HIDROSFER
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sarwi, M.Si.
Disusun Oleh:
Aan Priyanto
4201413024
4201413006
Atikah
4201413005
4201413089
2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
Latar Belakang.............................................................................
Perumusan Masalah.....................................................................
Tujuan Penulisan.........................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................
Pengertian Hidrologi....................................................................
Siklus Hidrologi...........................................................................
Air Permukaan.............................................................................
10
BAB 3PENUTUP..................................................................................
1
29
Simpulan......................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
30
DAFTAR PERTANYAAN....................................................................
31
ha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus hidrologi..................................................................
Halaman
3
10
17
17
18
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Hidrosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari air. Air ialah hal yang
sangat penting dalam kehidupan manusia , hewan, tumbuhan dan semua makhluk
hidup dialam semesta ini. Air adalah point terpenting untuk makhluk hidup untuk
memenuhi kebutuhannya.Tetapi dalam realitanya, sekarang ini bisa kita lihat timbul
banyak masalah yang berkaitan dengan air.Seperti kekurangan air bersih, banjir,
bahkan tidak terdapatnya air pada daerah tempat tinggal kita.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah terganggunya siklus
air dibumi. Menurut beberapa ilmuwan mengatakan bahwa, air di bumi jumlahnya
selalu tetap, hal ini karena adanya siklus air yang terus berputar, seperti bumi
mengitari matahari.Lalu, yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana sebenarnya
siklus itu terjadi? Penting sekali untuk kita untuk dapat mengetahui siklus dan
persebaran air dibumi, agar kita dapat lebih bisa menghargai apa yang dianugrahkan
oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam kehidupan dan masalah diatas
tidak akan tejadi.
2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada nomor 1.1, rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
a
b
c
d
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan pada nomor 1.2, maka
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Hidrologi
Pengertian hidrologi secara umum adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari
seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi serta siklus hidrologi
dan sumber daya air.Sedangkan Pengertian Siklus Hidrologi Secara Umum adalah
sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke bumi dan kembali lagi ke laut dan
seterusnya.Hidrologi berasal dari kata"Hidrologia" artinya "ilmu air".
Hidrologi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan,
distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi.Ilmu hidrologi dikenal sejak zaman 1608
M. Hidrologi merupakan ilmu yang mengkaji kehadiran dan pergerakan air
dibumi.Dalam kajian hidrologi meliputih potamalog (aliran permukaan), geohidroligi
(air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di udara dan berwujud gas), limnologi (air
permukaan yang relatif tenang seperti danau, dan waduk), kriologi (air berwujud
padat seperti es dan salju).Orang yang mempelajari hidrologi disebut dengan
hidrologist.
a
kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia serta reaksinya
terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan kehidupan.
Sedangkan hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi.Dimana kata
hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti
lapisan. Hidrosfer di permukaanbumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau
gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
2.2Siklus Hidrologi
seperti lautan, gletser dan danau, dan pada saat yang sama (atau lebih lambat)
melewati tanah dan lapisan batuan di bawah tanah. Kemudian, air dikembalikan ke
atmosfer. Karakteristik mendasar dari siklus hidrologi adalah bahwa ia tidak memiliki
awal dan tidak memiliki akhir. Hal ini dapat dipelajari dengan memulai di salah satu
proses berikut: evaporasi, kondensasi, presipitasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi,
transpirasi, limpasan, dan penyimpanan.
a Penguapan (evaporasi)
Penguapan terjadi ketika keadaan fisik air berubah dari keadaan cair menjadi
gas. Sejumlah besar panas, sekitar 600 kalori energi untuk setiap gram air, yang
dipertukarkan selama perubahan keadaan. Biasanya, radiasi matahari dan faktor lain
seperti suhu udara, tekanan uap, angin, dan tekanan atmosfer mempengaruhi jumlah
penguapan alam yang terjadi di setiap wilayah geografis. Penguapan dapat terjadi
pada tetesan air hujan, dan pada air permukaan seperti laut dan danau.Ia bahkan bisa
terjadi dari air yang menetap pada vegetasi, tanah, batu dan salju.Ada juga penguapan
yang disebabkan oleh aktivitas manusia.Bangunan yang dipanaskan mengalami
penguapan air yang menetap di permukaan nya.
b Kondensasi
Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan fisik
paling sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke partikel udara kecil
untuk membentuk embun, kabut, atau awan.Partikel-partikel yang paling aktif yang
membentuk awan garam laut, ion atmosfer yang disebabkan oleh petir, dan produkproduk pembakaran belerang yang mengandung asam dan nitrous.Kondensasi adalah
dibawa oleh pendinginan udara atau dengan meningkatkan jumlah uap di udara ke
titik jenuh. Ketika uap air mengembun kembali ke keadaan cair, jumlah yang sama
besar panas (600 kalori energi per gram) yang diperlukan untuk membuatnya uap
dilepaskan ke lingkungan.
c
Presipitasi (hujan)
Air hujan adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua bentuk partikel air
jatuh dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-proses yang menyebabkan awan
untuk melepaskan air hujan, proses peleburan dan proses es kristal. Saat tetesan air
mencapai ukuran kritis, jatuh terkena tarikkan gravitasi dan gesekan. Tetesan yang
di
permukaan
sungai
disebut
Selain itu, intersepsi air di permukaan tanah selama pembekuan dan kondisi
sub-beku sangat besar.Intersepsi hujan salju dan es pada vegetasi juga terjadi.Tingkat
tertinggi intersepsi terjadi ketika salju di hutan konifer dan hutan kayu keras yang
belum kehilangan daun mereka.
e Infiltrasi (peresapan)
Infiltrasi adalah proses fisik yang melibatkan pergerakan air melalui daerah
perbatasan di mana antarmuka udara dengan tanah. Fenomena permukaan diatur oleh
kondisi permukaan tanah.Air yang ditransfer terkait dengan porositas tanah dan
permeabilitas profil tanah. Biasanya, laju infiltrasi tergantung pada pelumpuran air di
permukaan tanah dengan dampak hujan, tekstur dan struktur tanah, kadar air tanah
awal, konsentrasi air menurun karena air bergerak lebih besar daripada mengisi tanah
pori-pori di matriks tanah, perubahan komposisi tanah, dan pembengkakan tanah
yang dibasahi yang pada gilirannya dapat menimbulkan retakan dekat di tanah.
Air yang menyusup dan disimpan di dalam tanah juga bisa menjadi air yang
kemudian dapat menjadi limpasan permukaan.
f Penapisan (perkolasi)
Perkolasi adalah gerakan air meskipun tanah, dan lapisannya, oleh gaya
gravitasi dan kapiler. Kekuatan penggerak utama air tanah adalah gravitasi.Air yang
ada di zona jenuh disebut air tanah.Setelah berada di tanah, air digerakkan oleh
gravitasi.
Formasi geologi di kerak bumi berfungsi sebagai reservoir bawah tanah alami
untuk menyimpan air.Selain itu juga dapat berfungsi sebagai saluran untuk
pergerakan air.Pada dasarnya, semua air tanah bergerak.Beberapa dari itu, bergerak
sangat lambat. Sebuah formasi geologi yang memancarkan air dari satu lokasi ke
lokasi lain dalam jumlah yang cukup untuk pembangunan ekonomi disebut akuifer.
Gerakan air dimungkinkan karena rongga atau pori-pori di formasi geologi.Beberapa
formasi mengalirkan air kembali ke permukaan tanah.
g Transpirasi
Transpirasi adalah proses biologis yang terjadi terutama di siang hari. Air di
dalam tanaman dipindahkan dari tumbuhan ke atmosfer sebagai uap air melalui
berbagai bukaan.Air pada tanaman ini bertujuan untyk memindahkan nutrisi ke
bagian atas dari tanaman dan untuk mendinginkan daun yang terkena sinar
matahari.Daun mengalami transpirasi yang cepat dapat secara signifikan lebih dingin
dari udara di sekitarnya.Transpirasi sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman yang ada
di tanah dan itu sangat dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang tanaman yang terkena.
Air dapat keluar secara bebas dari tanaman sampai defisit air berkembang pada
tumbuhan dan akan mulai menutup sel (stomata) untuk menghindari pelepasan
berkelanjutan. Transpirasi kemudian berlanjut pada tingkat lambat.Hanya sebagian
kecil dari air pada tanaman dipertahankan.
Vegetasi umumnya menghambat penguapan dari tanah.Vegetasi yang melapisi
tanah, mengurangi kecepatan angin. Juga, melepaskan uap air ke atmosfer
mengurangi jumlah penguapan langsung dari tanah atau dari salju atau lapisan es.
Penyerapan air ke akar tanaman, bersama dengan penangkapan yang terjadi pada
permukaan tanaman mengimbangi efek umum vegetasi dalam memperlambat
penguapan dari tanah.Vegetasi hutan cenderung memiliki lebih banyak uap air
daripada tanah di bawah pohon.
h Limpasan
Limpasan aliran dari aliran sungai atau DAS yang muncul di sungai permukaan.
Hal ini biasanya terdiri dari aliran yang tidak terpengaruh oleh pengalihan buatan,
penyimpanan atau buatan lain yang mungkin pada saluran sungai. Aliran ini terbentuk
sebagian dari curah hujan yang jatuh langsung di sungai, aliran permukaan yang
mengalir di atas permukaan tanah dan melalui saluran, limpasan permukaan yang
meresapi tanah permukaan dan bergerak secara lateral ke arah sungai, dan limpasan
air tanah dari perkolasi melalui tanah. Bagian dari aliran bawah permukaan memasuki
sungai cepat, sedangkan sisanya dapat mengambil waktu yang lebih lama sebelum air
bergabung di sungai.Ketika masing-masing arus komponen masuk sungai, mereka
membentuk total limpasan. Total limpasan di saluran sungai disebut aliran sungai dan
umumnya dianggap sebagai limpasan langsung atau aliran dasar.
i Penyimpanan
Ada tiga lokasi dasar penyimpanan air yang terjadi dalam siklus air di planet. Air
disimpan di atmosfer; Air disimpan di permukaan bumi, dan air yang tersimpan di
dalam tanah.
Air disimpan di atmosfer dapat dipindahkan relatif cepat dari satu bagian dari
planet ke bagian lain dari planet ini.Jenis penyimpanan yang terjadi pada permukaan
tanah dan di bawah tanah sangat tergantung pada fitur geologi yang terkait dengan
Siklus Pendek
Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu terjadi
kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan laut.
b Siklus Sedang
Siklus Panjang
akhirnya jatuh dalam bentuk salju kemudian akan membentuk gletser yang mencair
membentuk aliran sungai dan kembali kelaut.
2.4 Perairan Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah
dilihat oleh mata kita. Faktor yang mempengaruhi banyaknya air yang meresap dan
mengalir di permukaan antara lain:
a
perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan
bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau,
rawa, dan lain-lain yang memiliki pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai
(DAS).
a
Danau
Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas di
terbentuk cekungan yang kemudian terisi oleh material vulkanik yang tidak
tembus air sehingga air hujan yang jatuh di cekungan itu tertampung dan
terbentuklah danau vulkanik. Contoh danau vulkanik antara lain Danau Kalimutu
3
Yogyakarta.
Danau Glasial, danau yang terjadi akibat adanay erosi gletser. Pencairan es akibat
erosi mengisi cekungan0cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.
Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada
Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air.Air yang
menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air
tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1
mencapai 4,5.
Tidak banyak organisme yang hidup.
Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian
Rawa jenis ini memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Karakteristik rawa jenis ini adalah sebagai berikut:
Airnya tidak terlalu asam
Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi
kehidupan kita antara lain:
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga
kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara
antara lain:
Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah
di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa,
atau ke sungai yang lain.Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber
airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser, dan
sungai campuran.
1 Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan. Contohnya adalah
2
Berdasarkan debit airnya, sungai dibedakan menjadi empat macam yaitu sungai
permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
1
Sungai Permanen, sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh
sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito, dan Mahakam di
Timur.
Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada
musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di
pulau Sumba.
Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan.
Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja
pada musim hujan sungai jenis ni airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya sungai dibedakan menjadi lima jenis yaitu sungai
konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen, dan sungai nsekuen.
Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng
awal.
Sungai Subsekuen atau strike valley, adalah sungai yang aliran airnya
mengikutistrike batuan.
Sungai Obsekuen, adalah sungai ang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai
konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta
Sungai Anteseden, adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya
walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena
Dendritik, seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur denga arah dan
sudut yang beragam. Beragam di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh
struktur, umumnya pada batuan sedimen dengan pelapisan horisontal, atau pada
Deraged, pola aliran sungai initidak teratur dengan anak sungai pendek yang
arahnya tidak menentu, payau, dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial
bagian bawah.
Radial Sentrifugal, sungai ini mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang
DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya
kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapanairnya tidak begitu hebat ketika
bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Perairan Laut
Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut
Transgensi, laut Ingresi dan laut Regresi.
1
Laut transgeni (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan
laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena
naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian
daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjad pada zaman es.
Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan Utara.
Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar
laut. Oleh karena laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Lubuk laut atau
besin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk
Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Bunda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut
atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya
palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450
m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Marina yang dalamnya
10.683 m (terdalam di dunia).
Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan ini terjadi karena adanya
pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Pennyempitan laut banyak terjadi di pantai
utara pulau Jawa.
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan
laut pendalaman.
Laut tepi (laut pinggir),adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan
seolah olah terpisah dari samudra luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Contohnya laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan
kepulauan Filipina.
Berdasarkan kedalaman laut dibagi menjadi empat wilayah (zona) yaitu: zona
Lithoral, zona Neritic, zona Barthyal dan zona Abysal.
Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada
saat ar pasang tergenang air dan saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh
karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang surut.
Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga
kedalaman 150 m. pada zona ini masih banyak ditembus oleh sinar matahari
sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik
hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Zona Bathial (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman
antara 150 m hingga 1800 m. wilayah ini tidak terdapat sinar matahari yang
mampu menembus. Oleh karena itu tidak banyak terdapat organisme di wilayah
ini.
Continental Shelf (paparan benua)suatu dasar laut yang lrengnya landau dengan
kemiringan rata-rata 0.4 % dan berbatasan langsung dengan daratan.
Continental Slope (lereng Benua) adalah dasar laut yang kea rah laut dengan
lereng agak terjal yaitu antara
45
sampai dengan
60
. Kedalam antara
200-2.000 meter.
Deep Sea Plain meliputi 2/3 dari seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman
2.000-6.000 meter.
The Deeps merupakan dasar laut dengan ciri adanya trog dan mencapai
kedalaman lebih dari 6.000 meter.
masing.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan denga laut
bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang
berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan
Samudera Pasifik.ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling
jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun
boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.
Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan
puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh:
Gunung Krakatau.
Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak
runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi 1 km atau lebih tetapi tidak sampai
permukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension d laut Atlantik.
Guyot, yaitu gunung laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian
Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi
1
d= x V x t
2
Di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu
Jadi misalnya diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t)
ada 4 detik dan kecepatan suara dalam laut V = 1600 m/s, maka kedalaman laut
dapat dihitung sebagai berikut:
1
d= x 1600 x 4
2
d = 3200 m
Jadi kedalaman laut adalah 3200 m
d Gerakan Laut
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga
menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh
lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin,
perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman,
topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu :
Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau pulau yang ada di sekitarnya :
Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi
dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas batas ini
menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran
Perbedaan
Densitas
serta
upwelling
dan
sinking :
Perbedaan
densitas
menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub
selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.
Adapun jenis jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Gerakan air laut memengaruhi perubahan bentuk permukaan pantai karena gerakan
tersebut dapat mengakibatkan pengikisan, pengangkutan, dan pengendapan material.
Terjadinya gelombang dan arus disebabkan oleh angin dan pasang surut serta gaya
tank bulan dan matahari.
Gelombang Laut
Gelombang ialah gerakan molekul air dan tampak sebagai gerakan naik turun
tanpadisertai perpindahan massa air. Gelombang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
Gelombang Osilasi
Pada gelombang osilasi, molekul air bergerak melingkar.Gelombang ini terjadi di laut
lepas, yaitu bagian laut yang dalam.Ketinggian gelombang ini bervariasi, demikian
pula panjang gelombang dan kecepatannya.
Pada umumnya, gelombang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. kecepatan angin.
b. lama angin bertiup.
c. luas daerah tempat angin bertiup, dan
d. kedalaman laut.
Gelombang Translasi
Gelombang translasi adalah gelombang yang massa airnya bergerak searah
dengan arah gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak
memiliki puncak dan lembah gelombang. Jika gelombang membentur karang (cliff)
maka gelombang akan pecah karena kekuatan tumbukan yang sangat besar sehingga
karang (cliff) akan membentuk relung, gua pantai, atau gerbang laut.
Gelombang translasi menyebabkan pengikisan pada dasar laut sehingga di depan
pantai terbentuk dataran luas.Apabila gelombang translasi sampai di pesisir, air laut
akan naik dan dinamakan swash. Setelah berhenti pada ketinggian tertentu, massa air
bergerak kembali ke arah laut dan dinamakan backswash. Swash dan backswash
berperan dalam proses sedimentasi di pesisir.Di lepas pantai, terkadang terjadi
pecahan gelombang yang dinamakan gelora, yaitu gelombang osilasi berubah
menjadi gelombang translansi. Gelora terjadi karena gerakan gelombang sampai ke
daerah yang lebih dangkal.Perlu diketahui bahwa gerakan backswash itu kadangkadang cukup deras sehingga dapat mengahanyutkan orang yang sedang main di
pantai.Oleh karena itu, berhati-hatilah jika bermain di pantai.Terkadang di laut terjadi
gelombang besar yang datang tiba-tiba.
Arus Laut
Arus laut adalah gerakan molekul air laut secara horizontal dan vertikal yang
disertai perpindahan massa air. Di beberapa bagian laut terdapat arus vertikal.
Berdasarkan
penyebabnya,
arus
laut
diklasifikasikan
menjadi:
Arus tetap, yaitu arus laut yang terjadi karena angin tetap dan mempunyai arah
yang tetap sepanjang tahun. Penyebab arus tetap ialah angin pasat (timur dan
laut.
Arus vertikal, yaitu arus yang naik atau turun. Di bagian barat samudra, di tempat
permukaan air laut yang relatif lebih tinggi, terjadi arus vertikal yang turun.
Arus atas dan arus bawah, yaitu dua arus yang bergerak berlawanan dan terjadi
karena perbedaan kadar garam.
Arus panas, yaitu arus dengan suhu air lebih panas daripada suhu air laut yang
didatangi. Pada umumnya arus yang berada di sekitar khatulistiwa dan arus yang
Pasang Surut
Pasang surut air laut adalah perubahan ketinggian permukaan air laut yang
berlangsung secara periodik dalam periode setengah hari bulan. Laut dikatakan
sedang pasang naik jika permukaannya paling tinggi dibandingkan dengan tinggi
rata-rata air laut dan dikatakan sedang pasang surut jika permukaannya paling rendah
dibandingkan dengan tinggi rata-rata air laut. Penyebab peristiwa pasang surut air laut
yang utama adalah gayatarik (gravitasi) bulan.
h Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan
Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, salah satu diantaranya yang
paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan
air laut dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari diantaarnya adalah:
Terhadap pelayaran
Arus muson di Lautan Hindia dahulu banyak dipakai oleh orang Arab untuk
air laut sebagai sumber energi yaitu sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.
Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangatdiperlukan bagi petani yang bergerak di
bidang pertanian laut. Jika tidak memeperhitungkan gerakan air laut, maka hasil
sebagainya.
Terhadap iklim
Arus Kurosyiwo menyebabkan suhu Jepang Selatan dan Pantai Barat Kanada
2
3
lain:
Garam
Garam merupakan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
a
b
siklus panjang.
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan
DAFTAR PUSTAKA
Ramalis, Taufik R. 2000. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung.
Laboratorium IPBA Fisika FPMIPA UPI
Budisma.net.
2015.Pengertian
Siklus
Hidrologi
dan
Proses
yang
dilaluinya.http://budisma.net/2015/01/pengertian-siklus-hidrologi-dan-prosesyang-dilaluinya.html [diakses pada tanggal 10 September 2015]
Wikipedia.2015. Arus Air Laut.https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_air_laut[diakses
pada tanggal 10 September 2015]
Wikipedia. 2015. Hidrosfer. https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrosfer.[diakses pada
tanggal 10 September 2015]
http://ir54.blogspot.co.id/2014/03/hidrosfer.html. [diakses pada tanggal 10 September
2015]
DAFTAR PERTANYAAN
1
Dalam asus turut serta membantu turunnya hujan agar meminimalisasi kabut asap
adalah dengan menjemur air garam di tempat yg panas, mengapa? (pertanyaan
lisa)
Jawab:
Garam dalam air berfungsi sebagai inti kondensasi sehingga mempercepat
timbulnya kejenuhan pada awan sehingga dapat turun hujan.
Mengapa terkadang terjadi hujan di panas hari sementara terlihat tidak mendung?
(pertanyaan Amnah)
Jawab:
Hujan yang terjadi ditempat tersebut tidak persis dari awan yang berada dia atas
tempat tersebut, melankan dari tempat lain yang sedang terjadi hujan dank arena
hujan terbawa angina maka jatuh pada tempat yang masih panas. Hujan ini
relative terjadi dalam waktu yang singkat.
Begaimana anda menjelaskan sungai bawah air laut, mengapa itu bias terjadi?
