Anda di halaman 1dari 53

MERANCANG

ASESMEN PEMBELAJARAN
PRINSIP ASESMEN
Pada akhir sesi ini, Anda
akan memahami
tentang…
5 Prinsip Asesmen
•Prinsip pembelajaran dan
asesmen
•5 Prinsip asesmen
•Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Alur Asesmen
•Asesmen dalam Alur
Penerapan Pembelajaran
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…

5 Prinsip Asesmen
•Prinsip pembelajaran dan
asesmen
•5 Prinsip asesmen
•Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Alur Asesmen
•Asesmen dalam Alur
Penerapan Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai

5
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk


membangun kapasitas belajar peserta didik dan
kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat, mendorong pengembangan
kapasitas belajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif

PRINSIP
dan
karakter
4. peserta didik
Pembelajaran secara
yang berkelanjutan
relevan, dan holistik.
yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya

PEMBELAJARAN peserta didik, serta melibatkan orang tua dan


komunitas sebagai mitra.

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan


yang berkelanjutan.
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
. pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan

5
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik,
dan orang tua.
2 Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan
. tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat
dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru,
peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan
pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang
langkah selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas,

PRINSIP
instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.

5 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik

ASESMEN . bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi


yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan
data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan
mutu pembelajaran.
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta
didik, dan orang tua
• Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil
asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen terintegrasi
dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan Asesmen
asesmen
yang dirancang
 Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar
siswa
 Asesmen yang targeted sesuai kebutuhan belajar
Kegiatan Perencanaan
 Asesmen memberikan pengaruh pada apa dan belajar pembelajaran
bagaimana peserta didik belajar, dan juga
sebaliknya, Rangkaian Asesmen - Perencanaan
pembelajaran – Kegiatan belajar adalah suatu
siklus yang berkelanjutan
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
•Asesmen dapat digunakan untuk:
 mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen
formatif)
 menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
 menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmen diagnosis)

•Mengacu pada Capaian Pembelajaran


3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan
dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
•Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender
•Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan terpercaya
•Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
•Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas, dengan
pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

Guru diberikan otonomi yang luas dalam


merencanakan dan menggunakan jenis dan teknik Dihindari:
asesmen dengan mempertimbangkan: •Berfokus pada asesmen sumatif
• Karakteristik mata pelajaran, •Teaching to the test
• Karakteristik dan kemampuan peserta •Instrumen asesmen tidak sesuai
didik, dengan tujuan pembelajaran
• Capaian pembelajaran, •Melaksanakan asesmen hanya
• Tujuan pembelajaran sebagai alat untuk mendapat data nilai
• Sumber daya pendukung yang tersedia untuk pengisian raport
•Menggunakan hanya satu teknik
penilaian
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan
orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu
pembelajaran
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata
pelajaran (misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata Penting!
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya)
Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian
asesmen, yaitu memastikan
kompetensi berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif
antar guru mampu melakukan
asesmen secara adil dan
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh konsisten dengan menggunakan
bagi orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta kriteria tertentu, melakukan
didik akan umpan balik yang memotivasi untuk mengembangkan komunikasi, konfirmasi, dan
diri. klarifikasi antar guru.
Asesmen mudah dilakukan oleh
Guru.
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran

•1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian


peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.
Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan
pembelajaran yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan
sangat mahir
Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat
•pelaksanaan pembelajaran di tingkat selanjutnya
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar
peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat

Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)


Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran
lebih penting daripada hasil akhir.

Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dalam
asesmen, sebagai berikut:
 Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
 Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
 Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
 Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan
mendeskripsikan
usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik
secara berkelanjutan dan holistik

Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan
keterampilan yang saling terkait
Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang
terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta
didik
Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks


kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar belakang
keluarga peserta didik
Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait
pembelajaran dan asesmen
Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip Pembelajaran

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan
menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan
kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan asesmen
Sekarang mari kita
pelajari tentang…

5 Prinsip Asesmen
•Prinsip pembelajaran dan
asesmen
•5 Prinsip asesmen
•Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Alur Asesmen
•Asesmen dalam Alur
Penerapan Pembelajaran
Asesmen dalam Alur Penerapan Pembelajaran
ASESMEN DIAGNOSTIK
AGENDA
SESI
Tujuan Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik Non-

Kognitif Asesmen Diagnostik

Kognitif
AGENDA
SESI
Tujuan Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik Non-


Kognitif

Asesmen Diagnostik Kognitif


Tujuan Asesmen Diagnostik

Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis
kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:

Tujuan Asesmen Diagnostik


Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
emosi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah kompetensi rata-rata siswa
• Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat bawah rata-rata
siswa
AGENDA
SESI
Tujuan Asesmen
Diagnostik

Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen Diagnostik
Kognitif
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran


dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi
sisiwa Tips:
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaan penting
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa pada asesmen ini!
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif
adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaa
n

3. Tindak
Lanjut
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan

1. Siapkan alat bantu


• 2. Buat daftar pertanyaan
berupa gambar-gambar
kunci mengenai aktivitas
yang mewakili
siswa
emosi

