Anda di halaman 1dari 40

PROSES PENYUSUNAN

KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
ASINKRON
Bagaimana proses
penyusunan
Terlebih dahulu, mari
kurikulum
kita pahami kerangka
operasional satuan
dasar dan struktur
pendidikan?
kurikulum!

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Memahami Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum
.
Apa saja yang menjadi dasar panduan kurikulum operasional satuan
pendidikan?
Apa saja yang ditentukan oleh kementerian pendidikan dan
kebudayaan dan apa saja yang menjadi otonomi satuan pendidikan?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
3
DISEBARLUASKAN
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah pusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum
ditetapkan oleh Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar Kompetensi Lulusan
pada Tujuan (untuk PAUD STPPA)
Pendidikan Nasional
dan SNP Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran
dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan mengembangkan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di satuan
kurikulum operasional berdasarkan
● Konteks dan kebijakan lokal pendidikan
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik satuan pendidikan ● Perangkat ajar yang
DRAFT - UNTUK INTERNAL dikembangkan secara mandiri
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Memahami
Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
Nasional pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah
diterjemahkan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Kerangka berisi tujuan-tujuan yang
hendak dicapai dalam konteks luas
dan jangka panjang. Diharapkan Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam
kerangka dasar ini menjadi kompas Pancasila sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Dari perspektif penyusunan
dalam menunjukkan arah pendidikan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut
Indonesia. Berikut sekilas penjelasan juga dengan long-term outcomes (luaran jangka panjang). Profil Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari
mengenai dokumen pendukung atau Tujuan Pendidikan Nasional dan visi pendidikan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar
dokumen yang selalu menjadi Nasional Pendidikan dan kurikulum
rujukan ketika mengembangkan
kurikulum satuan pendidikan
Standar Nasional Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur Kurikulum, Prinsip
Pendidikan Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran

Struktur Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan sekolah untuk mengembangkan kurikulum
Kurikulum menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah sesuai dengan visi, misi,
dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila. Ditambah dengan pengembangan karakter dan budaya kerja sebagai
wadah untuk penguatan profil Pelajar Pancasila.

Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan asesmen di
Pembelajaran dan sekolah.
Asesmen

Capaian Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan fase
Pembelajaran perkembangannya.
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Usai memahami tentang
kerangka dasar dan struktur
kurikulum, mari kita pelajari
proses penyusunan kurikulum
di satuan pendidikan!

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Proses Penyusunan
Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan
Bagaimana proses penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
7
DISEBARLUASKAN
Proses Penyusunan TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kurikulum
PROFIL
Operasional di PELAJAR SN
Sekolah Menengah PANCASILA P
Struktur Kurikulum
Kejuruan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
TETAP Capaian Pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pusat
.
.

1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASI PENDAMPINGAN,
Program EVALUASI, DAN
AN
0 Keahlian 2 PEMBELAJARAN
4 PENGEMBANGAN
Menyusun PROFESIONAL
KARAKTERISTIK, Merumuskan RENCANA
VISI, DAN MISI TUJUAN PEMBELAJARAN
SMK Program
Keahlian

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional
berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai evaluasi jangka pendek
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan
(semester/tahunan)
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK evaluasi jangka panjang (4-5 tahun)
DISEBARLUASKAN
Proses Penyusunan
kurikulum operasional di
Satuan Pendidikan

Dalam penyelenggaraannya, kurikulum 1. Penyusunan dokumen


operasional di satuan pendidikan perlu • Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini?
menjadi dokumen yang hidup; menjadi
referensi dalam keseharian, direfleksikan,
• Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal? (pimpinan
sekolah dan guru)
dan terus dikembangkan. Penyusunan
dokumen kurikulum operasional sekolah • Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan eksternal,
dari awal, hendaknya dimulai dengan (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra,
memahami secara utuh kerangka dasar serta industri dan dunia kerja)
kurikulum yang ditetapkan oleh
Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan 1. Peninjauan dan revisi
Nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, • Siapa yang akan memfasilitasi peninjauan dan revisi ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam peninjauan dan revisi?
Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran • Apakah satuan pendidikan memiliki dokumen kurikulum operasional sekolah yang sebagian atau seluruh isinya
dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran.
merepresentasikan satuan pendidikan?
Ditambah dengan memahami kompetensi
• Apakah ada diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional sekolah yang setidaknya melibatkan para
yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait.
pimpinan atau perwakilan guru?
Bagi yang sudah memiliki dokumen • Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orangtua mengenai kurikulum dan/ atau program-
kurikulum operasional satuan pendidikan, program?
dapat langsung melakukan peninjauan dan • Apakah substansi kurikulum yang ada masih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja?
revisi.

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Analisis Karakteristik
Satuan Pendidikan
untuk menentukan Visi,
Misi, dan Tujuan

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini:

• Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan


pendidikan?
• Bagaimana proses mendesain visi, misi dan tujuan?
• Bagaimana memfasilitasi proses desain visi, misi dan
tujuan satuan pendidikan?
• Apa fungsi profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum
operasional satuan pendidikan?
• Bagaimana proses analisis kebutuhan dalam menentukan
strategi?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis
Proses Berpikir untuk kebutuhan dunia kerja. Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, setiap komponennya dikembangkan melalui proses
Menganalisis reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi sekolah, serta tujuan dan strategi program
Karakteristik dan keahlian. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk mengumpulkan berbagai data untuk mendapatkan informasi yang
Merumuskan Visi, Misi, komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang tepat bagi perencanaan yang optimal. Setiap
Tujuan sekolah dan program keahlian dapat menggunakan berbagai cara yang dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses selama
hasilnya selaras antarkomponennya.