(Pertanyaan Nunung)
Jawab:
Hal itu terjadi karena adanya perbedaan massa jenis antara air tawar dan air laut,
air laut memiliki massa jenis yang lebih tinggi disbanding air tawar, walau
demikian air tawar bias terperangkap dibawah air laut yang massa jenisnya lebih
rendah, hal ini yang memungkinkan adanya sungai air tawar dibawah air laut
yang terpisah.
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sarwi
disusun oleh
Candra Dewi
(4201413022)
(4201413056)
BAB 1
PENDAHULUAN
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet- planet anggota tata-surya
lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna
kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak
pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi
dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat
raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas
segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat
sedikit ini.
2
Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah,
dapatdibuatrumusanmasalahyaitusebagaiberikut.
a Apa yang dimaksud dengan gempa bumi?
b Apa yang dimaksud dengan lempeng tektonik?
c Apa yang dimaksud dengan gempa vulkanik?
d Apa yang dihasilkan dari aktivitas gunung api?
Tujuan
Berdasarkanrumusanmasalah,
didapatkantujuandalampembuatanmakalahiniadalahsebagaiberikut.
a Mengetahui apa yang dimaksud dengan gempa bumi.
b Mengetahui apa yang dimaksud dengan lempeng tektonik.
c Mengetahui apa yang dimaksud dengan gempa vulkanik.
d Mengetahui apa yang dihasilkan dari aktivitas gunung api.
BAB 2
PEMBAHASAN
GempaBumiVulkanik
Telahdisebutkan di depanbahwagerakanlempengdapatmengakibatkangempa,
halsemacaminiterjadimanakalaenergi yang terbentukdarigayatektoniksecaratibatibalepas. Gempasemacaminidisebutdengangempatektonik.
Selainakibataktivitastektonik, gempadapat pula
terjadikarenaaktivitasgunungapi (vulkanik), ataupunkarenaruntuhan.
Gunungapiadalahlubangataurekahandalamkerakbumitempatkeluarnyacairan
magma atau gas ataucairanlainnyakepermukaanbumi. Material yang
dierupsikankepermukaanbumiumumnyamembentukkerucutterpancung.
Pusatgempa di bawahpermukaanBumidisebuthiposentrum, danpusatgempa di
permukaanBumidisebutdenganepisentrum (Ramalis,2000:59).
a
Terbentuk
di
daerah
punggungan
tengah
samudera
tempat
berpisahnya/mekarnya lempeng kulit bumi yang saling menjauh.
Terbetuk pada permukaan antara lempeng benua dengan lempeng samudera
dan lempeng samudera dengan lempeng samudera.
Terbentuk titik panas tempat keluarnya magma permukaan (di benua maupun
samudera).
Berdasarkan gejala terbentuknya gunung api terbagi atas dua macam, yaitu:
1
Pergerakan Lempeng
Menurut teori lempeng, kerak bumi adalah suatu lempeng yang rigid/kaku
dan bergerak satu terhadap yang lainnya di atas suatu cairan (astenosfer).
Lempeng-lempeng tersebut bergeraj rekatif 50-10 cm/tahun, yang masingmasing bergerak saling menjauh (divergen), saling mendekat (konvergen), dan
saling melewati. Dari proses tersebut maka terbentuklah gunung api atau
pegunungan di tengah samudera.
Gaya Endogen
Magma yang bersifat asam akan bergerak ke atas karena lebih ringan,
sedangkan magma yang bersifat basa akan berada di bagian bawahnya.
Gerakan pemisahan magma di dalam adpur magma tersebut menimbulkan
gaya ke atas, mendobrak batuan penyusup kerak bumi dan akan muncul ke
permukaan lewat celah-celah retakan atau lewat pipa gunung api. Magma
yang keluar ke permukaan bumi dari proses esktrusi disebut lava.
Proses ekstrusi atau erupsi berdasarkan lubang keluarnya magma dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a Erupsi linier atau erupsi belahan, yaitu magma keluar melalui retakan dan
celah-celah yang ada di bumi. Magma yang keluar ada umumnya berupa
lava cair yang mengandung material-material lepas.
b Erupsi sentral, magma yang keluar melalui diaterma dan kepundan.
Diaterma merupakan lubang berupa pipa pada gunung api yang
menghubungkan dapur magma dengan kepundan atau dasar kawah
gunung api.
Erupsi sentral terdiri atas tiga macam, bergantung pada tekanan yang
terdapat di magma, yaitu:
1 Erupsi efusif atau lelehan, karena magma bersifat encer dengan
tekanan lemah sehingga hanya menibulkan lelehan lava melalui
retakan yang terdapat pada tubuh gunung api.
2 Erupsi eksplosif, yaitu keluarnya magma ke permukaan bumi dengan
cara ledakan akibat magma memiliki tekanan yang tinggi. Erupsi ini
dikenal dengan letusan gunung api, menyemburnya material vulkanik
yang berupa padat dan cair.
3 Erupsi campuran, perselingan antara seri lava dan eksplosif,
membentuk strato yang terdiri atas pelapisan lava dan bahan-bahan
lepas.
Lava, yaitu cairan larutan silika pijar yang mengalir dari dalam bumi
melalui kawah gunungapi atau melalui celah patahan yang sumbernya
membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi
batuan seperti lava ropi atau lava blok.
Awan panas, terdiri dari batuan yang pijar bersuhu tinggi (>600), awan
panas ini dapat dihasilkan dari percikan lava yang mengalir bergulunggulung seperti awan padahal di dalamnya batuan pijar dan material
vulkanik yang padat bercampur gas yang suhunya tinggi.
Abu/pasir vulkanik, yaitu bahan material vulkanik jatuhan yang
disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan kawah sampai radius 5-7
kilometer dari kawah dan berukuran halus, serta jatuh mencapai ratusan
kilometer sampai ribuan kilometer.
Gas vulkanik, yaitu gas-gas yang keluar saat terjadi letusan gunungapi,
umumnya dikeluarkan saat terjadi letusan freatik, contoh SO 2, N2, NO2,
dll.
Hujan lumpur, yang terjadi bila kawah terdapat danau dan letusan
menghasilkan hujan lumpur.
4
5
Jenis-jenisGunungApi
Beberapatipe/bentukgunungapi yang sudahdikenalialah :
1
2
3
TipePerisai/TipeHawai,
gunungapi
yang
mengeluarkan
lava
bersifatencerdanmembentukgunungtersebut, lerengberbentuk landau.
TipeKerucutpiroklastik, gunungapi yang tersusunoleh material
piroklastikberupabom, lapilli, abu, kerikil, pasir.
Tipe
Maar,
gunungapitetrpancungmembentukkawahsepertimangkukdenganlebarka
wah relative lebihbesardaritinggidindingkawah, lerenglandai, sifat lava
kental.
Tipekaldera,
terbentukakibatletusan
yang
sangatbesarsehinggabagianatasterpancungdanmembentukkawah
yang
lebarlebihdari 2 km.
5
6
Gunungapistrato
Gunungapikaldera
Gunungapiperisai
Gunungapikubah
lava
Keterangan :
GunungapikerucutPiroklastik
d Bagian-bagianGunungApi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Dapur magma
Batuandasar
Pipakawah
Permukaandasar
Retas (siil)
Pipakawahsekunder
Lapisanabugunungapi
Sayap/sisigunungapi
Lapisan lava
Kepundan
Kerucut parasite gunungapi
Aliran lava
Kawah
Bibirkawah
15 Abu gunungapi
Vulkanisme
Vulkanismemerupakangejala yang terjadiakibatadanyaaktivitas magma.
Magma dapatbergerakkesegalaarah. Terdapatduajenisaktivitas magma, yaitu:
1
PersebaranGunungApi di Indonesia
Indonesia termasuk wilayah di muka bumi yang memiliki aktivitas tektonik
tinggi, yang memberikan konsekuensi terhadap tatanan geologi yang rumit.
Keadaan ini disebabkan letak Indonesia di antara tiga lempeng besar yang saling
berinteraksi. Lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia,
dan lempeng Pasifik. Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan
dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di
bawah Indonesia. Suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan
sehingga menghasilkan magma. Kemudian magma muncul melalui retakan di
permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di
Indonesia terbentuk dengan cara tersebut.
Gempa bumi umumnya terjadi pada kawasan ini karena lempeng benua
mengeluarkan tekanan pada saat lempeng tersebut menurun melalui parit
samudra. Gunung-gunung api yang terbentuk dengan cara ini disebut gunung api
andesit karena lava yang dikeluarkannya membentuk batu-batu yang disebut
andesit. Gunung-gunung api andesit sifatnya sangat mudah meletus dan tak
terduga.
a
SistemPegununganSirkumMediterania
Sistem ini memanjang mulai dari Pegunungan Atlas (Afrika Utara)
yang bersambung dengan Pegunungan Alpen (Eropa Selatan) dan
Pegunungan Himalaya (Asia). Akhirnya, pegunungan tersebut berbelok
ke selatan dan berangkai dengan pegunungan-pegunungandi kepulauan
Indonesia. Di wilayah Indonesia, kelanjutan jalur Pegunungan Sirkum
Mediterania ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a
Busur Luar
Jalur pegunungan yang termasuk busur luar ini bersifat
nonvulkanik, artinya tidak menampakkan sifat-sifat kegunungapian,
tetapi hanya merupakan rangkaian pegunungan lipatan saja. Jalur
pegunungan busur luar ini sebagian berada di bawah laut. Busur
luar berpangkal di Pulau Simeulue, Pulau Nias, Kepulauan
Mentawai, Pulau Enggano, kemudian sebagian tenggelam (berada
di bawah laut) sepanjang bagian selatan Pulau Jawa dan muncul
kembali ke atas permukaan bumi sepanjang Pulau Sawu, Pulau
Roti, Pulau Timor, Pulau Babar, Kepulauan Kai, Pulau Seram, dan
berakhir di Pulau Buru.
Busur Dalam
Jalur pegunungan yang termasuk busur dalam ini bersifat
vulkanik, artinya selain merupakan rangkaian pegunungan lipatan
juga merupakan kenampakan kegunungapian. Busur dalam ini
membujur sepanjang Bukit Barisan di Pulau Sumatra, Pegunungan
yang ada di seluruh Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau
Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Solor, Pulau Wetar,
Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Saparua.
SistemPegununganSirkumPasifik
Sistem ini dimulai dari Pegunungan Andes (Amerika Selatan)
bersambung dengan Pegunungan Rocky ( Rocky Mountains) di Amerika
Utara, kemudian berbelok ke kepulauan Jepang dan bersambung dengan
pegunungan di kepulauan Filipina. Pada akhirnya, jalur pegunungan ini
bercabang dua di wilayah Indonesia yaitu sebagai berikut :
Cabang I : dimulai dari Pulau Luzon bersambung dengan
pegunungan di Kalimantan melalui Pulau Palawan dan Pulau Sulu.
Cabang II : dimulai dari Pulau Luzon, Pulau Samar, Pulau
Mindanao, terus ke Kepulauan Sangihe, dan berakhir di Sulawesi.
SistemPegununganSirkum Australia
Sistem Pegunungan Sirkum Australia terbentang sepanjang sumbu
sentral Papua dan selanjutnya sepanjang gugusan kepulauan tersebut ke
Australia bagian timur terus ke Selandia Baru. Dari sini mungkin
membujur sepanjang jalur bawah laut di antara Australia dan Antartika
ke Kerguelen, dan muncul di bagian selatan Samudra Hindia
membentang ke arah utara melalui Pulau Cocos ke Pulau Christmas di
sebelah selatan Jawa. Ketiga sistem pegunungan tersebut betemu di
sekitar Kepulauan Sulur dan Banggai.
di seluruh dunia. Akan tetapi, masih terdapat ribuan gunung yang tidur. Akan
tetapi gunung-gunung itu sewaktu-waktu dapat muncul menampakkan
kegiatan vulkanis di permukaan. Indonesia sendiri memiliki 129 buah
gunung berapi aktif atau sekitar 13% dari jumlah gunung berapi aktif di
dunia.
Seluruh gunung berapi tersebut berada dalam jalur tektonik yang
memanjang mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kepulauan
Banda, Halmahera, dan Kepulauan Sangir Talaud. Berkumpulnya gunung
berapi di Nusantara karena Indonesia tepat berada pada pertemuan tiga
lempeng tektonik raksasa yakni lempeng Pasifik, Australia, dan Eurasia.
Wilayah sepenjang garis pertemuan ini dikenal dengan sebutan busur Cincin
Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire. Persebaran gunung berapi di Indonesia
dapat dilihat dalam peta persebaran gunung berapi di bawah ini.
peningkatan energi cairan dalam perut gunung yang berbentuk gas, magma
atau uap. Peningkatan energi akibat pergerakan lempeng inilah yang disebut
akitifnya gunung berapi.
Sepanjang pergerakan lempeng terus
terjadi maka sepanjang itu pula ke 129 gunung berapi di Indonesia yang
terpancang di atasnya akan terus menggliat aktivitasnya dan kelak tentu
meletus. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa turun-naik tingkat aktivitas
suatu gunung akan seiring dengan efek pergerakan lempeng di bawahnya.
Oleh karena itu secara tiba-tiba status gunung bisa berubah-ubah, yaitu
meningkat menjadi waspada atau malah menurun menjadi aktif
normal.Selain dua gunung yang bersetatus Siaga, Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Alam Geologi menetapkan 11 gunung bersetatus waspada.
Sebelumnya terdapat 12 gunung berstatus waspada. Akan tetapi gunung
Papandayan di Jawa Barat berangsur-angsur turun aktivitasnya sehingga
diubah statusnya menjadi aktif normal.
KaitanLempengTektonikdenganPersebaranGunungBerapidanGempaB
umi
Lempeng India-Australia sedang didorong ke bawah lempengan
Eurasia. proses ini dinamakan penujaman. Tabrakan kedua lempeng tersebut
membentuk pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia,
parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini. Australia bagian utara telah
didorong ke arah bawah sehinga membentuk teluk Carpentari dan Laut
Timor serta Laut Arafuru.
Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan
lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di
bawah Indonesia. suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan
sehingga menghasilkan magma. kemudian magma muncul melalui retakan di
permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di
Indonesia terbentuk dengan cara seperti itu.
Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kirakira 80 gunung saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3
barisan:
1 Sumatra Jawa- Nusa Tenggara-sekitar Laut Banda.
2 Halmahera dan Pulau-pulau disebelah baratnya
3 Sulawesi Utara-Pulau Sangihe- Pulau Mindanao
PenyebarandanDaftraGunungBerapi di Indonesia
Jumlah Gunung Api atau Gunung berapi di Indonesia yang masih aktif
129 buah yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua.
tertinggi di Indonesia
Gunung Sangeang (1,949)
Gunung Tambora (2.850 m) di pulau Sumbawa
Gunung Anak Ranakah (2,402)
Gunung Ebulabo (2,123)
Gunung Egon (1,703)
Gunung Iliboleng (1,659)
Gunung Iliwerung (1,486)
Gunung Inerie (2,230)
Gunung Keknemo (2,070)
Gunung Kelimutu (1,385)
Gunung Lewotobi Laki-laki (1,584)
Gunung Lewotobi Perempuan (1,703)
Gunung Lewotolo (1,319)
Gunung Loreboleng (1,117)
Ekstrusi magma
Kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi disebut
ekstrusi magma. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi
magma (plutonisme). Bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi
proses ekstrusi magma terutama ketika terjadi letusan gunung api,
adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik
dan dalam wujud cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas
seperti belerang, nitrogen, gas asam arang dan gas uap air. Menurut
bentuknya ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga yaitu :
1 Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran
magma (pipa kawah) dan membentuk gunung-gunung dan
letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api.
Contohnya Gunung Krakatau dan Gunung Veruvius.
2 Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui melalui retakan atau
celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya
deretan gunung api yang kecil-kecil disepanjang retakan itu.
Contohnya Gunung Api Laki di Pulau Eslandia.(Api Spleet)
yang memanjang 30 km. Ekstrusi areal yaitu magma keluar
Jenis-Jenis Batuan
1 Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api")
yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras.
Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat
sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika
sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik)
maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Lebih
dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar
terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi
pada saat lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku
di tengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika
magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut batuan
beku luar atau efusi / vulkanik.
Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
a Batuan beku plutonik
BAB 3
PENUTUP
Berdasarkanapa yang telahdikajidarimakalahini, dapatdisimpulkanbahwa,
1
3
4
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Teori lempeng menyebutkan adanya persamaan mencolok
antara garis kontur pantai timur benua Amerika Utara dan Selatan dengan
garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama sebenarnya
adalah daratan yang berimpitan. Di tempat bertemu tersebut juga ada
persamaan flora dan fauna. Pergerakan lempeng yang saling menjauh
mengakibatkan terbentuknya punggungan yang memanjang di tengah
samudera. Tipe pergerakan lempeng antara lain patahan, antara lain StrikeSlip Fault Normal, Reverse-Slip Fault Left, Slip Fault, Oblique-Slip Fault.
Serta pergerakan lempeng saling menjauh dan saling melewati.
Gempa vulkanik adalah peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan
magma dalam gunung berapi. Terbentuknya gunung api dipengaruhi oleh
pergerakan lempeng dan gaya endogen. Gaya endogen yang terjadi antara
lain, proses erupsi.
Material yang dihasilkan oleh aktivitas gunng api antara lain: lava, awan
panas, pasir vulkank atau batuan, gas vulkanik, dan hujan lumpur.
Jenis-jenis batuan yang dihasilkan antara lain, batuan beku dan sedimen yang
masih dibagi menjadi beberapa lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, Mohammad. 2008. Analisa Ketahanan Gempa. Jakarta: Universitas Indonesia.
Matthews III, William H., Geology Made Simple, 1967, Made Simple Books,
Doubleday & Company, Inc., garden City, New York
Ramalis, Taufik Rahman. 2000. ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA.
Bandung : Lab. IPBA Fisika FPMIPA UPI
Sarwi. 2011. Bahan Ajar IlmuPengetahuanBumidanAntariksa. Semarang: FMIPA
UniversitasNegeri Semarang
Nursaban,
Muhammad.
2006.
Vulkanisme.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/muhammadnursaban-mpd/vulkanisme.pdf, diakses pada 30 September 2015
Nandi.
2010.
Batuan,
Mineral,
dan
Batubara.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1979010120050
11-NANDI/geologi
%20lingkungan/BATUAN.pdf__suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf, diakses
pada 30 September 2015
Budiman, Ulfa. 2012. PETROLOGI FASIES SENTRAL BATUAN GUNUNG API
PARE-PARE.
Volume
6
:
Desember
2012,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=94542&val=2170, diakses
pada 30 September 2015)
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006
http://en.wikipedia.org/
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989011YAKUB_MALIK/HANDOUT_GUNUNGAPI.pdf
Lampiran
DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN
1
Rulyaimah (Kelompok 4)
a Mengapa sebelum tsunami terjadi di tandai dengan susutnya air laut?
Jawaban : karena pada saat terjadi patahan pada lempeng samudera air
akan ikut turun, mengikuti dasarnya. Tetapi pada lempeng yang tetap air
tersebut akan tumpah menyesuaikan bentuk dasar laut. Sehingga air
tersebut dapat menyebabkan terjadinya tsunami.
Sehingga saat bumi terbentuk, bumi sudah memiliki banyak energi yang
tersimpan di dalamnya.
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi merupakan tempat tinggal segala jenis makhluk hidup. Bumi
juga memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya
adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
melindungi makhluk hidup Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang
tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya. Oleh karena itu mengingat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atmosfer Bumi
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara
yang sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam
unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca
dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan
dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan
temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan
beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan dan
salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini
merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang
menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh
beratus- ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet
yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat
dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km
dari atas permukaan bumi.
B. Lapisan Atmosfer Bumi
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar
16 km dengan temperatur rata-rata 80C. Daerah sedang ketinggian
lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54C,
sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali
terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain
terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu
(temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu
setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara
menurun sebesar 0,5C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause
yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur)
udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan
ketinggian, yaitu berkisar antara -55C sampai -60C. Ketebalan lapisan
tropopause 2 km. Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan
suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita
rasakan sehari- hari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari
dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas
rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair
: 0-1 km
b. Lapisan konveksi
: 1-8 km
c. Lapisan tropopause
: 8-12 km.
namun
tidak
ada
pola
cuaca
yang
berwarna biru
pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O ). Ozon adalah gas yang
tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan
partikel-partikel
yang
dapat
memberikan
efek
pada
kimia
sehingga
membentuk
lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada
ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini
merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
Lapisan ini sangat
berbahaya,
karena
merupakan
tempat
terjadi
udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari
pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang
cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen
antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun
hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari
udara dan mengeluarkan oksigen.
Gas karbondioksida secara alami besaral dari pernapasan mahkluk hidup,
yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari
asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lainlain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di
dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat
sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon yang
dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga
jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila
radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan
malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di
antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh
darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa gas, udara juga mengandung partikel
padat dan cair, yang kebanyakan begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat
mengimbangi kecenderungan partikel tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu
dapat berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut, ataupun
hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa suhu udara
berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore hari yang
panas, dan musim dingin yang dingin diikuti musim panas yang pana dalam
suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada
waktu yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada
wilayah pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah lebih panas
daripada pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama setahun penuh,
suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15C
(288K, 59F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut
ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu
berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang rata-rata berkurang menurut
kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya denagn suhu tetap atau
meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara troposfer dan stratosfer
(kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah dimana
cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer (daerah
inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli meteorologi). Troposfer memiliki
sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap
ketinggian.
bertambahnya
Diatas
troposfer
temperatur
adalah
terhadap
stratosfer
ketinggian.
yang
dicirikan
Diskontinuitas
oleh
yang
gas yang terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran gasgas tanpa uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa
terkecuali disebut sebagai udara lembab.
D. Fungsi Atmosfer Bumi
Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup
tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat
suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di
atmosfer,
sinar matahari
yang masuk
ke bumi
dapat diserap
dan
tidak berbau,
tidak dapat
pada
penting
dalam
siklus
hidrologi
pada
proses
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atmosfer berasal dari kata Yunani, atmos(uap) dan sphair (bola). Jadi
atmosfer dapat didefinisikan sebagai selubung berwujud gas yang mengelilingi
bumi. Atmosfer tersusun atas gas-gas utama, berupa nitrogen (N2), oksigen
(O2), argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen memiliki jumlah
terbesar yang mencapai kurang lebih 78%. Gas ini berperan penting bagi
pertumbuhan tanaman. Lapisan utama atmosfir dimulai dari permukaan bumi
adalah troposfer (0-12 km d.p.l.), stratosfer (12-50 km d.p.l.), mesosfer (50-80
km d.p.l.) , thermosfer (80-450 km d.p.l.) , dan eksosfer (450-900 km d.p.l.).
B. Saran
Setelah
mempelajari
tentang lapisan-lapisan
makalah
atmosfer.
ini
Atmosfer
pembaca
sangatlah
dapat
mengetahui
bermanfaat
bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk kita sebagai manusia yang hidup di
muka bumi ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini, manusia dapat
mengerti peranan dari setiap lapisan-lapisan atmosfer serta dapat menjaga
lapisan ini demi kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
5 Oktober 2015
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-
2015
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-
Pertanyaan :
Puji Hartono: Kalau di air kan semakin dalam tekanan hidrostatis semaki
besar, kalo di atmosfer, bagaimana?
Jawaban : Iya sama, dalam atmosfer semakin tinggi lapisan pada atmosfer
maka tekanannya juga semakn besar.
Alik Sus Adi : Di dunia kan ada hujan air, ada hujan salju, dan sebagainya.
Bagaimanakah fenomena tersebut dijelaskan melalui teori atmosfer?
Jawaban : Hujan itu terjadi karena adanya siklus air yang panjang dan pendek,
dalam atmosfer terjadi pembentukan awan. Nah disinilah awan itu berperan
penting dalam proses hujan.
Candra Dewi: mengapa unsur pada lapisan atosfer jumlahnya dapat berbeda
beda?
Jawab : karena zat atau senyawa dalam suatu lapisan atmosfer itu punya
karateristik sendiri. Sehingga dalam lapisan atmosfer banyak zat zat yang
berbeda antara lapisan yang satu dan yang lainnya.
Laela Ulfa
Ani Lestari
Nunung Nurwahidin
Friska Dhian Utami
(4201413023)
(4201413057)
(4201413090)
(4201413106)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
BAB II ISI
1. Pengertian Cuaca dan Iklim
2. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
2.1.
Temperatur Udara
2.2.
Tekanan Udara
2.3.
Kelembaban Udara
2.4.
Angin
2.5.
Curah Hujan
3. Iklim
3.1.Pengertian Iklim
3.2.Sifat-Sifat Iklim
3.3.Klasifikasi Iklim
3.4. Perubahan Iklim Global
BAB III PENUTUP
1
1
2
3
3
4
4
7
8
9
12
23
23
24
24
25
32
3.1. Simpulan
32
3.2. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik.Selain itu, kondisi cuaca dan iklim
seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak
sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim.
Seperti halnya gejala gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari
konsep konsep fisika yang terjadi di dalamnya.Misalnya, angin terjadi karena
adanya aliran udara dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang
bertekanan udara rendah.Hal ini sesuai dengan konsep konsep yang dipelajari
dalam fisika.Udara terdiri dari berbagai macam gas (fluida) yang tentu saja
mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.Ini
hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim dapat dipelajari melalui fisika.
Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah ekuator dan kutub karena
perbedaan sudut penyinaran matahari yang mengakibatkan daerah ekuator lebih
banyak menerima sinar sehingga beriklim tropis yang panas dan daerah kutub
menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah ekuator sehingga daerah kutub
beriklim dingin dan dipenuhi es. Dengan fakta bahwa fisika mempunyai andil
dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis terdorong untuk membuat makalah
mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya dengan kehidupan manusia dengan
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud cuaca dan iklim?
Apa yang termasuk unsur-unsur cuaca dan iklim?
Bagaimana unsur-unsur cuaca dan iklim dapat mempengaruhi aktivitas
manusia?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian cuaca dan iklim.
b. Mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim.
c. Mengetahui dan memahami unsur-unsur cuaca dan iklim yang dapat
mempengaruhi aktivitas manusia.
BAB II
ISI
1. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim
seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak
sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim.
Umumnya iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Misal kesehatan
seorang ibu hamil akan terpengaruh cuaca dan iklim, hal ini juga akan
mempengaruhi kesehatan bayi pada waktu bayi dilahirkan ke dunia. Sehingga
dapat dikatakan pada waktu itu pula iklim sudah mempengaruhi bayi, baik
langsung maupun tidak langsung secara fisiologi atu psikologi karena aspek
psikologi biasanya lebih sering dipengaruhi keadaan alam. Cuaca dan iklim
merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi
bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan
unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pagi
hari, siang hari atau sore hari dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap
tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama ( 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:
a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari
dan tahunan.
b. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan
timbulnya penerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya
terhadap kehidupan di bumi.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu
yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
2. UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau wilayah. Unsur-unsur tersebut adalah suhu atau temperatur udara,
tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
2.1 Temperatur Udara
Temperatur udara merupakan unsur iklim yang sangat penting. Temperatur
udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Temperatur udara berubah
dengan tempat dan waktu. Temperatur tahunan rata-rata adalah jumlah dari variasi
temperatur harian dalam satu tahun dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun
(365 hari). Namun, dalam praktek biasanya dipakai jumlah dari temperatur
bulanan rata-rata dibagi dengan 12 yang secara praktis memberikan hasil yang
sama.
Temperatur tahunan rata-rata dapat dipercaya, jika didasarkan pada observasi
selama 35 tahun tetapi ketentuan ini tidak selalu diperlukan. Dalam kenyataannya
pada iklim-iklim ekuatorial, temperatur tahunan rata-rata hanya berdasarkan pada
observasi selama dua atau tiga tahun tetapi masih dapat dipercaya dengan
kesalahan yang kecil. Perbedaan antara harga rata-rata dari bulan terpanas dan
terdingin disebut jangka temperatur tahunan rata-rata (mean annual temperature
range).
Temperatur udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
ekuator) dan semakin ke kutub semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita
mendaki gunung, temperatur udara terasa dingin jika temperatur udara bertambah.
Kita sudah mengetahui tiap kenaikan 100 meter, temperatur udara berkurang
temperature vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1
.
Distribusi Temperatur udara dapat dinyatakan secara grafik dengan isoterm
yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai temperatur
sama. Umumnya dalam peta-peta isotermal, efek ketinggian telah dieleminasi
dengan mereduksi semua temperatur ke dalam temperatur pada permukaan laut.
Metode lain yang menyatakan keadaan temperatur ialah dengan metode
perbedaan (methods of differences). Perbedaan antara temperatur rata-rata suatu
tempat dengan temperatur tempat lain sepanjang garis lintangnya disebut
anomali temperatur. Garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan
anomali-anomali sama disebut Garis-garis Isanomalous. Garis-garis ini
menunjukkan dengan jelas tempat-tempat pada lintang tersebut, jika anomali
temperatur positif maka sangat panas dan jika anomali temperatur negatif maka
sangat dingin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya temperatur udara suatu
daerah adalah:
a. Lama Penyinaran Matahari
Semakin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.
Bagian-bagian bumi menerima penyinaran matahari dengan lama waktu yang
berbeda, seperti ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Waktu penyinaran matahari ke bumi pada lintang yang berbeda
Garis
17
Lintang
Lamanya
12 jam
13 jam
41
63
16 jam
20 jam
66,5
24 jam
siang hari
b. Sudut Datang Sinar Matahari dan Perbedaan Letak Lintang
Sudut datang
intensitas kecil
besar,
Sudut datang
intensitas besar
kecil,
67,5
1 bulan
10
2.3. Kelembaban
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber yang
utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuhtumbuhan, dan sebagainya. Semakin tinggi Temperatur udara, semakin banyak
uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti udara tersebut semakin lembab.
Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakn hygrometer atau psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara:
a) Kelembaban Udara Absolut
Kelembaban udara absolut adalah banyaknya uap air yang terdapat di udara
pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m 3
udara.
b) Kelembaban Udara Relatif
Kelembaban udara relatif adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat
dikandung oleh udara tersebut dalam temperatur yang sama dan dinyatakan
dalam persen (%)
2.4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat
angin yaitu:
a. Kekuatan Angin
11
12
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di
daereah maksimum subtropik merupakan angina anti Passat.Di belahan bumi
Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di sebelah bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Laut.Pada daerah lintang 20-30 LU dan LS, angin anti
passat kembali turun secara vertikal sebagai angin kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan darat. Akibatnya, terbentuk gurun di
muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara, dan gurun di
Australia.
3. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropics Utara dan
Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin
Barat.Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena
hambatan dari benua.Di belahan bumi Selataan pengaruh angin Barat sangat
besar, terutama pada daerah lintang 60 LS.Di sini bertiup angin Barat yang
sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Sealatan bumi terdapat daerah dengan
tekanan udara maksimum.Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum
subpolar (60 LU/LS).Angina ini disebut angina Timur.Angin timur ini bersifat
dingin karena berasal dari daerah kutub.
13
5. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun.Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang
kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Terdiri atas:
a. Angin muson barat angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin)
ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang
banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan
samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia
terjadi musim hujan.
b. Angin muson timur angin yang mengalir dari Benua Australia (musim
dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di
Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan
berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang
menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan
Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
6. Angin Lokal
Disamping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal yaitu
sebagai berikut:
a) Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai.Pada siang hari daratan lebih cepat
menerima panas dibandingkan dengan lautan.Angin bertiup dari laut ke
darat, disebut angina laut.Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih ceat
melepaskan
panas
dibandingkan
dengan
lautan.Daratan
bertekanan
Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan energi panas dan puncak
gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran
udara tersebut dinamakan angin gunung.
c) Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin jatuh atau Fohn adalah angin jatuh bersifat kering dan panas yang
terdapat di lereng pegunungan Alpine. Angin fohn terjadi apabila ada
gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian
lebih dari 200 meter. Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan
mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng.
Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya
pegunungan. Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan
hujan.
Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak
menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan
naiknya suhu udara, karena setiap turun 100 meter udara naik 1 C.Dengan
demikian angin yang turun bersifat panas dan kering. Angin itulah yang disebut
angin fohn.Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin
Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan, dan angin
Brubu di Sulawesi Selatan.
2.5. Curah Hujan
Curah Hujanadalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge.Diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Faktor yang mempengaruhi
curah hujan di wilayah Indonesia antara lain:
1. Bentuk medan/topografi
2. Arah lereng medan
3. Arah angin yang sejajar dengan garis pantai
4. Jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan yaitu peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Hal ini dikarenakan titik-titik air
yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan
dimana awan sudah tidak mampu lagi untuk menampung titik-titik air tersebut,
15
maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan Bumi dalam bentuk air hujan atau
presipitasi.
2.5.1. Proses terjadinya hujan
Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air
danau, air waduk, air rumput, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air
kolam, air ludah, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang
menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuhtumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut
umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan
panas matahari. Air yang menguap/menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya
terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit
yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga
membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak
kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.
2.5.2. Jenis Hujan
terjadilah hujan lebat disekitar bidang front tersebut sehingga hujan tersebut
disebut sebagai hujan frontal.
17
dan sering disebut sebagai angin fohn.Daerah terjadinya angin fohn disebut
daerah bayangan hujan.
4. Hujan Siklon
Hujan siklon adalah hujan yang terbentuk karena udara panas yang naik
dan disertai angin siklon. Angin siklon adalah angin yang berputar menuju
titik pusat.Sedangkan angin yang berputar keluar dari titik pusat disebut angin
anti siklon. Di amerika tropical siklon diberi nama Hurricane, di Cina dan
Jepang disebut Taifun, di Autralia disebut Siklon dan di Indonesia disebut
puting beliung.
5. Hujan Muson
Hujan muson merupakan hujan yang terjadi karena pengaruh angin
muson. Angin muson terbentuk oleh pengaruh pergerakan udara oleh
pergerakan semu tahunan matahari diantara Garis Balik Utara dan Garis Balik
Selatan.Hujan muson ini lebih dikenal di Indonesia dimana terjadi pada bulan
Oktober s/d April. Intensitas hujannya : heavy rain, moderate rain, slight rain
dan drizzle.
6. Hujan Buatan
Sejarah Hujan buatan di dunia dimulai pada tahun 1946 oleh penemunya
Vincent Schaefer dan Irving Langmuir, dilanjutkan setahun kemudian 1947
oleh Bernard Vonnegut.Yang sebenarnya dilakukan oleh manusia adalah
menciptakan peluang hujan dan mempercepat terjadinya hujan.Nama yang
digunakan sebagai upaya membuat hujan adalah menjadi Teknologi
Modifikasi Cuaca (TMC).Untuk mempercepat hujan zat hygrokospis seperti
NaCl CaCl2 dalam bentuk bubuk disebar. Garam itu akan berperan sebagai
titik pangkal pembentukan uap-uap atmospere di awan. Setelah beberapa jam
18
19
2.5.5. Awan
A. Pengertian Awan
Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi
karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah
melampaui keadaan jenuh.
B. Proses Terbentuknya Awan
Udara selalu mengandung uap air.Apabila uap air ini meluap menjadi titiktitik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan cara :
Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena
air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik
tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu
akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak
terhingga banyaknya.
Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin
besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya
tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titiktitik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingalah sampai satu peringkat titiktitik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih
berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadangkadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Awan
20
C.Klasifikasi Awan
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan menjadi
4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan
dengan perkembangan vertikal.
1. Kelompok Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan
iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan
kutub terletak pada 3-8 km.
Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah :
a) Awan Sirrus (Ci)
Awan Sirrus
Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu
burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di
langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik
horizon
Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu
dingin pada atmosfer.
Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna
putih dengan pinggiran tidak jelas.
21
Awan Sirostratus
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh
langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang
bentuknya tidak teratur.
c) Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
Awan Sirokumulus
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal
es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan
bayangan.
2. Kelompok Awan Sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan
iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub
terletak di ketinggian 2-4 km.
Yang termasuk dalam awan sedang antara lain :
22
a) Awan Altokumulus(A-Cu)
Awan Altokumulus
Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol
dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan
warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.
b) Awan Altostratus(A-St)
Awan Altostratus
Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan
langit.
Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan
menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
23
a) Awan Stratokumulus(St-Cu)
Awan Stratokumulus
Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila
atmosfer stabil.
b) Awan Stratus(St)
Awan Stratus
Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
24
c) Awan Nimbostratus(Ni-St)
Awan Nimbostratus
Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
Awan Kumulus
Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan
putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang,
awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
25
b) Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)
Awan Kumulonimbus
Berwarna putih/gelap.
Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit
secara merata.
Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam.
Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan
3.IKLIM
3.1.Pengertian Iklim
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu
yang relatif lama.
Iklim juga didefinisikan sebagai berikut :
Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara
statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda
dengan keadaan pada setiap saatny (World Climate Conference, 1979)
26
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang
(Gibbs, 1978)
Iklim
3.2. Sifat-sifat Iklim
3.3.Unsur-Unsur Iklim
1.
Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi
28
Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori,
makin jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga
makin sedikit jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah
sebagai berikut :
a.Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5
derajat LS
b.Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90
derajat LS
c. Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90
derajat LS
29
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan,
lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak
geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang sangat
luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin
darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan
pada malam hari terasa sangat dingin. Curah hujannya sangat rendah,
sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab,
Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis. Angin
yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab.
Ciri-ciri iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan
dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak hujan.
Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan
tahunan, takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit
uap air.
3. Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim
musim. Iklim musim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di
Indonesia.Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi
30
31
3)
4)
Daerah dingin, tinggi tempat: lebih dari 2.500 m di atas permukaan laut.
Suhu: 11,1oC-6oC. Tanaman: tidak ada tanaman budidaya.
5)
Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
khatulistiwa.
Iklim
ini
didominasi
32
oleh
Sistem
Tekanan
Indonesia
Kuala Lumpur, Malaysia
Belm, Brasil
Hilo, Hawaii, Amerika Serikat
Singapura
Iklim Mediterania
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Contoh:
Split, Kroasia
Madrid, Spanyol
Marseille, Perancis
Yalta, Ukraina
Los Angeles, California
Barcelona, Spanyol
Santiago, Chili
Adelaide, Australia
Perth, Australia
Risan, Montenegro
Porto, Portugal
San Francisco, California
33
Iklim subtropis
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Contoh:
New York City, New York
Dallas, Texas
Milan, Italia
Buenos Aires, Argentina
Brisbane, Australia
Atlanta, Georgia
Porto Alegre, Brazil
Luodian, Guizhou, Cina
Sydney, Australia .
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Contoh:
Limoges, Perancis
Langebaanweg, Afrika Selatan
Curitiba, Brazil
Prince Rupert, British Columbia, Kanada
Bergen, Norwegia
Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub
Contoh:
Punta Arenas, Chili
Monte Dinero, Argentina
Reykjavk, Islandia
Trshavn, Kepulauan Faroe
Harstad, Norwegia .
Contoh:
o Chicago, Illinois
o Santaquin, Utah
o Seoul, Korea Selatan Cambridge, Idaho Saqqez, Iran
o
o
o
o
o
o
Contoh:
Ankara, Turki
Moncton, New Brunswick, Kanada
Minsk, Belarus
Revelstoke, British Columbia, Kanada
Fargo, North Dakota,Vladivostok, Rusia
Stockholm, Swedia
34
o
o
o
o
o
contoh:
Sept-les, Quebec, Kanada
Anchorage, Alaska
Mount Robson, British Columbia, Kanada
Irkutsk, Rusia
Kirkenes, Finnmark, Norwegia
o Verkhoyansk
o Oymyakon
Kelompok E: iklim Kutub[sunting | sunting sumber]
Iklim tundra
o Contoh:
o Iqaluit, Nunavut, Kanada
o Provideniya, Rusia
o Deception Island, Antarktika.
o Longyearbyen, Svalbard
Iklim kutub es
Contoh:
35
(CH4), dan Nitrous Oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga
menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu
nyaman bagi kehidupan manusia.
Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti
yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara
ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi
panas.Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin
panas pula suhu bumi.Berikut adalah beberapa dampak perubahan iklim global :
3.1. Simpulan
a. Cuaca adalahkeadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat sedangkan iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama ( 30 tahun) dan meliputi wilayah yang
luas.
b. Unsur-unsur cuaca dan iklim adalah suhu atau temperatur udara, tekanan
udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://met043.wordpress.com/2012/09/20/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim/
(12
Oktober 2015).
http://www.bimbie.com/cuaca-dan-iklim.htm (12Oktober 2015).
http://www.slideshare.net/dindayouu/chintia (12 Oktober 2015).
Khanafiyah, Siti dkk. 2014. Fisika Lingkungan. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Sarwi. 2012. Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
37
DAFTAR PERTANYAAN
a. Devi R. P. (kel. 8)
1. Apa maksud iklim bukan merupakan catatan yang baru?
2. Apakah cuaca yang berubah-ubah dapat mengakibatkan iklim yang berubahubah?
b. Putri Oktafiani (kel. 9)
1. Apakah jika matahari berada di lintang utara penyinaran di lintang selatan
masih lama?
2. Apa perbedaan angin fohn dengan angin puting beliung?
c. Lisa Nur Aulia (kel. 3)
1. Apa yang menyebabkan perbedaan awan?
2. Bagaimana keadaan iklim global jika ozon menipis?
d. Rulyaimah (kel. 7)
38
DAFTAR JAWABAN
Jawaban dari pertanyaan di atas untuk masing-masing penanya adalah sebagai
berikut:
a. Devi R. P. (kel. 8)
1. Maksud iklim bukan merupakan catatan yang baru yaituiklim merupakan
keadan rata-rata cuaca yang sudah ada sebelumnya.
2. Ya, cuaca yang berubah-ubah akan mengakibatkan iklim yang berubah-ubah
pula. Hal ini dikarenakan cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu
dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu
satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama ( 30
tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
b. Putri Oktafiani (kel. 9)
1. Tidak, hal ini dikarenakan lamanya penyinaran di suatu daerah bergantung
pada letak, sudut datang matahari, dan intensitasnya pula.
39
2.Angin fohn adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki
suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter yang bersifat kering dan
panas sedangkan angin puting beliung (angin ribut) adalah gerakan udara yang
kecepatannya antara 32 dan 37 knot (mil per jam).
besar ukuran batu es dan tentu semakin besar butiran atau gumpalan es
makin berbahaya bagi penduduk.
f. Amnah Nur Alfiah (kel. 5)
1. Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas)
berubah menjadi air (cair). Pada proses terjadinya mendung ini dilepaskan
sejumlah panas (kalor) ke udara. Awan yang berwarna hitam gelap
(mendung) biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih,
sehingga semakin dekat jaraknya ke permukaan bumi, efek panas yang
dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jka sebelumnya
matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah akumulasi
dari pelepasan energy dari perubahan fase uap air menjadi air dan energy
panas sisa yang dipancarkan bumi.
