Fasilitator
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN:
Suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh
proses pendidikan sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan.
PEMETAAN PERENCANAAN
MUTU PENINGKATAN
MUTU
SIKLUS PMP
IMPLEMENTASI
STANDAR
PENINGKATAN
UU no.20/2003 tentang Sisdiknas MUTU
MUTU
menyatakan SNP adalah kriteria
minimal sekolah di Indonesia.
3. Melaksanakan sesuai
5. Meningkatkan standar mutu
MONITORING dengan rencana yang
sekolah bila SNP telah DAN EVALUASI
telah disusun
tercapai
8 SNP
© Standar Kompetensi
Pemetaan II : dst…………..
Lulusan
© Standar Isi Skor : x+y+z
Pemetaan I : Kondisi Setelah
© Standar Proses 1 tahun
Baseline Skor : x+y Kondisi setelah
© Standar Penilaian 6 bulan
© Standar Pendidik dan Skor : x Kondisi setelah implementasi Pendampingan
Tenaga Kependidikan pelatihan dan penjaminan mutu
Kondisi awal pendampingan
© Standar Pengelolaan
© Standar Pembiayaan Pendampingan penjaminan
mutu
© Standar Sarana dan
Prasarana Pendampingan penjaminan
mutu
Pelatihan dan
pendampingan awal
penjaminan mutu
8
2. APA MANFAAT DARI PEMETAAN MUTU?
SEKOLAH DAERAH
9
CONTOH RAPOR MUTU
sekolah: sekolah x
kabupaten: kabupaten 1.1
provinsi: provinsi 1
Standar
Kompetensi
Standar Capaian Lulusan
7
Standar Kompetensi Lulusan 6,0 Standar 6
Standar Isi
Standar Isi 5,0 Pembiayaan 5
4
Standar Proses 6,0
3
Standar Penilaian Pendidikan 5,0 2
Standar
Standar Pendidik dan Tenaga 5,0 Pengelolaan 1 Standar Proses
Kependidikan Pendidikan
10
CONTOH RAPOR MUTU SATUAN PENDIDIKAN
Indikator Nilai Indikator Nilai
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,2 5.13 Kompetensi Pelaksana Urusan Administrasi sesuai SNP 4,0
1.1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 4,5 5.14 Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah sesuai SNP 6,0
1.2 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 6,0 5.15 Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah sesuai SNP 4,0
pengetahuan
1.3 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 5,0 5.16 Kompetensi Kepala Laboratorium sesuai SNP 5,0
keterampilan 5.17 Kompetensi Teknisi Laboransesuai SNP 6,0
2 Standar Isi 5,0 5.18 Kompetensi Laboran sesuai SNP 4,0
2.1 Muatan sesuai dengan rancangan Kurnas 6,0 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5,0
2.2 Rancangan mata pelajaran dan beban belajar 4,0 6.1 Kapasitas dan Daya tampung sekolah sesuai dengan 6,0
memberi waktu yang cukup leluasa untuk SNP
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan 6.2 Kelengkapan jumlah sarana dan prasarana 5,0
keterampilan pembelajaran
2.3 KTSP sesuai dengan Kurnas 5,0 6.3 Kelengkapan jumlah sarana dan prasarana pendukung 4,0
3 Standar Proses 6,0 6.4 Kondisi sarana dan prasarana pembelajaran 4,0
3.1 Proses pembelajaran sesuai dengan SNP 6,0 6.5 Kondisi sarana dan prasarana pendukung 6,0
3.2 Perencanaan proses pembelajaran sesuai SNP 6,0 7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,8
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,0 7.1 Perencanaan program dilaksanakan sesuai dengan 4,0
4.1 Proses penilaian dilakukan dengan objektif dan 4,0 standar dan melibatkan pamangku kepentingan
terpadu 7.2 Pelaksanaan program dilaksanakan sesuai dengan 4,0
4.2 Sekolah menerapkan penilaian yang akuntabel 5,0 standar dan melibatkan pamangku kepentingan
4.3 Penilaian dilakukan dengan transparan 6,0 7.3 Sekolah melaksanakan pengawasan dan evaluasi 6,0
4.4 Edukatif-mendidik dan memotivasi siswa dan guru 4,0 terhadap pelaksanaan program secara berkala
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5,3 7.4 Kepala sekolah berkinerja baik 6,0
5.1 Jumlah & kualifikasi Guru sesuai SNP 5,0 7.5 Sekolah mengelola system informasi sekolah 4,0
8 Standar Pembiayaan 4,3
5.2 Kualifikasi Kepala Sekolah sesuai SNP 5,0
8.1 Sekolah tidak memungut biaya dari peserta didik yang 5,0
5.3 Ketersediaan Kepala Tenaga Administrasi 5,0
tidak mampu secara ekonomi
5.4 Pelaksana Urusan Administrasi 5,0
8.2 Biaya operasional non personil minimal sesuai standar 4,0
5.5 Ketersediaan Kepala Perpustakaan Sekolah 5,0 (total anggaran sekolah dikurangi biaya investasi dan
5.6 Tenaga Perpustakaan Sekolah 6,0 gaji PTK dibagi total jumlah siswa)
5.7 Ketersediaan Kepala Laboratorium 6,0 8.3 Pengelolaan dana yang masuk ke sekolah dilakukan 4,0
5.8 Tenaga Teknisi Laboran 6,0 secara transparan dan akuntabel (laporan, dapat
5.9 Tenaga Laboran 6,0 diakses,dapat diaudit)
5.10 Kompetensi Guru sesuai SNP 6,0
11
5.11 Kompetensi Kepala Sekolah sesuai SNP 6,0
5.12 Kompetensi Kepala Tenaga Administrasi sesuai SNP 5,0
PEMETAAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN
DUNIA KOMU-
STAKEHOLDER USAHA NITAS PERGURUAN
LAINNYA TINGGI
KOMPETENSI
LULUSAN ANALISIS
LINGKUNGAN
INDIKATOR EKSTERNAL
PENILAIAN
INDIKATOR
PROSES
PEMBELAJARAN Masalah
INDIKATOR
EVALUASI DIRI
INSTRUMEN
REKOMENDAS
ISI
INDIKATOR
PENGUM- Analisis Akar
PULAN DATA Hasil Masalah
I
PTK INDIKATOR
16
Mencari Akar Permasalahan: di Sekolah x
Jam Pelajaran
per minggu Jam Pelajaran
per Semester Pembelajaran
Transparansi Terpadu
Beban
Alokasi waktu Belajar Perangkat Pendekatan
Kepedulian
pada siswa Saintifik
Muatan Keterilibatan
miskin Pemangku
BIAY ISI KTSP Kependitngan Proses
A Pembelajaran
Kelengkapan
Sarpras PROSES Perencanaan
Pembelajaran
Mengacu ke
CAPAIAN SIKAP KI-KD
SARPRAS Kesesuain
SISWA indicator &
Instrumen
Kapasitas & Kondisi RENDAH Obyektifitas
Daya Sarpras
tampung Pembelajaran
PENILAIAN Akuntabilitas
PTK
PENGELOLAAN
Transparansi
Jumlah & Keterlibatan
Sosial Kompetensi Kualifikasi Guru pemangku
Guru
Pelaksanaan Pengawasan kpentingan
Akses ke
Program dokumen
Kepribadian
Pedagogik Jumlah Kualifikasi
17
LEMBAR KERJA ANALISIS DATA MUTU
Analisis Lingkungan
Kondisi
Standar Indikator Masalah Akar Masalah*
Saat Ini Kelemaha
Kekuatan
n
Kompetensi Lulusan
Isi
Proses
Penilaian
Pembiayaan
Pengelolaan
Kompetensi
Lulusan
Isi
Proses
Penilaian
Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan
Sarana dan
Prasarana
Pembiayaan
Pengelolaan
ISI Beban Belajar: Penyempurnaan KTSP KTSP sesuai dengan SNP • Pelatihan penyusunan KTSP
• Alokasi jam belajar • Revisi dokumen KTSP
• Pelibatan pemangku kpentingan
dalam penyusunan KTSP
PROSES Proses Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Proses Proses pembelajaran Sesuai • Pelatihan penerapan pembelajaran
• Pembelajaran terpadu Pembelajaran dengan SNP terpadu
• Kerjasama antar sekolah sharing
penerapan pembelajaran terpadu
PENILAIAN 1. Obyektifitas proses penilaian Penguatan system penilaian Proses pembelajaran obyektif • Pelatihan penyusunan instrument
• Kesesuaian indikator Pembelajaran di Sekolah dan tranparan penilauan
2. Tranparansi • Revisi dokumen penilaian
• Akses ke dokumen • Sosialisasi dokumen penilaian
PTK Kompetensi Guru Penguatan kapasitas guru Guru meningkat kompetensi • dll
• kepribadian kepribadian
SARPRAS - - - • -
Rekomendasi
Program
Visioning Kegiatan
(komitmen) RKS
Sasaran IMPLEMENTASI
RENCANA
PEMENUHAN
RKAS Anggaran
Sumber Daya
RUBRIK EVALUASI PENERAPAN SIKLUS PMP DI SEKOLAH (2)
No. Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang baik (2) Buruk (1)
A PELAKSANAAN SIKLUS SPMI
2 Perencanaan 1 Sekolah menyusun 1 Sekolah menyusun 1Sekolah menyusun Sekolah tidak membuat
pemenuhan mutu perencanaan perencanaan perencanaan perencanaan pemenuhan
peningkatan mutu peningkatan mutu peningkatan mutu mutu pendidikan
2 Perencanaan 2 Perencanaan 2Perencanaan belum
berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil
pemetaan mutu pemetaan mutu pemetaan mutu
3Penyusunan 3Penyusunan 3Penyusunan
perencanaan perencanaan perencanaan belum
melibatkan pemangku melibatkan pemangku melibatkan pemangku
kepentingan kepentingan kepentingan
4 Perencanaan 4 Perencanaan
menyelesaikan sebagian menyelesaikan sebagian
besar permasalahan kecil permasalahan
dalam peta mutu dalam peta mutu
Bukti Fisik 1RKAS 1RKAS 1 RKAS
2Absensi penyusunan 2Absensi penyusunan
perencanaan perencanaan
IMPLEMENTASI
PENINGKATAN
MUTU
RASIONAL, KONSEP DAN MONEV
IMPLEMENTASI PENINGKATAN
MUTU
24
IMPLEMENTASI PEMENUHAN MUTU
INSTRUMEN
KEGIATAN A1 PENGENDALIAN OUTPUT
A1
KEGIATAN
PROGRAM A
OUTPUT
INDIKATOR KEGIATAN A2 JADWAL A2
KINERJA KEGIATAN
OUTPUT
KEGIATAN A3 A3
ORGANISASI
PELAKSANA OUTPUT
KEGIATAN D1 D1 OUTCOME
PROGRAM D
LAPORAN OUTPUT
INDIKATOR KEGIATAN D2 D2
KINERJA
OUTPUT
KEGIATAN D3 D3
BUKTI FISIK
PROGRAM LAINNYA
LAIN-LAIN KEGIATAN OUTPUT
LAIN-LAIN LAIN-LAIN
INDIKATOR
KINERJA
CONTOH LEMBAR KERJA
IMPLEMENTASI PENINGKATAN MUTU
Masalah: Kepedulian terhadap kebersihan sekolah sangat rendah