Anda di halaman 1dari 51

KA

2022

-- •


pengawasklu.blogspot.com
Keunggulan Kurikulum Merdeka

01
Lebih Sederhana Lebih Relevan dan
Lebih Merdeka
dan Mendalam Interaktif
Fokus pada materi yang esensial Peserta didik: Tidak ada program Pembelajaran melalui kegiatan projek
dan pengembangan kompetensi peminatan di SMA, peserta didik
memberikan kesempatan lebih luas
memilih mata pelajaran sesuai minat,
peserta didik pada fasenya. Belajar kepada peserta didik untuk secara
bakat, dan aspirasinya.
menjadi lebih mendalam, aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
bermakna, tidak terburu-buru dan Guru: Guru mengajar sesuai tahap misalnya isu lingkungan, kesehatan,
menyenangkan. capaian dan perkembangan peserta didik. dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
Sekolah: memiliki wewenang untuk kompetensi Profil
mengembangkan dan mengelola Pelajar Pancasila.
kurikulum dan pembelajaran sesuai 2

dengan karakteristik satuan pendidikan


dan peserta didik.
“Kurikulum Merdeka dikembangkan
sebagai kerangka kurikulum yang lebih
fleksibel, sekaligus berfokus pada materi
esensial dan pengembangan karakter dan
kompetensi peserta didik. Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar sehingga pembelajaran
dapat disesuaikan dengan kebutuhan
belajar dan minat peserta didik.”

“Dalam Kurikulum Merdeka, guru dituntut


untuk mampu menguatkan Pembelajaran
Terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta
didik, melakukan penguatan pada asesmen
formatif dan menggunakan hasil asesmen
untuk merancang pembelajaran sesuai tahap
capaian peserta didik, menguatkan
pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam
projek penguatan profil pelajar Pancasila.”
Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan


satu siklus yang berawal dari pemetaan standar
kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran
sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
I diharapkan.
I
Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan
bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran
dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
I
peserta didik.

I
Apakah pembelajaran Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar
paradigma baru? Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu
segala kebijakan dan pembaharuan dalam system
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan
asesmen.
Kebijakan Implementasi Kurikulum
Strategi penyelenggaraan pembelajaran pada masa pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan 2
Option:
Madrasah menerapkan kurikulum
2013, dengan Standar Isi,
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang Madrasah menerapkan
ditetapkan oleh pemerintah, Kurikulum Merdeka dengan
dengan memberi kewenangan Standar Isi dan Capaian
madrasah melakukan kreasi dan Pembelajaran yang
inovasi dalam mengembangkan ditetapkan oleh pemerintah,
kurikulum operasional di masing- dengan memberi kewenangan
masing madrasah. madrasah melakukan kreasi
dan inovasi dalam
KMA Nomor 792 Tahun 2018 (RA) mengembangkan kurikulum
KMA Nomor 184 Tahun 2019 (MI, operasional di masing-masing
MTS, MA) madrasah.
Strategi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah

Standar Isi dan Capaian


Pembelajaran mata
pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan
Bahasa Arab mengacu
pada peraturan yang
ditetapkan oleh
Standar Isi dan Capaian Kementerian Agama.
Pembelajaran mata pelajaran
selain Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab
mengacu pada peraturan yang
ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
Karakteristik utama KM

Pembelajaran berbasis projek untuk


pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa,
dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global;
kemandirian; nalar kritis; kreativitas).

Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu


cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan


pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid
(teach at the right level) dan melakukan penyesuaian
dengan konteks dan muatan lokal.
•·-- ------------
CP digunakan untuk menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
CCaappaaiiaa
nn
Kelas X
PPeemmbbee Kelas V – VI (SMA/MA)
llaajjaarraann (SD/MI)


Kelas I – II
(SD/MI)

Fase F
Fase B Fase D

Fase A Fase C Fase E

Kelas III – IV Kelas VII – IX Kelas XI - XII


(SD/MI) (SMP/MTs) (SMA/MA)
Kebijakan Pemberlakuan Kurikulum Merdeka di Madrasah

Kurikulum merdeka

0
diterapkan di madrasah
secara bertahap mulai
Tahun Pelajaran
2022/2023

Kurikulum merdeka
diterapkan pada RA, MI,
MTs, dan MA/MAK secara
terbatas pada madrasah
percontohan / piloting

Madrasah
percontohan/piloting
ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan
Islam.
Coaching
Berpusat kepada Anak