2. Tektur awan bermacam-macam dan bergantung pada jenis, bentuk, dan
komposisinya.
g. Chela Z. A. (kel. 1)
1. Ya, pengaruhnya yaitu semakin cepat pergerakan angin muson dan curah
hujan akan meningkat.
h. Galuh Maharani (kel. 6)
1. Perbedaan antara temperatur rata-rata suatu tempat dengan temperatur
tempat lain sepanjang garis lintangnya disebut anomali temperatur. Garisgaris yang menghubungkan tempat-tempat dengan anomali-anomali sama
disebut Garis-garis Isanomalous. Garis-garis ini menunjukkan dengan
jelas tempat-tempat pada lintang tersebut, jika anomali temperatur positif
maka sangat panas dan jika anomali temperatur negatif maka sangat dingin.
41
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
42
1. Hukum Kepler
Dalam perkembangan ilmu Astronomi dikenal nama Ptolemaeus
(sekitar tahun 125 M) yang mengemukakan bahwa bumi adalah pusat
jagad raya. Pendapat ini dikenal sebagai pandangan geosentris. Semua
benda langit beredar mengelilingi bumi. Di awali oleh para pendahulunya,
Copernicus (1473-1543), membuat pembaruan dengan pandangan
heliosentris, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa matahari sebagai
pusat peredaran planet-planet, termasuk bumi, serta bintang-bintang.
Dengan pandangan heliosentris dijelaskan bagaimana gerak balik
(retrograde motion). Lebih lanjut mengenai lintasan dan pergerakan planet
dijelaskan oleh Johannes Kepler (1571-1630). Setelah dengan teliti
mengamati lintasan Mars. Keplerpadatahun 1609 merumuskan Hukum I
dan II Kepler.
1. Hukum I Kepler
Hukum 1 Kepler atau hukum elips menjelaskan tentang bentuk
lingkaran orbit planet. Bunyi hukum Keppler 1 berisi sebagai
berikut.
Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah
elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
2.
Hukum 2 Kepler
Hukum 2 Kepler atau hokum tentang luas berbunyi; Dalam selang
waktu yang sama, garis hubung planet-matahari menyapu bidang
yang sama luasnya. Dengan Hukum II Kepler dijelaskan bahwa
43
Hukum 3 Kepler
Pada tahun 1618 Kepler baru menemukan Hukum 3 Kepler.
Hukum 3 Kepler atau hokum harmonis menjelaskan tentang
periode revolusi planet. Periode revolusi planet ini dikaitkan
dengan jari-jari orbit rata-ratanya, yang berbunyi:
Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan
pangkat tiga rata-rata planet dari matahari. Hukum 3 Kepler
memberikan penjelasan bahwa planet yang jaraknya paling besar,
memiliki kaledar yang lebih lama. Hal itu juga menunjukkan
bahwa gravitasi matahari terhadap planet berkurang jika jaraknya
bertambah.
44
2
Percepatan apel 9.8 m/det setiap detik sama dengan 846720 m/det .
45
m
det
diperoleh dari selisih kecepatan panjangnya 1.14 cm. selisih kecepatan ini
sama dengan
1.14
m
m
x 1.033 .75
=235.7
5
det
det setiaphari.
1
R2
Selain bergantung pada jarak, besarnya gaya tersebut juga bergantung pada
massanya.
F=mM
F=
mM
2
R
Hukum Gravitasi Newton mengungkapkan bahwa gaya interaksi dua
partikel bermassa m1 dan m2 yang dipisahkan oleh jarak r, adalah gaya
tarik menarik sepanjang garis penghubung kedua partikel tersebut
besarnyadalah :
46
F=G
m 1 m2
r2
Ketika gaya gravitasi F G lebih besar dari gaya sentrifugal Fs maka planet
P akan mendekati matahari M, sehingga jarak planet ke matahari (R)
menjadi kecil dan kecepatan V bertambah besar. Akibatnya gaya
sentrifugal Fs akan membesar, sampai suatu saat gaya sentrifugal ini lebih
besar dari gaya gravitasi. Agar Planet P tidak meninggalkan orbitnya,
maka planet P akan bergerak menjauhi matahari M, sehingga gaya
sentrifugal Fs akan mengecil lagi sampai lebih kecil dari gaya gravitasi
FG.
Proses ini berulang terus sehingga jarak planet P ke matahari M, yaitu R,
selalu berubah-ubah, tetapi tetap dalam satu orbit. Hal ini bias terjadi kalau
orbitnya berbentuk elips.
Hukum ke II Kepler mengenai gerak planet sudah tentu berlaku untuk
lintasan berupa lingkaran. Pada lintasan ini dan r adalah konstan,
sehingga luas yang sama akan disapu pada waktu yang sama, oleh garis
yang menghubungkan planet dengan matahari. Untuk lintasan yang berupa
elips, dan r tidaklah konstan, untuk itu tinjau sebuah planet yang
mengelilingi matahari.
Untuk hukum Kepler ke III kita tinjau dua benda langit yang massanya M
dan m, masing-masing bergerak melingkar terhadap pusat massanya C,
dibawah pengaruh gaya gravitasi,
3. Sistem Dua Benda Langit
Hukum Newton tentang gerak dan gravitasi dapat dipergunakan pada
sistem dua benda atau lebih. Untuk sistem lebih dari dua benda, kita dapat
memandangnya sebagai dua benda dengan menentukan pusat massanya.
47
F=G
m 1+ m2
( r 1+ r 2)
(1)
m 1 v 12
F=G
r1
(1.a)
F=G
m 2 v 22
r2
(1.b)
Dari persamaan (1) dan (1.a), kita peroleh
Gm2
4 2 r1
=
(r 1 +r 2 )2
T2
Dari persamaan (1) dan (1.b), kita peroleh
G m1
4 2 r2
=
(r 1 +r 2 )2
T2
Jumlah kedua persamaan terakhir adalah (1.1):
G
( m1 +m 2 ) 4
=
(r 1+r 2)3
48
T2
Gambar 1.1 Sistem dua benda langit yang saling bergerak terhadap pusat
massanya
4
=1 , sehingga persamaan
G
(1.1) menjadi :
m1+ m2 =
R3
T2
(1.2)
49
m1 4 r 1
T
m2 4 r 2
T
m1 r 2
=
m2 r 1
Artinya, pada sistem dua benda jarak masing-masing benda dari titik pusat
massa sistem, berbanding terbalik dengan massanya. Letak pusat massa
akan lebih dekat pada massa yang lebih besar. Pada massa yang relatif
sangant besar dibandingkan dengan massa lainnya, letak titik pusat massa
dapat dianggap berada pada massa yang besar atau massa kecil dianggap
mengelilingi massa besar. Hasil pengamatan pada sistem bumi dengan
bulan dari luar angkasa menunjukkan, jarak titik pusat massa sistem dari
bulan 81,3 kali jaraknya dari bumi. Dengan demikian, massa bumi 81,3
kali massa bulan.
Telah dikemukaan tentang penggunaan hukum-hukum Newton pada dua
benda terdiri dari masssa M gerak planet. Untuk peninjauan lebih lanjut,
kita masih memandang sistem dua benda terdiri dari massa M pada
koordinat (x1, y1, z1) dan m2 koordinat (x2, y2, z2) pada jarak r, seperti pada
gambar 1.2
Gaya interaksi antara M dan m adalah :
F=M
d2r
Mm
=G 2
2
dt
r
Untuk M yang jauh lebih besar dari pada m, dapat dianggap m bergerak
mengelilingi M, sehingga M dapat dianggap diam dan dijadikan pusat
koordinat.
Dengan demikian , r2=x2+y2+z2, dengan x=x1-x2; y=y1-y2; dan z=z1-z2
50
d x
Mx
=G 3
2
dt
r
d2 y
My
=G 3
2
dt
r
d2 z
Mz
=G 3
2
dt
r
Dari persamaan (1.2 a,b,c) dapat dibuktikan bahwa :
X
d2Y
d2 X
dY
dX
Y
=0 atau X
Y
=a1
2
2
dt
dt
dt
dt
d2 Z
d2Y
dZ
dY
Z
=0 atauY
Z
=a 2
2
2
dt
dt
dt
dt
d2 X
d2
dX
dZ
X
=0 atau Z
X
=a3
2
2
dt
dt
dt
dt
(1.3 a,b,c)
Dengan a1, a2, a3 suatu konstanta
51
[( ) ( ) ( ) ]
2
dX
dY
dZ
+
+
dt
dt
dt
=2
GM
dX
dY
dZ
X
+Y
+Z
3
dt
dt
dt
r
(1.4)
Jarak antara kedua benda r dan kecepatan benda v nyatakan dengan :
r2 = x2+y2+z2
v 2=
dX
dY
dZ
+
+
dt
dt
dt
( )( )( )
dv 2
GM dr
=2 3
2
dt
r dt
( )
v =2
GM
+C
r
Ek = m2v2= -GMm/r + mC
(1.7)
Persamaan (1.9), (1.10), (1.11) menghasilkan
Energi Total E, jumlah Ek dan Ep :
E=Ek +Ep= mC
(1.8)
E=Ek+Ep=konstan
Sehingga, jumlah Ek dan Ep tetap. Artinya, energi total benda tetap selama
gerak dalam orbitnya
53
1. Gaya gravitasi menarik bulan sehingga bulan tidak terlepas dari garis
edarnya.
2. Gaya gravitasi menarik meteor memasuki bumi.
3. Gaya gravitasi menarik batu yang telah dilempar keatas sehingga
kembali ke tanah.
Gravitasi Bumi
Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi adalah suatu gaya tarikmenarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa. Jika di
bumi, gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar
memiliki massa yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda
yang berada di atasnya.
Besar gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya
tertarik ini disebut besar gaya tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran
kalau semua benda yang ada dipermukaan bumi akan terpengaruh oleh
gaya gravitasi bumi.
Pengaruh Gaya Gravitasi Matahari dan Gravitasi Bumi
Nilai gravitasi matahari adalah 27.94 G (nilai G yang diakui sekarang =
6,67 x 10-11 Nm2/kg2 (kekuatan gravitasi bumi)), yaitu sekitar 28 kali
kekuatan gravitasi bumi. Dengan percepatan gravitasi permukaan yaitu =
274.0 m/s2, dibanding kan bumi = 9.8 m/s2.
Pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi
berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari
(berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang
gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga
menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada
porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik ke pusat gravitasi
matahari atau tetap berada pada orbitnya.
Pengaruh Gaya Gravitasi Bumi dan Gravitasi Bulan
54
55
perkalian massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik
massa.
F=G
m1 m 2
=m1 g
r2
Keterangan :
F merupakan besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
pada keadaan
maka akan
di
Keterangan :
G
mi
ri
57
58
59
60
Secara umum orbit benda-benda langit merupakan konik, yakni garis irisan
kerucut dengan bidang datar, bentuknya bisa melingkar, elips, parabola,
atau hiperbola. Ini ditunjukkan pada gambar.
Secara umum orbit benda-benda langit merupakan konik, yakni garis irisan
kerucut dengan bidang datar, bentuknya bisa melingkar, elips, parabla, atau
hiperbola.
61
1.
Karakteristik Planet
Setiap planet dalam sistem Tata Surya mempunyai karakteristik berbeda
satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki suatu planet
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya; antara lain
dipengaruhi jarak ke Matahari, eksentrisitas, kerapatan atau densiti.
Adapun karakteristik masing-masing planet adalah sebagai berikut:
a. Merkurius
Merupakan planet yang paling dekat ke Matahari dengan jarak 0,39
SA. Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke Matahari, maka
suhu pada siang hari di Merkurius mencapai 4270 C, sedangkan pada
malam hari suhunya menjadi sangat rendah yaitu mencapai 1700 C.
Merkurius mempunyai eksentrisitas yang besar yaitu 0,206 akibatnya
jarak antara Merkurius dan Matahari bervariasi dengan cukup besar
pula. Perbedaan jarak terjauh ke Matahari (aphelium) dengan jarak
terdekat ke Matahari (perihelium) adalah sebesar 22 juta Km. Jarak
aphelium planet Merkurius adalah 57,9 juta km. Merkurius tidak
memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut langit Merkurius berwarna
hitam. Kerapatan atau densitasnya 5,43 gr/cm3.
62
b. Venus
Planet Venus lebih dikenal sebagai Bintang Kejora atau Bintang
Senja. Eksentrisitas planet Venus adalah 0,007, sehingga orbit planet
Venus mendekati bentuk lingkaran. Jarak Venus ke Matahari 0,72 SA,
sehingga di Venus suhunya sangat panas dapat mencapai 4800 C.
Tingginya suhu di planet Venus diakibatkan adanya efek rumah kaca.
Kerapatan atau densitas Venus adalah 5,24 gr/cm3.
c. Bumi
Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang
mempunyai kehidupan. Hal tersebut dimungkinkan karena Bumi
diselubungi oleh atmosfirnya sehingga perbedaan suhu pada siang dan
malam tidak terlalu besar. Bumi mengorbit Matahari sebagai bintang
pusatnya dengan eksentrisitas 0,017, sehingga orbitnya hampir
membentuk lingkaran. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 1
Satuan Astronomi atau 150 juta kilometer. Kala revolusi Bumi adalah
365,3 hari, sedangkan kala rotasinya adalah 23 jam 56 menit. Kerapatan
atau densitas Bumi adalah 5,52 gram/cm3. Bumi merupakan benda
terpadat dalam sistem Tata Surya. Bumi mempunyai sebuah satelit yaitu
Bulan.
d. Mars
Jarak rata-rata planet Mars ke Matahari adalah 1,52 SA atau 228
juta kilometer dengan eksentrisitas 0,093. Mars berputar mengelilingi
Matahari dengan kala revolusi 687 hari. Mars mempunyai dua buah
satelit yaitu Phobos dan Deimos.
e. Yupiter
Jarak rata-rata planet Yupiter ke Matahari adalah 5,2 SA. Yupiter
mempunyai eksentrisitas 0,048 dengan kala revolusi 11,86 tahun.
Yupiter diperkirakan mempunyai 17 satelit (data sampai tahun 1992).
Empat buah satelitnya yang berukuran besar bernama IO, Europa,
63
64
Daftar Pustaka
Ramlan, Ramalis Taufik. 2000. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung :
Lab IPBA Fisika FPMIPA UPI
Sarwi. 2011. Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Semarang :
Jurusan Fisika Unnes
Sampurno, Joko dkk. 2013. Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet.
Jurnal Volume I No 1 diakses pada tanggal 25 Oktober 2015
https://www.academia.edu/3450597/Visualisasi_Efek_Relativistik_Pada_
Gerak_Planet)
Arief, Ardha. 2013. Planet-Planet dalam Sistem Tata Surya. 26 Oktober 2015
http://ardhaphys.blogspot.co.id/2013_06_01_archive.html
65
Pertanyaan
1. Perbedaan nilai eksentrisitas tiap planet
Jawab :
Berdasarkan persamaan Gerak Planet dalam Teori Relativitas Einstein.
1+ecos (0 0 )
GM
u= 2 2
c L
Massa planet dan massa matahari yang ditinjau berpengaruh pada bentuk
dan keelipsan orbit planet. Ini dapat dilihat berdasarkan perhitungan yang
didapat pada persamaan di atas. Orbit planet yang berbentuk akan semakin
bulat yang disebabkan massa planet yang besar sehingga nilai
eksentrisitasnya semakin kecil. hubugnan massa planet dengan eksentristas
ini dapat dilihat pada planet-planet yang mengelilingi matahari. Pengaruh
perbedaan massa planet dengan massa matahari yang dibuat konstan
ditunjukkan dengan massa planet Merkurius 3,3 x 1023 kg, nilai
eksentrisitas orbit tersebut adalah 0,2056. Sedangkan planet venus dengan
massa 48,7 x 1023 kg mempunyai nilai eksentrisitas sebesar 0,007.
Orbit planet yang terbentuk karena mengelilingi matahari dipengaruhi oleh
massa planet, massa matahari (massa bintang) dan jari-jari orbital (jarak
matahari dan planet saat beredar mengelilingi matahari). Massa matahari
mempengaruhi sudut presesi perihelion yang terbentuk setelah planet
mengelilingi matahari dalam satu periode yang sesuai dengan gaya berat
yang diungkapkan Kepler dan proyeksi geodesik metrik Schwarzschild
menurut teori relativitas Einstein. Massa planet ini yang menentukan elips
atau tidaknya orbit tersebut.
2. Pengaruh gravitasi terhadap pasang surut air laut.
Fenomena pasut dijelaskan dengan teori pasut setimbang yang
dikemukakan oleh Bapak Fisika Klasik, Sir Isaac Newton pada abad ke17. Teori ini menganggap bahwa bumi berbentuk bola sempuran dan
66
67
dan matahari. Saat tersebut terjadi ketika bulan baru dan bulan purnama.
Fenomena pasut pada kedudukan demikian disebut dengan spring tide atau
pasang perbani.
Saat neap, yaitu saat kedudukan matahari tegak lurus dengan sumbu bumibulan, terjadi pasut minimum pada titik di permukaan bumi yang tegak
lurus sumbu bumi-bulan. Saat tersebut terjadi di perempat bulan awal dan
perempat bulan akhir. Fenomena pasut pada kedudukan demikian disebut
dengan neap tide atau pasut mati. Tunggang pasut (jarak vertical
kedudukan permukaan air tertinggi dan terendah) saat spring lebih besar
dibanding saat neap.
3. Pengaruh gravitasi terhadap bentuk bumi
Ketika bumi berotasi pada sumbbunya, misal suatu tempat di titik A pada
permukaan bumi di khatulistiwa, akan mendapat gaya sentripetal
Fs
yang arahnya tegak lurus sumbu rotasi bumi, berimpit dengan gaya berat
W. Tempat yang tidak pada khatulistiwa akan mendapatkan gaya
sentripetal yang tidak berimpit dengan gaya berat. Resultan kedua gaya ini
merupakan gaya gravitasi
FG
Jadi pada tempat-tempat yang bukan pada khatulistiwa, gaya berat tidak
menuju pusat bumi, dan tidak tegak lurus permukaan bumi, sehingga
permukaan bumi ini akan mendapat gaya dan bergeser ke arah
khatulistiwa, sampai gaya berat ini tegak lurus permukaan bumi. Karena
itu bentuk bumi akan elipsoida, memampat di kedua kutubnya dan
menggelembung di khatulistiwanya.
4. Mengapa arah rotasi planet Venus berlawanan?
Menurut simulasi yang dikemukakan oleh Alex Alemi dan David
Stevenson, kita perlu melihat saat Tata Surya masih muda. Masih banyak
bongkahan-bongkahan besar sisa pembentukan planet. Planet-planet masih
mengalami tumbukan dengan bongkahan-bongkahan ini. Misalnya saja
Bumi-muda kita ini bertumbukan dengan bongkahan seukuran Mars yang
sekarang; pecahan-pecahan tumbukan ini terlontar ke angkasa dan
68
menyatu menjadi Bulan.Venus pun bertumbukan dengan bongkahanbongkahan ini. Setidaknya Venus mengalami dua kali tumbukan besar.
Yang pertama seperti yang terjadi pada Bumi sebagaimana dijelaskan di
atas. Venus pernah punya satelit. Namun, setelah kira-kira 10 juta tahun
kemudian Venus mengalami tumbukan dahsyat di sisi yang berseberangan
dari tumbukan pertama. Tumbukan kedua ini mengakibatkan perubahan
arah rotasi Venus. Perubahan ini terjadi karena si planet menyerap energi
orbital bulan melalui gerak pasang surut. Akibatnya, bulan tadi bergerak
spiral menuju si planet hingga akhirnya keduanya bertabrakan.
Kelompok 6
69
(4201413019)
Hanif Fuadah
(4201413025)
Galuh Maharani
(4201413031)
Ardiansyah Pratama
(4201413093)
A. LATAR BELAKANG
Bumi kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya
ini dinamakan gerak rotasi. Untuk menyelesaikan satu putaran (satu periode
rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah
yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu bendabenda langit. Gerak semu benda langit adalah gerak yang kita amati dari Bumi,
dimana benda-benda langit terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerak
semu ini teramati karena Bumi kita yang berotasi dengan arah sebaliknya, dari
barat ke timur. Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan
terbenam di barat, dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini
terlihat berbeda jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada
tepat di khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan harian benda-benda langit
tersebut, tegak lurus terhadap horizon / ufuk.
Jika kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita
akan mengamati lintasan harian benda-benda langit tidak lagi tegak lurus
terhadap horizon, tapi condong ke arah utara. Besarnya kemiringan lintasan harian
ini tergantung sejauh mana kita dari khatulistiwa. Semakin ke arah selatan,
maka garis lintasan gerak harian benda-benda langit akan semakin condong ke
arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita bergerak ke arah utara. Semakin ke
utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan harian bendabenda langit itu ke arah selatan.
70
Gerak semu benda langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di
langit (diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1
detik, sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat
perbedaan sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit
berbeda dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh misalnya
sebuah bintang hari ini terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan harinya ia akan
terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dan seterusnya. Bintang itu akan terbit 4
menit lebih cepat dari hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan
langit akan bergeser dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian
langit yang berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada
di bawah kaki kita. Dengan kata lain, jika kita mengamati langit dengan waktu
pengamatan yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit
yang berbeda.
