Anda di halaman 1dari 48

KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Undang Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional dan PP No. 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan PP No 32 Tahun 2013 yang
selanjutnya diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang tentang Standar Nasional
Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan Penjaminan Mutu
Pendidikan di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, tujuan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah adalah untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan
dasar dan menengah oleh satuan pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan.
Dikaji dari berbagai survey, baik lokal, nasional, maupun internasional (PISA),
menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia cenderung masih di bawah standar
dibandingkan dengan negera-negara tetangga di Asia Tenggara, apalagi di dunia. Karena
itu menjadi urgen bagi semua pemangku kepentingan di sekolah, daerah, maupun secara
nasional untuk memikirkan dan menindaklanjuti berbagai upaya program dan kgeiatan
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia kini dan di masa mendatang.
LPMP Sulawesi Utara yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pelaksana penjaminan
mutu pendidikan di daerah, menyelenggarakan kegiatan Analisis Supervisi Mutu
Pendidikan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengetahui kinerja satuan pendidikan
dalam pencapaian Standar Nasional Pendidikan melalui Supervisi Mutu Satuan Pendidikan.
Laporan ini disusun sebagai bukti otentik pelaksanaan supervisi mutu di Provinsi Sulawesi
Utara olrh para pengawas sekolah dalam pembimbingan dan pendampingan LPMP sebagai
penanggung jawab. Laporan ini juga disusun dengan tujuan untuk diberikan kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota bagi pendidikan dasar, dan pemerintah daerah
provinsi bagi pendidikan menengah. Harapan utamanya, pemerintah daerah dapat
merefleksikannya dalam berbagai program dan kegiatan penjaminan dan peningkatan
mutu di daerah masing-masng.

Manado, Desember 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………………………. 1

B. Landasan Hukum …………………………………………………………………………. 2

C. Tujuan ………………………………………………………………………… 3

BAB II PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI MUTU ……………………………. 4

A. Sasaran Supervisi Mutu ……………………………………………………………………….. 4

B. Pengawas/Supervisor ……………………………………………………………………….. 4

C. Aspek Supervisi Mutu ……………………………………………………………………….. 5

D. Instrumen Supervisi Mutu …………………………………………………………….. 8

BAB III HASIL SUPERVISI MUTU DI KOTA KOTAMOBAGU …………………. 10

A. Jenjang SD ……………………………………………………………………….. 11

B. Jenjang SMP ……………………………………………………………………….. 22

C. Jenjang SMA dan SMK ……………………………………………………………………….. 35

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………….. 45

A. Kesimpuan ……………………………………………………………………….. 45

B. Saran ……………………………………………………………………….. 45

LAMPIRAN

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya Supervisi Mutu dalam lingkungan pendidikan dan
kebudayaan adalah proses mengawal upaya peningkatan mutu pada satuan
pendidikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bersama dengan
Pengawas Sekolah di Provinsi dan kabupaten/kota. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kegiatan Supervisi Mutu adalah proses mengawal upaya
peningkatan mutu pada satuan pendidikan oleh LPMP bersama dengan Pengawas
Sekolah. Supervisi mutu merupakan upaya pengawas sekolah untuk mendorong dan
memacu sekolah binaannya agar terjadi peningkatan mutu pendidikan, terutama
terkat dengan penerapan SPMI, Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
Literasi, dan Pelaksanaan Kurikulum 2013 menuju terwujudnya sekolah berbudaya
mutu. Pada posisi ini, setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen di
dalamnya memiliki tanggung jawab dalam peningkatan dan penjaminan mutu
pendidikan di lingkungannya. Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat
berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluru komponen sekolah.
Untuk peningkatan mutu secara utuh dibutuhkan pendekatan yang
melibatkan seluruh komponen sekolah (whole school approach) agar seluruh
komponen sekolah bersama-sama memiliku budaya mutu. Agar penjaminan mutu
dapat berjalan dengan baik, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah telah
dikembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMPDM)
yang terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal (SPME).Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada satuan
pendidikan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan. SPMI mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan. SPMI dievaluasi dan
dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan. SPMI juga ditetapkan
oleh satuan pendidikan dan dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan
pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan.
Agar pelaksanaan Sitem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dapat dilakukan
oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, perlu dilakukan kegiatan Supervisi

1
Mutu Pendidikan berkelanjutan oleh supervisor ke setiap satuan pendidikan dasar
dan menengah. Kegiatan Supervisi Mutu mencakup supervisi dalam integrasi
penerapan Kurikulum 2013 (K13), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan
Literasi Sekolah (GLS,) dan aspek mutu lainnya dalam proses pembelajaran dan
manajemen sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sehubungan
dengan hal itu, LPMP Sulawesi Utara telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis
dan pendampingan kegiatan Supervisi Mutu Pendidikan kepada para pengawas
sekolah setiap jenjang dan satuan pendidikan. Melalui supervisi mutu, para
pengawas sekolah didorong dan dipau untuk melaksnaakan supervisi mutu ke setiap
sekolah binaannya secara sistematis, efektif, terencana, dan berkelanjutan.
Guna mengoptimalisasikan pelaksanaan supervisi mutu di satuan pendidikan,
maka pada tahun 2019 LPMP Sulawesi Utara telah melakukan serangkaian kegiatan,
yakni dimulai dari penyusunan bahan supervisi, dilanjutkan dengan bimtek
supervisi mutu, dan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan kepada para
pengawas sekolah bina dalam melakukan supervisi mutu di sekolah binaannya
masing-masing. Sekolah yang menjadi sasaran supervisi mutu itu lebih dikhususkan
pada 16 sekolah model di semua jenjang pada tahun 2016 sampai dengan 2018.
Untuk menindaklanjuti hasil kegiatan supervisi mutu oleh para pengawas
sekolah itu, LPMP Sulawesi Utara kemudian melaksanakan kegiatan analisis Hasil
Supervisi Mutu yang dilakukan oleh para pengawas sekolah itu.

B. Landasan Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 23, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja LPMP;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015


tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016


tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018


tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

2
C. Tujuan
Secara umum, tujuan kegiatan supervisi mutu adalah proses mengawal
upaya-upaya peningkatan mutu pada satuan pendidikan oleh LPMP bersama dengan
Pengawas Sekolah dalam rangka mewujudkan budaya mutu bagi semua pemamgku
kepentingan sekolah. Dengan demikisn supervisi mutu dilakukan untuk mendorong,
memacu, dan membantu sekolah, di dalamnya seluruh pemangku kepentingannya
untuk berpikir, bertindak, dan berjuang melakukan peningkatan mutu sesuai
dengan sekolah, yang indikatornya secara nyata dapat dilihat pada para
lulusannnya.
Secara khusus, tujuan kegiatan supervisi mutu adalah sebagai berikut.
1. Untuk menverifikasi rapor mutu dan menganalisis permasalahan yang
terjadi di sekolah.
2. Untuk melakukan pemetaan aspek, indikator, dan subindikator yang sudah
baik (sudah kuat) dan konidisi-kondisi yang belum baik (kelemahan).
3. Untuk memberikan rekomendasi solusi dan mendorong komitmen upaya
perbaikan dalam perencanaan sekolah.
4. Untuk mendampingi sekolah dalam melakukan berbagai upaya peningkatan
mutu pendidikan, sesuai dengan masalah dan akar masalah yang ditemukan.
5. Untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan solusi peningkatan mutu dan
memastikan adanya dampak positif terhadap upaya peningkatan layanan dan
mutu pendidikan

3
BAB II
PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI MUTU

A. Sasaran Supervisi Mutu

Sasaran kegiatan supervisi mutu pada satuan pendidikan di Kota Kotamobagu


adalah semua sekolah binaaan (model SPMI) tahun 2016 – 2018, terdiri atas 4 SD, 5
SMP, 3 SMA, dan 1 SMK yakni sebagai berikut.

Jenjang SD : 1. SD Negeri Poyowa Besar


2. SD Negeri 3 Bilalang
3. SD Negeri 2 Kotamobagu
4. SD Negeri 3 Kotamobagu
Jenjang SMP: 1. SMP Negeri 1 Kotamobagu
2. SMP Negeri 2 Kotamobagu
3. SMP Negeri 4 Kotamobagu
4. SMP Negeri 5 Kotamobagu
5. SMP Negeri 8 Kotamobagu
Jenjang SMA: 1. SMA Negeri 1 Kotamobagu
2. SMA Negeri 2 Kotamobagu
3. SMA Negeri 3 Kotamobagu
Jenjang SMK: 1. SMK Negeri 1 Kotamobagu
B. Pengawas/Supervisor
Pelaku utama pelaksanaan supervisi mutu di semua satuan pendidikan
adalah para pengawas sekolah bina. Terdapat 7 pengawas sekolah yang melakukan
supervisi mutu di sekolah-sekolah binaannya, yakni sebagai berikut.
1. Hawaniati Tompunu, S.Pd
2. Iswani Balkis Baaman, S.Pd
3. Dra. Hj. Nursila Tungkagi
4. Anggi Murni Simbah, S.Pd, M.Si
5. Drs. Jantje F. Lomboan
6. Rusli Mamonto, S.Pd, M.Pd
7. Darwis Kairupan, S.Pd

4
Petugas pendamping pengawas sekolah dalam melakukan supervisi mutu di
satuan pendidikan adalah LPMP. Tugas pendamping adalah untuk memastikan dan
memberikan arahan atau bimbingan terkait langkah supervisi yang dilakukan
pengawas sekolah.

