Anda di halaman 1dari 84

Asesmen

Pembelajaran
dalam
Kurikulum
Merdeka
Dr. Toto Subroto, S.Si., M.Pd.
Fasilitator Sekolah Penggerak & Dosen UGJ
totosubroto@gmail.com/081321559737
Asesmen Pembelajaran

Prinsip Asesmen

Jenis dan Fungsi Asesmen

Paradigma Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


Prinsip Asesmen
Untuk mencapai profil pelajar Pancasila, perlu terwujud asesmen yang:
3. dirancang secara adil, valid dan
1. merupakan bagian terpadu dari dapat dipercaya, memberikan
proses pembelajaran, informasi yang kaya bagi guru,
memfasilitasi pembelajaran, 2. perlu dirancang dan dilakukan peserta didik dan orang tua
menyediakan informasi sebagai sesuai dengan tujuan. mengenai kemajuan dan
umpan balik untuk guru, peserta pencapaian pembelajaran, serta
didik, dan orang tua keputusan tentang langkah
selanjutnya

5. laporan kemajuan belajar dan


pencapaian peserta didik bersifat
4. sebaiknya meliputi berbagai sederhana dan informatif,
bentuk tugas, instrumen, dan memberikan informasi yang
teknik yang sesuai dengan tujuan bermanfaat untuk peserta didik
pembelajaran yang ditargetkan. dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

• Hasil asesmen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, di mana guru
merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan
asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Rangkaian antara asesmen - perencanaan pembelajaran - kegiatan belajar adalah
suatu
• siklus yang berkelanjutan
Keterkaitan
• Termasuk antara
dengantujuan pembelajaran
kriteria dengan
penilaian hasil asesmen
belajar siswayang dirancang
• Asesmen yang targeted, tidak menyasar ke mana-mana dan sesuai kebutuhan belajar
• Dengan demikian, asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana peserta
didik belajar, dan juga sebaliknya.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.

• Sebagai contoh, asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses


belajar (asesmen formatif); untuk menjadi bagian dari pembelajaran (yakni
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi diri peserta didik);
untuk menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu
tahapan (asesmen sumatif); dan untuk menentukan kebutuhan belajar dan
membentuk program pembelajaran individual peserta didik (asesmen
diagnosis).
• Mengacu pada Capaian Pembelajaran
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.

• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau


merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang
dihasilkan terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis,
sistematis, dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat


sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk
peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata pelajaran
(misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya)
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen

• Jenis Asesmen berdasarkan


fungsinya

Paradigma Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran

Assessment for Learning: asesmen untuk proses


pembelajaran

Assessment of learning: asesmen pada akhir proses


pembelajaran

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung Pada pembelajaran paradigma baru,


berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF pendidik diharapkan
learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi menyelenggarakan lebih banyak
laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen asesmen formatif untuk
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas
perbaikan pembelajaran. pembelajaran.
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
• Asesmen untuk refleksi • Asesmen untuk perbaikan • Asesmen untuk evaluasi
proses pembelajaran proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen • Berfungsi sebagai asesmen
formatif formatif • Berfungsi sebagai asesmen
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as sumatif
learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan


dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman
asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Jenis Asesmen
Asesmen

As (sebagai) For (untuk) Of (terhadap)

Asesmen Asesmen sebagai Asesmen


Asesmen sebagai Asesmen untuk
Formatif refleksi proses perbaikan proses
evaluasi pada Sumatif
akhir proses
pembelajaran pembelajaran
pembelajaran

Learning (pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan pembelajaran.
akademik selama pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memiliki
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
taruhan tinggi karena berpengaruh
memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.
terhadap nilai akhir murid sehingga sering
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid diprioritaskan murid daripada asesmen
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu formatif.
dikembangkan.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
(sumatif) dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga mengukur perkembangan murid untuk
dukungan yang memadai dapat diberikan. memandu guru dan sekolah merancang
aktivitas mereka untuk projek
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau berikutnya.
diri sendiri.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran Kedua Asesmen • Mengukur apakah murid sudah
murid memenuhi capaian pembelajaran
• Merupakan cara untuk
• Memastikan perkembangan dan sejauh mana sudah mencapai
menilai pembelajaran
murid akhir unit pembelajaran
murid
• Mengecek pemahaman • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
murid kesempatan untuk pembelajaran selanjutnya
Untuk Murid menerima dan
memberikan umpan
• Mengevaluasi pembelajaran Untuk Murid
balik
sendiri Merupakan cara • Memahami performa di akhir unit

• Membangun pengetahuan untuk mengevaluasi pembelajaran
• Mengidentifikasi kekuatan dan keefektifan • Memahami
kelemahan pengajaran dan apakah
pembelajaran
• Meningkatkan kemampuan mereka sudah
memenuhi
capaian
pembelajaran
dan sejauh
mana sudah
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Kondisi saat ini Harapan dengan


kurikulum baru
Assessment
Assessment Assessment
for Assessment Assessmen
Assessment as Learning of Learning
Learning for t as
of Learning
Learning Learning

Mengutamakan assessment as learning dan


Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru assessment for learning
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

PePenting
!
Asesmen Pada kurikulum ini guru diharapkan
Sumatif memberikan proporsi lebih banyak
pada pelaksanaan asesmen formatif
daripada menitikberatkan orientasi
pada asesmen sumatif.
Asesmen
Formatif Harapannya, ini akan mendukung
proses penanaman kesadaran bahwa
proses lebih penting daripada sebatas
hasil akhir.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of


learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Membangun Keseimbangan Formatif dan Sumatif
Asesmen
• Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih
banyak dari jumlah asesmen sumatif
Asesmen • Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk
Sumatif perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen
formatif dapat membantu mereka mendapatkan
nilai yang lebih baik dalam asesmen sumatif di
Asesmen akhir, juga untuk mengoptimalkan kegiatan
Formatif pembelajaran.
• Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif
dan formatif. Dengan merancang asesmen
formatif yang berkontribusi pada tugas sumatif
dapat menurunkan beban kerja murid dan
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of memperjelas relevansi tugas formatif.
learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?

Mengubah paradigma belajar yang


Asesmen menitikberatkan pada nilai
Sumatif menjadi belajar yang
menitikberatkan pada proses.
Asesmen
Jika ketergantungan pada asesmen sumatif
Formatif
masih terjadi dengan umpan balik yang sedikit,
maka dapat menghambat proses murid untuk
“mengalami pengetahuan”.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of


learning.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan murid.
simpatis.

Produk Presentasi Tes Lisan


Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan kemampuan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk berkomunikasi lisan
digital, produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan memahami topik presentasi murid
kreativitas dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
Menanamkan pengertian
mengenai sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan ide/
memikirkan bagaimana cara mereka dapat pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, Poster Tes Tertulis
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
terpercaya untuk mendukung murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
argumen, dan menggunakan topik dan • Menerapkan umpan balik
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
Mengembangkan cara berpikir pemahaman mereka dengan
kritis dan daya analisis murid.
Umpan Balik
Mengapa umpan balik penting?

Umpan balik merupakan kumpulan BaBagi guru


informasi mengenai bagaimana • Memberi informasi perkembangan murid
seseorang melakukan suatu kegiatan. untuk memodifikasi pengajaran dan
pembelajaran di masa depan.
Umpan balik biasanya berisi hal baik
yang sudah dilakukan, hal yang
butuh perbaikan dan hal yang bisa BaBagi Murid
dikembangkan untuk aktivitas • Membantu murid untuk mengetahui
selanjutnya kelebihan dan kekurangan mereka sehingga
murid dapat mengatur dan merasa berperan
dalam proses pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama
teman juga memberikan kesempatan bagi
murid untuk belajar dari satu sama lain.
10 Prinsip
Pemberian Umpan
Balik yang Efektif
Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua
arah (dialogical) dari Nicol, D. (2010) From
monologue to dialogue: improving written
feedback processes in mass higher
education. Assessment & Evaluation in
Higher Education, 35(5), 501-517
Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
• Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari
feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi:
✔ apa yang mereka ketahui,
✔ apa yang mereka pahami,
✔ di mana mereka membuat kesalahan,
✔ di mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
Umpan Balik Guru (Teacher Feedback) Umpan Balik Teman (Peer Feedback)
Pertanyaan panduan untuk guru: Pertanyaan panduan untuk murid:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada? • Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk menjadi • Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu
acuan penulisan umpan balik yang efektif dan kamu memberikan umpan balik yang efektif
objektif? dan objektif bagi temanmu?
• Apakah ada format umpan balik yang sederhana • Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh
dan mudah dipahami oleh murid? temanmu?
• Seberapa sering umpan balik harus diberikan? • Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan
• Seberapa panjang dan detail penulisan umpan lagi oleh temanmu?
balik • Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
• yang efektif (apabila diberikan tertulis)? karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca • Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
umpan balik dan mendapatkan manfaat yang untuk membantu pengembangan diri
maksimal? temanmu?
Ladder of Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

Apresiasi
• Idemu
Saran mengingatkan saya
pada …
• Pernahkah kamu
• Saya bisa melihat
Perhatian berpikir tentang
pekerjaan …ini bisa

• Saya • Bagaimana kalau saya gunakan juga
menambahkan …
Penilaian membayangkan • Bisakah kamu
• Saya belajar … dari
bagaimana jika … jawabanmu
• Bagian ini efektif menghapus bagian
Klarifikasi • Apakah mungkin …
karena …
jika …
• Ini menarik
• Apa yang kamu • Saya belum
karena …
maksud dengan … paham
• Ini ide
• Bisa tolong bagaimana …
yang
jelaskan lagi • Bagaimana kamu
bagus
tentang … bisa…
untuk …
• Bagaimana
itu bisa
terjadi? Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Paradigma Asesmen

• Pemahaman yang perlu dimiliki


pendidik untuk melaksanakan
asesmen dengan efektif

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


1 Penerapan pola berpikir bertumbuh
(growth mindset)
Paradigma Asesmen Kesalahan dalam belajar itu
wajar.
Setiap peserta didik unik,
Mereka memiliki peta jalan belajar
kesalahan akan menstimulasi yang berbeda, dan tidak perlu
perkembangan otak peserta didik dibandingkan dengan teman-
jika diterima, dikomunikasikan dan temannya.
dicarikan solusi
Belajar bukan tentang
kecepatan, Lingkungan belajar
Tetapi tentang pemahaman, Pengondisian lingkungan belajar
penalaran, penerapan, serta (fisik dan psikis) di sekolah dan
kemampuan menilai dan berkarya rumah akan mempengaruhi
secara mendalam. pencapaian hasil belajar

Ekspektasi pendidik yang positif Berlatih melakukan asesmen


akan sangat mempengaruhi membiasakan peserta didik untuk
performa peserta didik. melakukan asesmen diri, asesmen
antarteman, refleksi diri, dan
pemberian umpan balik
antarteman.

Apresiasi /Umpan Balik


Pemberian umpan balik yang tepat
akan berpengaruh pada motivasi
belajar peserta didik.
Ladder of Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian

Klarifikasi

Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/


Paradigma Asesmen

02 Terpadu

Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran


mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian
pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah
tersebut.

Keleluasaan dalam Menentukan


03 Waktu Asesmen

Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi

Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen

Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan


menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan
kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung
yang tersedia.

Keleluasaan dalam Menggunakan


05 Teknik dan Instrumen Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan


Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan
instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan
anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).
Paradigma Asesmen
6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik
untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

7. Keleluasaan dalam Mengolah


Hasil Asesmen
8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
Kenaikan Kelas
Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil Pendidik dan satuan pendidikan diberikan
asesmen yang berupa angka (kuantitatif) keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
serta data hasil asesmen yang berupa narasi kelas, dengan mempertimbangkan:
(kualitatif). • Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

• Alur pelaksanaan asesmen


○ PAUD
○ DASMEN

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


PELAPORAN ASESMEN
PAUD
Diagram komponen-
komponen Pembelajaran
dan Asesmen di satuan
PAUD
Menilik Proses Asesmen K13 dan Kurikulum
di Program Sekolah penggerak
Persamaan Perubahan
Kumpulan portofolio Jumlah kumpulan portofolio anak lebih
anak sedikit: Tidak harus ada data setiap
hari Deskripsi narasi lebih berkualitas:
a. memilih satu instrumen yang
paling cocok dalam satu hari
b. deskripsi dapat beragam,
tidak harus menyoroti hal yang
sama antara satu anak dengan
anak yang lain
Arti Warna pada Contoh Portofolio
Contoh Portofolio SP
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam
penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai).
Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Isi Laporan Capaian Pembelajaran:
1. Data diri anak
2. Deskripsi kemajuan anak dalam tiap elemen CP, yaitu elemen nilai agama dan budi
pekerti, elemen jati diri, dan elemen dasar-dasar literasi dan STEAM.
Hal yang perlu tercantum dalam deskripsi elemen CP adalah
a. hal-hal yang sudah dikuasai/dipelajari anak selama kurun waktu tertentu, yang diambil
dari “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”
b. bukti yang mendukung “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”,
c. capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada kurun waktu
selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk menstimulasi capaian yang
belum muncul tersebut,
d. saran/tip/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali untuk mendukung
optimalisasi poin (c) di rumah.
Isi Laporan Capaian Pembelajaran:
3. Refleksi orang tua
Apa yang saya amati sudah berkembang pada diri anak saya?
Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak
saya?
Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya mengembangkan hal
tersebut?
4. informasi ketidakhadiran anak
5. Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan interpretasinya (sesuai Permenkes
No. 02 Tahun 2020)
6. Lampiran (portofolio)
Perilaku yang diharapkan muncul:
• Perilaku yang diharapkan muncul merupakan upaya memandu guru untuk menerjemahkan esensi CP
PAUD. Tiap elemen CP dirumuskan pemahaman konseptual dan contoh perilaku-perilaku anak yang
menunjukkan ketercapaian CP. Satuan pendidikan dapat menggunakan perilaku yang diharapkan
muncul ini dan mengolahnya menjadi tujuan pembelajaran yang dikontekskan sesuai karakteristik
satuan dan anak serta menambahkan sendiri perilaku-perilaku yang teramati pada anak yang
menunjukkan ketercapaian CP. Perilaku tersebut dapat dijadikan narasi awal dari tiap elemen CP.
Contoh Portfolio Lengkap
Arti Warna pada Contoh Portfolio
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP
yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam penulisan laporan
Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai).

Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Pertama
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Januari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kedua
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Februari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Ketiga
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Maret 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keempat
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan April 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kelima
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Mei 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keenam
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Juni 2022
Bagaimana cara
CARA 1
menganalisis dan
menyajikan portofolio anak
ke dalam bentuk laporan
Capaian Pembelajaran
anak?
CARA 1
Contoh narasi laporan
capaian pembelajaran Ari
Putranto terkait Elemen
dasar - dasar Literasi dan
STEAM
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan
portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian
CARA 2
Pembelajaran anak?
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio
anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran
CARA 2
anak?
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran

NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk


mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan


dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen


Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
1 menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.

Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa kinerja
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa tes
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang, • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan materi untuk mengukur kompetensi yang
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses dikehendaki dalam tujuan pembelajaran
pembelajaran. dan pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, • Pendidik dapat menggunakan berbagai
performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. teknik seperti portofolio, performa (kinerja,
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan produk, proyek, portofolio), maupun tes.
memberikan umpan balik atau melakukan intervensi. • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti memberikan umpan balik atau melakukan
rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat intervensi kepada peserta didik maupun
informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Mengolah Hasil Asesmen
Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi
satuan pendidikan, antara lain:

Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir

Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data yang • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
lengkap dari formatif dan sumatif banyak.
sehingga pendidik memiliki informasi • Waktu yang diperlukan untuk
yang lebih banyak untuk menentukan mengumpulkan dan mengolah data lebih
nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah untuk • Penilaian berupa angka, belum
diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka.
• Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya observasi,
produk, praktik, projek, dan portofolio.
• Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran.
• Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga kehilangan
fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.
Alternatif 1
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
mengumpulkan dan mengolah nilai lebih tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
singkat. kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar peserta didik mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
lebih bervariasi karena menggabungkan • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen
data kuantitatif dan kualitatif. formatif kurang lengkap dan tidak
terdokumentasikan dengan baik.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan
pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak
menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 2
Lanjutan Alternatif 2
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan
nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
mengumpulkan dan mengolah nilai kuantitatif.
lebih singkat. • Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Informasi kemajuan belajar peserta • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
didik lebih bervariasi karena asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
menggabungkan data kuantitatif dan terdokumentasikan dengan baik.
kualitatif.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak
menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 3
Lanjutan Alternatif 3
Catatan:
• Sajian berikut
merupakan contoh
rekapan formatif yang
berupa data kuantitatif
(narasi) berdasarkan
lembar observasi,
catatan anekdotal, dsb.

• Hasil asesmen formatif


akan digunakan
sebagai pertimbangan
deskripsi Capaian
Kompetensi dalam
rapor.
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 1
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 2
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 3
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

• Pelaporan asesmen dan


umpan balik
Pelaporan Hasil Belajar
• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah mengkomunikasikan apa
yang peserta didik ketahui, pahami, dan bisa lakukan.

• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses


pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas pembelajaran.
Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner.

Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan hasil
belajar

• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak


berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung dilaporkan
ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar biasanya diberikan
di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
Diskusi / Konferensi • Pameran karya berisi proses
Portofolio • Berbagi informasi antara pendidik, dari pembelajaran hingga
• Sebagai dokumentasi dari peserta didik dan orang tua. produk dari sebuah proyek
hasil karya peserta didik. • Sekolah perlu menentukan fungsi belajar.
• Isi portofolio adalah hasil dari suatu diskusi untuk dapat • Pameran karya bisa
karya peserta didik yang mengembangkan struktur, dan mengundang orang tua
dipilih oleh peserta didik, kegiatannya melibatkan menentukan peserta didik, komunitas
berdasarkan hasil diskusi target belajar. sekolah maupun
dengan pendidik. • Diskusi atau konferensi bisa dalam mengundang peserta didik
• Portfolio bisa berupa foto, struktur formal maupun informal. dan pendidik dari sekolah lain
video, infografis, poster atau untuk saling belajar dan
karya apapun yang bukan mendapatkan umpan balik
berupa lembar soal - dari audiens yang lebih luas
jawaban. Portofolio peserta selain pendidik kelas.
didik SMK bisa berupa benda
kerja/produk hasil praktik.
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.

Yang sebaiknya dihindari:


• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)
DASMEN
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran
(PAUD)
Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.
• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.
Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.

Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.

Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.


• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen,
pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan
kebutuhannya.
KASIH
ERI MA
T

Anda mungkin juga menyukai