Apakah satuan Analisis Analisis


Belum Merumuskan
pendidikan sudah Lingkungan Merumuskan Kebutuhan Menyusun
memiliki visi- Tujuan Program
Belajar Satuan Visi-Misi Program Strategi
misi-tujuan yang Keahlian
Pendidikan Keahlian
ajek?
Belum Belum

Apakah sudah
Sudah Sudah
memiliki
Apakah sudah
analisis
memiliki
kebutuhan
strategi?
program
keahlian?
Sudah

Mendesain
pengorganisasian
DRAFT - UNTUK INTERNAL pembelajaran
TIDAK UNTUK 12
DISEBARLUASKAN
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu Berikut adalah pilihan cara untuk
melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung mengumpulkan informasi
aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang
disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. • Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: yang dibutuhkan.
• Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
• Wawancara, untuk mendapatkan data
• Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan secara langsung.
pendidikan
• Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, • Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
Analisis pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data
dengan mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan pendidikan dan
• Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
Karakteristik mengembangkan strategi atau solusi
tokoh masyarakat.

Satuan Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar
satuan pendidikan: Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk menganalisis informasi:
Pendidikan • Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
• Analisis SWOT
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat
setempat? • Root Cause

• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini • Fish Bone
(baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu
sendiri)?
• Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik
mencapai profil Pelajar Pancasila?
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK • Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
DISEBARLUASKAN
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan

Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan dan Peserta didik
● Bagaimana mendokumentasikan semua ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan? ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana sekolah bisa
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas dan ● Bagaimana satuan pendidikan bisa mencapai gambaran mengklasifikasi peserta didik tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
mitra yang ada? ideal tersebut? ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing kelompok? Apakah
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan ada kelompok tertentu yang memerlukan perhatian dan pendampingan yang
sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh Review Visi Misi lebih banyak?
satuan pendidikan dalam proses belajar? ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan
misi? Guru dan tenaga kependidikan
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk pembelajaran yang optimal
Sumber pendanaan
sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik menuju visi-misi sekolah
● Bagaimana proses pendanaan satuan
peserta didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan yang ada di satuan
pendidikan?
● Apa saja prioritasnya? pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan
Sistem dan kebijakan di daerah bantuan/dampingan lebih banyak?
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai latar belakang
Review Tujuan dan kebutuhan?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait
● Apa yang menjadi prioritas bagi program keahlian untuk
indikator? dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa saja perubahan sistem yang terjadi? Sarana dan prasarana
● Apa yang mendasari tujuan ini? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh peserta optimal?
mendukung pencapaian indikator?
didik? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan sehat (fisik dan
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting? mental) bagi warganya?
Kemitraan ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat dilibatkan ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai untuk
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun? menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan mengelola data?
untuk mendukung program satuan pendidikan? ● Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi
(organisasi, komunitas, tokoh, dll.) untuk diisi oleh lulusan program keahlian ini?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK Strategi
DISEBARLUASKAN
Visi adalah cita-cita bersama pada masa a. isi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh
Visi, Misi, mendatang dari warga satuan pendidikan, satuan pendidikan.
b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
dan Tujuan yang dirumuskan berdasarkan masukan
c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami,
dari seluruh
warga satuan pendidikan. relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku
kepentingan
Visi, misi, dan tujuan menjadi
referensi arah pengembangan dan
Misi adalah pernyataan bagaimana a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
menunjukkan prioritas satuan oleh satuan pendidikan.
satuan pendidikan mencapai visi. yang
pendidikan. b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan
ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi
Merumuskan visi, misi, dan tujuan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
penyusunan program jangka pendek,
satuan pendidikan merupakan menengah, dan jangka panjang, dengan c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat
langkah awal yang sangat penting berdasarkan masukan dari seluruh warga benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari
sebagai acuan utama dalam satuan pendidikan. satu rumusan misi.
merancang pembelajaran yang d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.
berkualitas. Untuk satuan
pendidikan, visi, misi, dan tujuan
Tujuan adalah gambaran hasil yang a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.
harus berpusat pada peserta didik.
akan dicapai dalam kurun waktu tertentu b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
oleh setiap satuan pendidikan atau c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu
program keahlian dengan mengacu pada (SMART). Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan
karakteristik dan/atau keunikan setiap dapat melakukan evaluasi.
satuan pendidikan sesuai dengan prinsip
yang sudah ditetapkan.
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
[CONTOH]
Membuat Visi
1. Lakukan wawancara atau survei terhadap peserta didik, staf/guru, dan orang tua, untuk
TIPS mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi.
● Sesuaikan pertanyaan untuk 2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/benang merah.
peserta didik dengan tahapan
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan 4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
terkadang tidak melihat dirinya a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama warga
satuan pendidikan.
sebagai pendidik. Berikan
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
pengantar bahwa bekerja di
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
satuan pendidikan adalah
pendidik, apapun perannya. 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
● Untuk wakil orang tua, perlu 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
cermat memilih perwakilan
agar perwakilan representatif
Peserta didik Staf/guru Orang tua
(orang tua baru dan lama,
orang tua yang kritis terhadap
● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di ● Mengapa memilih profesi sebagai ● Mengapa memilih satuan pendidikan ini?
tujuan pendidikan untuk satuan pendidikan? pendidik/bekerja di satuan pendidikan? Apa ● Apa harapannya terhadap satuan
peserta didik dan paham ● Satuan pendidikan seperti apa yang kamu yang ingin dicapai? pendidikan?
alasan memilih satuan inginkan? ● Apa harapan bagi pelajar yang ada di satuan ● Pribadi peserta didik seperti apa yang
● Hal apa yang paling ingin didapat pendidikan ini? Jika mereka keluar atau diharapkan?
pendidikan tersebut)
/dipelajari/dikuasai di satuan pendidikan? sudah lulus ingin mereka jadi individu ● Kalau bisa menentukan hal paling penting
● Apa yang paling penting bagi kamu di seperti apa? yang perlu dipelajari di satuan pendidikan,
satuan pendidikan? ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? apakah itu?
Bagaimana menanamkan itu pada pelajar?
Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi?
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
[CONTOH]
Membuat Misi