Objek-objek langit seperti Matahari, bulan, dan planet-planet, memiliki
geraknya sendiri diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke
arah timur relatif terhadap bintang-bintang. Karena itu, untuk menyelesaikan satu
putaran mulai dari misalnya posisi tepat di atas kepala kita, terbenam, terbit,
kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24 jam (selang waktu
sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu sama dengan periode
rotasi Bumi, 23 jam 56 menit 4.1detik. Bulan membutuhkan waktu sedikit
bervariasi, kira-kira 50 menit lebih panjang dari 24 jam. Planet-planet bergerak di
langit dengan kecepatan yang lebih besar lagi variasinya, tergantung pada
seberapa dekat planet tersebut ke Matahari dan dimana posisinya (dalam orbitnya)
relatif terhadap Bumi
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah gerakan benda langit?
2. Bagaimanakah korrdinat yang digunakan dalam menentukan posisi benda
langit?
C. TUJUAN
1. Mengetahui gerakan benda langit.
2. Mengetahui koordinat yang digunakan untuk menentukan posisi benda
langit.
71
D. PEMBAHASAN
Tidak hanya para astronom yang menggunakan penentuan waktu atau
kronologi kehidupan umat manusia, tetapi penentuan waktu ini telah digunakan
pula pada navigasi kapal laut, caravan unta di padang pasir, penerbangan pesawat
udara, dsb. Semua penentuan waktu ditentukan dengan mengacu pada posisi
bintang-bintang di langit. Penentuan arah dengan navigasi langit, menggunakan
dua sistim koordinat. Salah satunya adalah sistim koordinat yang menentukan
posisi bintang-bintang di langit dan yang lainnya adalah sistim koordinat bumi
(geografi), sistim lintang dan bujur, yang menentukan posisi tempat di bumi.
Bila bumi tidak berotasi dan berevolusi, navigasi langit akan mudah dan
tidak rumit. Untuk daerah langit tertentu akan selalu terletak di daerah yang sama
dilihat dari permukaan bumi, sehingga dengan pengenalan daerah langit, kita
dapat menentukan posisi kita di bumi. Tetapi bumi berotasi dan berevolusi,
sehingga daerah-daerah langit yang berlainan melintasi daerah tertentu di bumi
pada waktu yang berbeda. Kenyataan ini memerlukan penentuan waktu yang
menghubungkan sistim koordinat langit dan koordinat bumi. Kebutuhan ini
sangatlah dirasakan oleh kapal laut dalam pelayarannya, apalagi sebelum adanya
komunikasi radio. Kesalahan dalam navigasi dapat mengakibatkan kecelakaan,
seperti kecelakaan di dekat kepulauan Scilly (1707) yang membawa korban 2000
orang penumpangnya.
Didorong oleh tragedy tersebut, Sir Issac Newton bersama parlemen
Inggris lainnya, menyediakan hadiah 30000 pound untuk orang yang dapat
menentukan lintang di laut melalui metoda penentuan waktu yang akurat. John
Harrison mengajukan pemecahan masalah ini dengan membuat jam yang sangat
akurat. Demikian pula Astronomer German, Tobias Mayer, dia menyusun table
posisi bulan untuk bermacam-macam waktu. Table ini didasarkan pada analisa
gravitasi gerakan bulan, yang sebelumnya telah disusun oleh Leonhard Euler,
seorang ahli matematika.
Setelah
beberapa
tahun
memalui
pengujian,
metoda
Harrison
menunjukkan lebih akurat tetapi metoda Mayer lebih praktis. Sehingga, metoda
Mayer ini banyak digunakan oleh para kapten kapal. Pada tahun 1765 diberikan
penghargaan kepada Harrison dan Mayer, penghargaan kepada Mayer diberikan
72
bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya). Kala rotasi bumi adalah 23 jam
56 menit 4.1 detik. Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi
matahari setiap harinya. Matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat,
padahal gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-rotasi dengan arah
sebaliknya, dari barat ketimur. Sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa
dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak
mengelilingi bumi.
73
terjadinya
Gerak
Semu
Tahunan
Matahari
adalah
74
Sekitar tanggal 21 Maret saat matahari melintasi ekuator langit, momen ini
juga disebut hari pertama musim semi. Saat matahari mencapai deklinasi ini
pada titik balik matahari musim panas sekitar bulan juni 21, hari ini juga disebut
pertengahan musim panas atau hari pertama musim panas. Matahari mencapai
deklinasi dari -23,5 derajat pada titik balik matahari musim dingin, sekitar 21
Desember.
3.
a.
75
(2) Waxing Crescent (Sabit Muda) : Selama fase ini, kurang dari setengah
bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala
secara bertahap akan lebih besar.
(3) Third Quarter (Kuartal III) : Bulan mencapai tahap ini ketika setengah
dari itu terlihat.
(4) Waxing Gibbous : Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah
ukuran. Sebagai fase berlangsung, bagian yang daftar akan lebih besar.
(5) Full Moon (Bulam purnama) : Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya
dari matahari benar-benar, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi
ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.
(6) Waning Gibbous : Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari
Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil.
(7) First Quarter (Kuartal I) : Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari
itu terlihat.
(8) Waning Crescent (Sabit tua) : Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat
dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil.
Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa fase bulan terdapat beberapa
seperti gambar di bawah ini :
Gambar 1.2. Permukaan Bulan yang tidak rata, penuh dengan kawah.
4. Gerhana
a. Terjadinya Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya
benda atau objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam
gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi.
Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Terjadi ketika garis nodal segaris dengan matahari. Kedudukan ketika terjadi
gerhana bulan yaitu Matahari Bumi Bulan. Kedudukan ketika terjadi gerhana
matahari yaitu Matahari Bulan Bumi.
b. Jenis Jenis Gerhana
(1) Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari dan
bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat
mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi. Berikut adalah gambar terjadinya
Gerhana Matahari, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
77
78
Gerhana Bulan Penumbra, pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada
di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna
yang suram.
79
besar
atau
bahkan
lebih
besar
dari
bulatan
sendiri
Matahari.
berubah-ubah
ini
terjadi
saat
lebih
kecil
akan
80
tertutup
Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
81
82
Apabila kita berdiri disebuah tanah yang luas dan datar atau ditengah
samudra/laut, kita melihat seolah-olah kubah langit bertemu dengan permukaan
bumi. Perpotongan lengkung langit dengan bidang datar ini disebut horizon
kodrat. Horizon Kodrat akan berubah sesuai dengan kedudukan dari si
pengamat. Makin tinggi tempat si pengamat maka makin rendah horizon
kodrat.
2. Horizon Astronomi
Untuk menentukan letak benda-benda dilangit maka kita harus menggunakan
bidang datar yang tidak brubah-ubah dan tidak tergantung kepada sipengamat.
Horizon astronomi adalah tempat bidang yang datar yang dibuat dari mata si
pengamat sampai menyentuh lengkung langit.
3. Horizon Sejati
Horizon sejati adalah bidang datar yang ditarik memotong melalui titik pusat
bumi dan memotong garis vertikal tegak lurus (90').
Di samping ke-3 tersebut diatas kita mengenal titik Zenit yang ada tepat
diatas kita (tempat berdiri) dan titik yang berada dibawah kaki kita terus
menembus bola langit yang berada dibawah disebut nadir, titik nadir dan zenith
dihubungkan dengan garis lurus melalui tempat kita berdiri dan tentu saja melalui
pusat bumi.
Zenith adalah titik yang berada di bola langit tepat diatas sipengamat, jika
kita buat garis vertikal maka garis ini akan membentuk sudut 90' (tegak
horizon sejati
Vertikal adalah garis atau bidang yang berdiri tegak lurus dengan garis atau
bidang sejati.
Pada sistem koordinat horizon, letak bintang ditentukan hanya berdasarkan
83
Tinggi bintang
2.
Azimuth bintang
2)
Lintang suatu bintang dinyatakan dengan tinggi bintang (a), yang diukur
dari proyeksi bintang di horizon ke arah bintang itu menuju ke zenit. Tinggi
bintang diukur 0 90 jika arahnya ke atas (menuju zenit) dan 0 -90 jika
arahnya ke bawah.
Letak bintang dinyatakan dalam (Az, a). Setelah menentukan letak bintang,
84
Tinggi benda langit dapat digambarkan pada bola langit dengan membuat
lingkaran besar yang melalui zenith, benda langit itu dan tegak lurus pada horison
(lingkaran vertikal), diukur dari horison dengan nilainya 0o-90o.
Untuk menyatakan Azimuth terdapat 2 versi:
a.
b.
astronomi dan navigasi menggunakan titik Utara sebagai acuan, berupa busur
UTSB.
Kedua versi tersebut menggunakan arah yang sama, yaitu jika dilihat dari zenith
arahnya searah perputaran jarum jam yang nilainya 0o-360o.
Keuntungan dalam penggunaan sistem koordinat horison yaitu pada
penggunaannya yang praktis. Sistem koordinat yang sederhana dan secara
langsung dapat dibayangkan letak objek pada bola langit. Namun tedapat juga
beberapa kelemahan pada Sistem koordinat ini, yaitu pada tempat yang berbeda
maka horisonnya pun berbeda serta terpengaruh oleh waktu dan gerak harian
benda langit. koordinat alt-azimuth hanya berlaku lokal (di sekitar pengamat) saja.
Ketinggian dan azimuth sebuah bintang pada saat yang sama akan memiliki nilai
yang berbeda jika dilihat dari tempat yang jauh. Misalkan seorang pengamat di
Semarang ingin memberitahukan sebuah objek yang ditemukannya kepada
pengamat lain di Bandung dengan memberikan koordinat alt-azimuth objek
tersebut, maka pengamat di Bandung akan kesulitan menemukan objek yang
dimaksud.
6. Tata Koordinat Ekuator
Tata koordinat ini merupakan salah satu tata koordinat yang sering
digunakan dalam astronomi. Sistem koordinat ini dapat menyatakan letak benda
langit dalam skala waktu relatif panjang. Sekalipun perubahan unsur-unsur
koordinatnya relatif kecil terhadap waktu.
Dalam setiap pembahasan sistem koordinat benda langit, setiap benda langit
selalu dipandang terproyeksi pada suatu bidang bola khayal yang digambarkan
sebagai bola langit. Bola yang memuat bidang khayal tersebut disebut bola langit.
85
Ukuran bola Bumi diabaikan terhadap bola langit sehingga setiap pengamat di
muka Bumi dianggap berada di pusat bola langit.
Seperti halnya pada pembahasan mengenai bola pada umumnya, setiap
lingkaran pada bola langit yang berpusat di pusat bola dan membagi bola menjadi
dua bagian yang sama besar disebut lingkaran besar, sedangkan lingkaran lainnya
disebut lingkaran kecil.
Sistem koordinat ekuator adalah sistem koordinat langit yang paling sering
digunakan.
Sistem
koordinat
ini
merupakan
sistem
koordinat
yang
86
Ukuran bola Bumi diabaikan terhadap bola langit sehingga setiap pengamat di
muka Bumi dianggap berada di pusat bola langit.
Seperti halnya pada pembahasan mengenai bola pada umumnya, setiap
lingkaran pada bola langit yang berpusat di pusat bola dan membagi bola menjadi
dua bagian yang sama besar disebut lingkaran besar, sedangkan lingkaran lainnya
disebut lingkaran kecil.
Seperti halnya bujur, asensio rekta dihitung sepanjang lingkaran yang sejajar
ekuator. Asensio rekta dihitung ke arah timur mulai dari titik Aries atau
titik Vernal Ekuinok yang merupakan salah satu titik perpotongan antara
bidang ekliptika dan ekuator langit, tempatMatahari berada pada tanggal 21
Maret. Asensio rekta dilambangkan dengan "", kadang-kadang disebut juga RA
(dari bahasa Inggris Right Ascension) dan dinyatakan dalam satuan sudut (jam,
menit, detik), dengan 1 jam = 360 derajad / 24 jam = 15 derajad. Dalam
pengamatan praktis seringkali harga ini tidak diketahui bahkan harus ditentukan
sehingga digunakan besaran lain yang bersifat lokal, yaitu sudut jam atau HA
(dari bahasa Inggris HourAngle).
Seperti halnya lintang, deklinasi diukur dari ekuator ke arah kutub.
Deklinasi bernilai positif bila benda langit yang diamati berada di belahan langit
utara, dan negatif bila benda langit yang diamati berada di belahan bumi selatan.
Deklinasi dilambangkan dengan " " dan dinyatakan dalam satuan sudut (derajat,
menit, detik).
Sistem koordinat ekuator merupakan sistem koordinat yang paling penting
dalam astronomi. Letak bintang-bintang, nebula, galaksi dan lainnya umumnya
dinyatakan dalam tata koordinat ekuator. Pada tata koordinat ekuator, lintasan
bintang di langit dapat ditentukan dengan tepat karena faktor lintang geografis
pengamat () diperhitungkan, sehingga lintasan edar bintang-bintang di langit
(ekuator Bumi) dapat dikoreksi terhadap pengamat. Sebelum menentukan letak
bintang pada tata koordinat ekuator, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu
sikap bola langit, yaitu posisi bola langit menurut pengamat pada lintang tertentu.
Sudut antara kutub Bumi (poros rotasi Bumi) dan horizon disebut tinggi
kutub () . Jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata nilai = , dengan diukur
dari Selatan ke KLS jika pengamat berada di lintang selatan dan diukur dari
87
Utara ke KLU jika pengamat berada di lintang utara. Jadi untuk pengamat
pada = 90 LU lingkaran ekliptika akan berimpit dengan lingkaran horizon, dan
kutub lintang utara berimpit dengan zenit, sedangkan pada = 90 LS lingkaran
ekliptika akan berimpit dengan lingkaran horizon, dan kutub lintang selatan
berimpit dengan zenit.
Ordinat-ordinat dalam tata koordinat ekuator adalah:
1) Bujur suatu bintang dinyatakan dengan sudut jam atau Hour Angle (HA).
Sudut jam menunjukkan letak suatu bintang dari titik kulminasinya, yang
diukur dengan satuan jam (ingat,1h = 15). Sudut jam diukur dari titik
kulminasi atas bintang (A) ke arah barat (positif, yang berarti bintang telah
lewat kulminasi sekian jam) ataupun ke arah timur (negatif, yang berarti
tinggal sekian jam lagi bintang akan berkulminasi). Dapat juga diukur dari 0
360 dari titik A ke arah barat.
2) Lintang suatu bintang dinyatakan dengan deklinasi (), yang diukur dari
proyeksi bintang di ekuator ke arah bintang itu menuju ke kutub Bumi. Tinggi
bintang diukur 0 90 jika arahnya menuju KLU dan 0 -90 jika arahnya
menuju KLS.
Di bawah ini diberikan deskripsi istilah-istilah yang dipakai pada bola
langit:
Titik kardinal: empat titik utama arah kompas pada lingkaran horison,
kutub-kutub langit.
Lingkaran ekliptika: lingkaran tempat kedudukan gerak semu tahunan
88
arah timur, dengan rentang antara 0 s.d. 24 jam atau 00 s.d. 3600.
Sedangkan deklinasi adalah panjang busur dari titik kaki pada lingkaran
ekuator langit ke arah kutub langit sampai ke letak benda pada bola langit.
Deklinasi bernilai positif jika ke arah KLU dan bernilai negatif jika ke
arah KLS, dengan rentang antara 00 s.d. 900 atau 00 s.d. -900.
Dalam penggunaan sistem koordinat ekuator, terdapat hubungan antara
waktu matahari dengan waktu bintang (waktu sideris). Dimana Waktu Menengah
Matahari (WMM) = sudut jam Matahari + 12 jam. Hubungan ini tentunya
berkaitan juga dengan tanggal-tanggal istimewa titik Aries terhadap Matahari.
Tanggal-tanggal istimewa tersebut adalah :
Aries berhimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah,
titik Aries berada di titik kulminasi atas. Jam 0 WMM = jam 0 waktu
bintang.
Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah,
titik Aries berhimpit dengan titik Barat. Jam 0 WMM = jam 06 waktu
bintang.
Sudut antara kutub Bumi (poros rotasi Bumi) dan horizon disebut tinggi
89
Ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi
suatu titik pusat sistem koordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan
suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda
langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya. Sebagaimana equator
langit yang merupakan garis potong diantara bidang khatulistiwa dengan bola
langit, ekliptika merupakan garis potong diantara bidang tempuhan bumi dengan
bola langit atau lingkaran yang memotong lingkarang equator langit membentuk
sudut 2327. Menurut Slamet Hambali dalam bukunya, pengertian ekliptika ini
dibagi menjadi dua hal atau bagian yaitu bidang ekliptika dan lingkaran ekliptika.
Bidang ekliptika adalah bidang yang dibentuk oleh lintasan bumi mengitari
matahari setiap tahun yang berbentuk elips. Sedangkan lingkaran ekliptika sendiri
adalah lingkaran yang dibentuk oleh lintasan semu matahari dalam mengelilingi
bumi selama satu tahun . Titik perpotongan antara lingkaran equator dan ekliptika
itu terjadi dua kali yaitu pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke
bagian utara yaitu di titik aries. Dan yang kedua pada saat matahari bergerak dari
bagian langit utara ke bagian selatan yaitu di titik libra. Lingkaran ekliptika ini
terbagi menjadi 4 bagian, masing-masing bagian terbagi lagi menjadi 3 bagian,
sehingga menjadi 12 bagian. Tiap bagian diberi nama rasi bintang atau buruj
(zodiac) yang besarnya 30.
b. Lingkaran Bujur dan lingkaran lintang Ekliptika
Dalam sistem penentuan posisi benda langit atau dalam sistem koordinat
ekliptika, diperlukan beberapa unsur diantaranya bujur ekliptika, lingkaran bujur
ekliptika, lintang ekliptika dan juga lingkaran lintang ekliptika.
Lingkaran bujur ekliptika Bujur ekliptika (ecliptic longitude) adalah sudut
yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan pengamat dengan titik musin semi
dan garis yang menghubungkan pengamat dengan proyeksi benda langit pada
lingkaran ekliptika. Bujur ekliptika ini dihitung mulai dari 0 sampai 360 dan
dimulai dari titik menelusuri titik ekliptika ke arah timur. Disamping itu juga
dikenal sudut bujur ekliptika yang merupakan sudut yang dibentuk oleh lingkaran
bujur ekliptika melalui titik aries dengan lingkaran bujur ekliptika yang melalui
benda langit atau jarak yang dihitung dari titik aries ke arah timur melalui
lingkaran ekliptika. Sedangkan pengertian lingkaran bujur ekliptika itu sendiri
90
ialah suatu titik besar yang menghubungkan antara kutub utara ekliptika dengan
kutub selatan ekliptika.
Berikut gabungan gambar sistem koordinat ekliptika dan koordinat
ekuatorial:
91
Pada koordinat ini, matahari (sun) menjadi pusat koordinat. Benda langit
lainnya seperti bumi (earth) dan planet bergerak mengitari matahari. Bidang datar
yang identik dengan bidang xy adalah bidang ekliptika yatu bidang bumi
mengitari matahari.
Koordinat:
Koordinat:
Delta = Jarak benda langit ke bumi (seringkali diabaikan atau tidak perlu
dihitung)
92
E. SIMPULAN
1. Gerakan benda langit terjadi karena bumi berotasi, sehingga seakan akan
benda langit bergerak mengelilingi bumi
2. Sistem koordinat yang digunakan dalam menentukan posisi benda langit
adalah sistem koordinat horison, koordinat ekuator dan koordinat ekliptika.
F. DAFTAR PUSTAKA
https://goresankataku.wordpress.com/2014/04/14/sistem-koordinat-ekliptika/
diakses 26 Oktober 2015
http://lautansemesta.blogdetik.com/2010/02/20/sistem-koordinat-benda-langit/
diakses 24 Oktober 2015
http://ekhayuniarphysic10.blogspot.co.id/2014/01/makalah-ipba-sistem-koordinatbenda.html diakses 24 Oktober 2015
Ramalis, Taufik Rahman. 2000. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung:
Laboratorium IPBA Fisika FMIPA UPI.
DAFTAR PERTANYAAN
1. Devi (kelompok 8)
Apa maksud dari benda langit bergerak karena rotasi bumi?
Jawab:
Benda langit dianggap berada di bola langit. Dimana pergerakan bendabenda langit yang relatif dekat dengan bumi yang terjadi karena bumi
berotasi pada porosnya, meskipun benda-benda langit juga bergerak pada
lintasannya sendiri-sendiri.
93
2. Maghfirotul (kelompok 9)
Apa maksud dari simbol Deklinasi, HA, dan bagaimana cara
mengetahuinya?
Jawab:
Deklinasi memiliki simbol diukur dari proyeksi bintang di ekuator ke arah
bintang itu menuju ke kutub Bumi. HA atau Sudut jam menunjukkan letak
suatu bintang dari titik kulminasinya, yang diukur dengan satuan jam
(ingat,1h = 15). Sudut jam diukur dari titik kulminasi atas bintang (A) ke
arah barat (positif, yang berarti bintang telah lewat kulminasi sekian jam)
ataupun ke arah timur (negatif, yang berarti tinggal sekian jam lagi bintang
akan berkulminasi).
3. Peni (kelompok 3)
Mengapa saat melihat gerhana matahari secara langsung, mengapa bisa
buta?
Bagaimana rasi bintang bisa terbentuk?
Jawab:
Karena adanya pancaran yang sangat kuat dari matahari, dimana mata tidak
mampu untuk menahan pancaran tersebut.
Rasi bintang terbentuk karena adanya posisi-posisi bintang yang berdekatan
dan membentuk suatu pola tertentu sehingga diberi nama untuk menyebut
pola tersebut, atau yang sering disebut dengan rasi bintang.
4. Ani (kolompok 4)
Apakah gerak semu matahari berhubungan dengan angin muson?
