DAN
PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
KENALAN YUKKKK…….
NAMA : Dr. HERY BAGUS ANGGORO. W, M.Pd
JABATAN : WIDYAPRADA AHLI MUDA
INSTANSI : BBPMP JAWA TIMUR
NO. HP : 085749278456
Pada Akhir Kegiatan ini Bapak/Ibu akan memahami tentang:
● Pembelajaran Paradigma Baru
Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta
didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki
kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik
lainnya serta kepada pendidik.
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak,
berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta
pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran
agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
Prinsip
Pembelajaran
3 Proses pembelajaran
1 Pembelajaran dirancang dengan mendukung perkembangan
mempertimbangkan tahap kompetensi dan karakter
perkembangan dan tingkat peserta didik secara holistik;
pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran pembelajaran yang dirancang
menjadi bermakna dan menyenangkan; sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta
2 Pembelajaran dirancang dan melibatkan orang tua dan
dilaksanakan untuk membangun komunitas sebagai mitra;
kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat 5
Pembelajaran berorientasi pada
masa depan yang berkelanjutan.
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Tinggalkan hal-hal berikut
Kegiatan
Menggunakan hanya pembelajaran searah Proses belajar
Membuat satu perspektif (memberikan bertujuan tes atau
pembelajaran Interaksi dengan misalnya hanya pemaparan dalam ujian akhir, serta
mengikuti buku peserta didik hanya melihat kemampuan bentuk ceramah dan pembelajaran dengan
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta didik, instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
kebutuhan peserta menagih tugas. tanpa melihat faktor adanya dari tahun ke tahun
didik lain seperti sosial pendampingan dan dengan soal tes dan
emosi atau spiritual. pemberian umpan ujian yang sama.
balik
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Tinggalkan hal-hal berikut
Tidak menggunakan
instrumen penilaian Kegiatan
Asesmen dilakukan atau menggunakan pembelajaran searah Proses belajar
secara terpisah dari instrumen asesmen, (memberikan bertujuan tes atau
pembelajaran, serta namun tidak sejalan pemaparan dalam ujian akhir, serta
terpisah antara ranah dengan dengan Berfokus pada bentuk ceramah dan pembelajaran dengan
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif. instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
dan keterampilan pelajaran, capaian adanya dari tahun ke tahun
dilakukan secara pembelajaran, tujuan pendampingan dan dengan soal tes dan
terpisah-pisah. pembelajaran dan pemberian umpan ujian yang sama.
kebutuhan peserta balik
didik.
Tujuan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat
dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian, mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Konsep C a p a i a n Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
Kompetensi
dalam satu fase.
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretasi
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari
Peserta didik memahami Interpretation puisi tersebut
informasi berupa
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
pesan dari teks deskripsi, Application puisi
narasi, puisi, eksplanasi
dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang
untuk menemukan Perspective berbeda.
makna yang tersurat dan
tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
pengetahuan
(retrieval)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses
informasi baru yang seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
sebuah informasi yaitu integrasikan belum diproses oleh
tertentu. semua jenis
secara seseorang.
dan pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
umum. Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
simbolisasi.
analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1)memeriksa
(1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
(2) mengklasifikasikan, (1)pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2)memeriksa
(3)menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2)penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3)memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(3) percobaan, (4)memeriksa motivasi
(5) menspesifikasikan.
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:
Alternatif 1
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai
Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
Dan seterusnya
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang pelajaran, karena
termuat dalam CP tercapai. terdapat CP berbasis
konten (PP, Matematika),
sintaks (Seni), bahkan
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai terdapat pula yang
berbasis kompetensi
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
(Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir referensi, poin utamanya
4 fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan adalah “operasional”
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik. (kompetensinya terukur).
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
Pengurutan Deduktif
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
ke yang lebih Sulit dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
Pengurutan Prosedural
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
Scaffolding mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Mari Kita Berlatih Bersama…..
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Mari Mulai dari Diri Kita
Fleksibel
d o k u m e n tidak terikat p a d a bentuk tertentu
d a n d a p a t disesuaikan de nga n konteks
pe m be l a ja r a n
Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam d o k u m e n m u d a h dipahami
bentuk yang:
Sederhana
d o k u m e n y a n g berisi ha l pokok d a n p e n t in g
sebagai acuan pe l a k s a na an pe m be l a ja r a n
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
berupa: ● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
2 Modul Ajar asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
Apabila pendidik menggunakan modul untuk mengecek ketercapaian tujuan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP pembelajaran beserta instrumen dan
karena komponen-komponen dalam cara penilaiannya
modul ajar meliputi ● Media pembelajaran yang digunakan,
komponen-komponen dalam RPP. termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT
memuat:
Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
kebutuhannya” peserta didik hasil belajar peserta didik
yang sesuai dengan kurikulum
● Menunjukkan bagaimana (untuk pendidikan khusus
satuan pendidikan memperhatikan kebutuhan peserta
media pembelajaran
didik)
digunakan
Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap M o d u l Aj a r
Perlu
diketahui
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran yang:
yang sudah disediakan
pemerintah untuk disesuaikan interaktif
Materi pembelajaran disesuaikan dengan Proses Pembelajaran disesuaikan Penyesuaian hasil dari kegiatan
kesiapan peserta didik berdasarkan dengan kemampuan pembelajaran berdasarkan peminatan
kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan peserta didik. peserta didik
Tes Tertulis
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklist
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam
rencana pembelajaran untuk rencana pelaksanaan pembelajaran modul ajar
membantu mengarahkan
proses pembelajaran ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
mencapai CP.”
● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
2 Modul Ajar pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
Apabila pendidik menggunakan modul cara penilaiannya
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP ● Media pembelajaran yang digunakan,
karena komponen-komponen dalam termasuk misalnya bahan bacaan yang
modul ajar meliputi digunakan, lembar kegiatan, video, atau
komponen-komponen dalam RPP.
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran
4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
Melaksanakan pembelajaran dan
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
menggunakan berbagai metode asesmen
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
didik
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
3. Menggunakan interval
Pengolahan Hasil Asesmen
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
Asesmen sumatif dilaksanakan
IPAS Fase C:
secara periodik setiap selesai satu
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar a t a u lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut: Hasil asesmen perlu diolah
menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
setiap peserta didik. Pendidik
Pembelajaran (0-60) (61-70) (71-80) (81-100)
dapat
1. Mampu menggunakan d a t a kualitatif
Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari sebagai hasil asesmen tujuan
menguraikan
manfaat manfaat manfaat 2 contoh pe m be l a ja r a n peserta didik.
manfaat
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi N a m u n , d a p a t juga menggunakan
d a t a kuantitatif dan
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu mendeskripsikannya secara
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan kualitatif. Pendidik diberi
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang keleluasaan untuk mengolah da ta
sesuai melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam kuantitatif, baik secara r e r a ta
prosedur prosedur namun masih dengan tepat melakukan maupun proporsional.
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Kualitas Kualitas
Nilai
Nama Bukti Bukti Deskripsi
(rerata)
(Indikator 1) (Indikator 2)
Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan 72
(75) (69) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) (80) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
mandiri dengan tepat
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk Diperhatikan
2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir
Pendidik tidak mencampur
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
penghitungan dari hasil asesmen
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai formatif d a n sumatif karena asesmen
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, formatif d a n sumatif memiliki fungsi
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan u m p a n balik p a d a
proses sehingga asesmen formatif
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan bukan menjadi penentu atau
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: p e m b a g i untuk nilai akhir
Cara 1 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
Tanda centang iberikan ● Cukup (2)
sesuai dengan rubrik peserta didik masih kesulitan dalam
ketercapaian yang ada mencapai sebagian tujuan
pada masing-masing tujuan pembelajaran
pembelajaran ● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
deskriptor tertera pada pembelajaran
rubrik penilaian yang telah ● Sangat Baik (4)
disusun. peserta didik mengikuti pembelajaran
selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
1 Rapor
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Diskusi/Konferensi
Bentuk Laporan Hasil Belajar
1 Rapor
1. Identit as pes er t a d i d i k
2. N a m a satuan pendidikan
3. Kelas Catatan:
Format dapat disesuaikan berdasarkan
4. Semester struktur kurikulum masing-masing
5. M a t a pelajaran jenjang.
6. Nilai
Deskripsi capaian kompetensi peserta
7. Deskripsi didik berisi informasi tentang
8. C a t a t a n guru kompetensi yang sudah dicapai dan
9. Presensi kompetensi yang perlu ditingkatkan.
Deskripsi menggunakan kalimat positif
10. K e g i a t a n ekstrakurikuler. dan memotivasi.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pembelajaran yang belum tuntas pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah presensi/ketidakhadiran didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
yang banyak (Banyaknya jumlah karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
ketidakhadiran disepakati oleh dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
satuan pendidikan) “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
Mekanisme Kelulusan