jasa dengan standar kualitas yang ditetapkan mememenuhi kebutuhan
konsumen.

noor&kima2018
Tujuan : pendidikan, pelatihan, penelitian

Proses : Teknis dan pengorganisasian pembelajaran

Pengaturan : Lingkungan fisik atau virtual sesuai


kondisi nyata di industri

Produk : Barang atau jasa (dari ide, protoype, produksi


dan distribusi)

Didaktik : pendekatan, sistem, model , startegi, metode


pengajarannya

Model pengelolaan: pengembangan berkelanjutan

(Ing. Andreas Jaeger, MSc., MBA , dkk, 2012. Eberhard Abelea, dkk 2015)

noor&kima2018
Karakteristik uraian
Pembiayaan Internal. Pemerintah, DUDI
Sarana dan ICT, Lab/bengkel , peralatan relevan dan
prasarana Showroom
Pengelolanan/ Kepemimpinan, Material, SDM. Waktu,
Manajemen Pemasaran , Peralatan, Metose, fungsi POAC
Tujuan Pendidikan dan pelatihan , Pengembangan
Profesional, Penelitian/inovasi
Model Pembelajaran Dual System, CBT, PBET, Teaching Factory
Dikdaktik Strategi , metode dan media pembelajaran
(blended dan flipped learning)
Materi dan media Spesifikasi, modul, Jobsheet, video, ICT
Lingkungan belajar Fisik dan Virtual

noor&kima2018
Karakteristik uraian

Work base Learning Student Meghasilkan Dari ide hingga


realisasi dan
compan Produk
deliveri produk
y
Produk Barang Jasa Barang dan Jasa
Partner/networking Suplier, Mentor dan distributor (DUDI)
Jaminan Kualitas Kualitas proses dan produk dan layanan
konsumen
Capaian Inovasi , Kompetensi kerja dan
pembelajaran kewirausahaan
Keberlanjutan Manusia, Lingkungan dan Profit

noor&kima2018
noor&kima2018
Pembelajaran Kontekstual
Membawa siswa lingkungan kerja/masayarakat
Community- Based Lab/Workshop-Based
Learning Learning

Work-Based Learning
2. Perancangan
1. Penentuan 3. Penyusunan
penyelesaian
proyek jadwal
proyek

5. Penyusunan 4. Penyelesaian
6. Evaluasi proses dengan fasilitasi
laporan &
dan hasil proyek & monitoring
presentasi
guru

noor&kima2018
noor&kima2018
Pembelajaran Berbasis Masalah

noor&kima2018
Sumber : Network of Innovative Learning Factories (NIL,2016)

noor&kima2018
Problems That Solve Our
Needs and Wants
What are our human wants?

PHYSICAL BIOLOGICAL PSYCHOLOGICAL


WANTS: WANTS: WANTS:
• Nice house • Fresh water • Talk with family
• Nice car • Fancy food • See friends
• Nice clothes • Healthy living • Entertainment
• Can you think • Can you think • Can you think of
of more? of more? more?

noor&kima2018
(Dadang Hidayat M, 2011)
noor&kima2018
noor&kima2018
Marketing Business
Strategy Analysis
Development
Concept Product
Development Development
and Testing

Idea Market
Screening Testing

Idea
Generation Launch
noor&kima2018
Ekosistem
Keberlanjutan DUDI
TEFA

Komitmen
Manajemen
Pemerintah Sekolah
Ekosistem
TEFA

Pengembangan Kurikulum
Usaha dan karir

Partisipasi
Guru dan Siswa

noor&kima2018
Implementasi kurikulum, menuju
kurikulum berbasis kreativitas dan
inovasi
Menghasilkan SDM krompeten dan
Regulasi lnk and match kreatif dengan ide, konsep, produk
Fasilitasi link and match dan prototipe desain baru, secara
Insentif Link and match berkesinambungan
Fasiltasi ekonomi kreatif di SMK
Kurikulum yang fleksible
SMK

PEMERINTAH DUDI

CSR Pendiidkan
Fasilitasi hasil kreatifitas dan inovasi
SMK
Mengembangkan projek bersama
SMK

noor&kima2018
Pengelolaan TEFA
Berkelanjutan
Dengan
Model Bisnis
“kanvas”
KIRI KANAN

Blok sebelah kiri : Partner, Blok Tengah: Blok sebelah Kanan :


Aktivitas , sumberdaya Nilai yang Layanan
dan Struktur biaya adalah Diunggulkan: pelanggan,Segmentasi
komponen komponen Karakteristik pelanggan, Jalur Distribusi
yang diperlukan TEFA dan dan Pendapatan adalah
untuk menghasilkan keunggulan komponen komponen yang
produk atau jasa atau produk/jasa diperlukan TEFA untuk
menggambarkan aktivitas yang menyampaikan /menawarkan
bagaimana memproduksi dihasilkan produk kepada konsumen
produk/jasa oleh TEFA nosore&khm
i ian2g01g8a memperoleh
noor&kima2018
Pengelolaan TEFA
Berkelanjutan
Dengan
Go digital
technology
Industri 4.0

Sumber: Reinhard G, 2017)

noor&kima2018
 PEMBIAYAAN
 SDM
 PEMASARAN
 INFRASTRUKTUR
 KELEMBAGAAN

noor&kima2018
Problematika Implementasi Teaching Factory

Isu: Isu:
Isu: Sistem Penjadwalan
Kolaborasi/Partner Pembiayaan (SPJ)
Komitmen manajemen
Kecukupan alat dan ruang Jobsheet/SOP
Kualifikasi Guru
Relevansi peralatan Spek/Kualitas Efektifitas pembelajaran
Maintenance Efisiensi Perangkat pembelajaran
Lay out produksi/pembelajaran Integrasi mata pelajaran
K3 Marketable Kewirausahaan
Relevansi dengan KI KD Uji Kompetensi
Membentuk Pengeloaan
Kompetensi(SKKNI/Sertifikas) Penjadwalan
Relevansi dengan
administrasi dan peraturan
noor&kima2018
1, Masih banyak yang merasa sulit/bingung
mengimplementasikan TEFA
2. Pelaksanaan umumnya masih seperti unit
produksi
 Terpisah tidak terintegrasi dalam proses pembelajaran
 Produk berbasis order dan sangat variatif dari sederhana
hingga kompleks sehingga kurang menuju capaian
pembelajraan lebih kearah mengejar profit
 Operator produksi : guru, karyawan, mepekerjakan
orang/alumni dan dibantu siswa
 Memanfaatkan waktu luang pembelajaran dan
penggunaan peralatan lab
 Ada permasalahan (untuk sekolah negeri) terutama
penggunaan fasilitas/lab , penggunaan dan pelaporan
keuangan

noor&kima2018
Sumber :
Dok SMKN 2 Gedangsari
Dok : Noor fitrihana

noor&kima2018
Sumber daya Deskripsi
Men - Seluruh SDM di sekolah mendukung kegiatan TEFA
- Dibentuk tim pengelola TEFA dari Guru
- Ada Pendampingamn dari Fashion Designer dan
Industri batik
- Ada pendampingan dari YPMDR
- Siswa yang sedang belajar
- Siswa yang sudah lulus bekerja selama 1 tahun di TEFA

Money - Dana Sekolah


- Bantuan dari YPMDR
Material Kain Katun/sutera polos dan dobby kualitas baik
Pewarna alami dan sintetis
Aspek manajemen Bahan-bahan tambahan lainnya

Machine - Laboratorium warna alam dan peralatannya


- Laboratium batik dan peralatannya
- Laboratorium Jahit dan peralatannya
- Workshop dan galeri TEFA dan peralatnnya

Methode dan Minut Siswa aktif


- Terntegrasi dalam pembelajaran produktif tata busana
- Ada pelajran Muatan Lokal batik
- Waktu sesuai jadwal pembelajaran di sekolah
Alumni :
Bekerja d Workshop TEFA selama 1 tahun kemudian
ditampung di UKM binaan Astra
- Waktu Aktifitas TEFA bagi siswa aktif dan alumni pada
prinsipnya sama yaitu pada jam sekolah

Market Sasaran konsumen adalah semua usia baik


perorangan maupun kelompok internal dan eksternal

Sumber : (Noor Fitrihana, 2018., laporan survey )

noor&kima2018
Key partnership : Key activities Value Propotion Customer Customer
YPA-MDR Produksi batik Batik tulis warnaalam relation Segment
Ditpsmk Jasa jahit dan sintetis Media sosial Internal
PEMDA Promosi pameran Aneka busana untuk Pembelian sekolah
Dinas dan lomba pria dan wanita di langsung Eksternal
Perindsutrian dan semua aktifitas Semua usia
Koperasi Brand value Roges pria dan
Fashion Designer Style wanita.
IKM Batik Key Resources Inovatif dan ngetrend Chanel :
Lab warna alam Harga terjangkau Galeri sekolah
Lab batik Showrom di
Lab jahit Jakarta
Galeri TEFA Event
Workshop TEFA pameran
SDM (Guru, siswa, Fashion show
alumni, pendamping)

Cost Struktur Revenue stream


Biaya Bahan Baku Penjualan produk
Biaya Produksi Jasa jahitan
Biaya promosi Eventpameran/show
Sumber modal dari YPAMDR dan
sekolah
Hasil penjualan bergulir untuk
pembelian bahan dan honor siswa Model Bisnis Kanvas TEFA
yang bekerja di TEFA SMKN 2 Gedang Sari

Sumber : (Noor Fitrihana, 2018., laporan survey )

Anoor&kima2018
Sumber : (Dwi Yunanto , 2016. Jurnal Vidya Karya | Volume 31)

noor&kima2018
 Strength
Profil Ideal Teaching Factory
Dukungan manajemen sangat kuat
Ada best practice
Sangat relevan untuk smk berbasis industri dan teknologi rekayasa
Investasi tinggi
Kewirausahaan kurang optimal
Weakness
Cukup diterapkan pada SMK yang fasilitasnya terbatas
Memerlukan Pengaturan jadwal yang kompleks
Memrmerlukan keterkaitan dan keterpaduan antar mata pelajaran
Investasi tinggi
Memerlukan kerja tim yang solid
Panduan terasa mengikat
Oportunity
Kompetensi, inovasi, kerjasama. Income generating dan keberlanjutan tinggi
Threat
Jika kerjasama internal dan eksternal bermasalah sistem pembelajaran terganggu,
produk yang dihasilkan tidak laku/tdak memenuhi kriteria kulitas industri

noor&kima2018
 Strength
Cukup Ideal untuk Teaching Factory /lebih aplikatif
Ada best practice
Tidak harus Ada keterlibatan/kejasama industri
Dapat dilaksanakan pada setiap mata pelajaran produktif tanpa harus pengaturan
blok dan terikat dengan mata pelajaran lain
Interaksi langsung dengan konsumen
Cocok untuk SMK berorientasi industri kreatif, seni, pariwisata dan bisnis manajemen
Manajemen lebih fleksibel Banyak memiliki alternatif model pembelajaran lainnya
Weakness
Tergantung order kurang menumbuhkan produk development (fdari ide hingg
realisasi)
Kesesuaian order dengan Ki KD kurang optimal
Oportunity
Kompetensi, inovasi, kerjasama. Income generating dan keberlanjutan tinggi
Threat
Jika tidak mendapatkan order?

noor&kima2018
(Dadang Hidayat M, 2011)
noor&kima2018
noor&kima2018
Marketing Business
Strategy Analysis
Development
Concept Product
Development Development
and Testing

Idea Market
Screening Testing

Idea
Generation Launch
noor&kima2018
noor&kima2018
noor&kima2018
noor&kima2018
noor&kima2018
Dr.Hamadi Nabil, Guembour Abderraouf, Raki Nadira
(,2017)
TRANFORMASI
Kebaruan, nilai guna dan
nilai itambah
1. Memperkenalkan suatu barang baru (dapat
diartikan teknologi/produk ) .
2. Menggunakan cara baru dalam
memproduksi barang.
3. Memperluas pasar suatu barang ke
daerah- daerah yang baru
4. . Mengadakan reorganisasi dalam suatu
perusahaan.
5. Mengembangkan sumber bahan
mentah yang baru. (Schumpeter
(1934)
1. Innovation involves the combination of inputs in the creation of
outputs.
2. Inputs to innovation can be tangible and intangible.
3. Knowledge is a key input to innovation.
4. The inputs to innovation are assets.
5.Innovation involves activity for the purpose of creating economic
value.
6. The process of innovation is complex
7. The outputs in innovation are unpredictable.
8. Knowledge is a key output of innovation.
9.The drive for innovation must include consideration of the demand
side which determines the rate of investment and diffusion (take-up)
of new products and services.

Dr.Hamadi Nabil, Guembour Abderraouf, Raki Nadira


(,2017)
www.atkearney.com
noor&kima2018
(G Chryssolouris DKK, 2009)
noor&kima2018
KREASI, PRODUKSI , DISTRIBUSI , KONSUMSI , KONSERVASI

noor&kima2018
Kreatifitas dan Inovasi
SMK
(4C)
Berorientasi
k kewirausahaan
e
r
Konsumen
j LEARNING/TEACHING FACTORY
Order dan
Pemerintah a TEFA di SMK DUDI
s
a
m
a Berorientasi kompetensi
dunia kerja

DUDI Teknologi
(ICT dan Sarpras)

Konsep Learning/Teaching Factory di SMK


noor&kima2018
Riset Pasar

Coaching, Konsultasi, fasilitasi , Pendampingan.dan evaluasi


Analisis dan presentasi
Pembelajaran berbasis industri 4.0 hasil riset
dan kewirausahaan ekonomi kreatif (online dan ofline)
dengan pendekatan pesaintifik (kur
Desain dan pengembangan
2013) untuk menumbuhkan produk

daring dan luring (online dan offline)


4C (keterampilan abad 21)

Guru/expert/pengusaha/Industri
Desain/prototipe Produku
(fisik /virtual)

Bisnis Plan
(Bisnis Model kanvas)

Aktivitas Produksi
(Fisik dam/atau virtual)
Penjadwalan Produksi
Made by Order Spesifikasi teknis
Proses Produksi
Peralatan Pengendalian dan Uji
Kualitas
Produk akhir

Marketing
daring dan luring
(online & offline)

Distribusi ke
konsumen/pasar

noor&kima2018
noor&kima2018

Anda mungkin juga menyukai