Jawab:
Gerak semu tahunan matahari mempengaruhi angin muson. Dimana saat
matahari condong di kutub utara, maka matahari akan lebih lama menyinari
kutub utara sehingga suhu kutub utara lebih panas daripada suhu kutub
selatan. Karena suhu kutub utara panas, maka tekanannya akan rendah dan
tekanan pada kutub selatan lebih tinggi, sehingga udara akan bergerak dari
kutub selatan ke kutub utara, atau terjadi angin muson timur. Begitu
sebaliknya ketika matahari condong di kutub selatan.
5. Iswatun (kelompok 5)
Apakah gerhana bulan terjadi secara periodik? Jelaskan ?
Apakah faktor lain yang menyebabkan terjadinya gerhana selain karena
rotasi dan revolusi?
94
Jawab:
Ya, karena bulan secara periodik mengelilingi bumi, sehingga pada saat
bulan, bumi dan matahari berada pada garis lurus akan terjadi gerhana
bulan, meskipun tidak semua gerhana bulan dapat teramati secara jelas oleh
mata telanjang.
Menurut kelompok kami, tidak ada faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya gerhana selain karena rotasi dan revolusi.
6. Atikah (kelompok 1)
Bagaimana variasi deklinasi matahari?
Jawab:
Matahari dalam periode semu hariannya selalu memiliki deklinasi yang
berubah-ubah di langit, hal ini dikarenakan kemiringan ekliptika (garis edar
matahari tahunan) dengan ekuator langit adalah 23,5 derajat. Karena itu
lintasan matahari tahunan miring terhadap ekuator langit sehingga matahari
dapat mencapai deklinasi sebesar +23,5 derajat atau -23,5 derajat.
Jika deklinasi matahari positif artinya matahari sedang berada di daerah
utara khatulistiwa, panjang siang di daerah utara akan lebih lama dari 12
jam. Demikian juga jika deklinasi matahari negatif artinya matahari sedang
berada di daerah selatan khatulistiwa, panjang siang di daerah selatan akan
lebih lama dari 12 jam. Jika deklinasi matahari 0 derajat, artinya matahari
tepat berada di atas khatulistiwa, pada kasus ini panjang siang hari di semua
tempat di bumi ini (kecuali daerah kutub) adalah tepat 12 jam.
Tabel perubahan deklinasi Matahari adalah sbb. :
Tanggal
Deklinasi Matahari
21/3
0 derajat
22/6
+ 23,5 derajat
23/9
0 derajat
22/12
- 23,5 derajat
7. Erwin (kelompok 2)
Bagaimanakah lintasan bumi mengelilingi matahari pada 22 juni?
Jawab:
Lintasan bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips.
8. Puji Astutik (kelompok 7)
95
Disusun oleh :
Kelompok 7
1
2
3
4
Rulyaimah
Ika Novi Astuti
Puji Astutik
Arif Fachrurozi
Rombel : 002
Semester Gasal
96
(4101413018)
(4101413034)
(4101413038)
(4201413062)
benda-benda langit lainnya. Matahari merupakan pusat dari tata surya dimana
anggoa tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari.
Menurut sejarah, tata surya terbentuk atas berbagai peristiwa.
Berbagai teori dikemukakan oleh para ahli mengenai terbentuknya tata surya. Dari
mulai teori nebula, teori planetesimal, sampai teori big bang yang paling terkenal.
Lalu bagaimana sebenarnya matahari, planet, satelit, dan benda langit lainnya
yang bekerja secara teratur dalam tata surya ini terjadi ?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, sampai saat ini
adanya kehidupan diyakii hanya di bumi. Para ahli tidak menemukan adanya
tanda-tanda kehidupan di planet-planet selain bumi. Planet mars misalnya, di sana
hanya ditemukan sisa-sisa kehidupan atau dengan kata lain di planet mars pernah
ada kehidupan. Cabang ilmu yang mempelajari berbagai benda langit beserta sifat
dan gejalanya atau karakteristiknya dinamakan astronomi.
Matahari, planet-planet, bintang, dan bulan adalah beberapa bagian
dari sistem tata surya kita. Selain itu masih ada satelit, meteor, dan benda langit
lainnya yang sebenarnya memiliki peran sangat besar dalam kehidupan. Tetapi,
tidak semua peran anggota tata surya tersebut diketahui secara rinci.
Seluruh benda langit tersebut beserta dengan matahari berada dalam
suatu sistem yang dinamakan Sistem Tata Surya. Matahari sendiri berada dalam
suatu galaksi. Sebuah galaksi tersusun atas gugus-gugus bintang. Gabungan
gugus-gugus bintang itulah yang membentuk suatu galaksi. Bintang-bintang
berada dalam suatu galaksi yang jumlahnya mencapai ratusan miliyar. Galaksi
juga termasuk dalam tata surya.
Peran serta dan fungsi masing-masing anggota tata surya selama ini
hanya diketahui secara sedrhana. Misalnya panas sebagai pusat tata surya, bulan
adalah penerang saat malam, dan tempat adanya kehidupan adalah bumi.
97
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang timbul
adalah sebagai berikut,
1 Bagaimana sistem tata surya terbentuk ?
2 Apa sajakah anggota dari sistem tata surya ?
3 Apakah fenomena di alam semesta (tata surya) ?
Tujuan Penulisan
Tujuan dilakukan penulisan adalah sebagai berikut,
1 Mengetahui proses terbentuknya sistem tata surya.
2 Mengetahui anggota dari sistem tata surya.
3 Mengetahui fenomena di alam semesta dan di tata surya.
Manfaat Penulisan
Dari makalah ini diharapkan akan memberi manfaat bagi pihak
yang bersangkutan antara lain,
1 Untuk mengetahui proses terbentuknya sistem tata surya.
2 Untuk mengetahui anggota dari sistem tata surya.
3 Untuk mengetahui fenomena di alam semesta dan di tata surya.
98
BAB 2
PEMBAHASAN
1
surya.
Para ahli kosmogeni selalu memperhatikan hal-hal tersebut di atas untuk
menguji dan menyempurnakan teori asal muasal pembentukan tata surya.
Teori-teori pembentukan tata surya tersebut adalah sebagai berikut,
1 Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace
Salah satu teori asal muasal tata surya adalah hipotesa nebula
(nebular hypothesys) yang diusulkan oleh Immanuel Kant yang pada tahun
1755 (Kartunnen, 2006:197). Menurut teori ini tata surya terbentuk dari
99
Gambar 2.1 Model Nebula Laplace. (a) Nebula yang berotasi. (b) Nebula
mengalami pemipihan sepanjang sumbu rotasinya. (c) Pembentukan
bentuk lentikuular. (d) Serangkaian cincin terbentuk akibat terjadinya
2
100
tersebut
tertarik
oleh
gravitasi
matahari
kemudian
mambentuk planet.
101
102
103
matahari.
Suhu
inti
Fotosfera
Fotosfera merupakan permukaan matahari yang menghasilkan cahaya
paling terang dan menyilaukan. Tebal fotosfera kira-kira 300 km
kelvin.
Planet
a
b
c
ad sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Sejak tahun 2006, Pluto
tidak dikategorikan lagi sebagai planet karena kriteria ketiga dari tiga
104
kriteria di atas tidak dipenuhi Pluto. Pluto memiliki orbit yang memotong
orbit Neptunus sehingga dianggap orbit Pluto belum bersih dari benda
angkasa lain. Ukuran Pluto tidak lebih besar dari Bulan dan jika dilihat
dengan teleskop maka akan tampak benda angkasa lain yang ukurannya
hampir sama dengan Pluto yaitu yang diberi nama Charon. Pada tanggal
24 Agustus 2006, Uni Astronomi Internasional (IAU) di Praha, Ceko
menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebagai planet, bahkan pada tanggal 7
September 2006 nama Pluto diganti dengan deretan enam angka yaitu
134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di tata surya
terdapat delapan planet.
Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang
berbeda-beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya
memantulkan cahaya yang diterima dari matahari.
Adapun delapan planet yang menghuni tata surya kita sampai
saat ini adalah sebagai berikut,
a Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta km (0,4 SA). Merkurius adalah planet terkecil dengan
diameter sekitar 4.862 km. Merkurius sering terlihat saat senja dan fajar
hari. Merkurius berotasi selama 59 hari dan berevolusi selama 88 hari.
Jarak aphelium planet Merkurius adalah 57,9 juta km. Merkurius tidak
memiliki atmosfer sehingga langit Merkurius berwarna hitam.
Kerapatan atau densitasnya 5,43 gr/cm3.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 gr/cm3 dan Bumi hanya 4,4 gr/cm3.
Ada teori yang mengatakan bahwa Merkuri pada awalnya
mempunyai perbandingan logam-silikat mirip denganmeteor Kondrit
umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang
b
sekarang.
Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari.
Jaraknya dengan matahari sekitar 108 juta km (0,7SaA) sehingga di
Venus suhunya sangat panas dapat mencapai 4800 . Tingginya
suhu di planet Venus diakibatkan adanya efek rumah kaca. Kerapatan
105
atau densitas Venus adalah 5,24 gr/cm3. Venus berotasi selama 243 hari
dengan arah rotasi yang berlawanan dengan planet lain dan berevolusi
selama 225 hari.
Planet ini diselimuti awan tebal karbon dioksida sehingga
sulit dilihat. Tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah
habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung
berapi. Venus sering terlihat saat fajar tiba, oleh sebab itu Venus diberi
c
Mars.
Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar di galaksi kita, diameternya
sekitar 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali Bumi. Meskipun jauh
dari Bumi, tetapi Yupiter lebih mudah dilihat, karena Yupiter
memantulkan 70% cahaya Matahari yang diterimanaya. Yupiter berotasi
selama 9 jam 5 menit dan berevolusi selama 11,9 tahun. Jaraknya dari
Matahari sekitar 778 juta km (5,2 SA). Yupiter mempunyai empat buah
106
107
Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati Bumi dengan
orbit yang berbentuk lonjong.
Di dalam sistem tata surya ditaksir terdapat 100.000 buah
planetoid yang ukurannya antara 2-750 km2. Asteroid-asteroid tersebut
senantiasa berputar diantara planet Mars dan planet Yupiter membentuk
sabuk asteroid.
Meteorid
108
ekor komet terdorong oleh radiasi dan angin Matahari. Kebnyakan komet
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan
menggunakan teleskop.
Orbit komet tidak seperti orbit planet maka komet akan terlihat
di bumi jika komet tersebut sedang berada dekat dengan Matahari. Oleh
karena itu ada komet yang mendekati Bumi setiap 3 atau 4 tahun sekali,
tetapi ada juga yang sampai 76 tahun sekali yaitu Komet Halley.
109
Satelit
Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa
mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya.
Berdasarkan cara terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu,
a Satelit Alam, yaitu satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
umumnya
planet-planet
dalam
sistem
tata
surya
Nama Planet
Merkurius
0
Venus
0
Bumi
1
Mars
2
Yupiter
17
Saturnus
18
Uranus
15
Neptunus
8
Adapun gambar dan nama-nama dari satelit yang dimiliki oleh
Io
Europa
Ganymede
Gambar 2.14 Satelit-satelit Planet Yupiter
110
Callisto
Titan
Tethys
Rhea
Dione
Oberon
Miranda
Umbriel
Ariel
Triton
Larissa
Proteus
Nereid
k Antimateri
Fenomena di Tata Surya
a Petir yang sangat Dasyat
b Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi pada sebuah benda
angkasa bergerak kedalam bayangan sebuh benda angkasa lain. Istilah
ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan
terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana Bulan saat sebagian
atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
1 Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang
Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Gerhana Bulan terjadi jika
Matahari-bumi-Bulan berada dalam satu garis lurus yang sama
sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena
terhalangi oleh Bumi. Keadaan ini menunjukkan bahwa gerhana
Bulan hanya mungkin terjadi pada saat bulan purnama. Tetapi pada
kenyataannya gerhana Bulan tidak muncul setiap terjadi fase bulan
purnama. Hal ini disebabkan orbit Bulan pada saat mengelilingi
Bumi membentuk sudut inklinasi sebesar 5,2 derajat terhadap bidang
ekliptika Bumi.
Gerhana Matahari
112
Bumi.
Bulan berada di simpul (node) atau pada jarak tertentu dari
simpul.
Bulan dalam kedudukan konjungsi (searah Matahari) dengan
bulan baru.
Kehidupan plankton
Fenomena Alam, seperti turunnya suhu, perubahan angin menjadi
kencang, tekanan udara turun, dan meningkatnya kekeruhan
udara.
113
BAB 3
PENUTUP
1
Simpulan
Berdasarkan uraian mzteri di atas, dapat disimpulkan bahwa
tata surya adalah susunanbenda-benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid, dan
semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya yang mengelilingi
matahari. Banyak hipotesa yang disusun oleh para ahli untuk
menjelaskan bagaimana asal mula terjadinya sistem tata surya,
1
2
3
4
5
6
diantaranya:
Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace
Teori Planetesimal
Teori Pasang
Teori Bintang Kembar
Teori Awan Debu
Teori Big Bang
Sedangkan Anggota tata surya adalah benda-benda langit yang
terdiri dari matahari sebagai pusat tata surya dan benda-benda langit
lainnya yang bergerak mengelilinginya. Jenis benda-benda langit yang
1
2
3
4
5
6
j
k
Radiasi Kosmik
Antimateri
2 Fenomena di Tata Surya
a Petir yang sangat Dasyat
b Gerhana, yakni gerhana bulan dan gerhana matahari
115
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan, Taufik. 2000. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung:
Laboratorium IPBA, Fisika FMIPA UPI
Sarwi. 2012. Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Semarang: Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Negeri
Semarang
KELOMPOK 8 :
1. Alik Sus Adi (4201413099)
2. Destya Restu (4201413041)
3. Agustina Eka Fajarwati (4201413029)
4. Devi Rakhma Pradani (420113050)
116
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2015
117
118
119
2.
120
bergabung
kembali
2
3
dengan
1
1
menjadi deuterium.
hidrogen
yang
ada
dan
membuat atom helium tersebut berreaksi kembali dengan atom helium lain
yang belum stabil dan menghasilkan helium
4
2
stabil. Reaksi
Reaksi penggabungan dua inti atom yang ringan menjadi inti atom
lain yang lebih berat disebut reaksi fusi. Reaksi fusi ini hanya akan terjadi
pada suhu yang tinggi sehingga disebut reaksi fusi termonuklir. Reaksi fusi
ini juga akan menghasilkan energi yang sangat besar.
Energi tersebut timbul akibat terdapatnya selisih massa sebelum
dan sesudah reaksi. Selisih massa pembentukkan
121
4
2
yang memiliki
1
1
E = (m). c2
Dimana:
E
Sehingga:
E = (m). c2
= 0,02860 sma x (3,08 x 108m / s)2
= 2,7131104 MeV
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa ternyata energi
Matahari besarnya 2,7 MeV atau 5,5 x 1027 kalori/menit. Energi pancaran
Matahari yang diterima Bumi sebesar 1/2 energi totalnya. Reaksi fusi
buatan dapat terjadi pada bom hidrogen.
122
3.
Lapisan-Lapisan Matahari
Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri
atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
a.
Inti Matahari
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian
ini terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada
inti matahari dapat mencapai 1,5 x 107oC. Energi yang dihasilkan
dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling
luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
b.
Fotosfer
Fotosfer ialah lapisan permukaan Matahari yang dapat
mengeluarkan sinar. Lapisan ini menyerupai piringan yang
berwarna emas. Selain itu, sinar yang dikeluarkannya merupakan
spektrum warna yang lengkap, baik warna tampak maupun tidak
tampak. Diantaranya sinar ultraviolet dan sinar inframerah.
Fotosfer merupakan lapisan gas panas tebalnya 320 km.
Mengingat Matahari adalah gas, batas-batas lapisan ini tidak
123
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan terbawah dari atmosfer Matahari
dan mengeluarkan cahaya merah lemah. Cahayanya berbentuk
gelang merah dari gas-gas hidrogen. Apabila terjadi gerhana
Matahari
total,
Bulan
akan
menutupi
seluruh
Korona
Korona adalah lapisan terluar Matahari yang melingkupi
kedua lapisan di atas dengan batas yang sulit ditentukan. Bentuk
korona tidak teratur karena mempunyai kerapatan yang sangat
rendah. Bagian dalam korona berwarna kuning, sedangkan bagian
luarnya berwarna putih. Kita sering melihat korona sebagai warna
keabu-abuan saat gerhana Matahari total. Korona merupakan
lapisan Matahari yang banyak mengandung atom besi, nikel, zat
kapur dan argon 9). Tebal korona 2,5 juta km. Suhu rataratanya
adalah 1 juta Kelvin.
124
125
c.
d.
B. Jarak Bintang
Sebelum membahas jarak bintang terlebih dahulu kita harus
mengenal atuan-satuan jarak yang sering digunakan untuk bennda benda
126
langit. Selama ini kita mengenal bahwa suatu jarak dapat dinyatakan
dalam satuan senti meter (cm), meter (m), atau kilo meter (km). Tetapi
satuan satuan ini terlalu kecil bila digunakan untuk benda benda langit,
karena jarak benda benda langit tersebut jauh lebih besar dari pada jarak
jarak benda yang berada di Bumi.
Ada tiga satuan jarak yang sering digunakan untuk menyatakan
besarnya jarak antar benda benda langit, yaitu satuan astronomi, tahun
cahaya, dan persec. Penjelasan ketiga satuan jarak ini sebagai berikut.
a. Satuan Astronomi (SA) = jarak rata-rata Bumi-Matahari
= 149,6.106 km
b. Tahun Cahaya (TC) : jarak yang ditempuh cahaya dalam satu
tahun
= 946.106 km
= 63.240 SA
= 0.307 parsec
c. 1 parsec = jarak bintang bila sudut paralaksnya 1 detik.\
= 206.256x1SA
= 206265x149,6.106 km
= 3,086.1013 km
= 3,26 TC
C. Paralaks Bintang (p)
Paralaks adalah perbedaan latar belakang yang tampak ketika
sebuah benda yang diam dilihat dari dua tempat yang berbeda. Kita bisa
mengamati bagaimana paralaks terjadi dengan cara yang sederhana.
Acungkan jari telunjuk pada jarak tertentu (misal 30 cm) di depan mata
kita. Kemudian amati jari tersebut dengan satu mata saja secara bergantian
antara mata kanan dan mata kiri. Jari kita yang diam akan tampak
berpindah tempat karena arah pandang dari mata kanan berbeda dengan
mata kiri sehingga terjadi perubahan pemandangan latar belakangnya.
Perpindahan itulah yang menunjukkan adanya paralaks.
Paralaks juga terjadi pada bintang, setidaknya begitulah yang
diharapkan oleh pemerhati dunia astronomi ketika model heliosentris
dikemukakan pertama kali oleh Aristarchus (310-230 SM). Dalam model
heliosentris itu, Bumi bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit yang
berbentuk lingkaran. Akibatnya, sebuah bintang akan diamati dari tempattempat yang berbeda selama Bumi mengorbit. Dan paralaks akan
mencapai nilai maksimum apabila kita mengamati bintang pada dua waktu
127
yang berselang 6 bulan (setengah periode revolusi Bumi). Namun saat itu
tidak ada satu orangpun yang dapat mendeteksinya sehingga Bumi
dianggap tidak bergerak (karena paralaks dianggap tidak ada). Model
heliosentris kemudian ditinggalkan orang dan model geosentrislah yang
lebih banyak digunakan untuk menjelaskan perilaku alam semesta.
Paralaks pada bintang baru bisa diamati untuk pertama kalinya
pada tahun 1837 oleh Friedrich Bessel, seiring dengan teknologi teleskop
untuk astronomi yang berkembang pesat (sejak Galileo menggunakan
teleskopnya untuk mengamati benda langit pada tahun 1609). Bintang
yang ia amati adalah 61 Cygni (sebuah bintang di rasi Cygnus/angsa) yang
memiliki paralaks 0,29. Ternyata paralaks pada bintang memang ada,
namun dengan nilai yang sangat kecil. Hanya keterbatasan instrumenlah
yang membuat orang-orang sebelum Bessel tidak mampu mengamatinya.
Karena paralaks adalah salah satu bukti untuk model alam semesta
heliosentris (yang dipopulerkan kembali oleh Copernicus pada tahun
1543), maka penemuan paralaks ini menjadikan model tersebut semakin
kuat kedudukannya dibandingkan dengan model geosentris Ptolemy yang
banyak dipakai masyarakat sejak tahun 100 SM.
Setelah paralaks bintang ditemukan, penghitungan jarak bintang
pun dimulai. Lihat ilustrasi di bawah ini untuk memberikan gambaran
bagaimana paralaks bintang terjadi. Di posisi A, kita melihat bintang X
memiliki latar belakang XA. Sedangkan 6 bulan kemudian, yaitu ketika
Bumi berada di posisi B, kita melihat bintang X memiliki latar belakang
XB. Setengah dari jarak sudut kedua posisi bintang X itulah yang disebut
dengan sudut paralaks. Dari sudut inilah kita bisa hitung jarak bintang
asalkan kita mengetahui jarak Bumi-Matahari.
Dari geometri segitiga kita ketahui adanya hubungan antara sebuah
sudut dan dua buah sisi. Inilah landasan kita dalam menghitung jarak
bintang dari sudut paralaks (lihat gambar di bawah). Apabila jarak bintang
adalah d, sudut paralaks adalah p, dan jarak Bumi-Matahari adalah 1 SA
(Satuan Astronomi = 150 juta kilometer), maka kita dapatkan persamaan
sederhana
128
tan
1/d
atau d = 1/p, karena p adalah sudut yang sangat kecil sehingga tan p ~ p.
