Anda di halaman 1dari 55

PELAKSANAAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Dipaparkan di LPMP Kalimantan Timur Samarinda,


23 Oktober 2018
KONDISI PENDIDIKAN TERKINI

Ada banyak persepsi tentang mutu.


Tapi dalam sistem penjaminan mutu pendidikan, yang
dimaksudkan sebagai mutu;
• semua karakteristik produk dan pelayanan yang
memenuhi persyaratan dan harapan
• sesuai dengan ‘standar’
• Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta
turunannya
• SPMI --- Internal artinya yang dapat dibenahi secara
internal.
2
KONDISI PENDIDIKAN INDONESIA
10 NEGARA DENGAN KINERJA PENDIDIKAN TERENDAH
Mapping by The Learning Curve 2013 ...

4
KONDISI KUALITAS GURU

HASIL UKG 2015 • Meskipun target proporsi


jumlah guru berkualifikasi
akademik S1 terpenuhi, target
nilai kompetensi guru secara
nasional belum mampu
tercapai yaitu 53,05 dari
target di atas 55.
• Meningkatnya kualifikasi
akademik guru belum diikuti
dengan meningkatnya
kompetensi guru dan hasil
belajar siswa.
• Penyelenggaraan pendidikan
keguruan belum sepenuhnya
dapat menghasilkan guru yang
kompeten.
• Jumlah Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK)
Sumber: Kemdikbud
yang terakreditasi masih
rendah.
5
KONDISI MUTU PENDIDIKAN

• Sebagian besar Pengelola pendidikan belum


sepenuhnya menerapkan standar mutu pendidikan
• Sekolah belum menjamin bahwa proses pendidikan
yang dijalankan amanah kepada standar mutu
– Bagaimana cara melakukan penilaian mutu pendidikan
– Bagaimana cara membuat perencanaan pemenuhan mutu
– Bagaimana cara pelaksanaan pemenuhan mutu
– Bagaimana cara mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu

• Manajemen Berbasis Sekolah “whole school


approach” yang transparan dan partisipatif
belum banyak diterapkan

6
BAGAIMANA MEMPERBAIKINYA
Lulusan yang
Upaya peningkatan mutu
berkarakter baik
harus memiliki “makna” dan standar
“sesuai dengan kebutuhan” Lulusan yang
sekolah dalam menuju Sekolah kreatif &
sekolah dengan kualitas Abad 21 pembelajar
layanan minimal SNP
Sekolah yang
menyenangkan
SNP Sekolah yang
berbudaya
mutu

Kondisi
Saat ini
Sekolah yang seluruh ekosistemnya
memiliki kesadaran kolektif untuk
mendorong terjadinya proses
pencapaian dan peningkatan
mutu yang tiada henti, terus-
menerus, dan berkelanjutan
7
MELALUI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PEMETAAN PERENCANAAN
MUTU PENINGKATAN
MUTU

IMPLEMENTASI
STANDAR
PENINGKATAN
MUTU
MUTU

MONITORING 8
UU no.20/2003 tentang Sisdiknas DAN EVALUASI
menyatakan SNP adalah kriteria
minimal sekolah di Indonesia.
Penjaminan mutu pendidikan:
Suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan untuk
memastikan bahwa seluruh proses pendidikan sesuai dengan standar mutu
dan aturan yang ditetapkan. 8
SPMI
Pertanyaan 1: Apakah SPMI dimaknai sebagai
konsep baru?
Pertanyaan 2: Bagaimana proses perancangan
kinerja sekolah selama ini?
Pertanyaan 3: Siapa yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan SPMI?
Pertanyaan 4: Adakah kendala atau manfaat
SPMI?
PENERAPAN SIKLUS PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Kepala
Sekolah
Kebijakan, Pemerintah
Visi Pendidikan
(kurikulum, SNP dll)
Sekolah Guru Nasional, Daerah
Tata
Usaha Visi-Misi, Kebijakan
sekolah RKS, RKJM, RKT,
RKAS, KTSP DOK 1, 2,3

Pemetaan Dokumen perencanaan,


Dokumen Evaluasi Diri
pengembangan sekolah
Sekolah Mutu
dan rencana aksi

Peta Potensi Lokal


dan Isu Kekinian Penyusunan
Penetapan
Rencana
serta Evaluasi Diri Standar Mutu
Pemenuhan
Sendiri

Laporan hasil evaluasi: Evaluasi/Audit Pelaksanaan Output:


• Pemenuhan 8 SNP Pelaksanaan Rencana Capaian Kualitas sekolah
• Implementasi dari Rencana Pemenuhan sesuai 8 SNP
rencana aksi
10
SPMI, S. Pengelolaan

Permendiknas No 19 Tahun 2007


Tentang Standar Pengelolaan
PERSIAPAN DALAM PENERAPAN SPMI

Langkah 1:
• Kelengkapan kebijakan dan peraturan yang
diperlukan
• Setiap pihak yang berkepentingan kenali
paham kebijakan dan peraturan terkait
• Masing-masing komponen sekolah
melaksanakan evaluasi dan atau refleksi akan
kinerja masing-masing
2. Adanya Tim Penjaminan Mutu Sekolah
Organisasi

• struktur
• kinerja
• dukungan

Satuan Pendidikan Tim Penjaminan Mutu Sekolah


 merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan  mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat
mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan; satuan pendidikan;
 menyusun dokumen penjaminan mutu yang terdiri atas  melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan
dokumen kebijakan, dokumen standar; dan dokumen formulir; supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan
dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan;
 membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan  melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data
dalam rencana kerja satuan pendidikan; mutu pendidikan di satuan pendidikan;
 melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan  melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan
satuan pendidikan maupun proses pembelajaran; pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan
 membentuk tim penjaminan mutu pada satuan pendidikan;  memberikan rekomendasi strategi pemenuhan mutu
dan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kepada kepala
 mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. satuan pendidikan.
13
3. Trampil Identifikasi Mutu
Pendidikan

Akses dan
download Susun daftar
peta/rapor masalah
mutu sekolah.

Pelajari rapor
tersebut dan
laporan hasil
evaluasi validasi. Daftar masalah
mutu pendidikan
4. SUDAH TELAAH/VALIDASI PETA MUTU

201
SNP 2017
6
Standar Kompetensi
5,37 5,48
Lulusan
Standar Isi 3,46 3,75
Standar Proses 4,42 4,82
Standar Penilaian
2,61 3,15
Pendidikan
Standar Pengelolaan
3,96 4,26
Pendidikan
Standar Sarana
4,02 4,52
Prasarana
Standar PTK 5,23 5,98
Standar Pembiayaan 4,87 5,12
5. TRAMPIL MEMBACA RAPOR MUTU
Contoh Kasus
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.14 1 7 27 64 0
7.1 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 5.70 0 2 8 88 0
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai
7.1.1. ketentuan 6.40 0 0 9 36 53
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang Fokus Materi
7.1.2. lingkup sesuai ketentuan 6.30 0 1 2 61 34
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah Pelatihan Kepala
7.1.3. dalam perencanaan pengelolaan sekolah 4.38 1 18 56 23 0
Program pengelolaan dilaksanakan sesuai
Sekolah, Tenaga
7.2 ketentuan 5.52 0 2 11 85 0 Kependidikan, dan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 4.92 0 3 54 41 0
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 5.99 0 1 10 68 19
Pengawas Sekolah
Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
7.2.3. kependidikan 5.98 0 0 7 86 5
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6.11 0 4 14 43 37
Membangun kemitraan dan melibatkan peran
serta masyarakat serta lembaga lain yang
7.2.5. relevan 5.39 0 5 25 64 4
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum
7.2.6. dan kegiatan pembelajaran 4.73 0 5 50 43 0
7.3 Kepala sekolah berkinerja baik 3.93 4 9 42 29 15
7.3.1. Berjiwa kewirausahaan 4.27 19 13 19 33 15
7.3.2. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 3.93 17 12 37 33 0
7.3.3. Melakukan supervisi dengan baik 3.08 26 31 29 12 1
7.3.4. Mengembangkan sekolah dengan baik 4.45 16 4 33 37 9
Lokasi
Sekolah mengelola sistem informasi
7.4 manajemen 5.41 0 9 25 44 20
Memiliki sistem informasi manajemen sesuai
7.4.1. ketentuan 5.41 1 9 25 44 19
6. TENTUKAN PRIORITAS PEMENUHAN MUTU

Pelajari Identifikasi Tetapkan


Buat laporan
kembali masalah prioritas

Masalah Analisis dan Rekomendasi


• Hasil analisis Masalah yang
yang paling tetapkan program kerja
lingkungan mungkin
besar prioritas peningkatan
eksternal dapat
pengaruhnya masalah mutu
• Hasil diselesaikan
dalam upaya yang akan
identifikasi sesuai kondisi
peningkatan dituangkan
kekuatan dan obyektif
mutu ke dalam
kelemahan
pendidikan di program
wilayah kerja
TAPI SEBELUM SEMUA DILAKUKAN
YANG HARUS DIUTAMAKAN
ADALAH KENALIPAHAM KEBIJAKAN
DAN PERATURAN TERKAIT SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
KENALIPAHAM KONSEP PENDIDIKAN

Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin),
pikiran, dan jasmani anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Mendidik anak yang akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya dan
merdeka tenaganya
Pendidikan Nasional ialah pendidikan yang beralaskan garis-hidup dari bangsanya dan ditujukan
untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar
dapat bekerja sama dengan negara lain untuk kemuliaan segenap manusia di seluruh dunia.

Pendidikan Abad 21
Pembelajaran berpusat kepada siswa,
Pendidikan dilakukan secara kolaboratif
Belajar harus mempunyai konteks dengan dunia nyata.
Sekolah harus berintegrasi dengan masyarakat

“Education for Sustainable Development (ESD) is a learning process (or approach to teaching)
based on the ideals and principles that underlie sustainability and is concerned with all levels
and types of learning to provide quality education and foster sustainable human development –
learning to know, learning to be, learning to live together, learning to do and learning to
transform oneself and society.”
KENALIPAHAM TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL DI
UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NO. 20 TAHUN 2003

Menimbang: bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin


pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan;

Pasal 1: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.

Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MUTU PENDIDIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003


TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 54
(1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran
serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.
(2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana,
dan pengguna hasil pendidikan
KENALIPAHAM LANDASAN DIVERSIFIKASI KURIKULUM

BAB X KURIKULUM Pasal 36 UU 1. Peningkatan IMTAQ


SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 2. Kompetensi Masa Depan
1) Pengembangan kurikulum 3. Peningkatan kompetensi dan minat
dilakukan dengan mengacu Peserta Didik
pada standar nasional 4. Keragaman Potensi dan Karateristik
pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. daerah dan Lingkungan
5. TuntutanPembangunan Daerah dan
2) Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan Nasional
dikembangkan dengan prinsip 6. Tuntutan Dunia Kerja
diversifikasi sesuai dengan 7. Perkembangan IPTEK
satuan pendidikan, potensi 8. Agama
daerah, dan peserta didik. 9. Perkembangan Global
3) Kurikulum disusun sesuai 10. Persatuan dan Nilai Kebangsaan
dengan jenjang pendidikan 11. Kondisi Sosial Budaya
dalam kerangka Negara 12. Gender
Kesatuan RepublikIndonesia 13. Karateristik Satuan Pendidikan
dengan memperhatikan:
Di Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Kriteria di atas juga merupakan Acuan Komseptual
mengembangkan KTSP
c. Penyempurnaan Pola Pikir (Permendikbud No. 67-70 Tahun 2013 dan No. 57-60 Tahun 2014
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sbb:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif
guru-peserta didik- masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai
berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai
pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
KENALIPAHAM STANDAR PENGELOLAAN

Visi sekolah/madrasah:
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat
CONTOH KETERLIBATAN SEMUA KOMPONEN DALAM
EVALUASI HINGGA PERENCANAAN
CONTOH KETERLIBATAN SEMUA KOMPONEN DALAM
EVALUASI HINGGA PERENCANAAN
BILA STANDAR PENGELOLAAN
TIDAK DITERAPKAN. APA SAJA
DAMPAK NYA?
CONTOH DAMPAK
SUPERVISI TRANSPARA
MINUS
PEER
BIMBEL CatatNSI
buku sampai
MENUMPUK
ABAI PADA POTENSI habis
AKURASI DATAPESDIK
KRIMINALISASI GURU
DISKRIMIN
DAPODIK DAN ISU2 KRITIS
ISU KORUPSI ZONA
ATIF
BELAJAR
SI
FOKUS DI BUKU DAN
PARSIAL ANGKA2
AKUNTABILIT ASI PARTISIPAT
ADMINITR

AS LKS PERUNDUN
Penjualan IF
GRATIFIKASI
SUKARELA TAPIGAN
PELAPORAN DANA BOS
DITENTUKAN
KENALIPAHAM STANDAR KELULUSAN
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
anak Dimensi Kualifikasi Kemampuan
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Sikap : Memiliki perilaku yang
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya mencerminkan sikap orang
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial beriman, berakhlak mulia,
ekonomi di lingkungan sekitarnya berilmu, percaya diri, dan
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif
kreatif dengan lingkungan sosial dan
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan alam di lingkungan rumah,
bimbingan guru/pendidik sekolah, dan tempat bermain.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
Pengetahuan Memiliki
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam pengetahuan faktual dan
kehidupan sehari-hari konseptual berdasarkan rasa
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam & sosial di lingkungan ingin tahunya tentang ilmu
sekitar pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dalam wawasan
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan kemanusiaan, kebangsaan,
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah kenegaraan, dan peradaban
air Indonesia terkait fenomena dan kejadian
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang Keterampilan Memiliki
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun kemampuan pikir dan tindak
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya konkret sesuai dengan yang
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis ditugaskan kepadanya
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan PERMENDIKBUD No. 20 Tahun
berhitung PERMENDIKNAS No. 23 Tahun 2007 2016
KENALIPAHAM STANDAR KELULUSAN
BILA ABAI PADA STANDAR
KELULUSAN APA DAMPAKNYA?
KENALIPAHAM STANDAR ISI

Permendiknas No. 22 Tahun 2006


Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan
olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.

Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan


yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia

Permendikbud No 57, 58, 59, 60 Tahun 2014


b. Tantangan Eksternal.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional.

Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional...
KENALIPAHAM STANDAR ISI

Lebih lanjut sila buka permen terkait


KENALIPAHAM STANDAR PROSES
KENALIPAHAM STANDAR PROSES

PERMENDINAS No. 41 Tahun 2007 TENTANG


PERMENDIKBUD NO.22 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
STANDAR PROSES
DASAR DAN MENENGAH

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP Prinsip Penyusunan RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta memperhatikan prinsip-prinsip sbb:
didik RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, a. Perbedaan individual peserta didikantara lain
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, potensi, minat, motivasi belajar,kemampuan
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, khusus,kecepatan belajar, latar belakang
dan/atau lingkungan peserta didik. budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk c. Berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, mendorong semangat belajar,motivasi, minat,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
belajar. kemandirian.
3. Mengembangkan budaya membaca dan
menulis Proses pembelajaran dirancang d. Pengembangan budaya membaca dan
untuk mengembangkan kegemaran menulisyang dirancang untuk
membaca, pemahaman beragam bacaan, mengembangkan kegemaran membaca,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk pemahaman beragam bacaan, dan
tulisan. berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut e. Pemberian umpan balik dan tindak
RPP memuat rancangan program pemberian lanjutRPP memuat rancangan program
umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi. pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun
dengan memperhatikan keterkaitan dan f. Penekanan pada keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi keterpaduanantara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, indikator pencapaiankompetensi, penilaian,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan dan sumber belajar dalam satu
pengalaman belajar. RPP disusun dengan keutuhanpengalaman belajar.
mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-
terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya
6. Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi h. Penerapan teknologi informasi dan
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, komunikasisecara terintegrasi,sistematis,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan efektif sesuai dengan situasi dan
dan kondisi. kondisi.
CONTOH TELAAH POTENSI LOKAL UNTUK DIVERSIFIKASI KURIKULUM
CONTOH PEMBELAJARAN KOLABORATIF
KAITANNYA DENGAN PISA
KENALIPAHAM STANDAR PENILAIAN

44
KENALIPAHAM STANDAR PENILAIAN

45
CONTOH PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KONTEKSTUAL
CONTOH DESAIN KELAS INSPIRATIF
BILA STANDAR ISI, PROSES DAN
PENILAIAN TAK DITERAPKAN
DENGAN BAIK, APA SAJA
DAMPAKNYA KEPADA
KOMPETENSI PESERTA DIDIK?
KENALI SNP MAKA SEMUA PROGRAM ITU DAPAT
DILAKUKAN SECARA INTEGRATIF
1. Sekolah Sehat
1. Kurikulum 2013 KEMDIKBUD 2. Sekolah Taman Sehat
2. PPKarakter K/L 3. Kantin Sehat
3. Literasi lainnya 4. Sanitasi Sehat
5. Sekolah Rujukan 5. Sekolah Lalulintas
6. Sekolah Model 6. Sekolah Ramah Anak
7. Sekolah 3T/GD 7. Sekolah Integritas/Anti
8. Sekolah Inklusi SNP TAK DIPAHAMI Korupsi
9. Lomba Akademik/ MAKA BERAGAM 8. Sekolah Adiwiyata
Non Akademik PROGRAM 9. Sekolah 3R
Nasional dan DIMAKNAI PARSIAL 10.Sekolah Aman Bencana
11. Internasional 11.Sekolah Anti Narkoba
12. OSN /FSLN 12.Sekolah Climate
13. CaKep PEMDA 13.Sekolah Energi
14. UKG, PKB Muatan Lokal 14.Sekolah Aids/Hygiene
15. PRAMUKA 1. Agama 15. Pramuka
2. Bahasa
3. Budaya/Seni
4. Lingkungan
5. Kewirausahaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai