Anda di halaman 1dari 51

Sumber gambar suara.

com

PENGANTAR
SIKLUS & BENCANA
HIDROLOGI
HERI ANDREAS
Kepala Laboratorium Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Anggota POKJANAS Mitigasi Adaptasi Land Subsidence
Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB Penasihat Bandung Mitigasi Hub (BMH) YMHI
Observer LaSII the UNESCO Land subsidence International Initiative Founder Bencana TV
Member IGCP Land Subsidence Research UNESCO Pembina Yayasan NARALOKA
PENDIDIKAN
Sarjana Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung
Magister Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung
Doktor Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung
Summer School KAGI Kyoto Jepang
Courses non Degree on Earthquake and Geodynamic at Nagoya University Jepang
Courses non Degree on Geology at ENS Perancis
Courses non Degree on Geodynamic at DELF Institute Belanda

BIDANG PEKERJAAN/KEGIATAN
Geophysical Geodesy, pemanfaatan teknologi satelit geodesi dalam studi deformasi dan
geodinamika serta kebencanaan
Penentuan bentuk bumi dan penentuan sistem referensi geospasial
Penerapan high precission satellite positioning dalam bidang survey dan pemetaan, LBS,
penegasan batas wilayah, dan lain-lain
HERI ANDREAS Aspek Legal Spasial

Tempat Tanggal Lahir PENGALAMAN DI BIDANG KEGIATAN PENELITIAN


Bandung 15 Mei 1976 Penelitian Deformasi Gunungapi Jawa Bali, penelitian aktifitas kegempaan di pulau Jawa dan
Pekerjaan Sumatera, penelitian semburan Lumpur Sidoarjo, penelitian land subsidence di Jakarta,
Dosen dan Peneliti Bandung, Pekalongan, Semarang, Demak dan pesisir lain di PANTURA, penelitian land
subsidence di Pantai Timur Sumatera serta dataran rendah pesisir Indonesia, penelitian banjir
Afiliasi rob di dataran rendah pesisir Indonesia, penelitian banjir di Jakarta, Bandung, Garut dan
Geodesi Geomatika PANTURA, pengembangan sistem monitoring dan Early Warning System banjir rob dan
Institut Teknologi Bandung penurunan tanah di Indonesia
PENDAHULUAN
Bumi tersusun Interaksi diantara
dari komponen- komponen
komponen penyusun sistem
penyusun sistem bumi
bumi yaitu menghasilkan
litosfer, Hidrosfer, siklus seperti
Atmosfer dan siklus hidrologi
Biosfer
Siklus lainnya
Hidrosfer adalah diantaranya
air yang berupa siklus
melingkupi bumi batuan, siklus
kita ini karbon dan siklus
(Sumber gambar: lsintspl3.wgbh.org) fosfor
Andreas et al 2022
Andreas et al 2022
Gangguan terhadap
kesetimbangan siklus
hidrologi akan
menyebabkan terjadinya
bencana seperti :
 Banjir Sumber gambar Detik.com

 Banjir rob
 Hujan Asam
 Krisis Air Tanah
 Dan lain-lain

Sumber gambar Pikiran Rakyat


SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi
 Evaporasi, transpirasi,
evapotranspirasi
 Kondensasi
 Sublimasi
 Adveksi
 Presipitasi
 Infiltrasi
 Run off
 Perkolasi

Andreas et al 2022
Evaporasi adalah penguapan
air yang berada di permukaan
bumi, baik itu air dari sungai,
danau, waduk hingga laut dan
samudera.
Transpirasi adalah penguapan
air yang ada di tumbuhan
hingga unsur lain yang berada
di tanah. Sumber gambar generationgenius.com

Sementara itu evapotranspirasi Penguapan terjadi karena ada


merupakan penguapan dari penyinaran dari matahari. Di ekuator
kombinasi keduanya. penguapan akan terjadi secara maksimal

Andreas et al 2022
kondensasi adalah perubahan
wujud benda tidak padat ke
wujud yang lebih padat, seperti
gas menjadi cairan.
Kondensasi terjadi ketika uap
didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila
sebuah uap dikompresi
menjadi cairan, atau Sumber gambar kompasiana

mengalami kombinasi dari


Di dalam siklus hidrologi proses
pendinginan dan kompresi.
kondensasi diartikan sabagai proses
pembentukkan awan dari hasil
penguapan air.
Andreas et al 2022
Selain evaporasi, transpirasi
dan evapotranspirasi terdapat
pula proses penguapan lainnya
yaitu sublimasi. Secara makna
sublimasi berarti perubahan
molekul air menjadi molekul
gas ke arah atas atau atmosfer,
tetapi penguapan yang terjadi
ialah perubahan es yang ada di
Sumber gambar detik.com
gunung dan kutub yang tidak
melewati proses cair. Sublimasi juga dapat terjadi ketika awan
es terpisah membentuk kristal es di
atmosfer.