129
130
D. GERAK BINTANG
Bila diamati, bintang selalu bergerak di langit malam, baik itu tiap
jam maupun tiap hari akibat pergerakan bumi relatif terhadap bintang
(rotasi dan revolusi Bumi). Walaupun begitu, bintang sebenarnya benarbenar bergerak, sebagian besar karena mengitari pusat galaksi, namun
pergerakannya itu sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dalam
pengamatan berabad-abad. Bintang bergerak di dalam ruang. Hanya saja
karena lambatnya gerakan itu dari posisi kita, kita mendapat kesan bahwa
bintang terlihat diam. Dengan mempelajari gerak bintang, setidaknya kita
memperoleh informasi tentang jaraknya. Laju perubahan sudut letak suatu
bintang disebut gerak sejati (proper motion). Gerak sejati bisanya diberi
simbol dan dinyatakan dalam satuan detik busur per tahun.
Bintang yang gerak sejatinya terbesar adalah bintang Barnard
dengan = 10,25 per tahun (artinya dalam waktu 180 tahun bintang
131
132
merupakan kecepatan dari suatu benda dalam arah segaris menjauhi atau
mendekati pengamat, biasanya diukur dengan perpindahan Doppler
terhadap radiasi yang diterima. Gerak diri tidak semuanya "diri sendiri"
(khusus pada bintang) karena meliputi suatu komponen akibat gerak dari
tata surya itu sendiri.
Vr
c
133
MAGNITUDO BINTANG
Terang bintang yang kita lihat bukan terang sesungguhnya. Bila
bintang A lebih terang dari bintang B, tidak berarti bintang A memang
lebih terang daripada bintang B. Ada dua macam terang bintang:
1. Terang sesungguhnya; seolah-olah kita berada di permukaan bintang,
2.
berdasarkan
penampakan-nya
dengan
mata
134
2.
3.
enam.
Berdasarkan kenyataan ini, Pogson (Norman Robert Pogson) pada
tahun 1856 memberi perumusan terang bintang secara matematis
Tinjau dua bintang :
m1= magnitudo bintang ke-1
. . . . .(1-2)
135
MAGNITUDO MUTLAK
Untuk menyatakan luminositas atau kuat sebenarnya sebuah
bintang, kita definisikan besaran magnitudo mutlak :magnitudo bintang
yang diandaikan diamati dari jarak 10 parsec.
Skala Pogson untuk magnitudo mutlak ini adalah
136
MAGNITUDO BOLOMETRIK
Magnitudo bolometrik adalah sistem magnitudo bintang yang
diukur dalam seluruh panjang gelombang. Walaupun berbagai magnitudo
tersebut dapat menggambarkan sebaran energi pada spektrum bintang
sehingga dapat memberikan petunjuk mengenai temperaturnya, namun
belum dapat memberikan informasi mengenai sebaran energi pada seluruh
panjang gelombang yang dipancarkan oleh suatu bintang.
Magnitudo mutlak bolometrik bintang sangat penting karena dapat
digunakan untuk mengetahui luminositas dari sebuah bintang (energi total
yang
dipancarkan
permukaan
bintang
per
detik)
dengan
137
:Luminositas bintang
modulus
jarak
umumnya
digunakan
dalam
indirect).
ApabilaMbolsuatubintangdapatditentukan,
makaluminositasnyajugadapatditentukan
(dapatdinyatakandalanluminositasMatahari).
Luminositas bintang merupakan parameter yang sangat penting
dalam teori evolusi bintang. Sayangnya, magnitudo mutlak bolometrik
sangat sukar ditentukan, karena beberapa panjang gelombang tidak dapat
menembus atmosfer bumi. Untuk bintang yang panas, sebagian energinya
dipancarkan pada daerah ultraviolet. Untuk bintang yang dingin, sebagian
energinya dipancarkan pada daerah inframerah. Oleh karena itu,
pengamatan magnitudo bolometrik harus dilakukan di atas atmosfer.
Untuk memudahkan, magnitudo bolometrik ditentukan secara
teori berdasarkan pengamatan di bumi. Atau, dapat ditentukan secara tidak
langsung, yaitu dengan memberikan koreksi pada magnitudo visualnya,
yang disebut koreksi bolometrik (Bolometric Correction - BC).
Magnitudo visual adalah: V = -2,5 log EV + CV
Magnitudo bolometrik adalah: mbol = -2,5 logEbol+Cbol
138
V mbol = BC
BCdisebut koreksi bolometrik (bolometric correction) yang
Klasifikasi
ini
dikembangkan
oleh
penggolongan
ke
dalam
10
sub-kelas
yang
139
a. Tipe O
Bintang kelas O adalah bintang yang paling panas,
temperatur permukaannya lebih dari 25.000 Kelvin. Bintang deret
utama kelas O merupakan bintang yang nampak paling biru,
walaupun sebenarnya kebanyakan energinya dipancarkan pada
panjang gelombang ungu dan ultraungu. Dalam pola spektrumnya
garis-garis serapan terkuat berasal dari atom Helium yang
terionisasi 1 kali (He II) dan karbon yang terionisasi dua kali (C
III). Garis-garis serapan dari ion lain juga terlihat, di antaranya
yang berasal dari ion-ion oksigen, nitrogen, dan silikon. Garis-garis
Balmer Hidrogen (hidrogen netral) tidak tampak karena hampir
seluruh atom hidrogen berada dalam keadaan terionisasi. Bintang
deret utama kelas O sebenarnya adalah bintang paling jarang di
antara bintang deret utama lainnya (perbandingannya kira-kira 1
bintang kelas O di antara 32.000 bintang deret utama). Namun
karena
paling
terang,
maka
tidak
terlalu
sulit
untuk
utama
(lihat
Diagram
Hertzsprung-Russell).
142
Klasifikasi
yang
Yerkes
menyatakan
luminositas
radius
melengkapi
sebuah
klasifikasi
Harvard
yang
menyatakan
dan
bintang,
temperatur
143
berarti bintang yang yang sudah ber-evolusi dari bintang katai menjadi
maharaksasa di pojok kanan atas diagram HR.
Kelas Warna Suhu Permukaan C Contoh
O Biru > 25,000 Spica
B Putih-Biru 11.000 - 25.000 Rigel
A Putih 7.500 - 11.000 Sirius
F Putih-Kuning 6.000 - 7.500 Procyon A
G Kuning 5.000 - 6.000 Matahari
K Jingga 3.500 - 5.000 Arcturus
M Merah <3,500 Betelgeuse\
Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C.
Keenan, dan Edith Kellman dari Observatorium Yerkes
menambahkan sistem pengklasifikasian berdasarkan kuat cahaya
atau luminositas, yang seringkali merujuk pada ukurannya.
Pengklasifikasian tersebut dikenal sebagai sistem klasifikasi Yerkes
dan membagi bintang ke dalam kelas-kelas berikut :
0 Maha maha raksasa
I Maharaksasa
II Raksasa-raksasa terang
III Raksasa
IV Sub-raksasa
V deret utama (katai)
VI sub-katai
VII katai putih
144
145
Bintang ganda adalah bintang yang jika kita lihat lebih detil, terdiri
dari dua bintang yang saling berdampingan. Pada kasus tertentu kita
akan melihat bintang tersebut terdiri dari lebih dua bintang, biasa
disebut bintang majemuk. Bintang ganda terikat satu sama lain oleh
ikatan gravitasi.
Bintang ganda untuk pertama kali diamati dengan teleskop oleh
astronom Italia bernama Riccoli pada tahun 1650. Ketika itu Riccoli
mengamati bintang bernama Mizar yang jika dilihat dengan mata
telanjang hanya terdiri dengan satu bintang namun dengan bantuan
teleskop, sehingga menghasilkan medan pandang yang lebih sempit,
Mizar nampak terdiri dari dua bintang yang saling berdampingan.
Jika salah satu bintang sangat redup cahayanya maka yang dapat
kita amati bintang terang yang bergoyang. Goyangan disebabkan oleh
tarikan gravitasi oleh bintang yang lebih redup. Bintang ganda jenis ini
disebut bintang ganda astrometri, contohnya Sirius. Sirius memiliki
pasangan berupa bintang katai putih yang redup.
Bintang ganda visual dengan jarak pisah cukup jauh adalah Nu
Draconis alias Kuma. Kuma adalah dua bintang yang masing-masing
bermagnitudo 4.9 yang terpisahkan pada jarak 63 detik busur (lebih
dari satu menit busur). Dengan jarak sudut sebesar ini mata manusia
yang normal sudah dapat memisahkan kedua bintang. Jika tertarik
untuk mengamatinya silahkan mengarahkan padangan anda ke arah
rasi Draconis. Draconis berada di langit belahan utara dan selama
bulan April akan transit menjelang subuh.
Bintang ganda yang paling menarik adalah Albireo yang terletak di
rasi Cygnus. Albireo adalah dua bintang yang masing-masing
berwarna biru (bermagnitudo 5) dan oranye terang (bermagnitudo 3).
Kedua bintang ini terpisah pada jarak 34 menit busur. Jarak ini sangat
moderat sehingga dengan bantuan binokuler kita sudah dapat
memisahkan kedua bintang. Kontras warna pada masing-masing
bintang menjadikan Albireo sebagai bintang ganda paling favorit untuk
diamati.
Bintang ganda visual bergerak mengelilingi titik pusat massanya
dengan periode tertentu. Umumnya periode orbit bintang ganda visual
146
yang
menarik
perhatian
para
astronom
untuk
Supernova
pendek yang
gelombang
kejut
dari
ledakan
supernova
dapat
bahwa
lebih
begitu
banyak massa
dikeluarkan dalam supernova itu mengganggu bintang di man
a itu terjadi. Hal ini menyebabkan perbedaan lain adalah
bahwa nova dapat dilihat di tempat yang sama beberapa
kali, di sisi lain,supernova tidak bisa.
b. Nova adalah hasil dari letusan bintang sekarat sangat tua
supernova juga merupakan hasil dari bintang sekarat tetapi itu
adalah hasil
dari kekerasan ledakan bintang . Artinya jumlah energi yang
dilepaskan
148
lebih
besar
iniadalah
lebih
lama
sistem
ini
ini terjadi
melalui fusi
kimia, atau
karena ledakan
dari inti
kimia
yang mengakibatkan
mereka. Novae, bagaimanapun, belum diklasifikasikan ke
dalam jenis tersebut.
Jenis-jenis Supernova
Berdasarkan garis spektrum pada supernova, maka
didapatkan beberapa jenis supernova:
a) Supernova Tipe Ia
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis
spektrum Hidrogen saat pengamatan.
b) Supernova Tipe Ib/c
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis
spektrum
Hidrogen
ataupun
Helium
saat
pengamatan.
c) Supernova Tipe II
Pada supernova ini, ditemukan adanya garis
spektrum Hidrogen saat pengamatan.
d) Hipernova
149
pada
sumber
energi
supernova,
maka
bintang ganda.
Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
Energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan
Oksigen (O)
b) Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae)
Berasal dari bintang yang memiliki massa besar
Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang
membentuk
penambahan
piringan.
Ketika
densitas
150
Gambar 2 :
Cebol CoklaT
Cebol merah
Ada banyak jenis bintang tentunya. Cebol coklat mungkin iri
melihat janin-janin yang lahir bersama dengannya hidup terang dengan
berbagai ukuran. Mulai dari yang paling kecil adalah cebol merah. Ia tidak
seredup cebol coklat. Ia merah. Merah dan kecil. Cantik sekali
Cebol merah dapat hidup hingga ratusan miliar tahun. Jauh lebih
lama dari cebol coklat. Padahal keduanya sama-sama cebol.
152
Gambar 4 : Matahari
Raksasa
Dan yang jauh di atas rata-rata ada si raksasa. Para bintang raksasa
yang ukurannya bisa ratusan kali matahari. Mereka raksasa, tapi hidupnya
pendek. Hanya beberapa juta tahun. Hal ini karena besarnya badan mereka
153
berarti mereka juga harus banyak makan. Mereka terus memakan hidrogen
jauh lebih cepat dari bintang rata-rata, apalagi dari cebol merah yang
lamban.
Gambar 5 :
Maha
Ada
bintang
yang
lebih
raksasa
lagi.
Namanya
154
Di duga ada banyak sekali cebol coklat di luar orbit Pluto, antara tata
surya, dan setumpuk bintang terdekat kita
Cebol merah
Bintang terdekat dari matahari adalah sebuah cebol merah,
Proksima Centauri. Usianya ribuan kali lebih panjang dari matahari
kita. Menurut para ilmuan, cebol merah seperti Proksima Centauri
dapat hidup hingga 6 triliun tahun. Bayangkan. Padahal usia alam
semesta baru 13.7 miliar tahun. Karenanya, di duga belum ada satupun
cebol merah yang mati semenjak alam semesta lahir. Sayangnya,
mereka begitu kecil, begitu redup, hingga tak terdeteksi dari bumi,
kecuali bila sangat dekat, seperti Proksim.
Pada akhirnya, cebol merah juga akan mati. Ia sekarat setelah
membakar habis seluruh hidrogennya. Ia tidak mampu membakar
heliumnya dan karenanya ia menjadi bintang yang seluruhnya helium.
Bersinar sebagai cebol putih. Seandainya ia dikelilingi oleh awan
hidrogen halus, ia masih bisa menarik makanan dari sekitarnya untuk
hidupnya beberapa ratus miliar tahun lagi. Jika tidak ada, ia akan mati
begitu saja. Cebol putih yang redup dan semakin redup. Tapi, pastinya
tidak ada yang tahu. Belum ada kasus kematian cebol merah teramati
sampai sekarang. Umurnya terlalu panjang. Para ilmuan berpendapat
bahwa nyawa cebol putih benar-benar berakhir saat ia menjadi cebol
hitam.
Bintang rata-rata
Bintang rata-rata, seperti matahari kita, punya saat sekarat yang
menarik. Ia cukup besar untuk memakan helium setelah hidrogen habis
dikonsumsi. Konsumsi helium membuat dirinya menggembung.
Menjadi besar sekali dari ukuran aslinya. Saat-saat menjelang mati, ia
berubah menjadi raksasa merah. Perubahan ini diawali dengan
kejadian yang disebut kilat helium (helium flash). Sayangnya, kilat
helium tidak dapat dilihat dari luar. Ia terjadi di inti bintang.
156
Seandainya kilat helium bisa dilihat dan bintang itu matahari kita,
bumi akan mendadak menjadi sangat terang benderang. Inilah tanda
umur matahari tinggal beberapa juta tahun lagi. Pertanda itu dalam
kenyataannya tidak terlihat.
Sejak kilat helium, tubuh bintang mulai membesar dan
memerah. Seiring membesarnya tubuh, terangnya juga meningkat. Ia
menjadi seribu hingga sepuluh ribu kali lebih terang dari sebelumnya.
Suhu juga ikut meningkat. Suatu saat, sang bintang yang
menggelembung ini mencapai ukuran maksimumnya. Ia akhirnya tiba
di titik itu, dan setelah saat itu tiba, ia akan kembali mengerut.
Mengecil dan kian kecil sementara suhunya terus saja bertambah.
Helium akhirnya habis. Iapun mulai mencoba memakan karbon
yang letaknya lebih dalam lagi di inti. Setelah karbon habis, ia akan
mengunyah oksigen. Lebih dalam lagi. Bintang kita akan menjadi
seperti bawang. Bagian intinya mencoba untuk menggelembung sekuat
tenaga karena reaksi fusi, sementara bagian luarnya terus mengerut dan
runtuh karena pada dasarnya telah sekarat.
Seiring mengerutnya sang bintang, angin dahsyat berhembus
menghantarkan sisa-sisa pembakaran keluar dari bintang. Pertarungan
inti dan kulit dalam balutan angin yang berhembus menciptakan
denyutan. Sang bintang berdenyut keras. Semakin cepat, semakin
cepat, dan . orgasme bintang terjadi. Sebuah angin yang begitu keras
terlontar dari bintang. Angin ini disebut nova.
Kini tinggal sang inti, Cebol putih. Nasib matahari kita sama
dengan si cebol merah. Sama-sama menjadi cebol putih. Angin nafas
terakhirnya melakukan perjalanan jauh menembus angkasa. Semakin
jauh dan kehilangan energi. Dan akhirnya menjadi awan gas yang
disebut nebula planeter.
Sebenarnya, tidak perlu seperti ini akhir hayatnya, seandainya
ia punya teman. Dalam sistem bintang kembar, bintang rata-rata yang
157
158
159
160
PENUTUP
Hidup sebuah bintang memang sangat panjang. Ia dapat hidup jutaan
tahun seperti cebol coklat yang prematur atau maharaksasa yang terlalu besar. Ia
juga dapat hidup triliunan tahun seperti para cebol putih yang mungil. Sebagian
sempat merasakan dari ukuran sangat kecil menjadi ukuran sangat besar. Sebagian
lagi sepanjang hidupnya selalu kerdil dan merangkak dalam kesendirian dan
kegelapan. Dalam masa yang sangat panjang, akhir hayatnya begitu singkat dan
spektakuler. Dari nova, supernova hingga hypernova. Letupan yang cemerlangnya
menerangi galaksi dan terpantau jutaan tahun cahaya. Cahaya ini hanya bertahan
beberapa detik saja atau paling panjang, hanya beberapa bulan. Hembusan nafas
terakhir bintang yang sekarat, pada gilirannya akan menjadi benih bagi bintang
baru. Sisa-sisa supernova dan nova kembali mengembun dan menjadi awan
molekul raksasa. Matahari kita sendiri adalah bintang generasi ketiga. Namun,
bahkan alam semesta yang terus bergulir dengan siklus hidup matinya, pada
gilirannya akan mati. Entah itu lewat habis mendinginnya seluruh jagad raya
dalam pengembangan abadi, dimana alam semesta gelap, bintang terang terlalu
jauh dan cebol coklat, cebol hitam dan lubang hitam bertebaran di mana-mana,
atau lewat pengerutan balik dimana segalanya teremas dalam kerkahan besar (big
crunch). Bagaimana pun nasib alam semesta, manusia kemungkinan besar telah
tidak ada lagi. Nasib kita dalam sejarah bintang sangat singkat. Bagi mereka para
bintang, kita hanyalah kedipan kecil di langit malam, dalam malam-malam yang
mereka habiskan dalam hidupnya.
161
REFERENSI
Hammer,
N.J.
2003. Pair
Instability
Supernovae
and
Hypernovae.,
Prialnik, D. 2000. An Introduction to the Theory of Stellar
Structure and Evolution. Cambridge University
Press.
Ramalis, taufik Ramlan . 2000 .Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. Bandung : UPI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
Galaksi dan Alam Semesta ini. Makalah ini telah dibuat dari teori-teori yang ada
serta beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakannya. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini terutama kepada Bapak Sarwi sebagai dosen pengampu
162
mata kuliah ini atas bimbingan, dorongan, dan ilmu yang telah diberikan kepada
kami.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
Makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun dan
penyempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga hasil dari makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan
ilmu pengetahuan, terutama tentang Bumi dan Antariksa.
Semarang, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
2. Perumusan Masalah................................................................. 1
163
3. Tujuan ..................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................... 2
1.
2.
3.
4.
5.
164
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan sehari-hari kita melihat berbagai benda langit seperti matahari,
bulan, bintang, planet, ataupun benda langit lainnya yang berhubungan langsung dengan apa
yang ada di alam semesta ini. Benda-benda langit tersebut saling berhubungan membentuk
sebuah galaksi, dan seluruh galaksi-galaksi yang ada merupakan penyusun alam semesta ini.
Mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa ini mengkaji beebagai kejadian
dalam alam semesta ini termasuk galaksi dan segala manifestasinya. Di dalam makalah ini
penyusun akan membahas lebih jauh tentang galaksi dan alam semesta yang kita huni ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
2.1 Bagaimana pengetahuan tentang Bimasakti dan Galaksi lainnya?
2.2 Bagaimana cara mengukur jarak Galaksi?
2.3 Bagaimana katalog dan Klasifikasi Galaksi ?
2.4 Apa yang dimaksud dengan Quasar?
2.5 Apa yang dimaksud dengan Sinar Kosmik?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, pembuatan makalah ini
bertujuan untuk:
3.1 Memahamipengetahuan tentang Bimasakti dan Galaksi lainnya?
3.2 Memahami cara mengukur jarak Galaksi?
3.3 Memahami katalog dan Klasifikasi Galaksi ?
3.4 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Quasar?
3.5 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Sinar Kosmik?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bimasakti dan Galaksi Lainnya
1.1 Galaksi
165
Gb 1.1 Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih
benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai
anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintangbintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik
(gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran,
warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Sistem tata surya kita berada pada sebuah galaksi yang dinamakan Galaksi Bima Sakti
(The Milky Way). Matahari dalam sistem tata surya kita adalah satu dari 200 miliar buah bintang
anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu
bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak
antarbintang semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
a. Elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini
mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat.
Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh
galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi
Virgo.
b. Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral)
dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan
bintangbintang yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Bintang-bintang
muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Galaksi spiral
berotasi dengan cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang
galaksi. Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di
galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari sistem Tata Surya berada.
c. Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar
dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak
mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.
167
Orang-orang barat menyebut Bimasakti itu dengan Milky Way yang berarti jalan susu,
karena putih seperti jalursusu. Apakah sebenarnya jalur putih tersebut? Pada tahun 1610, saat
Galileo mereropong jalur putih ini, dia tercengang takjub akan pemandangan yang dilihatnya.
