Anda di halaman 1dari 51

Penguatan Konsep

Merdeka Mengajar
Bagi Guru PAUD
Disampaikan Oleh:
Dr. Irma Yuliantina,M.Pd
Dr. Irma Yuliantina,M.Pd
Tugas:
Dosen Pasca Sarjana
UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI
Sekretaris BAN PAUD DAN PNF

Pengalaman :
Konsultan Pendidikan
Ketua Tim Penyusun Standar Isi Tahun 2021
Ketua Tim Standar Pengelolaan Tahun 2022
Tim Pokja Kurikulum PAUD Tahun 2022
Tim Pokja Peta Belajar PAUD Tahun 2022
Tim Penyusun Panduan pembelajaran dan Asesmen Tahun
2022
Penyusun Modul PPG RA
Tim Penyusun K-13 PAUD
Tim Penyususn Diklat Berjenjang
Tim Penyusun NSPK PAUD

Alamat: Kota Serang, Banten


Hp: 08128608675
Merdeka belajar adalah belajar yang
Apa sih melibatkan murid dalam penentuan
Merdeka tujuan serta memberi pilihan cara
Belajar Itu? belajar dan secara bersama melakukan
refleksi terhadap proses dan hasil
belajar.
Merdeka Belajar adalah suatu program
inovatif untuk dunia pendidikan Indonesia
yang berlandaskan dua hal, yaitu;
1. pemberian kebebasan kepada siswa,
guru dan sekolah untuk berinovasi dan
melakukan kegiatan pembelajaran
yang mandiri dan kreatif.
2. reformasi menyeluruh yang bukan
hanya melulu mengenai kurikulum,
namun menginisiasi sebuah gerakan di
masing-masing sekolah melalui guru
penggerak
Menciptakan ruang inovasi yang luas
kepada segenap eksponen dan elemen
Tujuan pendidikan di Indonesia demi
mewujudkan pemulihan dan perbaikan
Merdeka mutu pendidikan secara menyeluruh.

Belajar Sebagai upaya menggali potensi yang


ada pada guru, sekolah dan murid demi
tercapainya kualitas sumber daya
manusia yang unggul
Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai
tujuan belajar yang bermakna.

Konsep Belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati


bersama antara pengajar dan pelajar.

mendasar Perlu diketahui bahwa Belajar bukan dengan cara


yang seragam, tapi ada diferensiasi cara belajar.
dari Ingat Bahwa Belajar bukan hanya menghafal rumus,
tapi menalar dan menyelesaikan persoalan.
merdeka Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai

belajar bersama untuk membangun kesadaran.

Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi


oleh karya yang bermakna.
Praktik Konsep Merdeka

1. Membangun komitmen pada tujuan.

2. Membangun kemandirian belajar

3. Menumbuhkan kebiasaan refleksi


1. Membangun Komitmen Pada Tujuan.

Menyuburkan motivasi internal


Melibatkan murid menetapkan tujuan
Menunjukan minat belajar
memberikan umpan balik (Feedback) yang konstruktif
Menyediakan tantangan bertingkat dan bermakna
2. Membangun kemandirian belajar

• Meminta murid untuk mencari informasi.


• Memfasilitasi pengalaman sukses.
• Membangun rutinitas kelas yang positif.
• Meminta murid memantau kemajuannya.
• Melakukan diferensiasi pengajaran.
3. Menumbuhkan kebiasaan refleksi

• Variasi kan pertanyaan selama belajar.


• Dokumentasi kan proses dan hasil belajar.
• Melibatkan murid dalam asesmen diri.
• Sediakan waktu belajar tidak ter struktur.
• Menunjukkan toleransi terhadap kekeliruan.
Dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian
dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan
menentukan sendiri cara terbaik dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran berbasis projek untuk
pengembangan soft skills dan karakter sesuaI
profil pelajar pancasila

Karakteristik Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu


utama dari cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
kurikulum
merdeka Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
1. Pembelajaran Sesuai Kondisi
Peserta Didik

Prinsip Pembelajaran dirancang dengan


mempertimbangkan tahap
Pembelajaran perkembangan dan tingkat pencapaian
Kurikulum peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta
Merdeka mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang,
tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik
sebelumnya dan melakukan pemetaan
Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang
berkelanjutan sebagai dasar merancang
Hal yang pembelajaran dan asesmen
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan
perlu prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik dan
sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

dilakukan Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan


tahap perkembangan peserta didik

Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta


didik
2. Pembelajar Sepanjang Hayat
Prinsip Pembelajaran dirancang dan
Pembelajaran dilaksanakan untuk
Kurikulum membangun kapasitas untuk
Merdeka menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa
digunakan dalam pembelajaran

Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan


Hal yang pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman
bermakna

perlu Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari


pendidik dan peserta didik ke peserta didik
dilakukan
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.
3. Holistik
Prinsip
Pembelajaran Proses pembelajaran
Kurikulum mendukung perkembangan
Merdeka kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
Menggunakan berbagai metode pembelajaran
mutakhir yang mendukung terjadinya
perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis
inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis
tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.
Hal yang Melihat berbagai perspektif yang mendukung
kognitif, sosial emosi, dan spiritual.
perlu
dilakukan Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin
pada peserta didik.
4. Relevan
Prinsip Pembelajaran yang relevan, yaitu
Pembelajaran pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks, lingkungan dan
Kurikulum budaya peserta didik, serta
Merdeka melibatkan orang tua dan
masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran yang berhubungan dengan
konteks dunia nyata dan menjadi daya
tarik peserta didik untuk belajar.

Hal yang Melibatkan orang-tua dalam proses


belajar dengan komunikasi dua arah dan
perlu saling memberikan umpan balik.

dilakukan Memberdayakan masyarakat sekitar


sebagai narasumber primer maupun
sekunder dalam proses pembelajaran.
Prinsip 5. Berkelanjutan
Pembelajaran Pembelajaran berorientasi
Kurikulum pada masa depan yang
Merdeka berkelanjutan.
• Umpan balik yang terus menerus dari
pendidik untuk peserta didik maupun dari
peserta didik untuk peserta didik.
• Pembelajaran yang membangun
pemahaman bermakna dengan memberi
dukungan lebih banyak di awal untuk
kemudian perlahan melepas sedikit demi
sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya
Hal yang menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
• pendidik melakukan berbagai inovasi
perlu terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
dilakukan • Mengajarkan keterampilan abad 21.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar
Nasional Pendidikan

REGULASI • Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik


Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
PEMERINTAH Menengah
• Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik

TERKAIT Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
• Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik

KURIKULUM Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
• Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
• Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran dan
revisinya pada 262/M/2022
• Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Lanjutan • Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Regulasi Teknologi Nomor 033/H/Kr/2022 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
• Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 009/H/Kr/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
KURIKULUM MERDEKA
• Pada PAUD, tujuan capaian pembelajaran adalah memberikan arah
yang sesuai dengan usia perkembangan anak pada semua aspek
perkembangan anak (nilai agama-moral, nilai Pancasila, fisik motorik,
emosi-sosial, bahasa, dan kognitif) dan menarasikan kompetensi
pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD, agar

Capaian anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

Pembelajaran • Lingkup capaian pembelajaran di PAUD dikembangkan dari tiga


elemen stimulasi yang saling terintegrasi. Tiga elemen stimulasi

pada tersebut merupakan elaborasi aspek-aspek perkembangan nilai agama


dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan nilai
Pancasila serta bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang

Kurikulum anak sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad 21 dalam konteks


Indonesia.

Merdeka • Tiap elemen stimulasi mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan


secara utuh dan tidak terpisah. Ketiga elemen stimulasi tersebut
adalah: 1) Nilai Agama dan Budi Pekerti ,2) Jati Diri, 3) Dasar-dasar
Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa,dan Seni.
• Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harusdicapai peserta didik pada setiap fase,dimulai dari
fase fondasi pada PAUD. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase.
• Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat operasional dan konkret. Perumusan
tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan lingkup materi.
• Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan
menjadi alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan
pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak
awal hingga akhir suatu fase.
• Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
• Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial,
Lanjutan berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
• Pada Satuan PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah
pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju
perkembangan anak yang dikembangkan oleh masing-
masing satuan PAUD agar dapat mencapai CP.
• Satuan PAUD dapat memilih untuk Menyusun alur tujuan
pembelajaran atau tidak
• Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru
melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai
suatu tujuan pembelajaran.
• Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran
untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
Merencanakan mencapai CP.
• Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana
pembelajaran pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP
atau (2) dalam bentuk modul ajar.
• Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak
perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam
modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP.
Perbandingan
Antara Komponen
Minimum dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran dan
Modul Ajar
Rencana pembelajaran/modul ajar pada PAUD
merupakan dokumen yang setidaknya
memuat komponen :
• tujuan pembelajaran,
Komponen • langkah-langkah kegiatan,

Modul Ajar • serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu

unit/topik berdasarkan alur tujuan


pembelajaran atau pada rentang waktu yang
telah ditentukan.
CONTOH PERENCANAAN
DESAIN KOSP DI PAUD
Desain KOSP
Desain KOSP
Desain KOSP
Silakan diunduh pada laman:
https://kurikulum.kemendikbud.go.id/unduhan/
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai