Anda di halaman 1dari 68

PEMBELAJARAN DAN

ASESMEN
UNIT MODUL PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

Oleh : Ibu Hardita Amalia Sriayu Lestari, S.Pd.I.,M.Pd.I

Fasilitator Sekolah Penggerak Kota Bekasi


Agenda Kegiatan
Sesi Aktivitas
MERDEKA
Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan.
Kesepakatan tata tertib selama pendampingan.
Perkenalan.

Mulai dari diri Peserta mengisi lembar reflektif mulai dari diri.

Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait asesmen awal dan pembelajaran terdiferensiasi.
Sesi Aktivitas
MERDEKA
Ruang kolaborasi Peserta berkelompok berbagi tentang praktik asesmen awal dan pembelajaran terdiferensiasi
yang telah dilakukan.

Demonstrasi Peserta secara individu membuat tabel mengenai kendala dan alternative solusi yang bisa
Kontekstual dilakukan dari hasil diskusi di Ruang Kolaborasi

Elaborasi Peserta merefleksikan hasil diskusi yang telah dilakukan


Pemahaman Peserta berbagi hasil refleksi

Koneksi Antar Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh selama
Materi pendampingan.

(Rencana) Aksi Untuk Guru: Membuat RPP yang sudah memasukkan rencana asesmen awal pembelajaran dan
Nyata pembelajaran terdiferensiasi
Untuk Kepala Sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap guru untuk melakukan
asesmen awal dan pembelajaran terdiferensiasi.
Penutup Evaluasi
Penutup
Kesepakatan Kelas
• Hadir tepat waktu

• Tidak meninggalkan kelas selama sesi berlangsung

• Tidak membuka dan menyalakan gawai (HP, Laptop) selama kegiatan berlangsung

• Berpartisipasi aktif dalam diskusi

• Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga)

• Bertanya / Memberikan pendapat dengan tertib


MULAI DARI DIRI
Sebelum menelaah materi pada
sesi ini, marilah kita
mendiskusikan studi kasus
berikut ini…
Bu Atri telah mengajar di SMA selama
bertahun-tahun. Selain mengajar, beliau
juga harus menyelesaikan berbagai tugas
administratif di sekolah dan mengikuti
pelatihan. Karena materi di mata pelajaran
yang diampu tidak berubah, Beliau
memutuskan untuk menggunakan
rancangan pembelajaran tahun lalu saja
untuk siswa yang baru tanpa penyesuaian
terhadap karakteristik siswa dan tidak
melakukan refleksi pembelajaran tahun lalu
agar menghemat waktu.
Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu tentang
pembelajaran yang
dilakukan oleh Bu Atri
tersebut?
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini….
• Apa saja hal yang perlu saya pertimbangkan ketika
merencanakan pembelajaran dan asesmen?
• Apa kendala saya dalam merencanakan
pembelajaran dan asesmen?
EKSPLORASI KONSEP
Sebelum menelaah materi pada
sesi ini, marilah kita menonton
video pada tautan berikut ini …

Pelatihan Mandiri | Materi Metode Asesmen (kemdikbud.go.id)


• Pengetahuan atau pengalaman baru apa
yang saya dapatkan setelah menyimak
video mengenai Metode Asesmen?

• Apa saja hal yang sama dan berbeda dari


video tersebut dibandingkan dengan
yang saya pahami dan sudah dilakukan
di kelas saya?
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu
akan memahami tentang…
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip
Asesmen
Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…
Prinsip Pembelajaran dan Prinsip
Asesmen
• 5 Prinsip Pembelajaran
• 5 Prinsip Asesmen

Perencanaan Pembelajaran dan


Asesmen
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
5 PRINSIP PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra;
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;