TIPS 1. Membuat misi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok dapat ditugaskan untuk
Untuk membuat kalimat aksi yang membuat sebanyak mungkin kalimat aksi dari satu indikator pencapaian visi.
jelas, gunakan kata kerja 2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian visi yang dimaksud.
operasional yang bersifat umum
yang masih bisa diterjemahkan 3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi yang telah dibuat direviu bersama, dikelompokkan berdasarkan kemiripan
dan mengarah pada komponen visi yang serupa. Kemudian dirumuskan dalam kalimat aksi yang lebih sederhana,
menjadi pernyataan spesifik. namun dengan cakupan yang lebih luas. Satu indikator pencapaian visi dapat dibuat ke dalam 1-3 kalimat misi.
Contoh:
4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut.
● Menjadi satuan pendidikan
• Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
yang menginspirasi perubahan
● Menginisiasi aksi-aksi nyata • Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
dalam rangka mendidik • Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas dan tidak multitafsir?
masyarakat mengenai cara • Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik?
hidup ramah lingkungan

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
[CONTOH]
Membuat Tujuan
Satuan Pendidikan Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi
atau Program spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen
satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan
Keahlian dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.

Prinsip penting dalam membuat tujuan:

R)
S M A R T ( E
• Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan
pendidikan.
• Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
• Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh
warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
• Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan pelajar
sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
• Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan
semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.

Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:


• Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara
berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan
pendidikan.
• Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama
DRAFT - UNTUK INTERNAL dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
[CONTOH]
Membuat Tujuan
Satuan
Pendidikan atau 1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan langkah yang dilakukan agar misi tersebut dapat diselesaikan.
Program Keahlian 2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki alokasi waktu yang jelas.
3. Contoh berikut dapat digunakan untuk mengecek setiap kalimat tujuan sudah memenuhi prinsip SMART (baris
berwarna adalah penjelasan dari SMART).

Menyelenggarakan program unggulan yang bertujuan untuk


meningkatkan kompetensi peserta didik satu kali setiap akhir semester
Specific, Measurable Attainable Relevant Time bound
Sederhana dan jelas Ada satuan ukuran atau kriteria Masuk akal dan dapat dicapai Relevan dengan misi dan Ada alokasi waktu
ketercapaian berpihak pada peserta didik pencapaian

tentang program dapat diukur dengan contoh kriteria : program dan alokasi waktu tujuan untuk meningkatkan satu kali setiap akhir semester
unggulan satuan - Sekolah jadi perintis dalam masuk akal kompetensi peserta didik
pendidikan program
- Program berkualitas
- Program yang dipahami dan
menjadi komitmen seluruh warga
sekolah

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Merumuskan Tujuan
yang Berpusat Pada
Peserta Didik Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi dan misi, dan tujuan sekolah harus mencerminkan karakteristik atau
hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut mencakup berbagai kapasitas dan tanggung jawab
seseorang yang mencakup pertumbuhan intelektual, pribadi, emosional dan sosial.
TIPS
• Fokus untuk memahami dan Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik :
membantu peserta didik untuk 1. Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar Pancasila secara lengkap menjadi fondasi, termasuk semua
mengenal diri dan cara belajar dimensi beserta elemen dan sub-elemennya. Satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi peserta didik
mereka sendiri
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
• Memungkinkan peserta didik 2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang diperlukan agar
untuk melihat kemajuan mereka memungkinkan semua peserta didik dan guru untuk bekerja mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada
sendiri, merefleksikan cara dan
peserta didik
kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu? 3. Memfokuskan kembali pada tujuan program keahlian, secara kreatif mengelola sumber daya yang ada pada
satuan pendidikan baik itu sumber daya manusia (guru/orang tua, peserta didik) maupun sumber daya lainnya
• Tinjau kembali dan refleksikan
seperti lingkungan/ komunitas di sekitar satuan pendidikan.
berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Sepanjang tahun, 4. Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama setiap program pembelajaran untuk membantu peserta
peserta didik akan berubah dan didik berkembang sesuai potensinya.
bertumbuh. Berikan ruang bagi 5. Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat untuk melakukan refleksi dan analisis seluruh program
peserta didik untuk merekam pembelajaran di satuan pendidikan.
refleksi diri secara teratur.
6. Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam
pembelajaran, pada struktur dan sistem serta kurikulum yang ada di satuan pendidikan memungkinkan peserta
didik dan guru yang melaksanakan program pembelajaran , untuk berkembang menjadi seperti yang
dideskripsikan di Profil Pelajar Pancasila yang ada di satuan pendidikan.

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
CONTOH:
Analisis Kebutuhan
untuk Mencapai Tujuan
S W O T
(strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/peluang) (threat/ancaman)

Analisis kekuatan, kelemahan, internal eksternal


peluang, serta ancaman atau yang
biasa kita sebut sebagai SWOT situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang merupakan Ancaman atau tantangan apa saja
merupakan cara yang umum merupakan kekuatan yang merupakan kelemahan yang peluang atau kesempatan di luar yang mungkin akan dihadapi
dilakukan dalam mengenali satuan dimiliki satuan pendidikan dimiliki satuan pendidikan satuan pendidikan yang bisa satuan pendidikan yang bisa
pendidikan dan lingkungannya yang bisa memberikan yang bisa memberikan memberikan peluang untuk menghambat laju perkembangan
pengaruh positif pada saat ini pengaruh negatif pada saat ini berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
serta menyusun strategi untuk atau pun di masa yang akan atau pun di masa yang akan
mengembangkan dan mengatasi datang. datang.
permasalahan satuan pendidikan.
● Kekuatan atau kelebihan ● Apa yang dapat kita ● Apa saja kesempatan yang ada di ● Hambatan apa yang sedang
apa yang dimiliki satuan tingkatkan dalam satuan luar satuan pendidikan? (Misal: dihadapi sekarang?
pendidikan? pendidikan? lingkungan yang mendukung, ● Tren apa yang menyebabkan
● Apa yang membuat satuan ● Apa saja kebutuhan mitra yang dapat memperkaya ancaman bagi satuan
pendidikan lebih baik dari peserta didik yang belum pembelajaran) pendidikan? Misalnya:
satuan pendidikan terpenuhi di sekolah? ● Perubahan apa saja yang terjadi di Perkembangan Teknologi
lainnya? ● Apa saja yang harus luar satuan pendidikan (hasil riset ● Adakah perubahan peraturan
● Keunikan apa yang dihindari satuan terbaru, praktik- praktik pemerintah yang akan
dimiliki oleh satuan pendidikan? pendidikan dan pengasuhan) yang berdampak bagi
pendidikan? ● Faktor apa saja yang selaras dan bisa menjadi perkembangan satuan
● Apa yang menyebabkan menyebabkan kehilangan pendukung satuan pendidikan? pendidikan?
satuan pendidikan dukungan? ● Apa saja perkembangan pola pikir
mendapatkan ● Apa yang dilihat atau masyarakat (orang tua dan
“dukungan”? dirasakan masyarakat praktisi pendidikan) yang bisa
● Apa yang dilihat atau sebagai suatu kelemahan membantu satuan pendidikan
dirasakan oleh masyarakat satuan pendidikan? untuk melakukan inovasi?
sebagai suatu kelebihan?
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
LANJUTAN CONTOH
Analisis Kebutuhan
untuk Mencapai
Tujuan internal

Strength Weakness
Kekuatan Kelemahan
Setelah mengidentifikasi 1. … 1. …
SWOT (kekuatan, 2. … 2. …
3. ... 3. ...
kelemahan, peluang, dan
ancaman/tantangan), Bagaimana satuan pendidikan Bagaimana satuan pendidikan memanfaatkan
satuan pendidikan dapat Opportunity memanfaatkan kekuatan untuk peluang untuk mengurangi atau menghindari
Peluang mengoptimalkan peluang? kelemahan?
mencari strategi-strategi
Bagaimana satuan pendidikan memanfaatkan 1. …
yang bisa dilakukan untuk 1. … peluang untuk mengoptimalkan kekuatan? 2. …
eksternal

mengoptimalkan proses 2. … 1. … 3. ...


3. ... 2. …
belajar mengajar secara 3. ...
menyeluruh (internal dan
eksternal).
Threat Bagaimana satuan pendidikan memanfaatkan
kekuatan untuk meminimalkan dampak dan
Apa yang dapat dilakukan satuan pendidikan
untuk mengurangi kelemahan dan menghadapi
Ancaman menghadapi ancaman/tantangan? ancaman/tantangan?
1. … 1. …
1. … 2. … 2. …
2. … 3. ... 3. ...
3. ...

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN Strategi
Strategi Pemilihan
Program Keahlian dan
Penentuan Konsentrasi Developing A Curriculum (DACUM) merupakan tahap Langkah kegiatan untuk melaksanakan Proses
terpenting dari proses pengembangan kurikulum. DACUM
Menggunakan Teori Langkah kegiatan dilakukan melalui tahapan analisis
Developing A Curriculum pekerjaan, lokakarya validasi, tinjauan manajemen, 1. Menyelenggarakan workshop pendahuluan
(Kerja kolaboratif -Job Title, Duty, Task)
(DACUM) analisis tugas dan finalisasi kurikulum, diseminasi.
Proses ini mengikutsertakan (pendekatan partisipatif) 2. Menetapkan tugas khusus pekerjaan
pemangku kepentingan bisnis, industri, tenaga kerja,
3. Mengidentifikasi kompetensi pendukung
pemerintah dan dunia pendidikan sehingga pekerjaan: pengetahuan dan keterampilan
diharapkan terjalin hubungan bersifat kolaboratif. umum, perilaku pekerja (keterampilan pribadi
dan interpersonal), peralatan, perlengkapan,
Hasil dari proses DACUM adalah daftar Duty dan Task persediaan dan bahan yang digunakan serta
(kompetensi standar dan kompetensi dasar) yang tren dan masalah kerja masa depan.
terkait dengan pekerjaan mencakup pengetahuan,
keterampilan, peralatan, perlengkapan, sifat pekerja, 4. Tugas-tugas yang diidentifikasi, diterjemahkan
ke kompetensi dan fokus untuk
dan kualifikasi pendidikan. Semua tugas berdasarkan pengembangan kurikulum.
keterampilan, pengetahuan, alat, dan perilaku
pekerja yang positif. 5. Menyelenggarakan workshop validasi (Bagan
DACUM terbentuk)
Hal-hal tersebut merupakan langkah awal dalam
proses pengembangan kurikulum yang dilakukan 6. Menyelenggarakan review manajemen (Kaitan
dengan bahan, alat, perlengkapan dll)
secara sistematis sehingga menghasilkan rancangan
kurikulum kejuruan yang didasarkan pada realitas 7. Menyelenggarakan kerja Analisis Tugas
tempat kerja. (Pengetahuan, Keterampilan, Sikap)
8. Mengembangkan Kurikulum

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Menganalisis
Kebutuhan untuk Ketika akan menyusun strategi pengorganisasian pembelajaran, program
Mengorganisasi keahlian perlu melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat Berikut adalah pilihan cara untuk mengambil
membantu menjabarkan kondisi satuan pendidikan saat ini dan kesenjangannya data untuk analisis kebutuhan satuan
Pembelajaran dengan kondisi yang diharapkan dalam visi. Oleh karena itu, langkah pendidikan
menganalisis kebutuhan dilakukan secara berkesinambungan dengan • Observasi, mengamati kebutuhan peserta
penyusunan strategi. didik.
• Kuesioner, dibuat untuk berbagai
Prinsip-prinsip analisis kebutuhan program keahlian : responden dengan pertanyaan disesuaikan
dengan tujuan dan sasaran yang
dibutuhkan.
● Melibatkan warga satuan pendidikan
● Fokus pada kondisi saat ini dan yang akan dicapai di masa mendatang • Wawancara, untuk mendapatkan data
● Menganalisis secara mendalam dan jujur tentang berbagai kekuatan dan secara langsung.
kekurangan satuan pendidikan • Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Menggunakan berbagai aktivitas operasional sekolah dan faktor yang dengan mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan pendidikan.
mempengaruhi sebagai bahan acuan memetakan kebutuhan.

Saat melakukan analisis kebutuhan, satuan pendidikan juga dapat langsung Alat-alat yang biasanya digunakan untuk
merancang strategi-strategi berdasarkan informasi yang telah diperoleh. melakukan analisis:
Strategi mengarah langsung pada program-program yang akan dijalankan • Analisis SWOT
satuan pendidikan untuk mencapai tujuan, berdasarkan kekuatan dan
• Fish Bone
kelemahan serta tantangan dan kesempatan yang dimiliki.

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
[CONTOH REFLEKSI] Untuk menentukan pengorganisasian pembelajaran yang tepat sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik, berikut beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat membantu tim yang terlibat
Menentukan Strategi untuk kurikulum mencari strategi pembelajaran yang tepat. Telisik kembali keselarasan antara program
Mengorganisasi Pembelajaran pengembangan guru, tujuan program keahlian , konsep dan landasan program keahlian, serta lingkungan
belajar. Semuanya harus selaras dan saling menguatkan.

CONTOH PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN STRATEGI UNTUK MENGORGANISASI PEMBELAJARAN

● Apa saja kebutuhan peserta didik yang ada di satuan pendidikan? Bagaimana ● Bagaimana cara satuan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut?
kebutuhan tersebut berubah seiring waktu?

● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Bagaimana caranya agar program keahlian bisa mengembangkan area-area
● Proses dan program apa yang dianggap paling berhasil? Apa indikator tersebut?
keberhasilannya? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan program keahlian untuk
● Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan? Apa saja bagian-bagian mengembangkan area-area tersebut? Bagaimana cara mengelola sumber daya
yang paling penting untuk dikembangkan? tersebut?
● Bagaimana satuan pendidikan mendukung pengembangan guru/tenaga
kependidikan serta kurikulum?

● Sejauh mana peserta didik, orang tua, guru, dan warga satuan pendidikan lainnya ● Apa saja yang bisa dilakukan satuan pendidikan agar warganya semakin
semakin menyadari dan memahami satuan pendidikan sebagai lingkungan belajar menyadari perannya untuk mendukung lingkungan belajar yang sehat?
yang sehat? Apakah ada kelompok tertentu yang perlu intervensi khusus?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Menyelaraskan Profil Pelajar Pancasila
Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan VISI
Pendidikan Apakah visi
menggambarkan harapan
seluruh warga satuan
TIPS pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
Saat melakukan analisis ingin dicapai satuan pendidikan?
lingkungan belajar, pastikan visi, Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
misi, dan tujuan tidak
bertentangan dengan kerangka
kurikulum yang ditetapkan oleh MISI
pusat: Tujuan Pendidikan Nasional, Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Pelajar Pancasila, Struktur Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas
Kurikulum, Prinsip Pembelajaran
untuk mencapai visi?
dan Asesmen, serta Capaian
Pembelajaran.

TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?

STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


Bagaimana satuan pendidikan mengorganisasi pembelajarannya untuk mencapai tujuan?
Apa saja faktor yang mendukung strategi tersebut? Bagaimana mengoptimalkan faktor-faktor tersebut?
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Pengorganisasian
Pembelajaran
Satuan Pendidikan

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini:

• Bagaimana mengorganisasi
pembelajaran di satuan pendidikan?
• Apa saja langkah-langkah dalam
mendesain pembelajaran sekolah?
• Bagaimana proses mendesain
pembelajaran?

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Gambaran Penerapan
profil Pelajar Pancasila Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
di Satuan Pendidikan Kegiatan/pengalaman belajar.

Profil Pelajar Pancasila adalah


karakter dan kemampuan yang Beriman,
dibangun dalam keseharian dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
dihidupkan dalam diri setiap Esa, berakhlak Projek penguatan
individu peserta didik melalui mulia
budaya sekolah, pembelajaran Mandiri Berkebinekaan
profil Pelajar
intrakurikuler, projek penguatan
profil Pelajar Pancasila, maupun
global
Pancasila
ekstrakurikuler. Pelajar
Indonesia Pengembangan Karakter dan Budaya
Kerja

Bernalar kritis Bergotong


royong

Budaya Sekolah Kreatif

Iklim sekolah, kebijakan, pola


Ekstrakurikuler
interaksi dan komunikasi, serta
Kegiatan untuk mengembangkan
norma yang berlaku di sekolah.
minat dan bakat.

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan

PROGRAM INTRA- PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PROGRAM


KURIKULER PANCASILA EKSTRAKURIKULER

Tujuan Mengembangkan kompetensi pelajar sesuai Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun Sarana bagi peserta didik untuk
CP pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih mengeksplorasi dan melatih keterampilan
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau isu sesuai minat dan bakat peserta didik
penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals, SDGs)

Metode ● Menggunakan berbagai metode ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan ● Bersifat individual dan merupakan pilihan
pengajaran/pendekatan belajar kontekstual dalam bentuk projek peserta didik
● Menggunakan berbagai instrumen ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik ● Melibatkan guru dan narasumber
asesmen dalam menilai progress dan untuk bekerja mandiri dan fleksibel profesional dalam melatih keterampilan
capaian peserta didik ● Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta didik, tertentu
● Melibatkan guru dalam proses desain guru, staf, orangtua) serta narasumber/profesional
asesmen dan moderasi hasil asesmen

Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses dan ● Bukti berupa testimoni atau cerita dari
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan pencapaian tujuan proyek peserta didik
peserta didik dari berbagai instrumen ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta didik ● Sekolah bisa memilih bentuk pelaporan
asesmen menunjukkan hasil proyek melalui pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor ● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah dengan
intrakurikuler

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam
merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat membuat keputusan-keputusan dalam kelas
Pembelajaran dan lebih tepat, guru perlu memahami prinsip pembelajaran dan asesmen ini. Detail penjelasan dapat merujuk ke
Asesmen dokumen Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.

Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran dirancang Proses pembelajaran Pembelajaran yang relevan, yaitu Pembelajaran berorientasi
mempertimbangkan tahap perkembangan dan dan dilaksanakan untuk mendukung perkembangan pembelajaran yang dirancang pada masa depan yang
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai membangun kapasitas kompetensi dan karakter sesuai konteks, lingkungan dan berkelanjutan.
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik untuk menjadi pembelajar peserta didik secara budaya peserta didik, serta
dan perkembangan yang beragam sehingga sepanjang hayat. holistik. melibatkan orang tua dan
pembelajaran menjadi bermakna dan masyarakat sebagai mitra.
menyenangkan.

Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu dari Asesmen dirancang dan dilakukan Asesmen dirancang secara Laporan kemajuan belajar dan Hasil asesmen digunakan oleh
proses pembelajaran, memfasilitasi sesuai dengan fungsi asesmen adil, proporsional, valid, dan pencapaian peserta didik peserta didik, pendidik, tenaga
pembelajaran, dan menyediakan tersebut, dengan keleluasaan dapat dipercaya (reliable) bersifat sederhana dan kependidikan, dan orang tua
informasi yang holistik sebagai umpan untuk menentukan teknik dan untuk menjelaskan kemajuan informatif, memberikan sebagai bahan refleksi untuk
balik untuk guru, peserta didik, dan orang waktu pelaksanaan asesmen agar belajar dan menentukan informasi yang bermanfaat meningkatkan mutu
tua, agar dapat memandu mereka dalam efektif mencapai tujuan keputusan tentang langkah tentang karakter dan kompetensi pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran pembelajaran selanjutnya. yang dicapai serta strategi
selanjutnya tindak lanjutnya

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Merancang
Pengorganisasian
Pembelajaran di
Pengorganisasian pembelajaran adalah ​cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu.
Satuan Pendidikan Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar, kapan mata pelajaran dan area belajar, serta
bagaimana mata pelajaran dan area belajar tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata
pelajaran inti dan pilihan ( tema-tema), program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari dalam satu
tahun ajaran:
Desain pembelajaran perlu
dilakukan secara “mundur”,
Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
diawali dari hasil akhir. Hasil Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada tahun
akhir perlu dinyatakan agar ajaran tersebut
seluruh warga satuan pendidikan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan
kompetensi di dunia kerja
berkomitmen dan berkolaborasi
Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian tujuan
untuk mencapainya. Jika satuan pendidikan
kurikulum hanya menuliskan
sederet konten (materi) maka hal
Cara program-program Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran atau projek
ini akan mengakibatkan semua tersebut dikelompokkan dan kombinasi.
orang bekerja secara terpisah-
pisah. Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang
sudah ditetapkan.Program keahlian boleh memilih cara pemetaan yang sesuai dengan kebutuhan,
contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau program semester atau cara
pemetaan yang lain
● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila menggunakan 20-30%
dari waktu total pembelajaran yang diwadahi dalam kegiatan pengembangan karakter dan budaya
kerja
● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu tertentu;
pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
DRAFT - UNTUK INTERNAL ● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi, keterampilan
dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan cakupan/kedalaman setiap konten

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:


● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran
● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan urut secara berjenjang
Proses dengan arah yang jelas
● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
Mendesain ● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.

Rencana
Pembelajaran

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah


KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta indikator keberhasilan
yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator yang dikembangkan dari tujuan
pembelajaran
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
ALUR TUJUAN Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan pembelajaran
PEMBELAJARAN Pengurutan Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Konkret → Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
Abstrak sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk
membantu peserta didik mencapai Capaian Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur Deduktif database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja
beberapa tujuan pembelajaran harus Mudah → Sulit kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
menggunakan tahapan tertentu.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hal penting yang perlu dipertimbangkan: Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar tentang
● keterampilan dasar yang perlu penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
dipelajari peserta didik untuk
menguasai kompetensi tertentu Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
● Cara untuk mengukur ketercapaian Prosedural peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-
tujuan test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
● pengetahuan/materi inti yang perlu hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah
perangkat lunak statistik.
diketahui untuk memahami konsep
tertentu. Misal: untuk menulis makalah
penelitian peserta didik perlu Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
mengetahui perbedaan bentuk-bentuk Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
dan tujuan teks dan peserta didik perlu
bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
keterampilan membuat pertanyaan
riset.

Referensi (1) Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005). Retrieved December 6, 2016, from
http://www.oerafrica.org/system/files/7824/creating-lerarning-materials-handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=782
DRAFT - UNTUK INTERNAL 4
TIDAK UNTUK (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction. Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, &
DISEBARLUASKAN Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In
C. M. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-design theories and models: Building a common knowledge base (pp. 27-39). New York, NY: Taylor & Francis. 34
CONTOH
Proses Mendesain Alur Pembelajaran
Workshop pengembangan kurikulum operasional
0 sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur pembelajaran
Pemahaman Profil Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar Pancasila 1
Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran Pemahaman Capaian Pembelajaran
Uraikan tujuan pembelajaran per dimensi/elemennya 3 2 Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase A hingga fase
Susun seluruh tujuan pembelajaran menjadi satu alur linear E
Untuk penyusunan fase A, baca CP fase fondasi untuk
memastikan transisi yang halus dari PAUD ke SD
Baca karakteristik tiap mapel, dimensi/elemen

Tentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep dan


Tentukan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan-
tujuan/kompetensi kunci 5 4 kompetensi kunci)

Tentukan alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan 6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang linear
Mengatur durasi jam pelajaran yang dibutuhkan untuk setiap 7 Penulis menyusun alur (sequence), semua dimensi/elemen
dilebur dalam alur ini
tujuan pembelajaran
DRAFT - UNTUK INTERNAL Referensi untuk urutan bisa melihat slide “ALUR
TIDAK UNTUK PEMBELAJARAN”
DISEBARLUASKAN
CONTOH Pengaturan Waktu
Belajar

Satuan pendidikan dapat menentukan Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
model struktur kurikulum yang sesuai
dengan kondisi dan tujuan masing-
Pembelajaran dikelola dalam bentuk Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan terpisah
masing satuan pendidikan. blok-blok waktu dengan berbagai tertentu dari mata pelajaran diajarkan antara satu mapel dengan mapel
macam pengelompokkan. secara kolaboratif (team teaching) . lainnya.
Pengaturan cara penghantaran (per
mata pelajaran, tematik integratif, Contoh: Guru berkolaborasi sedemikian rupa Tatap muka dilakukan secara reguler
unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi 1. Mata pelajaran IPS, Bahasa untuk merencanakan, melaksanakan setiap minggu, dengan jumlah jam tatap
sekolah dalam mengelola waktu Indonesia dan IPAS akan diajarkan dan melakukan asesmen untuk suatu muka sesuai dengan yang ditetapkan
(penjadwalan) dan sumber dayanya. dari jam 07.00- 12.00 dalam pembelajaran yang terpadu. oleh masing-masing satuan pendidikan
semester 1 berdasarkan ketentuan minimal dari
Model ini tidak harus dipilih salah 2. Dalam satu tahun ajaran, Contoh: pemerintah
satu, akan tetapi bisa juga pembelajaran IPA dibagi ke dalam Konsep pengelolaan data dapat secara
3 blok waktu (masing-masing 4 kolaboratif diajarkan oleh guru
dikombinasikan. Misalnya dengan
bulan). Mata pelajaran Biologi, matematika dan IPA. Konsep ini bisa
menggunakan sistem terintegrasi dan Kimia dan Fisika akan diajarkan diajarkan di satu kegiatan dengan
blocking secara bersamaan atau secara bergantian di setiap blok. menggabungkan alokasi waktu kedua
mengkombinasikan ketiga model Blok ke- 1 tahun ajaran 2020/2021 mata pelajaran atau diajarkan pada
untuk Fisika, blok ke-2 untuk masing-masing mapel, dengan
Biologi, blok ke-3 Kimia. penyelarasan aktivitas.

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler

Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal pembelajaran di
untuk mempelajari materi secara mendalam komprehensif dan kontekstual karena keterampilan, satuan pendidikan
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan hal pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk
tersebut memungkinkan peserta didik belajar hingga mencapai suatu penguasaan kompetensi tertentu
tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi secara
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru intensif karena perlu memilih kompetensi/konten
memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan yang selaras dengan pemahaman yang dituju
rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan ● Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep yang
mengevaluasi pembelajaran perlu dieksplorasi secara lebih mendalam dan
● dengan blok waktu yang lebih lama memungkinkan konten yang memerlukan waktu lebih sedikit
untuk studi yang mendalam, seperti mengerjakan
proyek / penelitian individu / kelompok, kolaborasi
antar peserta didik dan guru.

Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap
dipertimbangkan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru merencanakan dan menyelaraskan antar guru mata minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa,
dalam memutuskan tidak ada waktu di hari-hari tertentu pelajaran yang mengajarkan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik tidak terbebani dengan
model ini ● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sistem yang berkaitan atau sama dengan unit atau konsep banyaknya beban mata pelajaran
blok membutuhkan pengaturan sarana dan prasarana yang dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata pelajaran
yang ketat ● Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas akan sangat berpengaruh jika macam mata pelajaran
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang bagi guru untuk mengelola penjadwalan mengikuti yang diberikan dalam satu waktu tertentu terlampau
diajarkan pada satu blok tertentu bisa tetap diingat. kebutuhan / fokus pemahaman yang bisa berbeda banyak. Ada kecenderungan konten suatu mapel
setiap term/semester/ tahun belum terserap, sudah harus ganti mata pelajaran
yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran --
pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu yang
DRAFT - UNTUK INTERNAL bersamaan.
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah 1.Memilih tujuan
proses yang bertujuan untuk membangun pemahaman belajar dari alur
konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat pembelajaran yang
aktif, konstruktif, dan melibatkan peserta didik dalam sudah dirancang
8. Refleksi untuk
seluruh prosesnya.
menetapkan tujuan
2. Menganalisis
belajar berikutnya
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam merancang situasi kelas dan
berdasarkan hasil
kebutuhan pelajar
pengalaman belajar yang bermakna : ketercapaian
• Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal kompetensi
bagi peserta didik (konsep yang dipelajari dan
aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan dengan
kondisi nyata, termasuk menunjukkan permasalahan 7. Pelaksanaan [CONTOH]
yang nyata yang harus dipecahkan/diselesaikan)
pembelajaran dan
asesmen untuk
Proses 3. Asesmen untuk
mengetahui posisi
• Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika memonitor kemajuan merancang peserta didik di awal
peserta didik lebih terlibat dalam proses belajar, belajar selama proses siklus pembelajaran.
mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik pembelajaran. kegiatan
tentang tujuan pelajaran. Guru mengajukan belajar yang
pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan
proyek kelompok, serta memberi tugas yang melatih 6. Sosialisasi target bermakna
belajar dan 4. Menentukan strategi
kemampuan refleksi dan sintesa
menyepakati dan metode untuk
• Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar pembelajaran bersama mencapai tujuan tsb.
(belajar dari berbagai buku, majalah, jurnal penelitian, peserta didik
Program TV, Internet, narasumber/profesional)
5. Memilih dan
menetapkan perangkat
DRAFT - UNTUK INTERNAL
ajar, serta aktivitas
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN pembelajaran.
1. Penetapan tujuan belajar 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui posisi 4. Menentukan strategi dan metode untuk
peserta didik di awal siklus mencapai tujuan tsb.
pembelajaran.

Apakah tujuan pembelajaran ini Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, Menyamakan persepsi antar guru yang mengajar kelas Apa saja pendekatan yang berorientasi pada kompetensi
kontekstual dengan kondisi pengetahuan dan pengalaman, motivasi, latar dan materi yang sama : Kriteria penilaian seperti apa tujuan?
lingkungan sekitar? belakang budaya dll). yang tepat? Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar peserta didik
Apakah tujuan pembelajaran sudah Sumber daya apa yang tersedia untuk proses Bagaimana cara mengukur ketercapaian kompetensi terlibat aktif dan membantu peserta didik mencapai tujuan
sesuai dengan tahapan dan pembelajaran? (Ruang kelas, laboratorium, (pemahaman atau keterampilan tertentu)? Apakah pembelajaran?
kebutuhan belajar peserta didik? perpustakaan, ruang komputer, halaman dll). menggunakan rubrik atau daftar centang atau catatan Metode pengajaran dan konsep pedagogis mana yang harus
Siapa saja guru yang terlibat? Jika ada beberapa pengamatan? digunakan? Mengapa?
guru, bagaimana proses komunikasi dan Bagaimana cara untuk mengajak pelajar memahami Apakah metode pengajaran yang dipilih mampu mendorong
koordinasi dilakukan? asesmen atau pengukuran ketercapaian kompetensi? aktivitas peserta didik secara mandiri (self-regulated
learning)?

5. Memilih dan 6. Sosialisasi target belajar dan 7. Pelaksanaan pembelajaran dan 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan
menetapkan perangkat menyepakati pembelajaran asesmen untuk memonitor kemajuan belajar berikutnya berdasarkan hasil
ajar, serta aktivitas bersama pelajar belajar selama proses pembelajaran. ketercapaian kompetensi
pembelajaran.

Diskusikan bersama peserta didik : Apa saja target yang akan dicapai? Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan balik Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk proses
Apa ide pokok materi dan Bagaimana cara membuat peserta didik untuk pada peserta didik secara reguler? evaluasi? (Wawancara, umpan balik dari rekan kerja,
hubungan dengan situasi nyata? memahami target- target yang akan dicapai? Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi peserta kuesioner dll).
Diskusikan dengan guru pada level didik sehingga mereka memahami hal-hal yang Informasi apa yang Anda perlukan untuk melakukan
yang sama Kompetensi apa yang sudah tercapai dan area yang perlu diperbaiki? evaluasi? (Bagaimana peserta didik memandang proses
perlu diasah agar tujuan belajar pembelajaran, apakah hasilnya jelas, apakah mereka telah
tercapai? mempelajari apa yang seharusnya mereka pelajari, apakah
guru mendukung peserta didik, dll.)

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
SAMPAI JUMPA DI
MATERI SELANJUTNYA!

Anda mungkin juga menyukai