Jalur putih yang kelihatannya seperti awan, ternyata terdiri dari ribuan bahkan jutaan bintangbintang.
Pada tahun 1750, Thomas Wright mengemukakan bahwa bintang-bintang membentuk
suatu kelompok, bagaikan pulau perbintangan di tengah-tangah lautan jagat raya yang luas ini.
Hal ini sejalan dengan pandapat William Herschel astronom Inggris, yang mengungkapkan
bahwa bintang-bintang letaknya tidak merata bertaburan di langit. Ada suatu daerah langit
tertentu dengan jumlah bintang-bintang yang lebih banyak dengan daerah lainnya. Ada suatu
daerah yang ditempati sampai 600 bintang, tetapi daerah lain yanf luasnya sama hanya terdapat
satu bintang. Herschel menyimpulkan bahwa, kelompok-kelompok bintang berbentuk piringan
pipih seperti cakra, dan disebut dengan galaksi.
Shapley dari Observatorium Havard Amerika, pada tahun 1917 mendapatkan bahwa
galaksi berbentuk cakram. Di dalamnya terdapat sekitar 100 milyar bintang. Sungguh luar biasa!.
Dan matahari salah satu diantaranya, ukurannya sedang saja. Letaknya agak dipinggir. Jadi
matahari bukanlah bitang yang istimewa. Hal ini diperlihatkan pada gambar berikut
168
Jumlah bintang-bintang di pusat galaksi jauh lebih banyak dari bagian tepinya. Di malam
hari yang cerah, kita dapat melihat jutaan bintang bertaburan di pusat tersebut, yang dengan mata
telanjang tampak seperti jalur putih saja. Bintang-bintang, yang termasuk matahari bergerak
mengelilingi pusat galaksi, dengan perioda sekitar 250 juta tahun. Coba kita renungkan, sungguh
begitu teraturnya alam semesta ini. Bulan mengelilingi bumi, bumi bergerak mengelilingi
matahari, dan matahari mengelilingi pusat galaksi. Sungguh Maha Besar Pencita dan
Pemeliharanya.
Matahari san 100 milyar bintang lainnya merupakan anggota sebuah galaksi, yakni galaksi
Bimasakti. Adakah galaksi lain di alam semesta ini?Dengan menggunakan teropong, ruang
antara bintang yang terdiri atas campuran gas dan debu, akan terlihat seperti kabut. Kabut antar
bintang ini sering disebut dengan nebula. Pada tahun 1755, Imanuel Kant seorang filsafat
Jerman, mengemukakan bahwa banyak diantara nebla tersebut sebenarnya bukan sekedar kabut,
tetapi bintang-bintang, layaknya pulau bintang-bintang, di luar pulau bintang-bintang pada
galaksi Bimasakti. Saat itu para astronom banyak yang meragukan pendapat Kant, mereka
menganggap nebula hanyalah kabut antara bintang di dalam galaksi kita.
Pada rasi Andromeda terdapat sebuah nebula, pada tahun 1924 Edwin Hubble mengamati
nebula ini dengan teropong berdiameter 250 cm di Observatorium Mount Wilson. Tampak bahwa
nebula ini terdiri dari bintang-bintang, diantara bintang-bintang variabel Cepheid yang berubah
ubah-ubah warnanya. Seperti sudah dijelaskan dalam bab 6, bahwa bintang variabel Chepeid
merupakan bintang yang sangat terang, puluhan ribu kali lebih kuat dari matahari. Meskipun
demikian bintang ini tampak sangat lemah cahayanya, ini karena jaranya sangat jauh, sekitar 2
juta TC, jadi letaknya di luar galaksi kita yang diameternya 100 ribu TC.
Jelas bahwa nebula Andromeda merupakan galaksi, di dalamnya terdapat milyaran
bintang-bintang. Benarlah dugaan Kant, yang dia kemukakan 200 tahun sebelumnya
169
170
171
172
gb. 1.10M74
173
174
175
Hubungan sederhana antara periode dan luminositas bintang variabel Cepheid ini bisa
digunakan dalam menentukan jarak karena astronom sudah mengetahui adanya hubungan antara
luminositas dengan kecerlangan/magnitudo semu bintang yang bergantung pada jarak. Dari
pengamatan bintang Cepheid kita bisa dapatkan periode variabilitas dan magnitudonya.
Kemudian periode yang kita peroleh bisa digunakan untuk menghitung luminositas/magnitudo
mutlak bintangnya dengan formula M = -2,81 log(P) -1,43. Karena luminositas/magnitudo
mutlak dan magnitudo semu berhubungan erat dalam formula Pogson (modulus jarak), maka
pada akhirnya kita bisa dapatkan nilai jarak untuk bintang tersebut.
Kunci penentu agar metode ini dapat digunakan adalah harus ada setidaknya satu bintang
variabel Cepheid yang jaraknya bisa ditentukan dengan cara lain, misalnya dari metode paralaks
trigonometri . Jarak bintang akan digunakan untuk menghitung luminositasnya dan selanjutnya
bisa digunakan sebagai pembanding untuk semua bintang Cepheid. Oleh karena itu, astronom
sampai sekarang masih terus berusaha agar proses kalibrasi ini dilakukan dengan ketelitian yang
tinggi supaya metode penentuan jarak ini memberikan hasil dengan akurasi tinggi pula.
176
M 100
Menghitung jarak bintang variabel Cepheid menjadi sangat penting karena kita jadi bisa
menentukan jarak gugus bintang atau galaksi yang jauh asalkan di situ ada bintang Cepheid yang
masih bisa kita deteksi kurva cahayanya. Di sinilah keunggulan metode ini dibandingkan dengan
paralaks, yang hanya bisa digunakan untuk bintang-bintang dekat saja.
Bintang Chapeid ini mengalami perubahan luminositas karena radiusnya berubah
membesar dan mengecil. Proses ini terjadi pada salah satu tahapan evolusi bintang, yaitu ketika
sebuah bintang berada pada fase raksasa atau maharaksasa merah. Jadi dengan mempelajari
bintang variabel Cepheid kita bisa menghitung jarak sekaligus mempelajari salah satu tahapan
evolusi bintang.
Vesto Slipher di Observatorium Lowell, Amerika, pada tahun 1920 menunjukkan bahwa
garis spektrum galaksi-galaksi yang jauh bergeser ke arah merah. Ini disebut pergeseran merah
atau red shift. Artinya, galaksi-galaksi itu semuanya bergerak menjauhi kita. Dengan mengukur
besar pergeseran merah itu kecepatan menjauh galaksi-galaksi itu dapat diukur.
Pada tahun 1929 Edwin Hubble di Observatorium Mount Wilson, Amerika, mendapatkan
adanya hubungan antara kecepatan menjauh itu dan jarak galaksi. Makin jauh suatu galaksi,
makin besar kecepatannya. Hubble mendapatkan hubungan itu linier dan menuliskannya dalam
rumus v = H D dengan v = kecepatan menjauh, D = jarak galaksi dan H disebut tetapan Hubble.
Dengan rumus Hubble itu dapat diperoleh bahwa semua galaksi itu dulu menyatu di suatu titik.
Waktunya adalah t = D / v atau t = 1 / H. Pada waktu itulah terjadi big bang atau ledakan besar
yang membentuk alam semesta ini.
177
Harga t inilah yang kita sebut sebagai umur alam semesta. Dengan mengukur tetapan
Hubble H, maka umur alam semesta dapat ditentukan, yaitu sekitar 13-15 miliar tahun. Taksiran
terbaik adalah 13,7 miliar tahun. Ini juga cocok dengan umur bintang-bintang tua di globular
cluster (gugus bintang bola) yang ditentukan dari teori evolusi bintang, yaitu 12-13 miliar tahun.
Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa alam semesta kita ini sekarang mengembang.
Pengembangan alam semesta dan Hukum Hubble dapat dijelaskan oleh model alam semesta
Friedmann. Sebenarnya sifat alam semesta yang tidak statis ini sudah diperoleh Einstein ketika
mengembangkan Teori Relativitas Umum-nya. Namun, Einstein dan banyak ahli fisika lainnya
tidak memercayainya. Hanya Alexander Friedmann, seorang ahli fisika dan matematika Rusia,
mengembangkan modelnya berdasarkan solusi non-static pada Teori Relativitas Umum Einstein.
Ia memprediksi kemungkinan alam semesta yang mengembang pada tahun 1922, tujuh tahun
sebelum Hubble menemukan hukumnya.
Dengan menggunakan hukum Hubble ini, galaksi yang dapat ditentukan pergeseran merah
atau red shift-nya (dengan kata lain kecepatan menjauhnya), maka jaraknya dapat ditentukan.
Galaksi Abell 1835 IR1916 merupakan galaksi yang terjauh, ditentukan jaraknya dengan cara ini.
Garis spektrum yang berasal dari hidrogren (disebut Lyman-alpha) di galaksi ini yang seharusnya
berada di warna ultraviolet bergeser ke warna inframerah.
Jarak galaksi itu 13,23 miliar tahun cahaya. Bila alam semesta ini berumur 13,7 miliar
tahun, berarti kita melihat galaksi itu hanya 470 juta tahun setelah big bang, sewaktu umur alam
semesta baru 3,4 persen dari umurnya sekarang. Bila kita umpamakan alam semesta ini kakek
berumur 80 tahun, yang kita lihat adalah balita berumur 2,5 tahun.
178
179
memainkanperan
astronomiextragalacticdanumumnya
kosmologiobservasionalyang
untukmenunjukkanbahwa
menyiratkanalam
pentingdalam
dianggap
paling
pentingdariabad
meskipunhubungan
berkembang,yang
initelah
membangunbidang
sebagaisalah
kecepatanrecessionalgalaksimeningkat
semesta
dikenal
ke-20.
satuahli
Hubbledikenal
denganjarakdari
sebagai"hukum
bumi,
Hubble"
ditemukansebelumnyaolehGeorgesLemaitre,yang
menerbitkankaryanyadalamjurnalkurang
terlihat.EdwinHubblejuga
menyediakanbukti
objekmakadiklasifikasikan
kuat
adalahseorang
bahwabanyak
180
dikenaluntuk
sebagai"nebula"
Galaxy cD termasuk galaksi eliptik raksasa umunya pada katalog Hubblebertipe E0 atau
E1, sering ditemukan sebagai gugus galaxy dan merupakan galaxy sumber gelombang
radio.Galaksi
seyfret ialah galaksi spiral yang redup di bagian intinya. Galaksi ini sering
ditemukan sebagai sumber pancaran gelombang radio dan sinar kosmik.Merupakan galaksi yang
terdiri dari galaksi galaksi yang relatif lebih kecil ukurannya, dengan cahaya yang terang di
bagian tepinya. Galaksi ini.
4. Quasar
Gb. 4.1.
Quasar
Quasar
atau
dan pertama kali diidentifikasi sebagai sumber pergeseran merah tinggi energi elektromagnetik,
termasuk gelombang radio dan cahaya tampak, yang muncul untuk menjadi serupa dengan
bintang, daripada sumber diperpanjang mirip dengan galaksi. Spektrum mereka mengandung
garis emisi yang sangat luas, tidak seperti diketahui dari bintang, maka nama "kuasi-bintang."
Luminositas mereka bisa 100 kali lebih besar dari Bima Sakti. Sebagian quasar terbentuk sekitar
12 miliar tahun yang lalu, dan mereka biasanya disebabkan oleh tabrakan galaksi, dengan lubang
hitam pusat galaksi 'penggabungan untuk membentuk baik supermasif lubang hitamatau sistem
lubang hitam biner.
Meskipun sifat sejati dari benda-benda ini adalah kontroversial sampai awal 1980-an,
sekarang ada konsensus ilmiah bahwa quasar merupakan daerah kompak di pusat galaksi masif
181
yang mengelilingi sebuah lubang hitam supermasif pusat. Ukurannya 10-10,000 kali radius
Schwarzschild dari lubang hitam tertutup. Energi yang dipancarkan oleh Quasar berasal dari
massa jatuh ke disk akresi di sekitar lubang hitam.
Quasar atau quasi stellar radio source merupakan inti galaksi aktif yang berada jauh dan
merupakan obyek yang sangat terang, sangat energetik dan sangat kuat. Obyek ini memancarkan
energi yang sangat besar. Kalau dilihat di teleskop, quasar akan tampak seperti sebuah titik yang
mirip dengan bintang. Tapi ternyata titik itu bukan sebuah bintang melainkan sebuah inti galaksi
yang sangat terang yang berada jauh dari kita. Dari mana kita tahu quasar ini berada sangat jauh?
Hasil pengamatan menunjukkan kalau quasar memiliki pergeseran merah yang besar
sebagai efek dari memuainya alam semesta. Yang artinya jarak antara Bumi dan quasar itu akan
semakin bertambah seiring dengan semakin besarnya pergeseran merah si quasar.
Quasar ditenagai oleh lubang hitam bermassa sangat besar di pusat galaksi yang
mengakresi materi yang mampat di sekitarnya dan memancarkan energi gravitasi yang sangat
besar. Lubang hitam itu selalu melahap materi yang ada di sekelilinginya untuk masuk ke dalam
dirinya. Seperti raksasa yang lahap memakan apapun yang ada di sekelilingnya.
Ketika lubang hitam mengakresi materi di sekitarnya, materi-materi tersebut berputar
semakin cepat dan mulai memanas. Semua partikel saling bergesekan sehingga melepaskan
sejumlah besar cahaya dan juga radiasi sinar X. Nah ketika materi ini kemudian dilahap oleh si
lubang hitam, maka bagian kutub utara dan selatan lubang hitam akan melepaskan energi yang
sangat besar yang oleh astronom disebut sebagai jet kosmik. Pernah liat pesawat jet melesat di
udara? Sangat cepat dan menyisakan sebaris jejak di angkasa kan? Kira-kira seperti itulah jet
kosmik. Energi yang dilepaskan melesat sangat cepat dan energinya pun sangat kuat.
Quasar sendiri tidak selalu berasal dari penggabungan galaksi, karena memang ia bukan
hasil dari gabungan dua galaksi. Quasar bisa berada di galaksi apa saja yang lubang hitamnya
bisa membangkitkan quasar di dalamnya. Tapi ketika dua buah galaksi bergabung, lubang hitam
super masif di dalamnya memang akan membentuk quasar. Karena lubang hitam adalah
pembangkit energi bagi inti galaksi aktif.
Jika quasarnya terbentuk setelah penggabungan dua galaksi itu dari galaksi galaksi apa?
Nah, ini bisa dari galaksi apa saja karena semua galaksi yang punya lubang hitam dengan massa
super besar bisa menghasilkan quasar. Diperkirakan ketika Bimasakti dan Andromeda
bergabung kelak juga akan membentuk quasar.
182
5. Sinar Kosmik
Tubuh kita secara terus menerus dikenai hujan partikel yang tak tampak dan tak dapat
kita rasakan. Radiasi tembakan ini berasal karena masuknya sekitar 1018 inti atom setiap detiknya
dari luar angkasa ke dalam atmosfir bumi, dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan
cahaya.
5.1 Penelitian tentang Sinar Kosmik
a. Agustus 1912, Victor Hess (Austria) membawa teleskop dengan balon, dia menemukan
bahwa konduktifitas udara bertambah dengan ketinggian. Tahun 1914 hasil yang
mengejutkan ini dikonfirmasikan oleh D. Kolhorsten, dia menunjukkan bahwa
bertambahnya konduktifitas dengan ketinggian terus kontinu sampai ketinggian 8000 meter.
Ini menunjukkan bahwa radiasi yang dihasilkan udara yang terionisasi datang dari luar
atmosfir yang tinggi, atau dari luar bumi.
b. Bukti tentang radiasi misterius selanjutnya dilakukan oleh Milikan dan Cameron (1928).
Mereka membawa elektroskop kebawah danau di California, dan menemukan bahwa pada
tempat yang lebih dalam, radiasi berkurang. Ini berarti bahwa asal radiasi bukan dari bumi
atau atmosfir. Milikan menamakan radiasi ini sebagai sinar kosmik.
Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi
yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik dapat berupa elektron, proton dan bahkan
inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi. Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal
dari proses-proses energi tinggi di dalam galaksi, misalnya supernova.
Dalam perjalanannya, sinar kosmik berinteraksi dengan medium antarbintang dan
kemudian atmosfer bumi sebelum mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik yang tiba di
permukaan Bumi adalah proton, sekitar 9% partikel alfa dan 1% elektron.
5.2 KomposisiSinarKosmik
Sinarkosmiksecaraluasdapatdibagimenjadiduakategori: primer dansekunder. Sinarkosmik
yang
berasaldarisumberastrofisikaadalahsinarkosmik
berinteraksidenganmateriantar
primer.
Sinarkosmik
primer
bintangmenciptakansinarkosmiksekunder.
Mataharijugamemancarkansinarkosmik
denganenergi
183
yang
yang
jauhlebihbesar
(~
1%)
boron
dalam
proses
yang
disebut
jugabertanggungjawabuntukmenunjukkanjumlah
ion
spallation
skandium,
lithium,
sinarkosmik.
Spallation
titanium,
vanadium,
danmangandalamsinarkosmik
yang
dihasilkanolehtabrakanintibesidannikeldenganmateriantarbintang.
Eksperimensatelittelahmenemukanbuktidaribeberapa
antiproton
dan
positron
dalamsinarkosmik primer, meskipuntidakadabuktidariinti atom antimaterikompleks, seperti antihelium inti (anti-alpha) partikel. Antiprotontiba di Bumidenganmaksimalenergykarakteristikdari
2 GeV, menunjukkanproduksimerekadalam proses fundamental berbedadari proton sinarkosmis.
5.3 DeteksipadaSinarKosmik
a. Deteksiolehpartikel track-etch teknik
Sinarkosmikjugadapatdideteksilangsungolehdetectorpartikelkapalsatelitataubalonketinggia
ntinggi. Dalamteknikperintisdikembangkanoleh Robert Fleischer, P. Harga Buford, dan Robert
M. Walker, lembarplasticbening, seperti 1/4 mil Lexan polikarbonat, ditumpukbersamasamadanterkenalangsungsinarkosmikdalamruangataudatarantinggi
.Muatanintimenyebabkankimiamelanggarobligasiatauionisasidalamplastik.Di
bagianatastumpukanplastik,
ionisasikurangkarenakecepatantinggisinarkosmik.
Sebagiankecepatansinarkosmikmenurunkarenaperlambatandalam
ionisasimeningkatsepanjangjalan.
Lembaranplastik
yang
stack,
dihasilkan
"tergores"
atauperlahandilarutkandalamlarutannatriumhidroksidahangatkaustik,
menghilangkanbahanpermukaanpadatingkat
yang
lambat
yang
yang
dikenal.Para
inidiukurdalammikroskopdayatinggi
(biasanya
184
1600X
minyakimersi),
dantingkat
etch
diplotsebagaifungsidarikedalamandalamplasticditumpuk.
Inimenghasilkankurvaunikuntuksetiapinti
atom
dari
1-92,
memungkinkanidentifikasibaikbiayadanenergydarisinarkosmik
yang
melintasitumpukanplastik.Semakinluasionisasisepanjangjalan, semakintinggibiaya.
Teknikinitelahdigunakandengansuksesbesaruntukmendeteksitidakhanyasinarkosmik,
tapifisiintiprodukuntukdetektor neutron.
b. Deteksidenganmandiudara
Ketikasinarkosmikmemasukiatmosfirbumimerekabertabrakandenganmolekul,
terutamaoksigendan
nitrogen,
disebutmandiudara.
Semuapartikel
yang
primer.Partikelkhas
yang
misalnyapositifdannegatif
untukmenghasilkanmiliaranpartikel
yang
lebihringan,
dihasilkantetapdalamwaktusekitarsatuderajatjalanpartikel
diproduksiditabrakantersebutdibebankan
pion
dankaons.Inikemudianmembusukmenjadimuon
meson
yang
mudahterdeteksiolehberbagaijenisdetectorpartikel.
Sebuahpirantipendeteksisinarkosmik
danbahkanmungkinsekaligusmelacakkehadiran
(AMS),
hasilrancangannobelisfisika Samuel
Ting.
AMS
AMS
padatahun
90-an,
tapimengalamisejumlahkendalasehinggatertunda,
salahsatunyakarenamusibah
yang
menimparuangangkasa
AMS
jugamenandaiakhirdari
era
disaksikanolehPresidenAmerikaSerikat
Barack
Obama,
yang
0,15
Tesla,
diameter
meter,
dantinggi
meter.
Magnet
di
bergantungapakahpartikeltersebutmateriatauantimateri,
185
dalammedan
magnet
sedangkangradientpembelokkanditentukanolehkecepatanpartikeltersebut.
Dengandemikian,
SIMPULAN
Berdasarkan bembahasan yang telah kami paparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau
lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa
lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur. Galaksi yang
kita huni adalah galaksi Bimasakti
2. Cara mengukur jarak galaksi menggunakan metode luminusitas dengan bintang
Chaphied sebagai acuannya
3. Pengkatalogan galaksi dilakukan oleh berbagai astronom dengan metode yang berbedabeda dan setiap tahun mengalami perkembangan
4. Quasar atau quasi-bintang sumber radio adalah anggota yang paling energik dan jauh
dari kelas objek disebut inti galaksi aktif (AGN).
5. sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang berasal dari
luar atmosfer Bumi
DAFTAR PUSTAKA
Sarwi, 2011. Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Semarang: FMIPA UNNES.
Taufiq Ramlan Ramalis. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung: Lab. IPBA Fisika
FMIPA UPI
186
188