Anda di halaman 1dari 86

Pedoman Melaksanakan

Pekerjaan

Orientasi PPPK 2023


Bahan Diskusi

01 Model Kompetensi Guru 02 Kebijakan Kurikulum Merdeka

03 Perencanaan Pembelajaran &04 Pembelajaran yang Berpusat


Asesmen pada Peserta Didik
01
Model Kompetensi
Guru
Sesuai dengan Perdirjen GTK No. 2626/B/HK/2023
Brainstorming!!!
• https://jamboard.google.com/d/
1re01qygzr_RtSQX-Fdj-6puiZEjW_1B5eRP-
_lnt8w8/edit?usp=sharing
Model Kompetensi Guru
Regulasi :
Perdirjen GTK No. 2626/B/HK/2023

Model kompetensi guru adalah deskripsi pengetahuan,


keterampilan, dan perilaku dari Kompetensi Teknis Guru yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas profesi.
Siapakah Guru yang dimaksud dalam perdirjen
tersebut?
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Model Kompetensi Guru digunakan sebagai acuan untuk:

● pengembangan instrumen pemetaan kompetensi Guru;


● pengembangan instrumen seleksi pengadaan Guru;
● pengembangan instrumen uji kompetensi perpindahan jabatan ke dalam jabatan fungsional Guru;
● pengembangan instrumen uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan fungsional Guru;
● pengembangan materi dan instrumen pada program pendidikan profesi guru;
● pengembangan materi dan instrumen untuk pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi Guru;
● pengembangan materi dan instrumen pada program pendidikan guru penggerak; dan/atau kegiatan
lain yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi Guru.
Kompetensi Guru

Kompetensi 01 02 Kompetensi
Pedagogik Kepribadian

Kompetensi 03 04
Kompetensi
Sosial Profesional
1. Kompetensi Pedagogik
Definisi:
Kemampuan mengelola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

No Indikator
Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta
1.1
didik
1.2 Pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik

1.3 Asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Level Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
Definisi:
Kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian tersebut dilakukan melalui refleksi dalam
menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada
peserta didik.

No Indikator
Kematangan moral, emosi, dan spiritual, untuk berperilaku sesuai
2.1
engan kode etik guru
2.2 Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi

2.3 Orientasi berpusat pada peserta didik


Level Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
Definisi:
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan Masyarakat sekitar.
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dilakukan dalam
pembelajaran dan pengembangan diri.

No Indikator
3.1 Kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran
3.2 Keterlibatan orangtua/wali dan Masyarakat dalam pembelajaran
Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk
3.3
peningkatan pembelajaran
Level Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
Definisi:
Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kemampuan
penguasaan materi tersebut untuk menetapkan tujuan pembelajaran dan pengorganisasian
konten pengetahuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik..

No Indikator
4.1 Pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
4.2 Karaktersitik dan cara belajar peserta didik

4.3 Kurikulum dan cara penggunaannya


Level Kompetensi Profesional
BUKU PEDOMAN KERJA

https://docs.google.com/document/d/1ioT4isgQXQcfKGWUiWWxDPvHBNm_gnqf/edit?usp=sh
aring&ouid=105958788402914891184&rtpof=true&sd=true
Kesimpulan
● Dalam transformasi pendidikan Indonesia, guru memiliki peran kunci
dalam menerapkan Perdirjen GTK No.2626/B/HK/2023
● Peran baru guru adalah sebagai pembelajar seumur hidup,
pengembang diri, kolaborator, dan pemimpin pembelajaran yang akan
membawa perubahan dalam pendidikan.
● Mari berkomitmen untuk terus berkembang, berkolaborasi, dan
berkontribusi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih
baik
02
Kebijakan
Kurikulum Merdeka
Permendikbudristek No. 262/M/2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikukulum Merdeka
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah pusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum
ditetapkan oleh Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar Kompetensi
pada Tujuan Lulusan
(untuk PAUD
Pendidikan Nasional STPPA)
dan SNP
Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar
lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran


dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan ● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional
mengembangkan kurikulum
● Konteks dan kebijakan lokal di satuan pendidikan
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum, ● Perangkat ajar yang
sesuai karakteristik satuan dikembangkan secara
pendidikan
STTPA Standar Pencapaian Perkembangan Anak mandiri
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurus Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi an tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Di kelas 10 pelajar menyiap Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib kan diri untuk menentukan dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata pilihan mata pelajaran di kelas Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajar an IPA dan IPS Panduan untuk guru 11. Mata pelajaran yang kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak diga bungkan Informatika disiapkan untuk dipelajari serupa dengan di dari 60% ke 70% intelektual, capaian
sebagai mata pelajaran membantu guru-guru pemula, SMP pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Ilmu Pengetahuan Alam sehingga guru mata Penerapan pembelajaran ber dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan dan Sosial (IPAS) pelajaran tidak harus berlatar Di kelas 11 dan 12 pelajar basis projek dengan mengintegra yang sederajat, dengan
bersekolah belakang pendidikan mengikuti mata pelajaran dari sikan mata pelajaran terkait. menerapkan prinsip
• Integrasi computational informatika Kelompok Mapel Wajib, dan
Pembelajaran berbasis modifikasi kurikulum
thinking dalam mata memilih mata pelajaran dari
projek untuk penguatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
pelajaran Bahasa Pembelajaran berbasis pro kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
profil Pelajar Pancasila menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, jek untuk penguatan profil Pe dan Keterampilan Vokasi
dilakukan melalui kegiatan minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
dan IPAS lajar Pancasila dilakukan sesuai minat, bakat, dan
perayaan hari besar dan SLB juga menerapkan
minimal 3 kali dalam satu aspirasinya
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai Pelajar dapat memilih mata pelajar pembelajaran berbasis
tahun ajaran
mata pelajaran pilihan an di luar program keahliannya projek untuk menguatkan
Pembelajaran berbasis
Pelajar Pancasila dengan
projek untuk penguatan profil
Pembelajaran berbasis Alokasi waktu khusus projek mengusung tema yang
Pelajar Pancasila dilakukan
projek untuk penguatan profil penguatan profil pelajar sama dengan sekolah regu
minimal 3 kali dalam satu
Pelajar Pancasila dilakukan Pancasila dan Budaya Kerja ler, dengan kedalaman
tahun ajaran, dan pelajar
minimal 2 kali dalam satu untuk peningkatan soft skill materi dan aktivitas sesuai
menulis esai ilmiah sebagai
tahun ajaran (karakter dari dunia kerja) dengan karakteristik dan
syarat kelulusan
kebutuhan pelajar di SLB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21


Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan wakt u pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek
pembelajaran. dari semua mata pelajaran dan jumlah
2. Projek penguatan profil pelajar total waktu pelaksanaan masing-masing
Pancasila. Kegiatan khusus yang projek tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya
Alokasi waktu untuk setiap projek
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
penguatan profil pelajar Pancasila
mengacu pada Standar Kompetensi
tidak harus sama. Sat u projek dapat
Lulusan.
dilakukan dengan durasi waktu yang
lebih panjang daripada projek yang
lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat
menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar


Pancasila; dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum PAUD

Struktur Kurikulum PAUD mencakup 3 elemen:


1. elemen nilai agama dan budi pekerti,
2. elemen jati diri, dan
3. elemen dasar-dasar literasi dan STEAM.

Elemen tersebut merupakan kompetensi pembelajaran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada
PAUD. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP
memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk
mencapai tujuan tersebut (fase).
Struktur Kurikulum
SD
Struktur kurikulum SD/ MI dibagi menjadi 3 (tiga)
Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
dan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan.
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI pelajaran.
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat

a. pembelajaran intrakurikuler; dan dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran

dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak

beban belajar per-tahun. harus sama.


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas * Diikuti oleh peserta didik
I sesuai dengan
agama/kepercayaan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER masing-masing.
(minggu) per tahun TAHUN

** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dan/atau Seni Tari). Peserta
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180

Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 *** Maksimal 2 JP per minggu


Matematika 144 (4) 36 180 atau 72 JP per tahun.
PJOK 108 (3) 36 144

Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk
o Seni Musik mata pelajaran Bahasa
o Seni Rupa
o Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal,
o Seni Tari dan/atau mata pelajaran
tambahan yang
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 diselenggarakan oleh satuan
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 pendidikan.
Total****: 828 (23) 252 1080
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas
II
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) per tahun TAHUN
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 agama/kepercayaan masing-
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144


** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Seni Teater, atau Seni Tari).

Matematika 180 (5) *** 36 216


*** Maksimal 2 JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 JP per
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 tahun.
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater **** Total JP tidak termasuk
o Seni Tari
mata pelajaran Bahasa Inggris,
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
diselenggarakan oleh satuan
Total****: 900 (25) 252 1152 pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) per tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing- masing.

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144


** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216 *** Maksimal 2 JP per
minggu atau 72 JP per
IPAS 180 (5) 36 216 tahun.
PJOK 108 (3) 36 144
**** Total JP tidak termasuk
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 mata pelajaran Bahasa
o Seni Musik Inggris, Muatan Lokal,
o Seni Rupa
dan/atau mata pelajaran
o Seni Teater
tambahan yang
o Seni Tari
diselenggarakan oleh satuan
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 pendidikan.

Muatan Lokal*** 72 (2) - 72


Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak


Per Minggu
Alokasi per
Alokasi Projek per Total JP Per Tahun ****Jam pelajaran kelas
tahun
tahun
(minggu) 3 SD mengalami
peningkatan, mengikuti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 struktur kelas 4 karena
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 IPAS dimulai di kelas 3
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128


***opsional. Satuan
Pendidikan dapat
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 mengintegrasikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 96 (3) 32 128 muatan lokal dalam
Pendidikan Pancasila 6 128 (4) 32 160 mapel lain atau
Bahasa Indonesia 10 192 (6) 32 224 diajarkan melalui
Matematika 6 160 (5) 192
kegiatan projek.
32
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 160 (5) 32 192 Total JP tidak
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 96 (3) 32 128 termasuk mata
Pilihan minimal 1: 4
pelajaran Bahasa
32
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 96 (3) 128 Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata
Bahasa Inggris*** 2 64 (2)*** 64*** pelajaran tambahan
Muatan Lokal*** 2 64 (2)*** 64*** yang diselenggarakan
oleh satuan
Total*** 928(29) 224 1152 pendidikan
Apa itu Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila?

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan


kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan.
Mekanisme
● Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah
dari intrakurikuler.
● Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
● Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau
dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan proyek
penguatan profil pelajar Pancasila.
Prinsip pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Holistik Kontekstual

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas
sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.

Berpusat pada Peserta Didik Eksploratif

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri.
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema
mengusulkan topik projek sesuai minatnya. formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini
memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Manfaat P5
Pihak Terkait Manfaat

Satuan Pendidikan • Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi
dan keterlibatan masyarakat.
• Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi
kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Pendidik • Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
• Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
• Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
Peserta Didik • Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
• Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
• Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
• Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
• Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai
salah satu bentuk hasil belajar.
• Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan
secara optimal.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat
● Proyek penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30%
(dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran
selama 1 (satu) tahun.

● Alokasi waktu untuk setiap proyek penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih
panjang daripada proyek yang lain.

● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek dapat dilaksanakan


dengan menjumlah alokasi jam pelajaran proyek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing proyek
tidak harus sama.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat
No Tema Tujuan Keterangan
1 Gaya Hidup Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik SD/MI,
Berkelanjutan jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan SMP/MTs,
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. SMA/MA,
Peserta didik juga membangun kesadaran untuk SMK/MAK dan
bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari sederajat.
potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk
menghadapi dan memitigasinya.
2 Kearifan Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan SD/MI,
Lokal kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan SMP/MTs,
kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, SMA/MA,
serta perkembangannya. Peserta didik mempelajari SMK/MAK
bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah dan sederajat.
berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai
dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam
kehidupan mereka.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau Sederajat
No Tema Tujuan Keterangan
3 Bhinneka Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya SD/MI,
Tunggal Ika perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun SMP/MTs,
dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai- SMA/MA,
nilai ajaran yang dianutnya. SMK/MAK
Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai dan sederajat.
agama dan
kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah
berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap
terjadinya konflik dan kekerasan.
4 Bangunlah Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan SD/MI,
Jiwa dan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk SMP/MTs,
Raganya dirinya SMA/MA,
maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan SMK/MAK dan
penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait sederajat
kesejahteraan diri
(wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya
mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah
masalah-masalah yang
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau Sederajat
No Tema Tujuan Keterangan
5 Suara Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, SMP, SMA,
Demokrasi menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap SMK dan
kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui sederajat.
pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan
memahami
implementasi demokrasi serta tantangannya dalam
konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi
sekolah dan/atau dalam dunia kerja.
6 Rekayasa Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, SD,
dan Teknologi sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa SMP, SMA,
membangun produk berteknologi yang memudahkan SMK dan
kegiatan diri dan sekitarnya.Peserta didik dapat sederajat.
membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat
sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat
No Tema Tujuan Keterangan
7 Kewirausa- Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat SD/MI,
haan lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan SMP/MTs,
potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek SMA/MA, dan
lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. sederajat.
Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya
kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta Karena jenjang
didik juga membuka wawasan tentang peluang masa SMK/MAK
depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi sudah memiliki
problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi mata pelajaran
tenaga kerja profesional penuh Integritas. proyek Kreatif
dan
Kewirausahaan,
maka tema ini
tidak menjadi
pilihan untuk
jenjang SMK.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat
No Tema Tujuan Keterangan
8 Kebekerjaan Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan SMK/MAK.
yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di
keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun
pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja,
serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam proyeknya, peserta
didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Waktu Pelaksanaan

Jenjang Jumlah Jumlah Tema


proyek/Tahun
SD/MI 2 2 tema yang berbeda.
SMP/MTs dan Kelas 3 3 tema yang berbeda
XMA/SMK
Kelas XI dan XII SMA/MA 2 2 tema yang berbeda.

SMK/MAK 3 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema


Kebekerjaan di kelas X,
2 (dua) proyek dengan 1 (satu) tema pilihan
dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1
(satu) proyek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII
SMK/MAK.
Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak
mengambil proyek penguatan profil pelajar
Pancasila.
03
Perencanaan
Pembelajaran dan
Asesmen
SK BSKAP No. 033 dan No. 009 Tahun 2023
01 02 03 04

Memahami dan Merumuskan Menyusun Alur Merancang


menganalisis Tujuan Tujuan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran. CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang
tersedia untuk mencapai tujuan tersebut (fase).

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian
Fase PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12
Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa yang


tersebut Kemampuan yang perlu dicapai peserta dipelajari dalam mata pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan didik setelah mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil Pelajar pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus Dibuat dalam bentuk matriks.
dicapai peserta didik pada setiap fase. Setiap elemen dipetakan menurut
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang perkembangan peserta didik
disajikan dalam paragraf yang utuh.
Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Lingkup Materi


Kemampuan atau Konten dan konsep utama
keterampilan yang perlu yang perlu dipahami pada
ditunjukkan/ akhir satu unit pembelajaran
didemonstrasikan oleh
peserta didik
Cara merumuskan tujuan pembelajaran

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Merumuskan tujuan Merumuskan tujuan Merumuskan tujuan
pembelajaran secara pembelajaran dengan pembelajaran Lintas Elemen
langsung berdasarkan CP menganalisis ‘kompetensi’ CP
dan ‘lingkup Materi’ pada
CP
Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran

Tujuan Tujuan
Awal
Pembelajaran Pembelajaran
Fase 1 2

Tujuan Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran
3 4

Tujuan Tujuan
Akhir
Pembelajaran Pembelajaran
5 6 Fase
Merancang Pembelajaran
● Rencana pembelajaran dirancang untuk untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran.
● Rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan
pembelajaran dan disusun lebih rinci.
● Alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah.
● Rencana pembelajaran yang dibuat dapat berbeda-beda,
● Rencana pembelajaran dirancang dengan memperhatikan
berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang
berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran, dan lain-lain.
Rencana Pembelajaran

Rencana Modul Ajar


Pelaksanaan
Pembelajaran
Perbandingan Antara Komponen Minimum Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Modul Ajar
Komponen minim rencana pelaksanaan Komponen minimum modul ajar
pembelajaran

● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur
tujuan pembelajaran). tujuan pembelajaran).
● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran.
Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal dalam satu atau lebih pertemuan.
pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta
untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. instrumen dan cara penilaiannya.
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta
instrumen dan cara penilaiannya.
● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk,
misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan,
video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta
didik.
Modul Ajar
Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media
pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang
dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran.

Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glosarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik dan ● Daftar pustaka
digunakan pendidik

Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul


ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks,
kebutuhan, dan karakteristik peserta didik.
Asesmen
Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran. Asesmen dilakukan untuk
mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik
dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan
untuk memantau dan memperbaiki proses dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian
pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan:
pembelajaran.
a. kenaikan kelas; dan
Penilaian formatifdilakukan dengan mengumpulkan
b. kelulusan dari Satuan Pendidikan.
informasi mengenai:
a. Peserta Didik yang mengalami hambatan atau
kesulitan belajar; dan
b. perkembangan belajar Peserta Didik.

Permendikbud No.21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
Asesmen dalam pembelajaran
1. Asesmen formatif, a. Asesmen di awal pembelajaran yang dipakai untuk
yaitu asesmen mengetahui kesiapan peserta didik dalam
yang bertujuan mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan
untuk memberikan pembelajaran yang direncanakan dikategorikan
sebagai asesmen formatif karena ditujukan untuk
informasi atau
kebutuhan guru
merancang dalam
pembelajaran, tidak untuk keperluan
umpan balik bagi
penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan
pendidik dan dalam rapor.
peserta didik untuk b. Asesmen di dalam proses pembelajaran, yang
memperbaiki dilakukan selama proses pembelajaran untuk
proses belajar. mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yangcepat. Biasanya
asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini
juga termasuk dalam kategori asesmen formatif
Asesmen dalam pembelajaran
2. Asesmen sumatif,
- dilakukan di akhir proses pembelajaran
yaitu asesmen yang - dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua
dilakukan untuk atau lebih TP sesuai pertimbangan
memastikan pendidik atau satuan pendidikan
ketercapaian - Menjadi asesmen yang
bagian dari dilakukanpenilaian
perhitungan
keseluruhan tujuan di akhir semester, akhir tahun ajaran,
pembelajaran dan/atau akhir jenjang.

1. Sumatif lingkup materi (keharusan)


2. Sumatif akhir semester (opsional)
3. Sumatif akhir fase (opsional)
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
04
Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta
Didik
Sesuai dengan Perdirjen GTK No. 2626/B/HK/2023
Ingatlah satu persatu siswa di kelas Bapak/Ibu!
1. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas? Tahukah apa kekuatan
mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa minat mereka?
2. Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung paling baik di kelas?
Siapakah yang sebaliknya?
3. Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang
justru selalu menghindar saat bekerja kelompok?
4. Siapakah yang level membacanya paling tinggi? Siapakah yang masih
perlu dibantu untuk meningkatkan keterampilan memahami bacaan?
Siapakah yang paling senang menulis? Siapakah yang lebih senang
berbicara?
5. Dan seterusnya
PROFIL
BELAJAR

KEBUTUHAN

BELAJAR

KE LAJ
MURID
BE

T
SI

NA
AP AR
A

MI
N

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Kebutuhan Belajar Murid: MINAT

Minat murid
berbeda-
beda

Minat murid
masih bisa
berkembang

Minat dipertimbangkan
untuk
meningkatkan
keterlibatan murid
dalam pembelajaran

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Kebutuhan Belajar Murid: PROFIL BELAJAR

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Setelah p a n d e m i ini, m u r i d - m u r i d datang ke
kelas kita kembali dengan berbagai kondisi dan
latar belakang.

Penting untuk melakukan asesmen awal,


yang kemudian diikuti dengan melakukan
asesmen formatif di sepanjang proses
pembelajaran.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

Menggunakan
berbagai bentuk
asesmen formatif,
termasuk juga
asesmen awal
mengidentifikasi
mengamati perilaku
pengetahuan awal
murid-murid

Dapatkah Anda
menyebutkan
cara lainnya?

mereview dan melakukan


membaca rapor murid
berbicara dengan guru refleksi terhadap praktik
dari kelas mereka
murid sebelumnya pengajaran
sebelumnya

Sumber
Photo by Kelligambar: Google
Tungay on Unsplash
1. Pemetaan
Kebutuhan
Belajar
Berdasarkan
Kesiapan
Belajar

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 17


Tujuan Pembelajaran: murid dapat membuat
2. Pemetaan tulisan berbentuk prosedur.
Kebutuhan
Belajar
Berdasarkan
Minat

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 18


Tujuan Pembelajaran: murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.
3. Pemetaan Kebutuhan
Belajar Berdasarkan Profil
Belajar (Gaya Belajar)

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 19


apa saja yang dapat kita diferensiasi (diantaranya…)

KONTEN PROSES PRODUK

guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
@ODK&SL dari berbagai sumber

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Photo by Kelli Tungay on Unsplash

Anda mungkin juga menyukai