SIKLUS HIDROLOGI
1.2 Tujuan
Praktikum bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terjadi di dalam siklus
hidrologi.
2. METODOLOGI
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air dari laut ke atmosfer kemudian ke bumi
dan kembali lagi ke laut dan seterusnya. Air dari permukaan laut menguap ke udara,
bergerak dan naik ke atmosfer. Kemudian mengalami kondensasi dan berubah
menjadi titik air berbentuk awan dan selanjutnya jatuh ke bumi dan lautan sebagai
hujan. Hujan yang jatuh ke bumi sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan
sebagian lagi meresap ke dalam tanah, jika tanah sudah jenuh maka air akan
mengalir di atas permukaan tanah yang mengisi cekungan, danau, sungai dan
kembali lagi ke laut (Hidayat Ak, Empung, 2016). Sedangkan menurut Zahiruddin
(2013) dalam Asrida E, dkk, (2014), siklus hidrologi merupakan sebuah rangkaian
dari proses berpindahnya air yang berada di permukaan bumi dari satu tempat ke
tempat lain hingga kembali ke tempat asalnya. Siklus hidrologi dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Siklus pendek, yaitu siklus hidrologi yang dimulai dari air laut mengaami
penguapan sehingga berubah menjadi awan, lalu hujan akan jatuh Kembali ke
laut dan prosesnya akan terus berulang
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siklus
hidrologi adalah sirkulasi air dari laut ke atmosfer kemudian ke bumi dan kembali lagi
ke laut dan seterusnya yang melewati beberapa proses, yaitu evaporasi,
evapotranspirasi, kondensasi, presipitasi, run off, infiltrasi, dan perkolasi.
4.2 Saran
Air merupakan komponen penting lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan mahkluk hidup, sehingga perlu dijaga kelestariannya agar tidak tercemar
dan tidak terjadi krises air bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia H, dkk. 2014. Siklus air [makalah]. Semarang (ID): Universitas Negeri
Semarang.
Asrida E, dkk. 2014. Siklus air [makalah]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan
Indonesia.
Hidayat Ak, Empung. 2016. Analisis curah hujan efektif dan curah hujan dengan
berbagai periode ulang untuk wilayah Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Jurnal Siliwangi. Vol. 2(2): 121-126.