Student Agency Tes Diagnostik


Soft-Skill
Kurikulum
Merdeka
Pembelajaran Budaya Positif
Sosial Emosional

Pembelajaran Segitiga Restitusi


Berdiferensiasi
Kerangka Dasar
Ditetapkan oteh pemerintah 114:!sat Tuju1n Pendldlkln Nasional
Kurikulum ditetapkan
oleh Pemerintah Profit Pelajar Pancasila
Pusatdengan
mengacu pada
Tujuan Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan
(untuk PAUD STPPA)
Nasional dan SNP

Standar lsi Standar Proses Standar Penilaian

Struktur Kurikulum C1p1l1n Pembelajaran Prinslp Pembel1j1ran din Asesmen

Contoh PerangkatAjar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran
dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan mengembangkan • Visi & Misi satuan pendidikan • Kurikulum operasional di satuan
kurikulum operasional berdasarkan • Konteks dan kebijakan lokal pendidikan
kerangka dan struktur kurikulum, • Perangkatajaryang
sesuai karakteristik satuan dikembangkan secara mandiri
pendidikan

- - - - -·
Penyesuaian struktur pembelajaran di setiap jenjang

Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurusan
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi tidak diberlakukan Di kelas 10
holistik: pelajar
Penguatan literasi dini digital, mata pelajaran
menyiapkan diri untuk
dan penanaman karakter Untuk memahami lingkungan Informatika menjadi mata menentukan pilihan mata
melalui kegiatan bermain- sekitar, mata pelajaran IPA dan pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. Mata
IPS digabungkan sebagai mata pelajaran yang dipelajari serupa
belajar berbasis buku bacaan Panduan untuk guru
pelajaran Ilmu Pengetahuan dengan di MTs
anak (Cergam Kreatif) Informatika disiapkan untuk
Alam dan Sosial (IPAS)
membantu guru- guru pemula, Di kelas 11 dan 12 pelajar
Fase Fondasi untuk Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
meningkatkan kesiapan sehingga guru mata pelajaran
thinking dalam mata Kelompok Mapel Wajib, dan
belajar di tingkat selanjutnya pelajaran Bahasa Indonesia, tidak harus berlatar belakang memilih mata pelajaran dari
(Karakter ) Matematika, dan IPAS pendidikan informatika kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan
Keterampilan Vokasi sesuai minat,
Pembelajaran berbasis Bahasa Inggris sebagai mata Pembelajaran berbasis
bakat, dan aspirasinya
projek untuk penguatan pelajaran pilihan projek untuk penguatan
kemandirian siswa dilakukan kemandirian siswa madrasah Pembelajaran berbasis projek
Pembelajaran berbasis projek
melalui kegiatan perayaan untuk penguatan kemandirian siswa
untuk penguatan kemandirian dilakukan minimal 3 kali
madrasah dilakukan minimal 3 kali
hari besar dan perayaan siswa madrasah dilakukan dalam satu tahun ajaran dalam satu tahun ajaran, dan pelajar
tradisi lokal minimal 2 kali dalam satu tahun menulis esai ilmiah sebagai syarat
ajaran kelulusan
PERBEDAAN K-13 DAN KURIKULUM MERDEKA
KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA
1. Peminatan dilakukan sejak kelas X 1. Tidak ada peminatan, siswa kelas XI dan XII
2. Pengaturan jam pelajaran diatur memilih minimal 2 dari kelompok mata pelajaran
(MIPA/IPA/Bahasa dan budaya/Vokasi/karya
perminggu kreatif, dan seni & Olahgara untuk sekolah khusus)
3. Kurikulum mengatur kegiatan belajar 2. Sekolah membuka minimal 3 mapel dari
(kegiatan rutin/intrakurikuler) masing-masing kelompok mapel pilihan
4. Penguatan karakter melalui pembelajarn di 3. Pengaturan jam pelajaran diatur pertahun
(sekolah lebih leluasa mengatur)
kelas yang tersirat di KI (Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar) 4. Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan projek
sehingga lebih kontekstual dan relevan dengan
5. Beban kerja guru terhitung dari Penguatan profil Pelajar Pancasila
kegiatan mengajar 5. Mata pelajaran dibagi menjadi dua, yaitu
rutin/intrakurikuler saja pembelajaran rutin (intrakurikuler) dan non
rutin (kokurikuler)
6. Acuan mengajar guru pada Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) 6. Penghitungan beban kerja guru dihitung dari
kegiatan rutin dan non rutin (sertifikasi tidak
sesuai Permendikbud terganggu)
37/2018 7. Beban belajar siswa tidak bertambah dari
kurikulum sebelumnya
Mendesak segera dilakukan sekolah/madrasah !