C. Aspek Supervisi Mutu


Dalam melaksanakan supervisi mutu, setiap pengawas sekolah menggunakan
instrumen yang yang terdiri atas empat aspek, dan beberapa indikatornya.
Keempat aspek dan indikator supervisi mutu itu adalah sebagai berikut.
1. Aspek Pemahaman Standar/Indikator serta Keterlaksanaan SPMI
Dengan kegiatan supervisi mutu dapat memastikan sekolah memahami SNP
sebagai acuan dalam penyelenggaraan layanan Pendidikan yang bermutu. Untuk
memastikan dan membantu sekolah dalam melaksanakan SPMI sebagai solusi
mengawal peningkatan mutu yang berkelanjutan. Untuk membantu sekolah dalam
menemukan dan melaksanakan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan di
lingkungannya
Indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Pemahaman tentang SNP
b. Aktivitas Sosialisasi standar di sekolah
c. Permasalahan sekolah dalam memahami standar
d. Tindak lanjut sekolah agar warga sekolah memahami standar
e. Pemahaman warga sekolah mengenai SPMI
f. Keberadaan TPMPS
g. Pemahaman TPMPS tentang peran dan fungsinya
h. Pelaksanaan siklus SPMI
i. Pemetaan Mutu
j. Penyusunan perencanaan berdasarkan rapor mutu
k. Pelaksanaan Pemenuhan mutu
l. Monitoring pelaksanaan program dan evaluasi
m. Penyusunan laporan hasil monitoring
n. Rencana Tindak Lanjut

2. Aspek Keterlaksanaan PMP pada Manajemen Sekolah

5
Dengan kegiatan supervisi mutu dapat dipastikan bahwa sekolah
dan/atau daerah dapat melaksanakan berbagai program dan kegiatan pejaminan
mutu terkait dengan mengikutsertakan masyarakat dan orang tua sebagai bagian
dari pemangku kepentingan. Supervisi mutu diharapkan mampu meningkatkan
peran kepala sekolah serta guru sebagai teladan dan pembimbing nilai-nilai luhur
guna peningkatan karakter/sikap dan perilaku baik siswanya. Supervisi mutu
diharapkan pula meningkatkan peran kepala sekolah sebagai manajer, inovator,
motivator, dan kolaborator dalam mengoptimalkan branding sekolah dan
ekstrakurikuler.
Indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Jejaring tri pusat pendidikan
b. Peran guru sebagai Tutor, fasilitator, katalisator, pelindung, dan
penghubung sumber-sumber belajar
c. Pembiasaan nilai-nilai utama karakter
d. Pengembangan branding sekolah (citra keunikan, kekhasan dan
keunggulan
e. Ekstrakurikuler yang beragam untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter
f. Pengembangan norma, peraturan, dan tradisi sekolah yang aman dan
menyenang-kan
g. Keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
h. Kepala Sekolah mengembangkan peran sebagai manajer, inovator,
motivator, dan kolaborator
i. Pojok baca kelas dan area baca
j. Sekolah memiliki tim menggerakkan peningkatan mutu

3. Keterlaksanaan PMP pada Proses Pembelajaran


Melalu supervisi mutu dapat dipastikan sekolah dan/atau daerah dapat
meningkatkan kegiatan literasi multimoda dengan keteladannan, bimbingan, dan
menggunakan berbagai sumber belajar. Supervisi mutu akan memastikan dna
mendorong guru meningkatkan kemampuan rofesional dan pedagogiknya dalam
mengelola pembelaharan yang bermutu.
Indikatornya adalah sebagai berikut.

6
a. Siswa melakukan berbagai aktivitas literasi multimoda
b. Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan menjadi teladan
membaca
c. Guru menggunakan berbagai sumber belajar
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
e. Guru mendorong siswa untuk melakukan prediksi tentang topik
pembelajaran
f. Guru mendiskusikan kata sulit, kata baru, dan kata kunci untuk
mengungkap makna
g. Guru menggunakan berbagai pengatur grafis dalam pembelajaran
h. Guru menggunakan beragam metode
i. Guru menggunakan beragam media pembelajaran

4. Dampak PMP bagi Peningkatan Kompetensi Lulusan/Siswa


Melalu supervisi mutu dapat dipastikan sekolah dan/atau daerah dapat
meningkatkan kegiatan kompeensi lulusan, terutama terkait dengan peningkatan
kompetensi sikap, pengetahuan, dna keterampilan. Supervisi mutu akan
memastikan bahwa kepala sekolah dna guru dapat menumbuhkan gemar membaca
dan menulis siswa baik fiksi maupun nonfiksi, dengan menyediakan berbagai
sumber atau saran ayang diperlukan.
Indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Siswa gemar membaca dan mengakses berbagai sumber bacaan
b. Siswa mampu membaca cepat dan membuat intisari dari bacaan
c. Siswa gemar menulis catatan harian, catatan pelajaran, artikel, puisi,
buku, dan lainnya
d. Siswa mampu membuat karya tulis dengan deskripsi yang ber-
kesinambungan dan mudah dipahami
e. Siswa rajin mengunjungi perpustakaan, area baca sekolah dan pojok baca
kelas
f. Siswa menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah
dipahami
g. Siswa berprestasi dalam berbagai keterampilan yang ditunjukkan melalui
kegiatan debat, menyanyi, olahraga dan lainnya.

7
h. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif

D. Instrumen Supervisi Mutu


Dalam melaksanakan supervisi mutu, pengawas sekolah telah diberi bekal
bagaimana melaksanakan supervisi mutu dan bagaimana mengisi instrumen
supervisi yang disiapkan.
Moel Instrumen dimaksud seperti berikut.

Instrumen supervisi mutu dimaksud terdiri atas 10 kolom,yakni mencap: 1)


Nomor Urut, 2) Indiktor kunci, 3) Pertanyaan penuntun untuk pemantauan, 4)
Teknik pengumpulan data, 5) Sumber data, 6) Hasil pemantauan, 7) Hasil Analisis,
8) Penyebab, 9) Solusi, 10) Aktivitas Pendsmpingan Pengawas.
Indikator kunci, adalah jabaran dari aspek yang menjadi objek supervisi
mutu. Pertanyaan penuntun adalah pertanyaan apa, mengapa, di mana, siapa,
kapan (5W), dan bagaimana (H) yang dijadikan alat bagi suervisor untuk menggali
berbagai ersoalan atau masalah riil yang dialami sekolah. Untuk mengaplikasikan
pertanyaan penuntun itu, supervisor menggunakan teknik pengumpulan data,
seperti pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber data dimaksud
adalah objek yang memberikan keterangan kepada supervisor tentang kondisi
sekolah (di dalamnya ada semua pemangku kepentingan). Hasil pemantauan adalah
semua data dan informasi yang diperoleh supervisor terkait dengan siuasi, kondisi,
dan potensi sekolah. Berdasakan data dan informasi hasil pemantauan itu,
supervisor menganalisisnya dilihat dari dua sisi, yakni sisi yang SUDAH BAIK dan sisi
yang BELUM BAIK. Dikatakan sudah baik jika aspek, indikator, atau pun
subindikatornya sudah sesuai atau bahkan sudah melampaui Standar Nasional

8
Pendidikan (SNP). Sebaliknya dikatakan belum baik jika aspek, indikator, atau pun
subindikatornya belum sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Supervisor juga akan menjelaskan apa saja yang menjadi penyabab sehingga hal itu
dinyatakan belum baik. Selanjutnya supervisor menentukan rekomendasi atau
solusi apa saja yang perlu dilakukannnya dan/atau sekolah guna perbaikan bagi hal
yang belum bak, dan pengembangan bagi hal yang sudah baik. Terakhir,
berdasakan rekomendasi itu, supervisor menentukan program/kegiatan tindak
lanjut apa yang akan dilakukan sebagai Tindakan atau Aktivitas Supervisi Kutu
untuk penjaminan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

9
BAB III
HASIL SUPERVISI MUTU di KOTA KOTAMOBAGU

Hasil supervisi mutu yang dilakukan para pengawas sekolah setiap jenjang di
Kota Kotamobagu, yang intinya meng back up hal-hal yang sudah baik, hal-hal yang
belum baik, serta rekomendasi solusi. Dalam konteks tingkat satuan pendidikan,
rekomendasi solusi ditujukan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait,
termasuk juga pengawas sekolah sendiri dalam kerangka penjaminan dan
peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan (sekolah yang bersangkutan).
Dalam konteks tingkat kabupaten/Kota/Provinsi, rekomendasi solusi yang
dikemukakan ditujukan kepada pengambil keputusan bidang pendidikan di daerah
kabupaten/kota/provinsi terkait dalam kerangka penjaminan dan peningkatan
mutu pendidikan di wilayah atau daerah masing-masing.

10
A. Jenjang SD
Hasil supervisi mutu ini merupakan rangkuman dari semua sekolah dasar yang dijadikan sasaran supervisi mutu, dan
dapat diuraikan sebagai berikut.

HASIL ANALISIS REKOMENDASI SOLUSI


INDIKATOR
NO. ASPEK SUPERVISI Pengembangan
KUNCI Perbaiki Hal yang
Hal yang Sudah Baik Hal yang Belum Baik Hal yang Sudah
Belum Baik
Baik
Semua sekolah sudah
Implementasi 8
memiliki dokumen 8 Sekolah belum
KETERLAKSANAAN 1. Pemahaman Sosialisasi 8 SNP SNP perlu
1 SNP dan sudah memahami setiap
SPMI terhadap SNP perlu dioptimal pendampingan
mengimplementasika indikator 8 standar
terus menerus
nnya
Semua sekolah sudah
Mengoptimalkan
2. Aktivitas melakukan sosialisasi Melakukan
Pelaksanaannya aktivitas sosialisasi
Sosialisasi SNP di 8 SNP disetiap sosialisasi terus
belum optimal SNP di semuaa satuan
Sekolah kegiatan KKKS menerus
pendidikan
maupun KKG
Meningkatkan
3. Masalah Sosialisasi 8 SNP tidak Semua warga sekolah
Ada 2 sekolah yang pemahaman SNP di
sekolah dalam termuat dalam RKS perlu pemahaman
tidak ada kendala semua warga
Memahami SNP maupun RKAS SNP
sekolah
Perlu ditingkatkan
Kurangnya komitmen kesadaran warga
warga sekolah dalam sekolah tentang
memahamiSNP manfaat memahami 8
SNP

11
4. Tindak Lanjut Belum semua warga Perlu semua warga
Melakukan sosialisasi
agar Warga sekolah berkomitmen sekolah berkomitmen Meningkatkan
dalam KKG interen
Sekolah mengatasi masalah mengatasi masalah pemahaman 8SNP
sekolah
Memahami SNP pemahaman 8 SNP pemahaman 8 SNP
Koordinasi dengan
pengawas sekolah
untuk memantapkan
sosialisasi SNP
Sekolah sudah
memberikan dokumen
8 SNP kepada warga
sekolah
Perlu sosialisasi
Belum semua warga pemahaman SPMI
5. Pemahaman
sekolah memahami kepada semua warga
terhadap SPMI
SPMI sekolah memahami
SPMI
Belum semua
melaksanakan SMPI
Sekolah harus
Sebagian besar Masih ada sekolah Sekolah perlu
membentuk TPMPS
6. TPMPS sekolah sudah yang belum memiliki meninjau TPMPS
melui SK dari kepala
memiliki TPMPS TPMPS setiap tahun
sekolah
Dibentuk oleh kepala
sekolah melalui rapat
sekolah
Guru, dan orang tua
siswa
Sekolah harus TPMPS perlu
7. Pemahaman TPMPS belum
Tugas TPMPS termuat membentuk TPMPS mengembangkan
TPMPS ttg Peran memahami peran dan
dalam SK TPMPS melui SK dari kepala pelaksanaan peran
dan Fungsinya fungsinya
sekolah dan fungsinya

12
TPMPS harus
3 sekolah sudah TPMPS belum
memahami serta
melaksanakan tugas melaksanakan peran
melaksanakan peran
TPMPS dan fungsinya
dan fungsinya
sekolah harus
Siklus SPMI yang Sekolah harus
Sebagian sekolah meningkatkan
8. Pelaksanaan dilakukan sekolah melaksanakan siklus
sudah melakukan pelaksanaan siklus
Siklus SPMI belum SPMI yang diperankan
siklus SPMI SPMI sesuai
optimal/menyeluruh oleh TPMPS
ketentuan
Dengan melihat bukti
Masih ada sekolah
yang ada di sekolah,
yang belum Pemetaan mutu
Sebagian sekolah Perlu sosialisai
9. Pemetaan melaksanakan melalui rapor mutu
sudah melaksanakan manfaat/peran rapor
Mutu pemetaan mutu perlu dilakukan
pemetaan mutu mutu
berdasarkan rapor setiap tahun
berdasarkan rapor
mutu
mutu
3 sekolah sudah
Analisis raport mutu Sekolah perlu Perlu
menijadikan rapor
10. Penyusunan belum dijadikanbahan menyusun mengembangkan
mutu sebagai bahan
Perencanaan pertimbangan dalam perencanaan pemenuhan mutu
pertimbangan dalam
Mutu dan RKS penyusunan rencana berdasarkan hasil berdasarkan
penyusunan rencana
pemenuhan mutu analisis rapor mutu analisis rapor mutu
pemenuhan mutu
Tidak ada bukti di
sekolah
Perencanaan belum
berdasarkan skala
perioritas dan
kebutuhan yang
paling mendesak
Sekolah perlu meningkatkan
Sebagian sekolah Sebagian sekolah
melakukan sosialisasi pengembangan
11. Pelaksanaan sudah melasanakan belum sepenuhnya
pemahaman indikator pelaksanaan
Pemenuhan Mutu rencana pemenuhan melasanakan rencana
mutu kepada semua rencana
mutu pemenuhan mutu
guru pemenuhan mutu

13
Ada, berupa dokumen
kurikulum, perangkat
pembelajaran, serta
kondisi lingkungan
sekolah dan sapras
3 sekolahsudah
membuat instrumen
12. Monev Sekolah perlu Sekolah perlu
monitoring dengan Masih ada sekolah
Pelaksanaan membuat instrumen melakukan monev
komponen; yang belum membuat
Program dan monev dan secara terus
persiapan, instrumen monitoring
Kegiatan/RKS melakukannya menerus
pellaksanaan, hasil,
dan tindak lanjut.
Sekolah sudah
melaksanakan monev
pelaksanaan 8 SNP
Dengan melihat bukti,
13. Penyusnan Sebagian sekolah Laporan hasil
sebagian sekolah Sekolah harus
Lapoan hasil belum membuat monev perlu
sudah membuat menyusun laporan
Monev laporan pelaksanaan dibuat
laporan pelaksanaan hasil monitoring
Pelaksanaan RKS monitoring 8 SNP berkelanjutan
monitoring 8 SNP
14. Rencana Perlu
Sebagian Sekolah Sebagian Sekolah TPMPS perlu
Tindak Lanjut melaksanakan RTL
sudah ada RTL belum ada RTL membuat RTL
hasil Monev secara berlanjutan
TPMPS belum
memahami
penyusunan dan
pelaksanaan RTL
semua sekolah Sekolah perlu
KETERLAKSANAAN
1. Jejaring merencanakan meningkatkan
PMP PADA
2 Tripusat program kerjasama program kerjasama
MANAJEMEN
Pendidikan dengan masyarakat dengan masyarakat
SEKOLAH
dan orangtua siswa dan orangtua siswa

14
2. Peran guru semua sekolah
sebagai Tutor, hampir semua sekolah perlu
fasilitator, memiliki buku masih ada sekolah meningkatkan
semua sekolah harus
katalisator, penghubung siswa yang belum memiliki pengembangan
memiliki buku
pelindung, dan dan menindaklanjuti Buku penghubung dalam
penghubung siswa
penghubung catatan dalam buku siswa menindaklanjuti
sumber-sumber penghubung tersebut dalam buku
belajar penghubung
semua sekolah Pembiasaan nilai-
3. Pembiasaan memiliki program nilai utama
nilai-nilai utama dalam pembiasaan karakter perlu
karakter nilai-nilai utama dilakukan secara
karakter terus menerus
Program
ibadah/sholat,
program ekskul,
memberi salam,
berdoa, sebelum
sesudah kegiatan
menyanyikan lagu
nasional
melaksanakan
upacara bendera
melaksanakan kegiata
perayaan harihari
besar, dll.
satu sekolah adalah
sekolah adiwiyata
4. Pengembang-
mandiri, satu sekolah Perlu
an branding
mempunyai kekhasan mempertahankan
sekolah (citra tiga sekolah belum Setiap sekolah harus
akademik dan seni, serta terus
keunikan, mempunyai kekhasan ada kekhasan sekolah
satu sekolah mengembangkan
kekhasan dan
berprestasi dalam kekhasan sekolah
keunggulan)
bidang olahraga yang
sudah dikelola dengan

15
baik dan menjadi
acuan bagi sekolah
lain
Semua sekolah sudah Perlu
5. Ekstra- meningkatkan dan
melaksanakan
kurikuler yang mengembangkan
kegiatan ekstra
beragam untuk kegiatan ekstra
kurikuler ,berupa
menumbuh-kan kurikuler yang
Pramuka, Olahraga,
nilai-nilai terintegrasi
Kesenian, Kegiatan
karakter. dengan PPK serta
keagamaan
mengembangkan
Semua sekolah sudah
nilai-nilai
mengintegrasikan PPK
karakter.
dalam kegiatan ekstra
kurikuler
Nilai-nilai karakter
yang dikembangkan
dalam kegiatan ekskul
berupa disiplin,
sportivitas, percaya
diri, tanggungjawab,
cinta tanah air, kerja
sama, kerja keras.
Semua sekolah Tatatertib yang
memiliki dokumen berkaitan dengan
6. Pengembangan
tatatertib yang norma agama dan
norma,
berkaitan dengan budaya, serta
peraturan, dan
norma agama dan tradisi sekolah
tradisi sekolah
budaya, dan sudah yang baik perlu
yang aman dan
disosialisasikan dikembangkan
menyenang-kan
kepada semua warga terus menerus dan
sekolah. selalu

