2. Carilah partner berdiskusi sebanyak 1 orang. 3. Buatlah Analisa dan Review Jurnal dari ketiga jurnal yang diberikan menggunakan format dibawah ini 4. Di Upload di academia.edu menggunakan akun masing-masing. 5. Tenggat waktu 12 Oktober 2022
Judul Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah
Dasar Nama Penulis Dewi Rahmadayanti, Agung Hartoyo Nama Jurnal Jurnal Basicedu Tahun Terbit 2022
Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat program pendidikan yang
telah disusun dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang di dalamnya terdapat komponen yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Untuk terus meningkatkan kualitasnya, dimana kurikulum harus bisa menyesuaikan dengan situasi setiap sekolah, memperhatikan kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. Untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, kurikulum yang diterapkan berkembang, menyesuaikan dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan perlu dilakukan evaluasi kajian sejauh mana efektivitas penerapan kurikulum. Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran umum mengenai pengembangan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar yang ditinjau dari struktur Kurikulum Merdeka di sekolah dasar, dan perangkat ajar yang menjadi Potret Kurikulum Merdeka sebagai wujud Merdeka Belajar di sekolah dasar. Metode Penelitian Library Research (studi kepustakaan) Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah Objek : Guru dan Kepala Sekolah Hasil Penelitian Kurikulum Merdeka dengan konsep merdeka belajar di sekolah dasar memberi kemerdekaan bagi pelaksana pendidikan, terutama guru dan kepala sekolah dalam menyusun, mengembangkan dan melaksanakan kurikulum berdasarkan potensi, kebutuhan siswa serta sekolah. Merdeka belajar membebaskan guru untuk menyusun pembelajaran yang menekankan pada materi esensial dengan mempertimbangkan karakteristik sehingga capaian pembelajaran akan tercapai lebih bermakna, menyenangkan dan mendalam. Kegiatan projek yang disusun sesuai dengan fasenya dan relevan dengan keadaan lingkungan membantu siswa mengembangkan karakter dan kompetensi Profil Pe;ajar Pancasila dalam dirinya. Dalam mendesain pengembangan kurikulum di sekolah, kepala sekolah perlu mempertimbangkan karakteristik siswa, potensi sekolah dan potensi daerah. Kelebihan Dengan adanya kebijakan merdeka belajar ini, Kemendikbud berharap agar mengaplikasikan kurikulum dalam proses pembelajaran haruslah menyenangkan, ditambah dengan pengembangan berfikir yang inovatif oleh para guru, hal ini dapat menumbuhkan sikap positif siswa dalam merespon pembelajaran. Kekurangan Guru dan siswa lebih memaknai merdeka belajar, baik secara konsep dan implementasinya. Perlu dilakukan pelatihan bagi para guru, pemberian pemahaman dan motivasi bagi para siswa, kerjasama pemerintah dengan institusi sekolah dan stakeholder secara terarah dan sistematis untuk mewujudkan capaian yang diingikan dari adanya kebijakan merdeka itu sendiri. Hasil Analisa Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum alernatif untuk mengatasi kemunduran belajar selama masa pandemi yang memberikan kebebasan belajar pada pelaksanaan pembelajaran yaitu guru dan kepala sekolah dalam menyusun, melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan kurikulum di sekolah dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi siswa. Sedangkan kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia sudah berjalan kurang lebih 9 tahun sejak 2013. Pelaksanaan k-13 ini menitikberatkan pada fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya, seperti fenomena alam, sosial, seni dan budaya melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, sehingga mereka lebih kreatif, inovatif, dan produktif serta siap menghadapi persoalan. Adanya kurikulum merdeka sebagai penyempurnaan dari k-13, keunggukannya yaitu berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi siswa pada fasenya sehingga siswa dapat belajar lebih mendalam, bermakna dan menyenangkan dan tidak terburu-buru.
