Kurikulum Merdeka
Desi Ariyanti, S.Pd., M.Pd.
Pengalaman
Ketua Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
Instruktur Pelatihan Online + Offline dari tahun 2017 hingga sekarang
Tim Teknis TOT ANBK dan Instruktur Nasional ANBK 2021 (Pusmenjar)
Prestasi
Juara 1 Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Tingkat Karasidenan
Kota Pekalongan
Juara Guru Berprestasi Tingkat Kota Pekalongan Tahun 2018
Instruktur Favorit e-guru.id tahun 2020/2021
Apa yang bapak ibu rasakan saat ini ?
https://www.menti.com/alkquvrmb6sd
https://bit.ly/pemantikp5
Tujuan
Memahami Struktur dan Implementasi
Kurikulum Merdeka : P5
Overview Kurikulum Merdeka
Materi
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui
berbagi praktik baik praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Lebih Sederhana
dan Mendalam
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan ● Konteks dan kebijakan lokal di satuan pendidikan
kerangka dan struktur ● Perangkat ajar yang
kurikulum, sesuai karakteristik dikembangkan secara
satuan pendidikan mandiri
Struktur Kurikulum Merdeka:
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 19
Teknologi
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
(satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 Musik, Seni Rupa, Seni
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Maksimal 2 JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 JP per
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
o Seni Musik
tahun.
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Inggris, Muatan Lokal,
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 dan/atau mata pelajaran
Total****: 828 (23) 252 1080 tambahan yang
diselenggarakan oleh
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
1 JP = 35 menit (minggu) tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing- masing.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 ***opsional. Satuan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128
Pendidikan dapat
mengintegrasikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 muatan lokal dalam
Pendidikan Pancasila 6 128 (4) 32 160
mapel lain atau
Bahasa Indonesia 10 192 (6) 32 224
diajarkan melalui
Matematika 6 160 (5) 32 192 kegiatan projek.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 160 (5) 32 192
Total JP tidak
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 96 (3) 32 128
termasuk mata
Pilihan minimal 1: 4 32 pelajaran Bahasa
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 96 (3) 128
Inggris, Muatan
Bahasa Inggris*** 2 64 (2)*** 64*** Lokal dan/atau mata
Muatan Lokal*** 2 64 (2)*** 64***
pelajaran tambahan
yang
Total*** 928(29) 224 1152 diselenggarakan
oleh satuan
27
CATATAN
1. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata
pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan
berdasarkan kesiapan satuan pendidikan.
2. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi
penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris,
misalnya terkait peningkatan kompetensi dan
penyediaan pendidik.
3. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata
pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke
dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler
dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan
mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.
29
30
Alokasi waktu mata pelajaran Program Sekolah Penggerak
SMA Kelas X Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (minggu) tahun Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPS terdiri dari Sosiologi,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Ekonomi, Sejarah, dan Geografi
72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa digabung menjadi “Sejarah”
72 (2) 36 108
dan Budi Pekerti*
PPKn 54 (2) *** 18 72 Minimal 25% jam pelajaran dari
setiap mata pelajaran wajib
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
dialokasikan untuk projek
Matematika 108 (3) 36 144 kokurikuler
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
288 (8) 144 432 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
(masing-masing 2 JP)
mengintegrasikan muatan lokal
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 dalam mapel lain atau diajarkan
PJOK 72 (2) 36 108 melalui kegiatan projek.
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, 54 (2) *** 18 72
Budidaya, Pengolahan)
72**
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 kelompok IPA, IPS, Bahasa
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 dan Budaya, dan Vokasi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Hanya mapel kelompok
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* umum (highlighted hijau
3 72 (2) 36 108 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan
PPKn 2 54 (2) *** 18 72 projek kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
*Pilih salah satu
Matematika 4 108 (3) 36 144
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72
penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: memenuhi alokasi projek
2 72 (2) 36 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari (hanya 27 minggu)
PJOK 3 54 (2) *** 18 72
***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika membuka kelompok ini,
Lanjutan siswa wajib mengambil
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi minimal 1 mapel dari tiap
720 (20) - kelompok
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra 22 792
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa
Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
1/23/2022 Sr
Kelom (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budiday i Harta ti@LPMP Jateng-01 2022
pok: Prakarya a, 72 (2) -
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XII Program Sekolah Penggerak
Asumsi 32 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun
3
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
umum (highlighted hijau
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan
PPKn 2 48 (2) *** 16 64 projek kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 96 (3) 32 128
*Pilih salah satu
Matematika 4 96 (3) 32 128
2
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 48 (2) *** 16 64
penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: 16 memenuhi alokasi projek
2 48 (2) *** 64
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari (hanya 27 minggu)
PJOK 3 64 (2) 32 96
***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 48 (2) *** 16 64 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 512 (18) 192 704
mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan membuka kelompok ini,
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi siswa wajib mengambil
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, 640 (20) - minimal 1 mapel dari tiap
Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.*** 22 704 kelompok
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)/Vokasi
(membatik, servis elektronik, dsb.)*** 64 (2) -
1/23/2022 Sri Hartat i@LPMP Jateng-01 2022
Muatan Lokal 2 72(2)***
CONTOH Pengaturan Waktu Belajar
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Pembelajaran dikelola dalam Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
Satuan pendidikan dapat bentuk blok-blok waktu dengan tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel
menentukan model struktur berbagai macam diajarkan secara kolaboratif (team dengan mapel lainnya.
kurikulum yang sesuai pengelompokkan. teaching) .
dengan kondisi dan tujuan Tatap muka dilakukan secara
masing- masing satuan Contoh: Guru berkolaborasi sedemikian reguler setiap minggu, dengan
pendidikan. 1. Mata pelajaran IPS, Bahasa rupa untuk merencanakan, jumlah jam tatap muka sesuai
Indonesia dan IPAS akan melaksanakan dan melakukan dengan yang ditetapkan oleh
Pengaturan cara penghantaran diajarkan dari jam 07.00- asesmen untuk suatu masing-masing satuan
(per mata pelajaran, tematik 12.00 dalam semester 1 pembelajaran yang terpadu. pendidikan berdasarkan
integratif, unit inkuiri, dll.) akan 2. Dalam satu tahun ajaran, ketentuan minimal dari
mempengaruhi sekolah dalam pembelajaran IPA dibagi ke Contoh: pemerintah
mengelola waktu (penjadwalan) dalam 3 blok waktu (masing- Konsep pengelolaan data dapat
dan sumber dayanya. masing 4 bulan). Mata pelajaran secara kolaboratif diajarkan oleh
Biologi, Kimia dan Fisika akan guru matematika dan IPA.
Model ini tidak harus dipilih salah diajarkan secara bergantian di Konsep ini bisa diajarkan di satu
satu, akan tetapi bisa juga setiap blok. Blok ke- 1 tahun kegiatan dengan
dikombinasikan. Misalnya ajaran 2020/2021 untuk Fisika, menggabungkan alokasi waktu
dengan menggunakan sistem blok ke-2 untuk Biologi, blok kedua mata pelajaran atau
terintegrasi dan blocking secara ke-3 Kimia. diajarkan pada masing-masing
bersamaan atau mapel, dengan penyelarasan
mengkombinasikan ketiga model aktivitas.
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal
didik untuk mempelajari materi secara komprehensif dan kontekstual karena pembelajaran di satuan pendidikan
mendalam keterampilan, pengetahuan dan sikap
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan diintegrasikan untuk mencapai suatu
hal tersebut memungkinkan peserta didik penguasaan kompetensi tertentu
belajar hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru secara intensif karena perlu memilih
memiliki lebih banyak waktu untuk kompetensi/konten yang selaras dengan
menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk pemahaman yang dituju
memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep
● dengan blok waktu yang lebih lama yang perlu dieksplorasi secara lebih mendalam
memungkinkan untuk studi yang mendalam, dan konten yang memerlukan waktu lebih
seperti mengerjakan proyek / penelitian individu / sedikit
kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan
guru.
Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap
dipertimbang kan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru merencanakan dan menyelaraskan antar guru minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa,
dalam tidak ada waktu di hari-hari tertentu mata pelajaran yang mengajarkan tujuan sehingga peserta didik tidak terbebani dengan
● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat pembelajaran yang berkaitan atau sama dengan banyaknya beban mata pelajaran
memutuskan
sistem blok membutuhkan pengaturan sarana unit atau konsep yang dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata
model ini dan prasarana yang ketat ● Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas pelajaran akan sangat berpengaruh jika macam
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi bagi guru untuk mengelola penjadwalan mata pelajaran yang diberikan dalam satu waktu
yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa mengikuti kebutuhan / fokus pemahaman yang tertentu terlampau banyak. Ada kecenderungan
tetap diingat. bisa berbeda setiap term/semester/ tahun konten suatu mapel belum terserap, sudah harus
ganti mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran --
pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu
yang bersamaan.
3
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Kepmen Budaya
262/M/2022
Sekolah
Pembiasaan
🙢
Proyek
Intra-kurik Profil Pelajar Penguatan
uler Pancasila Profil Pelajar
Pancasila
BSKAP
Capaian Pembelajaran Tema
009/H/KR/2022
BSKAP 033/H/KR/2022
MP
ATP
Ekstra-ku
MA
rikuler
@SahabatPembelajar
Minat dan Bakat
Pengertian
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan
🙢
pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan
memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai karakter dan
kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
1. Muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan fleksibel
2. Terpisah dari kegiatan intrakurikuler (alokasi lebih
kurang 25%)
3. Tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler (tidak terkait Capaian
Pembelajaran)
Perlunya Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1. 🙢
Pendidikan harus memiliki hubungan dengan
kehidupan sehari-sehari (Ki Hajar Dewantara).
Namun saat ini belum optimal
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai
salah satu sarana pencapaian profil pelajar
Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus kesempatan
untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Tema Proyek
🙢
Gaya Hidup Bhineka Rekayasa dan
Kearifan Lokal
Berkalanjutan Tunggal Ika Teknologi
Kebekerjaan
Jumlah Tema
PAUD : 1 - 2 tema
🙢
1.
2. SD/MI : 2 - 3 tema
3. SMP/MTs : 3 - 4 tema
4. SMA/MA Kelas X : 3 - 4 tema
5. SMA/MA Kelas XI dan XII : 2 - 3 tema
6. SMK/MAK Kelas X: 3 tema, dengan 2 tema pilihan dan 1
tema wajib Kebekerjaan
7. SMK/MAK Kelas XI dan XII : 2 tema, dengan 1 tema
pilihan dan 1 tema wajib keberkejaan
8. SMK/MAK Kelas XIII tidak ada proyrk
42
44
45
Terima Kasih
Haturnuhun
Matursuwun
Tararengkyu