Anda di halaman 1dari 47

Struktur & Implementasi

Kurikulum Merdeka
Desi Ariyanti, S.Pd., M.Pd.

Seminar PKh 32 Aktualisasi P5 dalam Kurikulum Merdeka


Tak Kenal maka Ta’aruf ….
Pendidikan
S1 Pendidikan Ilmu Komputer
S2 Pengembangan Kurikulum

Pengalaman
Ketua Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
Instruktur Pelatihan Online + Offline dari tahun 2017 hingga sekarang
Tim Teknis TOT ANBK dan Instruktur Nasional ANBK 2021 (Pusmenjar)

Prestasi
Juara 1 Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Tingkat Karasidenan
Kota Pekalongan
Juara Guru Berprestasi Tingkat Kota Pekalongan Tahun 2018
Instruktur Favorit e-guru.id tahun 2020/2021
Apa yang bapak ibu rasakan saat ini ?

https://www.menti.com/alkquvrmb6sd

Berapa prosentase pemahaman bapak ibu terhadap IKM terutama dalam P5 ?

https://bit.ly/pemantikp5
Tujuan
Memahami Struktur dan Implementasi
Kurikulum Merdeka : P5
Overview Kurikulum Merdeka

Materi
Struktur Kurikulum

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1 Overview
Kurikulum
Merdeka
Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
Efektivitas kurikulum saat ini semakin menguatkan pentingnya
perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih
komprehensif
Rancangan dan Implementasi Arah Perubahan Kurikulum:
Kurikulum Sebelumnya:

Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui
berbagi praktik baik praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Sederhana
dan Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan


pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Peserta didik: Tidak ada program peminatan


Lebih Merdeka di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap


capaian dan perkembangan
peserta didik.

Satuan pendidikan: memiliki wewenang


untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Relevan dan


Pembelajaran melalui kegiatan Interaktif
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila.
2
STRUKTUR
Kurikulum
Merdeka
Struktur kurikulum

PAUD SD SMP SMA


Pengembangan Karakter
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel

Kurikulum 2013 sudah


menekankan pada
pengembangan
karakter, namun belum
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Kerangka Dasar
Kurikulum
TETAP
ditetapkan oleh Ditetapkan oleh pemerintah Tujuan Pendidikan Nasional
pusat
Pemerintah Pusat
Profil Pelajar Pancasila
dengan mengacu
pada Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan (untuk PAUD STPPA)

Nasional dan SNP


Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar
lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran


dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan ● Konteks dan kebijakan lokal di satuan pendidikan
kerangka dan struktur ● Perangkat ajar yang
kurikulum, sesuai karakteristik dikembangkan secara
satuan pendidikan mandiri
Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum
Merdeka?
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurus Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi an tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini
Informatika menja di mata Di kelas 10 pelajar menyiap Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami
pelajaran wajib kan diri untuk menentukan dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan lingkungan sekitar, mata
pilihan mata pelajaran di kelas Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
bermain-belajar berbasis pelajar an IPA dan IPS Panduan untuk guru
11. Mata pelajaran yang dipela kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
buku bacaan anak diga bungkan sebagai Informatika disiapkan untuk
jari serupa dengan di SMP dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula,
Fase Fondasi untuk pembelajarannya sama
Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran Di kelas 11 dan 12 pelajar
meningkatkan kesiapan Penerapan pembelajaran ber dengan sekolah reguler
Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang mengikuti mata pelajaran dari
bersekolah basis projek dengan mengintegra yang sederajat, dengan
pendidikan informatika Kelompok Mapel Wajib, dan
• Integrasi computational sikan mata pelajaran terkait. menerapkan prinsip
Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis pro modifikasi kurikulum
projek untuk penguatan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
pelajaran Bahasa jek untuk penguatan profil Pe Praktek Kerja Lapangan (PKL)
profil Pelajar Pancasila dan Keterampilan Vokasi
Indonesia, Matematika, lajar Pancasila dilakukan menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui kegiatan sesuai minat, bakat, dan
dan IPAS minimal 3 kali dalam satu minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
perayaan hari besar dan aspirasi nya
tahun ajaran SLB juga menerapkan
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai
Pembelajaran berbasis Pelajar dapat memilih mata pelajar pembelajaran berbasis
mata pelajaran pilihan an di luar program keahliannya
projek untuk penguatan profil projek untuk menguatkan
Pembelajaran berbasis Pelajar Pancasila dilakukan Pelajar Pancasila dengan
projek untuk penguatan profil minimal 3 kali dalam satu Alokasi waktu khusus projek mengusung tema yang
Pelajar Pancasila dilakukan tahun ajaran, dan pelajar penguatan profil pelajar sama dengan sekolah regu
minimal 2 kali dalam satu menulis esai ilmiah sebagai Pancasila dan Budaya Kerja untuk ler, dengan kedalaman
tahun ajaran syarat kelulusan peningkatan soft skill (karakter dari materi dan aktivitas sesuai
dunia kerja) dengan karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB

KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 19
Teknologi
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


projek dapat dilaksanakan dengan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
mata pelajaran mengacu pada capaian
semua mata pelajaran dan jumlah total
pembelajaran. waktu pelaksanaan masing-masing projek
2. Projek penguatan profil pelajar tidak harus sama.
Pancasila. Kegiatan khusus yang Alokasi waktu untuk setiap projek
ditujukan untuk memperkuat upaya penguatan profil pelajar Pancasila tidak
pencapaian profil pelajar Pancasila yang harus sama. Satu projek dapat
mengacu pada Standar Kompetensi dilakukan dengan durasi waktu yang
Lulusan. lebih panjang daripada projek yang lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;


2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum SD
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:

a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;


Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV;
dan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara

c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan

dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak

beban belajar per-tahun. harus sama.


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
agama/kepercayaan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun Alokasi Projek per TOTAL JP PER masing-masing.
(minggu) tahun TAHUN

** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
(satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Musik, Seni Rupa, Seni
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Maksimal 2 JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 JP per
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
o Seni Musik
tahun.
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Inggris, Muatan Lokal,
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 dan/atau mata pelajaran
Total****: 828 (23) 252 1080 tambahan yang
diselenggarakan oleh
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu


1 JP = 35 menit
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) per tahun TAHUN
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Matematika 180 (5) *** 36 216 atau Seni Tari).
PJOK 108 (3) 36 144

Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144


*** Maksimal 2 JP per
o Seni Musik minggu atau 72 JP per
o Seni Rupa
o Seni Teater
tahun.
o Seni Tari
**** Total JP tidak termasuk
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 Muatan Lokal, dan/atau mata
Total****: 900 (25) 252 1152 pelajaran tambahan yang
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
1 JP = 35 menit (minggu) tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing- masing.

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144


** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Maksimal 2 JP per minggu
atau 72 JP per tahun.
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216 **** Total JP tidak termasuk
PJOK 108 (3) 36 144 mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal,
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 dan/atau mata pelajaran
o Seni Musik tambahan yang
o Seni Rupa diselenggarakan oleh satuan
o Seni Teater pendidikan.
o Seni Tari
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak


Per Minggu
Alokasi per tahun
(minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun ****Jam pelajaran
kelas 3 SD mengalami
peningkatan, mengikuti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
struktur kelas 4 karena
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 IPAS dimulai di kelas 3
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 ***opsional. Satuan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan dapat
mengintegrasikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 muatan lokal dalam
Pendidikan Pancasila 6 128 (4) 32 160
mapel lain atau
Bahasa Indonesia 10 192 (6) 32 224
diajarkan melalui
Matematika 6 160 (5) 32 192 kegiatan projek.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 160 (5) 32 192
Total JP tidak
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 96 (3) 32 128
termasuk mata
Pilihan minimal 1: 4 32 pelajaran Bahasa
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 96 (3) 128
Inggris, Muatan
Bahasa Inggris*** 2 64 (2)*** 64*** Lokal dan/atau mata
Muatan Lokal*** 2 64 (2)*** 64***
pelajaran tambahan
yang
Total*** 928(29) 224 1152 diselenggarakan
oleh satuan
27

CATATAN
1. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata
pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan
berdasarkan kesiapan satuan pendidikan.
2. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi
penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris,
misalnya terkait peningkatan kompetensi dan
penyediaan pendidik.
3. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata
pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke
dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler
dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan
mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.
29
30
Alokasi waktu mata pelajaran Program Sekolah Penggerak
SMA Kelas X Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (minggu) tahun Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPS terdiri dari Sosiologi,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Ekonomi, Sejarah, dan Geografi
72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa digabung menjadi “Sejarah”
72 (2) 36 108
dan Budi Pekerti*
PPKn 54 (2) *** 18 72 Minimal 25% jam pelajaran dari
setiap mata pelajaran wajib
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
dialokasikan untuk projek
Matematika 108 (3) 36 144 kokurikuler
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
288 (8) 144 432 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
(masing-masing 2 JP)
mengintegrasikan muatan lokal
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 dalam mapel lain atau diajarkan
PJOK 72 (2) 36 108 melalui kegiatan projek.
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, 54 (2) *** 18 72
Budidaya, Pengolahan)
72**

Total 1098 (32) 486 1584


Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108


Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 kelompok IPA, IPS, Bahasa
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 dan Budaya, dan Vokasi

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Hanya mapel kelompok
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* umum (highlighted hijau
3 72 (2) 36 108 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan
PPKn 2 54 (2) *** 18 72 projek kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
*Pilih salah satu
Matematika 4 108 (3) 36 144
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72
penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: memenuhi alokasi projek
2 72 (2) 36 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari (hanya 27 minggu)
PJOK 3 54 (2) *** 18 72
***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika membuka kelompok ini,
Lanjutan siswa wajib mengambil
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi minimal 1 mapel dari tiap
720 (20) - kelompok
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra 22 792
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa
Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
1/23/2022 Sr
Kelom (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budiday i Harta ti@LPMP Jateng-01 2022
pok: Prakarya a, 72 (2) -
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XII Program Sekolah Penggerak
Asumsi 32 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96


Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 mapel pilihan dari
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 kelompok IPA, IPS, Bahasa
dan Budaya, dan Vokasi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96

3
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
umum (highlighted hijau
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan
PPKn 2 48 (2) *** 16 64 projek kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 96 (3) 32 128
*Pilih salah satu
Matematika 4 96 (3) 32 128

2
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 48 (2) *** 16 64
penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: 16 memenuhi alokasi projek
2 48 (2) *** 64
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari (hanya 27 minggu)
PJOK 3 64 (2) 32 96
***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 48 (2) *** 16 64 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 512 (18) 192 704
mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan membuka kelompok ini,
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi siswa wajib mengambil
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, 640 (20) - minimal 1 mapel dari tiap
Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.*** 22 704 kelompok
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)/Vokasi
(membatik, servis elektronik, dsb.)*** 64 (2) -
1/23/2022 Sri Hartat i@LPMP Jateng-01 2022
Muatan Lokal 2 72(2)***
CONTOH Pengaturan Waktu Belajar
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Pembelajaran dikelola dalam Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
Satuan pendidikan dapat bentuk blok-blok waktu dengan tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel
menentukan model struktur berbagai macam diajarkan secara kolaboratif (team dengan mapel lainnya.
kurikulum yang sesuai pengelompokkan. teaching) .
dengan kondisi dan tujuan Tatap muka dilakukan secara
masing- masing satuan Contoh: Guru berkolaborasi sedemikian reguler setiap minggu, dengan
pendidikan. 1. Mata pelajaran IPS, Bahasa rupa untuk merencanakan, jumlah jam tatap muka sesuai
Indonesia dan IPAS akan melaksanakan dan melakukan dengan yang ditetapkan oleh
Pengaturan cara penghantaran diajarkan dari jam 07.00- asesmen untuk suatu masing-masing satuan
(per mata pelajaran, tematik 12.00 dalam semester 1 pembelajaran yang terpadu. pendidikan berdasarkan
integratif, unit inkuiri, dll.) akan 2. Dalam satu tahun ajaran, ketentuan minimal dari
mempengaruhi sekolah dalam pembelajaran IPA dibagi ke Contoh: pemerintah
mengelola waktu (penjadwalan) dalam 3 blok waktu (masing- Konsep pengelolaan data dapat
dan sumber dayanya. masing 4 bulan). Mata pelajaran secara kolaboratif diajarkan oleh
Biologi, Kimia dan Fisika akan guru matematika dan IPA.
Model ini tidak harus dipilih salah diajarkan secara bergantian di Konsep ini bisa diajarkan di satu
satu, akan tetapi bisa juga setiap blok. Blok ke- 1 tahun kegiatan dengan
dikombinasikan. Misalnya ajaran 2020/2021 untuk Fisika, menggabungkan alokasi waktu
dengan menggunakan sistem blok ke-2 untuk Biologi, blok kedua mata pelajaran atau
terintegrasi dan blocking secara ke-3 Kimia. diajarkan pada masing-masing
bersamaan atau mapel, dengan penyelarasan
mengkombinasikan ketiga model aktivitas.
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler

Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal
didik untuk mempelajari materi secara komprehensif dan kontekstual karena pembelajaran di satuan pendidikan
mendalam keterampilan, pengetahuan dan sikap
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan diintegrasikan untuk mencapai suatu
hal tersebut memungkinkan peserta didik penguasaan kompetensi tertentu
belajar hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru secara intensif karena perlu memilih
memiliki lebih banyak waktu untuk kompetensi/konten yang selaras dengan
menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk pemahaman yang dituju
memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep
● dengan blok waktu yang lebih lama yang perlu dieksplorasi secara lebih mendalam
memungkinkan untuk studi yang mendalam, dan konten yang memerlukan waktu lebih
seperti mengerjakan proyek / penelitian individu / sedikit
kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan
guru.

Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap
dipertimbang kan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru merencanakan dan menyelaraskan antar guru minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa,
dalam tidak ada waktu di hari-hari tertentu mata pelajaran yang mengajarkan tujuan sehingga peserta didik tidak terbebani dengan
● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat pembelajaran yang berkaitan atau sama dengan banyaknya beban mata pelajaran
memutuskan
sistem blok membutuhkan pengaturan sarana unit atau konsep yang dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata
model ini dan prasarana yang ketat ● Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas pelajaran akan sangat berpengaruh jika macam
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi bagi guru untuk mengelola penjadwalan mata pelajaran yang diberikan dalam satu waktu
yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa mengikuti kebutuhan / fokus pemahaman yang tertentu terlampau banyak. Ada kecenderungan
tetap diingat. bisa berbeda setiap term/semester/ tahun konten suatu mapel belum terserap, sudah harus
ganti mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran --
pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu
yang bersamaan.
3
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Kepmen Budaya
262/M/2022
Sekolah
Pembiasaan

Panduan Pembelajaran Panduan Proyek Penguatan


dan Asesmen Profil Pelajar Pancasila

🙢
Proyek
Intra-kurik Profil Pelajar Penguatan
uler Pancasila Profil Pelajar
Pancasila
BSKAP
Capaian Pembelajaran Tema
009/H/KR/2022
BSKAP 033/H/KR/2022

MP
ATP

Ekstra-ku
MA
rikuler
@SahabatPembelajar
Minat dan Bakat
Pengertian
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan
🙢
pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan
memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai karakter dan
kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
1. Muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan fleksibel
2. Terpisah dari kegiatan intrakurikuler (alokasi lebih
kurang 25%)
3. Tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler (tidak terkait Capaian
Pembelajaran)
Perlunya Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1. 🙢
Pendidikan harus memiliki hubungan dengan
kehidupan sehari-sehari (Ki Hajar Dewantara).
Namun saat ini belum optimal
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai
salah satu sarana pencapaian profil pelajar
Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus kesempatan
untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Tema Proyek

🙢
Gaya Hidup Bhineka Rekayasa dan
Kearifan Lokal
Berkalanjutan Tunggal Ika Teknologi

Suara Bangun Jiwa


Kewirausahaan
Demokrasi Raga

Kebekerjaan
Jumlah Tema
PAUD : 1 - 2 tema
🙢
1.
2. SD/MI : 2 - 3 tema
3. SMP/MTs : 3 - 4 tema
4. SMA/MA Kelas X : 3 - 4 tema
5. SMA/MA Kelas XI dan XII : 2 - 3 tema
6. SMK/MAK Kelas X: 3 tema, dengan 2 tema pilihan dan 1
tema wajib Kebekerjaan
7. SMK/MAK Kelas XI dan XII : 2 tema, dengan 1 tema
pilihan dan 1 tema wajib keberkejaan
8. SMK/MAK Kelas XIII tidak ada proyrk
42
44
45
Terima Kasih
Haturnuhun
Matursuwun
Tararengkyu

Anda mungkin juga menyukai