Pembelajaran
dalam
Kurikulum
Merdeka
Dr. Toto Subroto, S.Si., M.Pd.
Fasilitator Sekolah Penggerak & Dosen UGJ
totosubroto@gmail.com/081321559737
Asesmen Pembelajaran
Prinsip Asesmen
Paradigma Asesmen
• Hasil asesmen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, di mana guru
merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan
asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Rangkaian antara asesmen - perencanaan pembelajaran - kegiatan belajar adalah
suatu
• siklus yang berkelanjutan
Keterkaitan
• Termasuk antara
dengantujuan pembelajaran
kriteria dengan
penilaian hasil asesmen
belajar siswayang dirancang
• Asesmen yang targeted, tidak menyasar ke mana-mana dan sesuai kebutuhan belajar
• Dengan demikian, asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana peserta
didik belajar, dan juga sebaliknya.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
Paradigma Asesmen
Learning (pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan pembelajaran.
akademik selama pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memiliki
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
taruhan tinggi karena berpengaruh
memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.
terhadap nilai akhir murid sehingga sering
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid diprioritaskan murid daripada asesmen
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu formatif.
dikembangkan.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
(sumatif) dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga mengukur perkembangan murid untuk
dukungan yang memadai dapat diberikan. memandu guru dan sekolah merancang
aktivitas mereka untuk projek
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau berikutnya.
diri sendiri.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran Kedua Asesmen • Mengukur apakah murid sudah
murid memenuhi capaian pembelajaran
• Merupakan cara untuk
• Memastikan perkembangan dan sejauh mana sudah mencapai
menilai pembelajaran
murid akhir unit pembelajaran
murid
• Mengecek pemahaman • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
murid kesempatan untuk pembelajaran selanjutnya
Untuk Murid menerima dan
memberikan umpan
• Mengevaluasi pembelajaran Untuk Murid
balik
sendiri Merupakan cara • Memahami performa di akhir unit
•
• Membangun pengetahuan untuk mengevaluasi pembelajaran
• Mengidentifikasi kekuatan dan keefektifan • Memahami
kelemahan pengajaran dan apakah
pembelajaran
• Meningkatkan kemampuan mereka sudah
memenuhi
capaian
pembelajaran
dan sejauh
mana sudah
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
PePenting
!
Asesmen Pada kurikulum ini guru diharapkan
Sumatif memberikan proporsi lebih banyak
pada pelaksanaan asesmen formatif
daripada menitikberatkan orientasi
pada asesmen sumatif.
Asesmen
Formatif Harapannya, ini akan mendukung
proses penanaman kesadaran bahwa
proses lebih penting daripada sebatas
hasil akhir.
Apresiasi
• Idemu
Saran mengingatkan saya
pada …
• Pernahkah kamu
• Saya bisa melihat
Perhatian berpikir tentang
pekerjaan …ini bisa
…
• Saya • Bagaimana kalau saya gunakan juga
menambahkan …
Penilaian membayangkan • Bisakah kamu
• Saya belajar … dari
bagaimana jika … jawabanmu
• Bagian ini efektif menghapus bagian
Klarifikasi • Apakah mungkin …
karena …
jika …
• Ini menarik
• Apa yang kamu • Saya belum
karena …
maksud dengan … paham
• Ini ide
• Bisa tolong bagaimana …
yang
jelaskan lagi • Bagaimana kamu
bagus
tentang … bisa…
untuk …
• Bagaimana
itu bisa
terjadi? Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Paradigma Asesmen
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian
Klarifikasi
02 Terpadu
Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi
Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen
Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis Asesmen
Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Pertama
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Januari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kedua
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Februari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Ketiga
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Maret 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keempat
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan April 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kelima
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Mei 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keenam
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Juni 2022
Bagaimana cara
CARA 1
menganalisis dan
menyajikan portofolio anak
ke dalam bentuk laporan
Capaian Pembelajaran
anak?
CARA 1
Contoh narasi laporan
capaian pembelajaran Ari
Putranto terkait Elemen
dasar - dasar Literasi dan
STEAM
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan
portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian
CARA 2
Pembelajaran anak?
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio
anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran
CARA 2
anak?
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran
NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.
Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data yang • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
lengkap dari formatif dan sumatif banyak.
sehingga pendidik memiliki informasi • Waktu yang diperlukan untuk
yang lebih banyak untuk menentukan mengumpulkan dan mengolah data lebih
nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah untuk • Penilaian berupa angka, belum
diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
mengumpulkan dan mengolah nilai lebih tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
singkat. kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar peserta didik mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
lebih bervariasi karena menggabungkan • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen
data kuantitatif dan kualitatif. formatif kurang lengkap dan tidak
terdokumentasikan dengan baik.
Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
mengumpulkan dan mengolah nilai kuantitatif.
lebih singkat. • Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Informasi kemajuan belajar peserta • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
didik lebih bervariasi karena asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
menggabungkan data kuantitatif dan terdokumentasikan dengan baik.
kualitatif.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.