16
Tradisi sekolah yang disosialisasikan
dikembangkan adalah kepada semua
saling membantu warga sekolah.
sesama warga sekolah
Semua kepala Keteladanan dan
sekolah, pendidik, prestasi Kepala
7. Keteladanan dan TAS, adalah Sekolah, Pendidik,
Kepala Sekolah, teladan dalam hal dan Tenaga Ke-
Pendidik, dan berupa ketepatan pendidikan perlu
Tenaga Ke- waktu kehadiran, dipertahankan
pendidikan menjalankan ibadah, serta ditingkatkan
bertutur kata yang
santun.
Semua kepala
sekolah, pendidik,
dan TAS memiliki
prestasi di bidangnya
masing-masing
8. Kepala Sekolah
Sekolah yang lain
mengembangkan
belum ada melakukan Perlu
peran sebagai ada 2 sekolah yang
program yang Kepala sekolah perlu mengembangkan
manajer, mengembangkan
berbeda yang melakukan inovasi terus program
inovator, program adiwiyata
dilakukan oleh kepala adiwiyata
motivator, dan
sekolah
kolaborator
Kepala sekolah selalu Kepala sekolah
melibatkan guru dan perlu selalu
TAS dalam melibatkan guru
mengembangkan dan TAS dalam
sekolah dan mengembangkan
mendorong warga sekolah dan
sekolah untuk maju mendorong warga
serta sekolah untuk
mengembangkan maju serta

17
sekolah untuk lebih mengembangkan
baik sekolah untuk
lebih baik
Semua sekolah
Pojok baca dan
9. Pojok baca memiliki pojok baca
area baca yang
kelas dan area di semua kelas, dam
sudah ada perlu
baca memiliki beberapa
dikembangkan
area baca
Ada 1 sekolah
Sebagian besar Sekolah yang sudah
10. Sekolah memiliki tim selain Sebaiknya setiap
sekolah belum ada tim penggerak
memiliki tim TPMPS yang sekolah perlu ada tim
memiliki tim selain peningkatan mutu
meng-gerakkan menggerakkan penggerak
TPMPS untuk selain TPMPS perlu
peningkatan peningkatan mutu di peningkatan mutu
menggerakkan dikembangkan
mutu bidang ekstra selain TPMPS
peningkatan mutu perannya
kurikuler
1. Siswa
Sekolah belum Sebaiknya sekolah
KETERLAKSANAAN melakukan
melakukan berbagai perlu melakukan
3 PMP PADA PROSES berbagai aktivitas
aktivitas literasi berbagai aktivitas
PEMBELAJARAN literasi
multimoda literasi multimoda
multimoda
2. Guru, Kepala Pada daftar
Sekolah, dan pengunjung Guru perlu
Tenaga Ke- perpustakaan pada memanfaatkan waktu
pendidikan umumnya tidak bersama siswa ke
menjadi teladan tertera jumlah guru perpustakaan
membaca dan TU
Dalam RPP dan hasil Guru yang sudah
pemantauan proses menggunakan
3. Guru Masih ada guru yang Guru Perlu
pembelajaran berbagai referensi
menggunakan masih terbatas Memberdayakan
sebagian besar guru sumber belajar
berbagai sumber penggunaan sumber ragam sumber belajar
menggunakan perlu
belajar belajar yang ada
berbagai referensi ditingkatkan/dike
sumber belajar mbangkan.

18
4. Guru
menjelaskan
Semua guru
tujuan dilakukan
menyampaikan tujuan
pembelajaran pemantuan
pembelajaran diawal
atau kompetensi berkelanjutan
KBM
dasar yang akan
dicapai
5. Guru
mendorong siswa
semua guru dilakukan
untuk melakukan
melakukan apersepsi pemantuan
prediksi tentang
diawal pembelajaran berkelanjutan
topik
pembelajaran
6. Guru men-
diskusikan kata Semua Guru sering
sulit, kata baru, mendiskusikan kata dilakukan
dan kata kunci sulit kata baru dan pemantuan
untuk kata kunci dalam berkelanjutan
mengungkap proses pembelajaran
makna
Semua guru
7. Guru meng-
menggunakan
gunakan berbagai dilakukan
berbagai pengatur
pengatur grafis pemantuan
grafis dalam proses
dalam berkelanjutan
pembelajaran (sesuai
pembelajaran
Materi)
Semua guru
8. Guru meng-
menggunakan dilakukan
gunakan beragam
beragam metode pemantuan
metode
dalam proses berkelanjutan
pembelajaran
pembelajaran
9. Guru meng- Semua guru
Pemberian
gunakan beragam menggunakan media
Motivasi dan
media pembelajaran sesuai
pendampingan
pembelajaran materi pembelajaran

19
1. Siswa gemar
DAMPAK PMP BAGI sekolah perlu
membaca dan belum terdeteksi
PENINGKATAN menambah jenis dan
4 mengakses buku yang disenangi
KOMPETENSI jumlah koleksi buku
berbagai sumber siswa untuk dibaca
LULUSAN/SISWA perpustakaan
bacaan
2. Siswa mampu siswa belum mampu Guru perlu
membaca cepat mengungkapkan membimbing/membia
dan membuat kembali dan sakan siswa membuat
intisari dari menyusun resume rangkuman dan
bacaan hasil bacaannya resume bacaan
3. Siswa gemar siswa perlu dibimbing
hampir semua siswa
menulis catatan untuk menulis dan Siswa perlu
belum mampu
harian, catatan semua siswa menulis sekolah perlu meningkatkan
menulis catatan
pelajaran, catatan pelajaran membuat program menulis catatan
harian, artikel puisi
artikel, puisi, lomba menulis untuk pelajaran
dan buku
buku, dan lainnya siswa
4. Siswa mampu
membuat karya guru perlu
tulis dengan karya tulis siswa baru meningkatkan
deskripsi yang sebatas dalam kemampuan
ber- kegiatan membimbing siswa
kesinambungan pembelajaran dalam membuat
dan mudah karya tulis
dipahami
5. Siswa rajin
mengunjungi
Pada umumnya siswa
perpustakaan, perlu meningkatkan
memanfaatkan waktu
area baca peran GLS
kosong untuk bermain
sekolah dan
pojok baca kelas
Siswa mengunjungi
perpustakan/pojok
baca jika ditugaskan
guru

20
6. Siswa
siswa menyampaikan
menyampai-kan
ide/pendapat dengan Perlu
ide dan pendapat
santun dan pembimbingan
secara santun
mengharagai berkelanjutan
dan mudah
pendapat temannya
dipahami
Sekolah selalu
7. Siswa mengikusertakan
berprestasi dalam siswa dalam berbagai
berbagai lomba olahraga
sekolah perlu
keterampilan maupun kesenian baik
meningkatkan
yang ditunjukkan pada peringatan hari
pengembangan
melalui kegiatan hari besar maupun
minat bakat siswa
debat, menyanyi, dalam kegiatan OSN
olahraga dan dan O2SN, serta
lainnya. pemilihan siswa
berprestasi
Guru perlu
8. Siswa memiliki
meningkatkan
keterampilan Belum ada siswa yang
kopetensi untuk
berpikir dan mengikuti lomba
membimbing siswa
bertindak karya ilmiah
dalam membuat
produktif
karya ilmia.

21
B. JENJANG SMP
Hasil supervisi mutu ini merupakan rangkuman dari semua SMP yang dijadikan sasaran supervisi mutu, dan dapat
diuraikan sebagai berikut.

HASIL ANALISIS REKOMENDASI SOLUSI


INDIKATOR
NO. ASPEK SUPERVISI Hal yang Sudah Perbaiki Hal yang Pengembangan Hal
KUNCI Hal yang Belum Baik
Baik Belum Baik yang Sudah Baik
warga sekolah terus
dimotivasi untuk Perlu tindakan
mempelajari 8 SNP. Pengembangan
Semua Sekolah kemampuan sekolah
KETERLAKSANAAN 1. Pemahaman
1 sudah memiiki dalam mengakses dan
SPMI terhadap SNP
dokumen SNP . menyediakan
dokumen-dokumen
yang dibutuhkan
Sebagian besar masih ada warga
warga sekolah sekolah yang belum
sudah memahami 8 memahami 8 SNP
SNP
Sebagian besar Masih ada warga
warga sekolah sekolah yang belum
sudah memahami memahami indikator
indikator 8 SNP 8 SNP
sebagian besar masih ada sekolah
sekolah telah yang belum
mengimplementasi mengimplementasika
kan 8 SNP. n 8 SNP

22
Sosialisasi sudah Sosialisasi sudah Perlu tindakan
dilaksanakan dilaksanakan melalui pengembangan
2. Aktivitas melalui rapat, rapat, workshop, berupa motivasi bagi
Sosialisasi SNP workshop, MGMP MGMP dan Pengisian sekolah dalam
di Sekolah dan Pengisian PMP. PMP, tetapi belum melaksanakan
dipahami oleh semua. sosialisasi SNP

guru yang apatis, Perlu memotivasi warga


keterbatasan dana, sekolah dalam
3. Masalah faktor usia, dan memahami SNP beserta
sekolah dalam kurangnya alat indikator-indikator SNP
Memahami penunjang dengan tindakan yang
SNP berbeda, misalnya
bedah bersama buku
indikator mutu.
sosialisasi, sekolah tidak sekolah perlu melakukan Mendorong sekolah
workshop melakukan tindaklanjut terhadap untuk terus
tindaklanjut terhadap kendala kendala dalam mengembangkan
4. Tindak
kendala dalam memahami SNP. tindakan yang sudah
Lanjut agar
memahami SNP. baik, dan
Warga Sekolah
memberikan masukan
Memahami
untuk menambah
SNP
cara-cara yang baik
agar warga
memahami SNP
Sebagian besar Sebagian kecil warga Sekolah harus Mendorong sekolah
warga sekolah sekolah belum melaksanakan program untuk terus
sudah memahami memahami tentang sosialisasi SPMI, dan mengembangkan
5. Pemahaman
tentang SPMI (4 SPMI (1 sekolah) mewajibkan semua program sosialisasi
terhadap SPMI
sekolah) warga sekolah mengikuti dan implementasi
sosialisasi SPMI secara
berkesinambungan

23
Semua sekolah (5) Mendorong sekolah
sudah memiliki untuk
TPMPS, ditetapkan mengembangkan dan
6. TPMPS melalui rapat memberdayakan
anggotanyaKS, TPMPS
Wakasek, guru,
TAS, dan komite
Sebagian besar Sebagian kecil Sekolah harus Sekolah harus
Sekolah sudah sekolah belum memperbaiki tingkat mengembangkan
paham tentang memahami Peran dan pemahaman anggota pemahaman anggota
peran dan fungsi fungsi TPMPS TPMPS tentang peran TPMPS tentang peran
7. Pemahaman
TPMPS, sudah dan fungsinya melalui dan fungsinya dalam
TPMPS ttg
membentuk diskusi implementasi
Peran dan
TPMPS, dan TPMPS program
Fungsinya
sendiri telah
melaksanakan
peran dan
fungsinya.
Semua sekolah Sekolah perlu
telah mendorong
8. Pelaksanaan melaksanakan pengembangan dan
Siklus SPMI Siklus SPMI keberlanjutan
implementasi Siklus
SPMI

24
Semua sekolah Sekolah terus
telah mengembangkan
melaksanakan kemampuan tim dan
pemetaan mutu individu dalam
berdasarkan raport melaksanakan
mutu, dan dapat pemetaan mutu
dibuktikan melalui berdasarkan raport
9. Pemetaan
daftar hadir, mutu melalui
Mutu
penyusunan LK, kegiatan
dan foto. pendampingan dan
diskusi bermakna
sehingga selalu
tersedia hasil analisis
raport mutu yang up
to date
semua sekolah sebagian sekolah Sekolah harus Sekolah terus
telah belum menggunakan menggunakan Hasil mengembangkan
menggunakan Hasil analisis raport analisis raport mutu kemampuan
hasil analisis mutu sebagai bahan sebagai bahan menyusun
raport mutu penyusunan rencana penyusunan rencana perencanaan mutu
10. sebagai bahan pemenuhan mutu, pemenuhan mutu, dan dan RKS berdasarkan
Penyusunan penyusunan dan dibuktikan dibuktikan dengan hasil Hasil analisis raport
Perencanaan rencana dengan hasil analisis analisis serta rencana mutu telah dijadikan
Mutu dan RKS pemenuhan mutu, serta rencana berdasarkan prioritas bahan penyusunan
dan dibuktikan berdasarkan prioritas rencana pemenuhan
dengan adanya RKS mutu, dan dibuktikan
dengan hasil analisis
serta rencana
berdasarkan prioritas

25
semua sekolah Sekolah perlu
telah mengembangkan
11. melaksanakan kemampuan
Pelaksanaan rencana mengimplementasika
Pemenuhan pemenuhan mutu, n rencana
Mutu sesuai rencana dan pemenuhan mutu,
dibuktikan dengan berdasarkan rencana
dokumen yang disusun
Sebagian besar Satu sekolah belum sekolah perlu menyusun sekolah perlu
sekolah telah melaksanakan instrumen monev serta mengembangkan
menyusun melakukan monitoring proses penyusunan
instrumen monev berdasarkan komponen instrumen monev
dan telah persiapan, pelaksanaan, serta melakukan
12. Monev melakukan hasil, dan tindak lanjut monitoring
Pelaksanaan monitoring menyangkut 8 SNP berdasarkan
Program dan berdasarkan secara berkelanjutan komponen persiapan,
Kegiatan/RKS komponen pelaksanaan, hasil,
persiapan, dan tindak lanjut
pelaksanaan, hasil, menyangkut 8 SNP
dan tindak lanjut secara berkelanjutan
menyangkut 8 SNP
(4 sekolah)
Sekolah telah satu sekolah belum Sekolah perlu menyusun Sekolah perlu
13. menyusun laporan melakukan laporan hasil monitoring mengembangkan
Penyusunan hasil monitoring 8 standar kualitas proses
Laporan hasil menyangkut 8 penyusunan laporan
Monev standar. hasil monitoring 8
Pelaksanaan Dibuktikan dengan standar.
RKS laporan Monev (4
sekolah)

26
sekolah telah sekolah belum Sekolah perlu Sekolah perlu
menyusun RTL dan menyusun RTL (1 meningkatkan meningkatkan
telah sekolah) kemampuan menyusun kemampuan
14. Rencana direalisasikan (4 RTL dan menyusun RTL dan
Tindak Lanjut sekolah) mengimplementasikan mengimplementasika
hasil Monev Rencana yang sudah n Rencana yang sudah
disusun disusun

Semua sekolah Sekolah perlu


telah melakukan
KETERLAKSANAAN
1. Jejaring merencanakan pengembangan
PMP PADA
2 Tripusat program kerja program kerja sama
MANAJEMEN
Pendidikan sama dengan dengan masyarakat
SEKOLAH
maasyarakat dan dan orang tua siswa
orang tua siswa
2. Peran guru Sekolah memiliki Sekolah perlu
sebagai Tutor, buku penghubung mengintensifkan
fasilitator, dan telah penggunaan buku
katalisator, menindaklanjuti penghubung dan
pelindung, dan catatan dalam menindaklanjuti
penghubung buku penghubung catatan dalam buku
sumber- penghubung secara
sumber berkelanjutan
belajar
Semua sekolah Sekolah Perlu terus
3. Pembiasaan telah melakukan mengembangan
nilai-nilai pembiasaan nilai- kegiatan pembiasaan
utama nilai utama nilai-nilai utama
karakter karakter karakter secara
berkelanjutan

27
Sebagian besar Ada dua sekolah yang Sekolah harus Sekolah terus
4. sekolah (3) telah belum melakukan mengidentifikasi mengembangkan dan
Pengembangan melakukan pengembangan kekuatan-kekuatan atau menggali potensi
branding pengembangan branding sekolah potensi yang ada di keunikan sekolah
sekolah (citra branding sekolah sekolah kemudian secara
keunikan, dikembangkan untuk berkesinambungan
kekhasan dan membentuk branding
keunggulan) sekolah
Sebagian besar Sebagian kecil sekolah perlu Sekolah perlu
sekolah sudah sekolah belum mengembangkan memberdayakan
5. Ekstra- mengembangkan mengembangkan kegiatan ekskul yang potensi sekolah
kurikuler yang kegiatan kegiatan beragam. secara berkelanjutan
beragam untuk ekstrakurikuler ekstrakurikuler yang dalam pengembangan
menumbuhkan yang beragam beragam untuk kegiatan
nilai-nilai untuk menumbuhkan nilai- ekstrakurikuler yang
karakter. menumbuhkan nilai karakter ( 2 beragam untuk
nilai-nilai karakter sekolah) menumbuhkan nilai-
( 3 sekolah) nilai karakter
6. Semua sekolah Sekolah perlu
Pengembangan telah melakukan melakukan
norma, Pengembangan Pengembangan
peraturan, dan norma, peraturan, norma, peraturan,
tradisi sekolah dan tradisi sekolah dan tradisi sekolah
yang aman dan yang aman dan yang aman dan
menyenang- menyenang-kan menyenang-kan
kan secara berkelanjutan

28
Semua sekolah Sekolah perlu
7. telah menunjukkan mengembangkan
Keteladanan Keteladanan tindakan Keteladanan
Kepala Kepala Sekolah, pada semua aspek
Sekolah, Pendidik, dan kehidupan bagi
Pendidik, dan Tenaga Kepala Sekolah,
Tenaga Ke- Kependidikan Pendidik, dan Tenaga
pendidikan Kependidikan secara
berkelanjutan
8. Kepala Kepala Sekolah Belum semua Kepala Kepala sekolah harus Kepala Sekolah perlu
Sekolah telah Sekolah mengembangkan peran mengembangkan
mengembangk mengembangkan mengembangkan sebagai manajer dengan peran sebagai
an peran peran sebagai peran sebagai melakukan manajer, inovator,
sebagai manajer, inovator, manajer, inovator, pengembangan RKAS motivator, dan
manajer, motivator, dan motivator, dan sesuai raport kolaborator secara
inovator, kolaborator (3 kolaborator (2 terus menerus
motivator, dan sekolah) sekolah) melalui PKB kepala
kolaborator sekolah
Sebagian besar Sebagian kecil Sekolah perlu Sekolah perlu
sekolah telah sekolah belum mengadakan pojok baca mengembangkan
memiliki pojok memiliki pojok baca dan area baca pojok baca dan area
9. Pojok baca baca kelas dan kelas dan area baca ( sedemikian rupa baca secara
kelas dan area area baca ( 3 2 sekolah). sehingga dapat menarik berkelanjutan, dan
baca sekolah). motivasi siswa untuk mengefektifkan
memanfaatkan ruang pemanfaatannya
baca yang ada.
10. Sekolah Tiga sekolah telah Dua sekolah belum Sekolah harus Sekolah harus
memiliki tim memiliki tim memiliki tim melakukan pembentukan mengembangkan
meng- menggerakkan penggerak Tim penggerak peran tim penggerak
gerakkan peningkatan mutu peningkatan mutu peningkatan mutu peningkatan mutu
peningkatan secara berkelanjutan
mutu

29
Sebagian besar Satu sekolah siswanya Pihak Sekolah perlu Sekolah perlu
1. Siswa sekolah siswanya belum melakukan diingatkan tentang mengembangkan
melakukan telah melakukan berbagai aktivitas kegiatan literasi tidak program untuk
KETERLAKSANAAN berbagai aktivitas literasi multimoda selalu memerlukan pemberdayaan
berbagai
3 PMP PADA PROSES literasi multimoda dana, yang diperlukan siswanya yang telah
aktivitas
PEMBELAJARAN (4 sekolah) adalah kesadaran untuk melakukan berbagai
literasi
multimoda melakukan program aktivitas literasi
multimoda
2. Guru, Sebagian besar Sebagian kecil Guru, Guru, Kepala Sekolah, Guru, Kepala
Kepala Guru, Kepala Kepala Sekolah, dan dan Tenaga Sekolah, dan Tenaga
Sekolah, dan Sekolah, dan Tenaga Ke-pendidikan Kependidikan di Kependidikan perlu
Tenaga Ke- Tenaga belum menjadi beberapa sekolah perlu terus melakukan
pendidikan Kependidikan teladan membaca di dibimbing melalui upaya pengembangan
menjadi menjadi teladan semua sekolah diskusi untuk menjadi diri utntuk menjadi
teladan membaca di semua teladan membaca di teladan membaca di
membaca sekolah sekolah sekolah
Sebagian besar Sebagian kecil guru Guru-guru harus Guru-guru perlu
3. Guru guru pada semua pada semua (5) didorong untuk mengembangkan diri
menggunakan (5) sekolah sasaran sekolah sasaran telah mmenggunakan dalam mengakses dan
berbagai telah menggunakan referensi dan sumber menggunakan
sumber menggunakan berbagai sumber belajar lainnnya dalam berbagai sumber
belajar berbagai sumber belajar pembelajaran melalui belajar dalam
belajar pelatihan pembelajaran
4. Guru Semua guru di Sekolah terus
menjelaskan semua sekolah mengebangkan
tujuan menjelaskan kemampuan guru
pembelajaran tujuan dalam menjelaskan
atau pembelajaran atau tujuan pembelajaran
kompetensi kompetensi dasar atau kompetensi
dasar yang yang akan dicapai dasar yang akan
akan dicapai dicapai

30
Semua guru pada Perlu program
5. Guru lima sekolah pengembangan Guru
mendorong mendorong siswa berkelanjutan dalam
siswa untuk untuk melakukan mendorong siswa
melakukan prediksi tentang untuk melakukan
prediksi topik prediksi tentang topik
tentang topik pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
Semua guru di Perlu program
6. Guru semua (lima) pengembangan guru
mendiskusikan sekolah secara berkelanjutan
kata sulit, mendiskusikan tentang cara
kata baru, dan kata sulit, kata mendiskusikan kata
kata kunci baru, dan kata sulit, kata baru, dan
untuk kunci untuk kata kunci untuk
mengungkap mengungkap mengungkap makna
makna makna
Sebagian besar Sebagian kecil guru Sekolah harus menyusun Perlu perencanaan
7. Guru guru di lima pada satu sekolah perencanaan dan dan pelaksanaan
menggunakan sekolah telah belum menggunakan pelaksanaan program program
berbagai menggunakan berbagai pengatur pengembangan Guru pengembangan Guru
pengatur berbagai pengatur grafis dalam dalam menggunakan dalam menggunakan
grafis dalam grafis dalam pembelajaran berbagai pengatur grafis berbagai pengatur
pembelajaran pembelajaran dalam pembelajaran grafis dalam
pembelajaran
Guru-guru di sekolah perlu
sebagian sekolah merancang dan
8. Guru meng- menggunakan mengimplementasika
gunakan beragam metode n program
beragam pembelajaran pengembangan guru
metode dalam menggunakan
pembelajaran beragam metode
pembelajaran

31
Guru di sebagian Guru di sebagian Sekolah perlu Sekolah perlu
9. Guru (tiga) sekolah (dua) sekolah belum melaksankan program mengembangkan
menggunakan menggunakan menggunakan peningkatan Guru dalam program
beragam beragam media beragam media menggunakan beragam pengembangan Guru
media pembelajaran pembelajaran media pembelajaran dalam menggunakan
pembelajaran beragam media
pembelajaran
Siswa pada empat Sebagian siswa pada Sekolah harus
sekolah gemar satu sekolah gemar mengembangkan
1. Siswa gemar membaca dan membaca dan program
DAMPAK PMP BAGI mengakses mengakses berbagai pengembangan
membaca dan
PENINGKATAN berbagai sumber sumber bacaan berkelanjutan yang
4 mengakses
KOMPETENSI bacaan mendorong siswa
berbagai
LULUSAN/SISWA gemar membaca dan
sumber bacaan
mengakses berbagai
sumber bacaan
2. Siswa Siswa pada semua Sebagian kecil siswa Semua sekolah perlu Semua sekolah harus
mampu sekolah mampu pada satu sekolah mengembangkan mengembangkan
membaca membaca cepat belum mampu program literasi program literasi
cepat dan dan membuat membaca cepat dan secara berkelanjutan
membuat intisari dari bacaan membuat intisari dari
intisari dari bacaan
bacaan
3. Siswa gemar Siswa pada semua Perlu meningkatkan
menulis sekolah gemar kemampuan dan
catatan menulis catatan kegemaran dalam
harian, harian, catatan menulis catatan
catatan pelajaran, artikel, harian, catatan
pelajaran, puisi, buku, dan pelajaran, artikel,
artikel, puisi, lainnya puisi, buku, dan
buku, dan lainnya
lainnya

32
4. Siswa Siswa pada Siswa pada sebagian Sekolah perlu melakukan Sekolah perlu
mampu sebagian (tiga) kecil (dua) sekolah program bimbingan melakukan program
membuat sekolah mampu belum mampu khusus membuat karya pengembangan yang
karya tulis membuat karya membuat karya tulis tulis dengan deskripsi berkelanjutan
dengan tulis dengan dengan deskripsi yang yang ber-kesinambungan sehingga siswa
deskripsi yang deskripsi yang ber-kesinambungan dan mudah dipahami mampu membuat
ber- berkesinambungan dan mudah dipahami karya tulis dengan
kesinambunga dan mudah deskripsi yang ber-
n dan mudah dipahami kesinambungan dan
dipahami mudah dipahami
Sebagian besar Sebagian kecil siswa Sekolah harus
5. Siswa rajin siswa di semua di semua sekolah membuat program
mengunjungi sekolah rajin belum mengunjungi pengembangan secara
perpustakaan, mengunjungi perpustakaan, area berkelanutan bagi
area baca perpustakaan, area baca sekolah dan Siswa agar rajin
sekolah dan baca sekolah dan pojok baca kelas mengunjungi
pojok baca pojok baca kelas perpustakaan, area
kelas baca sekolah dan
pojok baca kelas
Siswa pada semua Semua sekolah harus
6. Siswa (lima) sekolah menyusun program
menyampaikan menyampaikan ide pengembangan agar
ide dan dan pendapat Siswa mampu
pendapat secara santun dan menyampai-kan ide
secara santun mudah dipahami dan pendapat secara
dan mudah santun dan mudah
dipahami dipahami
7. Siswa Siswa pada semua Sekolah harus
berprestasi sekolah berprestasi mengembangkan
dalam dalam berbagai program
berbagai keterampilan yang pengembangan
keterampilan ditunjukkan prestasi dalam
yang melalui kegiatan berbagai
ditunjukkan debat, menyanyi, keterampilan
melalui olahraga dan

33
kegiatan lainnya.
debat,
menyanyi,
olahraga dan
lainnya.

Sebagian siswa di Sebagian besar Siswa Sekolah harus menyusun


8. Siswa
satu sekolah di semua sekolah program dan kegiatan
memiliki
memiliki belum memiliki peningkatan
keterampilan
keterampilan keterampilan berpikir keterampilan berpikir
berpikir dan
berpikir dan dan bertindak dan bertindak produktif
bertindak
bertindak produktif
produktif
produktif

34
C. JENJANG SMA dan SMK

Hasil supervisi mutu ini merupakan rangkuman dari semua SMA dan SMK yang dijadikan sasaran supervisi mutu, dan dapat diuraikan
sebagai berikut.

HASIL ANALISIS REKOMENDASI SOLUSI


NO. ASPEK SUPERVISI INDIKATOR KUNCI Pengembangan
Perbaiki Hal yang
Hal yang Sudah Baik Hal yang Belum Baik Hal yang Sudah
Belum Baik
Baik
Kepala sekolah
harus dan wajib
Semua sekolah telah menindak lanjuti
Belum semua warga Sekolah
KETERLAKSANAAN 1. Pemahaman memiliki dokumen 8 SNP serta
1 sekolah memahami 8 Membuat
SPMI terhadap SNP baik dalam bentuk soft mengimplementasik
SNP visualisasi 8 SNP
dan hard copy an semua hal yang
terkait dengan 8
SNP
Pengawas
Bentuk sosialisasi
Sosialisasi melalui rapat Warga sekolah Perlu bersama
belum dapat
2. Aktivitas dinas,awal tahun ajaran penguatan lewat instansi terkait
membuat semua
Sosialisasi SNP di dan sesuai pembagian sosialisasi dengan Mendampingi
warga sekolah
Sekolah tugas(tanggung jawab beberapa bentuk sekolah dalam
memahami tentang 8
perstandar) dan berkelanjutan melakukan
SNP
sosialisasi
Pengawas
Perlu ditingkatkan Sekolah
kesadaran warga Mendampingi
3. Masalah sekolah Komitmen dan motivasi Belum semua warga
sekolah tentang pimpinan
dalam Memahami warga sekolah untuk sekolah memahami 8
penting dan sekolah dan
SNP memahami 8 SNP SNP
manfaatnya guru-guru dalam
memahami 8 SNP memahami 8
SNP

35
Belum semua warga
Perlu diingatkan
sekolah memiliki Mendampingi
4. Tindak Lanjut Berkoordinasi dengan bahwa pemahaman
komitmen untuk sekolah dalam
agar Warga Sekolah pihak/penanggung 8 SNP adalah
mengatasi kekurang melakukan
Memahami SNP jawab kewajiban setiap
pahaman tentang 8 sosialisasi
warga sekolah
SNP
Perlu
Mendampingi
Sebagian warga sekolah Belum semua warga disosialisasikan
5. Pemahaman sekolah dalam
telah memahami dan sekolah memahami kepada semua
terhadap SPMI mensosialisasika
melaksanakan SPMI SPMI warga sekolah
n SPMI
tentang SPMI
Sebagian sekolah telah
memiliki TPMPS yang Mendorong
melibatkan semua unsur Belum semua sekolah Harus membuat kepala sekolah
6. TPMPS
yang terkait yaitu membentuk TPMPS Dokumen SK TPMPS untuk membuat
Kepsek,Komite,Guru dan SK TPMPS
Tendik
Sekolah harus
Belum semua guru Mendampingi
7. Pemahaman Sebagian guru telah membuat dokumen
yang memahami sekolah
TPMPS ttg Peran dan memahami peran dan SK TPMPS dan
peran dan fungsi mensosialisasika
Fungsinya fungsi TPMPS mensosialisasikan
TPMPS n peran TPMPS
peran dan fungsinya
Kepala sekolah perlu
Mendampingi
Sekolah telah membuat TPMPS
8. Pelaksanaan Belum terkoordinasi sekolah dalam
melaksanakan siklus dan melaksanakan
Siklus SPMI dengan baik melaksanakan
SPMI SPMI sesuai
SPMI
ketentuan
Sekolah harus
Mendampingi
Sekolah telah Belum semua sekolah melakukan analisis
sekolah
melaksanakan pemetaan menyusun program raport mutu dan
9. Pemetaan Mutu melakukan
mutu berdasarkan raport sekolah menggunakan membuat pemetaan
analisis raport
mutu raport mutu berdasarkan hasil
mutu
analisis raport mutu

36
Sekolah telah
Perencanaan belum Sekolah perlu
menggunakan hasil
10. Penyusunan berdasarkan skala menyusun Pendampingan
analisis raport mutu
Perencanaan Mutu prioritas dan perencanaan penyusunan
dalam menyusun
dan RKS kebutuhan yang berdasarkan hasil rencana kerja
rencana program
paling mendesak analisis raport mutu
sekolah
Pelaksanaan
pemenuhan mutu Perlu peningkatan Pengawasan
11. Pelaksanaan Rencana pemenuhan sekolah belum secara dan penyesuaian pelaksanaan
Pemenuhan Mutu mutu telah dilaksanakan keseluruhan dengan hasil analisis peningkatan
dilaksanakan sesuai raport mutu mutu sekolah
rencana
Sekolah perlu
12. Monev membuat instrumen Mendampingi
Sekolah telah membuat Belum optimal
Pelaksanaan monitoring dan sekolah dalam
instrumen monitoring pelaksanaan
Program dan melasanakan melakanakan
dan melaksanakan monitoring
Kegiatan/RKS monitoring secara monitoring
berkelanjutan
Sekolah perlu Mendampingi
Belum ada laporan
13. Penyusnan melaksanakan sekolah dalam
pelaksanaan
Lapoan hasil Monev monitoring dan membuat
monitoring oleh
Pelaksanaan RKS membuat laporan
sekolah
laporannya monitoring
Sekolah belum ada
14. Rencana Tindak Mendampingi
RTL hasil monitoring Perlu membuat RTL
Lanjut hasil Monev sekolah
peningkatan mutu
Sekolah
Dipertahankan
KETERLAKSANAAN Sekolah telah memiliki bekerjasama dengan
bahkan
PMP PADA 1. Jejaring Tripusat RKT dan RKJM dan masyarakat,orang
2 dikembangkan
MANAJEMEN Pendidikan dokumen MoU dengan tua serta siswa demi
oleh pihak
SEKOLAH pihak lain dan Du/Di kelancaran rencana
sekolah
program sekolah

37
2. Peran guru Kepsek perlu
sebagai Tutor, menghimbau semua
Sekolah telah memiliki Belum semua guru Guru
fasilitator, guru untuk memiliki
buku penghubung siswa memiliki buku melengkapi
katalisator, buku penghubung
dan menindaklanjuti penghubung siswa dokumen buku
pelindung, dan siswa serta
catatan dalam buku dan siswa belum penghubung
penghubung menindak lanjuti
penghubung memiliki buku saku siswa
sumber-sumber hasil dalam buku
belajar tersebut.
Sekolah memiliki
program dalam
pembiasaan nilai-nilai
utama karakter antara
lain :
Ibadah/Sholat,ekskul,me Sekolah perlu
mberi mempertahanka
3. Pembiasaan
salam/salim,berdoa n bahkan
nilai-nilai utama
sebelum dikembangkan
karakter
KBM,menyanyikan lagu nilai-nilai utama
nasional,melaksanakan karakter
upacara bendera setiap
hari senin,melaksanakan
kegiatan perayaan hari-
hari besar negara dan
agama

38
Sekolah telah memiliki
branding masing-
masing,Untuk SMA
memiliki alat music
Band serta kesenian Guru harus
tradisional dan membimbing,m
4. Pengembang-an
modern,3S(senyum,sapa, embina serta
branding sekolah
salam) sedangkan untuk mepertahankan
(citra keunikan,
SMK memiliki Bisnis kekhasan
kekhasan dan
Manajemen,Multimedia, keunggulan
keunggulan)
Perhotelan,tatabusana,t branding
ataboga,sekolah menjadi sekolah
tempat studi
banding,pelayanan jasa
multi media berupa
vidio syuting dll
Sekolah harus
mengembangka
Sekolah telah memiliki
5. Ekstra-kurikuler n kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler
yang beragam untuk ekskul untuk
masing-masing baik SMA
menumbuh-kan menumbuhkan
maupun SMK dan telah
nilai-nilai karakter. nilai-nilai
terintegrasi dengan PPK
karakter kepada
peserta didik
Sekolah memiliki
dokumen tatib yang
berkaitan dengan norma
6. Pengembangan Sekolah harus
agama dan budaya dan
norma, peraturan, mempertahanka
disosialisasikan kepada
dan tradisi sekolah n tradisi yang
siswa,orangtua siswa
yang aman dan dikembangkan
serta guru.Tradisi
menyenang-kan oleh sekolah.
sekolah yang
dikembangkan adalah
gotong royong

39
Guru seharusnya
datang
Kehadiran kepala
disekolah lebih
sekolah ,guru dan TAS
cepat,beribadah
tepat waktu
7. Keteladanan dan sholat pada
(Finger),menjalankan
Kepala Sekolah, jam
ibadah sesuai agama dan
Pendidik, dan sholat,bertutur
kepercayaan,bertutur
Tenaga Ke- kata santun
kata santun bahkan ada
pendidikan kepada setiap
guru yang mengikuti
orang serta
guru berprsetasi tingkat
berupaya untuk
provinsi tahun 2019
mendapatkan
prestasi
Ada Kepala sekolah yang
lebih membenahi ke hal
perbaikan
8. Kepala Sekolah
administrasi,selalu
mengembangkan Belum ada program Perlu
melibatkan gurudan TAS
peran sebagai yang berbeda yang Perlu berinovasi pendampingan
dalam pengembangan
manajer, inovator, dilakukanoleh kepala lebih kepada kepala
sekolah,mendorong
motivator, dan sekolah sekolah
warga sekolah untuk
kolaborator
maju,mengembangkan
sekolah lebih baik darim
kepsek sebelumnya
Sekolah harus
Sekolah yang
Ada sebagian sekolah mengupayakan
Ada sebagian sekolah telah memiliki
baik SMA maupun SMK pojok baca disetiap
yang telah memiliki taman dan area
9. Pojok baca kelas yang belum memiliki sudut kelas dan area
pojok baca kelas dan baca perlu
dan area baca pojok dan area baca baca dihalaman
area baca baik SMA dipertahankan
baik di kelas maupun sekolah yang ditata
maupun SMK dan
dihalaman dalam anggaran
dikembangkan
sekolah

40
Sekolah harus
Sekolah telah memiliki
membentuk tim
tim khusus untuk
10. Sekolah memiliki untuk
peningkatan mutu selain
tim meng-gerakkan mendukung
TPMPS antara lain
peningkatan mutu program dan
MGMP,Pembimbing O2SN
pengembangan
dan FL2SN
sekolah
Sekolah harus
Sekolah telah
melakukan aktivitas Mendorong
melaksanakan GLS
Literasi baru literasi multimoda sekolah untuk
KETERLAKSANAAN 1. Siswa melakukan sebelum KBM,sebelum
dilaksanakan sebatas untuk menfasilitasi
3 PMP PADA PROSES berbagai aktivitas pembelajaran setiap
membaca pengembangan keterlaksanaan
PEMBELAJARAN literasi multimoda mata pelajaran dalam
diperpustakaan budaya dan strategi program GLS
bentuk baca
literasi dalam multimoda
buku,smartphone.
pembelajaran
Daftar buku
pengunjung
perpustakaan
menunjukkan bahwa
Menghimbau
kepala sekolah belum
2. Guru, Kepala Kepala sekolah,guru kepala sekolah
menggunakan
Sekolah, dan Tenaga dan TAS harus untuk
perpustakaan sebagai
Ke-pendidikan menjadi contoh bagi memotivasi
tempat baca,sekitar
menjadi teladan siswa dalam hal guru,TAS
25 % guru
membaca membaca buku memanfaatkan
menggunakan
perpustakaan
perpustakaan dan
belum ada TAS yang
menggunakan
perpustakaan
Guru perlu Pengawas
Sebagian besar guru (85
3. Guru Sebagian kecil guru memberdayakan sekolah dan
%-90%)menggunakan
menggunakan masih menggunakan ragam sumber kepala sekolah
berbagai referensi
berbagai sumber buku sebagai sumber belajar yang ada terus
(buku,internet dll)
belajar belajar dalam melaksanakan memberikan
dalam mengajar
PBM motivasi

41
Dalam proses
4. Guru menjelaskan Guru harus
pembelajaran guru Pemantauan
tujuan menjelaskan tujuan
menyampaikan tujuan berkelanjutan
pembelajaran atau pembelajaran atau
pembelajaran atau KD oleh kepala
kompetensi dasar kompetensi dasar
yang akan dicapai saat sekolah
yang akan dicapai yang akan dicapai
memulai pembelajaran

Berdasarkan
5. Guru mendorong Guru harus
pemantauan proses Pemantauan
siswa untuk mendorong siswa
belajar dan studi berkelanjutan
melakukan prediksi untuk melakukan
dokumen RPP guru oleh kepala
tentang topik prediksi tentang
melaksanakan apersepsi sekolah
pembelajaran topik pembelajaran
diawal pembelajaran

Guru perlu
6. Guru men- Sebagian besar guru
mendiskusikan kata Pemantauan
diskusikan kata sering mendiskusikan
sulit,kata baru dan berkelnjutan
sulit, kata baru, dan kata sulit,kata baru dan
kata kunci dalam oleh kepala
kata kunci untuk kata kunci dalam proses
proses sekolah
mengungkap makna pembelajaran
pembelajaran
Saat KBM
Guru menggunakan
7. Guru meng- berlangsung guru Pemantauan
berbagai pengaturan
gunakan berbagai perlu menggunakan berkelanjutan
grafis dalam proses
pengatur grafis berbegai pengatur oleh Kepala
pembelajaran (sesuai
dalam pembelajaran grafis dalam sekolah
materi)
pembelajaran
Sebagian besar guru
sesuai hasil pengamatan Pemantauan
8. Guru meng- Perlu ditingkatkan
dan telaah dokumen RPP berkelnjutan
gunakan beragam penggunaan
menunjukkan oleh kepala
metode beragam metode
menggunakan beragam sekolah dan
pembelajaran pembelajaran
metode dalam proses pengawas
pembelajaran

42
Pemberian
Sebagian besar guru Pada kegiatan KBM
9. Guru meng- motivasi dan
menggunakan guru perlu
gunakan beragam pendampingan
menggunakkan beragam menggunakan media
media pembelajaran oleh pengawas
media pembelajaran pembelajaran
sekolah
Perlu
DAMPAK PMP BAGI 1. Siswa gemar Sebagian besar siswa penambahan
PENINGKATAN membaca dan sudah gemar membaca Minat membaca siswa Perlu pembiasaan jenis dan
4
KOMPETENSI mengakses berbagai dan menelaah buku masih kurang dan keteladanan jumlah judul
LULUSAN/SISWA sumber bacaan bacaan buku koleksi
perpustakaan
Belum semua siswa Guru perlu Guru perlu
2. Siswa mampu Sebagian siswa sudah mampu membiasakan siswa membimbing
membaca cepat dan mampu mengungkapkan mengungkapkan membuat siswa dalam
membuat intisari kembali dan menyusun kembali dan rangkuman dan membuat
dari bacaan resume hasil bacaannya menyusun resume resume setelah intisari dari
hasil bacaannya membaca bacaan
Sekolah perlu
3. Siswa gemar Sebagian besar siswa
memberi
menulis catatan memiliki buku catatan Belum semua siswa Sekolah perlu
pernghargaan
harian, catatan harian pelajaran, siswa gemar menulis dan menyusun
kepada siswa yang
pelajaran, artikel, suka menulis artikel dan membuat mading di program gemar
senang menulis atau
puisi, buku, dan puisi dan dimuat dalam sekolah menulis
ada kegiatan lomba
lainnya mading sekolah
menulis
Memotivasi guru
untuk
4. Siswa mampu Guru/sekolah perlu
membimbing
membuat karya tulis membiasakan siswa
Siswa baru mampu siswa membuat
dengan deskripsi Belum ada karya tulis untuk membuat
membuat makalah penelitian
yang ber- siswa karya tulis
,artikel dan puisi sederhana dan
kesinambungan dan (penelitian
menuangkan
mudah dipahami sederhana dll)
dalam bentuk
tulisan ilmiah

43
5. Siswa rajin
Menghimbau
mengunjungi Sekolah telah memiliki Ada sekolah yang Sekolah perlu
sekolah untuk
perpustakaan, area perpustakaan,area belum memiliki area meningkatkan peran
menggalakkan
baca sekolah dan /pojok baca /baca GLS
GLS
pojok baca kelas
Guru harus
membimbing,melati
6. Siswa h dan memberi
Siswa menyampaikan Sekolah perlu
menyampai-kan ide contoh teladan agar
pendapat dengan santun mengembangka
dan pendapat secara siswa
dan saling menghargai n sikap siswa
santun dan mudah menyampaikan ide
pendapat teman yang baik
dipahami dan pendapat secara
santun dan mudah
dipahami
Sekolah melaksanakan
kegiatan ekskul yang
beragam seperti
7. Siswa berprestasi
Pramuka,bulutangkis,pe Sekolah perlu
dalam berbagai
ncak silat,catur,tari Sekolah perlu mengembangka
keterampilan yang
tradisional,gitar meningkatkan n prestasi-
ditunjukkan melalui Belum optimal
klasik,bintang sarana pendukung prestasi siswa
kegiatan debat,
vocalia,pidato,volly kegiatan ekskul lewat potensi
menyanyi, olahraga
ball,sepak bola dan yang dimiliki
dan lainnya.
berprestasi baik
ditingkat kota,provinsi
bahkan nasional
Pengawas
Guru perlu memiliki
memotivasi
8. Siswa memiliki kesiapan
Belum ada siswa yang guru untuk
keterampilan membimbing siswa
mengikuti lomba meningkatkan
berpikir dan membuat karya tulis
karya ilmiah peran dalam
bertindak produktif dan ikut lomba
membimbing
karya ilmiah
siswa.

44
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Dari tujuh Sekolah Dasar yang menjadi sasaran supervisi oleh pengawas sekolah bina
ternyata sudah ditemukan hal-hal atau indikator/subindikator yang sudah baik,
karena sudah memenuhi/sesuai dengan standar nasional pendidikan yang menjadi
tolok ukurnya, sehingga sekolah dan/atau pemerintah daerah tinggal melakukan
program/kegiatan pengembangan ke arah yang lebih baik secara kualitas atau lebih
baik secara kuantitas.
2. Selain sudah terdapat hal-hal baik, ternyata masih juga ditemukan hal-hal atau
indikator/subindikator yang belum baik, belum memenuhi/belum sesuai dengan
standar nasional pendidikan, sehingga sekolah dan/atau pemerintah daerah perlu
melakukan program/kegiatan perbaikan ke arah yang lebih baik secara kualitas atau
lebih baik secara kuantitas dalam rangka optimalisasi penjaminan mutu pendidikan di
satuan pendidikan dan/atau di daerah masing-masing.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan supervisi mutu di daerah Kota Kotamobagu, maka
disampaikan saran-saran sebaga berikut.
1. Karena kegiatan supervisi mutu ini sangat efektif dijadikan salah satu teknik
pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan dan/atau di tingkat
daerah, maka disarankan agar pemerintah daerah/dinas pendidikan dapat
megoptimalkan peran pengawas sekolahnya sebagai supervisor di sekolah-sekolah
binaannya.
2. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan
diharapkan akan menindaklanjuti semua rekomendasi yang yang disajikan di atas
dalam rangka percepatan penjaminan dan peningkatan mutu di sekolah dan/atau
daerah masng-masing.

45
LAMPIRAN 1: Instrumen Hasil Survisi Mutu Tiap Sekolah

LAMPIRAN 2: Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Mutu

46

Anda mungkin juga menyukai