Judul Assesment Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar
Nama Penulis Suri Wahyuni Nasution Nama Jurnal Prosiding Pendidikan Dasar Tahun Terbit 2021
Latar Belakang Merdeka belajar berarti proses pendidikan harus menciptakan
suasana yang menyenangkan. Merdeka belajar merupakan bentuk penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan esensi dari asesmen yang semakin dilupakan. Konsep merdeka belajar adalah mengembalikan sistem pendidikan nasional kepada esensi undang-undang untuk memberikan kemerdekaan sekolah menginterpretasi kompetensi dasar kurikulum menjadi penilaian mereka. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penilaian kurikulum pembelajaran mandiri di sekolah dasar Metode Penelitian Metode deskripsi kualitatif dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah Objek : Guru dan siswa Hasil Penelitian Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Assesment yan digunakan di sekolah dasar sesuai dengan modul sekolah penggerak adalah asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Kurikulum merdeka belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia dan menyenangkan. Kelebihan Kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi siswa, pada proses pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam dan sederhana. Kekurangan Mengingat kurikulu merdeka belajar ini masih seumur jagung usai diluncurkan oleh mendikbud ristek beberapa bulan lalu, kurikulum merdeka belajar ini masih perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan tepat dalam penerapannya. Hasil Analisa Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Assesment yan digunakan di sekolah dasar sesuai dengan modul sekolah penggerak adalah asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Kurikulum merdeka belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia dan menyenangkan. Merdeka belajar dapat dipahami sebagai merdeka berpikir, merdeka berkarya, dan menghormati atau merespons perubahan yang terjadi. Inovasi yang dilakukan dalam menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa membebani pendidik maupun peserta didik dengan harus memiliki ketercapaian tinggi berupa skor atau ketuntasan minimal.
Judul Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah
Penggerak Nama Penulis Restu Rahayu, Rita Rosita, Yayu Sri Rahayuningsih, Asep Herry Hernawan, Prihantini Nama Jurnal Jurnal Basicedu Tahun Terbit 2022
Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
menentukan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan sebuah bangsa. Proses pendidikan mampu melahirkan generasi mudah yang berkualitas karena mampu melahirkan ide-ide yan kreatif, dan inovatif dalam dinamika perkembangan zaman. Dan pengembangan kurikulum merupakan instrumen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program sekolah mengemudi merupakan upaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia dengan mewujudkan Indonesia maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui penciptaan peserta didik yang berpancasila. Program sekolah peggerak merupakan evolusi dari program pengembangan sekolah sebelumnya. Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak Metode Penelitian Metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan subjek tentang situasi dan data yang diperoleh selama pengamatan dan pernyataan sehingga menjadi informasi yang berguna dan mudah dipahami oleh pembaca. Subjek dan Objek Penelitian Subjek : Sekolah Objek : Guru, Kepala sekolah dan Siswa Hasil Penelitian Sekolah penggerak merupakan sekolah yang mempunyai semangat bergerak ingin melakukan suatu perubahan. Sekolah penggerak dituntut membangun konsep sekolah digital dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajarnya. Kurikulum yang digunakan dalam sekolah penggerak adalah kurikulum merdeka yang merupakan kurikulum yang diciptakan oleh Mentri Pendidikan kita Nadiem Makari, dimana dalam kurikulum merdeka memberikan kebebasan siswa untuk mengekspor kemampuan dan minatnya. Dengan menggunakan kurikulum merdeka, perubahan sangat terasa karena di sekolah guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar semaksimal mungkin, serta lebih mengetahui minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan siswa. Proses pembelajaran kurikulum merdeka pada sekolah penggerak mengacu pada profil pelajar pancasila yang bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu berkompeten dan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter. Dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah penggerak tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak sekali hambatan-hambatan yang dilalui terutama menanamkan minat dari anggita sekolah untuk mau bergerak maju menuju perubahan. Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah harus mampu menggerakan, mengarahkan, serta menginspirasi guru untuk mau berubah menuju kearah pendidikan lebih baik. Selain itu, perlu kerja sama yang baik antara guru, kepala sekolah, dinas, orang tua, dan pihak-pihak yang terkait agar pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah penggerak dapat terealisasi dengan optimal. Kelebihan Kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi siswa, pada proses pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam, dan sederhana. Kekurangan Kurikulum merdeka belajar ini masih seumur jagung, setelah diluncurkan oleh Mendikbud ristek beberapa bulan lalu, kurikulum merdeka belajar ini masih perlu dilakukan pegkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan tepat dalam penerapannya. Hasil Analisa Kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang dcanangkan sebagai upaya memperbaharui kurikulum k13 dan kurikulum darurat saat pandemi. Kurikulum ini memiliki ciri central student yakni proses pembelajaran berpusat pada siswa, guru berfungsi sebagai fasilitator yang mengarahkan proses pembelajaran.