Badan/Lembaga
Standarisasi
Pemerintah/
Evaluasi Pemerintah Daerah
Pencapaian Mutu
Pemetaan
Penetapan Mutu Sekolah
Standar Mutu
Pembuatan Perencanaan
Strategi Peningkatan
Peningkatan Mutu Mutu
Fasilitasi
Badan/Lembaga Pemenuhan/P
Akreditasi eningkatan
Mutu
Audit Mutu Inspeksi
Eksternal Pelaksanaan
Penjaminan
Mutu
Penetapan
Akreditasi
Sekolah memiliki
budaya mutu
sekolah yang
meningkatkan mutu
sekolah yang mampu dan secara berkelanjutan dan
SEKOLAH SPMI berkomitmen untuk terukur sesuai SNP
menerapkan sistem
penjaminan mutu
pendidikan
1 2 3
1. SEKOLAH MENJALANKAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
Pelibatan Kepala Sekolah
Kebijakan Pemerintah
Unsur
(Kurikulum, SNP, lainnya)
Guru
Tahapan
Sekolah
Tenaga
Kependidikan Visi-Misi,
Kebijakan sekolah
Komite
sekolah
Dokumen perencanaan,
Dokumen Evaluasi pengembangan sekolah
Diri Sekolah dan rencana aksi
Organisasi
• struktur
• kinerja
• dukungan
8
2. Sekolah Wajib menerapkan SPMI untuk menjamin layanan pendidikan
bermutu sesuai Standar Nasional Pendidikan
standar
SNP
Lulusan yang kreatif dan SEKOLAH
pembelajar BERBUDAY
Evaluasi A MUTU
EDS
SEKOLAH
Pelak-
Peren- Sekolah yang
sanaan
canaan menyenangkan
9
INDIKATOR MUTU BERDASARKAN SNP
Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan KOMPETENSI
LULUSAN Proses Pembelajaran
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan
Isi Pendidikan 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi 3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
lulusan proses pembelajaran
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan
sesuai prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Menuju
III B
SNP 3
Menuju
II C
SNP 2
Menuju
I TT
SNP 1
Manajemen SNP dan Dikti Dikmen dan SLB Dikdas, PAUD, dan
Pendidikan Pendidikan Non Formal
URUSAN WAJIB
BIDANG NSPK PEMBINAAN PENGAWASAN
PENDIDIKAN
Y
ALOKASI ANGGARAN KEMDIKBUD:
1. PENGEMBANGAN NSPK ADA N
2. PEMBINAAN PENERAPAN NSPK KINERJA
PERBAIKAN
3. PENGAWASAN IMPLEMENTASI NSPK RENDAH
4. PENILAIAN KINERJA DAERAH DALAM
PENDIDIKAN N Y
5. FASILITASI KHUSUS
6. PENGHARGAAN FASILITASI
KINERJA BAIK
KHUSUS
Catatan:
Pembinaan langsung dapat dilakukan ke
Pemda Kab/Kota bila Pemda Provinsi tidak
dapat membina Pemda Kab/Kota. PENGHAR-
GAAN
Pergeseran Peran Pemerintah Pusat
Paska Undang-undang Pemerintah Daerah
Media untuk menunjukan NSPK
yang dikembangkan efektif dan layak
NORMA untuk diterapkan di seluruh wilayah
Indonesia
STANDAR
Peran SEKOLAH
Pemerintah MODEL
Pusat PROSEDUR
KRITERIA
20% APBN/APBD untuk Anggaran Pendidikan
Versus Dampak pada peningkatan Mutu Pendidikan
Distribusi Anggaran
Pendidikan
Rp. 145,41T
Tahun 2017 BELANJA K/L
ANGGARAN 35%
PENDIDIKAN
Anggaran Ditjen Dikdasmen : + 19 T
Rp. 416,09 Anggaran LPMP
Anggaran PMP di LPMP
:+1T
: + 300 M
65% triliun
Rp. 268,18 T
Anggaran Pendidikan 2013-2017
TRANSFER DAERAH
Triliun
Pusat Daerah Persen Persen
450 25.0000
400 20.0 20.0 20.6 20.0 20.0
350 20.0000
Pemerintah mengalokasikan 300 254.3 266.63 268.18
antara 340 – 400 Trilyun per 250 214.1 238.8
15.0000
Tahun
KETERKAITAN SEKOLAH RUJUKAN, SEKOLAH MODEL, SEKOLAH IMBAS
5 sekolah imbas
per sekolah
SEKOLAH rujukan/model
IMBAS
Bagaimana “CARA MENGEMBANGKAN” Sekolah Model?
Sekolah mendapatkan dana
bantuan pemerintah untuk:
• Rapat-rapat/kegiatan PMP
• Mengundang narasumber
• Membantu pendanaan
TPMPS
Pelatihan
Pelatihan Implementasi Monitoring
Fasilitator Pendampingan Diseminasi
Sekolah Model di sekolah dan evaluasi
daerah
Sebelum •
model
Menindaklanjuti apabila ada Paska
Implementasi Implementasi
sekolah model yang tidak
berkomitmen
23
EVALUASI SEKOLAH MODEL
PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL
JUMLAH SEKOLAH MODEL 6,985 SEKOLAH *)
3,509 SD 1,876 SMP 911 SMA 689 SMK
*) Bersasarkan Peta Mutu 2017
• Pelatihan
• Pelatihan
• Pendampingan
• Pendampingan PEMERINTAH
• M&E
• M&E
DIREKTORAT LPMP DAERAH/
TPMPD
• Pelatihan n
n ga • Pelatihan an • Pelatihan
• Pendampingan m p i
• Pendampingan p i ng • Pendampingan
a n am
• Monitoring dan nd aa nd an • Monitoring dan
Pe d an • Monitoring dan Pe a na
Evaluasi n nd
Pe Evaluasi Pe Evaluasi
• Studi banding • Pendanaan
• Sosialisasi
• Magang • Pendampingan
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH
RUJUKAN MODEL SEKOLAH
• Sosialisasi • Studi banding
• Pendampingan • Magang
SEKOLAH
SEKOLAH SEKOLAH
SEKOLAH
SEKOLAH
8 SNP
Penilaian II :
©
Skor : x+y+z
Standar Kompetensi
Lulusan
Penilaian I :
© Standar Isi Baseline Skor : x+y
© Standar Proses
©
Skor : x
Standar Penilaian
© Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendampingan
© Standar Pengelolaan penjaminan mutu
© Standar Pembiayaan Kondisi Setelah
dst…………..
1 tahun Pendampingan penjaminan
© Standar Sarana dan mutu
Prasarana
Pendampingan penjaminan
PelatihanKondisi awalKondisi
mutu Setelah
Kondisi
pelatihan
Setelahdan
6 bulan implementasi
dan pendampingan
awal penjaminan mutu
pendampingan
26
MANFAAT HASIL EVALUASI
RAPOR
KENDALA
MUTU
1. PENYEMPUR-
NAAN SISTEM
EVALUASI KRITIK/SARAN
2. AKURASI
SEKOLAH DATAPERANCA
MODEL PRESTASI NGAN SESUAI
KONTEKS
3. PENGEMBANG
EVALUASI TESTIMONIAL AN SDM
KUALITATIF 4. PENGIMBASAN
BEST
PRACTICES
EVALUASI BERDASARKAN PETA/RAPOR MUTU
Evaluasi berbasis Rapor Mutu Sekolah
6.3.
dan layak
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan 4.0 2.0
Pembayaran Honor
layak
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3 Pembelian Alat Multi Media
7.1.
7.2.
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
4.2
5.4
5.4
5.2
Pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas 4.5 3.6
kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8 Penyelengaraan Kegiatan Uji
8 Standar Pembiayaan 3.5 5.5
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.3 7.0 Kompetensi dan Sertifikasi Kejuruan
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 5.1 7.0
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.0 2.6
2. Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana
Rehabilitasi
Ruang Kelas
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
Ruang Kelas
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
Baru
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang 7.0 7.0
sesuai dan memadai Ruang
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0 Perpustakaan
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5.2 Koleksi Buku
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 1.5 1.3 Perpustakaan
pembelajaran yang lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3 Laboratorium
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9 /Workshop
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 4.0 2.0 Peralatan Lab
pendukung yang lengkap dan layak
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9
Sanitasi
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0
3. Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan Implementasi K13
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
CAPAIAN SNP 4.6 5.0 Fokus Materi Pelatihan pada
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4 program retraining
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 5.0 5.2
pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 6.3 6.5
keterampilan kode Standar/indikator/Sub Indikator 201 201
2 Standar Isi 3.8 4.7 6 7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi 4.8 3.9 2 Standar Isi 3.8 4.7
lulusan
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan 4.8 3.9
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan 1.9 5.5 kompetensi lulusan
sesuai prosedur
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 5.2 3.9
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8
3 Standar Proses 5.2 6.3 2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi 4.9 3.8
pengetahuan
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai 5.6 6.3
ketentuan 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi 4.7 3.2
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6 keterampilan
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam 4.8 6.0 2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 4.6 4.2
proses pembelajaran 2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi 4.7 4.1
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4 pembelajaran
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
4. Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan Pelatihan Guru
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
3 Standar Proses 5.2 6.3 Fokus Materi
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3 Pelatihan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 4.0 7.0
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7.0 7.0 Guru
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 5.0 5.4
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 6.3 5.8
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai 7.0 6.8
ketentuan
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja 4.7 6.8
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya 2.8 6.5 4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 5.5 4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan 2.6 6.4 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 4.7 6.7
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6.2 4.2
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5.6 6.9
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 4.4 6.9
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.2 6.4 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan 4.7 5.5
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 2.9 6.7 akuntabel
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.1 6.7 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.1 4.8
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.5 6.8 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.4 6.8
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 3.7 7.0
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang 6.1 6.6
kebenarannya multi dimensi; 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4.7 5.5
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6.1 6.6 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar 6.2 6.7 4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 4.1 5.1
sepanjang hayat
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses 4.8 6.0 4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 4.5 5.5
pembelajaran 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 4.1 4.5
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6.5
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 5.3
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 3.8 6.8 4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai 4.7 5.5
prosedur
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.8 6.0
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 5.7 5.6 4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 4.7 5.6
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 5.1 5.9 4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan 4.6
yang sesuai
5. Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan Pelatihan Kepala
Sekolah dan Tenaga Kependidikan
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai 5.1 6.2
ketentuan
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang 4.0 5.3
lingkup sesuai ketentuan
Fokus Materi Pelatihan Kepala
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam 3.4 4.8
perencanaan pengelolaan sekolah Sekolah, Tenaga Kependidikan,
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai 5.4 5.2
dan Pengawas Sekolah
ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 4.7 5.0
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 5.8 7.0
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga 6.6 5.5
kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6.3 6.1
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran 5.2 4.0
serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan 3.9 3.4
kegiatan pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam 4.5 3.6
melaksanakan tugas kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 3.1 3.1
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 3.2 3.2
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 5.8 5.8
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 5.8 5.8
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai 6.6 5.8
ketentuan
6. Mencari akar permasalahan Capaian UN
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 5.0 5.2
pengetahuan MASALAH
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 6.3 6.5
keterampilan
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi 4.8 3.9
lulusan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan 1.9 5.5
sesuai prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8
3 Standar Proses 5.2 6.3
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai 5.6 6.3
ketentuan
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6 AKAR MASALAH
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam 4.8 6.0
proses pembelajaran
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
6. Mencari akar permasalahan Capaian UN
DULU SEKARANG
• Tidak sesuai Visi Misi dan program mengakomodir
konteks 1. Temuan EDS yang disepakati para pihak
• Tidak melalui EDS 2. Keunggulan lokal dan isu2 kekinian serta daya
saing
CONTOH PERUBAHAN PROSES PEMBELAJARAN
PEMBUATAN RPP
Sebelum :
- Penyusunan RPP kurang memasukkan konteks
lokal dan karakter
- KBM masih terpusat pada guru
- Tematik dan Lintas mapel kurang diterapkan
dengan baik
- Pengaturan kelas masih tradisional
- Penilaian kurang otentik dan komperhensif
Setelah :
- Mengakomodir konteks lokal dan
karakter dalam proses pembelajaran
- KBM sudah berpusat pada anak
- Tematik dan lintas mapel sudah mulai
diterapkan secara tepat
- Pengaturan kelas bervariasi
- Penilaian sudah otentik dan
komperhensif
MEMBANGUN BUDAYA KARAKTER 3 Inovasi
→ Sistem kontrol
DULU
• Reward hanya berupa
pujian
• Aktivitas siswa di
sekolah tidak terukur
dan terkontrol
SEKARANG
• Ada Reward berupa
bintang
• Ada tim kontrol dan
sistem yang terukur
yang partisipatif
• Semua berlomba jadi
yang terbaik
DISKUSI
TOPIK DISKUSI
1. Gambarkan pemahaman sekolah model di daerah anda
mengenai
a) Standar Nasional Pendidikan (SNP)
b) Sistem Penjaminan Mutu Internal Sekolah
c) jelaskan penyebab masih rendahnya pemahaman sekolah?
2. Implementasi PMP di sekolah model:
a) Apakah sekolah model sudah mengimplementasikan hal-hal berikut:
• Implementasi misal EDS, Tepat atau tidak
• Rencana Kerja sesuai pemetaan,
• Apakah sudah ada implementasi
• TPMPS berjalan atau tidak
• Adakah upaya peningkatan yang dapat dikerjakan secara mandiri oleh sekolah
• bagaimana Pelibatan Para Pihak oleh sekolah dalam penerapan SPMI
b) Solusi yang dilakukan LPMP dalam mengatasi masalah
c) rekomendasi perbaikan ke depan
TOPIK DISKUSI
3. Kapasitas LPMP
a) Adakah SDM yang trampil melakukan pendampingan
hingga sekolah mampu melaksanakan SPMI
b) Efektifitas SDM dalam
c) Bila tidak punya SDM adakah kerjasaman dengan PT dan
konsultan
d) Evaluasi
4. Adakah sekolah yang dapat menjadi contoh:
a) Sebutkan sekolah di daerah Anda yang dapat menjadi
contoh?
b) Sebutkan keunggulannya?
TERIMA KASIH