Andreas et al 2022
Adveksi adalah proses
perpindahan awan dari satu
titik ke titik yang lain dalam
satu bidang horisontal sebagai
akibat dari adanya arus angin.
Terjadinya arus angin akibat
adanya perbedaan suhu dan
tekanan.
Ketika kita memperhatikan awan Sumber gambar gfycat

di angkasa, kita akan melihat


Di dalam siklus hidrologi setelah uap air
awan bergerak, itulah yang
dinamakan proses adveksi. menjadi awan, selanjutnya akan terjadi
proses adveksi sebelum terjadinya
presipitasi atau hujan
Andreas et al 2022
Presipitasi adalah proses
jatuhnya segala materi air yang
dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi baik dalam
bentuk cair maupun bentuk
padat es dan salju.
Presipitasi lazim disebut dengan
hujan.
karena proses pendinginan dengan Sumber gambar giflucu

kandungan uap air-nya tidak bisa


lagi menahan beban air sehingga Di dalam siklus hidrologi, hujan atau
akan jatuh ke daratan menjadi titik- presipitasi adalah moment atau kejadian
titik hujan. utama dari proses siklus.

Andreas et al 2022
Infiltrasi merupakan suatu
proses dimana air hujan
kemudian menyerap ke dalam
tanah dan berubah menjadi air
tanah.
Jumlah air yang meresap akan
bergantung kepada daya serap
material tanah dan juga
keberadaan tanaman atau Sumber gambar eschooltoday

pohon di permukaan bumi.


Problematikan infiltrasi akan berujung
Hutan menyerap air secara ke bencana banjir dan krisis air tanah,
maksimal sekaligus air bersih.

Andreas et al 2022
Tahap Run off dalam siklus
hidrologi yang dalam bahasa
Indonesia dinamakan limpasan,
yaitu tahap dimana air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi
kemudian akan bergerak.
Pergerakan yang terjadi yaitu
dari permukaan di bumi yang
lebih tinggi ke yang lebih Sumber gambar Twinkl
rendah dengan melalui
berbagai saluran seperti sungai, Jumlah air yang mengalami Run off akan
drainase, danau, laut hingga terkait erat dengan jumlah yang
samudera. mengalami infiltrasi

Andreas et al 2022
Air yang menyerap melalui
infiltrasi kemudian menjadi air
tanah, selanjutnya akan
mengalir diantara akuifer yang
dinamakan perkolasi atau
dalam bahasa lain disebut
grown-water flow.
Hasil dari infiltrasi dan
perkolasi menjadikan sumber- Sumber gambar USGS

sumber air tanah di lapisan-


Proses perkolasi terjadi secara lambat,
lapisan akuifer, baik yang tidak
terlebih pada akuifer tertekan bisa
tertekan maupun tertekan.
mencapai puluhan hingga ratusan tahun

Andreas et al 2022
Andreas et al 2022
BENCANA
SIKLUS HIDROLOGI
Gangguan terhadap kesetimbangan siklus hidrologi
akan menyebabkan terjadinya bencana seperti :
 Banjir
 Banjir rob
 Hujan Asam
 Krisis Air Tanah
 Dan lain-lain

Andreas et al 2022
BANJIR
BANJIR Curah hujan tinggi

Run off besar


Infiltrasi kecil

Daya tampung Banjir


kurang
Andreas et al 2022
BANJIR BANDANG GARUT 2016

Pada tanggal 20 September 2016 banjir bandang melanda


sebagian wilayah Garut
akibat luapan sungai Cimanuk

Anonymous WAG
BANJIR BANDANG GARUT 2016

Tercatat menurut Badan SAR Nasional 34 orang meninggal dunia


dan 19 orang dinyatakan hilang
akibat bencana ini.

Anonymous WAG
BANJIR BANDANG GARUT 2016

Banjir bandang Garut ini merupakan contoh fakta bencana yang banyak
terjadi di wilayah lainnya di Indonesia,
yang dapat dikatakan bencana sungguh memprihatinkan

Anonymous WAG
BANJIR BANDANG GARUT 2016
Dari hasil
pemodelan, dapat
dilihat Luapan
sungai Cimanuk
dapat melebihi
ketinggian 3 meter
dan dapat
memporak-
porandakan
pemukiman serta
lahan sekitar
bantaran sungai
hingga pad
akhirnya
menimbulkan
korban jiwa.

ITB DELTARES
Andreas et al 2022
BANJIR JAKARTA 2020

Awal tahun 2020 terjadi banjir yang cukup masif di Jakarta dan
wilayah sekitarnya (JABODETABEK)
Alih fungsi lahan di Jakarta dari lahan tanaman dan hutan ke lahan
pemukiman telah mengurangi infiltrasi dan meningkatkan Run off
sehingga menambah risiko banjir

Andreas et al 2022
Kapasitas daya tampung yang kian berkurang oleh penyempitan lebar
sungai akan menambah risiko banjir

Sumber gambar bisnis.com


Kapasitas daya tampung yang kian berkurang oleh sampah di sungai akan
menambah risiko banjir