• Siapkan pertanyaan kunci


Siapkan pertanyaan seperti berikut:
panduan seperti berikut:
1. Apa saja kegiatanmu selama
1.Apa yang sedang kamu belajar di rumah?
rasakan saat ini? 2. Apa hal yang paling
2.Bagaimana perasaanmu saat menyenangkan dan tidak
belajar di rumah? menyenangkan ketika belajar di
rumah?
3. Apa harapanmu?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan

Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama


belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya

Bercerit Menuli Menggamba


a s r
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanya
jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
Saat siswa Saat siswa Saat siswa
menjawab pertanyaan balik bertanya menjawab pertanyaan

• Berikan penguatan • Langsung menjawab • Mencoba mengarahkan


• Berikan pertanyaan pertanyaan siswa kembali pertanyaan
lanjutan • Membantu siswa • Memparafrasekan
untuk menggali lebih dalam untuk dapat pertanyaan agar lebih
• Mengembalikan fokus jika menjawab mudah dipahami
jawaban mulai pertanyaannya sendiri • Menunggu beberapa saat
menyimpang
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut

1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak


berdiskusi empat mata

2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa


serta orang tua bila diperlukan

3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal


pembelajaran
AGENDA
SESI
Tujuan Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik Non-


Kognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis


kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin
yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada Penting!
awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan Guru melakukan asesmen
dan membahas topik, dan waktu lain. diagnosis kognitif untuk
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun menyesuaikan tingkat
Asesmen Sumatif. pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: untuk mengejar target
1. Persiapan kurikulum.

2. Pelaksanaan

3. Diagnosis dan Tindak


Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan

1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen


2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang)

Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak
lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil
asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak Penting!
paham”
Guru menyesuaikan
• siswa
2. Bagi Hitungmenjadi
rata-ratatiga
kelas
aktivitas dan materi
kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP belajar di kelas
sesuai fasenya dengan peningkatan
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan rata-rata semua murid
diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi di kelas
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif

Contoh perencanaan
soal hingga tindak
lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III
SD
•Soal
•Tujuan Pembelajaran yang dites:
•Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
•Prasyarat dari Tujuan Pembelajaran:
Mendeskripsikan dan menentukan hubungan
antar satuan baku untuk panjang, berat, dan
waktu yang umumnya
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak
lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal
Jawaban Tindak Lanjut
Skor
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD
Paham
A utuh
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan Baku
Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data dan
Penyajiannya dalam Diagram Gambar di Kelas
III.

Paham
B sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
C Tidak
paham
ASESMEN FORMATIF &
SUMATIF
AGENDA
SESI
Konsep Asesmen
Formatif & Sumatif

Bentuk Asesmen

Umpan Balik
AGENDA
SESI
Konsep Asesmen Formatif &
Sumatif

Bentuk
Asesmen

Umpan Balik
Jenis
Asesmen
Asesmen

As (sebagai) For (untuk) Of (terhadap)

Asesmen Asesmen sebagai Asesmen


Asesmen Asesmen untuk
Formatif evaluasi pada Sumatif
sebagai refleksi perbaikan
akhir proses
proses proses
pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

Learning (pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


•Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses •Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan pembelajaran.
akademik selama pembelajaran.
•Asesmen sumatif seringkali memiliki
•Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan. taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap
nilai akhir murid sehingga sering
•Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid diprioritaskan murid daripada asesmen
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu formatif.
dikembangkan.
•Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
•Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga perkembangan murid untuk memandu guru
dukungan yang memadai dapat diberikan. dan sekolah merancang aktivitas mereka
untuk projek berikutnya.
•Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
Asesmen Sumatif
Asesmen Formatif
Untuk Guru

Untuk Guru • Mengukur apakah murid sudah


Kedua Asesmen memenuhi capaian pembelajaran dan
• Mengawasi pembelajaran
• sejauh mana sudah mencapai akhir
murid Merupakan cara untuk
menilai pembelajaran unit pembelajaran
• Memastikan perkembangan • Meningkatkan pengajaran dan
murid
murid • Merupakan pembelajaran selanjutnya
• Mengecek pemahaman murid kesempatan untuk
menerima dan
Untuk Murid memberikan umpan Untuk Murid
balik
• Mengevaluasi pembelajaran • Merupakan cara untuk • Memahami performa di akhir unit
sendiri mengevaluasi pembelajaran
• Membangun pengetahuan keefektifan • Memahami apakah mereka sudah
• Mengidentifikasi kekuatan pengajaran dan
memenuhi capaian pembelajaran dan
pembelajaran
dan kelemahan sejauh mana sudah mencapai akhir
• Meningkatkan kemampuan unit pembelajaran
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Kondisi saat Harapan


ini dengan
kurikulum baru
Assessment Assessment Assessment
Assessment for as of Assessment Assessment
of Learning Learning Learning for as
Learning Learning Learning

