Anda di halaman 1dari 92

SOSIALISAS

IPENINGKATAN
PRINSIP
MUTUPEMBELAJARAN
PENDIDIKAN DAN PENILAIAN
(ASESMEN)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
3
Proses pembelajaran mendukung
1 Pembelajaran dirancang dengan perkembangan kompetensi dan
Prinsip
SOSIALISASI
mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
karakter peserta didik secara holistik;
Pembelajaran
PENINGKATAN
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pembelajaran yang dirancang sesuai
menyenangkan;

MUTU PENDIDIKAN
konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang
Pembelajaran dirancang dan tua dan komunitas sebagai mitra;
2
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar 5
sepanjang hayat Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH
Sumber: PERTAMA
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Tinggalkan hal-hal berikut
SOSIALISASI
PENINGKATAN
Membuat
Menggunakan hanya
satu perspektif
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
Proses belajar
bertujuan tes atau
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran
mengikuti buku
Interaksi dengan
peserta didik hanya
misalnya hanya
melihat kemampuan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta instruksi tugas) kegiatan yang sama
kebutuhan peserta menagih tugas. didik, tanpa melihat tanpa adanya dari tahun ke tahun
didik faktor lain seperti pendampingan dan dengan soal tes dan
sosial emosi atau pemberian umpan ujian yang sama.
spiritual. balik
DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari
belajar, menentukan keputusan tentang

SOSIALISASI
proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi
langkah dan sebagai dasar untuk Prinsip
menyusun program pembelajaran yang
yang holistik, sebagai umpan balik untuk
sesuai selanjutnya; Asesmen
PENINGKATAN
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan

MUTU PENDIDIKAN
selanjutnya
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai kompetensi yang dicapai, serta strategi
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan tindak lanjut;
keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif 5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
mencapai tujuan pembelajaran; didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
DIREKTORAT SEKOLAH untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Tinggalkan hal-hal berikut
SOSIALISASI Tidak menggunakan

PENINGKATAN
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
instrumen penilaian
atau menggunakan
Laporan kemajuan
belajar tidak Hasil asesmen hanya
instrumen asesmen,
MUTU PENDIDIKAN
didasarkan pada bukti dijadikan data dan
pembelajaran, serta namun tidak sejalan
dan pencatatan tidak ditindaklanjuti.
terpisah antara ranah dengan dengan Berfokus pada
perkembangan Selain itu hasil
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif.
pelajaran, capaian kemajuan belajar atau asesmen dijadikan
dan keterampilan
pembelajaran, didasarkan hanya perbandingan antar
dilakukan
tujuan pembelajaran pada bukti yang tidak peserta didik.
secara terpisah-
dan kebutuhan mencukupi
pisah.
peserta didik.
DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
SOSIALISASI
Bagaimana keterkaitan Prinsip
Pembelajaran dan Penilaian
PENINGKATAN
(Asesmen) untuk kemudian
MUTU PENDIDIKAN
diimplementasikan dalam
pembelajaran?

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Kurikulum

Tujuan Pembelajaran

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Asesmen Pembelajaran

Proses Asesmen Proses Pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat
MENENGAH
dirancang PERTAMA
selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
DIREKTORAT JENDERAL
Sehingga kegiatan penilaian terintegrasi dan berkaitan dengan pembelajaran
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
SOSIALISAS
IPENINGKATAN
PERENCANAAN SERTA PELAKSANAAN
MUTU PENDIDIKAN
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
(ASESMEN)
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Apa yang selama ini menjadi landasan Bapak/Ibu

SOSIALISASI dalam menentukan ketercapaian kompetensi


peserta didik dalam proses pembelajaran?

PENINGKATAN 2. Apa yang membedakan antara Kompetensi


Dasar

MUTU PENDIDIKAN dengan Capaian Pembelajaran?

3. Bagaimana satuan pendidikan yang Bapak/Ibu


pimpin/bina mengembangkan kegiatan
pembelajaran? (mengikuti buku ataukah
mengembangkan pembelajaran secara mandiri)

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT4SEKOLAH
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT4SEKOLAH
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

SOSIALISASI
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran

PENINGKATANyang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari
Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah,
MUTU PENDIDIKAN CP disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


DIREKTORAT
Pembagian
PAUD/RA
SEKOLAH
SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Fase
MENENGAH PERTAMA Kelas 3-4
Kelas 1-2 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12

DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Perlu
diketahui
Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam
Perencanaan Pembelajaran

SOSIALISASI
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya

PENINGKATAN(misalnya ketika pembelajaran di


masa pandemi COVID-19), sehingga
menunjukkan kompetensinya,
sementara kelas menunjukkan
CP Fase D yang berlaku untuk Kelas VII,
VIII, dan IX. Saat merencanakan

MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran di awal tahun ajaran, guru
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk kelompok (cohort) berdasarkan kelas VIII perlu berkolaborasi dengan kelas
mempelajari suatu konsep. Ketika usianya. Dengan demikian, ada VII untuk mendapatkan informasi tentang
harus “menggeser” waktu untuk kemungkinan peserta didik berada di sampai mana proses belajar sudah
mengajarkan materi-materi pelajaran Kelas III SD, namun belajar materi ditempuh peserta didik di kelas VII.
yang sudah dirancang, pendidik pelajaran untuk Fase A (yang Selanjutnya ia juga perlu berkolaborasi
memiliki waktu lebih panjang untuk umumnya untuk kelas I dan II) karena dengan guru kelas IX untuk menyampaikan
bahwa rencana pembelajaran kelas VIII
mengaturnya. ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
DIREKTORAT SEKOLAH ini berkaitan dengan Mekanisme
akan berakhir di suatu topik atau materi
tertentu, sehingga guru kelas IX dapat
MENENGAH PERTAMA Kenaikan Kelas. merencanakan pembelajaran berdasarkan
informasi tersebut.
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran


SOSIALISASI
Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
● Deskripsi umum tentang apa
● Alasan mempelajari mapel

PENINGKATAN
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands)
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut atau

MUTU PENDIDIKAN Profil Pelajar Pancasila


domain mata pelajaran serta
deskripsinya
Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap
Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada Dibuat dalam bentuk matriks.
setiap fase. Dibuat dalam bentuk Setiap elemen dipetakan menurut
pernyataan yang disajikan perkembangan peserta didik
DIREKTORAT SEKOLAH dalam paragraf yang utuh.

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
No.33 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Perlu
diketahui
Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Apabila merujuk pada Taksonomi


Bloom, pemahaman dianggap
SOSIALISASI
Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan
Konsep “Memahami” dalam CP
dalam konstruktivisme adalah
sebagai proses berpikir tahap yang
rendah (C2). Namun demikian,
PENINGKATAN
konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan
proses membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata.
konteks Taksonomi Bloom
sebenarnya digunakan untuk
pengalaman nyata dan kontekstual.
MUTU PENDIDIKAN
Pemahaman tidak bersifat statis,
perancangan pembelajaran dan
Menurut teori belajar tetapi berevolusi dan berubah
asesmen kelas yang lebih
konstruktivisme (constructivist secara konstan sepanjang siswa
operasional, bukan untuk CP yang
learning theory), pengetahuan mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
bukanlah kumpulan atau pengalaman baru yang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
seperangkat fakta-fakta, konsep, memodifikasi pemahaman
menurunkan/menerjemahkan CP ke
atau kaidah untuk diingat. sebelumnya.
DIREKTORAT SEKOLAH tujuan pembelajaran yang lebih
konkret.
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran
mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen
SOSIALISASI atau kelompok kompetensi
esensial yang berlaku sama
dengan mata pelajaran lainnya,
hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik pada masing-masing
PENINGKATAN untuk semua fase pada mata
pelajaran tersebut.
mata pelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
Masing-masing elemen tersebut
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Perlu
Pengukuran, Geometri, dan
memiliki capaian per fasenya ●
Analisis Data dan Peluang
Dalam CP IPA terdapat elemen
diketahui
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju. Membaca dan Memirsa, Berbicara
DIREKTORAT SEKOLAH dan Mempresentasikan, Menulis

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase B SMP/MTs/Paket B

Karakteristik Mata Pelajaran

Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPAS yakni pemahaman IPAS dan keterampilan proses (inkuiri) merupakan bukti ketika seseorang memilih dan mengintegrasikan
pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda

SOSIALISASI
Capaian Pembelajaran

PENINGKATAN
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi
menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup. Peserta didik
mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.

MUTU PENDIDIKAN Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh:
energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai
jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan
upaya menjaga ketersediaan air

Pemahaman Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi
sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi
IPAS masyarakat.

DIREKTORAT SEKOLAH
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
MENENGAH PERTAMA
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta
menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.
Elemen CP
DIREKTORAT JENDERAL
Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

PENDIDIKAN DASAR, DAN


CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
PENDIDIKAN MENENGAH
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase B SMP/MTs/Paket B

Capaian Pembelajaran

1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.

SOSIALISASI 2. Mempertanyakan dan memprediksi


Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan

PENINGKATAN
ilmiah.

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan,

MUTU PENDIDIKAN
peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

Keterampilan 4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Proses Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen CP
DIREKTORAT
6. Mengomunikasikan hasil SEKOLAH
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
MENENGAH PERTAMA
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

DIREKTORAT JENDERAL
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,


PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT4SEKOLAH
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun Alur


Merancang
SOSIALISASI Capaian
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran

PENINGKATAN Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak

MUTU PENDIDIKAN cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
DIREKTORAT
merancang SEKOLAH
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau pilihan tersebut
pembelajaran rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
berdasarkan
MENENGAH
pendidik PERTAMA
disediakan Pemerintah
kemampuan
DIREKTORAT JENDERAL
dapat
masing-masing
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

SOSIALISASI Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Tujuan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
Kriteria
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan pembelajaran yang linear dari awal hingga
(TP) DIREKTORAT SEKOLAH Pembelajaran akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
MENENGAH PERTAMA
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
DIREKTORAT JENDERAL
akhir satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, fase

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan

SOSIALISASI tujuan pembelajaran, diantaranya:


Pendidik diharapkan untuk tidak fokus
pada satu teori saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau pendekatan

PENINGKATAN Taksonomi Bloom versi Revisi


Anderson dan Krathwohl
(2001)
lain dalam merancang tujuan
pembelajaran, selama teori tersebut
dinilai relevan dengan karakteristik

MUTU PENDIDIKAN mata pelajaran serta konsep/topik


yang dipelajari, karakteristik peserta
didik, serta konteks lingkungan
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh pembelajaran. Perlu
Tighe dan Wiggins diketahui
(2005)

DIREKTORAT 6SEKOLAH
Level Taksonomi Marzano
(2000)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perlu
Taksonomi Bloom versi Revisi diketahui
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-


tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang
SOSIALISASI paling tinggi sebagai berikut:

PENINGKATAN
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan

MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu
hal baru yang utuh,
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik melalui proses
pencarian ide, evaluasi
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi
terhadap hal/ide/benda
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi yang sistematis
yang ada sehingga
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan atau membandingkan kreasi yang diciptakan
yang pernah suatu informasi, antara dua hal atau menjadi salah satu
diajarkan kepadanya. menyimpulkan, atau lebih, menentukan solusi terhadap
DIREKTORAT SEKOLAH
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
keterkaitan antar
konsep, atau
masalah yang ada.
termasuk memberikan

MENENGAH PERTAMA mengorganisasikan


beberapa ide
nilai tambah terhadap
suatu produk yang
DIREKTORAT JENDERAL dan/atau konsep. sudah ada.

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,


PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan 6 Aspek/Facet Pemahaman ini


cara untuk mengkonfirmasi merupakan modal untuk
SOSIALISASI pemahaman peserta didik atas apa yang
telah mereka pelajari dan tidak
menentukan Tujuan
Pembelajaran (TP), menyusun

PENINGKATAN
hirarkis/bukan merupakan siklus.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),
Jika peserta didik melakukan salah menentukan asesmen, dan

MUTU PENDIDIKANsatu dari keenam Aspek/Facet


Pemahaman (mampu menjelaskan,
instruksi yang tepat.
Perlu
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
diketahui
berempati, memiliki sebuah sudut
pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah
DIREKTORAT SEKOLAH
mendemonstrasikan sebuah tingkat
pemahaman.
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
masukmp02

6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu


Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis. diketahu
i

SOSIALISASI
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.

PENINGKATANInterpretasi
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari

MUTU PENDIDIKAN
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

DIREKTORAT
Empati Menaruh diriSEKOLAH
di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT
Pengenalan JENDERAL
diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahu
i

SOSIALISASI Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari

PENINGKATAN
Peserta didik memahami
informasi berupa
Interpretation puisi tersebut

gagasan, pikiran,
MUTU PENDIDIKAN
pandangan, arahan atau
pesan dari teks
Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
Application puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang
dari teks visual dan
Perspective yang
audiovisual untuk berbeda.
menemukan makna yang
DIREKTORAT
tersurat SEKOLAH
dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
MENENGAH PERTAMA
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem


kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level
SOSIALISASI taksonomi yaitu:

PENINGKATAN
Tingkat 1:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3:
Tingkat 4:
Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan

MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
(retrieval)
pemahaman analisis
pengetahuan
metakognisi sistem diri

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi yaitu integrasikan tertentu. semua jenis
seseorang.
secara dan pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum. simbolisasi.
DIREKTORAT SEKOLAH analisis:
(1) mencocokan,
umum pemanfaatan
pengetahuan:
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) memeriksa
kepentingan,

MENENGAH PERTAMA (2) mengklasifikasikan,


(3)menganalisis
(1)pengambilan
keputusan,
(1) menetapkan tujuan,
(2) memantau proses,
(2)memeriksa
kemanjuran,
kesalahan, (2)penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3)memeriksa respon
DIREKTORAT JENDERAL (4) menyamarat masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(3) percobaan, (4)memeriksa motivasi
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, akan
(5) menspesifika (4) penyelidikan. secara keseluruhan.

PENDIDIKAN DASAR, DAN sikan.

PENDIDIKAN MENENGAH
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur
tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:

SOSIALISASIAlternatif 1
PENINGKATAN Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

MUTU PENDIDIKAN
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Alternatif 3
DIREKTORAT SEKOLAH
Merumuskan TP Lintas Elemen CP
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Alternatif 2

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

SOSIALISASI
PENINGKATAN Elemen Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan
berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka
1.

2.
Menentukan hubungan antarsatuan baku
panjang (cm, m).
Menjelaskan cara mengukur panjang benda
menggunakan satuan baku.

MUTU PENDIDIKAN dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan
satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Elemen Geometri
3.

4.
Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar
(segiempat, segitiga, segi banyak).
Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun 5. Mengukur bangun datar (segiempat,
datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat segitiga, segi banyak) menggunakan satuan
menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai baku
bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan

DIREKTORAT SEKOLAH
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN
Sumber: ANAK
Panduan Pembelajaran USIA DINI,
dan Asesmen

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Alternatif 3
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Elemen Kompetensi Lingkup Materi

SOSIALISASI Bilangan
Pada akhir Fase B, peserta didik
1.
2.
Memahami
Menentukan
1.
2.
Bilangan cacah sampai 10.000
Nilai tempat
menunjukkan pemahaman dan intuisi 3. Membandingkan 3. Komposisi dan dekomposisi

PENINGKATAN bilangan (number sense) pada bilangan


cacah sampai 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
4.
5.
6.
Mengurutkan
Mengidentifikasi
Melakukan
4.
bilangan
Menggunakan ribuan
sebagai
tempat, membandingkan, mengurutkan, 7. Menyelesaikan masalah satuan

MUTU PENDIDIKAN menggunakan nilai tempat, melakukan


komposisi, dan dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga dapat
5. Operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah
sampai 1.000
menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan
sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
1.000, dan seterusnya.

DIREKTORAT SEKOLAH
Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
MENENGAH PERTAMA
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
DIREKTORAT JENDERAL
Dan seterusnya

PENDIDIKAN
Sumber: ANAK
Panduan Pembelajaran USIA DINI,
dan Asesmen

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan hal berikut:

SOSIALISASI
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada
1 CP
● CP berlaku untuk 1
FASE.
tersebut. ● Lihat karakteristik

PENINGKATAN
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang termuat pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
dalam CP tercapai.

MUTU PENDIDIKAN
konten (PP,
Matematika), sintaks
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir referensi, poin utamanya
4 fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan adalah “operasional”
DIREKTORAT SEKOLAH pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta
didik.
(kompetensinya terukur).

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang
efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

SOSIALISASI
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).

PENINGKATAN
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

MUTU PENDIDIKAN
Pengurutan dari Mudah
ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
Pengurutan Prosedural
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
DIREKTORAT SEKOLAH digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

MENENGAH PERTAMA
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
Scaffolding mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu.
DIREKTORAT
Setelah ini,JENDERAL
bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

PENINGKATAN Lingku
p
Materi
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
DIREKTORAT SEKOLAH “D” elemen Analisis Data dan Peluang.

MENENGAH PERTAMA ● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
DIREKTORAT JENDERAL dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN ● Alokasi Waktu merupakan
perencanaan jumlah jam pelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
DIREKTORAT SEKOLAH “D” elemen Analisis Data dan Peluang.

MENENGAH PERTAMA ● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
DIREKTORAT JENDERAL dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN ● Alokasi Waktu merupakan
perencanaan jumlah jam pelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
DIREKTORAT SEKOLAH “D” elemen Analisis Data dan Peluang.

MENENGAH PERTAMA ● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
DIREKTORAT JENDERAL dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN ● Alokasi Waktu merupakan
perencanaan jumlah jam pelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
DIREKTORAT SEKOLAH “D” elemen Analisis Data dan Peluang.

MENENGAH PERTAMA ● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
DIREKTORAT JENDERAL dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN ● Alokasi Waktu merupakan
perencanaan jumlah jam pelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
DIREKTORAT SEKOLAH “D” elemen Analisis Data dan Peluang.

MENENGAH PERTAMA ● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
DIREKTORAT JENDERAL dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN ● Alokasi Waktu merupakan
perencanaan jumlah jam pelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian merumuskan
tujuan pembelajaran berdasarkan

MUTU PENDIDIKAN
analisis dari capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
DIREKTORAT SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA
Urutan elemen, capaian
pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
DIREKTORAT JENDERAL urutan alur tujuan pembelajaran.

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, ● Alokasi Waktu merupakan


PENDIDIKAN DASAR, DAN perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
PENDIDIKAN MENENGAH pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh

PENINGKATAN berdasarkan analisis yang terdapat


dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian merumuskan
tujuan pembelajaran berdasarkan

MUTU PENDIDIKAN
analisis dari capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
DIREKTORAT SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA
Urutan elemen, capaian
pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
DIREKTORAT JENDERAL urutan alur tujuan pembelajaran.

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, ● Alokasi Waktu merupakan


PENDIDIKAN DASAR, DAN perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
PENDIDIKAN MENENGAH pembelajaran.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT4SEKOLAH
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Bagaimana pendidik di lingkungan Bapak/Ibu

SOSIALISASI menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan


asesmen di kelas?

PENINGKATAN 1. Bagaimana penerapan asesmen awal dan


diferensiasi dalam kegiatan pembelajaran yang

MUTU PENDIDIKAN telah dilakukan?

1. Bagaimana komposisi asesmen formatif dan


sumatif yang telah Bapak/Ibu laksanakan?

1. Apa bentuk asesmen yang selama ini


Bapak/Ibu
DIREKTORAT SEKOLAH lakukan?
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perencanaan Pembelajaran

Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:


Perlu
diketahui a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
SOSIALISASI c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

PENINGKATAN
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”

MUTU PENDIDIKAN
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran

Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
DIREKTORAT JENDERAL pelaksanaan pembelajaran

PENDIDIKAN
Sumber: Kepmendikbud No ANAK USIA
16 Tahun 2022 DINI,
tentang Standar Proses

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam

SOSIALISASI ●
rencana pelaksanaan pembelajaran

Tujuan pembelajaran (salah satu dari ●


modul ajar

Tujuan pembelajaran (salah satu dari

PENINGKATAN
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini
dapat berupa: ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau

tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu

MUTU PENDIDIKAN
1 Rencana Pelaksanaan lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
Pembelajaran ● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
2 Modul Ajar untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
Apabila pendidik menggunakan modul pembelajaran beserta instrumen dan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP cara penilaiannya
karena komponen-komponen dalam ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH
modul ajar meliputi komponen- termasuk misalnya bahan bacaan yang
komponen dalam RPP. digunakan, lembar kegiatan, video, atau
MENENGAH PERTAMA tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perlu
diketahu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
i
SOSIALISASI
PENINGKATAN Tujuan
Langkah/
Kegiatan
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Pembelajaran Pembelajaran

Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar Proses pengumpulan dan
oleh pendidik Memuat kompetensi dan sesuai dengan pengolahan informasi untuk
berdasarkan lingkup materi pembelajaran kemampuan dan mengetahui kesiapan dan
kebutuhannya” yang sesuai dengan tahapan perkembangan hasil belajar peserta didik
peserta didik (untuk pendidikan khusus
DIREKTORAT SEKOLAH kurikulum satuan pendidikan
● Menunjukkan
memperhatikan kebutuhan
peserta didik)
MENENGAH PERTAMA bagaimana media
pembelajaran
Pendidik digunakan
DIREKTORAT JENDERAL dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
PENDIDIKAN
Sumber: Kepmendikbud No ANAK USIA
16 Tahun 2022 DINI,
tentang Standar Proses mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Komponen Lengkap Modul Ajar

Perlu
diketahu
i
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran
SOSIALISASI
yang:
yang sudah disediakan
interaktif
pemerintah untuk disesuaikan
PENINGKATAN dengan karakteristik peserta
didik.
inspiratif

MUTU PENDIDIKAN ● menyusun sendiri perangkat


pembelajaran sesuai
menyenangkan

Perlu
dengan menantang
diketahui
Ketikakarakteristik peserta didik.
memodifikasi/menyusun memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi
perencanaan pembelajaran, aktif
Pendidik dapat menggunakan
DIREKTORAT SEKOLAH berbagai teknik dan/atau instrumen memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
penilaian (asesmen) yang sesuai kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
MENENGAH PERTAMA dengan tujuan pembelajaran.
minat, dan perkembangan fisik, serta
DIREKTORAT JENDERAL psikologis Peserta Didik.

PENDIDIKAN
Sumber: Kepmendikbud No ANAK USIA
16 Tahun 2022 DINI,
tentang Standar Proses

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi


Mengidentifikasi Kebutuhan didasarkan pada hasil
Belajar Peserta Didik asesmen awal pembelajaran

SOSIALISASI Asesmen di awal pembelajaran dilakukan


hanya terkait kesiapan peserta didik
pada lingkup
materi
Hasil asesmen awaltertentu.
pembelajaran
PENINGKATAN pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi
kesiapan belajar peserta didik
MUTU PENDIDIKAN
Hasilnya digunakan untuk
menyesuaikan rencana pembelajaran
(readiness), yaitu informasi
kesesuaian pengetahuan atau Perlu
yang dibuat agar sesuai dengan keterampilan yang dimiliki peserta diketahui
tahap pembelajaran peserta didik. didik saat ini, dengan pengetahuan
atau keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
dipelajari.
diharapkan dapat dilakukan secara
DIREKTORAT SEKOLAH
natural, seperti diskusi ringan
Melakukan Diferesiasi
MENENGAH PERTAMA
pemantik di awal kegiatan, permainan,
kuis, atau sederhana. Pembelajaran
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Diferensiasi Pembelajaran
Perlu diketahui
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi :

Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk

SOSIALISASI
Materi pembelajaran disesuaikan Proses Pembelajaran disesuaikan Penyesuaian hasil dari kegiatan

PENINGKATAN
dengan kesiapan peserta didik dengan kemampuan pembelajaran berdasarkan peminatan
berdasarkan kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan peserta didik. peserta didik

MUTU PENDIDIKAN
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami jenis-jenis gaya. Menceritakan ulang nilai-nilai luhur
mengurutkan dan membandingkan yang didapatkan dalam teks narasi
bilangan bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi (dongeng nusantara)
berupa:
Pendidik dapat melakukan diferensiasi ● pendampingan pada praktik Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep yang dilakukan peserta didik produk hasil belajar peserta didik berupa:
bilangan bulat peserta didik di kelas secara langsung ● Bahan tayang visual (poster, slide
● Modeling-praktik-kerja mandiri- paparan, dan sejenisnya)
DIREKTORAT SEKOLAH review
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
● Podcast
● Review berbasis media Audio-
MENENGAH PERTAMA belajar mandiri visual
● Pagelaran drama
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)

SOSIALISASI
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus
pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk

PENINGKATAN
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih
berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk
Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini:
● Asesmen untuk evaluasi
DIREKTORAT SEKOLAH ● Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran
pada akhir proses
pembelajaran
MENENGAH PERTAMA● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
● Berfungsi sebagai
asesmen sumatif
DIREKTORAT JENDERAL
Perlu diketahui
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Formatif Sumati
f
● Terpadu dengan proses ● Merupakan alat ukur untuk
Karakteristik mengetahui pencapaian hasil
pembelajaran, sehingga asesmen
Asesmen Formatif dan Sumatif belajar peserta didik dalam satu
formatif dan pembelajaran menjadi suatu

SOSIALISASI kesatuan. Perencanaan asesmen lingkup materi atau periode tertentu,


formatif dibuat menyatu dengan misalnya satu lingkup materi, akhir
perencanaan pembelajaran; semester, atau akhir tahun ajaran;

PENINGKATAN ● Melibatkan peserta didik dalam


pelaksanaannya (misalnya melalui
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan

MUTU PENDIDIKAN
“Pendidik dan satuan
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses
kriteria capaian yang telah
ditetapkan
● Digunakan pendidik atau
pendidikan diberikan belajarnya);
satuan
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan
mengatur pelaksanaan
pendidikan untuk mengevaluasi
penguasaan dalam berbagai ranah,
asesmen formatif efektivitas program pembelajaran.
meliputi sikap, pengetahuan, dan
maupun sumatif melalui
keterampilan, sehingga dibutuhkan
DIREKTORAT SEKOLAH
berbagai teknik guna
metode/strategi pembelajaran dan
mengukur dan
MENENGAH PERTAMA
mengintervensi capaian teknik/instrumen.
DIREKTORAT
yang dilakukan dalam JENDERAL
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
pembelajaran”
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir

SOSIALISASI
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai

PENINGKATAN
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
bahan pengolah laporan hasil
belajar

MUTU PENDIDIKAN
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat Perlu
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik diketahui
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor
DIREKTORAT SEKOLAH
● bersifat informatif
MENENGAH PERTAMA Hal yang harus diperhatikan
DIREKTORAT JENDERAL dalam melaksanakan Sumatif
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

SOSIALISASI Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan


produk, melakukan projek, dan membuat portofolio.

PENINGKATAN Tes Tertulis

MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.

dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara
instrumen agar asesmen klasikal ketika pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
MENENGAH PERTAMA
hasil belajar peserta didik Portofolio

DIREKTORAT
valid dan dapat ditindak JENDERAL
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
PENDIDIKAN DASAR, DAN perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.

PENDIDIKAN MENENGAH
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara

SOSIALISASI
bertingkat dari kurang sampai terbaik.

PENINGKATAN
Ceklis
t
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.

MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Instrumen Asesmen

dalam melakukan Catatan Anekdotal


asesmen, pendidik Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
diberikan keleluasaan catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
memilih teknik dan disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
instrumen agar asesmen yang telah dilakukan.

DIREKTORAT SEKOLAH
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
MENENGAH PERTAMA
hasil belajar peserta didik
Grafik Perkembangan

DIREKTORAT
valid dan dapat ditindak JENDERAL Grafik atau infografik yang menggambarkan
lanjuti” tahap perkembangan belajar peserta didik.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman,
penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

SOSIALISASI Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.

PENINGKATAN Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu

MUTU PENDIDIKAN
dibandingkan dengan teman-temannya.

Penerapan pola pikir


Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
bertumbuh dalam asesmen mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
pembelajaran, lebih umpan balik antarteman (peer feedback).
DIREKTORAT SEKOLAH
penting daripada sebatas
hasil akhir.
MENENGAH PERTAMA Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan didik.
DIREKTORAT JENDERAL
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta
didik melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth
Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C

SOSIALISASI Apresiasi
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”

PENINGKATAN Saran
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”

MUTU PENDIDIKAN Perhatian


“Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”

“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah


Nilai
jika disusun menjadi bentuk kubus.”

Klarifikasi “Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”


DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Merencanakan Pembelajaran dan
Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-
hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam

SOSIALISASI
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan

rencana pelaksanaan pembelajaran

Tujuan pembelajaran (salah satu dari ●


modul ajar

Tujuan pembelajaran (salah satu dari


proses pembelajaran
PENINGKATAN
mencapai CP.” ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau

tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu

MUTU PENDIDIKAN
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
2 Modul Ajar pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
Apabila pendidik menggunakan modul ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP
karena komponen-komponen dalam
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
MENENGAH PERTAMA
modul ajar meliputi komponen-
komponen dalam RPP.
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat

SOSIALISASI
dalam modul ajar

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKANInspirasi
ANAK USIAPenyusunan
DINI, Modul Ajar
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat

SOSIALISASI
dalam modul ajar

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKANInspirasi
ANAK USIAPenyusunan
DINI, Modul Ajar
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat

SOSIALISASI
dalam modul ajar

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKANInspirasi
ANAK USIAPenyusunan
DINI, Modul Ajar
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat

SOSIALISASI
dalam modul ajar

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKANInspirasi
ANAK USIAPenyusunan
DINI, Modul Ajar
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat

SOSIALISASI
dalam modul ajar

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKANInspirasi
ANAK USIAPenyusunan
DINI, Modul Ajar
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT4SEKOLAH
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran

SOSIALISASI
PENINGKATAN 5
Melaksanakan asesmen Sumatif untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen Siklus 2
Pendidik melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi

MUTU PENDIDIKAN
awal pada pembelajaran berikutnya. perencanaan yang telah dirancang
dan
pelaksanaan
pembelajaran
dan asesmen

4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
MENENGAH PERTAMA
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
didik
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN
Sumber: ANAK
Panduan Pembelajaran USIA DINI,
dan Asesmen

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat,
segitiga, dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
SOSIALISASI 2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar
dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
PENINGKATAN Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

MUTU PENDIDIKAN Kesiapan Belajar


(readiness)
Mayoritas peserta didik telah
memahami konsep keliling dan
dapat menghitung keliling bangun
datar.
Beberapa peserta didik dapat
memahami konsep keliling, namun
belum lancar dalam menghitung
keliling bangun datar
Beberapa peserta didik belum
memahami konsep keliling.

Pembelajaran ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi
menantang yang bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
mengaplikasikan konsep
keliling dalam kehidupan Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
DIREKTORAT SEKOLAH ●
sehari-hari.
Peserta didik bekerja
pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
MENENGAH PERTAMA secara mandiri dan saling
memeriksa pekerjaan
memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.

DIREKTORAT JENDERAL masing-masing.


Inspirasi Pelaksanaan
PENDIDIKAN ANAK USIA Pembelajaran
DINI, Terdiferensiasi
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
SOSIALISAS
IPENINGKATAN
PENGOLAHAN HASIL
MUTU PENDIDIKAN
ASESMEN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Bagaimana Bapak/Ibu mengolah hasil asesmen?

SOSIALISASI 2. Apa yang selama ini menjadi permasalahan dalam


pengolahan hasil asesmen?
PENINGKATAN 3. Seperti apa laporan hasil belajar yang selama ini

MUTU PENDIDIKAN disajikan?

4. Bagaimana rapor yang pendidik harapkan?

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada

SOSIALISASI
Untuk mengetahui apakah peserta didik
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan

PENINGKATAN
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
telah berhasil mencapai tujuan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan

MUTU PENDIDIKAN pembelajaran.

Kriteria ini dikembangkan saat pendidik


Kriteria yang digunakan
untuk menentukan apakah
peserta didik telah
1. Menggunakan deskripsi kriteria
merencanakan asesmen, yang dilakukan saat mencapai tujuan
pendidik menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana 2. Menggunakan rubrik
dikembangkan
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul menggunakan beberapa
ajar. pendekatan,
3. Menggunakan interval nilai
DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

SOSIALISASI 1. Menggunakan deskripsi kriteria

PENINGKATAN Kriteria:

MUTU PENDIDIKAN
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

SOSIALISASI
2. Menggunakan rubrik

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

SOSIALISASI
3. Menggunakan interval

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen

1 Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata

SOSIALISASI
pelajaran IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan
sekitar Asesmen sumatif dilaksanakan secara

PENINGKATAN
periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan
pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian

MUTU PENDIDIKAN
Pembelajaran (0-60) (61- (71-80) (81-100) dari tujuan pembelajaran
70) setiap peserta didik. Pendidik dapat
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan menggunakan data kualitatif sebagai hasil
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari asesmen tujuan pembelajaran peserta didik.
manfaat manfaat manfaat manfaat 2
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi contoh Namun, dapat juga menggunakan data
manfaat kuantitatif dan mendeskripsikannya secara
sumber
energi
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk
mengolah data kuantitatif, baik secara rerata
maupun proporsional.
2. Mampu
DIREKTORAT
melakukan
Memerlukan
bimbingan SEKOLAH
Melakukan
prosedur
Melakukan
prosedur
Mampu
mengarahkan
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang
sesuai MENENGAH
melakukan
prosedur
PERTAMA
secara mandiri,
namun masih
secara mandiri
dengan tepat
lain dalam
melakukan
prosedur
DIREKTORAT pengamatan JENDERAL ditemukan
1 atau 2 kali
prosedur
pengamatan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas
PENDIDIKAN CUKUP, peserta DASAR,
didik dianggapDAN
telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen

Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

SOSIALISASI
Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)

PENINGKATAN
Amar Baik Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi
dan dapat melakukan prosedur pengamatan secara
72

MUTU PENDIDIKAN
(75) mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali
kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi 59*
Bimbingan (63) tetapi dapat melakukan prosedur pengamatan secara
(55) mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali
kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan
DIREKTORAT SEKOLAH (80) secara mandiri dengan tepat
MENENGAH
* peserta didik belum PERTAMA
memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas
PENDIDIKAN CUKUP, peserta DASAR, DAN
didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk Diperhatikan
2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir

Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung

SOSIALISASI
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum
dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Pendidik tidak mencampur penghitungan dari
hasil asesmen formatif dan sumatif karena
asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi

PENINGKATAN
yang
berbeda.
Asesmen
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan formatifbukan
formatif bertujuan untuk
menjadi memberikan
penentu umpan
atau pembagi

MUTU PENDIDIKAN
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: balik padauntuk
prosesnilai
sehingga
akhir asesmen

Cara 1 Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir


asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam
kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau
tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir

DIREKTORAT
Cara 2 SEKOLAH merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut

MENENGAH PERTAMA
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
DIREKTORAT
pembelajaran JENDERAL
dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen
Perlu
diketahu
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan i
Cara 1 pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan

SOSIALISASI pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan


pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh

PENINGKATAN
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).

MUTU PENDIDIKAN
Asumsi: satuan pendidikan menggunakan
rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan.

Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan


pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran.
DIREKTORAT SEKOLAH Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan
MENENGAH PERTAMA untuk mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
DIREKTORAT JENDERAL mana yang belum dituntaskan oleh peserta
didik.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen
Perlu
diketahu
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan i
Cara 2 pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
SOSIALISASI Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu:

PENINGKATAN
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
Tanda centang iberikan ● Cukup (2)

MUTU PENDIDIKAN
sesuai dengan rubrik
ketercapaian yang ada
pada masing-masing tujuan
peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
pembelajaran ● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
deskriptor tertera pada pembelajaran
rubrik penilaian yang telah ● Sangat Baik (4)
disusun. peserta didik mengikuti pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH selanjutnya dan dilibatkan diberikan


pengayaan

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:

Dalam penyusunan deskripsi

SOSIALISASI capaian kompetensi,


pendidik harus
mengidentifikasi capaian

PENINGKATAN kompetensi tertinggi dan


terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi

MUTU PENDIDIKAN ditandai dengan warna hijau


dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian

SOSIALISASI kompetensi tertinggi dan


terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi

PENINGKATAN ditandai dengan warna hijau


dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan

MUTU PENDIDIKAN warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus

SOSIALISASI
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat

PENINGKATAN
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi

MUTU PENDIDIKAN
terendah ditandai dengan
warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin
penting dari materi yang sudah diberikan 2
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
SOSIALISAS
IPENINGKATAN
MUTU PELAPORAN
PENDIDIKANKEMAJUAN
BELAJAR

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen

Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.
Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

SOSIALISASI1 Rapor

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
2 Portofolio

3 Diskusi/Konferensi

DIREKTORAT SEKOLAH 4 Pameran Karya

MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Bentuk Laporan Hasil Belajar

1 Rapor

SOSIALISASI
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat

PENINGKATAN
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
Komponen pada Rapor DIKDASMEN

1. Identitas peserta didik


2. Nama satuan pendidikan
Catatan:
3. Kelas
Format dapat disesuaikan
4. Semester berdasarkan struktur kurikulum
5. Mata pelajaran masing-masing
DIREKTORAT SEKOLAH
6. Nilai
jenjang.

7. Deskripsi
MENENGAH PERTAMA
8. Catatan guru
Deskripsi capaian kompetensi peserta
didik berisi informasi tentang
kompetensi yang sudah dicapai dan
9. DIREKTORAT
Presensi JENDERAL kompetensi yang perlu ditingkatkan.
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, Deskripsi menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Bentuk Laporan Hasil Belajar

2 Portofolio

SOSIALISASI
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi

PENINGKATAN
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.

MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Bentuk Laporan Hasil Belajar

3 Diskusi/Konferensi

SOSIALISASI
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan
fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur,

PENINGKATAN
dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi
atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.

MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Bentuk Laporan Hasil Belajar

4 Pameran Karya

SOSIALISASI
Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang

PENINGKATAN
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang

MUTU PENDIDIKAN
lebih luas selain pendidik kelas

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Mekanisme Kenaikan
Kelas
Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian Perlu
Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat diperhatikan
terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai
Apabila terdapat tujuan

SOSIALISASI
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam
pembelajaran pada mata
sederajat, kenaikan kelas mempertimbangkan pencapaian Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran
pelajaran tertentu yang
yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut.
peserta didik pada semua mata pelajaran dan tidak tercapai sampai

PENINGKATAN
ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun
ajaran
saatnya kenaikan kelas,
maka pada rapor peserta
didik tersebut dituangkan

MUTU PENDIDIKAN
a. Laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua mata
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang
sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran
sesuai tahap capaian (teaching at the right level).
nilai aktual yang dicapai dan
dideskripsikan bahwa peserta
didik tersebut masih memiliki
pelajaran tujuan pembelajaran yang
b. Laporan pencapaian projek penguatan profil Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam perlu ditindaklanjuti di kelas
pelajar Pancasila setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai berikutnya
c. Portofolio kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan
d. Paspor keterampilan (skill passport) dan memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata
Dalam proses penentuan peserta
rekognisi pembelajaran lampau pada peserta lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu
didik tidak naik kelas, perlu
DIREKTORAT SEKOLAH
didik jenjang SMK hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. dilakukan musyawarah dan
e. Prestasi akademik dan non-akademik pertimbangan yang matang sehingga
f. MENENGAH PERTAMA
Ekstrakurikuler opsi tidak naik kelas menjadi
pilihan paling akhir apabila seluruh
g.
h.
DIREKTORAT JENDERAL
Penghargaan peserta didik
Tingkat kehadiran pertimbangan dan perlakuan telah
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, dilaksanakan.

PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas

Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah

SOSIALISASI
Peserta didik mempunyai tujuan
pembelajaran yang belum tuntas
Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum

PENINGKATAN
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).

MUTU PENDIDIKAN
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah presensi/ketidakhadiran didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
yang banyak (Banyaknya jumlah karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
ketidakhadiran disepakati oleh dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
satuan pendidikan) “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
DIREKTORAT SEKOLAH treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
MENENGAH PERTAMA jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Mekanisme Kelulusan

Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan


mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan

SOSIALISASI pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan


ekstrakurikuler serta prestasi lain pada

PENINGKATAN a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk


lain yang sederajat; dan

MUTU PENDIDIKAN
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama
atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah
atas atau bentuk lain yang sederajat.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan


pendidikan/program pendidikan setelah:
1 Menyelesaikan Seluruh
Program Pembelajaran

2 mengikuti penilaian sumatif yang


DIREKTORAT SEKOLAH diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA Terima
DIREKTORAT JENDERAL
Kasih
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH

Anda mungkin juga menyukai