Melakukan evaluasi diri untuk memotret kesiapan sekolah, apakah


KURIKULUM 2013-KURIKULUM DARURAT, ataukah telah siap
menuju KURIKULUM MERDEKA

Konsekuensi profesional Kepala Sekolah bersama Tim di sekolah di dampingi Pengawas Sekolah:
melakukan kajian mendalam terhadap STRUKTUR KURIKULUM, CAPAIAN
PEMBELAJARAN, dan PRINSIP PEMBELAJARAN & ASESMEN yang telah ditetapkan pada
Kurikulum Merdeka, dapat dioperasionalkan di sekolah

Menentukan strategi stransisi dari implementasi kurikulum sebelumnya menuju


Kurikulum Merdeka, pada kurun waktu 2 tahun (sebelum tahun
2024/penerapan secara nasional), dapat dibuat roadmap oleh sekolah

Penetapan program kerja dan anggaran sekolah memastikan implementasi


Kurikulum Merdeka telah terencana sedini mungkin
Langkah dan upaya strategis
Penyediaan Perangkat ajar (buku Memastikan beban kerja guru dan beban
teks dan bahan ajar (pendukung) belajar siswa tidak memberatkan (guru
berkolaborasi dengan tidak terganggu tunjangan profesinya)
Kemendikbudristek

Pelatihan dan penyediaan sumber belajar


guru, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah berkolaborasi dengan
Kemendikbudristek
Telaah Capaian
Pembelajaran
(CP)

PERANGKAT
AJAR Alur
KURIKULUM Pembelajaran
MERDEKA

Modul Ajar dan


Bahan Ajar
“PADANAN” PERANGKAT AJAR

Prota Prosem Prota Prosem

Silabus KI/KD
MA/Modul
CP-TP-ATP
Ajar
RPP
RPP
• Diberi nama Modul Ajar
• Pegangan Guru Penyesuaian
• Dikembangkan dari CP-TP-ATP
(ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN/
PADANAN SILABUS)

Bahan Ajar

• Modul Ajar yang telah disesuaikan


bahasanya (murid terlibat dalam
modul/bahasa instruksi/ajakan)
• Pegangan Murid dan orang tua
murid
Cara Pandang Terhadap KD vs CP

KD
Taxonomi Bloom-Anderson Pemahaman/C2

Pemahaman CP Pendekatan
merupakan capaian Konstruktivisme
tertinggi
BERPIKIR BARU YANG MERDEKA
Jika dalam CP ada kata-kata memahami atau setara memahami,
maka jangan dimaknai itu merupakan capaian level berpikir C2
(low order thinking skills)

Pemahaman siswa dibangun melalui pengalaman nyata


...."' selama satu tahun (Fase E), dan dua tahun (Fase F)

Cara membekali pemahaman siswa agar mampu


mengkonstruk pemahamannya sendiri dilakukan dengan
cara-cara yang MERDEKA berdasarkan kreativitas masing-
masing guru
Pemerintah hanya menyediakan rambu-rambu capaian belajar
siswa di akhir fase saja, sedangkan
”START” nya dimulai dari mana saja menjadi
kewenangan guru

Memerlukan asesmen awal agar guru tahu persis kondisi siswa


yang sebenarnya (Asesmen Diagnostik)
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar
konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep "Memahami" dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat
statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya. Siswa
dikatakan telah mencapai CP apabila sudah menunjukkan setidaknya 1 dari 6 facet/aspek
pemahaman seperti dalam slide berikut.
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2. JJ\�
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam
Capaian Pembelajaran (CP)
PAUD (Fase Pondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya
Peserta didik mengenali dan Self Knowledge sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga
mempraktikkan nilai dan intinya
kewajiban ajaran agamanya. Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri ( cara
Anak mengamalkan nilai-nilai Application mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab
ajaran agamanya dalam makan dan minum, menggunakan kata "Terima Kasih",
interaksi dengan sesama dan "To long" dan "Permisi", terbiasa berdoa.
lingkungan (tumbuhan,
Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari
hewan, lingkungan hidup). Perspective s i k a p orang I a in t er had a p d i r in ya, be rd o
Anak mengenal a menggunakan bahasanya sendiri
keberagaman dan
EmpatiRole Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
menunjukkan sikap
Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan
menghargai agama dan sesuatu, membantu orang lain, menyiram tanaman 1'
kepercayaan orang lain. atau memberi makan atau bermain dengan hewan iJJ
6 Aspek Pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)

6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis,
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

lnterpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. lnterpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta
pprrooses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara atau indikator untuk
mengkonfirmasi pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan
tidak hirarkis/bukan merupakan siklus. Kata Kerja Operasional yang digunakan
pada setiap facet dapat diambil dari Taksonomi Bloom-Andersen.

Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman


ini (mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan


Tujuan
Pembelajaran {TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran {ATP),
�d
menentuka.•
asesmen, dan instruksi yang tepat. a.
ALUR PEMBELAJARAN (PADANAN SILABUS)
Elemen CP TP ATP

Pemahaman Peserta didik 1. Memahami penyebab terjadinya banjir 1. Membedakan bermacam alat ukur panjang
Fisika mampu sebagai salah satu dampak perubahan Menggunakan alat ukur sesuai
mendeskripsikan iklim 2.
gejala 2. Mendeskripsikan proses dengan jenis pengukuran
alam dalam perubahan iklim dengan 3. Memahami penyebab terjadinya
cakupan menggunakan bahasa sendiri banjir sebagai salah satu dampak
keterampilan 3. Memaknai dampak perubahan perubahan iklim
proses dalam iklim berdasarkan pemikiran 4. Mendeskripsikan proses perubahan
pengukuran, sendiri iklim dengan menggunakan bahasa
perubahan iklim 4. Membedakan bermacam alat sendiri
dan pemanasan ukur panjang 5. Memaknai dampak perubahan iklim
global, 5. Menggunakan alat ukur sesuai berdasarkan pemikiran sendiri
pencemaran dengan jenis pengukuran. 6. Membandingkan gagasan tentang
lingkungan, energi 6. Membandingkan gagasan dampak perubahan iklim yang dimiliki
alternatif, dan tentang dampak perubahan iklim dengan hasil pemikiran orang lain
pemanfaatannya. yang dimiliki dengan hasil 7. Menyimpulkan gagasan tentang
pemikiran orang lain banjir berdasarkan sudut pandang
7. Menyimpulkan gagasan tentang masing-masing
banjir berdasarkan sudut 8. Menceritakan perasaan yang dialami
pandang masing-masing ketika berada pada wilayah yang
8. Menceritakan perasaan yang mengalami perubahan iklim
dialami ketika berada pada 9. Mengajukan gagasan untuk
wilayah yang mengalami penanggulangan perubahan iklim
perubahan iklim
9. Mengajukan gagasan untuk
penanggulangan perubahan
iklim
CONTOH ISI MODUL AJAR
TUJUAN ASESMEN
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN PEMBELAJARA
PEMBELAJARAN N
Memahami 1. Membentuk 6 kelompok (masing-masing 5 orang). 1. Sikap: gotong
penyebab 2. Mengunjungi daerah-daerah sepanjang aliran sungai brantas royong/kolabor
terjadinya banjir yang rawan banjir (peserta didik bebas memilih tempat) asi/kerja sama
sebagai salah 3. Kelompok melakukan observasi tentang tata letak rumah 2. Pengetahuan:
satu dampak warga di daerah-daerah sepanjang aliran sungai brantas yang Formatif
perubahan iklim rawan banjir 3. Keterampilan:
4. Mewawancarai warga di daerah-daerah sepanjang aliran sungai Unjuk kerja
brantas yang rawan banjir wawancara
5. Mengunjungi lembaga terkait bencana banjir seperti Dinas
Lingkungan Hidup Kota Malang, BPBD Kota Malang, dll
(peserta didik bebas memilih tempat)
6. Mewawancarai bagian terkait untuk memperoleh informasi
tentang penyebab banjir di daerah-daerah rawan banjir.
7. Membandingkan data hasil wawancara dari warga dengan
lembaga-lembaga pemerintahan terkait
8. Melaporkan hasil observasi lapangan dengan beragam media
(peserta didik bebas memilih media)
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN

KURIKULUM MERDEKA
Apa yang harus dikuasi guru ?
Mau berubah dengan paradigma baru dan menguasai minimal dua
model pembelajaran

Teaching at the
Right Level (TaRL)

Project Based Learning


(PBL)
Produk Karya Tehnologi yang salah satu
bentuknya membuat animasi atau video

Model
Produk Prakarya contohnya
Produk dari
membuat miniatur rumah dari
PBL
barang bekas

Produk Karya Tulis, seperti membuat


laporan hasil pengamatan
Pelaksanaan TaRL Kurikulum merdeka
Perlu dibuat adanya asesmen-asesmen
berkala untuk melihat proses pemahaman
murid, kebutuhan, kemajuan selama
pembelajaran atau biasa disebut Asesmen Pembelajaran
Formatif. Adapun Asesmen Sumatif,
sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan
pembelajaran di akhir suatu pembelajaran
juga diperlukan untuk membantu pendidik
merancang projek berikutnya.

Pengelompokkan peserta didik dalam


Perencanaan tingkat yang sama.

Untuk bisa membuat pembelajaran yang


berpusat pada peserta didik, maka asesmen
menjadi tahap pertama yang harus kita
lakukan Asesmen ini biasa disebut juga ·--- ------------
Asesmen
asesmen diagnostic. Yang perlu dikenali
antara lain: potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan peserta didik, tahap
capaian pembelajaran anak, dll
Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.

Dalam kondisi tertentu, informasi terkait


latar belakang keluarga, kesiapan belajar,
motivasi belajar, minat peserta didik, dll,
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan pembelajaran.
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PROD UK
berkomunikasi dan berinteraksi anta
siswa.
Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, - mengkonfirmasi pemahaman.
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
Pelaksanaan Asesmen
Sumatif dan Formatif
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
dengan memperhatikan hal berikut: o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
pernbelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir
untuk memberi perlakuan berdasarkan semester.
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
pembelajaran. seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik proyek, portofolio), maupun tes.
seperti observasi, performa [kinerja, o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
produk, proyek, portofolio), maupun tes. memberikan umpan balik atau melakukan
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses
langsung dengan memberikan umpan balik atau pembelajaran yang telah dilakukan
melakukan intervensi.

--�· = ·'
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
Penting bagi para guru untuk

. } l�
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
memegang rubrik penilaian sebagai
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung ......_ d_a_s_a p_e_n_i a_n_p_a_d_a_s_,_s_w_a
..............................
�_.......... ...._------""" ................_��� ./'
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:

Asesmen pada akhir proses


pembelajaran

Asesmen untuk proses


pembelajaran
Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung
Asesmen sebagai berfokus pada asesmen sumatif
proses pembelajaran (assessment OF learning) yang dijadikan
acuan untuk mengisi laporan hasil belajar,
sehingga hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.
Assessment OF Learning

• Asesmen untuk evaluasi


pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
Assessment FOR Learning
sumatif
• Asesmen untuk perbaikan proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
Assessment As Learning formatif

• Asesmen untuk refleksi proses


pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
formatif
Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik
diharapkan menyelenggarakan lebih banyak
asesmen formatif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Pendukung Keterlaksanaan Pembelajaran Paradigma Baru
dalam Kerangka Kurikulum Merdeka

Kurikulum Modul P5 Pelaporan


Panduan
Panduan Layanan Pelaporan capaian hasil
Pelaksanaan Projek
Pendidikan Penguatan Profil belajar dan projek P5
Pelajar Pancasila

Modul Ajar Asesmen


/RPP+
Asesemen
Panduan Diagnostik, Formatif
Pembelajaran dan Sumatif
3 Pilihan Implementasi
Kurikulum Merdeka
Jalur Mandiri
Mandiri Belajar Mandiri Berbagi
Menerapkan beberapa Menerapkan Kurikulum Merdeka
bagian dan prinsip dengan mengembangkan
Kurikulum Merdeka, tanpa I sendiri berbagai perangkat ajar I
\ mengganti kurikulum satuan I di satuan pendidikan RA, kelas 1,
\ I
\ pendidikan yang sedang I 4, 7 dan 10.
diterapkan. \ I
\ I

' '' /

'
- -
/
.... ' .... ....
Mandiri Berubah - -
Menerapkan Kurikulum
Merdeka menggunakan
\
"'
I perangkat ajar yang sudah I
\ disediakan pada satuan I
\ pendidikan RA, kelas 1, 4, 7 dan
I
10.
''
' .... ....
-- -
Tahapan Implementasi Melakukan pengembangan sesuai konteks
satuan pendidikan dengan pelibatan warga
Kurikulum Merdeka sekolah secara luas
Tahap 4 Kompleksitas Tinggi

Melakukan modifikasi mengacu


contoh yang disediakan/dilatihkan
Tahap 2 Kompleksitas Dasar
Tahap 3
Kompleksitas Sedang
Melakukan pengembangan
sesuai konteks satuan
pendidikan dengan pelibatan
warga sekolah dan masyarakat
secara terbatas
Tahap 1 Kompleksitas Sederhana
Mengikuti contoh yang telah
disediakan/dilatihkan
Poin Penting Projek Penguatan P-P-P
Dimensi-Elemen Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan Berkebinekaa n Bergotong
YME, dan Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Global royong
berakhlak mulia
• Akhlak • Mengenal dan • Kolaborasi • Pemahaman • Memperole h • Menghasil
beragama menghargai diri dan dan kan gagasan
budaya bangsa • Kepedulian
• Akhlak pribadi • situasi memproses yang
Indonesia dan Berbagi
informasi dan orisinal
• Akhlak kepada dunia • Regulasi diri gagasan
manusia • Menghasilkan
• Komunikasi • Menganalis is karya dan
• Akhlak kepada dan interaksi dan tindakan yang
alam antar
mengevalu asi orisinal
budaya
penalaran
• Akhlak • Memiliki
• Refleksi dan
bernegara tanggung jawab • Merefleksi dan keluwesan
terhadap mengevaluasi berpikir dalam
pengalaman pemikirannya mencari alternatif
kebinekaan sendiri solusi
permasalahan
• Berkeadilan sosial
Tema-tema Utama Projek Penguatan P-P-P

Berekayasa dan
Berteknologi untuk Gaya Hidup
Membangun NKRI Berkelanjutan Kewirausahaan

Bangunlah Jiwa Bhinneka


Kearifan Lokal Suara Demokrasi
dan Raganya Tunggal Ika
Saran:
Tahapan IKM
Menyusun KSOP bersama
semua Stake-Holder

Mengorganisasi Pembelajaran

Mendesain Pembelajaran
Proyek Profil Pelajar Pancasila
(PPP)
Mempersiapkan Perangkat Ajar
(CP, ATP, Modul Ajar,
Asesmen)
Mempersiapkan Soft-Skill (Budaya Positif,
Pembelajaran Berdiferensiasi,
Pembelajaran Sosial Emosional, Coaching,
Student Agency)

Pelatihan yang Berkelanjutan

Refleksi, Evaluasi dan RTL


Dari analisis konteks, KOMPONEN KOSP
dirumuskan karakteristik sekolah
yang menggambarkan keunikan
sekolah dalam hal peserta Intrakurikuler, kokurikuler
didik, sosial, budaya, guru, dan (Projek PPP), dan
tenaga kependidikan. ekstrakurikuler
Karakteristik satuan Pengorganisasian Merancang Pendampingan, Evaluasi,
pendidikan Pembelajaran dan Pengembangan Profesional

Visi, Misi, Tujuan Lampiran


pencapaian profil Rencana Pembelajaran
Pelajar Pancasila menggambarkan rencana pembelajaran selama
setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit
mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudah
menjalankan pembelajaran secara integrasi),
program prioritas satuan pendidikan
I

Lampiran KOSP
- ·• -
Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas:
Menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran
dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan
pembelajaran secara integrasi)

0
Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila Penjabaran
pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun
ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya)

Referensi landasan hukum atau landasan lain yang


kontekstual dengan karakteristik sekolah
MARET2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

2 3 4 :5 6 Satu hari dalam


Upacara Projek
Penguatan seminggu untuk
Proffl PellJar pelaksanaan
Pancasla
P5.
7 8 9 10 11 12 13
Upacara tsra M1'ra Cuti sersam
Seluruh jam
14 5 16 17 18 19 belajar pada hari
20
Hari
. upacera ProJek itu digunakan
Raya Nyep Penguatan
Profll Pelajar untuk projek P5
Pancnll

21 22 23 24 25 26 27
upacera prqek
Penguatln
Profit Pe�ar
Pancasll

28 29 30 31
Upacara
Ice Break

Siapkan 1 kertas dan pena untuk menulis.

Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil.
- Gambar 1 persegi panjang besar
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Terakhir gambarlah 2 buah tabung.

Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?

Lalu gambar apa yang pelatih maksud?


Yang dimaksud adalah gambar RUMAH

Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak


gambar berbeda yang dibuat oleh peserta?

Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang


menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.

Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas,
maka persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari
pemahaman yang dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit
dicapai.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan


pembelajaran yeng tepat, jelas dan relevan.

Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang
harus dilakukan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai