Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pertemuan 2

Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran di SD

Kelas :B

Semester :5

Dosen : Ardi Cahyadireja, M.Pd.

Kelompok : Sabina Fauziah (60403070120034)

Siti Jihan Priyanti (60403070120040)

Instruksi

1. Buatlah akun academia.edu


2. Carilah partner berdiskusi sebanyak 1 orang.
3. Buatlah Analisa dan Review Jurnal dari ketiga jurnal yang diberikan menggunakan
format dibawah ini
4. Di Upload di academia.edu menggunakan akun masing-masing.
5. Tenggat waktu 12 Oktober 2022

Judul Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah


Dasar
Nama Penulis Dewi Rahmadayanti, Agung Hartoyo
Nama Jurnal Jurnal Basicedu
Tahun Terbit 2022

Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat program pendidikan yang


telah disusun dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang di dalamnya terdapat komponen yang saling
berkaitan dan mendukung satu sama lain. Untuk terus
meningkatkan kualitasnya, dimana kurikulum harus bisa
menyesuaikan dengan situasi setiap sekolah, memperhatikan
kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. Untuk
terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,
kurikulum yang diterapkan berkembang, menyesuaikan
dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan perlu dilakukan
evaluasi kajian sejauh mana efektivitas penerapan kurikulum.
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran
umum mengenai pengembangan Kurikulum Merdeka di
sekolah dasar yang ditinjau dari struktur Kurikulum Merdeka
di sekolah dasar, dan perangkat ajar yang menjadi Potret
Kurikulum Merdeka sebagai wujud Merdeka Belajar di sekolah
dasar.
Metode Penelitian Library Research (studi kepustakaan)
Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah
Objek : Guru dan Kepala Sekolah
Hasil Penelitian Kurikulum Merdeka dengan konsep merdeka belajar di
sekolah dasar memberi kemerdekaan bagi pelaksana
pendidikan, terutama guru dan kepala sekolah dalam
menyusun, mengembangkan dan melaksanakan kurikulum
berdasarkan potensi, kebutuhan siswa serta sekolah.
Merdeka belajar membebaskan guru untuk menyusun
pembelajaran yang menekankan pada materi esensial dengan
mempertimbangkan karakteristik sehingga capaian
pembelajaran akan tercapai lebih bermakna, menyenangkan
dan mendalam. Kegiatan projek yang disusun sesuai dengan
fasenya dan relevan dengan keadaan lingkungan membantu
siswa mengembangkan karakter dan kompetensi Profil
Pe;ajar Pancasila dalam dirinya. Dalam mendesain
pengembangan kurikulum di sekolah, kepala sekolah perlu
mempertimbangkan karakteristik siswa, potensi sekolah dan
potensi daerah.
Kelebihan Dengan adanya kebijakan merdeka belajar ini, Kemendikbud
berharap agar mengaplikasikan kurikulum dalam proses
pembelajaran haruslah menyenangkan, ditambah dengan
pengembangan berfikir yang inovatif oleh para guru, hal ini
dapat menumbuhkan sikap positif siswa dalam merespon
pembelajaran.
Kekurangan Guru dan siswa lebih memaknai merdeka belajar, baik secara
konsep dan implementasinya. Perlu dilakukan pelatihan bagi
para guru, pemberian pemahaman dan motivasi bagi para
siswa, kerjasama pemerintah dengan institusi sekolah dan
stakeholder secara terarah dan sistematis untuk mewujudkan
capaian yang diingikan dari adanya kebijakan merdeka itu
sendiri.
Hasil Analisa Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum alernatif untuk
mengatasi kemunduran belajar selama masa pandemi yang
memberikan kebebasan belajar pada pelaksanaan
pembelajaran yaitu guru dan kepala sekolah dalam menyusun,
melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan
kurikulum di sekolah dengan memperhatikan kebutuhan dan
potensi siswa. Sedangkan kurikulum 2013 yang diterapkan di
Indonesia sudah berjalan kurang lebih 9 tahun sejak 2013.
Pelaksanaan k-13 ini menitikberatkan pada fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya, seperti fenomena alam,
sosial, seni dan budaya melalui kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan,
sehingga mereka lebih kreatif, inovatif, dan produktif serta
siap menghadapi persoalan. Adanya kurikulum merdeka
sebagai penyempurnaan dari k-13, keunggukannya yaitu
berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi siswa pada fasenya sehingga siswa dapat belajar
lebih mendalam, bermakna dan menyenangkan dan tidak
terburu-buru.

Judul Assesment Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar


Nama Penulis Suri Wahyuni Nasution
Nama Jurnal Prosiding Pendidikan Dasar
Tahun Terbit 2021

Latar Belakang Merdeka belajar berarti proses pendidikan harus menciptakan


suasana yang menyenangkan. Merdeka belajar merupakan
bentuk penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan esensi
dari asesmen yang semakin dilupakan. Konsep merdeka
belajar adalah mengembalikan sistem pendidikan nasional
kepada esensi undang-undang untuk memberikan
kemerdekaan sekolah menginterpretasi kompetensi dasar
kurikulum menjadi penilaian mereka.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penilaian kurikulum pembelajaran mandiri
di sekolah dasar
Metode Penelitian Metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian.
Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah
Objek : Guru dan siswa
Hasil Penelitian Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Assesment yan digunakan di sekolah
dasar sesuai dengan modul sekolah penggerak adalah
asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Kurikulum merdeka
belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua
bisa mendapat suasana yang bahagia dan menyenangkan.
Kelebihan Kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial
dan pengembangan kompetensi siswa, pada proses
pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam
dan sederhana.
Kekurangan Mengingat kurikulu merdeka belajar ini masih seumur jagung
usai diluncurkan oleh mendikbud ristek beberapa bulan lalu,
kurikulum merdeka belajar ini masih perlu dilakukan
pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan
tepat dalam penerapannya.
Hasil Analisa Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Assesment yan digunakan di sekolah
dasar sesuai dengan modul sekolah penggerak adalah
asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Kurikulum merdeka
belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua
bisa mendapat suasana yang bahagia dan menyenangkan.
Merdeka belajar dapat dipahami sebagai merdeka berpikir,
merdeka berkarya, dan menghormati atau merespons
perubahan yang terjadi. Inovasi yang dilakukan dalam
menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa membebani
pendidik maupun peserta didik dengan harus memiliki
ketercapaian tinggi berupa skor atau ketuntasan minimal.

Judul Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah


Penggerak
Nama Penulis Restu Rahayu, Rita Rosita, Yayu Sri Rahayuningsih, Asep
Herry Hernawan, Prihantini
Nama Jurnal Jurnal Basicedu
Tahun Terbit 2022

Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam


menentukan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan
sebuah bangsa. Proses pendidikan mampu melahirkan
generasi mudah yang berkualitas karena mampu melahirkan
ide-ide yan kreatif, dan inovatif dalam dinamika
perkembangan zaman. Dan pengembangan kurikulum
merupakan instrumen untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Program sekolah mengemudi merupakan upaya
mewujudkan visi pendidikan Indonesia dengan mewujudkan
Indonesia maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui
penciptaan peserta didik yang berpancasila. Program sekolah
peggerak merupakan evolusi dari program pengembangan
sekolah sebelumnya.
Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang
penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak
Metode Penelitian Metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan subjek
tentang situasi dan data yang diperoleh selama pengamatan
dan pernyataan sehingga menjadi informasi yang berguna dan
mudah dipahami oleh pembaca.
Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah
Objek : Guru, Kepala sekolah dan Siswa
Hasil Penelitian Sekolah penggerak merupakan sekolah yang mempunyai
semangat bergerak ingin melakukan suatu perubahan.
Sekolah penggerak dituntut membangun konsep sekolah
digital dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar
mengajarnya. Kurikulum yang digunakan dalam sekolah
penggerak adalah kurikulum merdeka yang merupakan
kurikulum yang diciptakan oleh Mentri Pendidikan kita Nadiem
Makari, dimana dalam kurikulum merdeka memberikan
kebebasan siswa untuk mengekspor kemampuan dan
minatnya. Dengan menggunakan kurikulum merdeka,
perubahan sangat terasa karena di sekolah guru lebih
fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar semaksimal
mungkin, serta lebih mengetahui minat, bakat, kebutuhan dan
kemampuan siswa. Proses pembelajaran kurikulum merdeka
pada sekolah penggerak mengacu pada profil pelajar
pancasila yang bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu
berkompeten dan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter.
Dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah penggerak
tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak sekali
hambatan-hambatan yang dilalui terutama menanamkan
minat dari anggita sekolah untuk mau bergerak maju menuju
perubahan. Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah harus
mampu menggerakan, mengarahkan, serta menginspirasi
guru untuk mau berubah menuju kearah pendidikan lebih baik.
Selain itu, perlu kerja sama yang baik antara guru, kepala
sekolah, dinas, orang tua, dan pihak-pihak yang terkait agar
pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah penggerak dapat
terealisasi dengan optimal.
Kelebihan Kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial
dan pengembangan kompetensi siswa, pada proses
pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan,
mendalam, dan sederhana.
Kekurangan Kurikulum merdeka belajar ini masih seumur jagung, setelah
diluncurkan oleh Mendikbud ristek beberapa bulan lalu,
kurikulum merdeka belajar ini masih perlu dilakukan
pegkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan
tepat dalam penerapannya.
Hasil Analisa Kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang
dcanangkan sebagai upaya memperbaharui kurikulum k13 dan
kurikulum darurat saat pandemi. Kurikulum ini memiliki ciri
central student yakni proses pembelajaran berpusat pada
siswa, guru berfungsi sebagai fasilitator yang mengarahkan
proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai