ASESMEN NASIONAL
MERDEKA BELAJAR
Kategori Dari (kondisi saat ini) Menuju (kondisi tujuan)
Ekosistem
• Sekolah sebagai beban • Sekolah sebagai pengalaman yang menyenangkan
• Semangat kolaboratif antar pemangku kepentingan • Sistem terbuka (pemangku kepentingan saling
belum terjalin dengan baik berkolaborasi)
• Manajemen sekolah cenderung sangat administratif • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan
kompeten/profesional
Guru • Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru ikut memiliki dan membuat kurikulum
• Guru sebagai penyampai & satu-satunya sumber • Guru sebagai fasilitator akses pada beragam
pengetahuan sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berbasis teori yang terlepas dari • Pelatihan guru berbasis praktik
• Kinerja guru dievaluasi secara holistik
Pedagogi praktik
• Kinerja guru dievaluasi melalui kriteria administratif
• Pendekatan yang beragam
• Pendekatan yang sama untuk semua siswa • Proses belajar berorientasi pada siswa
• Proses belajar berorientasi pada sistem • Pengajaran sebagai aktivitas tim yang
Program/ • Pengajaran sebagai aktivitas individual kolaboratif
kurikulu
m
• Tahapan perkembangan linear • Tahapan perkembangan yang fleksibel
• Kurikulum berbasis konten • Kurikulum berbasis kecakapan generik (soft
Asesmen • Pelatihan vokasional ditentukan pemerintah skills)
/ • Pelatihan vokasi menyesuaikan kebutuhan
pengujia industry/pemberi kerja
n • Asesmen sumatif dan judgement
• Bertumpu pada pengetesan terstandard • Asesmen formatif dan memberdayakan
• Asesmen berbasis portofolio
PERGESERAN DESAIN SISTEM ASESMEN
High-stakes bagi
siswa, guru, dan Lowering the stakes: evaluasi
sekolah: penghakiman sistem tidak lagi berdampak pada
kemampuan siswa siswa; pelaporan hasil
sekaligus instrumen menekankan delta dan
seleksi dan penilaian meminimalkan perbandingan
Distorsi pengajaran: antar sekolah
sistem mendorong kinerja sekolah
Pengajaran yang
drill-and-practice,
inovatif dan efektif
latihan soal, teknik
Cakupan konten Kompetensi inti atau
cepat, keterampilan
kurikulum yang luas: “minimum”: asesmen berfokus
ujian yang sempit
soal cenderung pada literasi dan numerasi
memiliki level kognitif sebagai kemampuan bernalar
yang rendah (hafalan, yang relevan bagi siswa sebagai
Dampak prosedural, penerapan individu dan warga negara
psikologis: sistem Iklim belajar yang
langsung)
menimbulkan menumbuhkan
kecemasan tinggi, motivasi intrinsik
motivasi ekstrinsik Hasil asesmen belum Asesmen dirancang dengan dan regulasi diri
untuk menghindari digunakan untuk perspektif formatif: sampel
“hukuman”, sulit perbaikan sistem: pertengahan jenjang, analisis dan
menikmati proses sekolah, dinas, maupun pelaporan diagnostik, dan
Kemdikbud belum kerangka asesmen menunjukkan
memanfaatkan hasil arah & tujuan belajar jangka
asesmen dg baik panjang
Tujuan asesmen pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu. Asesmen dilakukan tidak hanya untuk
memantau dan mengevaluasi (memberi judgement atau penilaian kinerja). Asesmen nasional dirancang agar
menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
meningkatkan hasil belajar murid.
Asesmen Nasional 7
Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang
dihasilkan
Responden Instrumen Informasi
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu (a) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi
membaca dan matematika murid; (b) Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan (c) Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat sekolah. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar diperlukan untuk merumuskan dan menguji dugaan
tentang mengapa seorang murid di sekolah tertentu memiliki hasil belajar yang baik atau buruk.
Asesmen Nasional 11
ALOKASI WAKTU
SD
• survey karakter 20 menit • survey lingkungan belajar 20 menit
SMK
Asesmen Nasional 13
SD Sederajat SMP, SMA, SMK, Sederajat
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-1 Hari ke-2
Menemukan informasi
Teks Informasi
Interpreatsi dan Integrasi
Teks Informasi
Evaluasi and Refleksi
Teks Sastra
Menemukan informasi
Perlu Intervensi Khusus siswa belum mampu Siswa memerlukan bahan belajar lain secara
menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam audio, visual dan pendampingan khusus.
wacana ataupun membuat interpretasi sederhana
Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan sumber belajar
pendamping dalam bentuk pointer atau simpulan untuk
informasi eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat pemahaman yang utuh
interpretasi sederhana
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi Siswa paham mengenai isi topik, namun belum mampu merefleksi.
Oleh karena itu berikan pembelajaran identifikasi kondisi
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari lingkungan siswa, kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk dirinya dan
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks; lingkungan sekitarnya, oleh karena itu berikan pembelajaran
serta bersikap reflektif terhadap isi teks. menyusun beragam strategi pemanfaatan sesuai topik.
Numerasi: Contoh
Soal
Pemahaman
Numerasi: Contoh
Soal
Aplikasi
Numerasi: Contoh
Soal
Penalaran – Membuat
pertimbangan/keputusan
Contoh level kompetensi numerasi dan tindak lanjut pembelajaran
lintas mapel
Perlu Intervensi Khusus Siswa hanya memiliki pengetahuan
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan Siswa didampingi mulai dari pencatatan data dan dilakukan diskusi untuk
memvalidasi hasil pencatatan data. Validasi ini dapat dilakukan dalam
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang bentuk diskusi dengan teman yang kompetensi numerasinya baik ataupun
terbatas. mahir.
Baik Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya diminta pula
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomaly.
Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data kelompok lainnya, dan
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika data dari jurnal ilmiah yang relevan, kemudian membuat generalisasi hasil
yang dimilikinya. percobaan yang dilakukan dengan menyandingkan beragam data.
Terima kasih