Sumber: Kepmen 262 Tahun 2022


Bagaimana contoh
implementasi dari tiap-
tiap prinsip
pembelajaran tersebut?
Contoh Implementasi
Prinsip Pembelajaran Contoh Implementasi Prinsip Pembelajaran
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan ● Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta sebelumnya. Misalnya, melalui dialog dengan peserta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
bermakna dan menyenangkan; ● Pendidik merancang atau memilih alur tujuan
pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat menggunakan
atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh
Kemendikbudristek.
● Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan
agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
Contoh Implementasi
Prinsip Pembelajaran Contoh Implementasi Prinsip Pembelajaran
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk ● Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian
sepanjang hayat; sebelumnya. Misalnya, melalui dialog dengan peserta
didik, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian
survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
● Pendidik merancang atau memilih alur tujuan
pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat menggunakan
atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh
Kemendikbudristek.
● Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan
agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
Contoh Implementasi
Prinsip Pembelajaran Contoh Implementasi Prinsip Pembelajaran
c.Proses pembelajaran mendukung perkembangan ● Pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik; yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kompetensi, misalnya belajar berbasis
inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan
pembelajaran terdiferensiasi.
● Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk
memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi
peserta didik.
● Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam
memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)
Contoh Implementasi
Prinsip Pembelajaran Contoh Implementasi Prinsip Pembelajaran
d.pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang ● Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan,
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas dan budaya yang menarik minat peserta didik.
sebagai mitra; ● Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk
memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur,
terpadu, dan produktif antara pendidik dengan peserta
didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan
materi belajar.
● Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar
dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan
umpan balik.
Contoh Implementasi
Prinsip Pembelajaran Contoh Implementasi Prinsip Pembelajaran
e.pembelajaran berorientasi pada masa depan yang ● Pendidik memotivasi peserta didik untuk menyadari bahwa
berkelanjutan. masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu
mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan
mereka.
● Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari
solusisolusi permasalahan di keseharian yang sesuai
dengan tahapan belajarnya.
● Pendidik memanfaatkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi
peserta didik sebagai warga dunia masa depan.
5 PRINSIP ASESMEN
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya

asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen


tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran

asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya


(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat


sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;

hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga


kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
Bagaimana contoh
implementasi dari
tiap-tiap prinsip
asesmen tersebut?
Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses ● Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk kesiapan peserta didik.
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat ● Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk
memandu mereka dalam menentukan strategi pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan
pembelajaran selanjutnya; balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk
perbaikan kedepannya.
● Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat
dukungan untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh.
Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi ● Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat
asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal
mencapai tujuan pembelajaran; pembelajaran.
● Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam
sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
asesmen formatif digunakan untuk umpan balik
pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan ● Pendidik menentukan kriteria sukses dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran ● Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
yang sesuai selanjutnya; sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
sesuai dengan tujuan asesmen.
● Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.
Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik ● Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang untuk dipahami oleh peserta didik dan orang tua.
dicapai, serta strategi tindak lanjut; ● Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama-sama beserta orang tua.
Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, ● Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. ● Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan
baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
● Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama-sama orang tua.
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen
• Alur perancangan
pembelajaran dan asesmen
Apa yang Bapak / Ibu
ketahui tentang alur
perencanaan
pembelajaran?
PROSES BERPIKIR DALAM MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

Memahami Capaian Pembelajaran (CP) Menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan

1 Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai


setiap peserta didik pada setiap fase, Fase
sebelumnya menjadi bahan pembelajaran/
pertimbangan pendidik/guru juga.
3 pembelajaran
Perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan
asesmen secara garis besar untuk jangka waktu
satu tahun.

Merumuskan tujuan pembelajaran, mencakup: Merencanakan pembelajaran dan asesmen

2 Kompetensi: kemampuan atau keterampilan yang


perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta
didik;
Lingkup materi: konten dan konsep utama yang
4 Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu
guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Asesmen
dilakukan untuk memantau dan memperbaiki proses
perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. pembelajaran, serta mencari bukti ataupun dasar
pertimbangan tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran.
● Apa yang Bapak / Ibu ketahui tentang Capaian
Pembelajaran?

● Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk memahami


Capaian Pembelajaran?

● Bagaimana cara Bapak/Ibu merumuskan


Tujuan Pembelajaran?

● Bagaimana cara Bapak/Ibu menyusun Alur


yang logis dari Tujuan Pembelajaran?

● Apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam


merencanakan pembelajaran dan asesmen
berdasarkan Tujuan Pembelajaran?
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
● Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD.

● Dalam CP, kompetensi yang ingin dicapai ditulis dalam paragraf yang memadukan antara pengetahuan,
keterampilan, dan sikap atau disposisi untuk belajar. Sementara karakter dan kompetensi umum yang ingin
dikembangkan dinyatakan dalam profil pelajar Pancasila secara terpisah. Dengan dirangkaikan sebagai
paragraf, ilmu pengetahuan yang dipelajari peserta didik menjadi suatu rangkaian yang berkaitan.

● CP dirancang dengan banyak merujuk kepada teori belajar Konstruktivisme dan pengembangan
kurikulum dengan pendekatan “Understanding by Design” (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe
(2005).
● Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan,karakteristik, dan capaian per fase. Rasional menjelaskan alasan
pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan profil pelajar Pancasila. Tujuan
menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang dituju setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran
tersebut secara keseluruhan. Karakteristik menjelaskan apa yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut,
elemen-elemen atau domain (strands) yang membentuk mata pelajaran dan berkembang dari fase ke fase.
Capaian per fase disampaikan dalam dua bentuk, yaitu secara keseluruhan dan capaian per fase untuk setiap
elemen.

Oleh karena itu, penting untuk


pendidik mempelajari CP untuk mata
pelajarannya secara menyeluruh.
Beberapa catatan penting tentang
Capaian Pembelajaran (CP) terkait
jenjang/ jenis pendidikan
Jenjang Pendidikan Khusus

Pada Pendidikan Khusus,


pembagian fase didasarkan pada
usia mental peserta didik.
Jenjang PAUD

CP di PAUD atau CP fase fondasi memiliki tiga elemen yang saling terintegrasi yaitu Jenjang SMK
elemen nilai agama dan budi pekerti, jati diri, dan dasar-dasar literasi, matematika, sains,
Pendidik dapat melakukan analisis CP
teknologi, rekayasa dan seni yang disusun dengan mempertimbangkan aspek mata pelajaran kejuruan SMK bersama
perkembangan anak dan kemampuan yang penting dibangun sedari dini untuk dengan mitra dunia kerja.
menyiapkan anak ke jenjang selanjutnya. Pendidik di fase A perlu mendukung
kelanjutan terbangunnya fase fondasi untuk memudahkan transisi anak dari PAUD ke
SD.
Jenjang Pendidikan Kesetaraan

Beberapa contoh pertanyaan reflektif yang dapat digunakan untuk Capaian pembelajaran pada mata pelajaran kelompok
memandu guru dalam memahami CP, antara lain: umum, mata pelajaran pemberdayaan, dan mata pelajaran
• Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik untuk keterampilan mengacu pada capaian pembelajaran yang
sampai di capaian pembelajaran akhir fase? ditetapkan oleh Pemerintah. Satuan pendidikan dapat
• Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP? mengembangkan CP pada mata pelajaran keterampilan
• Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami? sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
• Apakah capaian yang ditargetkan sudah bisa saya ajarkan? lingkungan belajar dan satuan pendidikan.
Merumuskan
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen

Tujuan Pembelajaran
utama, yaitu:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu
dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Tujuan pembelajaran diharapkan berupa learning goals, tujuan
pembelajaran yang lebih umum. Dalam merumuskan Tujuan
Pendidik memiliki alternatif untuk Pembelajaran, pendidik perlu mempertimbangkan:
merumuskan tujuan pembelajaran dengan ● Pada CP PAUD, penyusunan tujuan pembelajaran
beberapa alternatif di berikut ini:
mempertimbangkan laju perkembangan anak, bukan
Alternatif 2 kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya
● Pada pendidikan khusus, selain kompetensi dan konten, tujuan
Merumuskan tujuan
pembelajaran dengan menganalisis
pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan
‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP. sesuai karakteristik peserta didik. Selain itu, tujuan
pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam
Alternatif 1 aktivitas sehari-hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.
Merumuskan tujuan ● Pada pendidikan kesetaraan, dalam merumuskan tujuan
pembelajaran secara langsung pembelajaran memperhatikan karakteristik peserta didik,
berdasarkan CP kebutuhan belajar dan kondisi lingkungan.
Alternatif 3 ● Pada pendidikan SMK, tujuan pembelajaran dan alur tujuan
Merumuskan tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja.
pembelajaran Lintas Elemen CP
Contoh Rumusan
Tujuan Pembelajaran pada Jenjang PAUD
Misalnya CP pada PAUD:
Narasi CP Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti: dalam pembelajarannya,
● Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran tiap satuan pendidikan
pokok sesuai dengan agama dan kepercayaanNya. dapat menyesuaikan dengan
● Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan. Misal di
bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. daerah rawan gempa
● Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan pembelajarannya tentang
perilaku baik dan berakhlak mulia. gempa, di daerah rawan
● Anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap banjir, gunung meletus, dsb
dapat menyesuaikan
makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Yang mau difokuskan/subelemen:


Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai
bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan khusus di Tujuan pembelajaran yg
bagian keselamatan diri dirumuskan adalah learning
goals atau kemampuan yang
umum.
Contoh Tujuan Pembelajaran dari subelemen :
● Anak bersedia menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya
● Anak memahami cara menyelamatkan diri dari bencana alam
● Anak mengenali strategi menjaga kesehatan diri
Menyusun Alur Alur tujuan pembelajaran dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang
sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang
disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.

Tujuan Pembelajaran ATP disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secarasistematis,
dan logis dari awal hingga akhir fase.

Konkret 🡪 Abstrak Pengurutan Hierarki


Pengurutan dari yang Konkret ke Konten yang lebih mudah terlebih
yang Abstrak dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks.

Pengurutan Deduktif Pengurutan Prosedural


Pengurutan dari konten bersifat Mengajarkan tahap pertama dari
umum ke konten yang spesifik. sebuah prosedur, kemudian
membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya.

Mudah 🡪 Sulit Scaffolding


Pengurutan dari konten paling Pengurutan yang meningkatkan
mudah ke konten paling sulit. standar performa sekaligus
mengurangi bantuan secara
bertahap.
Miskonsepsi:

Narasi/rumusan ATP
berbeda dari narasi/rumusan
TP

ATP adalah
turunan/indikator dari TP
✔ATP tidak berbeda
narasi / rumusan dari TP.

✔ATP adalah TP yang


diurutkan secara logis,
bukan tujuan yang lebih
kecil dari TP atau
indikator dari TP
Merencanakan pembelajaran
dan asesmen
01 02
Komponen Komponen minimum
minimum dalam Modul Ajar
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) RPP
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang • Tujuan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk
• Langkah-langkah atau • Langkah-langkah atau
modul ajar. Apabila pendidik menggunakan kegiatan kegiatan pembelajaran.
pembelajaran.
modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP • Rencana asesmen untuk di
• Asesmen
karena komponen-komponen dalam modul ajar pembelajaran:
awal pembelajaran beserta
instrument dan cara
meliputi komponen-komponen dalam RPP atau Rencana asesmen penilaiannya.
untuk di awal
lebih lengkap daripada RPP. pembelajaran dan • Rencana asesmen di akhir
rencana asesmen di pembelajaran untuk
akhir pembelajaran mengecek ketercapaian
untuk mengecek tujuan pembelajaran
ketercapaian tujuan beserta instrument dan cara
pembelajaran. penilaiannya

• Media pembelajaran yang


digunakan
Rencana Asesmen dalam RPP atau Modul Ajar
Asesmen berdasarkan fungsinya
Formatif Sumatif
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan Asesmen yang dilakukan untuk memastikan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses ketercapaian
belajar. keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
• Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga
kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Ditujukan untuk pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik
kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran (dalam satuan dan kebijakan satuan pendidikan.
pendidikan khusus, asesmen ini lebih dikenal dengan asesmen
diagnostik).
• Asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian
umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang
atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
Inspirasi Instrumen Penilaian/Asesmen
Formatif dan Sumatif
Rubrik
• Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi
kualitas capaian kinerja peserta didik sehingga pendidik Catatan Anekdotal
dapat menyediakan bantuan yang diperlukan untuk • Catatan singkat hasil observasi yang difokuskan
meningkatkan kinerja. pada performa dan perilaku yang menonjol,
• Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik untuk disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis
memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus atas observasi yang dilakukan.
dikuasai.
• Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau
dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari
kurang sampai terbaik..
Grafik Perkembangan
(Kontinum)
Ceklis • Grafik atau infografik yang
• Daftar informasi, data, ciri-ciri, menggambarkan tahap
karakteristik, atau elemen yang perkembangan belajar.
dituju.
Inspirasi Teknik Asesmen Formatif dan Sumatif
Observasi Kinerja
• Penilaian peserta didik yang dilakukan secara • Penilaian yang menuntut peserta didik untuk
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
diamati secara berkala. pengetahuannya ke dalam berbagai macam
• Observasi dapat difokuskan untuk semua peserta didik konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
atau per individu. • Asesmen kinerja dapat berupa praktik,
• Observasi dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas menghasilkan produk, melakukan projek, atau
rutin/harian. membuat portofolio.

di PAUD dan fase A,


Projek Tes tertulis asesmen sumatif
• Kegiatan penilaian terhadap suatu • Tes dengan soal dan jawaban disajikan diharapkan tidak
tugas meliputi kegiatan perancangan, secara tertulis untuk mengukur atau menggunakan
pelaksanaan, dan pelaporan, yang memperoleh informasi tentang asesmen berbentuk
harus diselesaikan dalam kemampuan peserta didik. tes, baik lisan maupun
periode/waktu tertentu. • Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan tulisan
ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes
tertulis lainnya.
Kekhasan Asesmen
di setiap Jenjang
PAUD dan SD Fase A
Untuk jenjang PAUD dan SD Fase A, teknik penilaian tidak SMK
menggunakan asesmen berbentuk tes baik lisan maupun • Asesmen Praktik Kerja Lapangan (PKL)
tertulis, melainkan dengan berbagai cara yang disesuaikan • Uji Kompetensi Kejuruan
dengan kondisi anak usia dini, dengan menekankan • Ujian Unit Kompetensi
pengamatan pada anak secara autentik sesuai preferensi
satuan pendidikan. Ragam bentuk asesmen yang dapat
dilakukan, antara lain: catatan anekdot, ceklis, hasil karya,
portofolio, dokumentasi, dll.
Pendidikan kesetaraan
Asesmen mata pelajaran keterampilan
Pendidikan khusus dapat berbentuk observasi,
Asesmen cenderung lebih beragam karena demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
portofolio, dan/atau uji kompetensi
perlu pendekatan individual.
pada lembaga sertifikasi dan
kompetensi.
Miskonsepsi Asesmen Formatif:

Asesmen formatif digunakan untuk pelaporan


hasil belajar

Asemen formatif harus menggunakan rubrik


dan berbentuk tes tertulis

Asesmen formatif harus menggunakan


seluruh bentuk instrumen dalam satu tujuan
pembelajaran
Asesmen formatif digunakan untuk
mengevaluasi proses pembelajaran dan
mengetahui kebutuhan belajar peserta didik
selanjutnya

Asesmen formatif dapat menggunakan


berbagai bentuk instrumen dan teknik

Asesmen formatif TIDAK harus menggunakan


seluruh bentuk instrumen dalam satu tujuan
pembelajaran (disesuaikan dengan kebutuhan)
Miskonsepsi Asesmen Sumatif:

Asesmen sumatif harus berbentuk tes


tertulis

Asesmen sumatif harus dilaksanakan


dalam kurun waktu yang sempit (jam
dan hari), seperti UTS dan UAS

Hasil dari asesmen sumatif harus


berupa angka
Jawaban Miskonsepsi:
Asesmen sumatif dapat menggunakan berbagai
bentuk instrumen dan teknik

Asesmen sumatif dapat dilaksanakan dalam kurun


waktu yang lebih panjang, seperti satu pekan atau
lebih pada akhir proses pembelajaran dan dilakukan
sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran
sesuai dengan kebijakan satuan pendidikan

Hasil dari asesmen sumatif dapat berupa deskripsi


dari tujuan pembelajaran yang telah tercapai. Jika
berupa angka, maka perlu tetap dijelaskan
maknanya.
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
• Alternatif pendekatan
pembelajaran
• Contoh pembelajaran
diferensiasi

Pengolahan dan Pelaporan Hasil


Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Tentang Asesmen Awal
Dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi, perlu melakukan asesmen awal.

● Asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian
peserta didik.

● Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan peserta didik untuk
mempelajari sebuah kompetensi dan materi ajar yang telah dirancang dan membantu guru
merancang and/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik.

● Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara natural, seperti diskusi
ringan pemantik di awal kegiatan permainan, kuis sederhana , atau dapat dilihat juga dari hasil
asesmen sebelumnya (untuk kompetensi prasyarat)
Apa saja yang dapat di diferensiasikan?
Konten (materi yang akan diajarkan). Produk (luaran atau performa
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat yang akan dihasilkan).
mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan
dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir didik yang memerlukan bimbingan
dapat diberikan pengayaan. bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik
Proses (cara mengajarkan). yang cukup mahir dapat membuat
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat presentasi yang menjelaskan
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang penyelesaian masalah sederhana, dan
membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara bagi peserta yang sangat mahir bisa
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali membuat sebuah inovasi atau
dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, menelaah permasalahan yang lebih
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik kompleks.
yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Contoh
Diferensiasi Pembelajaran
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen
• Pengolahan asesmen
• Pelaporan hasil belajar

Refleksi dan Tindak Lanjut


Pembelajaran dan Asesmen
A. Pengolahan
Hasil Asesmen Penting untuk diperhatikan
bahwa pendidik tidak mencampur
Mengolah hasil asesmen dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran. penghitungan dari hasil asesmen
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan
formatif dan sumatif karena
pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen
asesmen formatif dan sumatif
tujuan pembelajaran peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data kuantitatif dan memiliki fungsi yang berbeda.
mendeskripsikannya secara kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data
kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional. Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir. bukan menjadi penentu atau
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi nilai pembagi untuk nilai akhir.
akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester). Untuk
mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai,
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
B. Pelaporan
Hasil Belajar (Rapor) Pada SD/MI, SMP/MTs,
Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi komponen : SMA/MA dan SMK/MAK atau
1. Identitas peserta Didik, sederajat, satuan pendidikan
2. Nama satuan pendidikan,
dan pendidik memiliki
3. Kelompok usia,
4. Semester, keleluasaan untuk menentukan
5. Informasi tumbuh kembang anak, deskripsi dalam menjelaskan
6. Deskripsi capaian pembelajaran, dan makna nilai yang diperoleh
7. Deskripsi perkembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila peserta didik.
8. Refleksi orang tua

Satuan pendidikan memiliki


Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan MK/MAK keleluasaan untuk menentukan
atau sederajat minimal memuat informasi mengenai: mekanisme dan format
1. Identitas peserta didik, 6. Nilai, pelaporan hasil belajar kepada
2. Nama satuan pendidikan, 7. Deskripsi,
orang tua/wali.
3. Kelas, 8. Catatan guru,
4. Semester, 9. Presensi, dan
5. Mata pelajaran, 10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses belajar
Untuk melengkapi pelaporan, satuan pendidikan dapat juga
peserta didik dan juga sebagai
menambahkan bentuk laporan lainnya yang membantu
asesmen sumatif.
menggambarkan kemampuan peserta didik setelah proses pembelajaran
• Pameran karya berisi proses dari
Diskusi / Konferensi pembelajaran hingga produk dari
Portofolio • Berbagi informasi antara pendidik, sebuah proyek belajar.
• Sebagai dokumentasi dari peserta didik dan orang tua. • Pameran karya bisa
hasil karya peserta didik. • Sekolah perlu menentukan fungsi dari mengundang orang tua peserta
• Isi portofolio adalah hasil karya suatu diskusi untuk dapat didik, komunitas sekolah maupun
peserta didik yang dipilih oleh mengembangkan struktur, dan mengundang peserta didik dan
peserta didik, berdasarkan kegiatannya melibatkan menentukan pendidik dari sekolah lain untuk
hasil diskusi dengan pendidik. target belajar. saling belajar dan mendapatkan
• Portfolio bisa berupa foto, • Diskusi atau konferensi bisa dalam umpan balik dari audiens yang
lebih luas.
video, infografis, poster atau struktur formal maupun informal.
karya apapun yang bukan
berupa lembar soal - jawaban.
Skill Passport
Portofolio peserta didik SMK ● Skill passport merupakan catatan kompetensi yang dikuasai selama
bisa berupa benda peserta didik belajar di SMK dan dunia kerja.
kerja/produk hasil praktik. ● Skill passport memudahkan peserta didik, pendidik, dan dunia kerja
untuk menerapkan pengendalian berbasis identitas melalui catatan
uji kompetensi yang dapat diverifikasi.
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut Kepala Sekolah bertujuan :
1. Membangun budaya reflektif, untuk
Pembelajaran dan Asesmen mendorong terjadinya refleksi atas proses
pembelajaran secara terus menerus dan
Refleksi Diri
menjadi bagian yang menjadi bagian yang
1. Apa tujuan saya mengajar semester/tahun ini?
tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
2. Apa yang saya sukai dari proses belajar mengajar semester/tahun ini?
itu sendiri.
3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil?
2. Memberi umpan balik yang konstruktif,
4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan?
untuk memberi masukan, saran, dan
5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun
keteladanan kepada pendidik untuk
depan?
peningkatan kualitas pembelajaran.
6. Apa saja tantangan terbesar yang saya hadapi dalam semester/tahun ini?
7. Bagaimana cara saya mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

Refleksi oleh Peserta Didik bertujuan:


Refleksi Sesama Pendidik 1. Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses
1. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
pembelajaran (dapat menggunakan/menyesuaikan pertanyaan 2. Membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan
untuk refleksi diri). mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses
2. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. pembelajaran.
3. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan 3. Membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk
pembelajaran. memberi umpan balik kepada pendidik dan peserta didik.
4. Melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis.
Apa saja tantangan yang mungkin
dihadapi ketika melakukan asesmen
awal dan pembelajaran
terdiferensiasi?

Apa saja solusi untuk mengatasi


tantangan tersebut?
Apa yang dapat saya lakukan lebih
baik di satuan pendidikan saya
setelah menerima pelatihan ini?

Hal-hal apa saja yang masih perlu


didalami lebih lanjut terkait dengan
materi ini?
Ruang Kolaborasi
Mekanisme Diskusi: Diskusikan dengan
teman sejawat Bapak/Ibu
• Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang terkait pengalaman
• Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi pengalaman dalam dalam asesmen awal dan
melakukan praktik asesmen awal pembelajaran dan perancangan
pembelajaran terdiferensiasi. pembelajaran
• Bagaimana pengalaman melakukan asesmen awal pembelajaran terdiferensiasi.
dan merancang pembelajaran terdiferensiasi secara keseluruhan?
• Apa yang menjadi kendala?
• Apa yang telah dan akan dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut?

• Silakan Bapak/Ibu saling memberi input


• Masukan membangun/solusi apa yang dapat diberikan?
DEMONSTRASI
KONTEKSTUAL
Apa saja tantangan yang
dihadapi ketika mengolah dan
melaporkan hasil asesmen?

Apa saja solusi untuk mengatasi


tantangan tersebut?
ELABORASI
PEMAHAMAN
KONEKSI ANTAR MATERI
Apa kaitan materi lokakarya ini
dengan perencanaan pembelajaran
(berkaitan dengan Capaian
Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran,
Alur Tujuan Pembelajaran,
Perencanaan Pembelajaran) yang
dilakukan di sekolah?
(Rencana) Aksi Nyata
KAS IH
A
TERIM

Anda mungkin juga menyukai