A. Rasional
Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sekolah. KTSP SD Negeri
Mangunharjo dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi pendidikan.
Pengembangan KTSP SD Negeri Mangunharjo di susun berdasarkan situasi dan
konteks yang dimiliki. Akan tetapi, tetap mengacu pada lingkup standar nasional
pendidikan yang ada, sesuai dengan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus diikuti dengan
analasis situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar nasional pendidikan yang
sudah ditetapkan, di antaranya Standar Isi (SI) dalam Permendiknas No 21 tahun 2016
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Permendiknas No 23 tahun 2016.
Hasil analisis tersebut merupakan dasar pijakan untuk menentukan kedalaman dan
keluasan target-target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun, tujuan yang ingin
dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bermutu di
sekolah tersebut. Pencapaian tujuan pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU
Sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang
sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Penyusunan dan pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan penyusunan dan pengembangan KTSP di
SD Negeri Mangunharjo dilaksanakan dalam bentuk Workshop Penyusuan KTSP
yang diselenggarakan pada tanggal 07 Juli 2021 bertempat di SD Negeri
Mangunharjo. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: analisis
sekolah, penyiapan dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi,
pemantapan dan penilaian yang dilaksanakan oleh Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
Dewan Guru beserta staf karyawan SD Negeri Mangunharjo, serta Dinas Pendidikan
selaku steakholder terkait
B. Tujuan Analisis Konteks
Tujuan Analisis Situasi Sekolah SD Negeri Mangunharjo adalah:
1. Memperoleh gambaran nyata kondisi SD Negeri Mangunharjo;
2. Memperoleh gambaran nyata situasi SD Negeri Mangunharjo.
C. Analisis Konteks
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP di SD Negeri
Mangunharjo berwujud evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat
dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats ). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian lingkungan internal
untuk memahami strengths atau kekuatan dan weaknesses atau kelemahan, serta
kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities atau peluang
dan threats atau tantangan. Adapun analisis konteks melalui SWOT di SD Negeri
Mangunharjo adalah sebagai berikut:
HASIL ANALISIS KONTEKS
SD NEGERI MANGUNHARJO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kondisi Satuan
No. Aspek Indikator Upaya Pencapaian
Pendidikan
1. Standar Isi Kurikulum sekolah Banyak guru belum Diadakan
memenuhi BSNP melakukan kajian SK- workshop
KD secara pengembangan
komperhensip SK-KD
Sistem penilaian
diinformasikan ke
orangtua melalui
pertemuan kelas.
Guru melakukan
penilaian berbasis
kelas
D. Penutup
Pada prinsipnya, KTSP yang dikembangakan di SD Negeri Mangunharjo
dikembangkan oleh sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten Kebumen. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah.
Dalam pengembangan KTSP ini, analisis situasi sekolah sangat perlu
dilakukan sehingga KTSP yang dikembangkan benar-benar didasarkan pada kondisi
dan situasi sekolah (di samping didasarkan pula pada prinsip-prinsip pengembangan
KTSP). KTSP yang dikembangkan berdasarkan analisis situasi sekolah diharapkan
akan benar-benar mencerminkan upaya peningkatan kondisi internal yang ada di
sekolah yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, dan program-program lainnya. Di samping itu, KTSP yang baik
harus dikembangkan atas dasar analisis peluang dan tantangan situasi eksternal yang
berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, yang meliputi: Komite
Sekolah, Dinas Pendidikan, Dunia Usaha dan Dunia Industri, Sumber Daya Alam dan
sosial budaya.