Anda di halaman 1dari 7

REVIEW DAN RANGKUMAN MATERI

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


(WIRAUSAHA KERAJINAN BERDASARKAN KEBUTUHAN LINGKUNGAN
SEKITAR/PASAR LOKAL)

KELAS XII
SEMESTER GANJIL. TP 2020/2021
WIRAUSAHA KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
1. Hukum ekonomi dasar merupakan hubungan antara ketersediaan barang dipasar (supply) dan
permintaan pembeli (demand)
2. Penetapan harga jual produk adalah titik temu antara permintaan dan pengadaan produk
Ketersediaan produk yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga produk, sedangkan
ketersediaan produk yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga
produk menjadi lebih tinggi
3. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M),
yaitu: man (manusia), money (manusia), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), market
(pasar).
4. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha.
Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar,sehingga peluang
produk diserap pasar akan lebih besar
5. Kegiatan wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan :
- Tahap 1, tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi
- Tahap 2, tahap kedua adalah produksi hingga penjualan
- Tahap 3, Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan melakukan perencanaan perbaikan,
agar wirausaha dapat berkembang menjadi lebih baik. Proses evaluasi dapat menggunakan
metode analisis SWOT
1. PERENCANAAN USAHA KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
1. Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi : (1) Pasar lokal; Pasar yang terbatas di
lingkungan atau daerah yang sama dengan tempat produksi, (2) pasar nasional, dan (3) pasar
global/ pasar internasional
2. Segmentasi pasar sasaran dapat dibedakan secara : (1) geografis atau tempatdemografis meliputi
usia, gender, bangsa, etnis, pekerjaan, dan tingkat ekonomi, (2) psikografis meliputi karakter kelas
sosial, gaya hidup dan kepribadian
3. Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari
penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu :
- pendekatan permintaan adalah pendekatan permintaan adalah pendekatan dengan mencari tahu
kebutuhan dari pasar sasaran
- pendekatan penawaran adalah pendekatan penawaran adalah pendekatan yang mengandalkan
pada kemampuan wirausaha untuk membuat produk inovatif
4. Wirausaha kerajinan untuk pasar lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku, potensi
teknik, dan keterampilan yang ada di daerah tersebut. Bahan baku atau material yang akan
dimanfaatkan untuk memproduksi produk kerajinan harus memiliki jumlah yang cukup agar produk
yang dihasilkan memiliki standar bentuk dan kualitas yang sama.
2. SISTEM PRODUKSI KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
1. Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal. Tahapan produksi secara umum terbagi atas :
- Pembahanan; adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi
- Pembentukan; membentuk produk sesuai dengan prototype
- Perakitan; dilakukan bila produk terdiri dari beberapa bagian
- Finishing; penyelesaian akhir
2. Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan untuk Pasar Lokal. Kemasan terdiri dari :
- kemasan primer adalah kemasan yang melekat pada produk
- kemasan sekunder ; kemasan berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk
- kemasan tersier ; kemasan untuk distribusi
3. Fungsi kemasan produk kerajinan :
- melindungi produk dari benturan, debu, kotoran dan cuaca
- memberikan kemudahan membawa
- menambah daya Tarik
- sebagai identitas atau brand dari suatu produ.
3. PENGHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
1. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari
biaya produksi dan biaya lain di luar biaya produksi seperti biaya distribusi dan promosi
2. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang
3. Unsur biaya produksi : 1) biaya bahan baku, 2) biaya tenaga kerja, 3) biaya overhead
4. Secara umum biaya overhead dibedakan atas :
- biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah
produksinya berubah
- biaya overhead variabel, yaitu baya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional
sesuai dengan perubahan jumlah produksi
Yang termasuk ke dalam biaya overhead yaitu : biaya listrik, bahan bakar dan biaya lain-lain yang
dikeluarkan untuk mendukung proses produksi
4. Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan 2 pendekatan, yaitu :
- Pendekatan Full Costing; Biaya yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead ( tetap dan variabel ), serta
ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum
- Pendekatan Variable Costing ; Biaya yang memisahkan penghitungan biaya produksi yang berlaku
variabel dengan biaya tetap.
4. MEDIA PROMOSI PRODUK USAHA KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL

1. Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk memanfaatkan
bauran dari strategi product, place, price, dan promotion atau dikenal pula dengan sebutan 4P.
2. Tujuan promosi untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat pembeli membeli
produk.
3. Promosi yang tepat akan diikuti oleh empat bentuk respon dari calon pembeli, yang dikenal dengan
sebutan AIDA. AIDA terdiri dari : perhatian (attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi
yang menarik didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing, ketertarikan
(interest) dari calon pembeli, keinginan (desire) calon pembeli untuk memiliki produk, tindakan
(action) membeli
4. Media promosi dapat dikelompokkan menjadi : (1) Promosi Above The Line adalah promosi melalui
iklan, seperti iklan di media cetak, iklan radio, poster. (2) Promosi Bellow The Line adalah promosi
melalui kegiatan promosinya, contohnya mengadakan peragaan busana untuk mempromosikan
produk-produk fashion atau menyelenggarakan lomba kreativitas untuk mempromosikan produk
alat gambar
5. Pada saat ini, dengan berkembangkan teknologi informasi, promosi juga dapat memanfaatkan
promosi online melalui website atau memanfaatkan sosial media.
5. SISTEM KONSINYASI UNTUK KERAJINAN BERDASARKAN KEBUTUHAN
LINGKUNGAN SEKITAR/PASAR LOKAL

1. Sistem konsinyasi adalah sistem kerjasama pemasaran, antara pemilik barang (produsen) dengan pemilik
warung/toko/outlet (pemasar), atau sering disebut sistem titip jual.
2. Sistem konsinyasi ini tidak rumit, produsen hanya perlu mencari warung/toko/outlet yang bersedia menerima
produknya, dengan membuat kesepakatan kerjasama dengan maksud menitipkan barang dagangan di warung
atau toko tersebut. Jika sudah sepakat maka kita hanya perlu memasok barang dagangan, menunggu beberapa
hari, dan kembali untuk mengambil bayaran dan mengganti barang dagangan yang sudah lama. Periode
penitipan disepakati kedua belah pihak, biasanya rata-rata seminggu.
3. istem bisnis ini adalah sistem bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi produsen yang menitipkan
barang dagangannya, hanya perlu menitipkannya saja dan pihak warung/toko/outlet yang akan memasarkan
produknya, sedangkan bagi pemilik warung/toko/outlet, mereka untung karena bisa menjual barang
dagangan tanpa modal dan mendapatkan hasil keuntungan dari hasil penjualannya tersebut, kalaupun barang
rusak atau tidak laku, tidak menjadi tanggung jawab pemiliki warung/toko/outlet.
4. Perjanjian konsinyasi berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian
konsinyasi :
- nama pihak pemilik barang (konsinyor)
- nama pihak yang dititipi barang (konsinyi)
- nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang
akan diperoleh toko)

Anda mungkin juga menyukai