Sumber gambar liputan6.com


BANJIR ROB
Orang-orang di Miami
mengenal yang namanya
suny flooding, di Venice
dikenal yang namanya
tidal flooding, sementara
di tempat lain menyebut Suny Flooding di Miami

kejadian serupa dengan


nama coastal inundation
dan di Indonesia kita
mengenalnya sebagai
Banjir Rob

Tidal Flooding di Venice


BANJIR ROB
Es yang mencair akan Akibatnya selanjutnya
mengakibatkan terjadi banjir rob yang
Akibat dari Telah terjadinya Sea level dapat menenggelamkan
produksi Gas menyebabkan Rise (SLR) secara secara pasti
CO2 berlebih kenaikan suhu wilayah Pesisir
Di sisi lain terjadi
dari industri di bumi dan pasang surut, efek
dan ulah lalai mencairkan es climate change
manusia di kutub seperti anomali
merusak hujan, anomali-
hutan anomali gelombang
tinggi, badai dan
Di satu sisi terjadi land
Siklon
subsidence

Google image

Andreas et.al., 2020


BANJIR (ROB) PESISIR PANTAI UTARA (PANTURA) JAWA
Tanggerang Jakarta Pondok Bali Pekalongan Semarang Demak

Bekasi Kendal Surabaya Probolinggo


Indramayu
Karawang
Cirebon
Tegal
Rembang
Brebes
Gresik Situbondo

Banjir rob pesisir Pantai Utara (PANTURA) Jawa

Andreas et al 2021
BANJIR (ROB) PESISIR INDONESIA

Andreas et al 2022
Banjir rob yang terjadi di
beberapa tempat di pesisir
Indonesia sudah
merupakan bencana
bauran yang memberikan
kerugian terutama bagi
sisi materi

Konsekuensi banjir rob di


pesisir Indonesia ini di
estimasi lebih dari 1000
Trilyun Rupiah
KRISIS AIR TANAH
Proses perkolasi terjadi secara lambat, terlebih pada akuifer tertekan bisa
mencapai puluhan hingga ratusan tahun

Dengan terjadinya eksploitasi air tanah maka proses recharge tidak akan
sebanding dengan proses discharge, akhirnya menimbulkan kerusakan
akuifer dan krisis air tanah
Andreas et al 2022
Terjadinya land subsidence merupakan ciri dari mulai
terjadinya krisis air tanah

Di Indonesia terdapat 112 Kabupaten kota yang


mengalami land subsidence

BAPENAS memproyeksikan terjadinya krisis air tanah


yang berujung ke krisis air bersih di pulau Jawa pada
tahun 2050

Andreas et al 2022
MANAJEMEN RISIKO BENCANA
Untuk mengurangi kerugian risiko Dalam analogi
bencana maka kita harus kedokteran Monitoring
melakukan manajemen risiko diibaratkan sebagai
bencana “medical check up”,
sementara penelahaan
MANAJEMEN RISIKO
faktor penyebab sebagai
BENCANA
“Diagnosa Penyakit”,
1. Monitoring dan Early warning kemudian mitigasi
2. Penelaahan faktor penyebab diibaratkan sebagai
3. Prevensi, Mitigasi Adaptasi “pengobatan”
4. Tanggap Darurat
5. Recovery dan Rehabilitasi
Andreas et al 2022
Hal pertama yang harus
dilakukan untuk manajemen
risiko bencana siklus hidrologi
(banjir) adalah membuat
program Sistem Monitoring
(Medical Check Up)

Setelah medical check up baru


dibuat program diagnosa
penyakit bencana hidrologi itu Pembangunan Sistem Monitoring Banjir Rob dan
penurunan tanah di pesisir DKI Jakarta
seperti apa
Andreas et al, 2022
DIAGNOSA Curah hujan given

Diagnosa
Run off
Diagnosa Infiltrasi

Skenario Banjir
Diagnosa Daya tampung
Hilang!
Andreas et al 2022
Di Jepang untuk membantu
menambah daya tampung air
untuk mengurangi risiko banjir
dilakukan adaptasi pada fasilitas
umum
Dapat dilihat pada gambar di
musim kering fasilitas digunakan
untuk olah raga, sementara di
musim hujan berubah fungsi
menjadi kolam retensi
Di rumah percontohan adaptasi
banjir dapat dilihat untuk
membantu menambah daya
tampung air untuk mengurangi
risiko banjir dilakukan adaptasi
desain rumah
Dapat dilihat pada gambar di
dimana halaman difungsikan
sebagai kolam retensi ketika
musim banjir tiba
Karena banjir rob nya kadung
hadir maka harus dilakukan
upaya penanganan jangka
pendek
• Pembuatan tanggul dan
sistem polder (kolam retensi
yang dilengkapi dengan
pumping station
• Peninggian infrastruktur
pesisir
SOLUSI BENCANA AIR HULU HILIR

Dyke and Polder Water Resevoar Communal Tourism, Creative Forest for renewable Conservation forest
System Retention Sanitation Economy, Art Energy and protected
Elevated infrastructure Optimum River Waste Etc. Forest Village, etc. forest
Capacity Management
Water harvesting Water Piping
Desalination Recycling

sea

Andreas et al, 2022


“Jakarta tilem, Karawang tinggal sawangan, Bandung ka
keueum, Sumedang tinggal karang, Majalengka jadi Kota”
SEKIAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai