Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan … Hari/ : Jumat, 1 September 2023

Limbah Industri dan Domestik Tanggal


Pertemuan : 2
Kelas : A2
Dosen : Dr. Beata Ratnawati S.T., M.Si
Asisten : Pepy Fajriah Natayu, A.Md
Leo Krisna, S.Si
Nur Anisa Labonu, S.Si

SIKLUS HIDROLOGI

Qeisthiani Yurizka J0313211013

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi atau bisa disebut juga dengan siklus air adalah proses di mana air yang berasal dari
atmosfer bumi akan kembali lagi ke atmosfer dan proses tersebut akan kembali berulang-ulang. Proses utama
yang mendorong siklus air adalah penguapan air oleh energi matahari, kondensasi uap air menjadi awan, dan
presipitasi. Transpirasi oleh tumbuhan darat juga memindahkan air dalam jumlah besar ke atmosfer. Aliran air
permukaan dan air tanah dapat mengembalikan air ke lautan, sehingga melengkapi siklus air. Siklus ini bertujuan
untuk mempertahankan jumlah dan ketersediaan air.
Selama berlangsungnya siklus hidrologi, yaitu perjalanan dari permukaan laut ke atmosfer kemudian
kepermukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan
(sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia atau mahluk
hidup lainnya. Dalam siklus hidrologi, energi panas matahari dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan
terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut atau badan-badan air lainnya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Hidrologi


1. Faktor meteorologis, terdiri atas suhu air, suhu udara/atmosfer, kelembapan, kecepatan angin, tekanan
udara, dan sinar matahari (radiasi).
2. Banyaknya air, misalnya penguapan pada permukaan tanah yang jenuh air berbeda dengan permukaan
tanah yang tidak jenuh air
3. Jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air yang diperlukan
tumbuh-tumbuhan.
4. Jenis tanah, yaitu kondisi kelembapan tanah membatasi persediaan air yang diperlukan oleh tumbuh-
tumbuhan.
Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
Secara umum siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan
klimatologi sebagai berikut:

 Evaporasi, yaitu perubahan bentuk air dari cair ke fase gas secara langsung. Sumber energi untuk
penguapan adalah energi panas matahari. Sedangkan air yang diuapkan berasal dari tempat-tempat
penampungan air seperti sungai, reservoir, danau, waduk, laut ataupun samudra.
 Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
 Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
 Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya
penurunan salju.
 Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
 Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan air atau hujan. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan
air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip),
graupel, dan hujan es (sleet).
 Limpasan (run off), Air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke
laut. Mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff).
Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau
atau waduk, atau diekstraksi untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti pertanian dan lain sebagainya.
 Arus bawah permukaan, yaitu aliran air bawah tanah di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan
dapat kembali ke permukaan atau akhirnya meresap ke dalam lautan.
 Adveksi, yaitu gerakan air dalam wujud padat, cair, atau uap melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang
menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi diatas tanah.

Jenis-jenis Siklus Hidrologi


1. Siklus Hidrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek berawal dari evaporasi air laut ke atmosfer dan kemudian mengalami
kondensasi di ketinggian tertentu dan membentuk awan. Awan yang tak mampu menahan beban air akan
mengalami presipitasi dan terjadi hujan sehingga air jatuh kembali ke laut.
2. Siklus Hidrologi Sedang
Sama seperti siklus hidrologi sedang, siklus hidrologi sedang terjadi ketika air laut menguap. Namun di
siklus ini, uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan. Lalu berubah menjadi awan di ketinggian
tertentu karena kondensasi. Awan kemudian jatuh ke daratan, meresap ke dalam tanah, sebagian terbawa
aliran air permukaan seperti sungai dan got. Air pun akan melewati berbagai macam saluran hingga
kembali lagi ke laut.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang diawali dengan evaporasi dan kemudian kondensasi air laut. Awan lalu akan
bergerak menuju ke tempat lebih tinggi di area daratan oleh angin. Awan tersebut akan berkumpul
dengan uap air dari evaporasi danau dan sungai, serta transpirasi tumbuhan. Uap air menjadi dingin dan
berubah menjadi hujan salju saat musim dingin di ketinggian tertentu. Bongkahan es di pegunungan
akan meluncur ke tempat lebih rendah akibat gravitasi dan disebut sebagai gletser. Gletser yang terkena
suhu tinggi kemudian mencair dan mengalir melalui perairan darat yang akan kembali ke laut.
Referensi
Campbell NA, Reece JB, Urry LA. 2016. Campbell Biology. Ed ke-8. New York (US) : Pearson
Haydir, Liambo F. 2022. Evaluasi Debit Air Bendung Wawotobi Terhadap Perubahan Guna Lahan DAS
Konaweeha Di Kabupaten Konawe. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi,
Budaya, Teknologi, dan Pendidikan, 1(4): 345-354.
Yendri O, Ayuningtyas EA, Yasin A, Rusmayadi G, Duppa H, Ardana PDH, Rustan FR, Rachim F. 2023.
Hidrologi. Padang (ID) : Global Eksekutif Teknologi

Anda mungkin juga menyukai