Mengutamakan assessment as learning dan


Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru assessment for learning
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Penting!
Asesmen Pada kurikulum ini guru diharapkan
Sumatif memberikan proporsi lebih banyak pada
pelaksanaan asesmen formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada asesmen
Asesmen sumatif.
Formatif
Harapannya, ini akan mendukung proses
penanaman kesadaran bahwa proses lebih
penting daripada sebatas hasil akhir.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of


learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan
Sumatif

• Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih


banyak
Asesmen dari jumlah asesmen sumatif
Sumatif • Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk
perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen
formatif dapat membantu mereka mendapatkan
Asesmen nilai yang lebih baik dalam asesmen sumatif di
Formatif akhir, juga untuk mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran.
• Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif
dan formatif. Dengan merancang asesmen
formatif yang berkontribusi pada tugas sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of dapat menurunkan beban kerja murid dan
learning. memperjelas relevansi tugas formatif.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif
penting?
Mengubah paradigma belajar
Asesmen yang menitikberatkan pada nilai
Sumatif menjadi belajar yang
menitikberatkan pada proses.
Asesmen
Jika ketergantungan pada asesmen sumatif
Formatif
masih terjadi dengan umpan balik yang
sedikit, maka dapat menghambat proses
murid untuk “mengalami pengetahuan”.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of


learning.
AGENDA
SESI
Konsep Asesmen Formatif &
Sumatif

Bentuk Asesmen

Umpan Balik &


Diskusi
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak
tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
di depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain masalah dari perspektif yang berbeda
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan berpikiran kritis murid.
simpatis.
Produk Presentasi Tes Lisan
• Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, kemampuan berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi pemahaman murid
• Menanamkan pengertian dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
mengenai sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen
tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
Poster Tes Tertulis
mengembangkan argumen,
•Mendorong kemampuan murid • Kuis pilihan ganda
menyajikan bukti, mencari sumber
untuk mengeksplorasi topik dan • Kuis pertanyaan
terpercaya untuk mendukung
mengkomunikasikan • Menerapkan umpan
argumen, dan menggunakan
pemahaman mereka dengan balik
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis cara semenarik mungkin
AGENDA
SESI
Konsep Asesmen Formatif &
Sumatif

Bentuk Asesmen
Umpan Balik
Umpan Balik
Mengapa umpan balik
penting?
Umpan balik merupakan kumpulan Bagi guru
informasi mengenai bagaimana •Memberi informasi perkembangan murid untuk
seseorang melakukan suatu memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
kegiatan. masa depan.

Umpan balik biasanya berisi hal baik


yang sudah dilakukan, hal yang butuh Bagi Murid
perbaikan dan hal yang bisa • Membantu murid untuk mengetahui kelebihan
dikembangkan untuk aktivitas dan kekurangan mereka sehingga murid
selanjutnya dapat mengatur dan merasa berperan dalam
proses pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama
teman juga memberikan kesempatan bagi
murid untuk belajar dari satu sama lain.
10 Prinsip
Pemberian
Umpan Balik
yang Efektif
Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua
arah (dialogical) dari Nicol, D. (2010)
From monologue to dialogue: improving
written feedback processes in mass higher
education. Assessment & Evaluation in
Higher Education, 35(5), 501-517
Umpan Balik
Membuat umpan balik yang
efektif
• Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi:
✔ apa yang mereka ketahui,
✔ apa yang mereka pahami,
✔ di mana mereka membuat kesalahan,
✔ di mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
Umpan Balik
•Membuat umpan balik yang
efektif
•Umpan Balik Guru (Teacher Feedback) •Umpan Balik Teman (Peer Feedback)
•Pertanyaan panduan untuk guru: •Pertanyaan panduan untuk murid:
•Apa saja komponen penting yang perlu ada? •Apa saja komponen penting yang perlu ada?
•Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk menjadi •Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
acuan penulisan umpan balik yang efektif dan objektif? memberikan umpan balik yang efektif dan objektif
•Apakah ada format umpan balik yang sederhana dan bagi temanmu?
mudah dipahami oleh murid? •Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh
•Seberapa sering umpan balik harus diberikan? temanmu?

•Seberapa panjang dan detail penulisan umpan balik •Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi
yang efektif (apabila diberikan tertulis)? oleh temanmu?

•Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca umpan •Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
balik dan mendapatkan manfaat yang maksimal? karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
•Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
untuk membantu pengembangan diri temanmu?
Ladder of Feedback

Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara


berjenjang
Apresiasi
• Idemu mengingatkan
Saran saya pada …
•Pernahkah kamu •Saya bisa melihat
Perhatian berpikir tentang … pekerjaan …ini
•Bagaimana kalau bisa saya
•Saya gunakan juga
Penilaian menambahkan …
membayangkan •Bisakah kamu •Saya belajar …
•Bagian ini efektif bagaimana jika … dari jawabanmu
menghapus
Klarifikasi karena …
• Apakah mungkin
bagian
•Ini menarik jika
•Apa yang kamu …
karena …
maksud dengan … …
• Saya belum paham
•Bisa tolong jelaskan •Ini ide yang
bagaimana …
lagi tentang … bagus untuk …
• Bagaimana kamu
•Bagaimana itu bisa…
bisa terjadi?
Dikutip dari
https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/

Anda mungkin juga menyukai